PEMBAHASAN
1. Kesenjangan antara Teori dan Praktik
Preeklampsia adalah apabila dijumpai tekanan darah 140/90 MmHg.
Preeklampsia adalah salah satu kasus gangguan kehamilan yaitu bisa menjadi penyebab
kematian ibu. Kelainan ini terjadi selama masa kehamilan, persalinan dan masa nifas
yang akan berdampak pada ibu dan bayi. (Maternity, 2014)
Menurut ( maternity, 2014) bahwa preeklampsia bia disertai TD 140/90 MmHg atau
lebih yang diukur pada posisi berbaring terentang atau kenaikan diastolik 15 MmHg
atau lebih atau kenaikan sistolik 30 MmHg, atau lebih. Terdapat edema umum, kaki,
jari tangan, dan muka, lalu ditemukan dalam protein urine +1 dan atau 2.
Tetapi dalam praktik didapatkan bahwa ibu yang mengalami preeklampsia tidak
ditemukan dalam hasil pemeriksaan urinausa bahwa urine ibu tersebut negatif tidak
positif dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda edema dada wajah, tangan dan kaki.
Dari hasil yang didapatkan antara teori dan praktik, bahwa ditemukan adanya
kesenjangan antara teori dan praktik, bahwa ditemukan adanya kesenjangan antara teori
dan praktik seperti menurut teori adanya kesenjangan antara teori dan praktik seperti
menurut teori adanya protein urine 1 atau 2 , tetapi dalam praktek pada ibu dengan
preeklampsia tidak ditemukan adanya urine yang positif (+1) maupun (+2), dan dalam
teori ditemukan adanya edema dimuka , kaki maupun tangan ibu tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari asuhan kebidanan yang telah diberikan
kepada Ny. E 32 tahun P2A0 post partum H-1 di RSUD dr. M. Soewandhie adalah
terbagi 7 langkah vamey, meliputi
1. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan selama 2 hari didapatkan data subjektif dan data
objektif. Data subjektif yaitu ibu mengatakan berumur 32 tahun hamil yang
kedua. Tidak pernah keguguran, klien mengatakan HPHR.
Tanggal 03-08-2017 dan TP tanggal 10-05-2018
Data objektif didapatkan:
- Tekanan darah 130/80 MmHg
- Proteinuria negatif (-)
2. Interprestasi data
Interprestasi data terdapat diagnosa kebidanan dan diagnosa masalah.
Diagnosa kebidanan Ny. E 32 tahun P2A0 PPSPTB H-1 dengan preeklampsia
ringan dan diagnosa masalah berupa keadaan ibu yang lemas dengan
keadaannya sekarang.
Selama 2 hari didapatkan diagnosa kebidanan yaitu Ny. E usia 32 tahun P2A0
PPSPTB H-1, dan diagnosa masalah tidak ada.
3. Diagnosa potensial
Yang mungkin muncul pada pasien preeklampsia adalah terjadinya PFB, serta
Eklampsia. Namun, kasus dari lapangan tidak ditemukan diagnosa potensial
berupa FEB dan Eklampsia.
4. Tindakan segera
Antisipasi yang dilakukan adalah melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG
dan untuk Pemberian terapi berupa pemberian obat harus berdasarkan kondisi
pasien dan atas petunjuk dokter.
5. Perencanaan berupa kolaborasi dengan dr. SPOG
a. Berkolaborasi dengan dokter SPOG untuk diberikan terapi oral Asam
mefenamat 3x500 mg, Fe 1x1, Metildopa 3x1 250 mg.
b. Memantau TTV ibu yaitu :
Tekanan Darah : 130/80 MmHg Suhu: 36⁰C
Nadi: 80 X/Menit Respirasi: 20 X/Menit
c. Menganjurkan ibu untukk tetap beristirahat dan menyusui bayinya.
d. Menganjurkan ibu ambulansi dini.
e. Pantau cairan input dan output.
6. Implementasi
Pelaksanaan merupakan tindak lanjut secara nyata dariapa yang telah
direncakan pada langkah perencanaan sesuai kolaborasi dengan dr.SPOG, yaitu:
- Menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien dan keluarganya
- Melakukan kolaborasi dengan dr. SPOG untuk pemberian terapi.
- Pasang infus RL
- Memantau TTVibu setiap 1 jam sampai kembali normal.
- Memantau cairan input dan output pasien.
7. Evaluasi
Teori dikatakan berhasil bila keadaan ibu dan bayi sehat dalam asuhan
kebidanan yang dilakukan pada Ny. E dikatakan berhasil, hal ini terbukti
dengan ibu mengalami penurunan tekanan darah dari 130/80 MmHg menjadi
110/80 MmHg selama 2 hari pengkajian dari tangga 30-04-2018 hingga 01-05-
2018 sehingga asuhan yang diberikan berhasil.
5.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa Kebidanan
Diharapkan membiasakan diri untuk mampu daolam memberikan asuhan kebidanan
padasetiap tindakan pada pasien dilahan praktik, segera mungkin dan sesuai dengan
teori/protaop, dan menguasai teori agar menjadi kebiasaan yang baik sehingga ketika
sudah menjadi bidan mampu meminamalisir kemungkinan penyimpangan yang terjadi
dalam memberikan asuhan kebidanan khususnya pada penanganan ibu nifas dengan
Preeklampsia.
3. Bagi Pendidik
Diharapkan tugas akhir ini dapat dijadikan acuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan khususnya tentang ibu nifas +PF