Anda di halaman 1dari 23

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/306034728

pengolahan air sungai dengan metoda koagulasi, flokulasi, dan filtrasi

Conference Paper · November 2012

CITATIONS READS

0 4,405

2 authors, including:

Reni Desmiarti
Universitas Bung Hatta
38 PUBLICATIONS   69 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Reni Desmiarti on 11 August 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar i
Kata Sambutan Rektor ii
Panitia Penyelenggara iii
Susunan Acara iv
Daftar Isi ix

No Judul makalah
1. Penentuan Setting Waktu Rele Arus Pada Saluran Kabel Bawah TE - A
Tanah
Ija Darmana, Erliwati
2. Sistem Kendali Dtc (Direct Torque Control ) dengan Igbt (Insulated- TE - B
Gate Bipolar Transistor) pada Motor Winder 500v
Arnita, Ade Putra
3. Studi Analisis Pengaruh Jarak Pemasangan Lightning Arrester TE - C
Terhadap Transformator Daya 150 Kv Akibat Gelombang Surja
Ija Darmana, Cahayahati, Fandi Ahmad Pasaribu
4. E-learning for Improvement Quality of the Indonesian Human TE - D
Resources (IQIHR)
Rohani Jahja Widodo
5. The Role Of University In New And Renewable Energy TE - E
Rohani Jahja Widodo
6. Pengaruh Harmonik Terhadap Miniature Circuit Breakers (MCB) TE - F
Sebagai Proteksi Listrik Rumah Tangga
Zulkarnaini
7. Analisa Pengaruh Kapasitor Terhadap Arus Start Motor Induksi 3- TE - G
Fasa
Zuriman Anthony

8. Perancangan Sistem Absensi Mahasiswa Menggunakan RFID TE - H


Arnita, Satria Mantiko Alam
9. Perbandingan Ekonomis Pompa Hydram dengan Motor Listrik Pada TE - I
Sistem Transportasi Air Wilayah Dataran Tinggi
Yani Ridal
10. Studi Analisis Variabel Speed Drive Pada Perilaku Motor Induksi 3 TE - J
Phasa Kiln PT.Semen Padang
NH.Kresna, Mirzazoni, Yusuf Efendi
ix
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

11. Penghapusan Pengkodean Untuk Aplikasi Video Real Time dengan TE – K


Cepat
Setiyo Budiyanto
12. Feasibility Study dan Detail Engineering Design Pembangunan TE - L
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
Yani Ridal
13. Pengukuran Simultan Medan Listrik Dan Medan Magnetik Petir TE - M
Tropis
Ariadi Hazmi, Eka Putra Waldi, Saifa Mulyadi, F. Harlan
Agusdi, M. Rinaldi Putra
14. Perancangan Pompa Hidram Kapasitas 25 Liter Per Menit TM - A
Wenny Marthiana
15. Pengembangan Pembuatan Komposit Lempung/ Silika RHA Ditinjau TM - B
Dari Sifat Fisis Dan Mekanis Untuk Aplikasi Bata Merah
Ade Indra, Nurzal, Hendri Nofrianto, Sri Elfina
16. Performance Studies Of Automotive Air Conditioning System TM - C
Henry Nasution
17. Performance Characteristics Study Of Engine Cooling System TM - D
Henry Nasution, Firman Iskandarsyah
18. Analisis Keberadaan Unsur (Co2, Hg) Tanah dan Pola TM - E
Penyebarannya Sebagai Anomali Panas Bumi Gunung Talang,
Solok Sumatera Barat.
Armila
19. Dinamika Proses Aliran Energi dari Ekosistem Dalam Aspek TM - F
Lingkungan Teknik Mesin
Dedi Wardianto
20. Analisa Konduktivitas Panas Material Komposit Dengan TM - G
Menggunakan Serat Sabut Kelapa dan Serat Pandan Berduri
Burmawi, Wenny Martiana dan Adriyandi
21. Penerapan Manajemen Energi Dilingkungan Industri Dalam TM - H
Meminimalisir Biaya Operasional
Trisna Putra
22. Kaji Eksperimental Pengaruh Pendinginan Udara Masuk Ke Dalam TM - I
Silinder Terhadap Prestasi Motor Diesel Daihatsu
Mulyanef, Suryadimal, Andi Saputra Kamaluddin

x
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

23. Perencanaan dan Pengembangan Produk Sistem Mekanik Puli TM - J


Penegang Sabuk Pada Traktor Tangan Kura-Kura ( Mesin Hydro
Tiller)
Iqbal
24. Pengaruh Pemanasan Terhadap Persentase Berat Silica Pada Abu TM – K
Sekam Padi
Burmawi, Bambang Sugiono
25. Pengaruh Masukan Panas Pengelasan Kampuh V Terhadap Struktur TM - L
Mikro
Asfarizal
26. Pengaruh Penambahan Serbuk Aluminium Terhadap Relative TM - M
Density Komposit (Alumina - Mengandung 15% Berat Silika
Hendriwan Fahmi
27. Studi Performa Tungku Pembakaran Biomassa Berbahan Bakar TM - N
Limbah Sekam Padi
Barlin, Marthin P Nainggolan
28. Analisis Beban Statis Pada Pipa Pembuang Uap di Stasiun TM - O
Pembangkit Uap 5S Block Area-1 PT. Chevron Pacific Indonesia
Dengan Program Caesar II
Iman Satria
29. Studi Kelayakan Pengembangan Usaha Kerajinan Tempe TI - A
Untuk Menembus Pasar Modern (Studi Kasus PD. Sari Rasa Subang)
Alam Santosa, Adi Setiawan
30. Usulan Rancangan Sistem Database Dengan Metode Systems TI - B
Development Life Cycle (Sdlc) Traditional Pada Sistem Penanganan
Order Di Departemen Pemesinan
Dwi Novirani, Fadillah Ramadhan
31. Pengukuran Kepuasan dan Ketidakpuasan Pelanggan Unit Bisnis TI - C
Dwi Novirani
32. Analisis Sistem Perawatan Komponen Mekanik Kritis pada Mesin TI - D
Frais Cy-H230 dengan Metode FMECA
I Made Aryantha Anthara
33. Analisis Tingkat Kepuasan Mahasiswa Dalam Menempuh Studi di TI - E
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Unikom
Iyan Andriana
34. Peningkatan Kualitas Produksi Resin Dengan Metode Six Sigma di TI - F
PT. Alkindo Mitraraya
Muhammad Kholil, Arry Adiyatno
xi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

35. Pengukuran dan Perbaikan Kualitas Data dan Informasi di Perguruan TI - G


Tinggi Menggunakan Caldea dan Evamecal
Diana Effendi
36. Penentuan Alternatif Alat Angkut yang Layak Berdasarkan Metode TI - H
Glp Dan Fuzzy-Glp di TPA Y
Ratna Ekawati, Maria Ulfah, Syahamata Amiya
37. Sistem Perangkat Lunak Untuk Mendukung Implementasi Metode TI - I
Balanced Scorecard
Sugih Arijanto, Gina Nurfitriani, Cahyadi Nugraha
38. Perancangan Aliran Material Berdasarkan Minimasi Ongkos TI - J
Material Handling (OMH) Lantai Produksi di PT. Kayo Surya Utama
Bandung
Julian Robecca
39. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT”X” di TI – K
Kota Bandung
Agus Riyanto
40. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Organisasi Melalui TI - L
Budaya Organisasi Sebagai Variabel Intervening dengan Metode
SEM
Putiri Bhuana Katili, Sirajudin, Marlina
41. Metoda Penentuan Komposisi Faktor Kontrol Dalam Mengatur TI - M
Waktu Pengentalan Resin Polyester Dengan Variasi Produk Proses
Pembuatan Produk Produk Fiberglass
Aidil Ikhsan, Noviyarsi
42. Aplikasi Penerapan Rancangan Sistem Kanban pada Pabrik Kandang TI - N
Baterai (Studi Kasus di CV. X)
Diana Khairani Sofyan
43. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Pada Madrasah Aliyah TI - O
Al – Ahliyah Kota Baru Karawang
Novrini Hasti dan Mohamad Reza Nazarudin Ma’ruf
44. Analisis Efisiensi Pelayanan Listrik Pra Bayar Dengan Pendekatan TI - P
Data Envelopment Analysis (Studi Kasus di PLN Lancang Garam,
PLN Kruenggeukueh dan PLN Matang Geulumpang Dua)
Syarifuddin, Muhammad, Ratna
45. Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Rantai Pasok dan Risiko TI - Q
Mutu Agroindustri Holtikultura Buah Melon
Maria Ulfah

xii
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

46. The Study On Estimating The Levelizedcost of Biofuels In Indonesia TI - R


Alfa Firdaus, Muhammad Kholil
47. Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat TI - S
di Puskesmas Ledeng Bandung
Rika Oktavia, Syahrul Mauluddin
48. Penentuan Kebijakan Persediaan Probabilistik Dengan Model Q TI - T
Menggunakan Pendekatan Simulasi
Evi Febianti, M. Adha Ilhami, Asep Hidayatullah
49. Penjadwalan Batch Pada Flow Shop Dinamis Untuk Meminimasi TI - U
Biaya Produksi
Tengku Nurainun
50. Implementasi Pemetaan Aliran Nilai Untuk Meminimasikan TI - V
Pemborosan Produksi
Yesmizarti Muchtiar, Aidil Ikhsan, Melati Putri Andayani
51. Penentuan Elemen Desain Untuk Perancangan Meja Mini TI - W
Multifungsi Berdasarkan Voice Of Customer
Ayu Bidiawati J.R, Yesmizarti Muchtiar
52. Identifikasi Kompetensi Inti Industri Daerah Kota Padang Dalam TI - X
Rangka Peningkatan Daya Saing Daerah
Yusrizal Bakar
53. Kajian Kemampuan Kognitif Sebagai Fungsi dari Usia Dan Jenis TI – Y
Kelamin (Studi Pendahuluan)
Henny
54. Pengukuran Performansi di PT XYZ Dengan Pendekatan MBCFPE TI - Z
Sugih Arijanto, Ambar Harsono

55. Penerapan Distribution Requirement Planning Pada Aktivitas TI - AA


Distribusi Sepeda Motor Honda di CV. Hayati Padang
Dessi Mufti, Ayu Bidiawati, Merryal Aldo
56. Analisis Overall Equipment Effectiveness (OEE) Mesin Roller Mill TI - AB
# C di PT XXX
Shanti K. Anggraeni, Anjar Praditya Wicaksono
57. Analisis Pengaruh Human Relation, Kondisi Fisik Lingkungan Kerja TI - AC
dan Leadership Terhadap Etos Kerja Karyawan Kantor BRI Cab.
Lhokseumawe
Bakhtiar S., Syarifuddin, Nurhayati

xiii
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

58. Analisis Efisiensi Pelayanan Listrik Pra Bayar Dengan Pendekatan TI - AD


Data Envelopment Analysis (Studi Kasus di PLN Lancang Garam,
PLN Kruenggeukueh dan PLN Matang Geulumpang Dua)
Syarifuddin, Muhammad, Ratna
59. Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen dan Kualitas Pelayanan TI - AE
Swalayan
Noviyarsi
60. Analisis Postur Tubuh Operator Produksi Keripik Balado Dengan TI - AF
Menggunakan Metode REBA
Lestari Setiawati, Noviyarsi, Eva Suryani, Yusrizal Bakar
61. Konsep Kesiapan Organisasi Dalam Perspektif Bencana TI-AG
M. Nursyaifi Yulius
62. Perancangan Dokumentasi Sistem Manajemen Terintegrasi TI-AH
Berdasarkan QEHS
Eva Suryani, Richy P. Tobing
63. Optimalisasi Kinerja Katalisator Padat Indion 225 Na pada TK – A
Pembuatan Gliserol Karbonat
Nuryoto, Jayanudin, Herian Fahlawan, Sigit Sulistiyo,
Hary Sulistyo, Wahyudi Budi Sediawan
64. Pembuatan Pupuk Cair Dari Kotoran/Urin Sapi, Arang Dan Keong TK – B
Mas
Ellyta Sari, Elly Desni Rahman, Ridho Iponi Nugraha,
Melyagustin
65. Uji Coba Pemanfaatan Limbah Padat Lumpur Aktif Industri Crumb TK – C
Rubber (PT. Teluk Luas) Sebagai Adsorben Logam Kromium (Cr)
Salmariza, Elmi Sundari, Munas Martynis, Farrah Fadhillah
Hanum
66. Pengambilan Oleoresin Kunyit Menggunakan Ekstraksi Sokletasi TK – D
dengan Pelarut Etanol
Jayanudin , Ana Widiyaswari, Rifki Yunanda
67. Rancangan Karbonisator Tepat Guna untuk Proses Karbonisasi TK – E
Temperatur Rendah
Pasymi, Ellyta Sari, Elly Desni Rahman
68. “Britik”, Metoda Peningkatan Kualitas Briket Sebagai Salah Satu TK – F
Langkah Optimal Substitusi Minyak Tanah
Agus Candra
69. Hydrotreating Nafta dengan Katalis Nimo Berpenyangga Γ-Alumina TK – G
Maria Ulfah, Subagjo
xiv
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

70. Pengaruh Jenis Jagung dan Jenis Tepung Dalam Pembuatan TK - H


Emergency Food Berbasis Jagung
Kamsina, Inda Three Anova
71. Prospek Pengembangan Zat Warna Alam Dari Cassiavera TK - I
Firdausni, Gustri Yeni
72. Pengaruh Beberapa Metoda Pengemasan Terhadap Ketahanan TK - J
Simpan Rendang Belut Setelah 3 Bulan Penyimpanan
Failisnur
73. Pengaruh Dosis Adsorben Yang Dibuat Dari Limbah Padat Proses TK – K
Lumpur Aktif Industri Crum Rubber Terhadap Persentase Penjerapan
Logam Pb
Salmariza.Sy, Monik Kasman
74. Peningkatan Luar Biasa Fotokatalitik Evolusi Hidrogen Dari Larutan TK - L
Metanol-Air Pada Lanatao3 Oleh Penambahan Nikel
Husni Husin
75. Produksi Biodiesel Menggunakan Katalis Padat Cao Dari Limbah TK - M
Cangkang Tiram
Zuhra, Husni Husin, dan Yanna Syamsuddin
76. Pengaruh Perbandingan Sampah Organik dan Limbah Cair Industri TK - N
Tahu Pada Produksi Biogas
Sofyan, Elly Desni Rahman, Erti Praputri
77. Pengaruh Teknologi Proses Dan Konsentrasi Gula Terhadap TK - O
Manisan Kering Mentimun (Cucumis Sativus)
Inda Three Anova, Kamsina
78. Reduksi Parameter pH, BOD, COD dan Fosfat dalam Grey Water TK - P
dengan Kombinasi Proses Elektrokoagulasi-Sedimentasi-Filtrasi
Monik Kasman, Siti Umi Kalsum. Asep Surna Aditia, Salmariza
79. Simulasi Kinerja Nafta Hydrotreater TK - Q
Maria Ulfah, Subagjo
80. Emergency Food Berbasis Ubi Kayu TK - R
Silfia
81. Pemanfaatan Air Bengkuang Sebagai Bahan Minuman Probiotik TK-S
Yulia Helmi Diza, Tri Wahyuningsih
82. Pengolahan Air Sungai Dengan Metoda Koagulasi, Flokulasi Dan TK-T
Filtrasi
Reni Desmiarti, Erti Prapurti, Eko Rahmat Saputra, Ike Yulia
Rahmi

xv
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

83. Studi Eksplorasi Reagen Pendeliginifikasi Untuk Meningkatkan TK-U


Digestibility Enzim Dan Anaerob Dari Bahan Mentah Tandan
Kosong Sawit
Silvi Octavia, Wetri Febrina, I.D.G Arsa Putrawan, Ronny
Purwadi, Ilona Sárvári Horváth
84. Pengaruh Jenis Senyawa Pengomplek Terhadap Beberapa Sifat TK-V
Fisika Dan pH Tinta Gambir
Hendri Muchtar

xvi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

PENGOLAHAN AIR SUNGAI DENGAN METODA


KOAGULASI, FLOKULASI DAN FILTRASI

Reni Desmiarti, Erti Praputri, Eko Rahmat Saputra, Ike Yulia Rahmi
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta
Jl. Gajah Mada No.19, Olo Nanggalo Padang-25143
Telp. (0751) 7054257; Fax. (0751) 7051341
e-mail: desmiarti@yahoo.com

Abstrak

Air sungai merupakan salah satu air baku air minum. Kualitas air sungai
saat ini sudah dalam kondisi tercemar berat. Studi kasus pada penelitian ini
dilakukan pada Sungai Gunung Sangku yang terletak di kawasan Kampus II
Universitas Bung Hatta. Sungai ini dimanfaatkan oleh penduduk untuk
kegiatan irigasi, dan mandi cuci kakus (MCK). Besarnya aktivitas di sekitar
Sungai Gunung Sangku membuat air sungai tercemar dan berada di bawah
baku mutu air kelas II, sehingga perlu dilakukan pengolahan. Alternatif
pengolahan adalah kombinasi metode koagulasi, flokulasi dengan filtrasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi
koagulan pada proses koagulasi/ flokulasi terhadap nilai pH, MLSS dan
kekeruhan air sungai dan pengaruh variasi laju alir alat filtrasi terhadap
kualitas air sungai. Konsentrasi koagulan (tawas) divariasikan pada 20, 30
dan 40 ppm, dengan pH awal 5,7 dan 9. Efektifitas koagulasi/ flokulasi yang
baik diperoleh pada koagulan dengan konsentrasi 20 ppm dengan pH awal
7, yang dilihat dari penurunan kadar MLSS sebanyak 25,78% dan kekeruhan
menurun sebanyak 28,44%. Koagulan dengan konsentrasi 20 ppm diberikan
proses lanjutan (filtrasi) dan divariasikan laju alirnya yaitu 30, 50 dan 60
ml/mnt. Pada variasi ini nilai yang terbaik didapatkan pada laju alir 30
ml/mnt dengan nilai kekeruhan 2,07 NTU dan MLSS 203,5 ppm.

Kata kunci: Koagulasi/flokulasi, filtrasi, air sanitasi

1. PENDAHULUAN
Cakupan air minum di Sumatera Barat berdasarkan data Susenas mengalami
fluktuasi dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2010. Pada tahun 2006, proporsi rumah
tangga dengan air minum layak di Sumatera Barat mencapai 64,6% dan mengalami
kenaikan pada tahun 2009 menjadi 66,98%. Kenaikan proporsi rumah tangga dengan air
minum layak ini antara lain dikarenakan pelaksanaan program air minum berbasis
masyarakat (PAMSIMAS) pada 15 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat sejak tahun 2007
sd. 2009 kecuali pada 4 (empat) Kabupaten/Kota yang tidak menjadi lokasi PAMSIMAS
yakni Kota Solok, Kota Padang Panjang, Kota Bukitinggi dan Kabupaten Kepulauan

Re SaTek 2 – FTI TK-T.1 of 10 Universitas Bung Hatta


PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

Mentawai. Namun demikian meskipun terdapat 4 (empat) Kabupaten/Kota yang tidak


menerima PAMSIMAS, untuk Kota Solok, Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang,
capaian cakupan air minumnya sudah lebih baik walaupun hanya dengan sebagian besar
masyarakat terlayani oleh PDAM saja (RAD MDGs Sumbar 2011; Renstra AMPL
Sumbar, 2012).
Layanan air minum dan sanitasi di Sumatera Barat masih mengandalkan
kemampuan masyarakat setempat. Walaupun secara kenyataan semua masyarakat sudah
terpenuhi kebutuhan airnya sehari – hari, namun yang menjadi masalah adalah apakah air
yang mereka konsumsi sudah memenuhi syarat kesehatan. Berdasarkan data Riset
Kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2010 dalam RAD MDGs 2011 yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan dan Buku Saku MDGs, bahwa air yang memenuhi syarat
kesehatan yakni pertama dilihat dari sumber air yang berasal dari air minum terlindung
yang bersumber dari air ledeng, air hujan, pompa, sumur terlindung dan mata air
terlindung yang jaraknya lebih dari 10 meter dari tempat penampungan kotoran/tinja dan
sumber air terlindung tidak termasuk air kemasan, yang dijual melalui tangki/air isi ulang,
air sumur dan mata air tidak terlindung, serta yang kedua yakni akses terhadap
penyediaan air bila minimal menggunakan air 20 liter per orang per hari, berasal dari
sumber air ’improved’, dan sarana air berada dalam radius 1 kilometer dari rumah. Yang
termasuk sumber air ’improved’ adalah sambungan kran air dalam rumah, kran umum,
sumur bor, sumur gali terlindung, mata air terlindung, dan penampungan air hujan.
Sumber air ’improved’ tidak termasuk air yang dijual keliling, air kemasan/botol, dan air
yang dijual melalui truk.
Berdasarkan Pendataan Program Perlindungan Sosial Tahun 2008 (PPLS 2008)
bahwa terdapat 257.412 RT di Sumatera Barat yang tersebar pada 19 Kabupaten/Kota.
Dalam kaitannya dengan cakupan air minum bahwa dari 257.412 RT terdapat sekitar
218.003 RTS yang memperoleh sumber air minum dari mata air tak terlindungi/air
sungai/air hujan dan lainnya atau sekitar 84,69%, dan hanya 39.309 RTS atau sekitar
15,31% RT yang memperoleh sumber air minum dari air kemasan/ledeng/pompa/sumur
atau mata air terlindungi. Berdasarkan data Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
daerah Propinsi Sumatera Barat Tahun 2010 dalam Sumatera Barat Dalam Angka, bahwa
kualitas air bersih pada beberapa sungai Kabupaten/Kota seperti sungai Batang Lembang
di Kab. Solok, Batang Momong Hulu Kab. Dhamasraya dan Batang Mahat Kab. Limah
Puluh Kota. Hasil Analisa menunjukkan kualitas air sungai termasuk kategori tercemar
berat.
Studi kasus pada penelitian ini dilakukan pengambilan sample pada Sungai
Gunung Sangku. Pemilihan lokasi ini karena sungai ini terletak di wilayah pembangunan
Kampus II Univeritas Bung Hatta. Sungai ini dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk
kegiatan persawahan, dan MCK (mandi, cuci, kakus). Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan di aliran sungai Gunung Sangku, parameter seperti zat padat tersuspensi, BOD,
koliform tinja dan total koliform sudah melebihi ambang batas kriteria mutu air kelas II
berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 (Reni,dkk 2010). Sehingga air Sungai Gunung
Sangku tidak dapat digolongkan ke dalam golongan air bersih yang dapat digunakan
secara langsung. Air sungai ini bisa menjadi alternatif sumber air minum dan sanitasi
untuk keperluan warga kampus II Universitas Bung Hatta. Metode pengolahan yang di
lakukan dengan mengkombinasikan proses koagulasi, flokulasi dan saringan pasir dengan
melihat pengaruh konsentrasi koagulan dan laju alir.

Re SaTek 2 – FTI TK-T.2 of 10 Universitas Bung Hatta


PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

2. METODOLOGI

2.1 Sumber Air Baku

Kualitas air Sungai Gunung Sangku di bagian hulu dan hilir ditampilkan pada
Tabel 1. Kualitas air Sungai Gunung Sangku pada saat dilakukan pengamatan tergolong
keruh. Beberapa parameter seperti zat padat tersuspensi, BOD5, koliform tinja dan total
koliform telah melebihi ambang batas Kriteria mutu air kelas II berdasarkan PP No. 82
Tahun 2001. Hal ini disebabkan karena masyarakat sekitar masih banyak yang
memanfaatkan sungai sebagai MCK.

Tabel 1. Kualitas Air Sungai Gunung Sangku


Mutu Air Kelas II Hasil Analisa
Parameter Pergub.
No Satuan PP.No. 82 Sumbar
Pemeriksaan Hulu Hilir
2001) No.05 Thn
2008
A FISIKA
1 Suhu* °C Normal Normal 30,45 30,5
2 Zat Padat Terlarut Mg/L 1000 1000 22,5 35,5
3 Zat Padat Tersuspensi Mg/L 50,0 - 57 65
B KIMIA
1 pH - 6,0-9,0 5,0-9,0 6,45 6,50
2 DO Mg/L .>4,00 >6,00 6,68 7,58
3 BOD5 Mg/L 3,00 3,00 4,16 4,23
4 COD mg/L 25,00 25,00 13,33 13,33
AMONIAK Bebas
5 mg/L 0,50 0,50 0,35 0,38
(NH3)
6 Nitrat, sebagai N mg/L 10,00 10,00 8,09 5,05
7 Nitrit, sebagai N mg/L - 1,00 0,095 0,088
8 Mangan (Mn) mg/L - 0,50 0,065 0.065
9 Tembaga (Cu) mg/L 0,02 1,00 <0,002 0,033
10 Timbal (Pb) mg/L 0,03 0,10 <0,003 <0,003
11 Fenol mg/L - 0,001 0,399 0,323
12 Minyak dan Lemak mg/L - Nihil <0,1 <0,1
C MIKROBIOLOGI
1 Kaliform Tinja Jml/100 ml 1000 1000 350 x 103 130 x 103
2 Total Coliform Jml/100 ml 5000 5000 350 x 103 170 x 103

Re SaTek 2 – FTI TK-T.3 of 10 Universitas Bung Hatta


PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

2.2 Percobaan

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap koagulasi/flokulasi dengan


memakai tawas/ alum (( Al2(SO4)3). 18 H2O) sebagai kolagulan. Variasi konsentrasi
koagulan adalah 20, 30 dan 40 ppm. Tahap selanjutnya dengan metoda filtasi
menggunakan kerekel, pasir dan ijuk. Pada tahap ini dilakukan variasi laju alir sebesar 30,
50 dan 60 ml/menit. Rangkaian alat penelitian ditampilkan pada Gambar 1. Hasil
percobaan terhadap kualitas air pada masing-masing tahap percobaan dilakukan di
Laboratorium Kesehatan Sumatera Barat. Beberapa parameter analisa seperti pH,
oxidation reduction potensial (ORP) keluaran Hanna Instrument.

Pasir
Proses
Filtrasi Kerikil
Batu Koral

Proses
Koagulasi/flokulasi

Air Keluaran

Gambar 1. Rangkaian Alat Penelitian

3. PEMBAHASAN

3.1 Efektifitas Koagulasi Flokulasi

Efektifitas koagulasi pada proses pengolahan air sungai. Aspek yang ditinjau
adalah pengaruh variasi konsentrasi koagulan dan pH terhadap efektifitas
koagulasi/flokulasi berdasarkan parameter pH akhir, MLSS, dan kekeruhan pada tiap
variasi konsentrasi dan pH ditampilkan pada Gambar 2, 3 dan 4.

Gambar 2. Pengaruh konsentrasi koagulan dan pH terhadap pH akhir

Re SaTek 2 – FTI TK-T.4 of 10 Universitas Bung Hatta


PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

Gambar 3. Pengaruh konsentrasi koagulan dan pH terhadap MLSS

Gambar 4. Pengaruh konsentrasi koagulan dan pH terhadap kekeruhan

pH adalah suatu ukuran untuk mengetahui berapa kadar asam atau tidak
berkadar asam (basis) air itu. Nilai pH mulai dari 0 sampai 14 dengan angka 7 sebagai
netral. pH yang kurang dari 7 menyatakan berkadar asam, sebaliknya yang lebih besar
dari 7 menyatakan basa. Karena pH dapat dipengaruhi oleh zat kimia dalam air, maka pH
merupakan petunjuk penting untuk air yang zat kimianya berubah.
Hasil penelitian pada Gambar 2 menunjukkan bahwa pada pH awal air 5,
penambahan koagulan 20 ppm, 30 ppm dan 40 ppm, pH akhir air berubah menjadi 5, 2;
5,5 dan 6. Pada kondisi pH 7, penambahan koagulan 20 ppm, 30 ppm dan 40 ppm, pH
akhir air berubah menjadi 7.1, 7.4, dan 7.6. Pada kondisi pH 9, penambahan koagulan 20
ppm, 30 ppm dan 40 ppm, pH akhir air berubah menjadi 9,2; 9,3, dan 9,4. Hasil yang
diperoleh menunjukkan semakin besar konsentrasi koagulan yang ditambahkan akan

Re SaTek 2 – FTI TK-T.5 of 10 Universitas Bung Hatta


PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

menaikkan nilai pH air tersebut. Hal ini disebabkan kerena alum bersifat amfoter, yaitu,
zat yang pada suasana asam bersifat basa, dan pada suasana basa bersifat asam.
MLSS (Mixed Liquor Suspended Solid) atau bahan padat tersuspensi (mg/l)
adalah banyaknya bahan padat yang tersuspensi dalam air/ cairan limbah. Efektifitas
koagulasi/flokulasi berdasarkan MLSS menyatakan persen penyisihan bahan padat
tersuspensi akibat proses koagulasi flokulasi, yang dihitung dengan persamaan :

dimana, adalah MLSS air umpan sebelum koagulasi flokulasi dan


adalah MLSS umpan setelah mengalami koagulasi flokulasi. Efektifitas koagulasi
flokulasi terhadap penurunan bahan padat yang tersuspensi untuk tiap variasi konsentrasi
koagulan dan pH digrafikkan pada Gambar 3.
Dari ketiga variasi pH dan konsentrasi koagulan yang diuji cobakan dapat
dilihat, penurunan bahan padat teruspensi bervariasi antara 22% – 25.5 % dengan
penurunan terbesar dihasilkan pada penambahan alum 20 ppm. Karena penambahan alum
dengan dosis yang lebih besar menyebabkan peningkatan padatan terlarut. Hal ini
disebabkan oleh kelebihan ion-ion Al3+ hasil hidrolisis tawas sehingga menyebabkan
meningkatnya nilai padatan terlarut sampel (Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 2006).
Kekeruhan adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk
mengukur keadaan air baku dengan skala NTU (nephelo metrix turbidity unit) atau JTU
(jackson turbidity unit) atau FTU (formazin turbidity unit), kekeruhan ini disebabkan oleh
adanya benda tercampur atau benda koloid di dalam air. Hal ini membuat perbedaan
nyata dari segi estetika maupun dari segi kualitas air itu sendiri.
Efektifitas koagulasi flokulasi berdasarkan pengurangan kekeruhan menyatakan
persen penyisihan benda koloid di dalam air akibat proses koagulasi flokulasi, yang
dihitung dengan persamaan :

dimana, adalah turbidity air umpan sebelum koagulasi flokulasi dan


adalah turbidity umpan setelah mengalami koagulasi flokulasi. Persentase
efektifitas koagulasi flokulasi terhadap penurunan kekeruhan untuk tiap variasi
konsentrasi koagulan dan pH awal. Gambar 4 menunjukkan penurunan kekeruhan
bervariasi antara 30 – 31 % dengan penurunan terbesar dihasilkan pada penambahan alum
40 ppm. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin besar konsentrasi
alum yang ditambahkan maka akan meningkatkan jumlah flok yang terbentuk sehingga
kekeruhan akan semakin berkurang.

3.2. Pemilihan Dosis Koagulan pada Proses Filtrasi

Pemilihan dosis koagulan yang akan digunakan pada proses lanjutan ditentukan
berdasarkan nilai pH, MLSS dan kekeruhan. Dari hasil percobaan diperoleh hasil yang
bervariasi. Pada penambahan alum 20 ppm, kekeruhan rata-rata berkurang sebanyak 30%,
untuk nilai MLSS rata-rata berkurang sebanyak 25.59%, dan peningkatan pH kecil. Pada

Re SaTek 2 – FTI TK-T.6 of 10 Universitas Bung Hatta


PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

penambahan alum 30 ppm, kekeruhan rata-rata berkurang sebanyak 30.5%, untuk nilai
MLSS rata-rata berkurang sebanyak 24.24%, dan nilai pH akhir rata-rata meningkat
sebanyak 5% dari nilai pH awal. Pada penambahan alum 40 ppm, kekeruhan rata-rata
berkurang sebanyak 31%, untuk nilai MLSS rata-rata berkurang sebanyak 22.02%, dan
nilai pH akhir rata-rata meningkat sebanyak 5% dari nilai pH awal.
Berdasarkan data yang didapatkan, maka konsentrasi koagulan yang paling
baik digunakan untuk proses lanjutan adalah alum 20 ppm. Karena peningkatan pH kecil
dan % penurunan MLSS lebih besar dibandingkan penambahan alum dengan konsentrasi
30 ppm dan 40 ppm.

3.3 Kinerja Filtrasi

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan


melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan.
Pada bagian ini akan dibahas pengaruh variasi laju alir terhadap nilai pH akhir, MLSS
dan kekeruhan pada air sungai yang telah diolah dengan metoda koagulasi flokulasi. Dan
kinerja filtrasi berdasarkan nilai ORP dan konduktivitas air setelah pengolahan. Dosis
koagulan yang digunakan adalah 20 ppm dengan pH awal 7.

3.3.1. Kinerja alat filtrasi berdasarkan variasi laju alir terhadap nilai pH, MLSS
dan kekeruhan

Gambar 5 menunjukkan nilai kekeruhan dan nilai MLSS yang paling rendah
diperoleh pada laju alir 30 ml/mnt, hal ini karena air lebih lama berkontak dengan
medium penyaringan sehingga jumlah partikel koloid yang ada pada air lebih banyak
tertahan dibandingkan dengan laju alir 50 ml/mnt dan 60 ml/mnt.

(c)
7.1 7.1
220 218.4
2.2 7.1 216.7
2.17
2.15
Turbidity (NTU)

7 215
MLSS (ppm)

2.15
pH akhir

6.9
210
2.1 2.07 6.8 6.7 203.5
205
6.7
2.05 6.6 200
6.5 195
2
30 30 50 30
50 ml/mnt 60 50 60
ml/mnt 60 ml/mnt ml/mnt ml/mnt
ml/mnt ml/mnt ml/mnt ml/mnt

Laju alir Laju alir Laju alir

Gambar 5 Pengaruh laju alir terhadap (a) pH, (b) MLSS dan (c)kekeruhan

3.3.2. Kinerja alat filtrasi berdasarkan nilai pH, ORP dan konduktivitas

Kinerja alat filtrasi berdasarkan nilai pH, ORP dan konduktivitas ditampilkan
pada Gambar 6. ORP (Oxidation Reduction Potensial) merupakan parameter untuk
mengukur kemampuan senyawa-senyawa peng-oksidasi yang terdapat dalam suatu
larutan. ORP akan bernilai positif apabila larutan punya kemampuan mengoksidasi
(memiliki sifat radikal bebas) dan akan bernilai negatif bila memiliki kemampuan sebagai
antioksidasi (antioksidan). Ini berarti makin rendah nilai ORP larutan makin baik kualitas
air tersebut. Sedangkan konduktivitas merupakan ukuran terhadap konsentrasi total

Re SaTek 2 – FTI TK-T.7 of 10 Universitas Bung Hatta


PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

elektrolit di dalam air. Kandungan elektrolit merupakan garam-garam yang terlarut dalam
air, berkaitan dengan kemampuan air di dalam menghantarkan arus listrik. Semakin
banyak garam-garam yang terlarut semakin baik daya hantar listrik air tersebut. Hasil
penelitian pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa terjadi perubahan nilai pH, ORP dan
konduktifitas yang tidak konstan, hal ini dikarenakan kemampuan alat filtrasi yang belum
optimal.
(a) 30 ml/mnt 50 ml/mnt 60 ml/mnt
8
7
6
5
pH

4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
waktu (jam)
(b) 30 ml/mnt 50 m/min 60 ml/mnt
250
200
150
ORP

100
50
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Waktu (jam)
(c)
30 ml/mnt 50 ml/mnt 60 ml/mnt
250
conductivity (s/cm)

200
150
100
50
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Waktu (jam)

Gambar 6. Kinerja alat filtrasi berdasarkan nilai (a) pH, (b) ORP dan (c) konduktivitas

Re SaTek 2 – FTI TK-T.8 of 10 Universitas Bung Hatta


PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

3.4 Hasil pengolahan

Hasil pengolahan dari kombinasi proses koagulasi, flokulasi dan koagulasi ini
ditampilkan pada Tabel 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi air setelah proses
koagulasi/ flokulasi dan filtrasi memenuhi baku mutu air sanitasi. Kecuali untuk
parameter BOD dan DO, kondisi air setelah diolah melebihi baku mutu air sanitasi yaitu
untuk BOD diperoleh hasil 3.24 mg/l sedangkan yang masuk baku mutu adalah 3 mg/l.
Untuk DO diperoleh hasil 4.31 mg/l sedangkan yang masuk baku mutu adalah 4 mg/l.
Rendahnya kualitas air baku pada Gunung Sangku menunjukkan perlu penelitian lanjutan
seperti menggunakan koagulan lain Poly Aluminium Chloride (PAC) serta perlu
penambahan bahan adsorbsi karbon aktif, sehingga semua parameter air yang memenuhi
standar kesehatan.

Tabel 2 Tabel perbandingan hasil penelitian terhadap baku mutu air sanitasi

Kondisi Setelah Setelah Baku mutu


Parameter analisa
awal koagulasi/flokulasi filtrasi air sanitasi

pH 6.95 7.1 7 6-9

Kekeruhan (NTU) 17.7 12.7 2.13 5

MLSS/TSS (mg/l) 24 22 20 50

BOD5 (mg/l) 8.6 4.62 3.24 3

COD (mg/l) 33.23 17.55 16.32 25

DO (mg/l) 3.46 6.18 4.31 4

TDS (mg/l) 59 56 55.9 1000

ORP (mV) 556 293 195 100-300

Konduktivitas (s/cm) 319 217 203 -

4. PENUTUP

Hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :


a. Dari ke-3 variasi konsentrasi koagulan yang diuji cobakan perubahan nilai pH
akhir yang paling kecil terjadi pada penambahan alum konsentrasi 20 ppm
dengan pH awal 7.
b. Dari ke-3 variasi konsentrasi kogulan diuji cobakan % Penurunan MLSS paling
besar diperoleh pada penambahan alum konsentrasi 20 ppm dengan pH awal 7.
c. Dari ke-3 variasi konsentrasi koagulan diuji cobakan % Penurunan kekeruhan
(turbidity) paling besar diperoleh pada penambahan alum konsentrasi 40 ppm
dengan pH awal 9.

Re SaTek 2 – FTI TK-T.9 of 10 Universitas Bung Hatta


PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526

Padang, 14 November 2012

d. Konsentrasi alum yang baik digunakan untuk proses lanjutan (filtrasi) adalah
alum 20 ppm.
e. Dari ke-3 variasi laju alir yang diuji cobakan, laju alir yang baik digunakan untuk
proses filtrasi adalah laju alir 30ml/menit.
f. Kestabilan kinerja alat filtrasi ditentukan oleh nilai ORP, konduktivitas dan pH
akhir.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1]. Bapeda Sumbar (2011), RAD MDGs Provinsi Sumatera Barat.


[2]. Bapeda Sumbar (2012), Renstra AMPL Provinsi Sumatera Barat.
[3]. Indriyati. (2008). Proses pengolahan limbah organik secara koagulasi dan
flkulasi. Jakarta. Pusat Teknologi Lingkungan. Diakses dari:
http://jurnal.pdii.lipi.go.id
[4]. Reni, D., Ellyta, S., Fadhilah, H., Laila, F. (2010). Kualitas air permukaan di
Kampus II Universitas Bung Hatta, Konferensi Nasional PBKL-2010 kerjasama
PSL Univ. Bung Hatta, PSLH Univ. Andalas dan PPKLH Univ. Negeri Padang.
4-5 November 2010, Padang.

Re SaTek 2 – FTI TK-T.10 of 10 Universitas Bung Hatta


View publication stats

Anda mungkin juga menyukai