Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN AUTIS

Mata Kuliah: Keperawatan Anak

Disusun Oleh:

Nama: Dwi Ayu Kartika Sari

NIM: P1337420417031

Kelas: 2A

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

DIII KEPERAWATAN BLORA

TAHUN AJARAN 2018


SATUAN ACARA PENYULUHAN AUTIS

Pokok Bahasan : Autis

Sub Pokok Bahasan : Perawatan Anak Autis Dirumah

Sasaran : Keluarga

Waktu Pertemuan : 30 Menit

Tempat : Rumah Keluarga An. K

A. Tujuan
1. Tujuan instruksional umum
Setelah meyelesaikan penyuluhan ini, klien mampu dan mengetahui tentang perawatan
pada anak autis dirumah
2. Tujuan instruksional khusus

Setelah akhir proses penyuluahan ini klien dapat:

a. Menyebutkan pengertian autis


b. Meyebutkan gambaran kondisi anak autis
c. Menyebutkan 2 dari 3munculnya gejala pada anak autis
d. Menyebutkan 2 dari 4 perkembangan social anak autis
e. Menyebutkan 2 perkembangan komunikasi anak autis
f. Menyebutkan 3 dari 5 bentuk tingkah laku berulang-ulang atau terbatas
g. Menyebutkan 3 kelainan lain yang dapat menyertai autis
h. Menyebutkan penyebab autis
i. Menyebutkan 4 dari 6cara mengenali adanya autis secara dini
j. Menyebutkan 4 dari 6 langkah langkah yang dilakukan keluarga pada anak autis
B. Materi Bahasan
a. Pengertian autis
b. Gambaran kondisi anak autis
c. Munculnya gejala pada anak autis
d. Perkembangan social anak autis
e. Perkembangan komunikasi anak autis
f. Bentuk tingkah laku berulang-ulang atau terbatas
g. Kelainan lain yang dapat menyertai autis
h. Penyebab autis
i. Cara mengenali adanya autis secara dini
j. Langkah langkah yang dilakukan keluarga pada anak autis

C. Proses belajar mengajar

Waktu Tahap kegiatan Kegiatan


Penyuluh sasaran
5 menit Pembukaan 1. Membuka acara dan 1. Menjawab salam
memberi salam 2. Mendengarkan
2. Menyampaikan topik dan 3. Menyetujui
tujuan kesepakatan waktu
3. Kontrak waktu untuk pelaksanaan penkes
kesepakatan pelaksanaan
penkes
20 menit Kegiatan inti 1. Menjelaskan materi 1.Mendengarkan
penyuluhan 2.Memperhatikan
2. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
menanyakan hal hal yang
belum dimengerti
5 menit Evaluasi/
penutup 1. memberikan pertanyaan 1. menjawab pertanyaan
2. menyimpulkan materi 2. mendengarkan
3. menutup acara dengan kesimpulan
mengucapkan salam serta 3. menjawab salam
terimakasih kepada
sasaran

D. Materi :Terlampir
E. Metode : menjelaskan materi dan memberiksn kesempatan bertanya kepada sasaran
F. Media : Leaflet, dan Lembar Balik
G. Sumber : http://rsudcibabat.cimahikota.go.id/publikasi /panduanautisme.pdf

H. Evaluasi :
1. Prosedur :post test
2. Bentuk : Lisan
3. Jenis :ceramah
4. Butir pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian autis?
b. Bagaimana gambaran kondisi anak autis?
c. Kapan munculnya gejala pada anak autis?
d. Bagaimana perkembangan social anak autis?
e. Bagaimana perkembangan komunikasi anak autis?
f. Bagaimana bentuk tingkah laku berulang-ulang atau terbatas?
g. Apa saja kelainan lain yang dapat menyertai autis?
h. Apa penyebab autis?
i. Bagaimana cara mengenali adanya autis secara dini?
j. Langkah-langkah yang dilakukan keluarga pada anak autis?
I. Materi

AUTIS

1. Pengertian autis
Autis adalah kelainan perkembangan saraf yang sangat beragam yang ditandai dengan adanya tiga
gejala, yaitu gangguan pada interaksi sosial, komunikasi, dan tingkah laku terbatas dan berulang
yang terjadi sebelum usia anak tiga tahun.
2. Gambaran kondisi anak autis
Angka terjadinya autis 1--2/1000 orang, angka terjadinya gangguan sindrom autis (autis syndrome
disorder/ASD) 6 per 1000, laki laki 4 x lebih sering dibanding perempuan. Di Amerika terdapat
peningkatan angka kejadian 556% dari tahun 1991--1997.
3. Munculnya gejala pada anak autis
a. Gejala pertama muncul pada masa bayi atau masa kanak.
b. Gejala muncul berangsur-angsur yang dimulai pada usia 6 bulan, makin nyata pada usia 2—3
tahun, dan cenderung menetap pada masa dewasa muda.
c. Orang tua umumnya memperhatikan adanya gejala pada usia 2 tahun pertama. Tanda-tanda
umumnya berkembang secara perlahan, beberapa anak autis pada awalnya berkembang normal,
kemudian menunjukkan kemunduran.
4. Perkembangan social anak autis
a. Gejala pada bayi adalah kurang perhatian terhadap rangsangan sosial, jarang tersenyum dan
melihat seseorang, tidak ada tanggapan/rangsangan saat dipanggil nama.
b. Gejala pada balita adalah kurang kontak mata, tidak ada komunikasi timbal balik,
berkomunikasi dengan menggunakan tangan orang lain (tidak menunjuk, tetapi menarik
tangan orang lain).
c. Pada usia 3--5 tahun terdapat gangguan, antara lain, kesulitan bermain dengan teman sebaya,
mendekati orang secara spontan, meniru, dan bereaksi secara emosional, berkomunikasi tanpa
bahasa (nonverbal), bergiliran dengan orang lain.
d. Anak yang lebih besar dan dewasa mengalami kesulitan dalam mengenali wajah sedih,
gembira, atau marah.
5. Perkembangan komunikasi anak autis
a. Gangguan komunikasi dapat terjadi sejak tahun pertama kehidupan berupa terlambat
mengoceh, tidak bisa menunjuk, tidak mau dipeluk dan tidak ada reaksi ketika dipanggil.
b. Pada usia 2--3 tahun anak autis :
a) jarang mengoceh,
b) tidak dapat menggunakan kata,
c) tidak dapat merangkai kata.
d) Bahasa tubuhnya sering tidak sesuai dengan kata.
e) Jarang meminta dan membicarakan pengalaman,
f) lebih sering meniru (echolalia).
g) Tidak ada perhatian yang sama (joint attention).
h) Tidak dapat bermain pura-pura seperti bermain masak-masakan dan main boneka.

6. Bentuk tingkah laku berulang-ulang atau terbatas


Tingkah laku dapat berupa:
a. melakukan gerakan tidak bertujuan yang diulangulang (stereotype) misalnya, menggerak-
gerakkan tangan;
b. tidak mau melakukan hal yang berbeda;
c. mengerjakan sesuatu secara rutin/kaku terhadap kebiasaan;
d. bertingkah laku terbatas;
e. menyakiti diri sendiri seperti memukul-mukul atau membenturkan kepala
7. Kelainan lain yang dapat menyertai autis
1. Gangguan sensorik (sensasi), misalnya, tidak mengenal rasa nyeri dan tidak tahu bahaya.
2. Gangguan pada sistem gerak berupa lemahnya daya otot, buruknya keterampilan gerak, berjalan
jinjit, dan adanya gangguan keserasian gerak.
3. Terdapat keterampilan yang sangat baik untuk memahami dan memperhatikan sesuatu,
misalnya, senang melihat benda yang berputar dan senang mendengar suara hujan.
8. Penyebab autis
a) Gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak
mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.
b) Faktor genetik
c) Gangguan kekebalan
9. Cara mengenali adanya autis secara dini
Sebagian dari orang tua mengenali munculnya gejala autis pada anak usia 18 bulan. Padahal, gejala
awal telah dapat dikenali pada usia lebih dini. Periksakan anak kepada tenaga kesehatan apabila
terdapat gejala:
a. tidak ada kontak mata pada saat menyusu;
b. tidak dapat mengoceh pada usia 12 bulan;
c. tidak ada isyarat badan, seperti menunjuk dan melambaikan tangan, pada usia 12 bulan;
d. belum dapat berbicara satu kata pada usia 16 bulan;
e. tidak dapat merangkai dua kata, kecuali meniru (echolalia) pada usia 2 tahun;
f. kehilangan keterampilan
10. Langkah langkah yang dilakukan keluarga pada anak autis
1) Apabila ada gangguan pada hal-hal tersebut di atas, periksakan anak untuk penilaian lanjutan
ke puskesmas dan rumah sakit (tenaga kesehatan).
2) Gunakan cara penanganan yang sesuai dengan kondisi anak karena tidak setiap anak
membutuhkan cara penanganan yang sama.
3) Mintalah bantuan tenaga kesehatan untuk menentukan cara penanganan yang tepat di antara
beberapa cara yang tersedia di wilayah setempat, misalnya, cara/metode ABA (analisis perilaku
terapan/applied behavior analysis), model perkembangan, pembelajaran terstruktur, terapi
bicara dan bahasa, terapi keterampilan sosial, atau terapi okupasi.
4) Lakukan penanganan tingkah laku dan kecerdasan pada usia dini melalui program pendidikan
khusus yang terus-menerus sehingga membantu anak autis meningkatkan kemandirian dan
interaksi sosial, keterampilan berkomunikasi dan bekerja, serta mengurangi gejala tingkah laku
aneh.
5) Berikan obat-obatan sesuai anjuran dokter.
6) Jangan menunda penanganan/pengobatan karena akan berpengaruh terhadap perkembangan
anak selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai