BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Model Pengembangan
C. Prosedur Pengembangan
Penelitian pengembangan diperlukan desain penelitian. Modul Dasar
Pemograman Web ini dikembangkan dengan menggunakan model 4-D, yang
43
Evaluasi/revisi pakar
Develop
Penerapan modul pembelajaran pada
mata kuliah Pemograman Web
b. Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum yang dimaksud untuk menentukan materi-
materi yang akan dikembangkan pada media pembelajaran. Pada tahap
analisis kurikulum yang pertama dilakukan dalam pengembangan ini
adalah menganalisis silabus pembelajaran pada pembelajaran yang
akan dikembangkan.
Analisis kurikulum ini mengacu pada silabus mata mata kuliah
pemograman web. Materi yang dikembangkan dalam modul
konstruktivisme adalah bagian dari silabus mata kuliah yang ada pada
silabus mata kuliah pemograman web. Materi pada mata kuliah proyek
web yaitu materi yang bersifat abstrak dan konsep yang sulit untuk
dipahami. Maka dibutuhkan sebuah media agar mahasiswa dapat
lebih mudah memahami pelajaran.
c. Analisis Mahasiswa
Analisis mahasiswa merupakan telaah tentang karakteristik
mahasiswa yang perlu menjadi dasar dalam pengembangan modul
konstruktivisme. Hal ini untuk memudahkan mendesain modul,
mendesain penggunaan bahasa dalam modul yang dikembangkan dan
menentukan tingkat kesukaran soal. Di dalam penelitian ini yang
menjadi subjek adalah mahasiswa kelas MI B yaitu amahasiswa yang
mengambil mata kuliah pemograman web yang berjumlah 30
mahasiswa.
Pencapaian tahap ini memberi kemungkinan kepada mahasiswa
untuk belajar secara mandiri, serta mampu menggunakan teknologi
pembelajaran sehingga mahasiswa akan lebih baik melihat dan
mengalami sendiri bagaimana teknologi tersebut bekerja secara
eksplorasi dari pada hanya diceritakan oleh dosen . Berdasarkan catatan
hasil belajar yang diperoleh dari dosen menunjukkan bahwa
kemampuan atau kompetensi mahasiswa tersebar secara merata baik
yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.
2. Tahap Perancangan (Design)
Tahap perancangan diawali dengan dengan menetapkan
konsep-konsep utama yang terdapat pada materi mata kuliah
46
b. Uji Praktikalitas
Setelah divalidasi, modul ini direvisi dan selanjutnya diuji
cobakan untuk mengetahui tingkat praktikalitas (keterpakaian)
modul. Modul konstruktivisme dikatakan memiliki praktikalitas
yang tinggi apabila bersifat praktis dan mudah penggunaannya.
Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan angket
praktikalitas terhadap mahasiswa dan dosen . Uji coba dilakukan
pada kelas uji coba. Lembar angket terhadap praktikalitas modul
konstruktivisme terdiri atas dua buah lembar angket, yaitu lembar
angket respon dosen terhadap praktikalitas modul dan lembar
angket respon mahasiswa terhadap praktikalitas modul.
c. Uji Efektifitas
Uji efektivitas dapat diketahui dari tingkat keberhasilan
modul dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan. Keberhasilan
modul dalam mencapai tujuan pembelajaran dapat dilihat melalui
berhasilnya mahasiswa dalam belajar menggunakan modul.
Berhasilnya mahasiswa dalam belajar menggunakan modul
dapat dilihat dari hasil belajar mahasiswa setelah menggunaan
48
yang berjumlah 30 orang dan 1 orang dosen mata kuliah pemograman web
Akademi Komunitas Pesisir Selatan.
F. Jenis Data
2) Kualitas Pembelajaran
a) Kejelasan tujuan pembelajaran pada
modul.
b) Kejelasan alur pembelajaran.
c) Peningkatan minat belajar mahasiswa.
d) Peningkatan motivasi belajar mahasiswa.
e) Kebergunaan modul.
Selanjutnya validator memberikan skor jawaban dengan kriteria
sebagai berikut: 5 = sangat setuju, 4 = setuju, 3 = cukup setuju, 2 =
tidak setuju 1 = sangat tidak setuju.
b. Angket Validasi Format Modul
Angket validasi format modul berisi beberapa tanggapan
penilai (dosen validator format modul) yang terdiri dari aspek format
modul dan bahasa yang digunakan pada modul.
Berikut lembaran angket validasi format modul:
1) Aspek Format
a) Ketersediaan petunjuk penggunaan.
b) Ketersediaan lembar kegiatan mahasiswa.
c) Ketersediaan tes awal.
d) Kesesuaian isi dengan Silabus dan RPS.
e) Kebergunaan modul dalam mengkonstruksi pengetahuan
mahasiswa .
f) Kebergunaan modul dalam mempermudah mahasiswa menarik
kesimpulan.
g) Ketersediaan kegiatan praktek.
h) Kerelevanan referensi.
2) Aspek Bahasa
51
2) Aspek Gambar
a) Kesesuaian gambar dengan keterangan.
b) Kejelasan gambar pada modul.
3) Aspek Bahasa
a) Kalimat modul menggunakan bahasa indonesia yang baik dan
benar.
b) Penggunaan bahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia.
c) Kerapian paragraf.
d) Kalimat yang digunakan komunikatif.
e) Penggunaan bentuk dan ukuran huruf yang sesuai standar
penulisan.
4) Aspek Tampilan
a) Kesederhanaan tampilan.
b) Penyajian materi dapat menarik perhatian mahasiswa.
c) Kejelasan tampilan modul.
52
n XY X Y
rhitung
n X 2
X . n Y 2 Y
2 2
Dimana :
rxy = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
= Jumlah skor item
= Jumlah skor total
XY = Jumlah Skor Hasil kali Skor X Dengan Skor Y
x =Skor item tiap responden
y =Skor total tiap responden
2
=Jumlah kuadrat skor item
2
=Jumlah kuadrat skor total (Saifuddin Azwar, 2014:154)
Harga rxy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel atau
lebih yang dikorelasikan. Setiap nilai korelasi mengandung tiga
makna, yaitu ada tidaknya korelasi, arah korelasi, dan besarnya
korelasi. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah jika rhitung >
rtabel maka butir dinyatakan valid. Sebaliknya jika rhitung < rtabel maka
butir dianggap tidak valid dan dinyatakan gugur, dengan taraf
signifikansi 0,05.
Keterangan :
P = Tingkat kesukaran.
B = Jumlah mahasiswa yang menjawab soal dengan benar.
Js = Jumlah seluruh mahasiswa yang mengikuti tes.
Keterangan :
D = Daya pembeda soal.
d. Reliabilitas
Reliabilitas tes berfungsi menunjukkan apakah suatu tes cukup baik
untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat
dipercaya.untuk mengkur reliabilitas tes dalam penelitian digunakan rumus
Richardson 21 (K –R.21) dalam Arikunto (2009:103) yaitu :
Keterangan :
= Koefisien reliabilitas
V = ∑s / |n(c-1)|
Keterangan:
58
S = r – lo
Lo = Angka penilaian validitas yang terendah (dalam hal ini = 1)
C = Angka penilaian validitas yang tertinggi (dalam hal ini = 5)
R = Angka yang diberikan oleh seorang validator
d. Hasil dari perhitungan aiken berkisar antara 0 sampai 1 dan angka 0,6
dapat diinterpretasikan memiliki koefisien cukup tinggi (Azwar,
2014:113) maka nilai V 0.6 dan diatasnya dinyatakan dalam kategori
valid.
NA=
Keterangan:
NA = Nilai Akhir
59