BAB I
PENDAHULUAN
1
Pengendalian Demam Berdarah “Pilih dirawat atau dipenjara”│2016
2
Pengendalian Demam Berdarah “Pilih dirawat atau dipenjara”│2016
1.2 PERMASALAHAN
Sabtu (29/10) sore, petugas surveilans demam berdarah dengue (DBD) Dinas
Kesehatan Kota Semarang, Jawa Tengah, itu, mencari jentik nyamuk Aedes
Aegypti dan Aedes Albopictus di permukiman warga Kelurahan Sambirejo,
Kecamatan Gayamsari. Selain survei rutin, penelusuran jentik jadi bagian
penegakan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Pengendalian Penyebaran DBD. Ketua RT 004 RW 006 Kelurahan Sambirejo
Setyandani mengatakan, sejak perda DBD diberlakukan, warga lebih getol
memberantas sarang nyamuk. "Mungkin karena takut dipenjara," ujarnya sambil
terkekeh.
3
Pengendalian Demam Berdarah “Pilih dirawat atau dipenjara”│2016
4
Pengendalian Demam Berdarah “Pilih dirawat atau dipenjara”│2016
5
Pengendalian Demam Berdarah “Pilih dirawat atau dipenjara”│2016
6
Pengendalian Demam Berdarah “Pilih dirawat atau dipenjara”│2016
7
Pengendalian Demam Berdarah “Pilih dirawat atau dipenjara”│2016
8
Pengendalian Demam Berdarah “Pilih dirawat atau dipenjara”│2016
pada tahun 2000 menunjukkan angka kematian demam berdarah dengue masih
sebesar 22,1%.9 Kebijakan lainnya dalam upaya penanganan KLB-DBD9:
Pemerintah menginstruksikan semua rumah sakit baik negeri maupun
swasta untuk tidak menolak pasien penderita DBD.
Pemerintah merekomendasikan sejumlah rumah sakit milik pemerintah
untuk memberikan pengobatan gratis kepada penderita DBD yang dirawat
di ruang perawatan kelas III.
Pemerintah merekrut juru pemantau jentik (”jumantik”) untuk memeriksa
jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti di setiap rumah tangga.
Pemerintah melakukan penyuluhan masyarakat melalui iklan layanan
masyarakat di media massa, brosur dan penyuluhan melalui tenaga
kesehatan.
Pemerintah melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui
perkembangan virus dengue.
Pemerintah menerapkan sistem peringatan dini dan menetapkan status
KLB pada wilayah yang mengalami ledakan kejadian DBD.
Pemerintah memberikan perlakuan seperti pada penanganan KLB,
walaupun kejadiannya belum sampai pada kriteria KLB.
Penegakan hukum dan keberpihakan pada masyarakat miskin. Penegakan
hukum juga diperlukan untuk mengawal dengan ketat pelaksanaan
kebijakan penanganan wabah penyakit yang berpihak pada masyarakat
yang tidak mampu (option for the poor). Ketika kebijakan pembebasan
biaya pengobatan bagi penderita yang dirawat di ruang perawatan kelas III
ditetapkan, namun tidak didukung oleh penegakan hukumnya, pihak
rumah sakit dapat tetap memungut biaya, yang akhirnya menghambat
upaya perawatan pasien penderita demam berdarah.
Pemerintah menetapkan status wilayah yang terjangkit wabah penyakit
berdasarkan perhitungan angka kesakitan (morbidity) dan kematian
(mortalitas). Bila di suatu wilayah ditemukan jumlah penderita demam
berdarah melebihi jumlah penderita di bulan yang sama pada tahun lalu di
wilayah itu, atau angka kematiannya sudah melebihi 1%, status wilayah itu
dinyatakan telah terjadi Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah.
9
Pengendalian Demam Berdarah “Pilih dirawat atau dipenjara”│2016
BAB II
PEMBAHASAN
10
Pengendalian Demam Berdarah “Pilih dirawat atau dipenjara”│2016
Bila tidak ada penegakan hukum dalam sistem peringatan dini, dalam
Kejadian Luar Biasa DBD dapat terbuka kecenderungan melalaikan atau
menutupi kasus ledakan kejadian penyakit demam berdarah di suatu wilayah.
Terkait sistem desentralisasi pemerintahan, Pemerintah Daerah bertanggung
jawab pada Pemerintah Pusat oleh karena itu, Pemerintah Daerah perlu membuat
11
Pengendalian Demam Berdarah “Pilih dirawat atau dipenjara”│2016
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
12
Pengendalian Demam Berdarah “Pilih dirawat atau dipenjara”│2016
3.2 SARAN
13
Pengendalian Demam Berdarah “Pilih dirawat atau dipenjara”│2016
10. Fathi, Keman S , Wahyuni CU. Peran Faktor Lingkungan dan Perilaku
Terhadap Penularan Demam Berdarah Dengue di Kota Mataram. J.
KesLing 2005; 2(1) : 2-3.
14