Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“ATLIT SEPAKBOLA”
Pembimbing :
Choirun Nissa, S. Gz, M. Biomed.
Penyusun (Kelompok 1) :
1. Arnia Usa Nindhiya Kinanti (162111004)
2. Fitri Aulia Rahmah (162111015)
3. Dita Prima Insani Dwi Putri (162111017)
4. Dewi Ima Fatmawati (182101104)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat,
taufik serta hidayah-Nya jualah sehingga interniew dan edukasi atlit pada mata kuliah Gizi
Olahraga ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat dan disusun dalam rangka memenuhi tugas dan tanggung jawab
penulis kepada dosen pengampu mata kuliah Gizi Olahraga. Dalam kesempatan ini tidak lupa
kami menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada
teman-teman dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan menu ini.
Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan taufik serta hidayah-
Nya kepada kita semua, dan semoga menu ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
5.3 Asupan Lemak ............................................................................................ 26
5.4 Asupan Karbohidrat .................................................................................. 26
5.5 Monitoring Data Antropometri ................................................................ 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan olahraga merupakan upaya kesehatan yang memanfaatkan olahraga atau
latihan fisik untuk meningkatkan derajat kesehatan. Dalam dunia olahraga upaya untuk
mengembangkan dan meningkatkan prestasi atlet adalah dengan melakukan latihan
dengan sungguh-sungguh dan berpedoman pada program latihan yang baik. Menurut
Irianto (2008) dalam lingkup pembinaan olahraga, ilmu gizi bersama-sama ilmu lainnya
mendukung tercapainya prestasi sebab prestasi atlet ditentukan oleh kualitas latihan,
sedangkan latihan yang berkualitas dapat diperoleh apabila didukung berbagai ilmu
penunjang, antara lain psikologi, anatomi, fisiologi, biomekanika, statistik, tes
pengukuran, belajar gerak, sejarah, ilmu pendidikan, sosiologi, kesehatan olahraga dan
ilmu gizi.
Ilmu gizi olahraga adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara pengelolaan
makanan dengan kinerja fisik yang bermanfaat untuk kesehatan, kebugaran, pertumbuhan
anak serta pembinaan prestasi olahraga. Pengaturan gizi untuk atlet adalah keseimbangan
energi yang diperoleh melalui makanan dan minuman dengan energi yang dibutuhkan
tubuh untuk menjaga keseimbangan metabolisme, kerja tubuh dan penyediaan energi
pada waktu istirahat, latihan dan sewaktu pertandingan.
Sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari di dunia. Anak anak hingga
dewasa menyukai olahraga permainan ini. Pembinaan terhadap olahraga sepak bola di
Indonesia telah lama dilakukan oleh induk organisasi sepak bola Indonesia (PSSI),
namun masih belum menampakkan prestasi yang menggembirakan. Salah satu faktor
yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah upaya memenuhi kecukupan gizi pemain
sepak bola untuk dapat meningkatkan prestasi. Pemanfaatan dan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi sepak bola modern mutlak harus sudah dilakukan dalam
pembinaan sepak bola. Salah satu faktor IPTEK untuk mewujudkan prestasi sepak bola
yang tinggi adalah pemanfaatan dan penerapan ilmu gizi olahraga yang benar dan
profesional sebagai faktor pendukung yang besar pengaruhnya (Depkes, 2002:I).
Permainan sepak bola sangat membutuhkan energi tinggi dan dapat disetarakan
dengan kebutuhan energi atau kalori pekerja sangat berat. Permainan ini merupakan
salah satu permainan yang dilakukan dengan sangat cepat, dan dalam waktu yang relatif
lama. Kebanyakan aktivitas olahraga merupakan kombinasi dari sistem energi aerobik
dan anaerobik, yang membutuhkan jenis dan jumlah energi yang berbeda. Energi yang
1
dibutuhkan bukan dari suplemen atau obat-obatan, tetapi dari teraturnya asupan gizi yang
tepat, sesuai dengan olahraga yang dilakukan (Bonci, 2009:4). Asupan energi yang ideal
bagi pemain sepak bola adalah 3600 kkal (Depkes, 2002:17).
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui asupan energy dan zat gizi lainnya pada atlit sepak bola.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gizi merupakan komponen penting dalam program latihan olahraga. Gizi olahraga adalah
studi multidisiplin yang menggabungkan fisiologi latihan fisik, biokimia, fisiologi terapan,
dan biologi molekuler. Pengaturan gizi olahraga bertujuan untuk memperoleh penampilan
olahraga dari latihan yang baik. Olahragawan harus mempunyai gizi yang sesuai untuk
memperoleh kesehatan optimum dan kemampuan fisik yang keras dan mampu
mempertahankan penampilan yang baik selama pertandingan.
Seorang atlet setiap hari harus memperhatikan kondisi fisiknya agar dapat tampil secara
prima dalam setiap pertandingan. Dalam proses latihan dengan tujuan untuk meningkatkan
prestasi dalam bidang olahraga maka pengaturan makan yang optimal harus mendapat
perhatian dari setiap orang yang terlibat. Pada periode persiapan di pemusatan latihan,
periode pertandingan maupun periode pemulihan makan pada atlet harus diatur sedemikian
rupa sehingga mampu meningkatkan kondisi fisik. Seorang atlet yang mengkonsumsi
makanan dengan gizi seimbang secara terencana akan berada pada status gizi baik dan
mampu mempertahankan kondisi fisik secara prima.
Sesuai prinsip dasar "Gizi Seimbang" yang mengandung cukup karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral, air dan serat, maka kebutuhan gizi atlet sepakbola adalah
sebagai berikut :
1. Energi
Secara umum seorang pemain sepakbola memerlukan energi sekitar 4.500 Kkal atau 1,5
kali kebutuhan energi orang dewasa normal dengan postur tubuh relative sama, karena
pemain sepakbola dikategorikan dengan seseorang yang melakukan aktivitas fisik yang
berat. Kebutuhan energi dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen penggunaan
energi yaitu : Basal Metabolic Rate (BMR), Specific Dynamic Action (SDA), Aktivitas
Fisik dan Faktor Pertumbuhan.
a. Basal Metabolic Rate (BMR)
BMR merupakan jumlah energi yang dikeluarkan untuk aktivitas vital tubuh seperti
denyut jantung, bernafas, transmisi elektrik pada otot dan lain-lain.
3
Tabel BMR Untuk Laki-Laki Berdasarkan BB
Berat Badan Energi (KKal)
(kg) 10-18 th 18-30 th 3-60 th
55 1625 1514 1499
60 1713 1589 1556
65 1801 1664 1613
70 1889 1739 1670
75 1977 1814 1727
80 2065 1889 1785
85 2154 1964 1842
90 2242 2039 1899
(Sumber : Burke,1992)
b. Specific Dynamic Action (SDA)
SDA merupakan jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengolah makanan dalam
tubuh, antara lain untuk proses pencernaan dan penyerapan zat-zat gizi oleh usus.
Besarnya SDA kurang lebih 10 % dari Basal Metabolic Rate (BMR).
c. Aktivitas Fisik
Pengeluaran energi untuk aktivitas fisik harian ditentukan oleh jenis, intensitas dan
lamanya aktivitas fisik dan olahraga.
Tabel Kebutuhan Energi Aktivitas Olahraga Berdasarkan BB (Kal/menit)
Aktifitas Berat Badan (Kg)
50 60 70 80 90
Sepak bola 7 8 9 10 12
Lari:
5,5 menit/km 10 12 14 15 17
5 menit/km 10 1 15 17 19
4,5 menit/km 11 13 15 18 20
4 menit/km 13 15 18 21 23
Jalan kaki:
10 menit/km 5 6 7 8 9
8 menit/km 6 7 8 10 11
5 menit/km 10 12 15 17 19
(Burke,1992)
4
2. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat gizi berupa senyawa organik yang terdiri dari atom karbon,
hidrogen, dan oksigen yang digunakan sebagai bahan pembentuk energi. Energi yang
terbentuk digunakan tubuh untuk melakukan gerakan tubuh, baik gerakan sadar maupun
tidak, seperti gerakan otot jantung, paru, usus, dan organ tubuh lainnya. Umumnya menu
makanan Indonesia mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi sebagai makanan
pokok yaitu sekitar 70-80 persen (Sandjaja.dkk, 2009).
Karbohidrat dapat berbentuk sederhana dan kompleks. Karbohidrat sederhana hanya
terdiri dari satu molekul (monosakarida), misalnya beberapa gula seperti glukosa, fruktosa,
galaktosa. Di dalam tubuh, gula jenis tersebut tidak mengalami pemecahan lagi dan
langsung dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Sebaliknya karbohidrat kompleks (polisakarida)
merupakan rangkaian beberapa gula sederhana, dan di dalam tubuh masih harus dipecah
menjadi karbohidrat sederhana. Selain sebagai sumber energi utama, konsumsi karbohidrat
yang cukup akan mencegah terjadinya pemecahan protein yang berlebihan, membantu
metabolisme lemak dan protein, serta mencegah kehilangan mineral (Sandjaja,dkk. 2009).
Karbohidrat kompleks atau makanan dari padi-padian merupakan sumber energi yang
zat gizinya paling banyak. Jenis karbohidrat ini menyediakan energi yang lebih aman
dibandingkan gula sebab diserap perlahan dalam sistem pencernaan, mengeluarkan energi
besar ke pembuluh darah dan hanya sedikit gula darah meningkat. Ini lebih bermanfaat
bagi kesehatan dan dapat meningkatkan stamina tubuh. Pelepasan energi yang lebih,
perlahan mampu menghasilkan energi yang lebih besar (Khomsan, 2008).
Selain karbohidrat sedehana dan karbohidrat kompleks, karbohidrat juga terdiri dari
karbohidrat lain dan karbohidrat total. Karbohidrat merupakan sumber utama energi untuk
memenuhi kebutuhan gizi bagi atlet sepakbola. Jenis makanan sumber karbohidrat antara
lain: biji-bijian (beras, ketan, jagung), umbi-umbian (ubi, singkong) dan tepung-tepungan
(roti, mie, pasta, makaroni, bihun) (Depkes RI, 2002).
Sekarang ahli psikologi menyatakan bahwa cara paling efektif untuk mempersiapkan
daya tahan pada saat pertandingan adalah makan dengan diet 60 sampai 70 persen
karbohidrat, ketika istirahat otot-otot mempunyai kesempatan menyimpan karbohidrat.
Untuk para atlet yang makan tinggi karbohidrat setiap hari, akan mengalami perubahan
besar dalam kecukupan energinya (Clark, 1996).
5
3. Protein
Protein adalah komponen dasar dan utama makanan yang diperlukan oleh semua
mahluk hidup sebagai bahan dari daging, jaringan kulit, otot, otak, sel darah merah,
rambut dan organ tubuh lainnya yang dibangun dari protein (Sandjaja.dkk, 2009).
Protein merupakan zat gizi penghasil energi yang tidak berperan sebagai sumber
energi tetapi berfungsi untuk mengganti jaringan dan sel tubuh guna mencapai tinggi
badan yang optimal. Atlet sepakbola sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi sumber
protein yang berasal dari hewani dan nabati. Protein asal hewani seperti daging
(dianjurkan daging yang tidak berlemak). Ayam, ikan, telur dan susu. Sumber protein
nabati yang dianjurkan adalah tahu, tempe, dan kacang-kacangan (kacang tanah, kedelai
dan kacang hijau) (Depkes RI, 2002).
Secara umum kebutuhan protein adalah 0,8 sampai 1,0 gram/Kg/BB/hari, tetapi bagi
mereka yang bekerja berat kebutuhan protein bertambah. Penelitian membuktikan bahwa
kegiatan olahraga yang teratur meningkatkan kebutuhan protein. Atlet dari olahraga yang
memerlukan kekuatan dan kecepatan perlu mengonsumsi 1,2-1,7 gram protein/Kg BB/hari
(kurang lebih 100-212% dari yang dianjurkan) dan atlet endurance memerlukan protein
1,2-1,4 gram/Kg BB/hari (100-175% dari anjuran). Jumlah protein tersebut dapat
diperoleh dari diet yang mengandung 12-15% protein (Irianto, 2007).
4. Lemak
Kita memerlukan lemak dalam makanan kita. Lemak adalah satu-satunya sumber asam
lemak penting yang dapat membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K. Terdapat tiga
jenis lemak dalam makanan, yakni jenuh, tak jenuh tunggal, dan tak jenuh ganda. Lemak
jenuh merupakan jenis lemak yang paling berbahaya. Lemak jenis ini dapat meningkatkan
risiko stroke, penyakit jantung, dan peningkatan berat badan. Lemak jenuh terdapat pada
daging hewan ternak dan produk susu, terutama mentega dan keju keras (Khomsan, 2008).
Walaupun lemak merupakan sumber energi yang paling tinggi, tapi para atlet tidak
dianjurkan untuk mengkonsumsi lemak berlebihan. Karena energi lemak tidak dapat
langsung dimanfaatkan untuk latihan maupun bertanding. Lemak terdapat dalam makanan
asal hewan sebagai lemak hewani dan asal tumbuhan sebagai lemak nabati. Lemak hewani
contohnya adalah: keju, mentega, lemak daging (sapi/kambing). Contohnya lemak nabati
adalah minyak sawit, minyak kelapa, margarin, minyak kedelai, minyak kacang, dan
minyak jagung (Depkes RI, 2002).
6
Untuk memelihara keseimbangan fungsinya, tubuh memerlukan lemak 0,5 s.d 1 gr/Kg
BB/hari. Latihan olahraga meningkatkan kapasitas otot dalam menggunakan lemak
sebagai sumber energi. Peningkatan metabolisme lemak pada waktu melakukan kegiatan
olahraga yang lama mempunyai efek ”melindungi” pemakaian glikogen (glycogen sparing
effect) dan memperbaiki kapasitas ketahanan fisik (endurance capacity). Walaupun
demikian, konsumsi energi dari lemak dianjurkan tidak lebih dari 30% total energi per
hari. Bagi mereka yang memerlukan lebih banyak karbohidrat perlu menurunkan lemak
untuk mengimbanginya (Irianto, 2007).
5. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik dengan jumlah sedikit dalam tubuh, tetapi penting
untuk mengontrol proses metabolisme. Sebagian besar vitamin tidak dapat disintesis oleh
tubuh (Sandjaja.dkk, 2009).
Vitamin B1 dan vitamin B lainnya yang tergolong ke dalam vitamin B kompleks
berperan penting dalam proses pembentukan energi. Vitamin-vitamin lainnya dibutuhkan
dalam jumlah besar seperti vitamin A, C dan E untuk kebutuhan metabolisme lainnya.
Vitamin D dibutuhkan untuk pembentukan tulang bagi atlet sepak bola yang masih remaja.
Sumber vitamin A adalah sayur dan buah-buahan berwarna hijau tua/merah seperti
wortel, tomat, daun singkong, daun katuk, pepaya, mangga, sumber vitamin C adalah
jambu biji, pepaya, jeruk, belimbing dan sumber vitamin E adalah daging, ikan, sayuran
hijau, minyak jagung, minyak kedelai. Atlet sepakbola terutama remaja dianjurkan untuk
berjemur setiap pagi untuk memperkuat pembentukan tulang.
Vitamin banyak terdapat dalam makanan sumber asal hewani seperti daging, telur,
ikan dan ayam. Selain itu, vitamin juga bisa didapatkan dari sumber asal nabati, seperti
sayuran dan buah-buahan segar (Depkes RI, 2002).
6. Mineral
Mineral merupakan faktor penting yang diperlukan oleh tubuh untuk komponen enzim
yang banyak berperan dalam reaksi metabolisme tubuh dan otak. Magnesium dan mangan
dibutuhkan untuk memberikan energi pada otak. Natrium, kalium, dan kalsium sangat
penting untuk komunikasi sel saraf serta memudahkan dalam pengiriman pesan dari otak
ke seluruh tubuh, demikian pula sebaliknya (Khomsan, 2008).
Atlet sepakbola memerlukan oksigen yang lebih banyak untuk pembakaran
karbohidrat yang menghasilkan energi terutama pada saat bermain. Untuk mengangkut
7
oksigen (O2) ke otot diperlukan Hemoglobin (Hb) atau sel darah merah yang cukup.
Untuk membentuk zat besi (Fe) yang bersumber dari daging (dianjurkan daging yang tidak
berlemak), sayuran hijau dan kacang-kacangan. Oleh karena itu, atlet sepakbola tidak
boleh menderita anemia, agar dapat berpretasi.
Atlet sepak bola yang masih remaja memerlukan kalsium yang relatif lebih tinggi
untuk pertumbuhan tulangnya. Sumber kalsium ini relatif lebih tinggi untuk pertumbuhan
tulangnya. Sumber kalsium bisa didapatkan dari susu (rendah lemak). Karena itu atlet
sepakbola yang masih remaja sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi susu setiap hari agar
mencapai tinggi badan optimal. Ikan juga merupakan sumber kalsium terutama ikan yang
dikonsumsi dengan tulangnya (contoh: ikan teri). Selain itu tulang ikan juga mengadung
fluor untuk melindungi gigi agar tidak berlubang.
Zat-zat mineral lainnya seperti seng (Zn) dan selenium (Se) berfungsi sebagai
antioksidan yang dapat menghambat terbentuknya radikal bebas yang berlebihan sehingga
dapat mencegah kerusakan sel tubuh. Mineral bisa didapatkan dari makanan sumber
hewani maupun sumber nabati. Sumber Zn dan Se antara lain adalah: sea food, daging dan
lain-lain (Depkes RI, 2002).
8. Serat
Hal ini juga tidak boleh diabaikan oleh atlet sepakbola adalah konsumsi serat (fiber)
dari makanan. Konsumsi serat yang cukup dapat membantu buang air besar menjadi
teratur dan lancar. Serat juga sangat penting dalam pencegahan berbagai penyakit
misalnya penyakit kanker usus, dan juga penyakit jantung. Serat dan buahbuahan seperti:
bayam, kangkung, daun singkong, daun labu, apel, bengkuang (Depkes RI, 2002).
9. Suplemen
Suplemen adalah suatu zat/ unsur atau lebih yang dikemas untuk menambah zat/ unsur
yang sudah ada (Sandjaja.dkk, 2009). Kesadaran akan hidup sehat dengan mengkonsumsi
makanan sehat pada masyarakat Indonesia tampaknya mulai meningkat. Demikian pula
kesadaran untuk mengkonsumi vitamin dan mineral sesuai dengan kebutuhannya. Oleh
karena itu, konsumen sering tergiur untuk membeli produk yang lengkap kandungan
gizinya diperkaya berbagai macam vitamin dan mineral dan salah satunya adalah klaim
label diperkaya vitamin A, C. dan E (Khomsan, 2008).
Suplemen, sesuai dengan namanya hanya bersifat menambahkan atau melengkapi.
Jelas suplemen dirancang bukan untuk menggantikan makanan. Bagaimanapun sebutir pil
tidak akan dapat memberikan semua nutrien yang kita perlukan untuk hidup sehat. Sebagai
contoh, dalam buahan dan sayuran terdapat antioksidan yang berkhasiat melindungi tubuh
terhadap penyakit, namun antioksidan tersebut termasuk ke dalam jenis yang belum
berhasil diidentifikasi. Karena itu antioksidan ini tidak terdapat dalam pil. Padahal
9
berbagai studi menunjukkan bahwa makanan makanan yang kaya antioksidan terbukti
sangat baik untuk mencegah penyakit tertentu (Yuliarti, 2008).
Namun, walaupun membutuhkan, kita harus selalu waspada agar tidak over dosis.
Semua vitamin dan mineral adalah penting bagi proses metabolisme, proses perbaikan sel,
dan mengurangi penuaan dini, tapi suplemen berbeda dengan obat yang dapat memberikan
kesembuhan dalam sekejap. Hasil perbaikan darimengkonsumsi suplemen kemungkinan
terlihat setelah berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan (Yuliarti, 2008).
Berikut adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk memutuskan apakah
suplemen perlu diberikan kepada seorang atlet:
a. Suplemen dapat diberikan jika atlet menderita kekurangan zat-zat gizi tertentu yang
mungkin terjadi pada saat;
Mengikuti program penurunan berat badan
Menstruasi (atlet perempuan)
Variasi makanan kurang baik, misalnya pada vegetarian
b. Penggunaan suplemen harus dalam pengawasan dokter atau ahli gizi olahraga.
c. Dalam menggunakan suplemen vitamin perlu diingat tingkat toksisitas
vitamin dan mineral.
Dalam keadaan penyediaan menu makanan sehari-hari, cukup kandungan zat gizi
(vitamin dan mineral) sehingga suplemen tidak diperlukan (Irianto, 2007).
10
BAB III
HASIL OBSERVASI
3. 1. Identitas
Nama : Nuris Mahendra Putra
Usia : 19 tahun
Alamat : Jl. KH. Hasyim Asyari RT 09 RW 02 Talangagung Kepanjen.
Pendidikan : Mahasiswa ( ss fkip – bahasa inggris )
Pekerjaan : pelajar / Mahasiswa
No hp : +6285785997770
3. 2. Data Antropometri
BB : 62 kg
TB : 167 cm
BB 62 62
IMT : (𝑇𝐵)2 = ( 1,67)2 = 2,78 = 22,3 ( Normal )
3. 3. Data Biokimia
-
3. 4. Data Fisik Klinis
Tekanan Darah : 110 / 80 mg.
3. 5. Data Riwayat Makan
Makanan 2 kali sehari
Alergi seafood
Jarang mengkonsumsi buah
Makanan tidak bervariasi
3. 6. Data Lain - Lain
Riwayat penyakit sekarang : tidak ada
Status ekonomi : menengah atas
Latihan : 4 kali seminggu
11
BAB IV
RENCANA ASUHAN GIZI
C. Clinical - - - - -
TD = 110/80 (N)
D. Dietary History
- Makan - Makan tidak teratur NB 1.5 Kekeliruan pola Adanya obsesi dan keinginan Ditandai dengan
terkadang 2-3 makan menjadi kurus terkait dengan makan tidak
kali lingkungan teratur
- Konsumsi KH - Kurang asupan energy NI-1.2 Peningkatan Aktifitas fisik atlet sepak bola Ditandai dengan
12
Kurang kebutuhan energy konsumsi
- Konsumsi - Konsumsi karbohidrat NI 5.1 Peningkatan Aktifitas fisik atlet sepak bola karbohidrat
protein kurang kurang kebutuhan zat gizi kurang
- Konsumsi karbohidrat
lemak kurang
- Alergi seafood - Intake lemak kurang NI 5.6.1 Kekurangan intake Pemilihan makanan yang Ditandai dengan
- Jarang lemak kurang tepat, kurangnya kurangnya intake
mengonsumsi - Intake protein kurang NI 5.7.1 Kekurangan intake pengetahuan yang lemak dan protein
buah protein berhubungan dengan makanan
- Suka makan atau nutrisi terkait.
sayur - Jarang mengonsumsi NB 1.1 Pengetahuan yang Kurangnya pengetahuan Jarang makan
buah kurang dikaitkan mengenai pentingnya buah buah
dengan makanan dan
gizi
- Alergi seafood dan NB 1.7 Ketidaksesuaian Kurangnya pengetahuan yang Ditandai dengan
makanan tidak dalam pemilihan berhubungan dengan makanan alergi seafood dan
bervariasi bahan makanan dan zat gizi. sering
Alergi seafood mengkonsumsi
makanan tertentu
E. Lain – Lain
- Status ekonomi - - - - -
13
menengah ke
atas
- Mahasiswa dan
kos
b. Minggu Ke-2
C. Clinical - - - - -
TD = 110/70 (N)
D. Dietary History
- Makan 2 kali - Makan tidak teratur NB 1.5 Kekeliruan pola Adanya obsesi dan keinginan Ditandai dengan
sehari (pagi dan makan menjadi kurus terkait dengan makan 2 kali
14
malam) lingkungan sehari
- Konsumsi KH - Kurang asupan energy NI-1.2 Peningkatan Aktifitas fisik atlet basket Ditandai dengan
kurang - Konsumsi Karbohidrat kebutuhan energy konsumsi
- Intake lemak Kurang NI 5.1 Peningkatan Kurangnya pengetahuan yang karbohidrat
kurang kebutuhan zat gizi berhubungan dengab makanan kurang
- Jarang karbohidrat dan zat gizi.
mengonsumsi - Intake lemak kurang NI 5.6.1 Kekurangan intake Pemilihan makanan yang Ditandai dengan
buah lemak kurang tepat, kurangnya kekurangan intake
- Makanan cukup pengetahuan yang lemak
bervariasi berhubungan dengan makanan
- Suka makan atau nutrisi terkait.
sayur - Jarang mengonsumsi NB 1.1 Pengetahuan yang Kurangnya pengetahuan Jarang makan
buah kurang dikaitkan mengenai pentingnya buah buah
dengan makanan
dan gizi
E. Lain – Lain - - - - -
- Status ekonomi
menengah ke
atas
- Mahasiswa dan
kos
15
c. Minggu Ke-3
C. Clinical
TD = 110/70 (N) - - - - -
D. Dietary History
- Makan 3-4 kali - Kurang asupan energy NI-1.2 Peningkatan Aktifitas fisik atlet basket Ditandai dengan
sehari - Konsumsi Karbohidrat kebutuhan energy konsumsi
- Konsumsi KH Kurang NI 5.1 Peningkatan karbohidrat
Kurang kebutuhan zat gizi kurang
- Intake lemak karbohidrat
kurang - Intake lemak kurang NI 5.6.1 Kekurangan intake Pemilihan makanan yang Ditandai dengan
- Makanan lemak kurang tepat, kurangnya kurangnya intake
bervariasi pengetahuan yang lemak
16
- Memulai berhubungan dengan makanan
konsumsi buah atau nutrisi terkait.
- Mengonsumsi
sayur
E. Lain – Lain - - - - -
- Status ekonomi
menengah ke
atas
- Mahasiswa dan
kos
d. Minggu Ke-4
17
C. Clinical - - - - -
TD = 110/70 (N)
D. Dietary History
- Makan 4 kali - Intake protein berlebih NI 5.7.2 Kelebihan intake Sikap yang salah terhadap Ditandai dengan
sehari protein makanan yang terkait, jumlah intake
- Konsumsi KH kepercayaan terhadap makanan protein yang lebih
baik tertentu.
- Energi
tercukupi
- Intake protein
berlebih
- Makanan
bervariasi
- Mengonsumsi
buah dan sayur
E. Lain – Lain - - - - -
- Status ekonomi
menengah ke
atas
- Mahasiswa dan
kos
18
4.2 Perhitungan
BB = 62 kg
TB = 167 cm
Umur = 19 tahun
𝐵𝐵 62 62
IMT = (𝑇𝐵)2 = (1,67)2 = 2,78 = 22,3 (Normal)
19
4.3 Kebutuhan Zat Gizi (Karbohidrat, Lemak, Protein, Vitamin, Mineral)
a. Energi diberikan sesuai kebutuhan atlit sepak bola
b. Protein diberikan 1gr/kg BB untuk membantu meningkatkan performa saat latihan
c. Lemak diberikan 25 % dari kebutuhan total energy (olahraga sepak bola memiliki
aktivitas lama dengan intensitas rendah)
d. Karbohidrat diberikan tinggi (sisa dari kebutuhan energy total)
e. Vitamin Larut Air
B1 (tiamin) 1,5 – 3 mg/hari
B2 (Ribovalfin) 1,1 mg/1000 kal = 2,75 mg/hari
B3 ( Niasin ) 14 – 20 mg/hr
B6 ( Piridoksin ) 1,5 – 2 mg/hr
B12 ( Cobalamin ) 2,4 – 2,5 mcg/hr
Ascorbat acid ( C ) 200 mg/ hr
Vitamin Larut Lemak :
Vitamin K 700 – 900 mcg/hr
Vitamin D 500 – 600 mcg/hr
Vitamin A 500 – 600 mcg/hr
Vitamin E 15 mg/hr
f. Mineral
Mineral Makro :
Natrium > 1500 mg/hr
Kalium > 4700 mg/hr
Kalsium 1300 – 1500 mg/hr
Magnesium 400 – 450 mg/hr
Fosfor 1250 – 1500 mg/hr
Klorida > 2300 mg/hr
Mineral Mikro :
Besi ( Fe ) 15 – 18 mg/hr
Zink 11 – 15 mg/hr
Tembaga 795 – 900 mg/hr
Kromium 24 – 25 mcg/hr
Asam folat 180 mg/hr
Yodium 150 mg/hr
20
4.4 Asupan Cairan
a. Cairan yang dibutuhkan oleh atlet untuk 1 hari adalah 2,48 liter setiap hari
b. Untuk pertandingan pemberian cairan dilakukan dengan bertahap, selama dan
setelah latihan cairan yang dibutuhkan 150 – 250 cc dengan interval waktu tertentu.
c. Diberikan jenis cairan seperti air putih, sport drink atau jus buah.
d. Tidak disarankan untuk mengkonsumsi cairan yang mengandung kafein dan alcohol
e. Cairan yang mengandung sukroda, glukosa, fruktosa, dan maltodextrin.
f. Minum air sejuk
SELINGAN PAGI
Semangka 75 24 0,5 0,3 5,4
anggur hutan 75 22,6 0,1 0,2 5,8
21
Melon fresh 75 28,7 0,5 0,2 6,2
Cheese slices 30 81,4 5,2 5,9 1,9
susu kental manis 50 160 3,9 4,3 27,3
Sum for this meal: 316,7 10 11 46,5
SIANG
beras putih giling 100 360,9 6,7 0,6 79,5
ikan tongkol 30 33,3 7,2 0,3 0
bayam segar 100 37 3,7 0,2 7,3
Tahu 50 38 4,1 2,4 0,9
Pepaya 100 39 0,6 0,1 9,8
Teh 3 1,5 0 0 0,3
gula pasir 8 31 0 0 8
Sum for this meal: 540,6 22,3 3,6 105,8
SELINGAN SORE
Kentang 100 93 2 0,1 21,6
tepung terigu 25 91 2,6 0,3 19,1
Margarin 30 190,8 0 22 0
telur ayam 60 93,1 7,6 6,4 0,7
gula pasir 16 61,9 0 0 16
Santan 50 35,5 0,3 3,3 1,5
Sum for this meal: 565,2 12,5 32 58,8
MALAM
beras putih giling 100 360,9 6,7 0,6 79,5
daging sapi 30 80,7 7,5 5,4 0
Kecap 5 3 0,5 0 0,3
Cabbage roll (R) 50 44,2 3,2 2,8 1,5
Carrot fresh 50 12,9 0,5 0,1 2,4
buncis mentah 50 17,4 0,9 0,2 4
tempe kedele
murni 25 49,8 4,8 1,9 4,3
Jeruk 100 137,9 11,2 2,2 25,9
Sum for this meal: 706,8 35,3 13 117,8
Rincian Menu :
Jam 05.30 :
- Telur rebus matang
- The manis
Makan pagi :
22
- Nasi putih
- Ayam panggang
- Cah buncis wortel
- Tempe goreng
- Jus apel
Selingan Siang :
- Salad buah
Makan Siang :
- Nasi putih
- Ikan tongkol bumbu merah
- Sayur bening bayam
- Tahu bacem
- Papaya
- The manis
Selingan Sore :
- Kue lumpur
Makan Malam :
- Nasi putih
- Krengseng daging sapi
- Sayur sop
- Tempe bacem
- Jeruk
4.6 Perencanaan Diet untuk Pertandingan
a. 3-4 jam sebelum bertanding makanan lengkap dengansyarat: mudah cerna, tidak
merangsang dan bergas, karbohdrat tinggi, rendah lemak dan protein serta cukup
vitamin dan mineral
b. 1-2 jam sebelum bertanding makan-makanan kecil (< 500 kal)
Contoh : Siomay 1 porsi (200 gram) , memiliki kalori 142 kkal
c. 30-60 menit sebelum bertanding, hanya boleh mengkonsumsi minuman cair agar
atlet tidak dehidrasi.
Gambar 4.6 Contoh Menu Saat Bertanding
WAKTU MENU
3 – 4 jam sebelum bertanding Nasi (1 piring sedang)
23
diberikan makanan lengkap Ayam panggang tanpa kulit (1 potong sedang)
Tahu isi daging giling (1 potong sedang)
Sop wortel, kentang, bakso (1 mangkok)
Jus buah (1 gelas)
1 – 2 jam sebelum bertanding Roti + selai (2 iris)
diberikan makanan cair/ minuman Bakpia kacang hijau (4 buah)
< 1 jam sebelum bertanding Jus buah (1 gelas)
diberikan minuman
Selama bertanding diberikan Air putih
minuman Minuman isotonic
24
BAB V
MONITORING EVALUASI
Hasil monitoring jumlah konsumsi energy atlet yang dilakukan selama 4 minggu
menunjukkan adanya peningkatan pada konsumsi energy, konsumsi ini sudah memenuhi
rekomendasi perhitungan kecukupan energy yang direkomendasikan, karena adanya
peningkatan dan perubahan pola makan. Hal ini dikarena tingkat asupan pada atlit yang
meningkat setelah adanya intervensi. Pada minngu ke 3 dan ke 4 terjadi peningkatan.
Namun Seharusnya harus lebih ditingkatkan kembali asupan energy setiap harinya,
karena seorang atlet membutuhkan energy yang lebih untuk kebutuhan selama latihan,
pertandingan dan pemulihan. Energi ini dibutuhkan agar atlet tidak kelelahan dalam
aktifitasnya, dengan durasi permainan yang panjang serta intensitas gerakan permainan
yang tinggi dan tiba tiba, atlet dituntut memiliki simpanan energi yang cukup untuk dapat
memberikan performa maksimal (Penggalih, 2008).
26
Hasil monitoring jumlah asupan karbohidrat atlet yang dilakukan selama 4 minggu
menunjukkan adanya peningkatan pada minggu ke 4. Pada minggu ke empat terjadi
peningkatan drastis karena pada minggu keempat karena atlet ada jadwal pertandingan
sehingga membutuhkan asupan karbohidrat yang cukup untuk dijadikan energy.
Peningkatan karbohidrat tidak stabil dikarenakan pada minggu pertama hingga ketiga
tidak ada asupan peningkatan. Asupan karbohidrat masih kurang dari perhitungan yang
direkomendasikan. Seharusnya menambah asupan karbohidrat yang bervariasi. Karena
asupan karbohidrat akan menambah energy untuk atlet untuk latihan, pertandingan
maupun pemulihan setelah bertanding. Asupan karbohidrat sangat penting bagi seorang
atlet untuk mempertahankan cadangan energi yang cukup dengan memastikan bahwa
cadangan glikogen terisi sebanyak mungkin. Hal ini dapat tercapai dengan asupan
karbohidrat yang adekuat (Barasi, 2009).
27
Pada tabel monitor antropometri menunjukkan adanya perbedaan data
antropometri pada awal monitoring dan akhir monitoring terjadi penambahan berat
badan 1 kg, melihat BBI yang harus di capai adalah 60,3 kg. Peningkatan berat badan
ini dikarenakan atlet juga ingin memenuhi asupan sesuai dengan anjuran. Namun
asupan makan atlet sudah baik mulai stabil setiap minggunya karena asupan atlet
sudah mulai terkontrol dengan diberikannya intervensi. IMT pada atlet termasuk
kategori normal.
28
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI dan KONI Pusat. 1997. Pedoman Pengaturan Makan Atlit. Jakarta.
Depkes RI. 2013. Pedoman Pelatihan Gizi Olahraga Untuk Prestasi. Jakarta: Depkes RI
Mihardja, L. 2008. Sistem Energi dan Zat Gizi yang diperlukan pada Olahraga Aerobik dan
Anaserobik. Majalah Gizi Medik Indonesia, 5: 9-13.
Oliver, Jon (2008). Basketball Fundamentals: Dasar-Dasar Bola Basket. Jakarta Selatan:
Pakar Raya.
Penggalih MHST & Huriyati E. 2008.Gaya Hidup, Status Gizi, dan Stamina Atlet pada
Sebuah Klub Sepakbola. Berita Kedokteran Masyarakat, 23(4): 192-199.
Soekarman. (2008). Dasar Olahraga Untuk Pembina, Pelatih dan Atlet: Jakarta: Inti Idayu
Press
Kamila N, 2010. Peran Nutrisi Bagi Olahragawan.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319845/penelitian/PERAN+NUTRISI+BAGI+OLAHRA
GAWAN.pdf (online : 24 November 2018)
Yusuf Zanuar, 2013. Mempersiapkan Makanan Bagi Atlet Sepak Bola.
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/MEMPERSIAPKAN-MAKANAN-
BAGI-ATLET-SEPAK-BOLA.pdf (online : 24 November 2018)
29
Lampiran – lampiran
1. Recall Minggu 1
Hari ke 1
Food Amount energy protein fat carbohydr.
G kcal G g G
Pagi
beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
daging ayam 50 142.4 13.4 9.4 0
minyak kelapa 5 43.1 0 5 0
Sum for this meal: 546.5 20.1 15.1 79.5
Malam
beras putih giling 150 541.3 10.1 0.9 119.3
minyak kelapa 5,5 47,9 0 5,5 0
telur 60 93,1 7,6 6,4 0,7
tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
Sum for this meal: 781,8 27,2 16,6 128,2
Sum: 1.328 47,3 31,7 207,7
Hari ke 2
Food Amount energy protein fat carbohydr.
G kcal G g G
Pagi (8.30)
susu segar 200 131.9 6.4 7.8 9.6
Sum for this meal: 131.9 6.4 7.8 9.6
Siang
beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
Tahu 50 38 4.1 2.4 0.9
telur dadar 60 112.1 6.9 8.8 0.7
minyak kelapa 2.5 21.6 0 2.5 0
Sum for this meal: 532.6 17.6 14.3 81.2
Sore
beras putih giling 50 180.4 3.3 0.3 39.8
30
sayur lodeh 50 28 0.9 1.7 3
Tahu 25 19 2 1.2 0.5
tempe kedele murni 25 49.8 4.8 1.9 4.3
minyak kelapa 5 43.1 0 5 0
Sum for this meal: 320.3 11.1 10.1 47.5
Sum: 984.8 35.1 32.2 138.2
Hari ke 3
Amount energy protein fat carbohydr.
Food
G kcal G g G
Pagi(06.00)
susu dancow coklat 25 108.3 3.3 2.8 17.7
Sum for this meal: 108.3 3.3 2.8 17.7
Pagi(07.30)
Kangkung 15 2.3 0.3 0 0.3
kembang kool mentah 25 6.3 0.3 0.1 1.4
toge kacang hijau mentah 15 9.1 1 0.5 0.7
minyak kelapa 5 43.1 0 5 0
cireng/bakwan 25 135 1.3 10.1 9.8
tempe kedele murni 25 49.8 4.8 1.9 4.3
Sum for this meal: 245.5 7.8 17.7 16.4
Siang
beras putih giling 50 180.4 3.3 0.3 39.8
Kangkung 25 3.8 0.6 0.1 0.5
minyak kelapa 2.5 21.6 0 2.5 0
ikan lele 50 41.9 7.4 1.1 0
minyak kelapa 5 43.1 0 5 0
Sum for this meal: 290.8 11.3 9 40.3
Sum: 644.6 22.3 29.5 74.4
31
2. Recall Minggu ke 2
Hari 1
Amount energy protein fat carbohydr.
Food
G kcal G g G
Pagi
beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
minyak kelapa 2.5 21.6 0 2.5 0
daging ayam 50 142.4 13.4 9.4 0
minyak kelapa 5 43.1 0 5 0
Sum for this meal: 568 20.1 17.5 79.5
Malam
beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
daging ayam 50 142.4 13.4 9.4 0
Sum for this meal: 503.3 20.1 10.1 79.5
Sum: 1071.3 40.3 27.6 159
Hari ke 2
Amount energy protein fat carbohydr.
Food
G Kcal G g G
Pagi (10.00)
beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
daging kambing 150 403.3 37.3 27 0
Sum for this meal: 764.2 44 27.6 79.5
Malam
beras putih giling 50 180.4 3.3 0.3 39.8
daging ayam 50 142.4 13.4 9.4 0
tepung terigu 5 18.2 0.5 0.1 3.8
telur ayam 15 23.3 1.9 1.6 0.2
minyak kelapa 5 43.1 0 5 0
Sum for this meal: 407.5 19.2 16.4 43.7
Sum: 1171.7 63.3 44 123.2
32
Hari ke 3
Amount energy protein fat carbohydr.
Food
G kcal G g G
Pagi (07.30)
beras putih giling 150 541.3 10.1 0.9 119.3
roti gandum 20 54.8 1.8 0.6 10.4
Kangkung 25 3.8 0.6 0.1 0.5
kembang kool mentah 15 3.8 0.2 0 0.8
toge kacang hijau mentah 15 9.1 1 0.5 0.7
telur dadar 80 149.5 9.2 11.8 1
Sum for this meal: 762.3 22.8 13.9 132.6
Malam (20.00)
beras putih giling 150 541.3 10.1 0.9 119.3
ikan lele 50 41.9 7.4 1.1 0
minyak kelapa 5 43.1 0 5 0
kembang kool mentah 10 2.5 0.1 0 0.5
krai / mentimun 10 1.3 0.1 0 0.3
daun kemangi mentah 5 1.1 0.1 0 0.3
Sum for this meal: 631.3 17.7 7.1 120.3
Sum: 1393.6 40.5 21 253
3. Recall minggu ke 3
Hari ke 1
Amount Energy protein fat carbohydr.
Food
G Kcal G g G
Pagi
Susu kental manis 100 360.9 6.7 0.6 79.5
Siang
beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
sawi hijau 25 3.8 0.6 0.1 0.5
mie basah 25 35.3 1.2 0.2 7.1
33
telur dadar 60 112.1 6.9 8.8 0.7
tempe kedele murni 25 49.8 4.8 1.9 4.3
minyak kelapa 5 43.1 0 5 0
Jus alpukat susu 300 284,7 3,9 14,4 39
Sum for this meal: 889,7 24,1 31 131,1
Sore
beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
jamur putih mentah 25 6.8 0.6 0.1 1.3
Tahu 50 38 4.1 2.4 0.9
Minyak kelapa 3,75 32.3 0 3.8 0
Apel 75 49.3 0.2 0.3 11.5
Sum for this meal: 487.3 11,6 7,2 93,2
Sum: 1.737,9 52,4 10,9 303,8
Hari ke 2
Amount Energy protein fat carbohydr.
Food
G Kcal G g G
Pagi
Susu kental manis 100 360.9 6.7 0.6 79.5
Siang
beras putih giling 150 541.3 10.1 0.9 119.3
sayur bening campur 50 16.5 0.6 0.2 3.8
Tahu 25 19 2 1.2 0.5
cireng/bakwan 25 135 1.3 10.1 9.8
minyak kelapa 10 86.2 0 10 0
Sum for this meal: 798 14 22.4 133.3
Malam
beras putih giling 200 721.8 13.4 1.2 159
daging ayam 50 142.4 13.4 9.4 0
kembang kool mentah 10 2.5 0.1 0 0.5
krai / mentimun 10 1.3 0.1 0 0.3
daun kemangi mentah 5 1.1 0.1 0 0.3
34
telur puyuh 55 101.7 7 7.6 0.8
tempe kedele murni 25 49.8 4.8 1.9 4.3
minyak kelapa 5 43.1 0 5 0
Sum for this meal: 1063.7 38.9 25.2 165.1
Sum: 2.222.6 59.6 48.2 377.9
Hari ke 3
Amount Energy protein fat carbohydr.
Food
G Kcal G g G
Pagi
Susu kental manis 100 360.9 6.7 0.6 79.5
Roti tawar 40 109.6 3.5 1.2 20.8
Sum for this meal: 470.5 10.2 1.8 99.8
Siang
beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
Tahu 25 19 2 1.2 0.5
ikan lele 50 41.9 7.4 1.1 0
minyak kelapa 10 86.2 0 10 0
Jus mangga 300 164,9 0,3 0,3 42,6
Sum for this meal: 672,9 16,4 13, 2 122,6
Sore
Beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
Carrot fresh 25 6.5 0.2 0.1 1.2
kembang kool mentah 25 6.3 0.3 0.1 1.4
sawi hijau 15 2.3 0.3 0 0.3
daging ayam 25 71.2 6.7 4.7 0
telur ayam 60 93.1 7.6 6.4 0.7
Apel 75 49.3 0.2 0.3 11.5
Sum for this meal: 589.6 22 12.2 94,6
Malam
beras putih giling 50 180.4 3.3 0.3 39.8
sate ayam 100 314.1 25.6 23 0
35
Teh manis 250 32,3 0 0 8
Sum for this meal: 526,8 28,9 23,6 47,8
Sum: 2.259,8 77,5 50,6 364,8
4. Recall minggu ke 4
Hari ke 1
Amount energy protein fat carbohydr.
Food
G kcal G g G
Pagi
beras putih giling 200 721.8 13.4 1.2 159
daging ayam goring 50 166 13.1 11.6 1.9
perkedel jagung 25 35.7 1.8 1.9 3.5
minyak kelapa 5 43.1 0 5 0
telur ayam 60 93.1 7.6 6.4 0.7
Susu kental manis 100 360.9 6.7 0.6 79.5
Sum for this meal: 1.420,6 2,6 26,7 244,6
Siang
Jus alpukat susu 300 284,7 3,9 14,4 39
Sore
beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
ikan goring 50 79.9 6.5 6 0
kacang panjang biji 50 17.4 0.9 0.2 4
minyak kelapa 2.5 21.6 0 2.5 0
Apel 75 49.3 0.2 0.3 11.5
Sum for this meal: 529,1 14.3 9,6 95
Malam
beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
telur ayam 60 93.1 7.6 6.4 0.7
Tahu 25 19 2 1.2 0.5
tempe kedele murni 25 49.8 4.8 1.9 4.3
ikan tongkol 50 55.4 12 0.5 0
Teh manis 250 32.3 0 0 8
36
Sum for this meal: 578.2 33 10.6 84.9
Sum: 2.812.6 53.8 61.3 463.5
Hari ke 2
Amount energy protein fat carbohydr.
Food
G kcal G g G
Pagi
beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
daging ayam goreng 50 166 13.1 11.6 1.9
perkedel jagung 25 35.7 1.8 1.9 3.5
minyak kelapa 5 43.1 0 5 0
Susu kental manis 100 360.9 6.7 0.6 79.5
Apel 75 49.3 0.2 0.3 11.5
Sum for this meal: 1.015.9 28,5 19,9 175,8
Siang
jus alpukat susu 300 284,7 3,9 14,4 39
roti tawar 80 219.1 7 2.4 41.5
Sum for this meal: 503,8 10,9 16,8 80,5
Sore
Beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
Kentang 100 93 2 0,1 21,6
minyak kelapa 5 43,1 0 5 0
ikan bandeng 80 67,1 11,8 1,8 0
minyak kelapa 4 34,5 0 4 0
Sum for this meal: 598,6 20,5 11,5 101,1
Malam
beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
cireng/bakwan 75 404.9 4 30.4 29.4
minyak kelapa 5 43.1 0 5 0
Apel 75 49.3 0.2 0.3 11.5
Teh manis 250 32.3 0 0 8
Sum for this meal: 890.5 10,9 36,3 120,4
37
Sum: 3.008,8 70,8 84,5 477,8
Hari ke 3
Amount Energy protein fat carbohydr.
Food
G Kcal G g G
Pagi
beras putih giling 150 541.3 10.1 0.9 119.3
ikan kakap 75 62.9 13.7 0.5 0
telur ayam 60 93.1 7.6 6.4 0.7
Tahu 25 19 2 1.2 0.5
Minyak kelapa 4,25 36,6 0 4,3 0
Susu kental manis 100 360.9 6.7 0.6 79.5
Sum for this meal: 1.113.8 40,1 13.9 200
Siang
roti tawar 80 219.1 7 2.4 41.5
Apel 75 49.3 0.2 0.3 11.5
cireng/bakwan 75 404.9 4 30.4 29.4
minyak kelapa 5 43.1 0 5 0
Sum for this meal: 716.4 11.2 38.1 82.4
Sore
beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
telur ayam 60 116.3 9.5 8 0.8
minyak kelapa 3 3,5 0 3 0
Sum for this meal: 516.8 16.1 13.4 80.3
Malam
beras putih giling 100 360.9 6.7 0.6 79.5
Soto ayam 100 108 7.4 4.6 8.7
Telur asin 140 217.2 17.6 14.8 1.5
Teh manis 250 32.3 0 0 8
Sum for this meal: 718.4 31.7 20 97,7
Sum: 3.065.4 99.1 85.4 460.4
38