Anda di halaman 1dari 4

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman jeruk merupakan tanaman tahunan yang berasal dari daratan

Australia Utara, New Caledonia dan India (Ashari, 1995). Sejak ratusan tahun yang

lalu tanaman jeruk sudah banyak dikembangkan di Indonesia baik secara alami

atau dibudidayakan. Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang

Belanda yang mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika (Haryono,

1999).

Tanaman jeruk dikenal dengan nama Latin Citrus sinensis Linn. Tumbuhan

ini merupakan tanaman yang dapat tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis.

Jeruk manis dapat beradaptasi dengan baik didaerah tropis pada ketinggian 900-

1200 meter di atas permukaan air laut dan udara lembab, serta mempunyai

persyaratan air tertentu (Rismunandar, 1986). Tanaman jeruk manis dapat mencapai

ketinggian 3-5 m.

Di Indonesia jeruk menjadi salah satu komoditas penting setelah pisang dan

mangga. Dilihat dari luas pertanaman jeruk di Indonesia mengalami penurunan dan

jumlah produksi belum mencukupi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Hal ini

menjadi tantangan dan peluang bagi petani, pengusaha jeruk dan pemerintah dalam

usaha meningkatkan produksi jeruk. Pendapatan yang diterima oleh petani

pembudidaya jeruk selalu mengalami perubahan pada setiap musim tanam.

Perubahan pendapatan pada petani jeruk itu tergantung dari kondisi tanaman jeruk

itu sendiri.

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI ...,LILI AKHWANDI, F. PERTANIAN, PRDI. AGROBISNIS, UMP 2017.
2

Berdasarkan hasil pra survai diketahui bahwa budidaya tanaman jeruk di

Desa Karangcengis, Kecamatan, Bukateja, Kabupaten Purbalingga sudah banyak

dikembangkan oleh masyarakat, baik sebagai penghasilan pokok maupun

penghasilan sampingan. Usahatani tanaman jeruk tidak mudah karena banyak juga

yang terserang penyakit yang menyebabkan gagal panen, biaya yang digunakan

untuk oprasional cukup tinggi ( biaya pengolahan lahan, biaya tenaga kerja, biaya

angkut ) dan pengetahuan mengenai penggunaan faktor produksi yang kurang di

kuasai oleh petani. Produksi jeruk di Desa Karangcengis secara umum mengalami

penurunan, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan produksi jeruk.

Berdasarkan informasi dari desa dan tokoh-tokoh masyarakat, dari tahun 2012

banyak petani yang mengganti tanaman jeruk dengan tanaman jambu kristal jambu

citra dan pepaya dan tanaman palawija. Hal ini disebabkan beberapa faktor yaitu:

banyak tanaman yang rusak terkena serangan hama, penyakit, faktor alam yang tidak

diketahui serta banyak terjadinya pencurian yang dilakukan oleh orang yang tidak

bertanggung jawab sehingga produksi jeruk mengalami penurunan.

Adanya faktor produksi dinilai sangat penting untuk usahatani jeruk, oleh

karena itu perlu diperhatikan mengenai penggunaaan faktor-faktor produksi secara

tepat yaitu mulai dari pra produksi (bibit-bibit unggul, berbagai teknik pengolahan

lahan, pupuk, pengadaan saprodi) sampai hilir yaitu pasca panen dan pengolahan

hasil. Meskipun adanya faktor-faktor produksi tersebut belum berarti produk yang

diperoleh petani dapat memperoleh hasil yang tinggi, hal ini tergantung pada tingkat

pengetahuan dan pengelolaan yang dilakukan oleh petani jeruk Desa Karangcengis.

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI ...,LILI AKHWANDI, F. PERTANIAN, PRDI. AGROBISNIS, UMP 2017.
3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Berapa jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani dalam usahatani

tanaman jeruk di Desa Karangcengis, Kecamatan Bukateja, Kabupaten

Purbalingga ?

2. Berapa rata-rata tingkat produksi yang diperoleh petani dari usahatani jeruk

disetiap musim panen?

3. Berapa jumlah pendapatan yang diterima petani jeruk di Desa Karangcengis,

Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga dalam menjalankan usahatani

jeruk ?

4. Bagaimana kelayakan ekonomi usahatani jeruk di Desa Karangcengis,

Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga disetiap musim panen?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani dalam

usahatani tanaman jeruk di Desa Karangcengis, Kecamatan Bukateja, Kabupaten

Purbalingga.

2. Untuk mengetahui rata-rata tingkat produksi yang diperoleh petani dari

usahatani jeruk disetiap musim panen.

3. Untuk mengetahui jumlah pendapatan yang diterima petani jeruk di Desa

Karangcengis, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga dalam menjalankan

usahatani jeruk.

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI ...,LILI AKHWANDI, F. PERTANIAN, PRDI. AGROBISNIS, UMP 2017.
4

4. Untuk mengetahui kelayakan ekonomi usahatani jeruk di Desa Karangcengis,

Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga disetiap musim panen.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu.

2. Bagi penulis, terutama untuk menambah pengetahuan dan wawasan kelompok

tani dengan usahatani jeruk.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi para petani jeruk guna meningkatkan

keuntungan di waktu yang akan datang.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber bacaan di perpustakaan

Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

E. Pembatasan Masalah

1. Obyek penelitian adalah petani jeruk Desa Karangcengis.

2. Penelitian akan dilaksanakan di Desa Karangcengis, Kecamatan Bukateja,

Kabupaten Purbalingga.

3. Penelitian dilakukan selama lima bulan yaitu Bulan Maret-Juli .

4. Faktor-faktor yang diteliti adalah luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk,

pestisida dan aspek sosial ekonomi.

5. Biaya yang dihitung adalah biaya tetap (sewa lahan, pajak lahan) dan biaya

variabel (bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja).

6. Pendapatan dan tingkat produksi dibatasi pada musim panen bulan maret

2014 sampai bulan Maret 2016.

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI ...,LILI AKHWANDI, F. PERTANIAN, PRDI. AGROBISNIS, UMP 2017.

Anda mungkin juga menyukai