Anda di halaman 1dari 5

PENERBITAN KARTU PENDUDUK

1. PENERBITAN KTP BARU BAGI PENDUDUK WNI ;


 Telah berusia 17 ( tujuh belas ) tahun atau sudah kawin atau pernah
kawin
 Surat pengantar dari RT / RW / Dukuh dan kepala desa / lurah
 Fotocopy dokumen yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang
meliputi :
( 1 ) KK

( 2 ) Kutipan akta nikah / akta kawin bagi yang belum berusia 17 tahun

( 3 ) Kutipan akta kelahiran

 Surat Keterangan datang dari luar negeri yang diterbitkan oleh dinas
Dukcapil bagi WNI yang datang dari Luar Negeri

2. PENERBITAN KTP KARENA HILANG ATAU RUSAK


 Surat Keterangan Kehilangan dari kepolisian atau KTP yang rusak
 Fotocopy KK yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang
 Paspor dan Izin Tinggal tetap bagi orang Asing
 Formulir Permohonan KTP dari Desa / Kelurahan

3. PENERBITAN KTP KARENA ADANYA PERUBAHAN DATA :


 Fotocopy KK yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang
 KTP lama
 Dokumen pendukung untuk perubahan data misalnya akta kelahiran,
surat nikah
 Formulir Permohonan KTP dari Desa / Kelurahan
 Surat Keterangan / Bukti Perubahan peristiwa Kependudukan /
Peristiwa Penting (Formulir ada di Download Formulir)Wid-27

PENERBITAN KARTU KELUARGA

Persyaratan yang harus dipenuhi

1. PENERBITAN KK BARU :
1. Izin tinggal tetap bagi orang asing
2. Foto copy / menunjukkan kutipan Akta nikah / akta perkawinan yang
dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang
3. Surat keterangan pindah / pindah datang bagi penduduk yang pindah
4. Surat keterangan datang dari luar negeri

2. PERUBAHAN KK KARENA PENAMBAHAN ANGGOTA KELUARGA KARENA


KELAHIRAN :
1. KK lama
2. Kutipan akta kelahiran / surat keterangan kelahiran
3. Kutipan akta perkawinan / surat nikah orang tua

3. PERUBAHAN KK KARENA PENAMBAHAN ANGGOTA KELUARGA UNTUK


MENUMPANG :
1. KK lama
2. KK yang kan ditumpangi
3. Surat keterangan pindah datang bagi penduduk yang pindah
4. Surat keterangan datang dari luar negeri karena pindah
5. Formulir permohanan KK dari desa / kelurahan

4. PERUBAHAN KK KARENA PENAMBAHAN ANGGOTA KELUARGA BAGI


ORANG ASING YANG MEMIKILI IZIN TINGGAL TETAP UNTUK MENUMPANG :
1. KK lama atau KK yang ditumpangi
2. Paspor
3. Izin tinggal tetap
4. Surat keterangan catatan kepolisian bagi orang asing tinggal tetap
5. Formulir permohonan KK dari desa / kelurahan

5. PERUBAHAN KK KARENA PENGURANGAN ANGGOTA KELUARGA :


1. KK lama
2. Akta kematian.
3. Surat keteranagan pindah bagi penduduk yang pindah
4. Formulir permohonan KK dari desa / kelurahan

6. PENERBITAN KK KARENA HILANG ATAU RUSAK ;


1. Surat keterangan kehilangan dari kepolisian
2. KK yang rusak
3. Fotocopy atau menunjukkan dokumen kependudukan dari salah satu
anggota keluarga yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang
4. Dokumen keimigrasian bagi orang asing
5. Formulir permohonan KK dari desa / kelurahan (Wid-27)

PERSYARATAN AKTA KELAHIRAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan,
pencatatan peristiwa kelahiran menggunakan asas domisili (tempat tinggal
sesuai dengan KTP/KK ).
Adapun persyaratan untuk mencatatkan peristiwa kelahiran adalah sebagai
berikut :

1. Pencatatan Kelahiran sampai dengan 60 hari kerja sejak kelahiran,


terdiri dari :
1. Formulir Laporan Kelahiran;
2. Asli Surat Keterangan Kelahiran dari Kelurahan/Pemerintah Desa
(Model : SKL - CS);
3. Foto Copy Akta Nikah/Akta Perkawinan/Akta Perceraian orang tua
dilegalisasi Instansi yang mengeluarkan;
4. Foto Copy Kartu Keluarga yang mencantumkan Nama Anak yang
dicarikan Akta, dilegalisasi Kecamatan/Dinas Dukcapil;
5. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) orang tua dilegalisasi
Kecamatan/Dinas Dukcapil, apabila telah meninggal dunia diganti foto
copy Akta Kematian dilegalisasi Dinas Dukcapil atau Surat Kematian
dilegalisasi Desa/Kelurahan;
6. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) 2 (dua) orang saksi
dilegalisasi oleh Dinas Dukcapil/ Kecamatan (saksi-saksi harus satu
Desa/Kelurahan dengan domisili anak yang dicarikan Akta, berusia 21
tahun atau pernah menikah, cakap membaca dan menulis, tidak
tercantum dalam satu KK dengan anak/orang yang dicarikan akta, satu
saksi maksimal memberikan kesaksian untuk 2 (dua) pemohon dalam
setiap pengajuan;
7. Bagi penduduk yang tidak mampu melakukan pelaporan sendiri dapat
dicatatkan oleh orang lain dengan melampirkan Surat Kuasa bermaterai
Rp. 6.000,- dan foto copy KTP yang diberi kuasa dilegalisasi Dinas
Dukcapil/Kecamatan.
1. Pencatatan Kelahiran usia lebih 60 hari kerja sejak tanggal kelahiran,
terdiri dari :
Syarat-syarat pencatatan kelahiran sebagaimana tersebut dalam huruf A
nomor 1-7 ditambahdengan :
1. Mengisi formulir pencatatan kelahiran melebihi batas waktu 60 hari
kerja sejak kelahiran;
2. Surat Pernyataan tentang orang tua anak;
3. Dokumen penunjang misalnya Kutipan Akta Kelahiran orang tua,
Kutipan Akta Kelahiran saudara kandung;
4. Surat Keterangan Beda Nama dari Desa/Kelurahan (apabila
diperlukan);
5. Surat Pernyataan Nama Orang Tua yang akan dicantumkan dalam
Akta Kelahiran (jika ada beda nama);
6. Pelapor dan saksi-saksi harus hadir dalam sidang verifikasi dan
validasi sesuai waktu yang ditentukan (Selasa dan Kamis).

PERSYARATAN AKTA KEMATIAN


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan,
maka pencatatan Peristiwa Kematian menggunakan asas domisili (tempat
tinggal sesuai dengan KTP) yang meninggal dunia.
Pelaporan Kematian pada prinsipnya dilakukan oleh ahli warisnya yang
meliputi : Suami/Isteri, Anak
Kandung, Orang Tua Kandung, Adik/Kakak Kandung, Cucu, dan Cicit.
Sedangkan hubungan keluarga yang lain (misalnya : ipar, menantu,
mertua, keponakan) termasuk dalam kategori orang lain.

Adapun persyaratan untuk mencatatkan Peristiwa Kematian adalah sebagai


berikut :

1. Mengisi Formulir Pelaporan Kematian;


2. Asli Surat Keterangan Kematian dari Pemerintah Desa/Kelurahan;
3. Foto Copy Akta Kelahiran yang dilegalisasi Dinas Dukcapil
atau Asli Surat Keterangan Kelahiran dari Pemerintah Desa/Kelurahan;
4. Foto copy Kartu Keluarga (KK) yang dilegalisasi oleh
Kecamatan/Dinas Dukcapil
yang masih mencantumkan nama yang meninggal dunia.
Jika sudah tidak tercantum dalam KK diganti denganSurat Keterangan
Penduduk dari Pemerintah Desa / Kelurahan.
1. Foto copy Kartu Keluarga (KK) ahli waris yang melaporkan atau yang
memberi kuasa yang dilegalisasi oleh Kecamatan/Dinas Dukcapil.
Jika di dalam KK tidak dapat merunut hubungan ahli waris diganti dengan
Surat Pernyataan Ahli Waris.
1. Apabila ahli waris tidak melaporkan sendiri dapat meminta bantuan
orang lain dengan melampirkan Surat Kuasa bermaterai Rp. 6.000,-
2. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pelapor, pemberi kuasa (jika
pelapor bukan ahli waris) dan 2 (dua) orang saksi yang dilegalisasi oleh
Dinas Dukcapil/Kecamatan.
Saksi-saksi harus satu Desa/Kelurahan dengan domisili yang meninggal
dunia, berusia 21 tahun atau pernah menikah, cakap membaca dan menulis.

Satu saksi maksimal memberikan kesaksian untuk 2 (dua) pemohon dalam


setiap pengajuan.

1. Khusus untuk yang tidak mempunyai ahli waris ditambah


dengan Surat Keterangan Tidak
Mempunyai Ahli Waris dari Pemerintah Desa/Kelurahan;

A. Penerbitan Surat Keterangan Pindah WNI dilakukan setelah memenuhi


syarat
1. Surat Pengantar dari RT / Dukuh
2. Surat Pengantar Pindah yang diketahui desa dan Kecamatan
3. KK lama
4. KTP lama
5. Pas Foto Ukuran 3x 4 sebanyak 2 lembar
6. Surat Kuasa (bagi yang tidak bisa datang sendiri dan Fc KTP yang
diberi Kuasa )

B. Penerbitan Surat Keterangan Pindah Datang WNI dilakukan setelah


memenuhi syarat
1. Surat Keterangan Pindah dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
daerah asal
2. Biodata / Kartu Keluarga dari Daerah asal
3. KTP/KTP_El dari daerah asal
4. Pas Foto Ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar
5. FC Surat Nikah
6. FC Akta Kelahiran
7. FC Ijazah terakhir
8. FC Kartu Keluarga yang hendak ditumpangi
9. Surat Kuasa (bagi yang tidak bisa datang sendiri dan Fc KTP yang
diberi Kuasa (Wid-27)

Tata cara mendapatkan SKCK

Membuat SKCK Baru


• Membawa Surat Pengantar dari Kantor Kelurahan tempat domisili
pemohon.
• Membawa fotocopy KTP/SIM sesuai dengan domisili yang tertera di surat
pengantar dari
Kantor Kelurahan.
• Membawa fotocopy Kartu Keluarga.
• Membawa fotocopy Akta Kelahiran/Kenal Lahir.
• Membawa Pas Foto terbaru dan berwarna ukuran 4×6 sebanyak 6 lembar.
• Mengisi Formulir Daftar Riwayat Hidup yang telah disediakan di kantor
Polisi dengan jelas dan benar.
• Pengambilan Sidik Jari oleh petugas.
Memperpanjang masa berlaku SKCK
• Membawa lembar SKCK lama yang asli/legalisir (maksimal telah habis
masanya selama 1 tahun)
• Membawa fotocopy KTP/SIM.
• Membawa fotocopy Kartu Keluarga.
• Membawa fotocopy Akta Kelahiran/Kenal Lahir.
• Membawa Pas Foto terbaru yang berwarna ukuran 4×6 sebanyak 3 lembar.
• Mengisi formulir perpanjangan SKCK yang disediakan di kantor Polisi.
Catatan :
• Polsek tidak menerbitkan SKCK untuk keperluan :
- Melamar / melengkapi administrasi PNS / CPNS.
- Pembuatan visa / keperluan lain yang bersifat antar-negara.
• Polsek/Polres penerbit SKCK harus sesuai dengan alamat KTP/SIM
pemohon.

Anda mungkin juga menyukai