Anda di halaman 1dari 8

Paska operasi Sleeve Gastrectomy

- Bulan 1-2: 300-600 kal/hari (tidak boleh >1000 kal/hari).


- Berhenti makan bila terasa kenyang.
- Bagi makanan dalam potongan kecil, kunyah dengan sempurna.
- Jangan minum ½ jam sebelum dan sesudah makan.
- Batasi konsumsi gula 15 g/porsi makan.
- Minum 2 liter air putih per hari.
- Hindari minuman bersoda, minuman berkafein, dan minuman dengan pemanis
buatan.
- Pilih makanan tinggi protein (telur, daging tanpa lemak, ikan air tawar, ikan laut,
tuna, susu kedelai, tahu, yoghurt tanpa gula). Minimal 65 g protein/hari.
- Hindari tinggi kalori, karbohidrat dan lemak.
- Jangan menggunakan sedotan, mengunyah es (menyebabkan udara tertelan 
abdominal discomfort).
- Konsumsi suplemen dan vitamin sesuai anjuran dokter.
- Hindari NSAID, karena resiko terjadi ulkus gaster / marginal.
- PPI diberikan untuk menurunkan resiko terbentuk ulkus.
- Suplemen:
Mikronutrien Suplementasi
(dalam bentuk multivitamin)
Thiamine 12 mg/hari
Vitamin B12 / kobalamin Oral / sublingual: 350-500 mcg/hari
Intranasal: 1000 mcg/minggu
Intramuskuler: 1000 mcg/bulan
Folate / asam folat 400-800 mcg/hari
Perempuan usia <45 tahun: 800-1000 mcg/hari
Besi 18 mg/hari besi elemental
RYGB, SG, BPD/DS, saat menstruasi: 45-60
mg/hari
(minum terpisah dengan suplemen kalsium)
Vitamin D D3 3000 IU/hari
Vitamin A LAGB: 5000 IU/hari
RYGB, SG: 5000-10000 IU/hari
BPD/DS: 10000 IU/hari
Vitamin E 15 mg/hari
Vitamin K LAGB, SG, RYGB: 90-120 mcg/hari
BPD/DS: 300 mcg/hari
Zinc SG, LAGB: 8-11 mg/hari
RYGB: 8-22 mg/hari
BPD/DS: 16-22 mg/hari
Copper SG, LAGB: 1 mg/hari
RYGB, BPD/DS: 2 mg/hari
(suplemen terpisah)
Kalsium Dalam diet dan suplemen (kalsium sitrat, dosis
terbagi):
LAGB, SG, RYGB: 1200-1500 mg/hari
BPD/DS: 1800-2400 mg/hari
Paska-operasi Sleeve Gastrectomy
- Berhenti makan bila terasa kenyang.
- Bagi makanan dalam potongan kecil, kunyah dengan sempurna.
- Jangan minum ½ jam sebelum dan sesudah makan.
- Minum 2 liter air putih per hari.
- Hindari minuman bersoda, minuman berkafein, dan minuman dengan pemanis
buatan.
- Pilih makanan tinggi protein (telur, daging tanpa lemak, ikan air tawar, ikan laut,
tuna, susu kedelai, tahu, yoghurt tanpa gula).
- Hindari tinggi kalori, karbohidrat dan lemak.
- Jangan menggunakan sedotan, mengunyah es (menyebabkan udara tertelan 
abdominal discomfort).
- Konsumsi suplemen dan vitamin sesuai anjuran dokter.

Minggu pertama:
- Hari 1-2 hanya boleh mengkonsumsi makanan cair jernih (air mineral, jus buah segar,
kuah sup, atau kuah kaldu).
- Tidak diperbolehkan mengkonsumsi minuman soda, dan minuman jadi yang
mengandung gula.
- Minum perlahan, maksimal 30 mL.

Jam Makanan hari ke 3-7


05.00 Air putih 100 mL
06.00 Kuah kaldu / sup jernih 100 mL
07.00 Air putih 100 mL
08.00 Jus apel 100 mL
09.00 Air putih 100 mL
10.00 Puding 4 sendok makan
11.00 Air putih 100 mL
12.00 Susu 50 mL + air putih 50 mL
13.00 Air putih 100 mL
14.00 Kuah kaldu / sup jernih 100 mL
15.00 Air putih 100 mL
16.00 Puding 4 sendok makan
17.00 Air putih 100 mL
18.00 Telur rebus 3 sendok makan
19.00 Air putih 100 mL
20.00 Susu 50 mL + air putih 50 mL
21.00 Air putih 100 mL
Minggu kedua:
- Makanan yang dihaluskan  disaring, contoh: mashed potatoes, keju lembut (cottage
cheese), yoghurt tanpa gula, sup dengan sayur, oatmeal.

Jam Makanan hari ke 8-14


05.00 Air putih 100 mL
06.00 Kuah kaldu / sup jernih 50 mL + telur rebus 3 sendok makan
07.00 Air putih 100 mL
08.00 Jus buah segar 50 mL + kentang yang dihaluskan 3 sendok makan
09.00 Air putih 100 mL
10.00 Puding 4 sendok makan
11.00 Air putih 100 mL
12.00 Susu 100 mL
13.00 Air putih 100 mL
14.00 Kuah kaldu / sup jernih 50 mL + telur rebus 3 sendok makan
15.00 Air putih 100 mL
16.00 Jus buah segar 50 mL + kentang yang dihaluskan 3 sendok
17.00 Air putih 100 mL
18.00 Telur rebus 3 sendok makan
19.00 Air putih 100 mL
20.00 Oatmeal / energen 100 mL
21.00 Air putih 100 mL

Minggu ketiga:
- Makanan lunak, contoh: sereal, scrambled eggs, mashed fruits, steamed fish.
- Hindari nasi, roti, pasta.

Jam Makanan hari ke 8-14


05.00 Air putih 100 mL
06.00 Kuah kaldu / sup jernih 50 mL + telur rebus 3 sendok makan
07.00 Air putih 100 mL
08.00 Buah segar 3 sendok makan + kentang 3 sendok makan
09.00 Air putih 100 mL
10.00 Puding 5 sendok makan
11.00 Air putih 100 mL
12.00 Buah segar 3 sendok makan + 1 telur dadar
13.00 Air putih 100 mL
14.00 Oatmeal / energen 100 mL
15.00 Air putih 100 mL
16.00 Puding 5 sendok makan
17.00 Air putih 100 mL
18.00 Ikan rebus 3 sendok makan + buah segar 3 sendok makan
19.00 Air putih 100 mL
20.00 Oatmeal / energen 100 mL
21.00 Air putih 100 mL

Minggu keempat: mulai makan padat


- Buah, kentang, sereal, telur rebus, ikan, ayam.
- Hindari makanan yang digoreng, kue, permen, susu full cream, dan kacang-kacangan.
- Pilih makanan yang kaya nutrisi, dan rendah kalori.

Jam Makanan hari ke 8-14


05.00 Air putih 100 mL
06.00 Kuah kaldu / sup jernih 50 mL + susu 50 mL
07.00 Air putih 100 mL
08.00 Kentang rebus 3 sendok makan + ayam/ikan 3 sendok makan
09.00 Air putih 100 mL
10.00 Puding 5 sendok makan
11.00 Air putih 100 mL
12.00 Kentang rebus 3 sendok makan + 1 telur rebus
13.00 Air putih 100 mL
14.00 Oatmeal / energen 100 mL
15.00 Air putih 100 mL
16.00 Buah segar 6 sendok makan.
17.00 Air putih 100 mL
18.00 Kentang rebus 3 sendok makan + ayam/ikan 3 sendok makan
19.00 Air putih 100 mL
20.00 Oatmeal / energen 100 mL
21.00 Air putih 100 mL
Komplikasi pembedahan bariatrik:
- Defisiensi mikronutrien
- Dumping syndrome
- Hipoglikemia
- Kolelitiasis
- Nefrolitiasis
- Bone loss dan fraktur.

Paska operasi-diabetes management


- Perbaikan homeostasis glukosa paling nyata pada RYGB, melalui mekanisme weight
loss-dependent dan weight loss-independent (perubahan hormon intestinal,
metabolisme asam empedu, dan mikrobiota usus).
- OAD insulin secretagogue, incretin-based, thiazolidinedoine, dan inhibitor alfa-
glukosidase dihentikan paska operasi, dianjurkan pemberian metformin. Bila target
normo-glikemik tidak terpenuhi, ditambahkan golongan GLP-1 receptor agonist,
DPP-4 inhibitor, atau SGLT2 inhibitor.

Paska operasi-hypertension management


- Penurunan sistolik dan diastolik nyata dalam minggu kedua paska-operasi.
- Remisi didapatkan pada 83% pasien yang menjalani BPD/DS, 68% pasien dengan
RYGB, dan 43% pada pasien LAGB.

Paska operasi-dyslipidemia management


- Hiperlipidemia, hiperkolesterolemia, dan hipertligiseridemia membaik pada 71-82%
pasien. Namun LDL relatif tidak mengalami perubahan.
- Penggunaan obat anti-lipid tetap dilanjutkan seperti sebelum pembedahan.

Dumping syndrome
- Early dumping syndrome:
o muncul 1 jam setelah makan
o timbul gejala gastrointestinal (nausea, abdominal fullness, diare), dan gejala
vasomotor (pingsan, mengantuk, lemas, diaforesis, palpitasi)
- Terjadi karena nutrisi masuk ke usus halus secara cepat (perpindahan cairan
intravaskular ke lumen usus halus karena perbedaan tekanan osmotik  gangguan
hemodinamik), dan peningkatan sekresi hormon gastrointestinal (yang menghambat
motilitas usus)
- Diferensial diagnosis dengan internal fistula, adhesi, ischemia, hernia interna,
obstipasi, atau batu empedu.
- Hindari makanan kalori tinggi, tinggi lemak, atau rendah serat. Makan dalam volume
kecil, kunyah perlahan, jangan makan dan minum bersamaan, hindari alkohol.
- Tirah baring 30 menit setelah makan, untuk memperlambat gastric emptying.

Post gastric bypass hypoglycemia


- Muncul beberapa bulan-tahun setelah operasi.
- Terjadi karena makanan dari gaster langsung masuk ke usus halus, sehingga
komplikasi ini tidak timbul pada prosedur restriktif.
- Whipple’s triad (+).
- Dibedakan dengan dumping syndrome dengan tidak didapatkannya gejala
vasomotor.

Cholelithiasis
- Penurunan berat badan yang cepat  litogenisias cairan empedu meningkat
(hipersaturasi kolesterol dan produksi musin).
- Hipomolitias kantung empedu, perempuan, premenopause, juga merupakan faktor
resiko terjadinya batu empedu.
- Ursodeoxycholic acid (ursodiol): menurunkan insiden batu empedu post bariatric
surgery. Dosis profilaksis 2x300 mg per hari selama 6 bulan paska operasi.
- Kolesistektomi profilaksis dilakukan bersamaan bariatric surgery bila didapatkan
batu empedu baik simtomatis maupun amsimtomatis.

Nephrolithiasis
- Resiko nefrolitiasis tinggi pada prosedur malabsorptif, dan paling ringan pada
prosedur restriktif.
- Penyebab:
o Produksi urin kurang
o Kadar sitrat urin rendah
o Kadar oksalat urin tinggi (enteric hyperoxaluria)
- Terapi
o Produksi urin 2.5 L/hari
o Diet rendah oksalat (hindari bayam, kacang, vitamin C)
o Diet rendah lemak
o Konsumsi kalsium sesuai anjuran
o Diet rendah garam
o Konsumsi potassium citrate

Bone loss – fracture risk


- Bariatric surgery  High bone turnover state.
- Resiko fraktur tinggi pada RYGB, diikuti BPD/DS, dan paling rendah pada LAGB, SG.
- Penyebab nya multifaktorial:
o Penurunan berat badan  penurunan skeletal loading
o Berkurangnya massa otot
o Penurunan adipokin, sex steroid, dan gut-derived hormone
o Perubahan jaringan lemak dalam sumsum tulang
o Defisensi vitamin D
o Intake kalsium kurang
o Malabsorbsi kalsium
- Strategi pencegahan:
o Suplementasi kalsium, vitamin D sesuai anjuran.
o Exercise: weight bearing dan muscle-loading
o Intake protein lebih banyak

Anda mungkin juga menyukai