Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Meningitis adalah radang pada meningen (selaput) yang mengelilingi otak
dan medula sygygpinalis(Muttaqin, 2008). Meningitis dapat menyerang
semua kelompok umur, meskipun pada kenyataannya kelompok umur yang
paling rawan terkena penyakit ini adalah anak- anak usia balita dan orang tua
(Andareto, 2015). Insidens 90 % dari semua kasus meningitis bakterial terjadi
pada anak yang berusia kurang dari 5 tahun, insiden puncak terdapat pada
rentang usia 6 sampai 12 bulan. Rentang usia dengan angka morbiditas
tertinggi adalah dari lahir sampai 4 tahun(Betz & Sowden, 2009).
Meningitis dianggap sebagai darurat medis yang perlu di kenali dan
diobati secara dini untuk mencegah kerusakan neurologis. Disorientasi dan
gangguan memori juga sering terjadi saat penyakit berlanjut, pasien dapat
mengalami letargi, tidak responif dan koma. Selain itu kejang juga dapat
terjadi yang merupakan akibat dari area iritabilitas di otak. ICP (Intracranial
Pressure) meningkat akibat perluasan pembengkakan di otak atau
hidrosefalus. Tanda awal peningkatan ICP mencakup penurunan tingkat
kesadaran dan defisit motorik lokal.
Pengetahuan dari orang tua sangat penting untuk mengenali gejala awal
meningitis sehingga anak mendapatkan pengobatan sesegera mungkin dan
terhindar dari komplikasi yang lebih parah. Anak dengan meningitis bakteri
akut mengalami hilang pendengaran (0,5-6,9% tipe sensorineural permanen
dan 10,5% reversibel) yang banyak terjadi pada anak yang telah sakit selama
24 jam (Anurogo, 2014). Infeksi fulminan akut terjadi pada sekitar 10 %
pasien meningitis meningokokus yang memunculkan tanda-tanda septikemia
yang berlebihan. Awitan demam tinggi, lesi purpurik ekstensif (di wajah dan
ekstremitas), syok dan tanda koagulasi intravaskular diseminata (DIC) terjadi
secara mendadak, kematian dapat terjadi dalam beberapa jam setelah awitan
infeksi (Brunner & Suddart 2013).
DataWorld Health Organization (WHO) (2015), melaporkan bahwa Pada
tahun 2014 di Afrika ditemukan 14.317 dugaan kasus meningitis dengan
jumlah kematian sebanyak 1.304 jiwa. Setiap tahun, kasus meningitis bakteri
mempengaruhi lebih dari 400 juta orang yang tinggal di 26 negara (dari
Senegal ke Ethiopia). Lebih dari 900.000 kasus dilaporkan dalam 20 tahun
terakhir (1995-2014). kasus meningitis tersebut mengakibatkan kematian
sebanyak 10%. Sedangkan 10-20% meninggalkan gejala sisa neurologis.
Insiden meningitis di negara berkembang cukup tinggi. Meningitis di
Indonesia merupakan penyebab kematian pada semua umur dengan urutan ke
17 (0,8%) setelah malaria.Meningitis penyebab kematian bayi umur 29 hari-
11 bulan dengan urutan ketiga yaitu (9,3%) setelah diare (31,4%), dan
pneumoni (23,8%). Proporsi meningitis penyebab kematian pada umur 1-4
tahun yaitu (8,8%) dan merupakan urutan ke-4 setelah Necroticans
EnteroColitis (NEC) yaitu (10,7%) (Balitbangkes 2008).
Jumlah kasus dengan anak yang di diagnosa meningitis pada bulan juli
2018 di RSUP Dr. M. Djamil Padang di temukan sebanyak 6 kasus di
ruangan HCU

B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada pasien anak an.O dengan
kasus meningitis di ruangan HCU dan Akut IRNA Kebidanan dan Anak
RSUP Dr.M. Djamil Padang pada tahun 2018
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu mendeskripsikan asuhan keperawatan pada anak an.O dengan
kasus Meningitis di ruang HCU dan Akut IRNA Kebidanan dan Anak
RSUP Dr.M. Djamil Padang pada tahun 2018.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada anak an.O dengan
kasus Meningitis di ruang HCU dan Akut IRNA Kebidanan dan Anak
RSUP Dr.M. Djamil Padang pada tahun 2018.
b. Mampu mendeskripsikan rumusan diagnosa keperawatan pada anak
dengan kasus Meningitis di ruang HCU dan Akut IRNA Kebidanan
dan Anak RSUP Dr.M. Djamil Padang pada tahun 2018.
c. Mampu mendeskripsikan intervensi keperawatan pada anak an.O
dengan dengan kasus Meningitis di ruang HCU dan Akut IRNA
Kebidanan dan Anak RSUP Dr.M. Djamil Padang pada tahun 2018.
d. Mampu mendeskripsikan tindakan keperawatan pada anak an.O
dengan kasus Meningitis di ruang HCU dan Akut IRNA Kebidanan
dan Anak RSUP Dr.M. Djamil Padang pada tahun 2018.
e. Mampu mendeskripsikan evaluasi pada anak an.O dengan kasus
Meningitis di ruang HCU dan Akut IRNA Kebidanan dan Anak RSUP
Dr.M. Djamil Padang pada tahun 2018.

D. Manfaat Penulisan
1. Peneliti
Laporan kasus ini dapat mengaplikasikan dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan serta kemampuan peneliti dalam menerapkan asuhan
keperawatan pada anak dengan kasus meningitis.
2. Rumah sakit
Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran bagi
tenaga kesehatan dalam menerapkan asuhan keperawatan pada anak
dengan dengan kasus meningitis.

Anda mungkin juga menyukai