Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN GERONTIK

MAKALAH

PENGKAJIAN SISTEM PENCERNAAN, NUTRISI, dan

URINARIA PADA LANSIA

oleh

Kelompok 2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
KEPERAWATAN GERONTIK

MAKALAH

diajukan sebagai pemenuhan tugas Keperawatan Gerontik


dengan dosen: Ns. Kushariyadi , M.Kep
oleh

Juwarti 142310101007

Siti Zainab Fawzyah A 142310101011

Ladyane Cahya U 142310101037

Rischa Isrotul N 142310101067

Nifta Rahmawardani 142310101055

Indah Asri Lestari 142310101110

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Pencernaan, Nutrisi, dan Perkemihan”. Karya tulis ilmiah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember yang telah
memberikan sarana dan prasarana kepda saya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar
2. Ns. Kushariyadi, M.Kep selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
Keperawatan Gerontik yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran
untuk membimbing kami dalam penyusunan makalah ini
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Jember, Maret 2017

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................... 1
1.1 Latar belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan ..................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................... 3
2.1 Konsep Gastrointestinal Pada Lansia ....................................... 3
2.2 Konsep Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia .................................. 3
2.3 Konsep Urinaria Pada Lansia ................................................... 3
2.4 Pengkajian Sistem Pencernaan Pada Lansia ............................ 4
2.5 Pengkajian Nutrisi Pada Lansia ............................................... 5
2.5 Pengkajian Sistem Urinaria Pada Lansia ................................. 6
BAB 3 PENUTUP ........................................................................ 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................. 9
3.2 Saran ...................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Menua (menjadi tua) adalah suatu proses secara perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita. Proses menua merupakan proses yang terus menerus
berlanjut secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua
makhluk hidup. Usia lanjut adalah tahap akhir dari siklus hidup manusia,
merupakan bagian dari proses alamiah kehidupan yang tidak dapat dihindarkan
dan akan dialami oleh setiap individu. Penuaan adalah normal, dengan perubahan
fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan terjadi pada semua orang pada saat
mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Ini merupakan
suatu fenomena yang kompleks dan multi dimensional yang dapat diobservasi di
dalam satu sel dan berkembang pada keseluruhan sistem. Walaupun hal itu terjadi
pada tingkat kecepatan yang berbeda, di dalam parameter yang cukup sempit,
proses tersebut tidak tertandingi.
Masalah gizi pada lansia disebabkan oleh perubahan lingkungan dan status
kesehatan. Semakin bertambahnya usia maka kemampuan indera pencium dan
pengecap menurun, hilangnya sebagian gigi geligi menyebabkan nafsu makan
berkurang (Sari, 2006). Gizi kurang pada lansia dapat disebabkan oleh sosial
ekonomi dan karena gangguan penyakit. Apabila konsumsi kalori rendah dari
yang dibutuhkan akan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal
ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan sel yang tidak
dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun,
kemungkinan akan mudah terkena infeksi (Maryam dan Siti, 2008) Nutrisi
berperan penting dalam peningkatan respons imun. Orang tua rentan terhadap
gangguan gizi buruk (undernutrition), disebabkan oleh faktor fisiologi dan
psikologi yang mempengaruhi keinginan makan dan kondisi fisik serta ekonomi.

1
Seiring bertambahnya usia, akan terdapat perubahan pada ginjal, bladder,
uretra, dan sistem nervus yang berdampak pada proses fisiologi terkait eliminasi
urine. Hal ini dapat mengganggu kemampuan dalam mengontrol berkemih,
sehingga dapat mengakibatkan inkontinensia, dan akan memiliki konsekuensi
yang lebih jauh.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam menulis makalah ini yakni untuk
mengetahui cara pengkajian sistem gastrointestinal, pengkajian nutrisi serta
pengkajian sistem urinaria pada lansia.

2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Gastrointestinal Pada Lansia


Pada masa penuaan sistem gastrointestinal juga akan terpengaruh meskipun
hanya dalam beberapa hal yang dimana masalah ini akan muncul berdasarkan
gaya hidup pada lansia. Beberapa organ atau fungsi gastrointestinal yang
mengalami penuaan (Stanley & Patricia, 2006) adalah

a. Tanggalnya gigi menyebabkan permasalahan pada lansia yaitu pada saat


mengunyah timbul rasa ngilu dan mengalami gangguan sensasi rasa dan
penurunan kemampuan dalam mengenali rasa.
b. Lansia akan mengalami risiko aspirasi disebabkan karena sfingter
esophagus bagian bawah mengalami kehilangan tonus dan lemahnya
reflek muntah pada lansia
c. Kurangnya absorbsi zat besi, kalsium dan vitamin B12 yang disebabkan
karena atrofi mukosa lambung sehingga sekresi asam hidroklorik menurun
d. Motilitas gaster menurun dan geraknya lambat
e. Pada lansia ukuran hati dan pancreas mengalami pengecilan sehingga
terjadinya penurunan menyimpan dan mesintesis protein dan enzim.

2.2 Konsep Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia

Pada lansia yang berumur 65 sampai 75 tahun membutuhkan asupan kalori


sebanyak 2300 kkal setiap harinya dan pada umur lebih dari 75 tahun
membutuhkan kalori sebanyak 2050 kkal. Faktor kebutuhan nutrisi pada lansia
dipengaruhi oleh faktor organ pencernaan yang dimana pada masa penuaan
mengalami penuaan yang ditandai dengan sensitivitas olfaktorius, perubahan
persepsi rasa dan peningkatan kolesistokinin yang mempengaruhi keinginan untuk
makan dan rasa kenyang (Stanley & Patricia, 2006).

2.3 Konsep Sistem Urinaria Pada Lansia

Perubahan yang terjadi pada sistem urinaria akibat proses menua, yaitu
penurunan kapasitas kandung kemih (N :350-400 mL), peningkatan volume residu

3
(N :50 mL), peningkatan kontraksi kandung kemih yang tidak disadari dan atopi
pada otot kandung kemih secara umum. Implikasi dari hal ini adalah peningkatan
resiko inkotinensia.

2.4 Pengkajian Sistem Pencernaan Pada Lansia

a) Pengkajian Oral dan kemampuan Mengunyah


1. Apakah anda mengalami kesulitan karena sakit atau perdarahan dalam
rongga mulut anada?
2. Apakah anda mempunyai gigi yang sakit, hilang, atau terlalu sensitif
terhadap suhu yang panas atau dingin?
3. Apakah gusi anda berdarah?
4. Apakah anda mengalami masalah dalam menguyah atau menelan
makanan dan miniman? Jika iya, makanan atau minuman yang jenis
atau berukuran sepetia yang menyebabkan masalah?
5. Apakah anda menghindari makanan dan minuman tersebut karena
masalah mengunyah atau menelan?
6. Apakah mulut atau lidah anda pernah terasa kering?

b) Pengkajian kebiasaan perawatan gigi dan struktur gigi yang mengarah


pada perawatan gigi
1. Bagaimana cara yang sering melihat dokter gigi?
2. Kapan terakhir anda melakukan perawatan gigi?
3. Jika individu tidak mencoba untuk melakukan perawatan gigi paling
tidak satu kali dalam setahun: apa pencegahan anda dengan mendatangi
dokter gigi?
4. Bagaimanakah perawatan gigi yang anda lakukan?
5. Apakah anda menggunakan benang? Jika iya, seberapa sering? Jika
tidak, pernahkah anda belajar menggunakan benang ?

4
2.5 Pengkajian Nutrisi Pada Lansia
a) Pengkajian kebutuhan nutrisi
1. Apakah anda mempunyai penyakit diabetes, penyakit jantung, atau
beberapa kondisi yang memerlukan modifikasi terkait dengan diet?
2. Apakah anda mempunyai suatu alergi?
3. Pengobatan apakah yang anda jalani?
4. Aktivitas apakah yang biasa anda lakukan?

b) Mengidentifikasi pola pengadaan makanan


1. Bagaimana anda melakukan kegiatan berbelanja ?
2. Apakah anda memiliki bantuan untuk ke toko ?
3. Dimana dan seberapa sering anda brbelanja ?
4. Makanan apa yang biasa anda anggarkan ?
5. Apakah anda memiliki kesulitan mendapatkan makanan karena terdapat
masalah dengan penglihatan, berjalan atau transportasi ?

c) Mengidentifikasi pola persiapan makanan dan konsumsi


1. Dimana anda makan makanan anda ?
2. Dengan siapa anda makan ?
3. Apakah tidak ada yang membantu anda untuk menyiapkan makanan ?
4. Apakah anda mengalami kesulitan berada di sekitar dapur,
menggunakan peralatan atau mencapai lemari ?
5. Apa telah ada perubahan pada pola persiapan makan makanan anda?,
seperti contoh kehilangan teman makan atau perubahan kondisi
pengasuh ?

d) Menilai pola eliminasi usus


1. Seberapa sering anda buang air besar ?
2. Apakah anda melihat perubahan baru dalam pola buang air besar anda ?

5
3. Apakah anda memiliki kesulitan dalam buang air besar? Seperti contoh
apakah anda sering buang air besar?, atau saat bang air besar tinja anda
keras, kering atau sulit untuk dikeluarkan ?
4. Apakah anda memiliki masalah dengan diare ?
5. Apakah anda mengkonsumsi obat pencahar atau obat lain untuk
membantu air besar anda?
6. Apakah anda pernah memiliki rasa sakit atau perdarahan ketika anda
buang air besar ?

2.6 Pengkajian Sistem Urinaria Pada Lansia

A. Menilai faktor resiko yang mempengaruhi eliminasi urin:


a) Pertanyaan untuk laki-laki:
1. Apakah anda pernah menjalani operasi pada prostat atau masalah pada
kandung kemih?
2. Apakah anda pernah berpikir bahwa anda memiliki gangguan pada
gangguan kemih atau masalah pada prostat?
b) Pertanyaan untuk wanita:
1. Apakah anda memiliki anak? (jika iya tanyakan tentang sudah berapa
kali mengandung dan apakah ada masalah pada saat proses
melahirkan?)
2. Apakah andapernah melakukan operasi pada pelvic, kandung kemih
atau masalah pada uterus?
3. Apakah anda pernah mengalami infeksi pada area vagina anda?
c) Pertanyaan dilanjutkan seperti dibawah ini:
1. Apakah anda merasakan nyeri, merasa seperti terbakar, atau keadaan
tidak nyaman ketika buang air kecil?
2. Apakah anda pernah mengalami infeksi pada sistem urinaria?
3. Apakah anda memiliki penyakit kronik?
4. Apakah anda melakukan pengobatan?
5. Apakah anda memiliki masalah pada usus anda?

6
6. Berapa banyak air dan cairan yang anda minum selama seharian?
(tanyakan secara terperinci mengenai waktu dan jumlah alkohol,
minuman berkarbonasi, dan kafein)

B. Menilai faktor resiko mengenai eliminasi urin pada masyarakat


a. Apakah anda memiliki beberapa masalah pada saat berjalan atau kesulitan
dengan keseimbangan?
b. Apakah anda memiliki beberapa masalah dalam tanda baca atau
menemukan toilet di tempat umum

C. Menilai tanda dan gejala mengenai tidak berfungsinya sistem urinaria


a. Apakah anda pernah buang air kecil yang tidak disengaja?
b. Apakah anda pernah menggunakan bantalah atau pakaian pelindung pada
pakaian anda untuk mencegah keluarnya air seni yang tidak disengaja
c. Apakah anda pernah menahan buang air kecil cukup lama? (Bagaimana
anda dapat menahan buang air kecil setelah merasa ingin segera ke kamar
mandi?)
d. Apakah anda memiliki masalah dalam menahan buang air kecil ketika
batuk, tertawa dan pada saat tiba-tiba ingin berpindah tempat?
e. Apakah anda bangun di malam hari karena anda pergi ke kamar mandi
untuk buang air kecil? (jika respon menyatakan setuju atau iya coba untuk
membedakan tanda dan kebiasaan untuk pergi ke kamar mandi setelah
bangun untuk beberapa sebab)
f. Saat setelah buang air kecil, apakah anda merasa seperti tidak dapat
mengosongkan kandung kemih anda sama sekali?
g. Apakah kamu memberikan tekanan selama buang air kecil untuk
memberikan rasa kandung kemihmu menjadi benar-benar kosong ?
h. Pertanyaan untuk laki-laki: ketika anda buang air kecil apakah anda
memiliki beberapa kesulitan dalam memulai untuk mengalirkannya
keluar.

7
D. Wawancara pertanyaan jika inkontinensia sudah terdiagnosa
a. Kapan kamu mulai inkontinensia ?
b. Apa yang telah Anda lakukan untuk mengelola masalah? Anda
mengurangi jumlah cairan yang Anda minum? Apakah Anda
mengosongkan kandung kemih Anda pada interval yang sering sebagai
tindakan pencegahan
c. Apakah ada hal-hal tertentu yang membuat masalah lebih buruk atau lebih
baik
d. Apakah itu terjadi sepanjang waktu, atau hanya pada waktu tertentu?
e. Apakah Anda merasa nyeri ketika buang air kecil?
f. Apakah Anda merasa tekanan di daerah panggul Anda?
g. Apakah Anda pernah meminta bantuan atau berbicara dengan penyedia
perawatan primer atau profesional kesehatan lainnya tentang masalah ini?
h. Apakah Anda mengubah salah satu aktivitas Anda karena Anda perlu
untuk tetap dekat di toilet ?
i. Apakah Anda menghindari pergi ke tempat-tempat tertentu karena
kesulitan menahan kencing Anda?

8
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Seorang lansia adalah seseorang yang berumur di atas 65 tahun, dimana pada
fungsi organ yang dimilikinya akan mengalami penurunan fungsi. Begitupun juga
halnya dengan sistem pencernaan yang mana terdapat beberapa organ atau fungsi
gastrointestinal seorang lansia telah mengalami penuaan (Stanley & Patricia,
2006). Hal ini tentunya akan mempengaruhi kebutuhan nutrisi lansia. Sehingga
pada akhirnya juga akan berpengaruh pada sistem urinaria lansia yang mengalami
penurunan fungsi organ. Maka dari itu diperlukan pengkajian khusus dalam
mengkaji sistem pencernaan, sistem urinaria serta kebutuhan nutrisi pasien lansia.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan diharapkan mampu dalam melakukan
pengkajian baik sistem pencernaan, nutrisi maupun sistem urinaria pada lansia
yang tentunya membutuhkan pengajian khusus dalam melakukannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Stanley, M & Patricia G.B. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC

Sunaryo. 2015. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : ANDI

Anda mungkin juga menyukai