Self Assessment Fixed
Self Assessment Fixed
TKRS. 1 1. Pemilik menetapkan regulasi yang regulasi tentang pengaturan kewenangan antara pemilik, R
mengatur a s/d g yang ada di dalam maksud representasi pemilik yang tercantum dalam corporate by
dan tujuan, yang dapat berbentuk corporate laws, peraturan internal atau dokumen lainnya yang
by laws, peraturan internal atau dokumen serupa
lainnya yang serupa.
2. ada penetapan struktur organisai pemilik struktur organisasi pemilik termasuk representasi pemilik R
termasuk representasi pemilik sesuai
dnegan bentuk badan hukum kepemilikan
RS dan sesuai peraturan perundang -
undangan. Nama jabatan di dalam struktur
organisasi tersebut harus secara jelas
disebutkan.
3. ada penetapan struktur organisasi RS Struktur organisasi RS yang ditetapkan oleh pemilik atau R
sesuai peraturan perundang - undangan. representasi pemilik
TKRS 1. 1 1. ada persetujuan dan ketersediaan 1) Bukti tersedianya anggaran/investasi dan operasional D dan W
anggaran / budget investasi/ modal dan dalam RKA/RBA/DPA/DIPA dan dokumen lain serupa
operasional serta sumber daya lain yang 2) Bukti tentang persetujuan RKA/RBA/DIPA/DPA oleh
diperlukan untuk menjalankan rumah sakit pemilik atau representasi pemilik
sesuai dengan misi dan rencana strategis • Pemilik atau representasi pemilik
rumah sakit. • Direktur RS
• Direktur/Bagian Keuangan RS
2. ada dokumen hasil penilaian kinerja dari Bukti tentang hasil penilaian kinerja representasi pemilik D dan W
repreentasi pemilik sekkurang - kurangnya
setahun sekali Pemilik dan representasi pemilik
3. ada dokumen hasil penilaian kinerja dari Bukti tentang hasil penilaian kinerja Direktur RS D dan w
direktur rumah sakit sekurang - kurangnya
setahun sekali. • Representasi pemilik
• Direktur
TKRS 1.2 1. Ada bukti persetujuan, review berkala Bukti Misi RS, persetujuan misi, review misi secara
dan publikasi sosialisasi ke maysrakat berkala, publikasi/sosialisasi misi RS
tentang misi rumah sakit sesuai dengan
regulasi • Pemilik /representasi pemilik
• Direktur RS
2. Ada persetujuan rencana strategis, 1) Bukti tentang rencana strategis yang disetujui oleh
rencana kerja dan anggaran Rumah Sakit pemilik atau representasi pemilik
seharihari sesuai dengan regulasi. (D,W) 2) Bukti rencana kerja dan anggaran RS yang disetujui
oleh pemilik atau representasi pemilik
2. Pemilik atau representasi pemilik telah 1) Bukti laporan PMKP yang meliputi a) s/d c); D dan w
menerima laporan program peningkatan 2) bukti laporan PMKP sudah diterima;
mutu dan keselamatan pasien tepat waktu, 3) bukti laporan tepat waktu
sesuai dengan a) s/d c) yang ada di maksud
dan tujuan .(lihat juga, TKRS 4.1 ,PMKP.5.EP
5) (D,W) • Pemilik atau representasi pemilik
• Direktur RS
• Komite PMKP
3. Representasi pemilik menindak lanjuti Bukti tindak lanjut dari laporan PMKP antara lain berupa D dan W
laporan dari RS. (D,W disposisi, melakukan rapat pembahasan rencana
perbaikan, penambahan anggaran, tenaga atau fasilitas.
• Pemilik atau representasi pemilik
• Direktur RS
• Kepala bidang/divisi
• Komite PMKP
3. Direktur/Direksi RS patuh terhadap 1) Bukti kumpulan dan daftar peraturan serta DOW
peraturan perundangundangan (lihat MFK 1 perundangan yang dipergunakan RS
EP 4) (D,O,W) 2) Bukti kumpulan data perizinan RS yang masih berlaku
• Direktur RS
• Para Pemimpin RS
4. Direktur Rumah Sakit telah mengatur 1) Bukti kumpulan notulen rapat di RS yang pimpinan D dan W
operasional rumah sakit setiap hari, rapatnya oleh Direktur RS
termasuk semua tanggung jawab yang 2) Bukti kumpulan surat disposisi
dijelaskan dalam uraian tugas (D,W 3) Bukti-bukti kegiatan Direktur RS lainnya
• Direktur RS
• Para pemimpin RS
5. Direktur/Direksi Rumah Sakit telah 1) Bukti tentang Renstra dan anggaran RS, D dan W
menyusun dan mengusulkan rencana 2) Bukti notulen rapat penyusunan Renstra dan anggaran
strategis dan anggaran biaya kepada pemilik 3) Bukti pengusulan Renstra dan anggaran (surat ke
atau representasi pemilik sesuai regulasi pemilik/representasi pemilik)
(lihat juga TKRS 1, TKRS 1.1 dan TKRS 1.2).
(D,W) • Direktur RS
• Bagian perencanaan RS
• Bagian Keuangan
6. Direktur/Direksi Rumah Sakit telah 1) Bukti pengawasan (dapat berupa ceklis-ceklis) D dan W
memastikan kepatuhan staf Rumah Sakit 2) Hasil pengawasan pelaksanaan regulasi, seperti
terhadap regulasi Rumah Sakit yang sudah penggunaan APD, cuci tangan, larangan merokok,
ditetapkan. (D,W) pelaksanaan SOP, dll
• Direktur RS
• Para Pemimpin RS
7. Direktur/Direksi Rumah Sakit 1) Bukti rekapitulasi hasil pemeriksaan dari pemerintah D dan W
menindaklanjuti semua hasil laporan atau badan eksternal lainnya.
pemeriksaan internal dari pemerintah atau 2) Bukti hasil pemeriksaan tersebut telah ditindaklanjuti
badan ekternal lainnya yang mempunyai (dapat berbentuk laporan, fotofoto, pengeluaran
kewenangan melakukan pemeriksaan anggaran, dll)
rumah sakit. (D,W)
• Direktur RS
• Para Pemimpin di RS
TKRS 3 1. Rumah Sakit telah menetapkan Regulasi tentang persyaratan jabatan, uraian tugas, R
persyaratan jabatan, uraian tugas, tanggung tanggung jawab dan wewenang (UTW), setiap kepala
jawab dan wewenang dari Kepala bidang/divisi di rumah sakit
bidang/divisi Rumah Sakit secara tertulis. (R)
2. Kualifikasi kepala bidang/divisi sudah Bukti kualifikasi kepala bidang /divisi sesuai persyaratan, D dan W
sesuai dengan persyaratan jabatan serta dalam file kepegawaian ,meliputi:
tugas pokoknya. (D,W) 1) keputusan pengangkatan
2) ijazah
3) sertifikasi
3. Ada bukti koordinasi antar kepala Bukti rapat antar para Kepala Bidang/Divisi sesuai D dan W
bidang/divisi dalam menjalankan misi regulasi RS
Rumah Sakit. (D,W)
Kepala Bidang/Divisi
4. Ada bukti peran serta secara kolaboratif Bukti rapat tentang penyusunan berbagai regulasi RS D dan W
para kepala bidang/divisi dalam menyusun yang dilaksanakan secara kolaboratif oleh para kepala
berbagai regulasi yang diperlukan untuk bidang/ divisI, meliputi undangan, absensi, materi,
menjalankan misi (D,W) notulen(UMAN )
Kepala Bidang/Divisi
5. Ada bukti pelaksanaan pengawasan oleh 1) Bukti hasil pengisian lembar ceklis D dan W
para kepala bidang/divisi untuk menjamin 2) Bukti hasil pengawasan tingkat kepatuhan staf dalam
kepatuhan staf terhadap pelaksanaan menjalankan regulasi
regulasi Rumah Sakit sesuai misi Rumah
Sakit. (D,W) • Kepala bidang/divisi
• SPI / asesor internal
TKRS 3.1 1. Ada penetapan jenis pelayanan yang Regulasi tentang penetapan jenis pelayanan RS sesuai R
diberikan di RS sesuai dengan misi Rumah dengan misi RS
Sakit (Lihat juga ARK 1 EP 1). (R)
2. Ada penetapan kualifikasi kepala unit Regulasi tentang penetapan kualifikasi kepala unit R
pelayanan termasuk koordinator pelayanan pelayanan dan kepala departemen (koordinator)
baik untuk unit pelayanan diagnostik,
therapeutik maupun rehabilitatif. (R) Catatan : regulasi bisa tertulis di pedoman
pengorganisasian unit pelayanan/departemen pelayanan
3. Kepala bidang/divisi RS bersama dengan 1) Bukti rapat kepala bidang/divisi dengan kepala unit D dan W
Kepala unit pelayanan telah menyusun pelayanan tentang penyusunan cakupan dan jenis
cakupan dan jenis pelayanan yang pelayanan
disediakan di masingmasing unit sesuai 2) Bukti penetapan jenis dan lingkup pelayanan di masing-
kebutuhan pasien yang dilayani di RS (Lihat masing unit
juga ARK.1, EP 1). (D,W)
• Para kepala bidang/divisi
• Kepala unit pelayanan
• Staf terkait
4. Rumah sakit memberikan informasi Notulen rapat (UMAN) dengan : D dan W
tentang pelayanan yang disediakan kepada 1) Tokoh masyarakat (antara lain Camat, RT, RW, Lurah )
tokoh masyarakat, pemangku kepentingan, 2) Pemangku Kepentingan (antara lain klub-klub penyakit
fasilitas pelayanan kesehatan di sekitar diabet, stroke, dll)
rumah sakit, dan dapat menerima masukan 3) Fasilitas pelayanan Kesehatan (antara lain Puskesmas,
untuk peningkatan pelayanannya. (D,W) posyandu, rumah bersalin, klinik swasta )
5. Direktur RS memberikan data dan Bukti data dan informasi sudah di publikasikan (bisa D dan W
informasi sesuai dengan a) dan b) pada berupa brosur, website,dll)
maksud dan tujuan (D,W)
D • Direktur RS
• Kepala bidang/divisi
• Bagian marketing
TKRS 3. 2 1. Ada regulasi yang mengatur pertemuan di Regulasi tentang pertemuan di setiap dan antar tingkat R
setiap dan antar tingkat di rumah sakit. RS
2. Ada regulasi komunikasi efektif antar Regulasi tentang komunikasi efektif di RS terdiri dari: R
professional pemberi asuhan (PPA) dan 1) Komunikasi efektif RS dengan masyarakarat lingkungan
antar unit/instalasi/ departemen pelayanan. 2) Komunikasi efektif antara PPA dengan pasien/keluarga
(R) 3) Komunikasi efektif antar PPA
4) Komunikasi efektif antar unit/instalasi/departemen
pelayanan
3. Ada bukti terselenggaranya pertemuan di D dan W
setiap dan antar tingkat di rumah sakit. 1) Bukti rapat di setiap unit
(D,W) 2) Bukti rapat pertemuan antar unit beserta pimpinan
• Direksi
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit
4. Ada bukti komunikasi efektif antar PPA 1) Bukti rapat pertemuan antar PPA/antar komite profesi D dan W
dan antar unit/instalasi/departemen 2) Bukti rapat pertemuan antar unit
pelayanan sudah dilaksanakan (D,W) /instalasi/departemen
• PPA
• Komite medis
• Komite keperawatan
• Para kepala unit/instalasi/departemen pelayanan
5. Ada bukti pelaksanaan pemberian Bukti tentang hasil pelaksanaan pemberian informasi D dan W
informasi yang tepat waktu, akurat dan (dapat berupa buletin, media sosial, intra net, surat
relevan di lingkungan Rumah Sakit. (D, W edaran, pengumuman, paging system, code system, dan
lainnya)
TKRS 3.3 1. RS memiliki regulasi proses perencanaan 1) Regulasi tentang rekrutmen, retensi, pengembangan R
dan pelaksanaan rekruimen, pengembangan staf dan kompensasi
staf serta kompensasi yang melibatkan 2) Program tentang rekrutmen
kepala bidang /divisi dan kepala unit 3) Program tentang diklat dan pengembangan staf
pelayanan. (R) 4) Program tentang kompensasi untuk retensi staf
2. Ada bukti proses perencanaan dan Bukti rapat tentang perencanaan dan pelaksanaan D dan W
pelaksanaan rekrutmen, telah melibatkan rekrutmen, retensi, pengembangan staf dan kompensasi
kepala bidang /divisi dan kepala unit yang juga dihadiri kepala bidang/divisi dan unit
pelayanan. (lihat juga, KKS.2 dan KKS.8)
D,W) • Kepala bidang/divisi
D • Kepala unit pelayanan
• Staf pelaksana
3. Ada bukti Rumah Sakit telah Bukti tentang hasil pelaksanaan program D dan W
melaksanakan proses kompensasi untuk remunerasi/kompensasi untuk retensi staf
retensi staf (D,W)
Direksi RS/Kepala bidang/divisi terkait
4. Ada bukti pengembangan diri setiap staf Bukti tentang hasil pelaksanaan program pengembangan D dan W
dan pendidikan melibatkan kepala dan pendidikan staf yang melibatkan kepala bidang/divisi
bidang/bagian/diklat dan kepala unit dan unit
pelayanan Rumah Sakit sesuai profesi yang
dibutuhkan. (D,W) Kepala bidang/divisi/kepala unit pelayanan
D
2. Ada bukti Direktur Rumah Sakit dan para 1) Bukti rapat tentang perencanaan, pengembangan dan D dan W
kepala bidang /divisi telah berpartisipasi pelaksanaan program PMKP yang dihadiri Direktur,
dalam merencanakan, mengembangkan, komite PMKP dan seluruh kepala bidang
melaksanakan program peningkatan mutu 2) Bukti pelaksanaan program PMKP
dan keselamatan pasien di Rumah Sakit.
(D,W) • Direktur
• Para Kepala Bidang
• Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
3. Ada bukti keterlibatan Direktur RS dan 1) Bukti rapat tentang pemilihan indikator mutu kunci D dan W
para kepala bidang /divisi dalam memilih tingkat RS dan rencana tindak lanjut untuk perbaikan ,
indikator mutu di tingkat RS, yang dihadiri atau dipimpin Direktur dengan para kepala
merencanakan perbaikan dan bidang/Ketua PMKP dan para kepala unit .
mempertahankan perbaikan mutu dan 2) Bukti pelaksanaan rencana tindak lanjut
keselamatan pasien serta menyediakan staf 3) Bukti sertifikat pelatihan PMKP untuk komite PMKP dan
terlatih untuk program peningkatan mutu PIC pengumpul data
dan keselamatan pasien. (lihat PMKP 1, 4) Bukti sertifikat pelatihan untuk staf pelaksana
PMKP 3, PMKP 4) (D,W) analisis /validasi
D
• Direktur
• Ketua Komite PMKP
• Para Kepala Bidang/divisi
4. Direktur Rumah Sakit telah menyediakan 1) Bukti tentang SIMRS yang berbasis IT D dan W
teknologi informasi (IT) untuk sistem 2) Bukti daftar peralatan SIMRS
manajemen data indikator mutu dan 3) Bukti formulir sensus harian dan rekapitulasi bulanan
sumber daya yang cukup untuk pelaksanaan untuk mutu keselamatan pasien terintegrasi dengan
program peningkatan mutu dan angka surveilans PPI dalam bentuk paper maupun
keselamatan pasien setiap harinya (lihat elektronik
juga PMKP 2.1 EP 2). (D,O,W)
1) Lihat hardware dan software SIMRS
2) Lihat pencatatan Formulir sensus harian dan
rekapitulasi bulanan untuk mutu keselamatan pasien
terintegrasi dengan angka surveilans PPI dalam bentuk
paper maupun elektronik
3) Lihat sekretariat dengan kelengkapannya (alat
komunikasi, komputer, ATK dll)
• Komite PMKP
• Penanggung jawab pengumpul data
TKRS 4.1 1. Direktur RS telah melaksanakan 1) Bukti rapat koordinasi Direktur tentang pemantauan D
pemantauan dan koordinasi program PMKP dan implementasi tindak lanjut dari rencana tindak lanjut
pada perbaikan struktur dan proses serta 2) Bukti hasil analisis data dan rencana tindak lanjutnya O
hasil (D, O, W) 3) Bukti implementasi rencana tindak lanjut
W
Lihat hardware dan software SIMRS
• Direktur
• Para Kepala Bidang/Divisi
• Para Kepala Unit Pelayanan
• Komite/tim PMKP
2. Direktur RS melaporkan pelaksanaan Bukti laporan PMKP dari Direktur ke representasi pemilik
program PMKP kepada pemilik atau tepat waktu, (Hasil program mutu 3 bulan sekali, IKP 6
representasi pemilik sebagaimana diatur di bulan sekali, Sentinel 1x24 jam, RCA nya dalam 45 hari)
1) sampai dengan 3) yang ada di maksud
dan tujuan. (Lihat juga TKRS 1.3 EP2, PMKP • Pemilik/representasi pemilik/Direktur
5 EP 5). (D,W) • Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
3. Informasi tentang program PMKP pasien 1) Bukti rapat tentang penyampaian hasil program
secara berkala dikomunikasikan kepada peningkatan mutu dan keselamatan serta RTL secara
staf, termasuk perkembangan dalam reguler sesuai ketetapan dalam pedoman
pencapaian Sasaran Keselamatan Pasien 2) Bukti tentang penyampaian informasi pada
(D,W) buletin/leaflet/majalah dinding atau pada saat kegiatan
diklat
Direktur/Komite Medik/Komite PMKP/Kepala bidang dan
unit
TKRS 5 1. Rumah Sakit mempunyai program 1) Program peningkatan mutu prioritas R
peningkatan mutu prioritas dengan 2) Program peningkatan mutu riset klinis dan pendidikan
memperhatikan poin a) sampai dengan f) profesi kesehatan (untuk RS pendidikan)
yang ada di maksud dan tujuan (lihat juga
PMKP Std 4 EP 1. (R)
2. Ada bukti peran Direktur Rumah Sakit dan 1) Bukti rapat rapat yang dipimpin Direktur RS dan D
para Kepala Bidang/Divisi dalam proses dihadiri para kepala bidang/divisi yang membahas W
penyusunan program peningkatan mutu tentang:
prioritas, monitoring pelaksanaan dan • penyusunan program prioritas, termasuk kajian dasar
rencana perbaikan mutu (lihat PMKP 4) pemilihan prioritas
(D,W) • monitoring pelaksanaan program prioritas/monitoring
capaian-capaian indikator prioritas
• rencana perbaikan mutu
2) Bukti tentang penetapan indikator-indikator prioritas
yang meliputi area klinik, area manajemen
3) Bukti hasil pengumpulan dan analisis data dari setiap
indikator yang ditetapkan
4) Bukti rencana perbaikan
• Direktur/Kepala Bidang/Divisi
• Komite PMKP
3. Ada bukti riset klinik dan program 1) Bukti tentang Indikator mutu untuk riset klinik
pendidikan profesi kesehatan sebagai salah 2) Bukti tentang Indikator mutu program pendidikan
satu program peningkatan mutu prioritas di profesi kesehatan
Rumah Sakit Pendidikan. (D,W) 3) Bukti hasil pengumpulan dan analisis data
5. Ada bukti kajian dampak perbaikan di Bukti tentang laporan analisis data PMKP serta dampak
Rumah Sakit secara keseluruhan dan juga perbaikan terhadap peningkatan mutu dan efisiensi biaya
pada tingkatan departemen/unit layanan yang telah dicapai di tingkat RS maupun ditingkat
terhadap efisiensi dan sumber daya yang departemen
digunakan. (Lihat juga PMKP.7.2) (D
Komite Mutu Keselamatan Pasien/Kepala unit Pelayanan
TKRS6 1. Rumah Sakit mempunyai regulasi tentang Regulasi tentang kontrak klinis dan kontrak manajemen.
kontrak atau perjanjian lainnya yang antara
lain meliputi a) s/d g) yang ada di maksud Catatan :
dan tujuan. (R) Kontrak klinis adalah perjanjian kerjasama antara:
a. RS dengan individu staf klinis berupa pakta integritas
staf klinis untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan dan regulasi RS
b. RS dengan badan hukum berupa kerjasama jenis
pelayanan klinis yang disediakan RS
Kontrak manajemen adalah perjanjian kerjasama antara
RS dengan badan hukum dalam penyediaan alat
kesehatan (KSO alat) dan pelayanan non klinis sesuai
maksud dan tujuan
2. Staf yang ditunjuk dilatih untuk sudah ada ketersediaan staf yang ditunjuk dan dilatih pelatihan untuk
melaksanakan kebijakan dan prosedur untuk melaksanakan kebijakan dan prosedur tersebut. staf yang
tersebut. ditunjuk untuk
melaksanakan
kebijakan dan
prosedur
tersebut.
3. Pasien memberikan informed consent prosedur sudah dijalankan berdasrkan peraturan perlu adanya
sesuai dengan kebijakan dan prosedur. terdahulu evaluasi
HPK 6.1 1. Pasien diberikan penjelasan dan rencana untuk di rawat jalan penjelasan sudh diberikan secara perlu dibuat
pengobatannya dari elemen a s/d h lisan, sedangkan secara tertulis belum. Untuk pasien form KIE yang
operasi KIE sudah diberikan diperuntukkan
di rawat jalan
dan juga rawat
inap dan
pembuatan
kebijakan,
panduan, spo
tentang
pemberian
informasi.
2. Pasien mengenal identitas para dokter sudah ada peraturan mengenai penetapan DPJP tetapi perlu dibuat
dan praktisi yang lain yang bertanggung belum terdapat kebijakan, panduan dan spo mengenainya mengenai spo,
jawab melayani mereka. kebijakan dan
panduan
mengenai DPJP
3. Ada proses untuk menanggapi sudah ada proses untuk menanggapi permintaan rumah sakit
permintaan tambahan informasi dari pasien tambahan informasi (untuk pasien operasi) menyediakan
tentang tanggung jawab praktisi untuk ruangan khusus
pelayanannya. dan sudah
menunjuk staf
medis terlatih
untuk
memberikan
tambahan
informasi
apabila pasien
memerlukan
tambahan
informasi
HPK 6.2 1. Rumah sakit mempunyai prosedur untuk belum ada prosedur tertulis untuk pemberian informed membuat
informed consent yang diberikan oleh orang consent kebijakan
lain panduan dan
spo mengenai
persetujuan
tindakan
kedokteran
2. Prosedur tersebut sesuai dengan prosedur yang sudah dijalankan sesuai dengan undang -
undang-undang, budaya dan adat istiadat. undang, budaya dan adat istiadat
3. Orang lain selain pasien yang belum ada pencatatan mengenai orang lain yang melakukan
memberikan persetujuan dicatat dalam melakukan persetujuan pencatatan
rekam medis pasien. apabila yang
menandatangan
i formulir
persetrujuan
pasien bukan
pasien sendiri
HPK 6.3 1. Pasien dan keluarganya diberi penjelasan persetujuan umum yang ada belum terperinci secara jelas membuat poin -
tentang lingkup dari persetujuan umum, poin
apabila cara ini dipakai oleh rumah sakit. persetujuan
umum yang
baru
2. Rumah sakit telah menetapkan belum ada pendokumentasian persetujuan umum dalam membuat spo,
bagaimana persetujuan umum, bila dipakai, rekam medis kebijakan dan
didokumentasikan di dalam rekam medis panduan
pasien mengenai
persetujuan
umum
HPK 6.4 1. Persetujuan didapat sebelum operasi atau persetujuan tindakan operas dan anestesi belum terpisah membuat
prosedur invasif spo,kebijakan,
panduan dan
formulir baru
mengenai
tindakan operasi
2. Persetujuan didapat sebelum anestesia persetujuan tindakan operasi dan anestesi belum terpisah membuat
(termasuk sedasi yang moderat dan dalam) spo,kebijakan,
(lihat juga PAB.5.1, Maksud dan Tujuan dan panduan dan
EP 1) formulir baru
mengenai
persetjuan
anestesi
HPK 6.4.1 1. Rumah sakit telah menyusun daftar belum ada daftar tindakan dan pengobatan yang perlu dibuat
tindakan dan pengobatan yang memerlukan memerlukan persetujuan terpisah. daftar tindakan
persetujuan terpisah dan pengobatan
yang
memerlukan
persetujuan.
2. Daftar tersebut dikembangkan atas belum ada daftar tindakan dan pengobatan yang perlu dibuat
kerjasama dokter dan profesional lain yang memerlukan persetujuan terpisah. daftar tindakan
memberikan pengobatan dan melakukan dan pengobatan
tindakan. yang
memerlukan
persetujuan.
sudah dibuat
TDD
organisasi dan tatalaksana RS dan pedoman pengorganisasian RS
ijazah dokter, s2 perumahsakitan, sertifikat - sertifikat pelatihan
• Database perijinan RS
• Daftar invetarisir dokumen regulasi nasional
• Databes perijinan SDM ( str dan sip
evaluasi audit
evaluasi belum dilaksanakan, masih menunggu jadwal, serta diperlukan sosilalisasi mengenai hal ini.
dokumen sudh dibuat dan perlu adanya sosialisasi mengenai hal ini namun evaluasi belum dilaksanakan.
kebijakan, panduan dan spo persetujuan tindakan kedokteran sudah dibuat dan diperlukan sosialisasi mengenenai hal dokumen terlampir
tersebut.
evaluasi belum dilaksanakan
dibuat mengenai kebijakan, panduan, spo tentang pemberian informasi dan sosialisasikan ke staf
kegiatan pemberian informasi tambahan sudah dilakukan dan berjalan
melakukan sosialisai ke staf mengenai kebijakan, panduan dan spo yang sudah dibuat.
spo, kebijakan dan panduan sudah dibuat, serta melakukan sosialisasi mengenai hal ini.
spo, kebijakan dan panduan sudah dibuat, serta melakukan sosialisasi mengenai hal ini.
formulir sudah dibuat, dan perlu melakukan sosialisasi mengenai hal ini
daftar tindakan dan pengobatan yang memerlukan persetujuan dalam proses pembuatan
daftar tindakan dan pengobatan yang memerlukan persetujuan dalam proses pembuatan
STANDAR SKOR ELEMEN PENILAIAN
KPS. 1 1. Misi rumah sakit, keragaman pasien, pelayanan dan
teknologi yang digunakan dalam perencanaan.
2. Pendidikan, Keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk semua staf.
3. Peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku
mencakup dalam perencanaan
KPS 1.1 1. Setiap anggota staf yang tidak diizinkan praktik
mandiri punya uraian tugasnya sendiri. (lihat juga AP.3,
EP 5)
KPS 4.
2. staf nonklinis yang baru dievaluasi pada saat mulai
menjalankan tugas tanggung jawab pekerjaannya.
KPS 8.
2. Program pendidikan direncanakan berdasarkan data
dan informasi tersebut.
3. Staf rumah sakit diberi pendidikan dan pelatihan
inservice secara terus-menerus
4. Pendidikan tersebut relevan dengan kemampuan staf
untuk memenuhi kebutuhan pasien dan/atau
persyaratan pendidikan berkelanjutan.
KPS 8.1.
2. Tingkat pelatihan yang tepat diberikan dengan
frekuensi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan staf.
KPS 9
2. Kredensial yang diperlukan (antara lain :
pendidikan, surat izin, registrasi) sesuai peraturan dan
kebijakan rumah sakit bagi setiap anggota staf medis
dicopy oleh rumah sakit dan disimpan dalam file
kepegawaian atau dalam file kredensial yang terpisah
bagi setiap anggota staf medis
KPS 9.1.
2. Ada petugas-petugas tertentu yang ditugaskan
membuat keputusan resmi dalam rangka
memperbaharui izin bagi setiap anggota staf medis
untuk melanjutkan pemberian pelayanan asuhan medis
di rumah sakit.
KPS 10.
2. Keputusan memberikan penugasan ulang untuk
memberikan pelayanan kepada pasien berpedoman
pada item a) sampai f) pada Maksud dan Tujuan dan
pada review kinerja tahunan dari para praktisi.
KPS 11.
2. Evaluasi praktik profesional yang terus-menerus dan
review tahunan dari setiap anggota staf medis
dilaksanakan dengan proses yang seragam yang
ditentukan oleh kebijakan rumah sakit.
KPS 16
2. Proses mengindahkan peraturan perundangan yang
relevan
1. Staf professional kesehatan lainnya berpartisipasi
dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit
KPS 17
2. Kinerja anggota staf professional kesehatan lainnya
direview bila ada indikasi akibat temuan pada kegiatan
peningkatan mutu.
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, belum ada proses identifikasi pasien sebelum perlu adanya peraturan yang
atau produk darah. pemberian obat, darah atau produk darah menetapkan adanya proses
identifikasi sebelum proses
pemberian obat, darah atau produk
darah.
3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan proses identifikasi belum berjalan maksimal perlu adanya evaluasi dan sosialisasi
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis kembali mengenai hal ini
4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan proses identifikasi belum berjalan maksimal perlu adanya evaluasi mengenai hal
dan tindakan / prosedur ini
5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan belum ada dokumen tertulis mengenai hal ini dokumen perlu dibuat
identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi
4. Kebijakan dan prosedur mendukung praktek yang belum adanya kebijakan dan prosedur perlu dibuat kebijakan dan prosedur
konsisten dalam melakukan verifikasi terhadap akurasi mengenai panduan komunikasi pemberian
dari komunikasi lisan melalui telepon. informasi dan edukasi yang efektif
SKP III 1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar belum ada kebijakan dan proedur tertulis perlu dibuat kebijakan dan prosedur
memuat proses identifikasi, lokasi, pemberian label, dan untuk proses identifikasi, lokasi, pemberian terkait
penyimpanan obat-obat yang perlu diwaspada label dan penyimpanan obat kadaluarsa
SKP IV 1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan rumah sakit sudah menggunakan cara prosedur yang sudah diterapkan
dapat dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan identifikasi lokasi operasi dan melibatkan perlu dilakukan evaluasi.
melibatkan pasien di dalam proses penandaan/ pemberi pasien dalam hal ini.
tanda.
2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses rumah sakit sudh menggunakann checklist perlu adanya evaluasi dan sosialisasi
lain untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, dokumen dari WHO, namun proses belum kembali mengenai hal ini
tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen berjalan secara maksimal
serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan
fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat proses sign in, time out dan sign out sudah
prosedur “sebelum insisi / time-out” tepat sebelum berjalan
dimulainya suatu prosedur / tindakan pembedahan.
4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk belum adanya kebijakan, panduan dan spo perlu dibuat dokumen mengenai hal
mendukung keseragaman proses untuk memastikan tertulis mengenai tepat lokasi, prosedur dan ini
tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk pasien
prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi / dental
yang dilaksanakan di luar kamar operasi.
SKP V 1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman rumah sakit sudh mengadopsi pedoman hand perlu adanya evaluasi dari pedoman
hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah hygiene, namun pelaksanaannya masih ini
diterima secara umum (al.dari WHO Patient Safety). kurang
2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang rumah sakit sudh menerapkan rogram hand perlu adanya evaluasi dai program ini
efektif. hygiene
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk elum ada kebijakan atau prosedur mengenai perlu dibuat kebijakan dan prosedur
mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan risiko hand hygiene hand hygiene
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
SKP VI 1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko belum ada proses asesmen untuk pasien jatuh perlu dibuat mengenai kebijakan,
pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang terhadap dan melakukan asesmen ulang panduan dan spo mengenai asesmen
pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau dan asesmen ulang risiko pasien
pengobatan jatuh
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko langkah - langkah untuk pencegahan dan perlu adanya pemaksimalan prosedur
jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap pengamanan yang sudah berjalan belum pencegahan dan pengamanan pasien
berisiko maksimal risiko pasien jatuh dan dilakukan
evaluasi
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik tentang belum ada langkah - langkah untuk adanya perlu dibuat formulir monitoring dan
keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan indikator pengurangan cedera jatuh evaluasi hasil pengurangan cedera
maupun dampak yang berkaitan secara tidak disengaja akibat jatuh
4. Kebijakan dan/atau prosedur mendukung belum ada kebijakan atau prosedur untuk perlu dibuat kebijakan dan prosedur
pengurangan berkelanjutan dari risiko cedera pasien mengurangi pasien jatuh. untuk mengurangi pasien jatuh
akibat jatuh di rumah sakit
TINDAK LANJUT DOKUMENTASI
dokumen sudah dibuat, dan perlu dilakukan
evaluasi mengenai hal ini serta sosialisasi.