Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AGAMA ISLAM

KELUARGA SEJAHTERA DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4 :

 CHAIRUNNISSA ( PO.71.31.1.18.009 )
 DEA APRILIA ( PO.71.31.1.18.010 )
 DELLA DWI ASTUTI ( PO.71.31.1.18.011 )
 DEVI MA’RIFATUN ( PO.71.31.1.18.012 )
 SHELLY APRILIZA ( PO.71.31.1.18.035 )
 TRESYA ANGGRAINI ( PO.71.31.1.18.038 )

KELAS : 1A / D3 GIZI

DOSEN MK : MUHAMMAD ZAMZAMI, M.Pd I

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2018 – 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini hingga selesai . Dan harapan
kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Dan untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 03 Desember 2018

Kelompok 4

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... 1

DAFTAR ISI ...................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 3

1.2 Rumusan ..................................................................................................... 3

1.3 Tujuan ......................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keluarga Menurut Islam ...................................................... 4

2.2 Mencari Jodoh(Pasangan) Dalam Islam .................................................. 5

2.3 Pergaulan Dalam Islam ............................................................................. 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hidup berumah tangga merupakan tuntutan fitrah manusia sebagai


makhluk sosial. Keluarga atau rumah tangga muslim adalah lembaga terpenting
dalam kehidupan kaum muslimin umumnya dan manhaj amal Islami khususnya.
Ini semua disebabkan karena peran besar yang dimainkan oleh keluarga, yaitu
mencetak dan menumbuhkan generasi masa depan, pilar penyangga bangunan
umat dan perisai penyelamat bagi negara.

Menikah memang tidaklah sulit, tetapi membangun Keluarga Sejahtera


bukan sesuatu yang mudah. Pekerjaan membangun, pertama harus didahului
dengan adanya gambar yang merupakan konsep dari bangunan yang diinginkan.
Demikian juga membangun keluarga sejahtera, terlebih dahulu orang harus
memiliki konsep tentang keluarga sejahtera.

Al-Qur’an membangunkan sebuah keluarga yang sakinah dan kuat untuk


membentuk suatu tatanan masyarakat yang memelihara aturan-aturan Allah
SWT dalam kehidupan. Aturan yang ditawarkan oleh Islam menjamin
terbinanya keluarga bahagia, lantaran nilai kebenaran yang dikandungnya, serta
keselarasannya yang ada dalam fitrah manusia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu keluarga dalam islam?

2. Bagaimana tentang mencari jodoh (pasangan) dalam islam?

3. Apa itu pergaulan dalam islam?

1.3 Tujuan

1. Memahami arti keluarga dalam islam

2. Mengetahui tentang mencari jodoh (pasangan) dalam islam

3. Memahami arti dari pergaulan dalam islam

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keluarga Dalam Islam

Islam adalah agama yang mengatur segala sisi kehidupan dan senantiasa
menganjurkan umatnya untuk menjalin hubungan baik dengan sesama
manusia. Dalam kehidupan seorang manusia tidaklah hidup sendiri dan tentunya
ia memiliki keluarga meskipun tidak utuh. Seperti yang kita ketahui keluarga
adalah lembaga terkecil dalam masyarakat dimana seseorang tumbuh dan
mendapatkan pendidikan dari orangtuanya agar bisa menjalankan kehidupannya
bermasyarakat. Sebuah keluarga terdiri dari suami, istri, anak dan anggota
keluarga lainnya yang masih terikat hubungan darah atau nasab serta hubungan
pernikahan.

Arti Keluarga Dalam Islam

Dalam islam, keluarga memiliki sebuah arti penting dimana keluarga


merupakan bagian dari masyarakat islam dan dalam keluargalah seseorang
belajar mengenal islam sejak kecil.

• Dibangun dengan pondasi pernikahan syar’i

Keluarga dalam islam merupakan rumah tangga yang dibangun


dari suatu pernikahan antara seorang pria dan wanita yang dilaksanakan sesuai
syariat agama islam yang memenuhi syarat pernikahan dan rukun nikah yang
ada. Pernikahan juga awal membangun rumah tangga islam dan keluarga
sakinah, mawaddah dan warahmah. Adapun hal ini disebutkan dalam firman
Allah SWT berikut ini:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya, ialah Dia menciptakan untukmu


istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berpikir.” (Qs.Ar-Ruum : 21)

4
• Keharmonisan dalam rumah tangga

Memiliki keluarga yang harmonis dan sesuai dengan ajaran agama islam
adalah dambaan setiap muslim dan untuk mewujudkannya ada beberapa cara
menjaga keharmonisan dalam rumah tangga tersebut. Keluarga sakinah,
mawaddah warahmah yang berarti keluarga yang penuh kasih sayang, cinta dan
ketentraman dibangun diatas nilai-nilai islam dan berawal dari pernikahan yang
hanya mengharap ridha Allah SWT. Dalam Alqur’an Allah SWt berfirman :

“Dan orang orang yang berkata : “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami
isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS Alfurqan : 74)

2.2 Mencari Jodoh ( Pasangan) Dalam Islam

Allah SWT menciptakan manusia berpasang-pasangan, ada pria dan


wanita. Diciptakan-Nya bagi keduanya sebuah rasa untuk saling menyukai satu
sama lain. Sehingga lahirlah cinta dan kasih terhadap orang lain yang melekat
dari diri manusia.Dalam menjalani kehidupan, kita senahai manusia tetu
membutuhkan pasangan. Namun, tidak jarang kita berpikir bagaimana cara
mencari jodoh dalam Islam yang dianjurkan. Allah berfirman yang artinya:

"Dan diantara kekuasan-NYA ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari


jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan
dijadikan-NYA diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda bagi kaum yang berfikir."
(QS.Ar-Ruum:21)

Sobat Moslem, kita harus yakin bahwa Allah SWT telah menciptakan
kita dengan mempersiapkan pasangan terbaik. Namun, untuk mengetahuinya
masih menjadi rahasia Allah dan ada peran kita dalam mencarinya. Sebelum
mencarinya, ada hal yang harus kita ketahui yaitu bocoran Allah atas jodoh
yang akan kita dapatkan. Seperti firman Allah ada pada Al-quran yang artinya:

“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki
yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik
untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik.” (Qs. An
Nur:26)

5
Pada ayat diatas, dapat kita pahami bahwa Allah SWT telah menyiapkan
pria baik untuk seorang wanita yang baik, dan begitu pun sebaliknya.

1. Jangan Mencintai Manusia Secara Berlebihan

“Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena


Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah
imannya.” (HR. Abu Dawud)

Jika kita mencintai manusia lebih daripada Allah, niscaya hati kita akan
hancur dan putus asa jika ditinggalkan. Namun, jika kita mencintai Allah di atas
segalanya, niscaya kita akan selalu tegar dan tabah. Karena kita akan yakin,
bahwa Allah itu Maha Hidup dan Abadi serta selalu bersama hamba yang
Sholeh.

2. Memperbanyak doa

Salah satu hal yang dapat menghalangi kita belum menemukan


jodohnya bisa jadi karena kurangnya berdoa kepada Allah. Jika kita saja malas
meminta kepada Allah, maka Allah pun mungkin saja tidak berkenan dalam
memberikan petunjuk kepada kita. karena itu, berdoalah kepada Allah agar kita
dijadikan pribadi yang shaleh dan shalehah dalam bimbingan-Nya. Sobat,
jangan pernah lupa, bahwa restu dan doa orang tua adalah doa yang cepat
didenngar oleh Allah SWT.

2.3 Pergaulan Dalam Islam

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan
senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain. Istilah pergaulan berarti kegiatan
manusia untuk membaur bersama manusia lainnya dan berinteraksi satu sama
lain. Dalam islam pergaulan diatur sedemikian mungkin sehingga menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan seperti halnya konflik dan lain sebagainya.
Seoerti yang kita ketahui bahwa Allah menciptakan manusia dengan
berbagai macam perbedaan dan berasal dari berbagai suku dan Allah
menghendaki manusia untuk saling mengenal satu sama lain sebagaimana
firman Allah dalam Surat Al Hujurat ayat 13 yang berbunyi:

6
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. al-
Hujurat: 13).

Etika Pergaulan Islami

Islam adalah agama yang mulia dan mengatur segala aspek kehidupan
termasuk pergaulan. Dalam islam ada beberapa etika yang harus dipenuhi dan
hal ini disebut dengan etika islam. Secara bahasa kata etika berasal dari kata
ethokos (Yunani) atau ethos yang memiliki arti karakter, kebiasaan,
kecenderungan dan penggunaan.

Kata etika itu sendiri juga cenderung identik dengan kata dalam bahasa
latin mos yang artinya adat atau tata cara kehidupan. Dengan kata lain etika
islami adalah sistem atau tata cara yang mengatur tingkah laku seseorang
terutama dalam masyarakat. Etika islam adalah etika yang dilandasi oleh hukum
islam dan mutlak mengikat semua umat muslim terutama dalam pergaulan.
Pokok dasar etika islam tercantum dalam alqur’an seperti firman Allah
dalam Al qur’an surat Al qalam ayat 4 dan Ali Imran ayat 104 yang bunyinya

”Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung”.


(Al Qalam ;4)

”Hendaklah ada diantara kamu segolongan yang menyeru kepada kebaikan (al-
khair) menyerukan kepada ma’ruf (yang baik) dan melarang dari perbuatan
munkar dan itulah orangorang yang bahagia” (Q.S. Ali-Imran: 104).

Sistem Pergaulan dalam Islam

Dalam agama islam ada beberapa aspek atau hal menyangkut pergaulan
yang harus diketahui diantaranya adalah dengan siapa kita bergaul dan
bagaimana cara bergaul dengan orang lain. Untuk lebih jelasnya simak
penjelasan berikut ini mengenai pergaulan dalam islam :

7
1. Pergaulan dengan sebaya

Teman sebaya atau karib adalah orang-orang atau teman yang usianya
tidak terpaut jauh dengan kita baik sama maupun lebih muda. Adapun dalam
bergaul dengan teman sebaya kita harus senantiasa berbuat baik dan
mengutamakan akhlak yang mulia (baca cara meningkatkan akhlak terpuji).
Hal-hal yang perlu diperhatika dalam pergaulan dengan teman sebaya antara
lain

• Mengucapkan salam setiap bertemu dengan teman sebaya dan sesama muslim.
Jika perlu kita bisa berjabat tangan tentunya jika orang tersebut berjenis kelamin
sama ataupun mahram kita.

• Mengucapkan salam hukumnya sunnah bagi umat islam dan menjawab salam
hukumnya wajib. Senantiasa menyambung tali silaturahmi dengan saling
berkunjung dan berkumpul untuk hal-hal yang baik maupun belajar bersama
(baca keutamaan menyambung tali silaturahmi). Hal ini akan semakin
memperkuat ukhuwah islamiyah diantara para pemuda pada umumnya (baca
pengertian ukhuwah islamiyah, ihsaniyah dan wathoniyah)

• Saling mengerti serta memahami kebaikan dan kekurangan masing-


masing dan menghindari segala macam jenis perselisihan

• Teman sebaya hendaknya saling tolong menolong dalam hal kebaikan dan
menolong teman sebaya yang sedang dalam kesusahan tentunya sangat dicintai
Allah SWT misalnya dengan cara bersedekah (baca keutamaan bersedekah)

• Mengasihi dan memberi perhatian satu sama lain terutama jika ada teman yang
sedang kesusahan atau ditimpa suatu masalah, kita sebagai teman wajib
mendukung dan bila perlu memberi pertolongan

• Senantiasa menjaga teman dari pengaruh buruk atau gangguan orang lain

• Memberikan nasihat kebaikan satu sama lain

• Mendamaikan teman jika ada yang berselisih

• Mendoakan teman agar mereka senantiasa berada dalam kebaikan

• Menjenguknya jika ia sakit, datang jika diberi undangan serta


mengantarkannya ke makam jika ia meninggal sesuai dengan hadits berikut ini

8
Dari Abu Hurairah RA berkata ” Kewajiban orang muslim terhadap orang
muslim lain enam perkara. Orang beratnya kepada beliau; apakah itu ya
Rasulallah? Jawab Rasulallah SAW.: “ Jika berjumpa dengannya diberi
salam, jika diundang mendatanginya, jika dimintanya nasihat diberikan, jika
bersin dan ia menyebut nama Allah, dido’akan dengan beroleh rahmat,jika ia
sakit ditengok dan jika ia meninggal diantarkan”. (H.R.Muslim)

2. Pergaulan dengan orang yang lebih tua

Adapun islam senantiasa mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada


orang tua dan orang yang lebih tua dari kita, menghormati dan menghargainya.
Beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam bergaul dengan orang yang lebih
tua adalah:

• Menghormati mereka dengan sepenuh hati dan senantiasa mengikuti nasihat


mereka dalam kebaikan

• Mencontoh tingkah laku mereka yang baik dan menjadikannya pelajaran

• Memberi salam setiap kali bertemu dan senantiasa bertutur kata dengan lemah
lembut dan menjaga sopan santun

• Tidak berkata kasar pada mereka dan menjaga perasaannya walaupun ia


berkata tidak baik, janganlah kita membalasnya dengan perkataan yang tidak
baik juga untuk menghidari konflik terutama konflik dalam keluarga

• Senantiasa mendoakan terutama jika mereka adalah orangtua atau saudara kita

3. Pergaulan dengan lawan jenis

Hal yang perlu diperhatikan dan tak kalah penting dalam pergaulan islam
adalah tata cara bergaul dengan lawan jenis. Islam sendiri mengatur pola
hubungan antara pria dan wanita serta memisahkan keduanya sesuai dengan
syariat yang berlaku. Adapun hal-hal yang perlu kita ketahui dan pegang dengan
teguh mencakup hal-hal berikut ini :

9
• Menghindari berkhalwat atau berdua-duaan seperti halnya dalam pacaran
(baca pacaran dalam islam) apalagi jika sampai memiliki hubungan pacaran
beda agama. Dikhawatirkan jika berkhalwat tersebut dapat menimbulkan hal-hal
yang tidak diinginkan seperti zina dan lain sebagainya.

“Jauhilah berkhalwat dengan perempuan. Demi (Allah) yang diriku


berada dalam genggaman-Nya, tidaklah berkhalwat seorang laki-laki dengan
seorang perempuan kecuali syetan akan masuk di antara keduanya.” (HR. al-
Thabarani).

• Tidak memandang lawan jenis dengan syahwat atau pandangan nafsu. Hindari
memandang lawan jenis kecuali jika benar-benar diperlukan

• Hindari berjabat tangan dengan lawan jenis kecuali mahram (baca pengertian
mahram dan muhrim dalam islam) maupun jabat tangan antara suami dan istri

• Menutup aurat jika bertemu dengan lawan jenis sebagaimana disebutkan


dalam hadits berikut

“Tidak dibolehkan seorang laki-laki melihat aurat (kemaluan) seorang laki-laki


lain, begitu juga seorang perempuan tidak boleh melihat kemaluan perempuan
lain. Dan tidakboleh seorang laki-laki berselimut dengan laki-laki lain dalam
satu selimut baju, begitu juga seorang perempuan tidak boleh berselimut
dengan sesama perempuan dalam satu baju.” (HR. Muslim).

Hendaknya menghindari perbuatan yang menjurus pada zina (baca zina


dalam islam) seperti bersentuhan, berpelukan, berpegangan tangan, berciuman
apalagi sampai melakukan zina dan mengakibatkan hal-hal yang tidak
diinginkan seperti hamil diluar nikah (baca hukum hamil diluar nikah dan
hukum menikah saat hamil) sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al
isra ayat 32 yang berbunyi : “Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk.”

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Keluarga Dalam Islam

Islam adalah agama yang mengatur segala sisi kehidupan dan senantiasa
menganjurkan umatnya untuk menjalin hubungan baik dengan sesama manusia.
ketahui keluarga adalah lembaga terkecil dalam masyarakat dimana seseorang
tumbuh dan mendapatkan pendidikan dari orangtuanya agar bisa menjalankan
kehidupannya bermasyarakat. Sebuah keluarga terdiri dari suami, istri, anak dan
anggota keluarga lainnya yang masih terikat hubungan darah atau nasab serta
hubungan pernikahan. Dalam islam, keluarga memiliki sebuah arti penting
dimana keluarga merupakan bagian dari masyarakat islam dan dalam
keluargalah seseorang belajar mengenal islam sejak kecil.

2. Mencari Jodoh(Pasangan)

Allah SWT menciptakan manusia berpasang-pasangan, ada pria dan


wanita. Diciptakan-Nya bagi keduanya sebuah rasa untuk saling menyukai satu
sama lain. Sehingga lahirlah cinta dan kasih terhadap orang lain yang melekat
dari diri manusia. Allah berfirman yang artinya:

"Dan diantara kekuasan-NYA ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari


jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan
dijadikan-NYA diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda bagi kaum yang berfikir."
(QS.Ar-Ruum:21)

3. Pergaulan Dalam Islam

Istilah pergaulan berarti kegiatan manusia untuk membaur bersama manusia


lainnya dan berinteraksi satu sama lain. Dalam islam pergaulan diatur
sedemikian mungkin sehingga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
seperti halnya konflik dan lain sebagainya. Seoerti yang kita ketahui bahwa
Allah menciptakan manusia dengan berbagai macam perbedaan dan berasal dari
berbagai suku dan Allah menghendaki manusia untuk saling mengenal satu
sama lain sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Hujurat ayat 13

11

Anda mungkin juga menyukai