Askep Anak DG Gastritis1
Askep Anak DG Gastritis1
I. IDENTITAS DATA
Agama : Islam
Pendidikan Ayah : SD
Pendidikan Ibu : SD
Alamat : Desa Palampitan Hulu RT. 05 Kec. Amuntai Tengah Kabupaten HSU
Klien demam selama 1 hari, demam terutama saat sore dan malam hari. Klien
sempat pingsan pada pagi hari, klien selalu mual dan muntah setiap kali makan, klien
mengalami adanya nyeri pada perut. Pada jam 19.15 WITA klien mengeluh perut klien
sangat sakit disertai dengan muntah, kemudian pada jam 20.40 tanggal 24-09-2018 klien
dibawa oleh orang tua klien ke IGD Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai dan mendapat
terapi Infus Paracetamol 500 mg 20 tpm dengan injeksi Ondansentron 4 mg. Tanda-tanda
vital kesadaran compos mentis, Nadi. 150 x/menit, suhu 38,9 º C, Respirasi 24 x/menit, BB
Klien di bawa ke bangsal Asoka (Anak) sekitar jam 21.30 WITA. Pada saat di
ruangan kondisi klien tampak lemas, akral hangat, mual, tidak nafsu makan, tanda-tanda vital
Kesadaran compos mentis, Nadi. 150 x/menit, suhu 38,9 º C, Respirasi 24 x/menit, BB 51 Kg.
a. Prenatal
Selama kehamilan ibu klien melakukan ANC ke bidan secara teratur sesuai dengan
anjuran dari bidan, selama hamil tidak ada keluhan dan penyakit yang diderita ibu klien
An. Z.N lahir spontan ditolong bidan, BBL 3kg, langsung menangis.
1. Penyakit waktu kecil : Penyakit Klien waktu kecil adalah Gastritis dan thypoid
2. Pernah dirawat di RS : Klien pernah masuk RS dengan penyakit yang sama yaitu
3. Obat-obatan yang digunakan : Ibu Klien selama ini menggunakan obat-obatan di warung
yaitu Promagh
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
Klien adalah anak ke empat dari 4 bersaudara dan tinggal bersama dengan kedua orang tua
klien. Sedangkan kakak-kakak klien sudah berkeluarga dan tinggal di rumah mereka
masing-masing.
VII.RIWAYAT SOSIAL
4. Pembawaan secara umum : Klien nampak pendiam, kooperatif, tidak takut dengan
dan ventilasi udara cukup, lantai rumah dari kayu, jumlah jendela 8 buah, tidak ada
Mandi: Mandi:
Klien mandi 2-3 kali sehari, dengan klien tidak bisa mandi sendiri, hanya diseka
1x sehari oleh ibu klien, menggosok gigi
menggunakan sabun, gosok gigi 2x sehari
hanya 1x sehari dan ganti pakaian 1x sehari
menggunakan pasta gigi. Ganti pakaian 2x
dan sebagian aktivitas dibantu oleh ibu klien
sehari atau bila kotor . Rambut dikeramas dan sebagian aktivitas dilakukan di tempat
tidur.
2-3x seminggu, memotong kuku bila
keluar rumah.
Eliminasi: Eliminasi:
Klien BAK normal dengan warna kuning Klien BAB dalam 2 hari 1x dengan warna
dan bau amoniak. Pola BAK 4-7x/hari.
kuning dan bau yang khas. BAK 3-5x/hari
BAB dengan konsistensi padat, berwarna
kuning. Pola defekasi 1x sehari.
3. Obat-obatan :
- Inf. RL 20 tpm
- Inf RL 20 tpm
4. Hasil Laboratorium :
HEMATOLOGI
IMUNOLOGI
HEMATOLOGI
HEMATOLOGI
- MCV 81 80-96 fl
1. Keadaaan umum :
BB: 51 kg
Warna putih, kulit teraba hangat, kuku pendek dan bersih, turgor kulit menurun,
b. Kepala :
Bentuk mesochepal, warna rambut hitam, lurus, tersisir rapi dan bersih.
c. Mata :
d. Telinga :
e. Hidung :
f. Mulut :
g. Leher :
h. Dada :
Paru-paru
Perkusi : Sonor
i. Jantung
j. Payudara :
k. Abdomen :
Inspeksi : normal
l. Genetalia :
m. Muskuleskeletal :
n. Neurologi :
DO:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak sedikit meringis
kesakitan
- Klien tampak memegangi
bagian bawah perutnya yang
sakit
- Skala nyeri = 4
- TTV:
TD = 90/60
R = 20x/menit
N = 140x/menit
S = 37,6oC
DO:
- Keadaan klien tampak gelisah
dan lemah
DO:
- Klien tampak tidak mau makan
- Keadaan umum klien lemah
- Klien tampak berbaring karena
mual dan pusing
- Klien tampak tidak
menghabiskan makanan yang
telah disediakan
Diagnosa
No NOC NIC
Keperawatan
1. Nyeri b. d iritasi Setelah dilakukan tindakan 1. Jelaskan dan bantu
mukosa lambung keperawatan selama 1 shift pasien dengan
perawatan, nyeri tindakan pereda nyeri
DS: berkurang/hilang atau nonfarmakologi dan
teradaptasi. non-invasif.
- Klien mengatakan
2. Lakukan manajemen
nyeri di bagian Kriteria Hasil:
nyeri
perut bawah kiri - Secara subjektif pernyataan
Istirahatkan pasien
P : Nyeri muncul nyeri berkurang atau
pada saat nyeri
apabila terlambat teradaptasi
muncul
makan dan sesudah - Skala nyeri 0-1 (0-4)
Ajarkan teknik
memakan makanan - Dapat mengidentifikasi relaksasi napas
yang pedas dan aktivitas yang dalam saat nyeri
padat bumbu meningkatkan atau muncul
masakan menurunkan nyeri . Ajarkan teknik
Indikator IR ER distraksi pada saat
Q : Nyeri seperti
Melaporkan 5 nyeri
diiris-iris
adanya nyeri Manajemen
R : Daerah nyeri di Frekuensi nyeri 4 lingkungan:
bagian perut Kurangnya 4 lingkungan tenang
sebelah kiri istirahat batasi pengunjung
Ketegangan otot 4 dan istirahatkan
S : Skala nyeri
Perubahan 4 pasien.
sedang
tekanan darah Lakukan
T :Nyeri muncul Kehilangan 5 manajemen
kadang-kadang selera makan sentuhan
3. Tingkatkan
DO:
pengetahuan pasien
- Klien tampak
tentang penyebab
lemah
nyeri dan
- Klien tampak
menghubungkan
sedikit meringis
berapa lama nyeri
kesakitan
akan berlangsung.
- Klien tampak
memegangi
bagian bawah
perutnya yang
sakit
- Skala nyeri = 4
2. Gangguan pola 1. Pantau pola tidur
Setelah dilakukan tindakan
istirahat b.d nyeri, pasien dan catat
Setelah dilakukan tindakan
mual, muntah dan hubungan factor-
keperawatan selama 1 shift
faktor fisik (misalnya:
kecemasan. perawatan, diharapkan apnea saat tidur,
DS: kebutuhan tidur/istirahat sumbatan jalan napas,
- Klien mengatakan pasien tercukupi. nyeri atau
tidak bisa tidur ketidaknyaman, dan
Kriteria Hasil:
sering berkemih)
Pasien dapat tidur
DO: 2. Jelaskan pentingnya
Indikator IR ER
- Keadaan klien tidur yang adekuat
Observasi waktu 5
tampak gelisah selama sakit
tidur
dan lemah 3. Ajarkan pasien dan
Pola tidur 5
- Klien tampak orang lain tentang
Kualitas tidur 5
pucat factor-faktor yang
Efisiensi tidur 5
- Konjungtiva klien dapat berpengaruh
Terjaga pada 5
tampak anemis pada gangguan pola
saat tidur
tidur
Perasaan segar 5
4. Anjurkan untuk tidur
setelah tidur
siang jika diperlukan
TTV dalam 5
untuk memenuhi
rentang normal
kebutuhan pola tidur
5. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian terapi.
3. Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji adanya alergi
ketidakseimbangan keperawatan selama 1 shift makanan
nutrisi: kurang dari perawatan, Pasien 2. Kolaborasi dengan
kebutuhan b.d mempertahankan kebutuhan ahli gizi untuk
ketidakadekuat intake nutrisi yang adekuat. menentukan jumlah
nutrisi sekunder kalori dan nutrisi yang
akibat nyeri, dibutuhkan pasien
ketidaknyamanan 3. Anjurkan pasien untuk
lambung dan meningkatkan intake
intestinal. Fe
DS: Kriteria Hasil: 4. Mulai dengan
- Klien - Membuat pilihan diet makanan kecil dan
mengatakan tidak untuk memenuhi tingkatkan sesuai
nafsu makan kebutuhan nutrisi dalam toleransi. Catat tanda
- Klien situasi individu kepenuhan gaster,
mengatakan mual Indikator IR ER regurgitasi dan diare.
dan muntah serta Intake makanan 5 5. Berikan diet nutrisi
pusing dan cairan seimbang (misalnya:
- Klien Energi 4 semi kental atau
mengatakan sulit Masa tubuh 3 makanan halus) atau
untuk Berat badan 3 makanan selang.
menghabiskan Ukuran 3 6. Fasilitasi pasien
makanan yang kebutuhan nutrisi memperoleh diet
diberikan secara biokimia sesuai indikasi dan
anjurkan menghindari
DO: paparan dari agen
- Klien tampak iritan.
tidak mau makan 7. Berikan diet secara
- Keadaan umum rutin
klien lemah
- Klien tampak
berbaring karena
mual dan pusing
- Klien tampak
tidak
menghabiskan
makanan yang
telah disediakan
XIV. Implementasi Keperawatan
nyeri kadang
R : Daerah nyeri di
bagian perut sebelah Manajemen O:
kiri lingkungan: - Klien tampak lemah
lingkungan tenang - Klien tampak meringis
S : Skala nyeri sedang batasi pengunjung kesakitan
T :Nyeri muncul dan istirahatkan - Klien tampak memegangi
kadang-kadang pasien. bagian bawah perutnya
Lakukan yang sakit
manajemen - Skala nyeri = 4
DO: sentuhan - TTV:
- Klien tampak lemah 3. Meningkatkan TD = 90/60
- Klien tampak sedikit pengetahuan pasien R = 20x/menit
meringis kesakitan tentang penyebab N = 140x/menit
- Klien tampak nyeri dan S = 37,6oC
memegangi bagian menghubungkan
bawah perutnya yang berapa lama nyeri A: Masalah belum teratasi
sakit akan berlangsung. Indikator IR ER
- Skala nyeri = 4 Melaporkan 5 3
adanya nyeri
Frekuensi nyeri 4 3
Kurangnya 4 3
istirahat
Ketegangan otot 4 3
Perubahan 4 4
tekanan darah
Kehilangan 5 3
selera makan
P: Intervensi dilanjutkan
2. Gangguan pola istirahat 1. Memantau pola tidur S:
b.d nyeri, mual, muntah pasien dan catat - klien mengatakan tidak
dan kecemasan. hubungan factor- bisa tidur
faktor fisik O:
DS: 2. Menjelaskan - Keadaan klien tampak
pentingnya tidur yang gelisah dan lemah
- Klien mengatakan
adekuat selama sakit
tidak bisa tidur
3. Mengajarkan pasien A: Masalah belum teratasi
dan orang lain tentang Indikator IR ER
DO: factor-faktor yang Observasi waktu 5 3
- Keadaan klien dapat berpengaruh tidur
tampak gelisah dan pada gangguan pola Pola tidur 5 3
lemah tidur Kualitas tidur 5 3
- Klien tampak pucat 4. Menganjurkan untuk
- Konjungtiva klien tidur siang jika Efisiensi tidur 5 3
tampak anemis diperlukan untuk Terjaga pada 5 3
memenuhi kebutuhan saat tidur
pola tidur Perasaan segar 5 3
5. Berkolaborasi dengan setelah tidur
dokter dalam TTV dalam 5 3
pemberian terapi. rentang normal
P: Intervensi dilanjutkan
3. Resiko 1. Mengkaji adanya S:
ketidakseimbangan alergi makanan - Klien mengatakan tidak
nutrisi: kurang dari 2. Berkolaborasi dengan nafsu makan
kebutuhan b.d ahli gizi untuk - Klien mengatakan mual
ketidakadekuat intake menentukan jumlah dan muntah serta pusing
nutrisi sekunder akibat kalori dan nutrisi - Klien mengatakan sulit
nyeri, ketidaknyamanan yang dibutuhkan untuk menghabiskan
lambung dan intestinal. pasien makanan yang diberikan
3. Menganjurkan pasien O:
DS: untuk meningkatkan - Klien tampak tidak mau
intake Fe makan
- Klien mengatakan
4. Memulai dengan - Keadaan umum klien
tidak nafsu makan
makanan kecil dan lemah
- Klien mengatakan
tingkatkan sesuai - Klien tampak berbaring
mual dan muntah
toleransi. Catat tanda karena mual dan pusing
serta pusing
kepenuhan gaster, - Klien tampak tidak
- Klien mengatakan
regurgitasi dan diare. menghabiskan makanan
sulit untuk
5. Memberikan diet yang telah disediakan
menghabiskan
nutrisi seimbang - Diet TKTP Bubur
makanan yang
(misalnya: semi A: Masalah belum teratasi
diberikan
kental atau makanan Indikator IR ER
halus) atau makanan Intake makanan 5 4
DO: selang. dan cairan
- Klien tampak tidak 6. Memfasilitasi pasien Energi 4 3
mau makan memperoleh diet Masa tubuh 4 3
- Keadaan umum klien sesuai indikasi dan Berat badan 4 3
lemah anjurkan menghindari Ukuran 4 3
- Klien tampak paparan dari agen kebutuhan nutrisi
berbaring karena iritan. secara biokimia
mual dan pusing 7. Memberikan diet
- Klien tampak tidak secara rutin P: Intervensi dilanjutkan
menghabiskan
makanan yang telah
disediakan
Pola tidur 5 3
Kualitas tidur 5 3
Efisiensi tidur 5 3
Terjaga pada saat tidur 5 3
P: Intervensi dilanjutkan
3. III 27.09.2018 S:
Jam 09.50 - Klien mengatakan masih tidak nafsu makan
WITA - Klien mengatakan masih mual
- Klien mengatakan sudah tidak ada muntah
lagi
- Klien mengatakan masih sulit untuk
menghabiskan makanan yang diberikan
O:
- Klien tampak tidak mau makan
- Keadaan umum klien lemah
- Klien tampak berbaring karena mual dan
pusing
- Klien tampak tidak menghabiskan makanan
yang telah disediakan
- Diet TKTP Bubur
A: Masalah belum teratasi
Indikator IR ER
Intake makanan dan cairan 5 4
Energi 4 3
Masa tubuh 4 3
Berat badan 4 3
Ukuran kebutuhan nutrisi secara 4 3
biokimia
P: Intervensi dilanjutkan
No. DX Kep Waktu Catatan Perkembangan Paraf
1. I 28.07.2018 S:
Jam 09.35
- Klien mengatakan rasa nyeri di bagian perut
WITA
bawah kiri sudah berkurang
P : Nyeri muncul apabila terlambat makan
Q : Nyeri seperti diiris-iris
R : Daerah nyeri di bagian perut sebelah kiri
S : Skala nyeri ringan
T :Nyeri muncul kadang-kadang
O:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak tidak meringis kesakitan lagi
- Klien tampak tidak memegangi bagian bawah
perutnya yang sakit lagi
- Skala nyeri = 3
- TTV:
TD = 100/80
R = 20x/menit
N = 140x/menit
S = 36,6oC
A: Masalah teratasi
Indikator IR ER
Melaporkan adanya nyeri 5 4
Frekuensi nyeri 4 4
Kurangnya istirahat 4 5
Ketegangan otot 4 4
Perubahan tekanan darah 4 5
Kehilangan selera makan 5 4
P: Intervensi dilanjutkan
2. II 28.09.2018 S:
Jam 09.45 - klien mengatakan sudah bisa tidur dengan
WITA nyenyak
O:
- Keadaan klien tampak tidak gelisah dan lemah
lagi
- Klien masih tampak sedikit pucat
- Konjungtiva klien masih tampak anemis
- Berkolaborasi dengan dokter dalam dalam
pemberian terapi.
A: Masalah teratasi
Indikator IR ER
Observasi waktu tidur 5 4
Pola tidur 5 5
Kualitas tidur 5 5
Efisiensi tidur 5 5
P: Intervensi dilanjutkan
3. III 28.09.2018 S:
Jam 09.50 - Klien mengatakan sudah mulai nafsu makan
WITA - Klien mengatakan tidak ada rasa mual lagi
- Klien mengatakan sudah tidak ada muntah
lagi
- Klien mengatakan sudah bisa untuk
menghabiskan makanan yang diberikan
O:
- Klien tampak mau makan
- Keadaan umum klien masih lemah
- Klien tampak duduk
- Klien tampak bisa menghabiskan makanan
yang telah disediakan
- Diet TKTP Bubur
A: Masalah teratasi
Indikator IR ER
Intake makanan dan cairan 5 4
Energi 4 3
Masa tubuh 4 3
Berat badan 4 3
Ukuran kebutuhan nutrisi secara 4 3
biokimia
P: Intervensi dilanjutkan
2. II 29.09.2018 S:
Jam 09.45 - klien mengatakan sudah bisa tidur dengan
WITA nyenyak
O:
- Keadaan klien tampak tidak gelisah dan lemah
lagi
- Berkolaborasi dengan dokter dalam dalam
pemberian terapi.
A: Masalah teratasi
Indikator IR ER
Observasi waktu tidur 5 4
Pola tidur 5 5
Kualitas tidur 5 5
Efisiensi tidur 5 5
Terjaga pada saat tidur 5 5
P: Intervensi dihentikan
3. III 29.09.2018 S:
Jam 09.50 - Klien mengatakan sudah mulai nafsu makan
WITA - Klien mengatakan tidak ada rasa mual lagi
- Klien mengatakan sudah tidak ada muntah
lagi
- Klien mengatakan sudah bisa untuk
menghabiskan makanan yang diberikan
O:
- Klien tampak mau makan
- Keadaan umum klien masih lemah
- Klien tampak duduk
- Klien tampak bisa menghabiskan makanan
yang telah disediakan
- Diet TKTP Bubur
A: Masalah teratasi
Indikator IR ER
Intake makanan dan cairan 5 5
Energi 4 3
Masa tubuh 4 3
Berat badan 4 3
Ukuran kebutuhan nutrisi secara 4 3
biokimia
P: Intervensi dihentikan