KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Modul
10
11
c. Karakteristik Modul
Sartono (2014:13) karakteristik modul tersebut akan
membuat peserta didik termotivasi sehingga tujuan dalam
pembelajaran akan berhasil dan peserta didik dapat belajar secara
mandiri hanya dengan menggunakan modul. Modul merupakan alat
atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-
batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan
menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan
tingkat kompleksitasnya.
Sebuah modul bisa dikatakan baik dan menarik apabila
terdapat karakteristik sebagai berikut (Direktorat Tenaga
Kependidikan, 2008):
16
1) Self Instruction
Merupakan karakteristik penting dalam modul, dengan
karakter tersebut memungkinkan seseorang belajar secara mandiri
dan tidak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter
Self Instruction, maka modul harus:
a) Memuat tujuan pembelajaran yang jelas, dan dapat
menggambarkan pencapaian Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar.
b) Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit
kegiatan yang kecil/spesifik, sehingga memudahkan
dipelajari secara tuntas.
c) Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan
pemaparan materi pembelajaran.
d) Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang
memungkinkan untuk mengukur penguasaan peserta didik.
e) Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan
suasana, tugas atau konteks kegiatan dan lingkungan peserta
didik.
f) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif.
g) Terdapat rangkuman materi pembelajaran.
h) Terdapat instrumen penilaian, yang memungkinkan peserta
didik melakukan penilaian mandiri (self assesment).
i) Terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik, sehingga
peserta didik mengetahui tingkat penguasaan materi.
j) Terdapat informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang
mendukung materi pembelajaran.
2) Self Contained
Modul dikatakan self contained bila seluruh materi
pembelajaran yang dibutuhkan termuat dalam modul tersebut.
Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan peserta
didik mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena
materi belajar dikemas dalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus
dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu standar
kompetensi dasar, yang harus dilakukan dengan hati-hati dan
17
e. Keunggulan Modul
Pembelajaran menggunakan modul memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk belajar menurut cara mereka masing-
masing karena mereka menggunakan teknik yang berbeda-beda
untuk memecahkan masalah tertentu berdasarkan latar belakang
pengetahuan dan kebiasaan masing-masing. Modul disusun
sedemikian rupa sehingga bahan yang disampaikan dalam kegiatan
pembelajaran selalu terarah pada tujuan yang ingin dicapai. Dalam
21
2. Konstruktivisme
a. Sudut Pandang Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Secara tradisional cara memperoleh pengetahuan dapat
diasumsikan merupakan segala sesuatu yang dapat ditemukan pada
lingkungan atau suatu peristiwa yang terjadi di lingkungan, dimana
mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menyimpan pengetahuan
mereka hal ini juga dapat disebut sebagai pengalaman.
Sudut pandang umum bagaimana model pembelajaran di
perguruan tinggi adalah pengopian pengetahuan dari suatu
pemikiran ke pemikiran lainnya. Adanya komunikasi pada proses
belajar maka informasi dapat tertransfer pada mahasiswa. Dalam
beberapa level, model ini berjalan dengan baik, dalam waktu yang
bersamaan dosen berusaha agar mahasiswa mengulang informasi
yang memang harus mereka ketahui. Sehingga mahasiswa tidak
harus belajar dari pengetahuan yang diberikan dosen saja dan tidak
berusaha untuk memahami konsep matakuliah yang mereka pelajari.
Hal ini mengakibatkan perkuliahan kadang terjadi dan kadang tidak
terjadi. Pembelajaran yang kompleks dapat dianalisa dari rangkaian
spesifik item yang dikomunikasikan, walaupun hal ini akan
dipelajari atau tidak.
Pembelajaran konstruktivisme mahasiswa yang harus aktif
mencari, membangun dan mengembangkan pengetahuan kognitifnya
dan bertangguing jawab terhadap hasil belajarnya, dan dosen
hanya sebagai fasilitator, menyiapkan kondisi, iklim lingkungan,
24
2) Elicitas
Peserta didik dibantu untuk mengungkapkan idenya secara
jelas dalam bentuk tulisan maupun gambar.
3) Restrukturisasi ide
Peserta didik menyusun ide dari apa yang telah mereka
amati dan ide-ide teman melalui kerja kelompok atau diskusi
sehingga menghasilkan ide baru.
4) Review
Peserta didik mengetahui apa yang telah mereka temukan
dengan benar Pembelajaran menggunakan modul berbasis
konstruktivisme menggabungkan prinsip penggunaaan modul
dengan langkah-langkah pembelajaran konstruktivisme sehingga
dalam pembelajaran menggunakan modul berbasis
konstruktivisme peserta didik dapat belajar secara mandiri,
peserta didik memberikan umpan balik dan mampu memahami
materi mata kuliah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
konstruktivisme. Teknik konstruktivisme merupakan sebuah
teknik yang mengharuskan peserta didik menemukan dan
mentrasformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain dan
apabila dikehendaki informasi tersebut menjadi milik mereka
sendiri (Sagala, 2010:88). Dengan dasar ini pembelajaran harus
dikemas menjadi proses mengkonstruksi dan bukan menerima
pengetahuan saja. Manusia mengkonstruksi pengetahuan mereka
melalui interaksi dengan objek. Suatu pengetahuan akan
dianggap benar jika pengetahuan tersebut dapat digunakan untuk
memecahkan masalah dan persoalan yang sesuai. Pembelajaran
konstruktivis adalah pembelajaran yang memerlukan peserta
didik berpartisipasi aktif, kemampuan belajar mandiri,
mengembangkan pengetahuan sendiri.
Pembelajaran konstruktivisme merupakan pembelajaran
yang mengembangkan pemikiran peserta didik karena
pembelajaran itu akan bermakna dan mudah diingat jika
31
B. Penelitian Relevan
C. Kerangka Konseptual
Mempelajari Literatur
Mengumpulkan Data
Valid
Tidak
Ya
Uji Praktis Uji efektif
D. Pertanyaan Penelitian