Anda di halaman 1dari 16

Kata Pengantar

Alhamdullilah, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT


atas Rahmat dan hidayahnya sehingga artikel yang berjudul “MEDIA
SOSIAL SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI DAN INFORMASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN”
telah diselesaikan sesuai harapan penulis dalam rangka mengikuti
Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016.Artikel ini berisi
tentang upaya meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam
pembelajaran Bahasa Inggris di Smp Satap Negeri Labae melalui sarana
media social.

Dalam kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan banyak


terima kasih kepada :

1. Bapak Bakkareng, S.Pd selaku Kepala Sekolah atas dukungan


dan motivasinya.
2. Rekan-rekan guru yang telah membantu semua proses
penyelesaian artikel ini
3. Keluarga atas doa dan dukungannya.

Serta semua pihakyang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu


yang telah membantu proses penyelesaian artikel ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam karya


ini. Olehnya itu, kritik saran sangat penulis harapkan. Semoga artikel ini
bermanfaat khususnya penulis dalam mengembangkan inovasi-inivasi
pembelajaran Bahasa Inggris dan kepada semua pembaca artikel ini.

Watan Soppeng, 22 Oktober 2016


Penulis

SURIANTI, S.S
NUPTK.0343760661300043

1
MEDIA SOSIAL SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
Surianti, S.S
( Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Satap Negeri Labae
Kab.Soppeng Sulawesi Selatan)

A. PENGANTAR

Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


(IPTEK), khususnya teknologi informasi dan komunikasi (Information and
Communication Technology, ICT) demikian pesat. Kemajuan ini tentu
saja berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan, termasuk di
dalamnya pendidikan. olehnya itu, otonomi pendidikan dan globalisasi
pendidikan yang menekankan pada persaingan dan kualitas mulai ber-
langsung. Keberhasilan pelaksanaan otonomi dan globalisasi pendidikan
hanya mungkin dapat dicapai dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi dalam proses pendidikan. Salah satunya pemanfaatan
teknologi dan informasi dalam peningkatan minat dan motivasi siswa
melalui penggunaan media sosial dalam pembelajaran. Penerapan
pembelajaran berbasis media sosial merupakan salah satu contoh pe-
manfaatan TIK dalam pembelajaran.

Menurut Undang –undang no 14 tahun 2005 tentang Guru dan


Dosen dijelaskan bahwa guru harus mempunyai kompetensi. Kompetensi
tersebut meliputi:

1. Kompetensi pedagogik
2. Kompetensi profesional;
3. Kompetensi sosial;
4. Kompetensi kepribadian;

2
Salah satunya guru harus memiliki kompetensi profesional Yaitu
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam
yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi.Salah satu poin dikatakan guru diharapkan “Menguasai dan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran”.
Yang kedua guru harus memiliki kompetensi sosial yaitu
Kemampuan guru dalam komunikasi secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali, dan masyarakat
sekitar. Salah satunya dikatakan guru diharapkan “Memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk berkomunikasi dan
pengembangan diri”. Tentunya tidak berlebihan jika kita memanfaatkan
internet sebagai media pembelajaran berarti kita sudah melaksanakan
Undang undang tersebut .
Pembelajaran berdasarkan TIK akan berhasil apabila paradigma
yang berorientasi pada guru diubah menjadi paradigma yang berorientasi
pada siswa. Simonson, dkk. (2003: 241) mengemukakan bahwa dengan
menerapkan TIK dalam pembelajaran guru yang semula berperan a sage
on the stage menjadi a guide on the side. Dalam pembelajaran tatap
muka, biasanya guru menyajikan semua materi pelajaran kepada siswa.
Dengan menerapkan paradigma yang berpusat pada siswa, pembelajaran
tidak lagi tergantung pada guru tetapi siswa memiliki tanggung jawab
terhadap proses belajarnya. Siswa belajar secara mandiri dengan me-
manfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia. Guru bukan lagi satu-
satunya sumber informasi. Dalam pembelajaran yang menerapakn ICT,
guru dituntut untuk berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa.
B. MASALAH

Pada era globasisasi saat sekarang ini di dunia pendidikan


khususnya pada usia remaja atau SMP, minat belajar siswa sangat
rendah sehingga para pendidik perlu melakukan upaya dan inovasi
pembelajaran. Ini terbukti dari banyaknya aksi-aksi kejahatan yang

3
dilakukan oleh anak dibawah umur diluar sekolah oleh karena kebanyakan
dari mereka lebih memilih bolos atau tidak belajar sehingga berpotensi
bergaul dengan dunia luar yang bisa memberi pengaruh buruk terhadap
diri mereka. Olehnya itu melalui artikel ini penulis akan membahas upaya
meningkatkan minat dan motivasi peserta didik melalui sarana media
sosial khususnya pengembangan tekhnologi informasi dalam kegiatan
pembelajaran.

Pada dunia pendidikan remaja kini, proses belajar tidak lagi


terfokus pada penyampaian informasi yang dibatasi dinding-dinding kelas.
Ledakan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa jejaring sosial sangat
popular pada perkembangan komunikasi saat ini. Sosial media
menciptakan sebuah budaya baru di mana para pengajar dan para
peserta didiknya tidak hanya dapat melakukan proses belajar di dalam
konteks ruangan secara fisik, namun karena munculnya media sosial
memungkinkan proses pendidikan dilakukan dalam ruang lain secara
maya. Penggunaan sosial media secara formal dapat diartikan sebagai
kombinasi antara belajar secara analog maupun secara online.

Komunikasi media sosial yang terintegrasi dengan baik melahirkan


lingkungan belajar yang baru, peran guru perlahan berubah karena
adanya teknologi media yang berkembang. mengungkapkan bahwa peran
guru yang awalnya merupakan pemberi pengetahuan, kini berubah
menjadi pihak yang menfasilitasi pembagian pengetahuan karena
informasi dan ilmu yang didapat oleh para peserta didik tidak lagi hanya
didapat dari guru saja.

Di Indonesia, telah menerapkan sedikit demi sedikit pemanfaatan


media sosial dan internet dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar
peserta didik. Kehadiran Media sosial telah menjadi pelengkap dalam
proses penyampaian informasi secara digital, namun kehadirannya tidak

4
serta merta menggantikan posisi media belajar lain yang sifatnya analog
seperti media cetak.

Dalam internet banyak fasilitas yang dapat digunakan sebagai


sarana pembelajaran. Produk - produk internet adalah web site, blog,
facebook, twitter dan youtube.
C. PEMBAHASAN DAN SOLUSI
1. Pengertian Media Sosial
Media sosial (Social Media) terdiri dari dua kata : media dan sosial.
Pengertian menurut bahasa, media sosial adalah alat atau srana
komunikasi masyarakat untuk bergaul.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, media adalah alat, sarana
komunikasi, perantara, atau penghubung. Sosial artinya “berkenaan
dengan masyarakat” atau suka memperhatikan kepentingan umum ( suka
menolong, menderma, dsb).
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media
sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang
membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content"
(Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein [2010] "Users of the world, unite!
The challenges and opportunities of Social Media". Business Horizons
53(1): 59–68).
Pengertian media sosial terus berubah seiring dengan terus
berkembangnya media sosial tersebut, walau pun tentu saja masih dalam
benang merah yang sama. Secara garis besar, media sosial atau jejaring
sosial adalah sebuah platform dan teknologi yang memungkinkan
dibuatnya konten interaktif, kolaborasi, dan pertukaran informasi antara
para penggunanya serta semua itu berbasis internet.
2. Media sosial dalam dunia pendidikan

Media sosial adalah sebuah media yang isinya diciptakan dan


didistribusikan melalui interaksi sosial. Media sosial merupakan sebuah

5
aplikasi yang mengizinkan penggunanya berinteraksi dan memberikan
timbal balik dengan sesama pengguna; membuat, mengedit dan
membagikan informasi dalam berbagai bentuk. Pertumbuhan media sosial
selama beberapa tahun terakhir telah membawa perubahan cara
pemanfaatan internet bagi penggunanya dalam dunia pendidikan. Media
sosial dalam dunia pendidikan secara fungsinya dikondisikan sebagai
bentuk kolaborasi, keramahan, dan kreativitas penggunanya. kondisi yang
terjadi kini, banyak kalangan masyarakat belum menyadari pentingnya
kebutuhan sosial media dan internet dalam dunia pendidikan.

Dalam dunia pendidikan, internet banyak dimanfaatkan dalam


kegiatan pembelajaran. Seperti dimanfaatakan untuk mencari bahan ajar,
digunakan sebagai media pembelajaran, sebagai media dalam mengirim
tugas, forum diskusi, dan lain sebagainya. Dikarenakan Internet mampu
mengkomunikasikan informasi antar jaringan komputer yang terpisah jarak
dan waktu, seringpula dimanfaatakan dalam kegiatan belajar jarak jauh
(distance learning).

3. Pemanfaatan media sosial dalam proses belajar

Proses belajar merupakan sebuah proses penyampaian informasi,


ilmu pengetahuan, informasi yang secara formal dan informal sering
terjadi di sekeliling kita. Proses belajar merupakan sebuah kondisi
mengenai kapasitas individu untuk mengetahui lebih luas. Melalui sebuah
media sosial, pengetahuan dan proses belajar tidak lagi hanya berfokus
pada akumulasi pengetahuan individu sebelumnya. Terlepas dari baik
ataukah buruk, menggunakan media tersebut sebagai media dalam
proses belajar, maka jelas bahwa aplikasi dan perangkat media sosial
telah berhasil menyediakan sebuah konsep tantangan baru dalam
pembentukan pendidikan formal yang telah ada saat ini.

6
Pemanfaatan media sosial sebagai media belajar telah menunjang
sebuah teori klasik mengenai teori pembelajaran sosial. Teori ini
mengatakan bahwa proses belajar sosial berfokus pada bagaimana
seorang individu belajar dengan menjadikan orang lain sebagai subjek
belajarnya (Bandura, 2001). Selain belajar mengenai sebuah perilaku
sederhana mengenai keahlian seseorang, dalam media sosial dapat pula
ditemukan bagaimana seorang individu belajar dan mulai memikirkan
konsekuensi yang akan timbul dari perilaku yang dilakukan oleh subjek
belajarnya. Media sosial pada kelanjutannya tidak hanya mengajarkan
bagaimana teknologi dan informasi memberikan dampak, tetapi juga
mengajarkan bagaimana sebuah teknologi komunikasi diserap dan
diadopsi (Bandura, 2001). Pemanfaatan Media sosial kini banyak terjadi
pada proses pendidikan jarak jauh(e-learning) di mana proses belajar
mengajar tidak lagi terbatas pada ruang kelas, jarak, dan waktu.

Ada berbagai macam jenis media sosial yang berkembang di dunia


saat ini. Para pengguna internet bebas memilih aplikasi- aplikasi cocok
untuk mereka gunakan. Menurut penulis, dalam meningkatkan minat dan
motivasi siswa ada beberapa aplikasi media sosial yang bisa di
manfaatkan dalam proses pembelajaran diantaranya adalah Facebook,
Twiiter, dan Youtube.

a. Facebook
Facebook adalah situs jejaring sosial yang popular saat ini.
Didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama temannya sesama mahasiswa
Universitas Harvard, Eduardo Saverin. Salah satu keunggulan yang
dimiliki oleh facebook dan jarang dimiliki oleh situs jejaring sosial lai
adalah beragamnya aplikasi yang dapat memanjakan pengguna baik yang
di kembangkan oleh pihak internal maupun pihak eksternal facebook.
Tren pemanfaatan media sosial ini sebenarnya menjadi peluang
yang cukup menarik untuk dimanfaatkan dalam dunia pendidikan sebagai
salah satu media pembelajaran. Dalam facebook pelajar atau siswa tidak

7
hanya dapat bertegur sapa di chat facebook tapi juga bisa bertukar
informasi. Atau bisa juga membuat grup perkumpulan sekolah untuk
sekedar bertukar ilmu dan berkomunikasi secara luas dengan anggota
lainnya. Jadi media sosial tidak hanya berfungsi untuk forum untuk
berkomunikasi saja tapi juga menjadi media untuk bertukar informasi antar
anggota penggunanya.
Untuk mengarahkan pengunaan facebook kearah yang positif,
sebagai pendidik bisa menjadikan facebook sebagai sarana pembelajaran
yang kemungkinan banyak mendatangkan manfaat salah satunya
meningkatkan minat peserta didik dalam belajar.

Pada situs facebook ada banyak fitur dan sarana yang bisa dipakai untk
penunjang sarana pembelajaran. Berikut beberapa contohnya.

1. Facebook Group
Guru dapat memulai aktivitas pembelajaran menggunakan
Facebook dengan mengumpulkan akun peserta didik dalam suatu kelas
ke dalam suatu grup yang dibuat khusus, misalnya grup Kelas IX SMP
Satap Negeri Labae Tahun Pelajaran 2016/2017. Melalui grup yang telah
dibuat tersebut, guru dapat bertukar informasi dengan peserta didik,
begitu pula antar peserta didik. Guru juga dapat memuncukan pertanyaan
atau topik diskusi singkat baik mengenai proses pembelajaran yang akan
dan telah dilakukan di kelas atau mengenai materi pembelajaran.

2. Facebook Share
Ini merupakan fitur dasar di situs tersebut. Fitur ini bisa digunakan
sebagai sarana untuk membantu pembelajaran dengan cara peserta didik
maupun guru membagikan tulisan singkat, link, gambar, atau video ke
pengguna lain.

3. Facebook Quiz
Fasilitas ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran karena
memungkinkan pengguna untuk membuat kuis sendiri dengan mudah.
Guru dapat menggunakan fasilitas ini untuk memberikan tes pada peserta

8
didik atau dapat digunakan untuk kompetisi antar kelompok belajar dalam
kelas.

4. Facebook Note
Fitur ini memungkinkan guru untuk memunculkan topik diskusi
tertentu melalui tulisan berbentuk note atau catatan yang menyerupai
penulisan blog. Peserta didik juga dapat diberi tugas untuk menulis note
mengenai topik tertentu sesuai dengan pokok pembelajaran yang sedang
dibahas. Pengguna juga dapat men-tag atau menandai akun pengguna
lain sehingga dapat memancing diskusi antara guru dan peserta didik
maupun antar peserta didik itu sendiri.

b. Twitter
Hampir sama dengan facebook, twitter merupakan aplikasi media
sosial kedua yang banyak di minati oleh para penggunanya. Kalau pada
era sebelumnya anda mendapat berita dari Koran, televisi atau media
cetak dan elektronik lainnya maka sekarang anda dapat dengan mudah
berita terbaru dari akun-akun resmi yang dimiliki oleh media yang
memfokuskan pada berita semisal Koran tempo dan lainnya. Dengan
demikian jelas bahwa peranan twitter sebagai media penyampai informasi
, sangatlah efektif. Setiap menitnya anda akan bias menikmati sajian
berita terbaru yang tentu menarik untuk diikuti. Begitupun dalam
pengembangan pembelajaran para pendidik juga bisa menggunakan
media sosial twitter dalam peningkatan kualitas belajar peserta didik.
Tantangan terbesar bagi pengguna Twitter adalah bagaimana
menyaring informasi yang penting dari jutaan tweet di luar sana. Cara
terbaik untuk melakukan ini adalah dengan melakukan pencarian hashtag
(#) yang berhubungan dengan pendidikan dalam aplikasi seperti
TweetDeck atau HootSuit. Dengan menggunakan hashtags, peserta didik
dapat mengikuti apa yang guru ucapkan. Sebagai contoh, peserta didik
dapat mencari #elemchat jika seorang guru sekolah dasar, Anda dapat

9
mencari hashtags seperti #edtech untuk teknologi pendidikan, #edchat
untuk diskusi yang berhubungan dengan pendidikan di Twitter .
Twitter dapat membantu guru dan peserta didik untuk menciptakan
jaringan pembelajaran mereka sendiri. Dengan Twitter, peserta didik bisa
melihat kesempatan untuk menemukan dan terhubung dengan kehidupan
orang di seluruh dunia yang dapat membantu mereka mengambil
pembelajaran & pengajaran pengalaman mereka ke tingkat berikutnya .
Ada tips untuk menggunakan Twitter dalam pendidikan seperti
berikut ini.

- Ketika mendaftarkan diri di Twitter sebagai lembaga pendidikan,


pilih username dengan jelas untuk memperkenalkan Bidang atau
Programnya seperti contoh: Institusi (Sekolah)-nama(nama user)-
English (mata pelajaran)
- Pertimbangkan siapa saja yang boleh menangani/menggunakan
Twitter anda sehingga Followers dapat mengetahui siapa yang
melakukan Tweeting pada akun Anda.
- Lembaga selalu disebutkan dalam semua Tweets pada akun
Twitter.
- Ajak peserta didik untuk melakukan pekerjaan secara berkelompok
seperti mencari kliping tentang alam dll.
- Gunakan hashtag (#) untuk memudahkan diskusi pada pengunjung
baru.
- Mengharuskan siswa untuk menjaga akun Twitter-nya dengan cara
tidak memberitahukan ID & Passwordnya kepada orang lain.

c. Youtube

YouTube adalah sebuah situs website media sharing video online


terbesar dan paling populer di dunia internet. Saat ini pengguna youtube
tersebar di seluruh dunia dari berbagai kalangan usia, dari tingkat anak-

10
anak sampai dewasa. Para pengguna youtube dapat mengupload video,
search video, menonton video, diskusi/tanya jawab tentang video dan
sekaligus berbagi klip video secara gratis. Setiap hari ada jutaan orang
yang mengakses youtube sehingga tidak salah jika Youtube sangat
potensial untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.

Tujuan memanfaatkan youtube sebagai media pembelajaran


adalah untuk menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang
menarik, menyenangkan dan interaktif.

Video pembelajaran di youtube dapat dimanfaatkan untuk


pembelajaran interaktif di kelas, baik untuk siswa maupun guru itu sendiri
melalui presentasi secara online maupun offline. Pemanfaatan youtube
sebagai media pembelajaran dapat digunakan setiap saat tanpa dibatasi
olah ruang dan waktu dengan syarat komputer atau media presentasi
terhubung dengan internet.

Mengapa memilih youtube sebagai media pembelajaran? Karena youtube


memiliki beberapa keunggulan sebagai media pembelajaran yaitu :

1. Potensial yaitu youtube merupakan situs yang paling poluper di


dunia internet saat ini yang mampu memberikan edit value
terhadap education/pendidikan.
2. Praktis yaitu youtube mudah digunakan dan dapat diikuti oleh
semua kalangan termasuk siswa dan guru.
3. Informatif yaitu youtube memberikan informasi tentang
perkembangan ilmu pendidikan, teknologi, kebudayaan, dll
4. Interaktif yaitu youtube memfasilitasi kita untuk berdiskusi ataupun
melakukan tanya jawab bahkan mereview sebuah video
pembelajaran.

11
5. Sheareable yaitu youtube memiliki fasilitas link HTML, Embed kode
video pembelajaran yang dapat di sheare di jejaring sosial seperti
facebook, twitter dan juga blog/website.
6. Ekonomis yaitu youtube gratis untuk semua kalangan.

Dalam proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran Bahasa


Inggris situs media sosial ini sangat berguna untuk meningkatkan minat
belajar peserta didik karena mereka bisa mempelajari dan mempraktekkan
secara langsung apa yang mereka lihat. Contoh : peserta didik akan
tertarik mempraktekkan sebuah proses melakukan sesuatu melalui contoh
tayangan video dari youtube ( materi teks procedure).

D. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MEDIA SOSIAL

Sudah dapat dipastikan situs media sosial ini memiliki dampak


positif dan negatif bagi penggunanya itu sendiri. Pemanfaatan internet
akhir – akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media
internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata,
tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industry,
pendidikan dan pergaulan sosial. Khusus mengenai media sosial atau
pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan social
network pertumbuhannya sangat mencengangkan.
Teknologi informasi yang berbasis internet telah berkembang pesat
di indnesia, produk berbasis internet yang paling di gemari saat ini adalah
situs jejaring social berupa facebook dan twitter. Dengan layanan situs
jejaring sosial ini kita dapat berkomunikasi dengan teman-teman baru
maupun lama dari belahan dunia manapun.
Berkembang pesatnya situs jejaring sosial tersebut tentu saja
punya dampak positif dan juga negatif, oleh karena itu pentig untuk di buat
suatu sistem pengawasan dan bimbingan bagi mereka agar dampak
negatif nya dapat di hindari dan dampak positif nya semakin di rasakan.

12
Tugas mengawasi dan membimbing itu tentu saja bukan tugas guru
di sekolah semata, orang tualah yang seharusnya berperan dalam
pengawasan dan bimbingan bagi anak-anaknya. Untuk pedoman
pengawasan tersebut tentu saja para orang tua dan para anak dan remaja
itu sendiri mengetahui apa saja dampak positif dan negatif situs media
sosial tersebut. Untuk itu di bawah ini akan penulis sebutkan beberapa
dampak negatif dan positif pemanfaatan situs media sosial tersebut
termasuk dalamproses peningkatan kualitas belajar siswa.

1. Dampak positif media soial


· Internet sebagai media komunikasi : merupakan fungsi internet
yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat
berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia
· Media pertukaran data : dengan menggunakan email, newsgroup,
ftp dan www (world wide web : jaringan situs-situs web) para pengguna
internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan
murah.
· Media untuk mencari informasi atau data : perkembangan internet
yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang
penting dan akurat.
· Kemudahan memperoleh informasi : kemudahan untuk
memperoleh informasi yang ada di internet banyak membantu manusia
sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Selain itu internet juga bisa
digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan,
dan lain-lain.
·
2. Dampak Negatif media sosial
· Kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga
bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk
mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah

13
cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi
urat nadi, dan merusak performa mental.

1. Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan


jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat
menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.
2. Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan
mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari,
seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang.
Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada
orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja
komputer.
3. Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone (ponsel)
juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak
dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial
dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan
mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam
jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang tidak
dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin
meningkat setiap harinya.
4. Kejahatan dunia maya (cyber crime). Seiring berkembangnya
teknologi, berkembang pula kejahatan. Didunia internet, kejahatan
dikenal dengan nama cyber crime. Kejahatan dunia maya sangatlah
beragam. Diantaranya, carding, hacking, cracking, phising, dan
spamming.

14
F. KESIMPULAN DAN HARAPAN

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) melalui


media sosial dipercaya akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran,
dengan terbukanya akses informasi secara luas bagi pendidik dan peserta
didik.

1. Media sosial, salah satu bentuk pemanfaatan TIK dalam


pembelajaran, yang mengacu pada proses pembelajaran yang terjadi di
kelas maya melalui jaringan Internet.

2. Untuk dapat menerapkan aplikasi-aplikasi media sosial perlu ada


perubahan paradigma dari yang berorientasi pada guru menjadi
berorientasi pada siswa.

3. Keberhasilan pemanfaatan aplikasi media sosial juga dipengaruhi


oleh keterampilan komunikasi dengan menggunakan komputer dan
keterampilan informasi baik yang dimilikain peserta didik maupun
pendidik.

4. Dukungan sarana dan kecukupan infrastruktur serta perubahan


sistem operasional kerja dan struktur organisasi perlu mengalami
perubahan untuk mencapai keberhasilan penerapan aplikasi media sosial
dalam pembelajaran.

5. Dalam penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran, siswa


haruslah diberi pengawasan dan bibingan dari Guru dan Orang tua agar
siswa tidak salah menggunakanya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bandura, A. 2001. Social Cognitive theory of Mass Communication. Media


Psychology

http://esterwijaya0893.blogspot.co.id/2014/11/penggunaan-media-sosial-
sebagai-media.html diakses tanggal 22 Oktober 2016

http://inrahaloho.blogspot.co.id/2014/12/pemanfaatan-media-sosial-
sebagai-media_7.html diakses tanggal 24 Oktober 2016

https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosialdalam_dunia_pendidikan_remaja
di akses tanggal 24 Oktober 2016

http://guraru.org/guru-berbagi/memanfaatkan-media-sosial-untuk-
pembelajaran/di akses 24 Oktober 2016

http://guraru.org/guruberbagi/memanfaatkan_youtube_sebagai_media_pe
mbelajaran_yang_interaktif_menarik_dan_menyenangkan/ di
akses tanggal 24 Oktober 2016

Hartoyo. 2010. Teknologi informasi dan komunikasi. Semarang: Pelita


Insan

16

Anda mungkin juga menyukai