Anda di halaman 1dari 7

PORTOFOLIO

DEMAM BERDARAH DENGUE

Oleh :
dr. Muhammad Dejandra Rasnaya

Pembimbing :
dr. Amari Aqmar

DOKTER INTERNSIP
PUSKESMAS KECAMATAN PESANGGRAHAN
DKI JAKARTA
2018
Kasus 1
Topik : Demam Berdarah Dengue
Tanggal Kasus : Presenter : dr. M. Dejandra R.
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Amari Aqmar
Tempat Presentasi : Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan
Obyektif Presentasi :
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka

 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa


 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil
 Deskripsi : Seorang wanita berusia 29 tahun datang dengan keluhan lemas sejak 1 hari
sebelum ke puskesmas.
 Tujuan : Identifikasi dan manajemen Demam Berdarah Dengue
Bahan Bahasan  Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus  Audit
Cara Membahas  Diskusi  Presentasi  Email  Pos
Data Pasien Nama : Nn. S
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Pasien wanita berusia 29 tahun datang dengan keluhan lemas sejak 1 hari sebelum
berobat ke puskesmas. Pasien mengaku sudah demam sejak 4 hari lalu tetapi kemarin
membaik dan hari ini demam kembali. Demam muncul mendadak biasanya saat malam
hari tetapi tidak diukur dengan termometer.
Selain itu pasien juga mengeluh muncul bintik-bintik merah di kaki kanannya. bintik-
bintik merah tersebut muncul 1 hari lalu, tidak gatal, tidak nyeri, dan jika ditekan tidak
menghilang. 1 hari lalu pasien merasa mual dan sempat muntah 1 kali. Batuk, pilek,
muntah darah, BAB hitam, gusi berdarah, maupun mimisan disangkal. Pasien
menyangkal jika ada tetangga ataupun keluarganya yang terkena penyakit Demam
Berdarah. Riwayat penyakit serupa sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan suhu 37,6O C dan pada pemeriksaan Rumple Leede didapatkan hasil positif.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya. Riwayat dirawat di
RS disangkal.
3. Riwayat Pengobatan
Pasien baru berobat ke dokter saat ini. Pasien hanya minum parasetamol saat pasien
demam.
4. Riwayat Keluarga
Saat ini tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.
5. Riwayat Lingkungan
Di lingkungan perumahan pasien, tidak ada tetangga yang mengalami gejala serupa
maupun penyakit demam berdarah. Lingkungan kerja pasien juga tidak ada yang
mengalami hal serupa.
6. Riwayat Kebiasaan
Pasien tidak habis bepergian daerah endemis malaria. Pasien menyangkal bahwa
dirinya merokok maupun minum alkohol.

Daftar Pustaka:
1. Wirayoga, MA. Hubungan Kejadian Demam Berdarah Dengue Dengan Iklim Di Kota
Semarang Tahun 2006-2011. diakses 1 Mei 2018. tersedia di:
http://scholar.google.co.id/scholar_url?url=https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph/a
rticle/download/3055/2823&hl=en&sa=X&scisig=AAGBfm1DCznrkFG8XpPbW1ItS-
DT84Bc1w&nossl=1&oi=scholarr
2. Depkes RI. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Dirjen
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2010
3. Depkes RI. Penyelidikan Epidemiologis penanggulangan Fokus dan Penanggulangan
Vektor Pada Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Dirjen Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 2010.
4. Suhendro, Leonard, Nainggolan, Chen K, Hardiman, Pohan. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta: EGC;2006. p353-376.
Hasil Pembelajaran:
1. Gejala dan tanda DBD
2. Identifikasi dan diagnosis DBD
3. Diagnosis banding DBD
4. Manejemen DBD
5. Mengetahui komplikasi yang dapat terjadi akibat DBD

Rangkuman Pembelajaran Portfolio:

1. Subjective
Pasien mengeluh lemas sejak 1 hari sebelum ke puskesmas. Sebelumnya sempat demam
selama 4 hari lalu 1 hari lalu turun, kemudian demam lagi hari ini. Selain itu pasien
mengeluh muncul bintik-bintik merah di kaki kanannya dan 1 hari lalu pasien merasa mual
dan sempat muntah 1 kali.

2. Objective

Keadaan Umum
- Kesan Sakit : Tampak sakit ringan
- Kesadaran : Compos mentis
- Kesan Gizi : Kurang
- Berat Badan : 41 kg
- Tinggi Badan : 157 cm

Status Gizi
- IMT = BB/TB (m2)
41/(1,57)2
= 16,6 ≈ 17 kg/m2
Menurut WHO (Asia Pasific) Indeks Massa Tubuh (IMT) pasien ini adalah
underweight.
Tanda Vital
- Nadi : 94 x / menit, kuat, isi cukup, regular
- Tekanan Darah : 100/70
- Nafas : 20 x / menit
- Suhu : 37,6 OC (diukur dengan termometer digital)

Status
Generalis
Kepala : Normocephali
Rambut : Rambut hitam, distribusi merata dan tidak mudah dicabut, cukup tebal
Wajah : Wajah simetris, tidak ada edema, luka ataupun jaringan parut
Mata : Konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik
Telinga : Normotia, liang telinga lapang, tidak hiperemis, tidak ada serumen, membran
timpani intak
Hidung : Bentuk simetris, mukosa tidak hiperemis, sekret tidak ada
Bibir : Mukosa berwarna merah muda, tampak anemis, kering, tidak sianosis
Mulut : Oral hygiene baik, gigi sudah tumbuh lengkap, tidak hiperemis
Lidah : Normoglossia, tidak ada lidah kotor
Tenggorokan: Faring simetris, tidak hiperemis, ukuran tonsil T1-T1
Leher : Bentuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran tiroid maupun KGB,
tidak tampak deviasi trakea.
Jantung : BJ I-II regular, murmur dan gallop tidak ada
Paru : Suara napas vesikuler, reguler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : Perut datar, supel, tidak ada nyeri tekan, hepar/lien tidak membesar, timpani
pada seluruh kuadran, bising usus (+) normal
Ekstremitas : akral hangat pada keempat ekstremitas, telapak tangan pucat, edema (-),
tampak beberapa purpura pada sekitar pergelangan kaki kanan
Kulit : Warna sawo matang merata, pucat (-), tidak ikterik, tidak sianosis, turgor kulit baik,
lembab.

Pemeriksaan Khusus
Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan Rumple Leed atau Uji Bendung didapatkan hasil
positif.
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin:
Hemoglobin : 15,6 d/dL Trombosit : 23.000/uL
Eritrosit :- Hematokrit : 46%
Leukosit : 3560/uL

3. Assessment
Diagnosis Demam Berdarah Dengue (DBD) pada pasien ini ditegakan berdasarkan
anamnesis dari keluhan pasien berupa lemas yang diketahui ternyata sebelumnya sudah
demam selama 4 hari. Demam sempat reda 1 hari lalu dan kemudian muncul lagi pada hari
pasien berobat. Demam seperti ini yang dikenal juga dengan bifasik atau seperti tapal
kuda. Selain itu pasien mengeluh muncul bintik-bintik merah di kakinya sejak satu hari
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, bibir anemis dan kering,
telapak tangan tampak anemis, dan juga purpura pada kaki kanannya berjumal ±10.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan Rumple Leed atau Uji Bendung yang bertujuan
mengetahui ketahanan kapiler pembuluh darah. Pemeriksaan Rumple Leed ini dilakukan
dengan cara menentukan lokasi pemeriksaan yaitu volar lengan bagian bawah, lalu gambar
lingkaran dengan diameter 10cm ±4cm distal fossa cubiti. Setelah itu pasang manset tensi
dan pertahankan tekanan pada 90-100 mmHg selama 10 menit. Pada pasien ini
pemeriksaan Rumple Leed didapatkan hasil positif dengan ptekie lebih dari 10 didalam
lingkaran yang telah digambar. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium darah
rutin khususnya untuk mengetahui trombosit dan hematokrit karena akan berpengaruh
terhadap diagnosis dan tatalaksana. DBD merupakan salah satu penyakit tropik infeksi dan
endemis di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dengan vektor nyamuk
dengan genus Aedes (terutama A.Aegypti dan A.Albopticus). Studi menunjukkan bahwa
penyakit yang dibawa oleh vektor nyamuk sangat sensitif terhadap kondisi iklim seperti
suhu, curah hujan, tekanan udara dan angin. Curah hujan yang lebat dan banjir di kota
Jakarta dapat meningkatkan kejadian DBD pada wilayah kumuh yang banyak sampah
karena nyamuk Aedes sebagai vektor berkembang biak pada air bersih yang tergenang.
Diagnosis banding untuk penyakit DBD adalah Demam Tifoid dan Malaria. Pada tifoid
demam mencapai 7 hari atau lebih, disertai gangguan pencernaan, dan leukosit terbilang
normal. Pada malaria juga disertai demam mencapai 7 hari atau lebih, selain itu pasien
tidak habis bepergian ke daerah endemis malaria.
4. Plan
Rencana Diagnosis
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap yang sudah dilakukan.

Rencana Pengobatan
- Rujuk IGD RSUK Pesanggrahan untuk dilakukan:
1. Transfusi Trombosit
2. Rawat inap untuk observasi
3. Observasi trombosit 1x24 jam
4. Observasi cairan jika ada plasma leakage
5. Observasi tanda shock
6. Tatalaksana simptomatis

Rencana Edukasi
- Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit pasien.
- Menyarankan agar segera ke IGD secepatnya karena trombosit sudah dibawah
50000 yang merupakan indikasi untuk tranfusi.
- Menjelaskan bahwa penyakit ini self-limiting akan sembuh jika sudah melewati
masa kritis tetapi harus menjaga keseimbangan cairan tubuh karena ditakutkan
adanya kebocoran plasma.
- Edukasi mengenai cara penyebaran penyakit sehingga kedepannya DBD dapat
dicegah yaitu dengan cara 3M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus:
abatisasi, memelihara ikan pemakan nyamuk, memakai losion anti nyamuk,
memasang kelambu, atau kawat kasa pada ventilasi rumah).
- Menjelaskan mengenai komplikasi yang dapat terjadi jika tidak ditangani
secepatnya yaitu Dengue Shock Syndrome.

Anda mungkin juga menyukai