Anda di halaman 1dari 13

Makalah management pelayanan kesehatan primer

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas organisasi management kesehatan

Disusun oleh :
Nama : muhammad sholeh ramadhana
Kelas : e/kp/1
Nim :04.15.4277

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


KONSENTRASI INSTALASI GAWAT DARURAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pelayanan kesehatan di Amerika sangat terpadu dan selalu mengalami
perubahan. Banyak variasi pelayanan yang tersedia dari berbagai disiplin kesehatan
profesional, Tetapi untuk memperoleh pelayanan tersebut sangat sulit untuk
kalangan yang mempunyai asuransi pelayanan kesehatan yang terbatas.
Sedangkan, mereka yang tidak mempunyai asuransi sering datang pada saat
penyakit telah bertambah berat, sehingga membutuhkan biaya yang lebih mahal.
Perkembangan teknologi dan pengobatan baru yang terus berlangsung
menyebabkan masa perawatan (length of stay, LOS) menjadi lebih singkat dan
berdampak pada biaya pelayanan kesehatan yang juga menjadi meningkat
(McMahon Rosemary. 2002).
Keperawatan adalah suatu disiplin pelayanan. Nilai- nilai profes keperawatan
bertujuan menolong orang mendapatkan kembali, mengelola, atau memperbaiki
kesehatan, mencegah penyakit, serta memperoleh kenyamanan dan kepercayaan
diri. Sistem pelayanan kesehatan pada era millenium ini lebih berorientasi pada
bisnis daripada pelayanan karena adanya keinginan untuk menghemat biaya (Perry
& Potter, 2009).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengerti tentang “Mengelola Pelayanan Perawatan Kesehatan
Primer”
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami tentang Konsep Pelayanan Kesehatan Primer.
b. Mahasiswa mampu memahami tentang Pengertian Pelayanan Kesehatan Primer.
c. Mahasiswa mampu memahami tentang Bekerja Dalam Masyarakat.
d. Mahasiswa mampu memahami tentang Meningkatkan Cakupan Kesehatan.
e. Mahasiswa mampu memahami tentang Merencanakan Kegiatan Kesehatan.
C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah
menggunakan metode kepustakaan. Dalam metode ini para penyusun membaca
buku-buku yang berhubungan dengan makalah ini.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun secara sistematika yang terdiri dari tiga bab yaitu :
Bab I : Berisi tentang Pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang, tujuan
penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II : Berisi Tinjauan Teoritis, yang berisi tentang Konsep Pelayanan Kesehatan
Primer, Pengertian Pelayanan Primer, Pengertian Pelayanan Kesehatan Primer,
Bekerja dalam Masyarakat, Meningkatkan cakupan Kesehatan, dan Merencanakan
Kegiatan Kesehatan.
Bab III : Berisi Penutup, yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran. Pada
bagian akhir makalah ini penulis cantumkan juga daftar pustaka.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Pelayanan Kesehatan Primer


Pelayanan kesehatan primer merupakan pelayanan kesehatan esensial yang dibuat
dan bisa terjangkau secara universal oleh individu dan keluarga di dalam
masyarakat. Pelayanan kesehatan dibuat keberadaannya untuk mereka melalui
partisipasi penuh dari mereka dan disiapkan dengan biaya yang terjangkaunya dan
merangkum berbagai aspek masyarakat dan negaranya. Fokus dari pelayanan
kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum berbagai aspek masyarakat
dan kebutuhan kesehatan (Lancaster.J dan Stanhope.M, 1997).
Tatanan untuk pelayanan kesehatan primer berada dalam masyarakat dari negara
itu, perlu kiranya dicatat bahwa konsep PHC berbeda dengan konsep pelayanan
primer yang muncul didalam profesi medis. Pelayanan primer berhubungan dengan
pemberian pelayanan kesehatan yang di arahkan oleh obat, perawatan atau
cabang-cabang dari sistem pelayanan kesehatan. Pelayanan primer tidak
merupakan bagian dari model kesehatan tradisional yang membagi pelayanan
kesehatan ke primer, sekunder dan tersier tingkatannya. Dalam hal ini kata “primer”
berhubungan dengan kontak pertama dari individu dengan sistem kesehatan
(Lancaster.J dan Stanhope.M, 1997).
1. Pengertian Pelayanan Kesehatan Primer
Pelayanan kesehatan primer (PHC) adalah strategi yang dapat dipakai untuk
menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk
(Lancaster.J dan Stanhope.M, 1997). Pelayanan primer berfokus pada pelayanan
kesehatan individual, sedangkan pelayanan kesehatan primer berfokus pada
perbaikan kesehatan dari seluruh populasi (Perry, Potter. 2009).
PHC menekankan pada perkembangan yang bisa diterima, terjangkau pelayanan
kesehatan yang diberikan adalah esensial bisa diraih, yang esensial dan
mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang disertai percaya kepada
diri sendiri disertai partisipasi masyarakat dalam menentukan sesuatu tentang
kesehatan. Amerika tidak mengadopsi PHC sebagai strategi nasional atau sebagai
strategi alternatif yang minimal dari tingkat kesehatan masyarakat. Perawat
kesehatan masyarakat mempunyai peranan penting dalam menolong orang untuk
mempelajari cara merawat diri sendiri dan mau bekerja dengan masyarakat yang
lain dalam mengembangkan kapasitas atau infrastruktur yang diperluas untuk
menjamin pelayanan kesehatan yang esensial bagi setiap orang (McMahon
Rosemary. 2002).
2. Pelayanan kesehatan primer Deklarasi Alma-Ata
Konferansi internasional PHC, yang bertemu di Alma-Ata pada tanggal 12
september pada tahun 1978 menyatakan dari tiap pemerintahan yang mendesak
semua kesehatan dan para petugas pembangunan dan masyarakat dunia untuk
melindungi dan meningkatkan kesehatan penduduk dunia, sehubungan dengan itu
dibuat deklarasi yang berbunyi seperti berikut :
1. Konferensi dengan kuat mengakui bahwa sehat adalah status selengkapnya
dalam keadaan baik fisik, mental dan sejahtera sosial dan bukan hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan, merupakan hak manusia yang fundamental dan
tercapainya tingkat kesehatan setinggi mungkin merupakan tujuan sosial seluruh
dunia, sedangkan realisasinya memerlukan kegiatan banyak sektor sosial dan
ekonomi yang lain sebagai tambahan kepada sektor kesehatan.
2. Terdapatnya ketidaksamaan status kesehatan dari orang terutama terutama
diantara negara berkembang dan sedang berkembang juga di dalam negara-negara
yang politik, sosial dan ekonomi yang tidak bisa diterima dan karena itu
penghayatan untuk semua negara.
3. Perkembangan ekonomi dan sosial berdasarkan peran-peran ekonomi
internasional sangat penting untuk meraih sepenuhnya kesehatan bagi semua dan
mengurangi kesenjangan antara status kesehatan negara yang sudah maju dan
yang sedang berkembang. Peningkatan dan perlindungan dan kesehatan penduduk
adalah esensial agar bisa mempertahankan perkembangan ekonomi, sosial dan ikut
serta meningkatkan meningkatkan kualitas hidup dan perdamaian di dunia.
4. Rakyat mempunyai hak dan kewajiban berpartisipasi secara perorangan atau
berkelompok dalam perencanaan dan implementasi pelayanan kesehatan.
5. Pemerintah mempunyai tanggung jawab kesehatan rakyatnya yang hanya bisa
terpenuhi dangan persiapan usaha-usaha kesehatan dan sosial. Target sosial
pertama dari pemerintah, organisasi internasional, dan untuk rakyat seluruh dunia di
dekade mendatang harus berupa pencapaian seluruh rakyat di dunia pada tahun
2000 tingkat kesehatan yang memungkinkan mereka hidup produktif baik sosial
maupun ekonomi. Pelayanan kesehatan primer merupakan kunci untuk mencapai
target sebagai bagian dari perkembangan semangat keadilan sosial.
6. Pelayanan kesehatan primer (PHC) merupakan pelayanan kesehatan esensial
berdasarkan yang praktisi, ilmiah, dan metoda sosial yang bisa diterima dan
teknologi yang dapat terjangkau oleh individu dan keluarga didalam masyarakat
lewat keikutsertaan sepenuhnya dari mereka dengan biaya yang terjangkau oleh
masyarakat dan negara untuk mempertahankan tiap tingkat perkembangan dengan
semangat percaya diri dan keputusan sendiri. Hal tersebut merupakan bagian
integral dalam sistem kesehatan negara yang merupakan fungsi sentral dan fokus
utama dan dari keseluruhan perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat. Hal
tersebut merupakan tingkat kontak pertama bagi individu dan keluarga dan
masyarakat dengan sistem-sistem kesehatan nasional, mendekatkan pelayanan
kesehatan sedekat mungkin ketempat pemukiman dan tempat bekerja, serta
mengisi elemen pertama dari proses pemeliharaan kesehatan yang terus
berkesinambungan.
7. Pelayanan kesehatan primer :
a. Menyentuh dan berevolusi dari kondisi ekonomi dan sosiokultural,
karakteristik-karakteristik politik dari negara dan masyarakat serta berlandaskan
aplikasi sosial yang relevan, riset biomedis dan pelayanan kesehatan serta
pengalaman kesehatan masyarakat.
b. Ditujukan pada masalah kesehatan yang utama di masyarakat
menyajikan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang serasi.
c. Meliputi paling tidak mencakup : pendidikan tentang masalah kesehatan
yang menonjol disertai metoda pencegahan, pengendalian, peningkatan suplai
bahan makanan dan nutrisi, pemyediaan air yang cukup dan memenuhi syarat
disertai dasar-dasar sanitasi, perawatan ibu dan anak, serta keluarga berencana,
imunisasi terhadap penyakit infeksi yang banyak, pencegahan dan pengendalian
penyakit lokal yang endemis pengobatan penyakit yang umum dan berbagai cidera,
penyediaan obat-obatan yang esensial.
d. Melibatkan semua faktor sebagai tambahan kepada sektor kesehatan,
semua sektor yang berkaitan, semua aspek nasional dan perkembangan
masyarakat, terutama pertanian, peternakan, hewan, makanan, industri, pedidikan,
perumahan, pabrik-pabrik, komunikasi dan sektor lain, dan permintaan-permintaan
usaha yang terkait dengan semua sektor tersebut.
e. Memerlukan dan peningkatan kepercayaan masyarakat dan individu
disertai partisipasi dalam perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian, dan
pengendalian pelayanan kesehatan primer, memanfaatkan sumber-sumber yang
ada baik lokal maupun nasional dan lain-lain yang tersedian dan akhirnya
dikembangkan dengan pendidikan yang cocok dimana masyarakat dapat ikut
berpartisipasi.
f. Harus dilestarikan dengan sistem federal yang terintegrasi secara
fungsional, saling menunjang perbaikan yang progresif kekomprehensifan pelayanan
kesehatan untuk semua, serta memprioritaskan yang sangat membutuhkan.
g. Mempunyai tingkat lokal dan tingkat referal, para petugas kesehatan,
termasuk dokter, perawat, bidan, para pembantu, para petugas dari masyarakat,
serta dimanfaatkan sebagainpenolong walaupun secara tradisional, bila perlu yang
sudah mendapat pelatihan yang cocok baik sosial maupun teknis agar bisa
dipekerjakan sebagai tim kesehatan sehingga bisa memberi respon kepada
kebutuhan kesehatan yang diekspresikan oleh masyarakat (Lancaster Jeanette,
Stanhope Marcia. 1997).
8. Semua pemerintah harus memformulasikan kebijakan nasional, strategi dan rencana
kegiatan yang bisa diterjunkan dan bisa mempertahankan pelayanan kesehatan
primer sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan nasional yang komprehensif
yang terkoordinasi dengan sektor-sektor lain. Sebagai akhirnya sangat perlu untuk
mempraktekkan kehendak politik untuk mobilisasi sumber-sumber negara serta
memanfaatkan sumber-sumber dari luar secara rasional.
9. Semua negara harus bekerjasama dengan semangat kemitraan dan bekerja untuk
menjamin pelayanan kesehatan primer untuk semua karena pencapaian kesehatan
oleh rakyat disetiap negara langsung menjadi keinginan dan keuntungan negara-
negara lain. Dalam konteks ini gabungan laporan dari WHO UNICEF tentang
pelayanan kesehatan primer mengandung dasar yang kokoh untuk perkembangan
selanjutnya dan pengoperasian pelayanan kesehatan primer di seluruh dunia.
10. Tingkat pelayanan kesehatan yang bisa diterima oleh seluruh rakyat di dunia pada
tahun 2.000 bisa dicapai melalui pemakaian sumber-sumber di dunia sepenuhnya
yang baik, jumlah yang sangat besar sekarang dipakai perlengkapan dan konflik
militer. Kebijakan yang murni independen, damai, kebebasan dan perlucutan senjata
dapat dan harus membebaskan dan menambah sumber-sumber yang bisa
dicurahkan lebih ke tujuan perdamaian dan lebih penting untuk mempercapat
perkembangan sosial dan dan ekonomi dan karena itu Pelayanan Kesehatan Primer
(PHC), sebagai bagian yang esensial agar mendapat bagian yang tepat (McMahon,
Rosemary, 2002).
PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan dimana konsumen pelayanan
kesehatan menjadi mitra dengan profesi-profesi dan ikut serta mencapai tujuan
umum kesehatan yang lebih baik. Menyimak definisi WHO tentang elemen-elemen
esensial dalam dinas pelayanan kesehatan untuk penyajian, terdapat sekurang-
kurangnya delapan elemen kesehatan yang esensial untuk menyajikan PHC,
sebagai berikut :
a. Pendidikan tentang masalah-masalah kesehatan yang lazim dan dirasakan serta
metoda-metoda pengendalian masalah tersebut.
b. Peningkatan suplai makanan serta nutrisi yang tepat.
c. Perawatan kesehatan ibu hamil dan anak, termasuk keluarga berencana.
d. Persediaan air yang cukup dan memenuhi syarat yang tidak membahayakan dan
memenuhi syarat dasar-dasar sanitasi.
e. Imunisasi terhadap penyakit infeksi yang utama.
f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemis setempat.
g. Pengobatan penyakit yang umum dan cedera.
h. Penyediaan obat-obatan untuk di rumah tangga masyarakat (Mubarak Wahid
Iqbal, Chayatin, Nurul. 2009).

B. Bekerja Dalam Masyarakat

Pekerja kesehatan yang tergabung dalam suatu pusat kesehatan mempunyai


tanggung jawab khusus untuk menyokong pekerja kesehatan desa dan, pada saat
yang sama, menjadi penyambung antara pekerja tersebut dan pelayanan kesehatan
tingkat pusat atau kabupaten (McMahon, Rosemary, 2002).
Pekerja kesehatan seperti ini hampir selalu mempunyai fungsi manajemen, sehingga
harus mengenali masyarakat tersebut dan mengetahui sebanyak-banyaknya
masalah dan kebutuhan mereka, dari para pekerja kesehatan di daerah tersebut dan
dari pemimpin masyarakat. Banyak masalah mungkin tidak tampak sebagai masalah
kesehatan tetapi kebanyakan, misalnya perumahan yang buruk dan kurang gizi,
akan menjadi penyebab, atau berhubungan dengan, masalah kesehatan.
Masyarakat tidak akan menjadi atau tindakan tetap sehat sampai masalah ini
diselesaikan. Masalah-masalah seperti itu memerlukan kerja sama lintas sektoral
antara sektor kesehatan dengan sektor lain, misalnya pendidikan atau pertanian,
masalah lain dapat diselesaikan oleh masyarakat sendiri dengan pertolongan dan
saran dari para pekerja sosial (McMahon, Rosemary, 2002).
Kebanyakan negara memiliki rencana kesehatan nasional atau sejumlah program
nasional misalnya kesehatan ibu dan anak, atau pengendalian penyakit menular
(misalna lepra, tuberkulosis). Departemen kesehatan menetapkan kebijakan umum
dan merinci tujuan umum program yang harus diterapkan pada tingkat madya dan
dasar. Tujuan umum ini harus diperinci menjadi tujuan dan sasaran menengah.
Misalnya, tujuan nasional adalah memberantas polimielitis. Tujuan program mungkin
adalah menurunkan insidensi (angka kejadian kasusu baru) kelumpuhan akibat
poliomielitis sampai 50%, dan sasarannya mungkin “mengimunisasi semua anak di
bawah usia dua tahun, yaitu tiga juta anak, terhadap poliomielitis dalam dua tahun,
dari 1.1.1993 sampai 1.1.1995”. pada tingkat daerah, sasarannya dirinci menjadi
jumlah anak berusia di bawah dua tahun sesuai dengan yang terdapat di daerah
tertentu, yang mungkin berjumlah 5000 anak. Pada tingkat dasar, jumlah 5000 harus
dibagi-bagi supaya dapat mencakup beberapa desa, mungkin 1000 anak pada satu
desa, 500 anak di desa lain, dan seterusnya sampai seluruh daerah mencakup,
setiap pekerja kesehatan primer akan memiliki sasaran kecil di daerah kecil. Jumlah
keseluruhan dan beberapa daerah kecil akan menjadi 5000 anak yang akan
diimunisasi di wilayah itu (McMahon, Rosemary, 2002)

C. Meningkatkan Cakupan Kesehatan


Di banyak negara, banyak sekali keluarga tidak dapat menjangkau perawatan
kesehatan atau tidak tercakup oleh sistem kesehatan. Bagaimana seorang pekerja
kesehatan primer di sebuah desa dapat mengadakan perawatan kesehatan untuk
banyak orang, terutama bagi mereka yang tinggal sampai sejauh 10 atau 20 km.
salah satu cara adalah dengan bekerja sama dengan masyarakat dan menggunakan
sumber daya yang ada dalam masyarakat sehingga, untuk sejumlah tugas,
masyarakat dapat mengurusi dirinya sendiri, dengan dukungan pekerja kesehatan
yang mengunjungi mereka dari waktu ke waktu. Penduduk desa akan mengirim
orang sakit atau mereka yang memerlukan perawatan dan nasihat yang lebih
khusus kepada pekerja kesehatan masyarakat atau perawat apotik atau pusat
kesehatan (McMahon, Rosemary, 2002).
Pekerja kesehatan yang memiliki peran manajemen meningkatkan cakupan
kesehatan dengan melatih dan mendukung para pekerja kesehatan masyarakat dan
dengan kata lain memperluaskan cakupan kesehatan masyarakat (Supartini nurlina.
2000).
D. Merencanakan Kegiatan Kesehatan
1. Fungsi Perencanaan
Prinsip pembagian kerja memiliki hubungan langsung dengan perencanaan dan
pengorganisasia tenaga kerja. Rencana yang baik harus menjabarkan dengan jelas
tugas-tugas yang akan dilaksanakan dan orang yang ditugaskan untuk
menjalankannya. Demikian juga, prinsip penghematan sumber daya yang langka
berkaitan dengan perencanaan. Perencanaan merupakan usaha untuk menjawab
pertanyaan sebelum pertanyaan itu benar-benar timbul, mengantisipasi sebanyak
mungkin keputusan pelaksanaan dengan meramalkan masalah-masalah yang
mungkin timbul, dan menerapkan prinsip-prinsip serta menetapkan aturan-aturan
untuk memecahkannya. Dengan demikian, perencanaan mencakup rincian kriteria
evaluasi, aturan dan norma yang akan dipakai dalam keputusan penerapan
(Lancaster Jeanette, Stanhope Marcia. 1997).
2. Keputusan Perencanaan Mengenai Tujuan
Keputusan perencanaan yang pertama adalah menentukan masalah-masalah apa
yang ada dan mana di antara mereka yang perlu mendapat perhatian prioritas.
Sebuah masalah mungkin berupa kesenjangan anatara apa yang ada dan apa yang
seharusnya, atau suatu halangan untuk menjembatani kesenjangan tersebut.
Perencanaan juga harus memutuskan siapa yang berisiko itu tinggal dan bekerja,
tingkatan sosial mereka, dan ‘daerah cakupan’ yang dapat mencapai mereka.
Keputusan perencanaan yang paling penting adalah seberapa jauh perencanaan
tersebut ditujukan untuk mengurangi masalah, dan waktu yang diperlukan untuk
mencapai pengurangan itu. Singkatnya, fungsi perencanaan adalah untuk
mempelajari masalah-masalah dan memutuskan perubahan yang akan dilakukan
(Perry, Potter. 2009).
3. Keputusan Perencanaan Mengenai Kegiatan
Keputusan pertama menyangkut kegiatan yang diperlukan, mungkin berada di
bawah judul besar kegiatan pelayanan, pengembangan, dan kegiatan penyokong.
Untuk setiap kegiatan, harus di putuskan individu, kelompok, atau masyarakat
sasaran yang akan terkena kegiatann tersebut. (sasaran tersebut tidak selalu
merupakan masyarakat yang secara langsung terkena masalah, misalnya para ibu
dapat dididik mengenai gizi anak-anak). Kemudian diperlukan sebuah keputusan
mengenai jumlah masing-masing jenis kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
kelompok sasaran, misalnya satu, dua, atau tiga kali kunjungan. Seringkali terdapat
beberapa pilihan cara untuk melaksanakan kegiatan, ada berbagai kemungkinan
teknik, metode, dan kerangka institusional. Harus dibuat keputusan mengenai
pendekatan yang tepat untuk keadaan tertentu. Keputusan lebih lanjut menyangkut
waktu, urutan, frekuensi, tempat kegiatan, dan penyerahan tugas dan tanggung
jawab kepada para anggota staf tim kesehatan. Singkatnya, fungsi perencanaan
memerlukan perancangan kegiatan tim yang terinci (McMahon Rosemary. 2002).
4. Keputusan Perencanaan Mengenai Sumber Daya
Keputusan mengenai sumber daya berbeda dari keputusan yang menyangkut tujuan
dan kegiatan dalam hal jumlahnya. Segera setelah sumber daya dasar yang
diperlukan staf, peralatan, persediaan mengenai jumlah yang diperlukan dari
masing-masing sumber daya tersebut. Keputusan ini memungkinkan untuk
membuat, dan karenanya keputusan mengenai anggaran dapat dilakukan.
Pertimbangan logistik akan membantu memutuskan dari mana sumber daya yang
diperlukan untuk menjalankan kegiatan itu dan ke mana harus disalurkan. Secara
khusus, akan diperlukan beberapa keputusan mengenai dari mana dan didapatkan,
yakni pengaturan keuangan sehingga berbagai sumber dana, dari masyarakat atau
badan lain, dapat ikut membantu anggaran. Dengan demikian, tugas perencanaan
ini menyangkut masalah spesifikasi dan jumlah sumber daya (McMahon Rosemary.
2002).
5. Merencanakan Kegiatan Kesehatan Langkah demi Langkah
Perencanaan bermula sebagai sebuah gagasan atau sebagai respon terhadap
keadaan tertentu, ini dapat terjadi di senuah tingkatan sistem kesehatan. Namun,
biasanya kementerian kesehatan mengeluarkan kebijakan dan pedoman umum
sistem. Peranan tim kesehatan dengan demikian adalah menerjemahkan kebijakan
itu di tingkat daerah, merencanakan penerapannya, dan memastikan bahwa
kebijakan tersebut terlaksana (Supartini nurlina. 2000).
Pada pekerjaan rutin, perencanaan terjadi secara terus-menerus. Metode
perencanaan dapat diterapkan pada program besar, misalnya program nasional
malaria atau pada program kecil, misalnya penyuluhan kesehatan untuk seorang
pasien. Langkah-langkah perencanaan kegiatan menitikkan pada lima langkah
perencanaan, yaitu :

a. Mengamati keadaan
1. Sumber informasi untuk tujuan perencanaan perawatan kesehatan primer
2. Jenis dan sumber informasi dan metode pengumpulannya
3. Mengumpulkan informasi dasar mengenai masyarakat
4. Informasi mengenai sumber daya yang tersedia
5. Mengumpulkan informasi untuk mejelaskan penyebab masalah
6. Menganalisis informasi
b. Mengenali masalah
1. Memilah masalah yang penting

c. Menetapkan tujuan
d. Mengkaji hambatan
e. Menjadwalkan kegiatan

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pelayanan kesehatan primer merupakan pelayanan kesehatan esensial yang dibuat
dan bisa terjangkau secara universal oleh individu dan keluarga di dalam
masyarakat. Pelayanan kesehatan dibuat keberadaannya untuk mereka melalui
partisipasi penuh dari mereka dan disiapkan dengan biaya yang terjangkaunya dan
merangkum berbagai aspek masyarakat dan negaranya. Fokus dari pelayanan
kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum berbagai aspek masyarakat
dan kebutuhan kesehatan (Lancaster.J dan Stanhope.M, 1997).
Pelayanan kesehatan primer (PHC) adalah strategi yang dapat dipakai untuk
menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk
(Lancaster.J dan Stanhope.M, 1997). Pelayanan primer berfokus pada pelayanan
kesehatan individual, sedangkan pelayanan kesehatan primer berfokus pada
perbaikan kesehatan dari seluruh populasi (Perry, Potter. 2009).
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi
pembaca pada umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan
untuk menyempurnakan makalah ini.

Daftar pustaka
http://yefi-yefi.blogspot.com/2010/07/pelayanan-kesehatan-primer-primary.html
http://assova.blogspot.com/2012/10/primary-health-care_480.html
http://mayuputri.blogspot.com/2012/06/primary-health-care.html
http://tugaskuliah001.blogspot.com/2013/02/menerepkan-peran-dan-tugas-bidan-dalam.html
http://6tyawibowo.blogspot.com/2010/08/peran-dan-fungsi-bidan.html http://ainul-
mushlihatul-muslimah.blogspot.com/2012/10/primary-health-care-phc.html
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1558-implementasi-primary-health-
care-di-indonesia.html https://ompuheso.wordpress.com/2012/11/05/primary-health-care-phc/
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu Copy the BEST Traders and
Make Money : http://bit.ly/fxzulu Copy the BEST Traders and Make Money :
http://bit.ly/fxzulu

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Anda mungkin juga menyukai