Anda di halaman 1dari 19

KEWARGANEGARAAN

WAWASAN NUSANTARA DAN KETAHANAN NASIONAL

Makalah
untuk melengkapi tugas mata kuliah Kewarganegaraan
yang dibimbing oleh Ibu Dr. Khrisna Hadiwinata, SH., MH.

Oleh:
Ahmad Setyo Wahyudi (1631120099)
Arni Fatimah S (1631120121)
M. Rizal Himawan (1631120136)
Sabila Ika Putri (1631120135)

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK
MEI 2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki wilayah yang
sangat luas dibandingkan dengan Negara-Negara lain, yang terbentang dari
Sabang sampai Marauke. Letak Geografis NKRI diapit oleh dua Benua (Asia dan
Australia) dan dua Samudera (Pasifik dan Hindia). Indonesia terletak diantara
60 LU-110 LS dan 950BT-1410 BT. Di Indonesia terdapat dua musim yaitu musim
hujan dan musim kemarau.
Sebagai Negara yang memiliki wilayah luas, Indonesia mempunyai lebih
dari 300 suku. Suku-Suku tersebut, sebagian masih tinggal di Pedalaman dan
sebagian lagi sudah tinggal di Perkotaan. Hal ini juga menunjukkan bahwa NKRI
disebut Negara Multicultural yaitu Negara yang memiliki banyak suku, yang
mempunyai berbagai bahasa, adat, keyakinan bahkan kesenian. Sehingga hal ini
yang menunjukkan bahwa rakyat Indonesia mempunyai mata pencaharian dan
cara berpikir yang berbeda-beda. Karena hal-hal tersebutlah membuat rakyat
Indonesia harus mempelajari Wawasan Nusantara sebagai bukti cinta kepada
tanah air.
Terbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh perjuangan seluruh
bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa
lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan
kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar,
tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan
terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang
bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia
memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia.
Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan
dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan
motivasi dlam menciptakan suasana damai. Sejak merdeka negara Indonesia tidak
luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa.
Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan
dari gerakan separatis. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu
bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan
ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Dalam
makalah ini akan dijelaskan apa itu wawasan nusantara dan ketahanan nasional.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini akan dibahas beberapa masalah, diantaranya :
1. Apa pengertian wawasan nusantara dan ketahanan nasional ?
2. Apa saja unsur-unsur wawasan nusantara dan ketahanan nasional ?
3. Apa saja asas-asas wawasan nusantara dan ketahanan nasional ?
4. Bagaimana sifat-sifat wawasan nusantara dan ketahanan nasional ?
5. Bagaimana kedudukan dan fungsi dari wawasan nusantara dan ketahanan
nasional ?
6. Bagaimana implementasi wawasan nusantara dan ketahanan nasional ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional


2.1.1. Pengertian Wawasan Nusatara
Secara Etimologis, Pengertian Wawasan Nusantara adalah cara pandang
terhadap kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yaitu asia dan
australia dan dua samudra yaitu samura hindia dan samudra pasifik. Istilah
wawasan nusantara berasal dari kata Wawas (Bahasa Jawa) yang artinya
"pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi", dan kemudian ditambahkan
akhiran an , sehingga arti wawasan adalah cara pandang, cara tinjau, cara melihat.
Sedangkan kata Nusantara terdiri dari dua kata yaitu nusa yang berarti "pulau
atau kesatuan kepulauan" dan antara yang berarti "letak antara dua unsur yaitu
dua benua dan dua samudra". Sehingga arti dari kata nusantara adalah kesatuan
kepulauan yang terletak dari dua benua yaitu asia dan australia dan dua samudra
yaitu samudra hindia dan pasifik.

1. Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Definisi Para Ahli


Setelah arti umum dan etimologis wawasan nusantara, jika ditinjau dari
pengertian wawasan nusantara menurut para ahli antara lain sebagai berikut.
 Prof. Dr. Wan Usman, Pengertian wawasan nusantara menurut
definisi prof. Dr. Wan Usman adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai
diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam.
 Kel. Kerja LEMHANAS, Pengertian wawasan nusantara menurut
definisi Kel. Kerja LEMHANAS (Lembaga Pertahanan Nasional) 1999 adalah
cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungan yang
beragam dan bernilai startegis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa dan kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN, Pengertian wawasan
nusantara menurut definisi Tap MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan.

2.1.2. Pengertian Ketahanan Nasional (Tannas)


Ketahanan Nasional (Tannas) adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia,
yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar, untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta untuk
mencapai perjuangan nasionalnya (Suradinata, 2005: 47, atau lihat soemarsono
dkk, 2001: 106).
Dalam pengertian tersebut, ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan
nasional yang harus diwujudkan.Kondisi tersebut harus terus diusahakan sejak
dini, dibina dan bisa dimulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan
nasional. Proses berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan
berdasar pemikiran geostrategi berupa konsepsi yang dirancang dan dirumuskan
dengan memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia. Konsep
inilah yang disebut ketahanan nasional (Soemarsono dkk, 2001: 106). Jadi dapat
disimpulkan bahwa ketahanan nasional adalah konsep geostrategi Indonesia.
Sejak bangsa Indoensia memproklamirkan kemerdekaannya 17 Agustus 1945,
Bangsa Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan gangguan baik dari dalam
maupun luar yang nyaris mengoyak persatuan dan integritas nasional sebagai
sebuah bangsa yang bersatu. Misalnya di era-era awal kemerdekaan, bangsa
Indonesia harus berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan kemerdekaan dari
agresi militer I dan II Belanda yang tidak rela melepaskan negara Indonesia
menjadi sebuah negara merdeka setelah periode berabad-abad penjajahannya di
seluruh Wilayah Nusantara.
Dalam konteks gangguan yang mucul dari dalam negeri sendiri, kita juga
bisa menyaksikan pergolakan-pergolakan di dalam negeri (daerah) selama masa
awal kemerdekaan seperti gerakan APRA di bandung, Andi Aziz di Makasar,
pemberomntakan RMS, pemberontakan PRRI di daerah sumatera, dan permesta
di daerah sulawesi, serta gerakan DI/TII di bawah pimpinan Kartosuwiryo (1947-
1962), serta pemberontakan PKI tahun 1965 (Karsono, 1999: 96).
Gangguan-gangguan integrasi nasional tentu merupakan langkah mundur
dan merupakan batu uji bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan
dan kesatuan nasionalnya.Selain itu karena dilihat dari letak geografis, potensi
sumber daya alam, serta besar jumlah dan kemampuan penduduk yang
dimilikinya, Indonesia juga menjadi ajang perebutan dan persaingan kepentingan
dan pengaruh negara-negara besar atau adikuasa.Terbukti beberapa pergolakan
daerah di beberapa wilayah juga tidak lepas dari dukungan kelompok negara-
negara adikuasa yang ikut bermain dan menyokong gerakan-gerakan tersebut
demi keuntungan ekonomi maupun politik dari negara yang bersangkutan.

Pertimbangan geostrategis bahwa Indonesia menempati kenyataan posisi


silang dari berbagai aspek, disamping aspek geografi juga aspek demografi,
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam. Secara lebih rinci posisi
silang Indonesia tersebut sebagai berikut:
1. Geografi : wilayah Indonesia terletak diantara dua benua yakni benua
Asia dan Benua Australia, serta diantara samudera pasifik dan Samudera Hindia.
2. Demografi : penduduk Indonesia terletak di antara penduduk jarang di
selatan (Australia) dan penduduk paling Padat Utara (RRC dan Jepang).
3. Ideologi : Indonesia secara ideologis diapit oleh kekuatan ideologi
berbeda, yakni liberalisme di seletan (australia dan Selandia Baru) dan
Komunisme di Utara (RRC, Vietnam, dan Korea Utara).
4. Politik : di aras Sistem Politik, Indonesia diapit oleh kekuatan
demokrasi Liberal di selatan, dan demokrasi rakyat (proletariat) di utara.
5. Ekonomi : Secara ekonomi, Indonesia di “perbatasan” antara ekonomi
kapitalis di Selatan dan masyarakat sosialis di Utara.
6. Sosial : Masyarakat Indonesia diantara masyarakat Individual di selatan
dan masyarakat sosialisme di Utara.
7. Budaya : Budaya Indonesia terletak diantara budaya barat di selatan dan
budaya budaya timur di utara.
8. Hankam : Geopolitik dan geostrategi Hankam Indonesia terletak
diantara wawasan kekuatan maritim di selatan dan wawasan kontinental di utara
(Kaelan, 2007: 132).

2.2 Unsur-Unsur Wawasan Nusantara Dan Ketahanan Nasional


2.2.1. Unsur-unsur Wawasan Nusantara
1. Wadah
Wadah atau fokus dari wawasan nusantara merupakan wilayah NKRI yang
meliputi wilayah nusantara beserta organisasi negara Republik Indonesia yang
merupakan unsur kesatuan yang utuh. Unsur ini kemudian dibagi menjadi 3
bagian, yaitu :
 Wujud Wilayah, batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan
oleh lautan yang di dalamnya terdapat gugusan ribu pulau yang saling
dihubungkan oleh perairan. Oleh karena itu nusantara di batasi oleh lautan dan
daratan serta dihubungkan oleh perairan.
 Tata Inti Organisasi, bagi Indonesia tata inti organisasi negara
berdasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara
kekuasaan pemerintahan, sistem perwakilan dan sistem pemerintahan.
 Tata kelengkapan organisasi, wujud data kelengkapan organisasi
adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh
bangsa Indonesia yang mencakup partai politik, golongan dan ormas.
2. Isi
Isi atau poin utama yang dimiliki wawasan nusantara adalah aspirasi serta
cita-cita bangsa Indonesia yang terwujud di dalam Pancasila dan UUD 1945. Isi
wawasan nusantara ini menyangkut dua hal pokok, yaitu :
Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian
cita-cita dan tujuan nasional.
Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional.
3. Tata Laku
Tata laku wawasan nusantara meliputi tindakan bangsa Indonesia untuk
mewujudkan falsafah hidup Pancasila serta UUD 1945.Perwujudan dari tindakan
masyarakat yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 inilah yang kemudian
menjadi wawasan nusantara.
Tata laku batiniah mencerminkan semangat, jiwa, dan mentalitas yang
baik dari masyarakat Indonesia, sedangkan tata laku lahiriah tercermin dalam
perbuatan, tindakan, dan perilaku dari bangsa Indonesia.

2.2.2 Unsur-unsur Ketahanan Nasional


Jika melihat konsep Ketahanan Nasional sebagai kondisi dinamis bangsa
Indonesia untuk mengembangkan kekuatan nasional dan menjamin identitas,
integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta untuk mencapai
perjuangan nasionalnya, maka Konsep Ketahanan Nasional tentu sangat
berhubungan dengan kondisi kehidupan nasional secara keseluruhan. Oleh
karenanya, ketahanan nasional bisa dikata merupakan gambaran dari tata (sistem)
kehidupan nasional dalam berbagai aspek yang meliputinya. Tiap aspek-aspek
Kehidupan nasional tersebut terus-menerus berubah seiring berjalannnya
waktu, sehingga menciptakan situasi dan pemahaman yang kompleks dan amat
sulit untuk dipantau. Dalam rangka menyederhanakan kondisi dinamis dari segala
aspek kehidupan nasional tersebut maka dibuatlah penyederhanan model dari
hasil pemetaan keadaan nyata melalui analisis mendalam yang dilandasi teori
hubungan antar manusia maupun teori hubungan manusia antar
lingkungannnya.Dari penyederhanan tersebut maka timbul gambaran konsepsi
ketahanan nasional yang menyangkut kondisi dinamis dari hubungan antar segala
aspek yang mendukung kehidupan nasional. Aspek yang berkaitan dengan alam
yang bersifat Statis, yang meliputi aspek geografi, aspek kependudukan, dan
aspek kekayaan alam.Aspek ini sering disebut sebagai Trigatra. b. Aspek yang
berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi aspek Ideologi, Aspek
Politik, Aspek Sosial Budaya, dan aspek Petahanan Kemanan. Aspek ini sering
disebut sebagai Pancagatra. Jika kita gabungkan antara tiga aspek alamiah
(trigatra) dan lima aspek sosialkemasyarakatan (pancagatra) maka kita punya 8
Aspek yang kemudian disebut sebagai Astagatra (Soemarsono dkk, 2001: 110).

2.3 Asas – Asas Ketahanan Nasional


2.3.1 Asas-asas Wawasan Nusatara
Asas wawasan nusantara merupakan ketentuan atau kaidah pokok yang
harus di taati, di patuhi, dan di pelihara untuk menciptakan perdamaian dan
keseimbangan di negeri ini.Apabila asas wawasan nusantara ini terabaikan atau
bahkan tidak dilaksanakan, maka hal tersebut dapat membuat perpecahan di
negara Indonesia ini. Berikut ini adalah penjelasannya :
1. Kepentingan yang Sama
Saat menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa
ini adalah menghadapi para penjajah secara fisik.
2. Keadilan
Kesesuaian pembagian hasil yang adil atas jeri payah dan aktifitas yang
telah dilakukan baik itu individu ataupun kelompok.
3. Kejujuran
Keberanian untuk berfikir dan bertindak sesuai dengan fakta dan realita
serta ketentuan yang benar walaupun itu pahit sedikitpun.Demi terciptanya
kebenaran dan kemajuan bangsa dalam suatu negara.
4. Solidaritas
Solidaritas sangat diperlukan. Dengan adanya kerja sama, rela berkorban,
mau berbagi untuk orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya
masing-masing.
5. Kerja Sama
Adanya koordinasi, saling mengerti satu dengan yang lainnya berdasarkan
atas kesetaraan sehingga kerja menjadi lebih efektif untuk mencapai target yang
telah ditentukan bersama.
6. Kesetiaan
Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa yang
mandiri.Kesetiaan terhadap segala kesepakatan yang telah dibuat sangatlah
penting dan menjadi tonggak utama untuk terciptanya persatuan dan kesatuan di
dalam suatu negara. Apabila kesetiaan ini goyah, bisa dipastikan persatuan dan
kesatuan suatu bangsa akan hancur berantakan.

2.3.2. Asas-asas Ketahanan Nasional


Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.Asas-asas
tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).
a) . Asas kesejahtraan dan keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi
bagi individu maupun masyarakat atau kelompok.Didalam kehidupan nasional
berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi
tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
b). Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan.Aspek-
aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras,
serasi, dan seimbang.
c). Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,
tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya
perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan
kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
2.4 Sifat-sifat Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
2.4.1 Sifat-sifat Wawasan Nusantara
S i f a t W a w a s a n N u s a n t a r a . Wawasan Nusantara memiliki sifat-
sifat sebagai berikut :
1.Manunggal, merupakan keserasian dan keseimbangan
d a r i s e g e n a p a s p e k k e h i d u p a n , baik aspek alamiah maupun sosial.
Kehidupan bangsa dan negara Indonesia berlangsung s e i m b a n g s e s u a i
d e n g a n m a k n a B h i n e k a T u n g g a l I k a d a l a m khasanah kehidupan
bangsa Indonesia.
2. Menyeluruh, Keseluruhan wilayah Nusantara beserta rakyat Indonesia
didalamnya meupakan satu kesatuan yang kokoh, dimana rakyat Indonesia
menjalani kehidupan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin dalam kesatuan
matra, kesatuan bangsa Indonesia, dan berkomunikasi dalam bahasa persatuan dan
bahasa Indonesia

2.4.2 Sifat-sifat Ketahanan Nasional


Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada mungkin akan kami jabarkan
seperti dibawah ini :
Ø Mandiri
Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan
tidak mudah menyerah.Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu
kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata
tergantung oleh pihak lain.
Ø Dinamis
Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan
negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa
depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
Ø Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan
berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan
bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan
diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas
dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan
nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai
penyelenggara kehidupan nasional.
Ø Konsultasi dan kerjasama
Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan
pada moral dan kepribadian bangsa.Hubungan kedua belah pihak perlu
diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat
kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha
mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan
kekuatan fisik semata.

2.5 Kedudukan dan Fungsi Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional


2.5.1 Kedudukan dan Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia adalah
ajaran yang sangat diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi
penyalahgunaan atau penyesatan serta penyimpangan dalam upaya mencapai dan
mewujudkan tujuan nasional.
Wawasan nusantara dalam paradigma nasional bisa dilihat dari
stratifikasinya sebagai berikut ini :
 Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara yang
memiliki kedudukan sebagai landasan idiil.
 Undangan-undangan Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi
negara Indonesia dan memiliki kedudukan sebagai landasan
konstitusional.
 Wawasan nusantara sebagai visi nasional, memiliki kedudukan
sebagai landasan visional.
 Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai sebuah
kebijakan nasional yang memiliki kedudukan sebagai landasan
operasional.
 GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai
kebijaksanaan dasar nasional; berkedudukan sebagai landasan
operasional.

2.5.2. Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut
a). Kedudukan :
ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya
oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di
implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan
nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional
berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai
landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma
pembangunan nasional.
b). Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar
nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap,
pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter –
regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini
perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan
adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu,
tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan
nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional.Pada
hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman
nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang
dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

2.6 implementasi wawasan nusantara dan ketahanan nasional


2.6.1 Implementasi Wawasan Nusantara
 Kehidupan politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan
wawasan nusantara, yaitu:
1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti
UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.
Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan
persatuan bangsa. Contohnya: seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR,
dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga
tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus
sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai
dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di
Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan
kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku secara nasional.
3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan
memperkuat korps diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia
terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.

 Kehidupan ekonomi
1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi
khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan
minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh
karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor
pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antar daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan
upaya dalam keadilan ekonomi.
3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
4. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Indonesia diselenggarakan
sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan yang bertujuan untuk memakmurkan masyarakat Indonesia. Contoh:
 Implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi
diantaranya dengan menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan
keluarnya Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pusat dan Daerah.
 Pembagian keuangan yang semula hampir 80% anggaran daerah
harus menunggu didatangkan dari pusat, padahal 90% hasil-hasil daerah
diserahkan pada pemerintahan pusat, kini pada UU tersebut diubah menjadi :
a. Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan
90% untuk daerah.
b. Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk
pusat, 80% untuk daerah.
c. Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk
pusat dan 80% untuk daerah.
d. Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas
alam, 70% untuk pusat dan 30% untuk daerah. Bahkan, porsi daerah ditambah
lagi dengan adanya “Dana Alokasi Umum" yang dialokasikan untuk daerah-
daerah dengan perimbangan tertentu, yang jumlah totalnya adalah 25% dari
penerimaan dalam negeri APBN, sebagai perimbangan.

 Kehidupan sosial dan Budaya


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :
1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus
diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan
nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan
museum, dan cagar budaya.

 Kehidupan pertahanan dan keamanan


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan
keamanan, yaitu :[6]
1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan
kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan
tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara
lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-
hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau
juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan
dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang
berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan
prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama
pulau dan wilayah terluar Indonesia.

2.6.2 Implementasi Ketahanan Nasional


1. Implementasi Ketahanan Nasional dalam Menghadapi Ancaman,
Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) Implementasi ketahanan nasional
diartikan melaksanakan atau menggunakan kemampuan berupa pengetahuan,
keterampilan yang dilandasi sikap ulet dan tangguh untuk mengembangkan daya
saing bangsa sehingga menjadi bangsa yang kompetitif dan dihormati dunia.
2. Untuk menjadikan bangsa yang berdaya saing, maka bangsa Indonesia
harus mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan efesien,
transparan, dan akuntabel. Beberapa permasalahan besar adalah masalah politik
yang terkait dengan kesiapan menghadapi globalisasi, politik luar negeri yang
bebas aktif, masalah disintegrasi dan otonomi, sistem partai politik dan birokrasi.
Permasalahan di bidang ekonomi adalah biaya tinggi dengan adanya pungutan
liar, kebijakan pertanian yang tidak berpihak pada petani. Pada bidang sosial
budaya adalah rentannya klaim-klaim budaya dari negara tetangga. Setidaknya
ada empat sarana untuk mengimplementasikan ketahanan nasional (Srijanti dkk,
2011: 174-178):
3. Implementasi ketahanan nasional dalam bidang politik; menghadapi
globalisasi diperlukan peningkatan kompetensi diplomat menjadi perunding
internasional. Di samping itu banyak kasus disintegrasi disebabkan ketidakadilan
politik, hukum, ekonomi dan budaya. Oleh karena itu persoalan tersebut harus
diselesaikan dengan pendekatan modernisasi yang tida tercerabut dari akarnya,
sementara untuk kasus disintegrasi hendaknya pemerintah mempertimbangkan
hak asasi manusia dalam menyelesaika konflik tersebut.
4. Implementasi ketahanan nasional dalam bidang ekonomi; hal-hal yang
harus dibenahi dalam bidang ekonomi adalah menata kebijakan fiskal, industri
dalam negeri dan swasembada pangan agar tidak terjadi krisis pangan
5. Implementasi ketahanan nasional dalam bidang social dan budaya; hal ini
dapat dilakukan dengan standarisasi pendidikan serta keterjangkauan masyarakat
kurang mampu terhadap pendidikan, toleransi dalam berbagai hal, termasuk
agama, serta yang harus segera diimplementasikan adalah jaminan sosial dan
kesehatan bagi seluruh masyarakat
6. Implementasi ketahanan nasional di bidang hukum. Hal ini harus betul
dipahami aspek keadilan, profesionalitas hakim, penegakan hukum secara adil,
serta yang harus segara diberantas adalah kasus-kasus korupsi yang melibatkan
banyak pejabat dan politisi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan
bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai
warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain,
maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah
cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai
landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan
Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional
kita sangat solid.
Wawasan Nusantara menjadi hal penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara karena akan mampu menumbuhkan sikap nasionalisme tinggi terhadap
bangsa dan Negara. Oleh karenanya, Wawasan Nusantara bertujuan untuk
mewujudkan nasionalism tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang
lebih mengutamakan kepentingan nasional.
Di dalam Ketahanan Nasional, upaya untuk mencegah diri dari ancaman
salah satunya dengan meningkatkan pertahanan dan keamanan. Rakyat Indonesia
sebagai suatu kesatuan dalam mengupayakan pertahanan dan keamanan dalam
mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup berbangsa
dan bernegara. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan
prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama
pulau dan wilayah terluar Indonesia.
Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan
bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk
dapat menjamin kelangsungan bangsa dan negara untuk mencapai tujuan nasional.
Asas ketahanan nasional adalah tata laku berdasarkan nilai – nilai pancasila ,
UUD 1945 , dan wawasan Nusantara , yang terdiri dari : Asas Kesejahteraan Dan
Keamanan, Asas komprehensif integral atau meneyeluruh ,Asas mawas ke dalam
dan mawas ke luar dan Asas Kekeluargaaan. Ketahanan nasional memiliki sirat
yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asanya,
yaitu : Mandiri, Dinamis, Wibawa,Konsultasi dan kerjasama. Dengan demikian,
berdasarkan rumusan pengertian tannas dan kondisi kehidupan nasional
Indonesia. Tannas sesungguhnya merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata)
kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiaptiap aspek,
terutama aspek-aspek dinamis, didalam tata kehidupan nasional relatif berubah
menurut waktu, ruang, dan lingkungan sehingga interaksinya menciptakan kondisi
umum yang sangat kompleks dan amat sulit di pantau. Dalam rangka pemahaman
dan pembinaan tata kehidupan nasional tersebut, diperlukan penyederhanaan dari
berbagai aspek kehidupan nasional. Penyederhanaan tersebut berbentuk model
dari hasil pemetaan keadaan nyata melalui analisis mendalam yang dilandasi oleh
teori hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dan manusia atau masyarakat,
dan antara manusia dan lingkungan
Dari diketahuinya pengertian tentang wawasan nusantara dan ketahanan
nasional diharapkan masyarakat Indonesia mengerti apa yang harus dilakukan
untuk kemajuan bangsa Indonesia dan mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Seperti yang telah dipaparkan dalam pembahasan mengenai
pengertian wawasan nusantara dan ketahanan nasional adalah bagaimana sudut
pandang bangsa Indonesia dalam melihat Negara Indonesia serta mempertahankan
apa yang sudah dimikinya dari ancaman – ancaman baik dalam negeri maupun
luar negeri. Saat masyarakat Indonesia mulai lupa tentang budaya – budaya dalam
negeri, maka secara tidak langsung ketahanan nasional bangsa Indonesia
menurun. Makah hal ini rawan bagi bangsa Indonesia karena dapat menyebabkan
perpecahan dalam keutuhan NKRI. Sudah banyak kasus tentang gerakan –
gerakan separatisme yang mengancam keutuhan NKRI. Maka hakikat dari
terciptanya wawasan nusantara dan ketahanan nasional adalah agar terciptanya
tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti yang tertera dalam
pembukaan UUD 1945 alinea ke-4. Dengan demikian maka menjadi sebuah
kewajiban bagi rakyatnya untuk mengenal lebih jauh tentang negaranya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai