Oleh :
Siti Junawaroh
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
ABSTRACT
This paper is entitled “A Descriptive Study of Graffiti Discourse Structure on Trucks”. This
research discusses about language unity form on the trucks.The purpose of this research is to
describe writing language unity on the truck which consists of words, phrases, clauses and
sentences of writing on the trucks.
The method used in this research was qualititative descriptive and the techniques used was
observationtechnique. Here, the writer usedrecorded and written techniqueduring this
research. In analyzing data, the writer usessubtitution method..
According to the analysis on the data, the writing on the truk is decrypted according to
language unity in the form of words, phrases, clauses, and sentences. The words found are in
the form of nouns, verbs, and adjectives. The phrases found arein the form of nominal
subordinative phrases, nominal coordinative phrases, verb subordinative phrases, and
adjectival subordinative phrases. The clauses found includes S-P, P-S, and S-P-The sentences
which are found are declarative sentencesand affirmative sentences.
Key words:
49
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Kajian Deskriptif Struktural Wacana Grafiti Pada Truk
Siti Junawaroh
berupa kata majemuk ataukah frase, klausa nasibnya dan sebagainya; menahan diri,
ataukah kalimat, dan kalimat majemuk bertarak (KBBI, 2008:1102). Prihatin
setara ataukah bertingkat. merupakan sebuah kata yang terdiri atas
delapan fonem, yaitu /p,r,,I,h,a,t,I,n /. Kata
III. PEMBAHASAN prihatin termasuk ke dalam kata adjektiva.
Untuk mendapatkan gambaran yang Kata prihatin tidak dapat didampingi oleh
komprehensif tentang struktur wacana adverbia jumlah menjadi *sebuah
grafiti, maka beberapa aspek wacana prihatin.Prihatin dapat didampingi oleh
dianalisis lebih detil.Analisis sistem semua adverbia derajat agak (lebih, sangat,
gramatika yang terdapat dalam tulisan paling) menjadi lebih prihatin, sangat
grafiti pada kendaraan truk dapat dipilah prihatin, dan paling prihatin. Prihatin
menjadi komponen kata, frase, klausa, dan dapat didampingi oleh adverbia kepastian
kalimat. Dalam arti bahwa wacana tulisan pasti, tentu, mungkin, barangkali menjadi
grafiti pada kendaraan truk ada yang pasti prihatin, tentu prihatin, mungkin
berkategori kata, frase, klausa, dan kalimat. prihatin, dan barangkali prihatin.
1. Kata b. Nomina
a. Adjektiva 1) Pemburu
1) Sportif Pemburu merupakankata dasar dan
Sportif merupakan kata serapan dari terdiri dari tujuh fonem, yaitu
bahasa Inggris yang berkategori adjektiva. /p,e,m,b,u,r,u/. Pemburu merupakan bentuk
Sportif mempunyai makna (1) bersifat nomina. Hal ini dapat dibuktikan bahwa
kesatria, jujur dan sebagainya; (2) tegap, pemburu tidak dapat didahului oleh
gagah (KBBI, 2008:1336). Sportif adverbia negasi tidak menjadi *tidak
merupakan sebuah kata yang terdiri atas pemburu. Pemburu tidak dapat didahului
tujuh fonem, yaitu /s/, /p/, /o/, /r/, /t/, /i/, oleh adverbia derajat agak (lebih, sangat,
dan /f/. Kata sportif termasuk ke dalam dan paling) menjadi *lebih pemburu, *
kata adjektiva. Sportif tidak dapat sangat pemburu, dan *paling pemburu.
didampingi oleh adverbia frekuensi sering, Pemburu tidak dapat didahului oleh
jarang, dan kadang-kadang menjadi adverbia keharusan wajib menjadi *wajib
*sering sportif, *jarang sportif, dan pemburu.Pemburu dapat didahului oleh
*kadang-kadang sportif. Sportif tidak dapat adverbia yang menyatakan jumlah menjadi
didampingi oleh adverbia jumlah menjadi seorang pemburu.Pemburu bermakna
*sebuah sportif.Sportif dapat didampingi orang yang kerjanya berburu binatang; alat
oleh semua adverbia derajat agak (lebih, (perkakas, perlengkapan dan sebagainya)
sangat, paling) menjadi lebih sportif, untuk berburu (mengejar dan sebagainya)
sangat sportif, dan paling sportif. Sportif (KBBI, 2008: 227).
dapat didampingi oleh adverbia kepastian
pasti, tentu, mungkin, barangkali menjadi c. Verba
pasti sportif, tentu sportif, mungkin sportif, 1) Terkendali
dan barangkali sportif. Sportif tidak dapat Terkendali merupakan sebuah kata
diberi adverbia kala (tenses) hendak dan berimbuhan dari kata dasar kendali yang
mau menjadi *hendak sportif dan *mau bermakna kekang (KBBI, 2008:668). Kata
sportif. tersebut mengalami proses morfologi
2) Prihatin afiksasi ter- menjadi terkendali yang
Kata prihatin merupakan kata dasar bermakna telah (dapat) dikendalikan
yang bermakna bersedih hati, was-was, (KBBI, 2008: 668). Terkendali terdiri dari
bimbang (karena usahanya gagal, sepuluh fonem, yaitu /t,e,r,k,e,n,d,a,l,i/.
mendapat kesulitan, mengingat akan Terkendali termasuk ke dalam bentuk
50
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Kajian Deskriptif Struktural Wacana Grafiti Pada Truk
Siti Junawaroh
verba. Terkendali dapat didampingi oleh sedangkan ruci merupakan atributif. Unsur
adverbia negasi tidak dan tanpa menjadi pusat yaitu kata dewa dimodifikasi dengan
tidak terkendali dan tanpa terkendali. unsur atributif yaitu ruci.
Terkendali dapat didampingi oleh semua 2) putra minang
adverbia frekuensi menjadi sering Frase putra minang terdiri atas dua
terkendali, jarang terkendali, dan kadang- kata yakni putra (N) dan minang (N).
kadang terkendali. Terkendali tidak dapat Struktur putra minang termasuk struktur
didampingi oleh kata bilangan dengan frase karena struktur tersebut tidak
penggolongannya menjadi *sebuah melebihi batas fungsi sebuah frase dan
terkendali. Namun, dapat didampingi oleh bersifat nonpredikatif karena unsur putra
semua adverbia jumlah menjadi sedikit dan minang yang membentuk frase tidak
terkendali. Terkendali tidak dapat berstruktur subjek-predikat atau predikat-
didampingi oleh semua adverbia derajat objek. putra merupakan unsur pusat (Up),
menjadi *lebih terkendali, *sangat yaitu unsur yang secara distribusional sama
terkendali, dan *paling terkendali. dengan seluruh frase dan secara semantik
Terkendali dapat didampingi oleh semua merupakan unsur yang terpenting,
adverbia kala menjadi hendak terkendali sedangkan minang merupakan atributif.
dan mau terkendali. Terkendali dapat Unsur pusat yaitu kata putra dimodifikasi
didampingi oleh semua adverbia dengan unsur atributif yaitu minang.
keselesaian menjadi sudah terkendali. 3) gilang jaya
Terkendali dapat didampingi oleh semua Frase gilang jaya terdiri atas dua kata
adverbia keharusan menjadi boleh yakni gilang (N) dan jaya (A). Struktur
terkendali, harus terkendali, dan wajib gilang jaya termasuk struktur frase karena
terkendali. Terkendali dapat didampingi struktur tersebut tidak melebihi batas
oleh semua anggota adverbia kepastian fungsi sebuah frase dan bersifat
menjadi pasti terkendali, tentu terkendali, nonpredikatif karena unsur gilang dan jaya
mungkin terkendali, dan barangkali yang membentuk frase tidak berstruktur
terkendali. subjek-predikat atau predikat-objek. gilang
merupakan unsur pusat (Up), yaitu unsur
2. Frase yang secara distribusional sama dengan
Dari penelitian yang dilakukan seluruh frase dan secara semantik
terdapat frase nominal subordinatif (FNS), merupakan unsur yang terpenting,
frase nominal koordinatif (FNK), frase sedangkan jaya merupakan atributif. Unsur
verbal subordinatif (FVS), dan frase pusat yaitu kata gilang dimodifikasi
adjektival subordinatif (FAS). dengan unsur atributif yaitu jaya.
a. Frase Nominal Subordiatif (FNS) 4) jagat satria
1) dewa ruci Frase jagat satria terdiri atas dua
Frase dewa ruci terdiri atas dua kata kata yakni jagat (N) dan satria (A).
yakni dewa (N) dan ruci (N). Struktur Struktur jagat satria termasuk struktur
dewaruci termasuk struktur frase karena frase karena struktur tersebut tidak
struktur tersebut tidak melebihi batas melebihi batas fungsi sebuah frase dan
fungsi sebuah frase dan bersifat bersifat nonpredikatif karena unsur jagat
nonpredikatif karena unsur dewa dan ruci dan satria yang membentuk frase tidak
yang membentuk frase tidak berstruktur berstruktur subjek-predikat atau predikat-
subjek-predikat atau predikat-objek. dewa objek. jagat merupakan unsur pusat (Up),
merupakan unsur pusat (Up), yaitu unsur yaitu unsur yang secara distribusional sama
yang secara distribusional sama dengan dengan seluruh frase dan secara semantik
seluruh frase dan secara semantik merupakan unsur yang terpenting,
merupakan unsur yang terpenting, sedangkan satria merupakan atributif.
51
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Kajian Deskriptif Struktural Wacana Grafiti Pada Truk
Siti Junawaroh
Unsur pusat yaitu kata jagat dimodifikasi c. Frase Verbal Subordiatif (FVS)
dengan unsur atributif yaitu satria. cave deh
5) anak lanang Frase cave deh berasal dari frase capai
Frase anak lanang terdiri atas dua deh, yang terdiri atas dua kata yakni capai
kata yakni anak „anak‟(N) dan lanang (A) dan deh (Atr). Struktur capai dehk
„laki-laki‟(N). Struktur teguhputra termasuk struktur frase karena struktur
termasuk struktur frase karena struktur tersebut tidak melebihi batas fungsi sebuah
tersebut tidak melebihi batas fungsi sebuah frase dan bersifat nonpredikatif karena
frase dan bersifat nonpredikatif karena unsur capai dan deh yang membentuk frase
unsur anak dan lanang yang membentuk tidak berstruktur subjek-predikat atau
frase tidak berstruktur subjek-predikat atau predikat-objek. capai merupakan unsur
predikat-objek. anak merupakan unsur pusat (Up), yaitu unsur yang secara
pusat (Up), yaitu unsur yang secara distribusional sama dengan seluruh frase
distribusional sama dengan seluruh frase dan secara semantik merupakan unsur yang
dan secara semantik merupakan unsur yang terpenting, sedangkan deh merupakan
terpenting, sedangkan lanang merupakan atributif. Unsur pusat yaitu kata capai
atributif. Unsur pusat yaitu kata anak dimodifikasi dengan unsur atributif yaitu
dimodifikasi dengan unsur atributif yaitu deh.
lanang. Frase anak lanang dibatasi
maknanya oleh kata lanang yang berasal d. Frase adjektival Subordiatif (FAS)
dari bahasa Jawa yang bermakna „laki- pernah muda
laki‟sehingga maknanya menjadi anak laki- Frase pernah muda terdiri atas dua
laki. kata yakni pernah (Atr) dan muda (A).
Struktur pernah muda termasuk struktur
b. Frase Nominal Koordinatif (FNK) frase karena struktur tersebut tidak
1) romeo juliet melebihi batas fungsi sebuah frase dan
Frase romeo juliet merupakan bersifat nonpredikatif karena unsur pernah
satuan gramatikal yang berupa gabungan dan muda yang membentuk frase tidak
kata yang bersifat nonpredikatif karena berstruktur subjek-predikat atau predikat-
unsur romeo dan juliet yang membentuk objek. muda merupakan unsur pusat (Up),
frase tidak berstruktur subjek-predikat atau yaitu unsur yang secara distribusional sama
predikat-objek. romeo dan juliet dengan seluruh frase dan secara semantik
merupakan morfem bebas karena tanpa merupakan unsur yang terpenting,
kehadiran morfem lain dapat muncul dalam sedangkan pernah merupakan atributif.
pertuturan. Romeo juliet termasuk ke Unsur pusat yaitu kata muda dimodifikasi
dalam frase nominal koordinatif karena dengan unsur atributif yaitu pernah. Frase
salah satu komponennya setara dan tidak pernah muda dibatasi maknanya oleh kata
dapat saling menggantikan. Frase romeo pernah sehingga maknanya menjadi
juliet tersebut mempunyai komponen „pernah merasakan masa muda‟.
pembentuk yang terdiri atas dua unsur
yang setara atau terdiri dari dua komponen
yang sama dan sederajat, dan secara
potensial dapat dihubungkan oleh
konjungsi koordinatif atau. Misalnya,
dalam kalimat romeo atau juliet akan
pergi.
52
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Kajian Deskriptif Struktural Wacana Grafiti Pada Truk
Siti Junawaroh
53
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Kajian Deskriptif Struktural Wacana Grafiti Pada Truk
Siti Junawaroh
54
HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN 1412-9418
Kajian Deskriptif Struktural Wacana Grafiti Pada Truk
Siti Junawaroh
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 1995. Pengantar Semantik Parera, J.D. 2009. Dasar-Dasar Analisis
Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Sintaksis. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta. Erlangga.
55