Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jalan adalah suatu prasarana transportasi darat yang sangat penting untuk
memperlancar jalannya suatu kegiatan antara kota dengan kota, desa dengan desa, kota
dengan desa, desa dengan kota dan lain sebagainya. Kondisi jalan yang baik akan
mempermudah penggunanya dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
perekonomian dan sosial lainnya. Tetapi jika terjadi kerusakan jalan maka akan berakibat
terhalangnya aktivitas dan juga dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan.
Di dalam dunia proyek, pada umumnya saat pembangunan pasti ada hubungannya
dengan akses jalan yang dilalui sebagai prasarana. Namun tidak jarang jalan yang dilewati
oleh kendaraan yang berkapasitas muatan besar mengakibatkan kerusakan jalan dan
berdampak pada pengguna jalan lainnya. Kerusakan jalan adalah suatu kegagalan struktural
yang terjadi dengan adanya kerusakan pada beberapa bagian struktur perkerasan yang
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu lapisan tanah dasar yang tidak stabil, beban berlebih,
kelelahan pada permukaan, sistem drainase buruk, bahan material yang kurang baik, serta
pengaruh kondisi dari lingkungan sekitar. Kerusakan struktur jalan yaitu perubahan bentuk
lapisan permukaan jalan yang berupa lubang (potholes), bergelombang (rutting), retakan dan
lepasnya butiran agregat pada struktur jalan (ravelling), serta tepi jalan yang rusak akibat
tergerus.
Belum lagi jika truk yang mengangkut barang material mengalami kemogokan atau
ban bocor pasti juga akan mengakibatkan kemacetan pada jalur yang dilewati. Kemacetan
adalah keadaan terhentinya suatu perjalanan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan yang
mengalami kecelakaan, banyaknya jumlah kendaraan dengan muatan berlebih, dan
sempitnya jalan yang dilalui. Kemacetan akan menimbulkan dampak negatif seperti stress,
kehilangan waktu karena terhambatnya perjalanan, bertambahnya biaya saat kendaraan
terhenti, dan polusi udara serta gangguan suara kendaraan yang bising (Munawar, 2004).
Dampak-dampak tersebut hampir tidak dapat dihindari karena dengan bertambahnya
penduduk, tingkat kehidupan, ekonomi, dan gaya hidup tentu saja penggunaan jalan akan
semakin tinggi. Karena sering terjadi kemacetan di kota, tidak sedikit kendaraan-kendaraan
ringan seperti motor dan mobil mencari jalan alternatif (jalan pintas / jalan tembusan) agar
lebih cepat sampai tujuan.
Salah satunya adalah jalan Honggowongso yang merupakan salah satu rute
Semarang Kota – Ngalian. Berdasarkan fungsinya, jalan Honggowongso termasuk jalan
lokal yang sering dilewati oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat luar yang sedang
melakukan perjalanan. Selain itu, jalan Honggowongso juga berfungsi sebagai jalan
alternatif lain selain jalan Raya Ngalian. Akibat dari pembangunan proyek jalan tol
Semarang – Batang seksi 5 (lima) Krapyak – Kaliwungu sepanjang 10,05 km yang dibangun
mulai tahun 2017 sangat berakibat pada jalan Honggowongso dan beberapa desa yang
terkena gusuran dari proyek tol tersebut.
Dengan dibangunnya proyek tol Semarang – Batang tentunya akan berdampak pada
jalan Honggowongso yang berfungsi sebagai jalan alternatif. Seperti yang diketahui, seiring
rusaknya jalan Honggowongso dikarenakan adanya kendaraan-kendaraan dengan muatan
berlebih beroprasi untuk melaksanakan aktivitas cut and fill. Maka dari itu disini kami akan
meneliti kerusakan apa saja yang berakibat pada jalan Honggowongso karena pelaksanaan
pembangunan proyek jalan tol Semarang – Batang seksi 5 (lima) Krapyak – Kaliwungu.

1.2 Identifikasi Masalah


Kerusakan jalan yang terjadi pada jalan Honggowongso merupakan salah satu
masalah yang sering ditemui dibeberapa tempat. Namun harus diketahui dahulu faktor apa
saja yang menyebabkan terjadinya kerusakan jalan tersebut.
Beberapa kemungkinan yang dapat terjadi akibat rusaknya jalan Honggowongso,
misalnya adalah akibat adanya kendaraan dengan muatan berlebih beroprasi di jalan
Honggowongso, perencanaan struktur jalan yang tidak sesuai dengan kapasitas beban yang
diangkut oleh kendaraan akibat pelaksanaan proyek jalan tol Semarang – Batang (over load),
selain itu curah hujan yang tinggi juga dapat mempengaruhi terjadinya kerusakan pada jalan.
Konstruksi jalan yang dipakai di jalan Honggowongso menggunakan perkerasan jalan aspal
atau flexible pavement dengan lapisan bawah jalan hanya tanah dan agregat. Jadi dengan
konstruksi semacam ini tentu saja tidak kuat untuk menopang beban kendaraan yang
bermuatan lebih. Tidak heran jalan yang dilewati kemungkinan mengalami kerusakan seperti
retak (cracking), distorsi, cacat permukaan (disintegration), pengausan (polished
aggregate), kegemuakan (bleeding or flushing), dan penurunan bekas penanaman utilitas
(Bina Marga, No.03/MN/B/1983).
Kerusakan yang terjadi pasti akan berpengaruh terhadap kenyaman dan keamanan
pengguna jalan. Oleh karena itu perlu diteliti lebih lanjut faktor apa saja yang dapat
menyebabkan kerusakan dan kerusakan-kerusakan apa sajakah yang telah terjadi di jalan
Honggowongso sehingga saat merehabilitasi jalan tersebut dapat dilakukan secara optimal.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan pembahasan mengenai identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini
berupaya untuk membahas tentang analisa dampak kerusakan jalan Honggowongso akibat
pembangunan proyek tol Semarang – Batang, dan untuk mendukung kegiatan tersebut maka
didapat beberapa rumusan masalah yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang menjadi
dasar acuan dalam penulisan, antara lain yaitu :
a. Apa sajakah yang dapat menyebabkan kerusakan jalan pada ruas jalan
Honggowongso ?
b. Dampak apa saja yang ditimbulkan akibat rusaknya jalan Honggowongso yang
disebabkan oleh adanya pelaksanaan pembangunan proyek jalan tol Semarang –
Batang seksi 5 (lima) Krapyak – Kaliwungu ?

1.4 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini yaitu, sebagai berikut :
1.4.1 Maksud
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan jalan
eksisting ruas jalan Honggowongso yang dilalui oleh kendaraan-kendaraan bermuatan
berlebih karena adanya pelaksanaan pembangunan proyek jalan tol Semarang – Batang seksi
5 (lima) Krapyak – Kaliwungu.
1.4.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
a. Mengetahui penyebab kerusakan jalan pada ruas jalan Honggowongso.
b. Menganalisa dampak yang ditimbulkan akibat rusaknya jalan Honggowongso
yang disebabkan oleh adanya pelaksanaan pembangunan proyek jalan tol
Semarang – Batang seksi 5 (lima) Krapyak – Kaliwungu.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian yang mengangkat topik analisa dampak kerusakan jalan
Honggowongso akibat pembangunan proyek tol Semarang – Batang ini diharapkan dapat
menjadi bahan acuan agar pada saat melakuakan perbaikan jalan tersebut dapat dilaksanakan
secara optimal serta memberikan jalan keluar untuk mengatasi masalah yang ada. Penelitian
ini tidak hanya mengambil sumber dan penelitian tentang kerusakan jalannya saja, tetapi
juga melihat dari aspek lingkungan yang tidak kalah penting dari penelitian ini.

1.6 Keaslian Penelitian


Penelitian tentang analisa dampak kerusakan jalan Honggowongso akibat
pembangunan proyek tol Semarang – Batang ini pernah dilakukan sebelumnya. Penulis
mengambil beberapa referensi dari internet, buku, dan jurnal untuk mengetahui garis besar
pembuatan penelitian ini. Namun, data dan hasil penelitian akan diambil keasliannya
langsung dari lapangan. Jurnal yang berhubungan dengan penelitian ini adalah :
a. Bla bla
b. Bla bla

1.7 Sistematika Penelitian


Sistematika penulisan metode penelitian ini, yaitu :
BAB I. Pendahuluan
Sebagai kajian teori dasar penelitian dari sumber penelitian yang ada dalam penulisan
penelitian, analisa dampak kerusakan jalan Honggowongso akibat pembangunan proyek tol
Semarang – Batang. Selain itu bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi
masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, manfaaat penelitian, keaslian penelitian, dan
sistematika penelitian.
BAB II. Studi Pustaka
Bab ini menguraikan dan membahas tentang pengkajian dan proses terjadinya
permasalahan yang terjadi di jalan, mengenal, mendefinisikan, serta mengetahui jenis-jenis
kerusan jalan dan fungsinya.
BAB III. Metodologi Penelitian
Berisikan tentang bagan alir penelitian, pengambilan data, analisis data, dan
persiapan alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian.
BAB IV. Pembahasan
Membahas tentang pembahasan permasalahan yang telah terjadi, serta menganalisa
data yang ada, baik data primer maupun data sekunder.
BAB V. Penutup
Berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran dari penulis.

Anda mungkin juga menyukai