Jalan adalah suatu prasarana transportasi darat yang sangat penting untuk memperlancar jalannya suatu kegiatan antara kota dengan kota, desa dengan desa, kota dengan desa, desa dengan kota dan lain sebagainya. Kondisi jalan yang baik akan mempermudah penggunanya dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan perekonomian dan sosial lainnya. Tetapi jika terjadi kerusakan jalan maka akan berakibat terhalangnya aktivitas dan juga dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan. Di dalam dunia proyek, pada umumnya saat pembangunan pasti ada hubungannya dengan akses jalan yang dilalui sebagai prasarana. Namun tidak jarang jalan yang dilewati oleh kendaraan yang berkapasitas muatan besar mengakibatkan kerusakan jalan dan berdampak pada pengguna jalan lainnya. Kerusakan jalan adalah suatu kegagalan struktural yang terjadi dengan adanya kerusakan pada beberapa bagian struktur perkerasan yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu lapisan tanah dasar yang tidak stabil, beban berlebih, kelelahan pada permukaan, sistem drainase buruk, bahan material yang kurang baik, serta pengaruh kondisi dari lingkungan sekitar. Kerusakan struktur jalan yaitu perubahan bentuk lapisan permukaan jalan yang berupa lubang (potholes), bergelombang (rutting), retakan dan lepasnya butiran agregat pada struktur jalan (ravelling), serta tepi jalan yang rusak akibat tergerus. Belum lagi jika truk yang mengangkut barang material mengalami kemogokan atau ban bocor pasti juga akan mengakibatkan kemacetan pada jalur yang dilewati. Kemacetan adalah keadaan terhentinya suatu perjalanan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan yang mengalami kecelakaan, banyaknya jumlah kendaraan dengan muatan berlebih, dan sempitnya jalan yang dilalui. Kemacetan akan menimbulkan dampak negatif seperti stress, kehilangan waktu karena terhambatnya perjalanan, bertambahnya biaya saat kendaraan terhenti, dan polusi udara serta gangguan suara kendaraan yang bising (Munawar, 2004). Dampak-dampak tersebut hampir tidak dapat dihindari karena dengan bertambahnya penduduk, tingkat kehidupan, ekonomi, dan gaya hidup tentu saja penggunaan jalan akan semakin tinggi. Karena sering terjadi kemacetan di kota, tidak sedikit kendaraan-kendaraan ringan seperti motor dan mobil mencari jalan alternatif (jalan pintas / jalan tembusan) agar lebih cepat sampai tujuan. Salah satunya adalah jalan Honggowongso yang merupakan salah satu rute Semarang Kota – Ngalian. Berdasarkan fungsinya, jalan Honggowongso termasuk jalan lokal yang sering dilewati oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat luar yang sedang melakukan perjalanan. Selain itu, jalan Honggowongso juga berfungsi sebagai jalan alternatif lain selain jalan Raya Ngalian. Akibat dari pembangunan proyek jalan tol Semarang – Batang seksi 5 (lima) Krapyak – Kaliwungu sepanjang 10,05 km yang dibangun mulai tahun 2017 sangat berakibat pada jalan Honggowongso dan beberapa desa yang terkena gusuran dari proyek tol tersebut. Dengan dibangunnya proyek tol Semarang – Batang tentunya akan berdampak pada jalan Honggowongso yang berfungsi sebagai jalan alternatif. Seperti yang diketahui, seiring rusaknya jalan Honggowongso dikarenakan adanya kendaraan-kendaraan dengan muatan berlebih beroprasi untuk melaksanakan aktivitas cut and fill. Maka dari itu disini kami akan meneliti kerusakan apa saja yang berakibat pada jalan Honggowongso karena pelaksanaan pembangunan proyek jalan tol Semarang – Batang seksi 5 (lima) Krapyak – Kaliwungu.
1.2 Identifikasi Masalah
Kerusakan jalan yang terjadi pada jalan Honggowongso merupakan salah satu masalah yang sering ditemui dibeberapa tempat. Namun harus diketahui dahulu faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kerusakan jalan tersebut. Beberapa kemungkinan yang dapat terjadi akibat rusaknya jalan Honggowongso, misalnya adalah akibat adanya kendaraan dengan muatan berlebih beroprasi di jalan Honggowongso, perencanaan struktur jalan yang tidak sesuai dengan kapasitas beban yang diangkut oleh kendaraan akibat pelaksanaan proyek jalan tol Semarang – Batang (over load), selain itu curah hujan yang tinggi juga dapat mempengaruhi terjadinya kerusakan pada jalan. Konstruksi jalan yang dipakai di jalan Honggowongso menggunakan perkerasan jalan aspal atau flexible pavement dengan lapisan bawah jalan hanya tanah dan agregat. Jadi dengan konstruksi semacam ini tentu saja tidak kuat untuk menopang beban kendaraan yang bermuatan lebih. Tidak heran jalan yang dilewati kemungkinan mengalami kerusakan seperti retak (cracking), distorsi, cacat permukaan (disintegration), pengausan (polished aggregate), kegemuakan (bleeding or flushing), dan penurunan bekas penanaman utilitas (Bina Marga, No.03/MN/B/1983). Kerusakan yang terjadi pasti akan berpengaruh terhadap kenyaman dan keamanan pengguna jalan. Oleh karena itu perlu diteliti lebih lanjut faktor apa saja yang dapat menyebabkan kerusakan dan kerusakan-kerusakan apa sajakah yang telah terjadi di jalan Honggowongso sehingga saat merehabilitasi jalan tersebut dapat dilakukan secara optimal.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan mengenai identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini berupaya untuk membahas tentang analisa dampak kerusakan jalan Honggowongso akibat pembangunan proyek tol Semarang – Batang, dan untuk mendukung kegiatan tersebut maka didapat beberapa rumusan masalah yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang menjadi dasar acuan dalam penulisan, antara lain yaitu : a. Apa sajakah yang dapat menyebabkan kerusakan jalan pada ruas jalan Honggowongso ? b. Dampak apa saja yang ditimbulkan akibat rusaknya jalan Honggowongso yang disebabkan oleh adanya pelaksanaan pembangunan proyek jalan tol Semarang – Batang seksi 5 (lima) Krapyak – Kaliwungu ?
1.4 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini yaitu, sebagai berikut : 1.4.1 Maksud Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan jalan eksisting ruas jalan Honggowongso yang dilalui oleh kendaraan-kendaraan bermuatan berlebih karena adanya pelaksanaan pembangunan proyek jalan tol Semarang – Batang seksi 5 (lima) Krapyak – Kaliwungu. 1.4.2 Tujuan Tujuan dari penelitian ini yaitu : a. Mengetahui penyebab kerusakan jalan pada ruas jalan Honggowongso. b. Menganalisa dampak yang ditimbulkan akibat rusaknya jalan Honggowongso yang disebabkan oleh adanya pelaksanaan pembangunan proyek jalan tol Semarang – Batang seksi 5 (lima) Krapyak – Kaliwungu.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang mengangkat topik analisa dampak kerusakan jalan Honggowongso akibat pembangunan proyek tol Semarang – Batang ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan agar pada saat melakuakan perbaikan jalan tersebut dapat dilaksanakan secara optimal serta memberikan jalan keluar untuk mengatasi masalah yang ada. Penelitian ini tidak hanya mengambil sumber dan penelitian tentang kerusakan jalannya saja, tetapi juga melihat dari aspek lingkungan yang tidak kalah penting dari penelitian ini.
1.6 Keaslian Penelitian
Penelitian tentang analisa dampak kerusakan jalan Honggowongso akibat pembangunan proyek tol Semarang – Batang ini pernah dilakukan sebelumnya. Penulis mengambil beberapa referensi dari internet, buku, dan jurnal untuk mengetahui garis besar pembuatan penelitian ini. Namun, data dan hasil penelitian akan diambil keasliannya langsung dari lapangan. Jurnal yang berhubungan dengan penelitian ini adalah : a. Bla bla b. Bla bla
1.7 Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan metode penelitian ini, yaitu : BAB I. Pendahuluan Sebagai kajian teori dasar penelitian dari sumber penelitian yang ada dalam penulisan penelitian, analisa dampak kerusakan jalan Honggowongso akibat pembangunan proyek tol Semarang – Batang. Selain itu bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, manfaaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II. Studi Pustaka Bab ini menguraikan dan membahas tentang pengkajian dan proses terjadinya permasalahan yang terjadi di jalan, mengenal, mendefinisikan, serta mengetahui jenis-jenis kerusan jalan dan fungsinya. BAB III. Metodologi Penelitian Berisikan tentang bagan alir penelitian, pengambilan data, analisis data, dan persiapan alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian. BAB IV. Pembahasan Membahas tentang pembahasan permasalahan yang telah terjadi, serta menganalisa data yang ada, baik data primer maupun data sekunder. BAB V. Penutup Berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran dari penulis.