Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.

S DENGAN HEMOROID DI
RUANG MAWAR (BEDAH) RSUD PAMBALAH BATUNG AMUNTAI

I. Pengkajian

A. Identitas Klien

Nama : Tn. S

Umur : 41 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Kawin

Pendidikan : Sarjana

Pekerjaan : Honorer

Agama : Islam

Alamat : Desa Padang Tanggul RT. 03 Amuntai Selatan

No. MR : 13.92.45

Tanggal Masuk : 03 Juli 2018

Tanggal Pengkajian : 05 Juli 2018

Diagnosa Medis : Hemoroid

B. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. S

Umur : 36 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : Sarjana

Pekerjaan : Honorer

Hubungan dengan Klien : Isteri

Alamat : Desa Padang Tanggul RT. 03 Amuntai Selatan


C. Riwayat Penyakit

1. Keluhan Utama

Klien mengatakan nyeri di anus dan ada benjolan di anusnya.

2. Riwayat penyakit sekarang (PQRST)

Pada tanggal 02 Juli 2018, klien mengalami nyeri pada anusnya dan ada

benjolan pada anus klien. Sehingga oleh keluarga langsung dibawa ke IGD

RSUD Pambalah Batung Amuntai. Klien langsung mendapatkan perawatan dan

pengobatan. Klien mendapatkan dipasang Infus RL dengan 20 gtt/menit. Karena

klien tidak ada perubahan perbaikan, akhirnya klien langsung di bawa ke ruang

perawatan Bedah (Mawar) RSUD Pambalah Batung Amuntai.

3. Riwayat penyakit dahulu

Klien sudah menderita penyakit Hemoroid selama 8 tahun dan belum pernah

masuk rumah sakit sebelumnya. Kilen tidak memiliki alergi dan keluarga tidak

riwayat penyakit yang sama dengan klien.

4. Riwayat penyakit keluarga

Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit

Hemoroid.

5. Genogram
Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Anggota keluarga yang sedang sakit

: Anggota keluarga yang sudah Meninggal

: Anggota keluarga yang tinggal serumah

Klien merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara, klien tinggal serumah dengan istri

dan 4 orang anak klien. klien mempunyai anak 4 orang anak, 2 orang laki-laki

dan 2 orang perempuan.

D. Riwayat Aktivitas Sehari-hari

1. Aktivitas sehari-hari pasien selama di rumah

1.1 Kebiasaan Istirahat dan Tidur

Di rumah : klien biasa tidur malam ± 6-8 jam dan tidur siang bila ada

waktu.

Di RS : selama di RS klien merasa kurang tidur karena rasa nyeri

dan benjolan di anus.

1.2 Nutrisi

Di rumah : klien biasa makan 3x sehari. Klien makan dengan lauk pauk

yang bervariasi tapi rendah serat.

Di RS : Pola makan klien teratur, dengan disediakan makanan yang

tinggi serat dan klien menghabiskan ½ porsi makanan yang disediakan.


1.3 Personal Hygiene

Di rumah : klien mandi 2-3 kali sehari, dengan menggunakan sabun,

gosok gigi 2x sehari menggunakan pasta gigi. Ganti pakaian 2x sehari

atau bila kotor . rambut dikeramas 2-3x seminggu, memotong kuku bila

panjang, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, memakai alas

kaki bila keluar rumah.

Di RS : klien tidak bisa mandi sendiri, hanya diseka 1x sehari oleh

istri klien, menggosok gigi hanya 1x sehari dan ganti pakaian 1x sehari

dan sebagian aktivitas dibantu oleh istri klien dan sebagian aktivitas

dilakukan di tempat tidur.

1.4 Pola Eliminasi

Di rumah : klien BAB 1x sehari dengan konsistensi keras, warna dan

bau khas, dan ada darahnya. BAK 5-8x/ hari.

Di RS : klien BAB 2x sehari dengan konsistensi keras, campur

darah, dan baunya khas. BAK 5-8x/ hari.

1.5 Pola Seksualitas

Klien berjenis kelamin laki-laki, ada keluhan nyeri dan adanya benjolan

di anus dan tidak ada keluhan saat BAK.

E. Data Psikologis

Klien merasa tidak nyaman dengan adanya penyakit ini, sekarang klien di rawat di

RS dan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Klien paham dengan keadaan

penyakit yang dideritanya sekarang dan sekarang klien didampingi oleh

keluarganya.
F. Data social

Hubungan klien dengan keluarga baik, terlihat ada isteri dan anaknya yang selalu

mendampingi klien, hubungan klien dengan perawat dan dokter juga baik, ditandai

dengan klien kooperatif saat dilakukan pemeriksaan pada penyakitnya.

G. Data Spiritual

Sebelum sakit klien selalu menjalankan sholat 5 waktu sebagai umat muslim,

namun setelah sakit klien tetap menjalankan sholat ibadahnya diatas tempat tidur.

Dan klien yakin akan kesembuhan penyakit yang dideritanya.

H. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum Klien

Klien tampak lemah dan anemis

2. Tanda Vital Klien

TD : 90/60 mmHg

Nadi: 84 x/menit

T : 36oC

R : 26x/menit

3. Kesadaran

a. Kualitatif

Kesadaran klien compos mentis

b. Kuantitatif

GCS: E=4, V=5, M=6

4. Sistem pernapasan

a. Inspeksi : RR 26x/menit

b. Palpasi : normal
c. Perkusi : normal

d. Auskultasi : teratur

5. Sistem kardiovaskuler

a. Inspeksi : normal

b. Palpasi : normal

c. Perkusi : tidak dilakukan

d. Auskutasi : irama teratur

6. Sistem persarafan

Tingkat kesadaran klien kompos mentis, penglihatan tanpa alat bantu

penglihatan, pendengaran normal dan tidak menggunakan alat bantu

pendengaran, klien berbicara dengan artikulasi yang jelas, pada sensorik klien

tidak ada kelainan, dan kemampuan bergerak klien lemah.

7. Sistem pencernaan

a. Inspeksi : simetris

b. Auskultasi : bunyi usus normal

c. Perkusi : tidak kembung

d. Palpasi : lemas, nyeri tekan tidak ada, tidak ada massa

8. Sistem Muskuloskeletal

Klien mengalami kelemahan dalam gerak, penurunan kemampuan mobilitas,

aktivitas sebagian di bantu.

9. Sistem Integumen

Warna kulit coklat normal, turgor kulit sedang, tidak ada lesi, tidak ada alergi

dan tidak ada edema.

10. Sistem endokrin

Rambut pendek warna hitam, rambut lurus.


11. System Genitourinaria

Jenis kelamin laki-laki, ada keluhan nyeri dan ada benjolan di anus dan tidak

ada keluhan BAK.

I. Data Penunjang

1. Pemeriksaan

Pemeriksaan Hasil Tes Nilai Rujukan Satuan Ket

Hematologi

- Hemoglobin (Hb) 13,9* 14,00-17,50 g/dl Low

- Leukosit (WBC) 4,100* 4.400-11.300 /µL Low

- Eritrosit (RBC) 4,90 4,50-5,90 Juta/µL

- Trombosit (PLT) 152.000 142.000-424.000 /µL

- Hematokrit 40,4 40,00-50,00 %

- MCV 82,3 80,00-96,00 Fl

- MCH 28,4 28,00-33,00 Pg

Kimia Klinik Rutin

- Glukosa darah sewaktu 107 70-200 mg/Dl

- Ureum 23 15-39 mg/dL

- BUN 11,10 7-18 mg/dL

- Creatinin 0.74 <1,20 mg/dL

- SGOT 29 0-40 U/L

- SGPT 30 0-41 U/L

Elektrolit

- Kalsium (Ca++) 1,18 1,12-1,32 mmol/L


- Klorida (Cl-) 98 97-110 mmol/L

-Kalium (K+) 4,63 3,50-5,10 mmol/L

- Natrium (Na+) 141 135-145 mmol/L

Imunologi

- HBs Ag Stick NON Non Reaktif -


REAKTIF
Kimia Klinik Rutin

- Albumin 3,60 3,50-5,50 g/dL

2. Terapi

IFVD RL:D5% 20 gtt/menit

Ketrolax 2x1 amp IV

Ceftriaxone 2x1 amp IV

Ranitidine 2x1 IV

Asam tranexamant 3x1 IV

II. Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah


1. DS: Agen cidera Gangguan rasa
- Klien mengatakan bahwa nyeri (Hemoroidektomi) nyaman (nyeri)
pada luka operasi
- Klien mengatakan masih nyeri
saat duduk
- P = Nyeri muncul saat
melakukan aktivitas berjalan
dan duduk
- Q = Nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R = Nyeri di daerah anus
- S = Skala nyeri sedang (4)
- T = Nyeri muncul secara terus
menerus
DO:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak sedikit meringis
kesakitan apabila bergerak
mengubah posisi
- TTV:
N = 26x/menit
S = 36oC

2. DS: Resiko infeksi


- klien mengatakan gatal disekitar
bekas operasi

DO:
- Keadaan Umum Klien tampak
lemah

3. DS: Nyeri Pasca bedah Intoleransi


- Klien mengatakan BAK aktivitas
ditempat tidur dengan dipasang
alat bantu selang untuk BAK
- Klien mengatakan makan dan
minum sebagian dibantu oleh
isteri klien
- Klien mengatakan berdiri dan
berjalan dibantu oleh isteri
DO:
- Klien tampak dipasang kateter
- Keadaan umum klien lemah
- Klien beraktivitas tampak
dibantu sebagian oleh isteri klien
- Kekuatan otot klien 4 (

III. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) pada luka operasi b.d adanya jahitan pada luka

operasi

2. Resiko infeksi

3. Intoleransi aktivitas b.d nyeri pasca operasi


IV. Nursing Care Planing (NCP)

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC


1. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan
(nyeri) pada luka operasi keperawatan selama 1 shift pengkajian nyeri
b.d adanya jahitan pada perawatan, diharapkan secara
luka operasi terpenuhinya rasa nyaman komprehensif
setelah dilakukan tindakan. termasuk lokasi,
DS: Kriteria Hasil: karakteristik,
- Klien mengatakan  Klien tidak meringis durasi, frekuensi,
bahwa nyeri pada kesakitan lagi kualitas dan
luka operasi  Keadaan umum klien baik factor presipitasi
- Klien mengatakan Skala nyeri = 3 2. Observasi reaksi
masih nyeri saat Indikator IR ER nonverbal dari
duduk.  Melaporkan 4 ketidaknyamanan
- P = Nyeri muncul adanya nyeri 3. Gunakan teknik
saat melakukan  Pernyataan 4 komunikasi
aktivitas berjalan dan nyeri terapeuttik untuk
duduk  Ekpresi nyeri 4 mengetahui
- Q = Nyeri seperti pada wajah pengalaman nyeri
ditusuk-tusuk pasien
 Posisi tubuh 4
- R = Nyeri di daerah 4. Berikan posisi
protektif
anus 4 yang nyaman
 Ketegangan
- S = Skala nyeri 5. Ajarkan teknik
otot
sedang (4) untuk
Keterangan:
- T = Nyeri muncul mengurangi rasa
1. Keluhan ekstrim
secara terus menerus nyeri seperti
2. Keluhan berat
relaksasi
3. Keluhan sedang
DO: 6. Kolaborasi
4. Keluhan ringan
- Klien tampak lemah dengan dokter
5. Tidak ada keluhan
- Klien tampak sedikit untuk pemberian
meringis kesakitan analgesic
apabila bergerak
mengubah posisi
- TTV:
TD = 110/80
N = 80x/menit
S = 36,2oC
R = 24x/menit
2. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Rendam VK
DS: keperawatan selama 1 shift mencegah
- Klien mengatakan tidak terjadinya infeksi setelah terjadinya infeksi
pada bekas luka
gatal disekitar bekas dilakukan tindakan
operasi
operasi keperawatan.
DO: Kriteria Hasil: 2. Deteksi dini
- Keadaan Umum Resiko terkontrol terjadinya proses
Klien tampak lemah Indikator IR ER defekasi
3. Observasi balutan
- Klien tampak merasa  Memonitor 4
tiap 4 jam,
gatal di area bekas factor resiko periksa terhadap
operasi dari perdarahan.
lingkungan 4. Kolaborasi dalam
 Mengembang 4 pemberian terapi
kan strategi antibiotic bila
perlu
control resiko
yang efektif
 Memodifikasi 4
gaya hidup
untuk
mengurangi
resiko
 Mengenali 4
perubahan
status
kesehatan

Keterangan:
1. Tidak pernah
menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
3. Intoleransi aktvitas b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Mengkaji tingkat
nyeri pasca bedah. keperawatan selama 1 shift aktivitas klien
DS: perawatan, terpenuhinya 2. Tentukan
- Klien mengatakan mobilisasi. penyebab
BAK ditempat tidur Kriteria Hasil: toleransi
dengan dipasang alat  Dapat BAK dan BAB aktivitas (fisik,
bantu selang untuk sendiri psikologis, atau
BAK  Dapat makan dan minum motivasional)
- Klien mengatakan sendiri 3. Pastikan
makan dan minum  Dapat berdiri dan berjalan perubahan posisi
sebagian dibantu oleh sendiri klien secara
isteri klien Indikator IR ER perlahan dan
- Klien mengatakan  Tekanan darah 5 monitor gejala
berdiri dan berjalan diastole dalam dari intoleransi
dibantu oleh isteri rentang yang aktivitas
diharapkan saat 4. Dorong klien
DO: beraktivitas untuk sering
- Klien tampak  Langkah 4 mengubah posisi
dipasang kateter berjalan 5. Berikan motivasi
- Keadaan umum klien  Jarak berjalan 4 kepada klien
lemah Keterangan: untuk bisa
- Klien beraktivitas 1. Keluhan ekstrim melakukan
tampak dibantu 2. Keluhan berat aktivitas secara
sebagian oleh isteri 3. Keluhan sedang mandiri
klien 4. Keluhan ringan 6. Monitor dan
- Pola aktivitas skor = 5. Tidak ada keluhan catat
2 (dibantu sebagian) kemampuan
- Kekuatan otot = 4 untuk
(gerakan normal mentoleransi
penuh menentang aktivitas
gravitasi dengan 7. Monitor intake
sedikit penekanan) nutrisi untuk
memastikan
kecukupan
sumber energi

V. Implementasi Keperawatan

Diagnosa
No. Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Gangguan rasa 1. Melakukan S:
nyaman (nyeri) pada pengkajian nyeri - Klien mengatakan nyeri
luka operasi b.d secara pada luka operasi
adanya jahitan pada komprehensif - Klien mengatakan masih
luka operasi termasuk lokasi, nyeri saat duduk
karakteristik, - Klien mengatakan bahwa
DS: durasi, frekuensi, nyeri pada luka operasi
- Klien kualitas dan factor - Klien mengatakan nyeri
mengatakan presipitasi saat duduk
bahwa nyeri pada 2. Mengobservasi - P = Nyeri muncul saat
luka operasi reaksi nonverbal melakukan aktivitas
- Klien dari berjalan dan duduk
mengatakan nyeri ketidaknyamanan - Q = Nyeri seperti ditusuk-
saat duduk 3. Menggunakan tusuk
- P = Nyeri muncul teknik komunikasi - R = Nyeri di daerah anus
saat melakukan terapeuttik untuk - S = Skala nyeri sedang (4)
aktivitas berjalan mengetahui - T = Nyeri muncul secara
dan duduk pengalaman nyeri terus menerus
- Q = Nyeri seperti pasien
ditusuk-tusuk 4. Memberikan posisi O:
- R = Nyeri di yang nyaman - Klien tampak lemah
daerah anus 5. Mengajarkan teknik - Klien tampak meringis
- S = Skala nyeri untuk mengurangi kesakitan
sedang (4) rasa nyeri seperti TTV:
- T = Nyeri relaksasi TD : 90/60 mmHg
muncul secara 6. Berkolaborasi T : 36oC
terus menerus dengan dokter N : 84x/menit
untuk pemberian R : 26x/menit
DO: analgesic
- Klien tampak A: Masalah belum teratasi
lemah Indikator IR ER
- Klien tampak  Melaporkan 4 4
meringis adanya nyeri
kesakitan  Pernyataan nyeri 4 4
 Ekpresi nyeri 4 4
pada wajah
 Posisi tubuh 4 4
protektif
 Ketegangan otot
4 4

P: Intervensi dilanjutkan
2. Resiko infeksi 1. Berendam VK S:
DS: mencegah - Klien mengatakan gatal
klien mengatakan terjadinya infeksi disekitar bekas operasi
gatal disekitar bekas pada bekas luka O:
operasi operasi - Keadaan umum klien
2. Mendeteksi dini tampak lemah
DO: terjadinya proses - Klien tampak merasa gatal
Keadaan Umum defekasi di area bekas operasi
Klien tampak lemah 3. Mengobservasi
balutan tiap 4 jam, A: Masalah belum teratasi
periksa terhadap
perdarahan
4. Berkolaborasi
dalam pemberian
terapi antibiotic bila
perlu
Indikator IR ER
 Memonitor 4
factor resiko
dari
lingkungan
 Mengembang 4
kan strategi
control resiko
yang efektif
 Memodifikasi 4
gaya hidup
untuk
mengurangi
resiko
 Mengenali 4
perubahan
status
kesehatan

P: Intervensi dilanjutkan
3. Intoleransi aktvitas 1. Mengkaji tingkat S:
b.d nyeri pasca aktivitas klien - Klien mengatakan masih
bedah. 2. Menentukan BAK ditempat tidur
DS: penyebab toleransi dengan dipasang alat bantu
- Klien aktivitas (fisik, selang untuk BAK
mengatakan psikologis, atau - Klien mengatakan makan
BAK ditempat motivasional) dan minum sebagian
tidur dengan 3. Memastikan dibantu oleh isteri
dipasang alat perubahan posisi - Klien mengatakan berdiri
bantu selang klien secara perlahan dan berjalan dibantu oleh
untuk BAK dan monitor gejala isteri
- Klien dari intoleransi O:
mengatakan aktivitas - Klien masih tampak
makan dan 4. Mendorong klien dipasang kateter
minum sebagian untuk sering - Keadaan umum klien
dibantu oleh mengubah posisi lemah
isteri klien 5. Memberikan - Klien beraktivitas tampak
- Klien motivasi kepada dibantu sebagian oleh isteri
mengatakan klien untuk bisa klien
berdiri dan melakukan aktivitas A: Masalah belum teratasi
berjalan dibantu secara mandiri Indikator IR ER
oleh isteri 6. Memonitor dan catat Tekanan darah 5 4
kemampuan untuk diastole dalam
DO: mentoleransi rentang yang
- Klien tampak aktivitas diharapkan saat
dipasang kateter 7. Memonitor intake beraktivitas
- Keadaan umum nutrisi untuk Langkah berjalan 4 3
klien lemah memastikan Jarak berjalan
- Klien beraktivitas kecukupan sumber 4 3
tampak dibantu energi P: Intervensi dilanjutkan
sebagian oleh
isteri klien
- Pola aktivitas
skor = 2 (dibantu
sebagian)
- Kekuatan otot =
4 (gerakan
normal penuh
menentang
gravitasi dengan
sedikit
penekanan)

VI. Catatan Perkembangan

No. DX Kep Waktu Catatan Perkembangan Paraf

1. I 06.07.2018 S:
Jam 09.35 - Klien mengatakan masih nyeri pada luka
WITA operasi
- Klien mengatakan masih nyeri saat duduk
- P = Nyeri muncul saat melakukan aktivitas
berjalan dan duduk
- Q = Nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R = Nyeri di daerah anus
- S = Skala nyeri sedang (4)
- T = Nyeri muncul secara terus menerus

O:
- Klien masih tampak lemah
- Klien tampak masih kesakitan
TTV:
TD : 100/70 mmHg
T : 36oC
N : 82x/menit
R : 24x/menit

A: Masalah belum teratasi


Indikator IR ER
Melaporkan adanya nyeri 4 4
Pernyataan nyeri 4 4
Ekpresi nyeri pada wajah 4 3
Posisi tubuh protektif 4 3
Ketegangan otot 4 3
P: Intervensi dilanjutkan
2. II 06.07.2018 S:
Jam 09.35 - Klien mengatakan masih gatal disekitar bekas
WITA operasi

O:
- Keadaan Umum Klien masih tampak lemah
- Klien tampak merasa gatal di area bekas
operasi

A: Masalah belum teratasi


Indikator IR ER

1. Memonitor factor resiko dari 4 3


lingkungan
2. Mengembangkan strategi 4 3
control resiko yang efektif
3. Memodifikasi gaya hidup untuk 4 3
mengurangi resiko
4. Mengenali perubahan status 4 3
kesehatan
P: Intervensi dilanjutkan

3. III 06.07.2018 S:
Jam 09.35 - Klien mengatakan BAK sudah tidak pakai alat
WITA bantu selang lagi
- Klien mengatakan makan dan minum sudah
tidak dibantu lagi oleh isterinya
- Klien mengatakan berdiri dan berjalan masih
dibantu oleh isteri

O:
- Klien tampak tidak dipasang kateter
- Keadaan umum klien masih lemah
- Klien beraktivitas tampak masih dibantu
sebagian oleh isteri klien
- Pola aktivitas skor = 2 (dibantu sebagian)
- Kekuatan otot = 4 (gerakan normal penuh
menentang gravitasi dengan sedikit
penekanan)

A: Masalah belum teratasi


Indikator IR ER
 Tekanan darah diastole dalam 5 4
rentang yang diharapkan saat
beraktivitas
 Langkah berjalan 4 3
 Jarak berjalan 4 3
P: Intervensi dilanjutkan
No. DX Kep Waktu Catatan Perkembangan Paraf

1. I 07.07.2018 S:
Jam 09.35 - Klien mengatakan rasa nyeri pada luka
WITA operasi sudah berkurang
- Klien mengatakan rasa nyeri saat duduk
sudah berkurang
- P = Nyeri muncul saat melakukan aktivitas
berjalan dan duduk
- Q = Nyeri seperti diiris-iris
- R = Nyeri di daerah anus
- S = Skala nyeri ringan (3)
- T = Nyeri muncul masih secara terus menerus

O:
- Klien tampak baik
- Klien tampak tidak kesakitan lagi
TTV:
TD : 100/80 mmHg
T : 36oC
N : 80x/menit
R : 22x/menit
A: Masalah teratasi
Indikator IR ER
Melaporkan adanya nyeri 4 4
Pernyataan nyeri 4 4
Ekpresi nyeri pada wajah 4 4
Posisi tubuh protektif 4 4
Ketegangan otot 4 4
P: Intervensi dihentikan
2. II 07.07.2018 S:
Jam 09.35 - Klien mengatakan rasa gatal sudah berkurang
WITA disekitar bekas operasi
O:
- Keadaan Umum Klien tampak baik
- Klien tampak tidak merasa gatal lagi di area
bekas operasi
A: Masalah teratasi
Indikator IR ER

Memonitor factor resiko dari 4 4


lingkungan
Mengembangkan strategi control 4 4
resiko yang efektif
Memodifikasi gaya hidup untuk 4 4
mengurangi resiko
Mengenali perubahan status 4 4
kesehatan
P: Intervensi dihentikan

3. III 07.07.2018 S:
Jam 09.35 - Klien mengatakan BAK sudah tidak pakai alat
WITA bantu selang lagi
- Klien mengatakan makan dan minum sudah
tidak dibantu lagi oleh isterinya
- Klien mengatakan berdiri dan berjalan masih
dibantu oleh isteri
O:
- Klien tampak tidak dipasang kateter
- Keadaan umum klien masih lemah
- Klien beraktivitas tampak masih dibantu
sebagian oleh isteri klien
- Pola aktivitas skor = 2 (dibantu sebagian)
- Kekuatan otot = 4 (gerakan normal penuh
menentang gravitasi dengan sedikit
penekanan)
A: Masalah teratasi
Indikator IR ER
Tekanan darah diastole dalam 5 4
rentang yang diharapkan saat
beraktivitas
Langkah berjalan 4 3
Jarak berjalan 4 3
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai