Anda di halaman 1dari 10

Topik : Diare dengan dehidrasi ringan sedang

Tanggal (kasus): Presenter: dr. Yaum Aamruna

Tanggal (Presentasi): Pendamping : 1. dr. Tajul keumalahayati


2. dr. Leni Afriani
Tempat presentasi : Ruang Auditorium RSUD kota langsa

Obyektif Presentasi

 Keilmuan Keterampilan Penyelenggaraan Tujuan pustaka

 Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi  Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi : pasien datang dengan kedua orang tua dengan keluhan diare sudah 1 minggu tidak
berhenti. Diare sebanyak 2 gelas air mineral, berwarna kuning, muntah-muntah (+), demam (+), tidak
mengigil, batuk pilek tidak ada. Pasien tampak lemas dan pasien tidak memiliki nafsu makan.
Tujuan : Menegakkan diagnosis dan pengobatan awal yang tepat bagi pasien Diare dengan dehidrasi
ringan sedang
Bahan Bahasan Tinjauan pustaka Riset  Kasus Audit

Cara Diskusi  Presentasi dan Email pos


membahas diskusi
Data Pasien: Nama : M. fadhli, 1 th, laki-laki No.reg : 0620494

Nama klinik : RSUD langsa Telp : - Terdaftar sejak 22 juni 2017

Data utama untuk bahan diskusi

Diagnosis/ Gambaran Klinis : diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang / pasien dengan
keluhan diare dan demam, diare sudah satu minggu tidak berhenti. Diare sebanyak 2 gelas air mineral,
berwarna kuning, muntah-muntah (+), demam (+), tidak mengigil, batuk pilek tidak ada. Pasien tampak
lemas dan pasien tidak memiliki nafsu makan.
Riwayat pengobatan : pasien sudah berobat ke puskesmas namun kondisi tidak
membaik
Riwayat kesehatan/ penyakit dahulu : pasien tidak memiliki riwayat penyakit seperti ini
sebelumnya
Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga pasien mengeluhkan hal yang sama

Riwayat kebiasaan : Tidak ada

12
Daftar Pustaka

1. Simadibrata M, Daldiyono. Diare akut in : Sudoyo Aw, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,


Setaiti S, Editors Buku ajar Ilmu Pnyakit Dalam Jakarta : Interna publishing : 2010 p.548

2. Farthing M, Salam MA, Lindberg G, Dite P, Khalif I, Salazar-Lindo e, et al Acut diarrhea on


adults and children : A global perspective. World Gastroenterology Organisation Global
Guidelines J Clin Gastroenterol 2013; 47)1): 12-20

3. Subagyo dan Santoso NB, Diare Akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi- Hepatologi Jilid I,
Edisi I, Jakarta, Badan Peneliti UKK Gastroenterologi-Hepatologi IDAI 2010: 87-100

4. Suraatmajya sudarjat, Diare dalam Kapita Selekta Gastroenterology Anak, Jakarta, Sagung
Seto 2007 : 1-24

5. Soenarto et al, Burden of Severe Rotavirus Diarhea in Indonesia, The Journal of Infecsious
Disease 200, 5188-94.2009

6. Pickering LK, Gastroentritis In Nelson Textbook of Pediatrics 19th edition. United States of
America, Lippincot Williams.

7. Firmansyah A dkk. Modul Pelatihan Tatalaksana Diare pada Anak, Jakarta, Badan Koordinasi
Gastroenterologi Anak Indonesia.2005

Hasil Pembelajaran
Defenisi Diare dengan Dehidrasi Ringan-Sedang
Diagnosa Diare dengan Dehidrasi Ringan-Sedang
Diagnosa banding Diare dengan Dehidrasi Ringan-Sedang
Tatalaksana awal Diare dengan Dehidrasi Ringan-Sedang
RANGKUMAN

1. Subjektif
Pasien datang dengan keluhan diare yang sudah 1 minggu ini, pasien mengeluhkan
diare disertai nyeri perut dan demam, demam tidak mengigil tidak disertai dengan
batuk dan pilek, demam menurun dengan pemberian obat anti demam, demam tidak
naik turun, pasien mengaku jumlah mencret yang keluar sebanyak 2 gelas air mineral,
namun mengaku dalam satu hari bias sebanyak 3x, dan warna kuning tidak ada darah
di dalam kotoranyya.pasien merasa haus, dan agak rewel.
2. Objektif
Status Present
Kondisi Umum : Tampak lemas
Status Vital : Kesadaran : CM
Tekanan darah : -

13
Nadi : 110 x/ menit, regular
Pernapasan : 32 x / menit
Suhu : 38,5 0C, suhu axila
Berat Badan : 10 kg
Tinggi Badan : 68 cm
Kondisi gizi : kurang

Status General
Kepala : Deformitas (-)
Mata : conj palpebral inferior pucat (-/-), tampak cekung
Telinga : Sekret (-), perdarahan (-), tanda peradangan (-),
Hidung : Sekret (-), perdarahan (-)
Mulut :
Bibir : sianosis (-)
Lidah : beslag (-)

Pulmo Anterior
 Inspeksi : Simetris, retraksi intercostal (-)
 Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris, stem fremitus
(meningkat/meningkat)
 Perkusi : sonor/sonor
 Auskultasi : ves (+/+), rh (+/+), wh (-/-)

Pulmo Posterior
 Inspeksi : simetris, retraksi intercostal (-)
 Palpasi : pergerakan dada simetris, stem fremitus
(meningkat/meningkat)
 Perkusi : sonor/sonor
 Auskultasi : ves (+/+), rh (+/+), wh (-/-)

Abdomen
Inspeksi : soepel, turgor lambat
Auskultasi : peristaltik (+) kesan meningkat
Palpasi : nyeri tekan (-) epigastrium, organomegali (-), ballotment (-)
Perkusi : timpani (+)

Ektremitas
Udem : Negatif di keempat ektremitas
Deformitas : tidak di temukan
Pucat : tidak ada

14
PEMERIKSAAN PENUNJANG :

1. Laboratorium darah : 06-08-2017


Profil Lab Hasil
Hb 11,1 gr/dl
Leukosit 19,9 x103/ul
Trombosit 287 x103/ul
Hematokrit 36,4%
Eritrosit 4,20 x106/ul
kalium 4,1 mmol/L
clhorida 95 mmol/L
Natrium 135 mmol/L

3. Assasment (Penalaran klinis)


Diare
1. Definisi
diare adalah keluarnya tinja air dan elektrolit yang hebat. Pada bayi,
volume tinja lebih dari 15 g/kg/24 jam disebut diare. Pada umur 3 tahun, yang
volume tinjanya sudah sama dengan orang dewasa, volume >200 g/kg/24 jam
disebut diare. Frekuensi dan konsistensi bukan merupakan indikator untuk
volume tinja.1

2. Klasifikasi
Terdapat beberapa pembagian diare:

1. Berdasarkan lamanya diare:1

a. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.

b. Diare kronik, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari


dengan kehilangan berat badan atau berat badan tidak bertambah (failure to
thrive) selama masa diare tersebut

15
2. Berdasarkan mekanisme patofisiologik:1

a. Diare sekresi (secretory diarrhea)

b. Diare osmotic (osmotic diarrhea)

3. Penegakkan Diagnosis

1.Anamnesis

Pada anamnesis perlu ditanyakan hal-hal berikut : lama diare, frekuensi, volume,
konsistensi tinja, warna, bau, ada/tidak lendir dan darah. Bila disertai muntah volume
dan frekuensinya. Kencing biasa, berkurang, jarang atau tidak kencing 6-8 jam
terakhir. Makanan dan minuman yang biasa diberikan selama sakit.adakah penyakit
lain yang menyertai, dan bagaimana riwayat pengobatannya apakah sudah berobat ke
puskesmas dan bagaimana riwayat imunisasinya.2

2. Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksa: berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut
jantung dan pernapasan serta tekanan darah. Selanjutnya perlu dicari tanda-tanda
utama dehidrasi: kesadaran, rasa haus, dan turgor kulit abdomen dan tanda-tanda
tambahan lainnya: ubun-ubun besar cekung atau tidak, mata: cowong atau tidak, ada
atau tidaknya air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering atau basah.3
Pernafasan yang cepat dan dalam indikasi adanya asidosis metabolic, bising usus yang
lemah atau tidak ada bila terdapat hipokalemia. Pemeriksaan ekstremitas perlu karena
perfusi dan capillary refill dapat menentukan derajat dehidrasi yang terjadi. Penilaian
beratnya atau derajat dehidrasi dapat ditentukan dengan cara objektif yaitu dengan
membandingkan berat badan sebelum dan sesudah diare.3
Berikut ini merupakan tabel penentuan dehidrasi pada diare anak yang dikeluarkan
oleh World Health Organization (WHO).
Skor Dehidrasi WHO 3:
1 2 3
Keadaan Umum Baik Lesu/haus Gelisah lemas,
ngantuk
Mata Tidak cekung Agak cekung Sangat cekung

16
Mulut Biasa Kering Sangat kering
Pernafasan <30x/menit 30-40 x menit >40x/ menit
Turgor Baik Kurang Jelek
Nadi <120x/menit 120-140x/ menit >140 x/menit
Penilaian :
<6 : tidak dehidrasi
7-12 :dehidrasi ringan –sedang
> 13 : dehidrasi berat

3.Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium lengkap pada diare akut umumnya tidak diperlukan,


Hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan, misalnya penyebab dasarnya tidak
diketahui atau ada sebab-sebab lain selain diare akut atau pada penderita dengan
dehidrasi berat. Contoh : pemeriksaan darah lengkap, kultur urine dan tinja pada
sepsis atau infeksi saluran kemih. Pemeriksaan laboraturium yang diperlukan pad
diare akut adalah : 4
 Darah : darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah,
kultur dan tes kepekaan antibiotika.
 Urine : urine lengkap dan kultur serta tes kepekaaan antibiotika
 Tinja : Pemeriksaan tinja baik makroskopik maupun mikroskopik dapat
dilakukan untuk menentukan diagnosa yang pasti. Secara makroskopik
harus diperhatikan bentuk, warna tinja, ada tidaknya darah, lender, pus,
lemak, dan lain-lain. Pemeriksaan mikroskopik melihat ada tidaknya leukosit,
eritrosit, telur cacing, parasit, bakteri, dan lain-lain
4.Tatalaksana
Terdapat lima pilar penting dalam tatalaksana diare yaitu rehidrasi, dukungan nutrisi,
pemberian zinc, antibiotika dan edukasi pada orang tua, tujuan pengobatan diatas
adalah :5
 Mencegah dehidrasi dan mengatasi dehidrasi yang telah ada
 Mencegah kekurangan nutrisi dengan memberikan makanan selama dan
setelah diare
 Mengurangi lama dan beratnya diare, serta berulangnya episode diare dengan
memberikan suplemen zinc
Tujuan pengobatan diatas dapat dicapai dengan cara mengikuti terapi yang sesuai
sebagai berikut :6
1. Pengobatan diare tanpa dehidrasi
TRO ( Terapi Rehidrasi Oral)
Penderita diare tanpa dehidrasi harus segera diberikan cairan rumah tangga seperti
larutan garam. Jumlah cairan yang harus diberikan adalah 10ml/Kgbb atau jika

17
umur anak < 1 tahun 50-100 ml, >1 tahun 100-200 ml.

2. Pengobatan Diare dehidrasi Ringan-Sedang


TRO (Terapi Rehidrasi Oral)
Pasien diare dengan dehidrasi ringan sedang harus segara dirawat di sarana
kesehatan dan segarap diberi terapi rehidrasi oral dengan oralit jumlah oralit yang
diberikan 3 jam pertama 75cc/KgBB. Apabila dengan suatu hal cairan oralit tidak
dapat diberikan per oral, oralit dapat diberikan melalui selang nasogastrik dengan
jumlah cairan yang sama. Setelah 3 jam pasien dievaluasi apakah kondisi
membaik atau memburuk, apabila membaik maka terapi bias dilanjutkan dirumah
dengan memberikan oralit dan makanan tambahan.
3. Pengobatan Diare dengan dehidrasi Berat
TRO ( Terapi Rehidrasi Oral)
Pasien yang masih dapat minum harus diberikan oralit sampai cairan infuse
terpasang, untuk rehidrasi secara parenteral diberikan cairan Ringer Laktat (RL)
dengan dosis 100 ml/kgBB. Cara pemberiannya apabila umur <1 tahun 1 jam
pertama 30 cc/kgBB dan 5 jam berikutnya 70cc/kgBB, jika umur >1 tahun ½ jam
pertama 30 cc/kgBB dan 2 ½ jam berikutnya 70cc/kgBB.
Lakukan evaluasi tiap jam bila hidrasi tidak membaik maka tetessan dapat
dipercepat, setelah dilakukan evaluasi pada bayi 6 jam dan anak 3 jam, jika
membaik maka pilih pengobatan selanjutnya: pengobatan diare tanpa dehidrasi
atau pengobatan diare dengan dehidrasi ringan sedang.
4. Zinc
Zinc merupakan mikronutrein yang sangat penting bagi tubuh, sejak tahun2004
WHO sudah merekomendasikan zinc sebagai pengoabatan diaare pada anak.
Pemberian zinc pada anak 20 mg/ hari dan <6bulan 10mg/hari
5. Pemberian makanan selama dan setelah diare
Pemberian makanan harus diteruskan selama diare dan ditingkatkan setelah
sembuh. Tujuannya adalah memberikan makanan kaya nutrient sebanyak anak
mampu menerima. Meneruskan pemberian makanan pada anak dapat
mempercepat fungsi usus yang normal termasuk kemampuan menerima dan
menyerap nutrisi. Bayi yang meminum ASI harus diteruskan sesering mungkin
dan selama anak mau, pada bayi yang tidak mau minum ASI harus diberi susu
yang bias diminum paling tidak setiap 3 jam.

6. Terapi medika mentosa


Antibiotic pada umumnya tidak diperlukan pada semua diare akut karna umumnya
diare akut disebabkan oleh rotavirus yang sifatnya self limited dan tidak dapat

18
dibunuh oleh antibiotic.
Antibiotic pilihan untuk diare antara lain eritromycin, kotrimoxazol, ciprofloxacin

5.Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada diare akut adalah : 7
 Gangguan elektrolit
Gangguan elektrolit yang berupa hiponatremia, hipernatremia, hipokalemia,
hiperkalemia.
 Demam
Demam sering terjadi pada diare yang disebabkan oleh shigella atau
rotavirus. Pada umunya demam yang terjadi akibat adanya invasi bakteri
atau virus ke epitel usus. Namun demam bias juga disebabkan oleh
dehidrasi, demam ini pada umumnya tidak terlalu tinggi dan akan turun
setelah deiberikan hidrasi yang cukup,
 Asidosis metabolic
Asidosis metabolic ditandai dengan bertambahnya asam atau hilangnya
basa pada cairan ekstraseluler.
 Ileus paralitik
Komplikasi yang paling fatal dan sering terjadi, akibat penggunaan obat
anti diare pada anak kecil. Tanda dan gejala berupa perut kembung, muntah,
dan peristaltic usus berkurang atau tidak ada.
4. Plan
Diagnosis :
Diare akut dengan dehidrasi ringan –sedang

Pengobatan :
- Oralit 750 cc habis dalam 3 jam
- PCT syr 3x 250 mg
- Zinc syrup 1x 20 mg

Pendidikan :
Dilakukan pada pasien dan keluarga pemberitauan tentang penyakit pasien dan
tindakan-tindakan apa saja yang mungkin dilakukan dan meminta pada keluarga
pasien agar lebih memperhatikan pola makan pasien

Konsultasi :
Konsultasi ke dokter spesialis anak untuk penangganan lebih lanjut
.

19
Mengetahui,
Pendamping Pendamping

dr. Tajul Keumalahayati dr. Leni Afriani

NIP. 19771109 200701 2 004 NIP. 19780829 200604 2 010

20
Sumber : Buku IDAI, 2016

21

Anda mungkin juga menyukai