Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CA RECTI
DI RUANG 17
RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG

DI SUSUN OLEH :
FKEP UNIVERSITAS JEMBER
AKES RAJEKWESI BOJONEGORO
STIKES MAHARANI MALANG

PKRS (PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT)


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Penyuluhan ini telah disarankan dan disetujui oleh:


Hari/tanggal : Kamis, 15 November 2018
Tempat : Ruang 17 RSUD dr. Saiful Anwar Malang

MENGETAHUI,

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING KLINIK

(...........................................) (.............................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“CA RECTI “

1. Pokok Bahasan : Ca Recti


2. Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di Ruang 17 RSSA
Malang
3. Tempat : Ruang 17
4. Waktu : Jumat, 16 November 2018 pukul 09.00 WIB
5. Alokasi Waktu : 30 menit
6. Pemberi Materi : F.Kep Universitas Jember, AKES Rajekwesi
Bojonegoro, Stikes Maharani Malang
7. Metode : Ceramah dan diskusi
8. Media : Leaflet
9. Latar Belakang
Tumor usus halus jarang terjadi, sebaliknya tumor usus besar atau rektum
relatif umum. Pada kenyataannya, kanker kolon dan rektum sekarang adalah tipe
paling umum kedua dari kanker internal di Amerika Serikat. Ini adalah penyakit
budaya barat. Diperkirakan bahwa 150.000 kasus baru kanker kolorektal di
diagnosis di negara ini setiap tahunnya. Kanker kolon menyerang individu dua
kali lebih besar dibanding kan kanker rektal. Insidensnya meningkat sesuai
dengan usia (kebanyakan pada pasien yang berusia lebih dari 55 tahun) dan makin
tinggi pada individu dengan riwayat keluarga mengalami kanker kolon, penyakit
usus inflamasi kronis atau polip. Perubahan pada persentase distribusi telah terjadi
pada tahun terakhir. Insidens kanker pada sigmoid dan area rektal telah menurun,
sedangkan insidens pada kolon asendens dan desendens meningkat.
Lebih dari 156.000 orang terdiagnosa setiap tahunnya, kira-kira setengah
dari jumlah tersebut meninggal setiap tahunnya, meskipun sekitar tiga dari empat
pasien dapat diselamatkan dengan diagnosis dini dan tindakan segera. Angka
kelangsungan hidup di bawah lima tahun adalah 40% sampai 50%, terutama
karena terlambat dalam diagnosis dan adanya metastase. Kebanyakan orang
asimtomatis dalam jangka waktu lama dan mencari bantuan kesehatan hanya bila
mereka menemukan perubahan pada kebiasaan defekasi atau perdarahan rektal.
Penyebab nyata dari kanker kolon dan rektal tidak diketahui, tetapi faktor
resiko telah teridentifikasi, termasuk riwayat atau riwayat kanker kolon atau polip
dalam keluarga, riwayat penyakit usus inflamasi kronis dan diet tinggi lemak,
rotein dan daging serta rendah serat.
10. Tujuan
- Tujuan Umum
setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan peserta dapat mengetahui
tentang kanker rectum.
- Tujuan Khusus
1. Peserta mampu menjelaskan pengertian ca recti
2. Peserta mampu menjelaskan faktor resiko ca recti
3. Peserta mampu menjelaskan tanda dan gejala ca recti
4. Peserta mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang ca recti
5. Peserta mampu menjelaskan penatalaksanaan medis ca recti

11. Materi :
(terlampir)

Penyajian :

Tahap Wakt Kegiatan Kegiatan Peserta Metode Media


Kegiatan u Penyuluhan
Pembukaan 5  Mengucapkan  Menjawab salam Ceramah
menit salam dan  Mendengarkan
memperkenalkan  Menjawab
diri pertanyaan yang
 Menjelaskan topik diajukan penyaji
dan tujuan
penyuluhan
 Menggali
pengetahuan
tentang ca recti
 Melakukan kontrak
waktu dengan
peserta
 Melakukan kontrak
bahasa yang akan
digunakan selama
penyuluhan
Pelaksanaan 20  Menjelaskan  Mendengarkan dan Ceramah Ppt
menit pengertian ca recti memperhatikan dan
 Menjelaskan  Mengajukan Tanya
factor resiko ca pertanyaan bila Jawab
recti kurang mengerti
 Menjelaskan tanda
dan gejala ca recti
 Menjelaskan
pemeriksaan
penunjang ca recti
 Menjelaskan
penatalaksanaan
medis
 Memberi
kesempatan
kepada peserta
untuk bertanya
atau berdiskusi
tentang materi
yang telah
disampaikan
Penutup 5  Melakukan  Memperhatikan dan Ceramah
menit evaluasi dengan menjawab
memberikan pertanyaan
pertanyaan  Menjawab salam
 Menyimpulkan
tentang materi
yang telah
disampaikan
 Menutup dan
mengucapkan
salam

12. Evaluasi
a. Evaluasi Terstruktur
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan
- Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP
- Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan
digunakan
- Kesiapan peserta meliputi kesiapan menerima penyuluhan
b. Evaluasi Proses
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
- Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
- Peserta mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan
penyuluh
- Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas dan
dengan suasana yang rileks.

c. Evaluasi Hasil:
di lakukan setelah pemberian materi sesuai tujuan pemberian materi
Lampiran : Materi
Kanker Recti
Kanker Recti (Ca Recti) adalah keganasan yang menyerang pada daerah
rektum. Keganasan ini banyak menyerang laki-laki usia 40-60 tahun, jenis
keganasan yang terbanyak adalah adenoma carsinoma 65%. Kanker colorectal
berasal dari jaringan kolon (bagian terpanjang di usus besar) atau jaringan rektum
(beberapa inci terakhir di usus besar sebelum anus). Sebagian besar kanker
colorectal adalah kanker yang dimulai di sel-sel yang membuat serta melepaskan
lendir dan cairan lainnya.

Penyebab nyata dari kanker kolon dan rektal tidak diketahui, tetapi faktor
risiko telah teridentifikasi termasuk riwayat kanker kolon atau polip pada
keluarga, riwayat penyakit usus inflamasi kronis dan diet tinggi lemak protein dan
daging serta rendah serat.

a. Polip di usus (Colorectal polyps): Polip adalah pertumbuhan pada dinding


dalam kolon atau rektum, dan sering terjadi pada orang berusia 50 tahun
ke atas. Sebagian besar polip bersifat jinak (bukan kanker), tapi beberapa
polip (adenoma) dapat menjadi kanker.
b. Colitis Ulcerativa atau penyakit Crohn: Orang dengan kondisi yang
menyebabkan peradangan pada kolon (misalnya colitis ulcerativa atau
penyakit Crohn) selama bertahun-tahun memiliki risiko yang lebih besar.
c. Riwayat kanker pribadi: Orang yang sudah pernah terkena
kanker colorectal dapat terkena kanker colorectal untuk kedua kalinya.
Selain itu, wanita dengan riwayat kanker di indung telur, uterus
(endometrium) atau payudara mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi
untuk terkena kanker colorectal.
d. Riwayat kanker colorectal pada keluarga: Jika Anda mempunyai
riwayat kanker colorectal pada keluarga, maka kemungkinan Anda terkena
penyakit ini lebih besar, khususnya jika saudara Anda terkena kanker pada
usia muda.
e. Faktor gaya hidup: Orang yang merokok, atau menjalani pola makan
yang tinggi lemak dan sedikit buah-buahan dan sayuran memiliki tingkat
risiko yang lebih besar terkena kanker colorectal.
f. Usia di atas 50: Kanker colorectal biasa terjadi pada mereka yang berusia
lebih tua. Lebih dari 90 persen orang yang menderita penyakit ini
didiagnosis setelah usia 50 tahun ke atas.

Adapun tanda yang mungkin dialami pada pasien dengan carsinoma recti,
kembung, feses yang kecil atau bentuk pita, adanya mukus dan darah yang segar
pada fases. Gejala tergantung dari lokalisasi, jenis keganasan penyebaran dan
komplikasi yang terjadi. Jenis pertumbuhan adenocarsinoma rektum sangat
lembat, diperkirakan untuk mencapai dua kali lipat membutuhkan waktu 620 hari
dan biasanya bersifat asimlomatik.
Kanker yang terletak pada rektum dapat menimbulkan tenesmus dan
keinginan defakasi yang terus menerus. Metastase besarnya kelenjar regional
dahulu yang sulit diraba dari luar. Metastase kehati menimbulkan pembesaran hati
yang berbenjol-benjol, nyeri tekan dan juga bisa terjadi ikterus.

Pemeriksaan yang bisa dilakukan

a. Pemeriksaan Fisik
a) Tonus sfingterani keras/lembek.
b) Mukosa kasar,kaku biasanya tidak dapat digeser.
c) Ampula rektum kolaps/kembung terisi feses atau tumor yang dapat
teraba ataupun tidak.

b. Prosedur Diagnostik
a) Tes darah samar pada feses/kotoran (Fecal Occult Blood Test -
FOBT).
b) Sigmoidoskopi
c) Kolonoskopi
d) Enema barium kontras ganda (Double-contrast barium enema)
e) Pemeriksaan rektal secara digital

Penatalaksanaan
Pilihan utama pada kanker rektum adalah dengan jalan pembedahan
kolostomi

a. Kolostomi adalah Sebuah lubang yang dibuat oleh dokter ahli melalui
dinding abdomen ke dalam kolom iliaka atau asenden yang bersifat
sementara atau permanen untuk mengeluarkan feses.Kolostomi adalah
tindakan pembedahan dimana sebagian usus besar dijahitkan pada
dinding perut, dimana lubangnya dibuat sedemikian rupa sehingga
tinja terdorog untuk keluar.

Jenis Kolostomi ada 2 yaitu :


 Kolostomi permanen.
Jenis kolostomi permanen dilakukan bila kolon atau rectum
pasien dibuang, karena ada kanker pada kolon atau rectum.
Kolostomi ini disebut juga dengan kolostomi ujung atau single
barrel karena dilakukan pada salah satu ujung dari kolon dan
kolostomi ini mempunyai satu lubang
 Kolostomi Sementara
Kolostomi ini bersifat hanya sementara dan dilakukan untuk
mengalihkan facces, untuk kemudian ditutup kembali.
Kolostomi ini terdiri dari 2 lussing atau double barrel

b. Radiasi
Radiasi pasca bedah diberikan jika:
 sel karsinoma telah menembus tunika muskularis propria
 ada metastasis ke kelenjar limfe regional
 masih ada sisa-sisa sel karsinoma yang tertinggal tetapi belum
ada metastasis jauh.
(Radiasi pra bedah hanya diberikan pada karsinoma rektum).

c. Pemberian Obat Sitostatika


Selama pemberian obat sitostatika, harus diawasi kadar Hb,
leukosit dan trombosit darah. Pada stadium lanjut obat sitostatika tidak
meberikan hasil yang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai