Menurut Resolusi majelis Umum PBB No. 2625 tahun 1970, ada tujuh asas, yaitu :
a. Setiap Negara tidak melakukan ancaman agresi terhadap keutuhan wilayah dan
kemerdekaan Negara lain. Dalam asas ini ditekankan bahwa setiap Negara tidak
memberikan ancaman dengan kekuatan militer dan tidak melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan piagam PBB.
b. Setiap Negara harus menyelesaikan masalah internasional dengan cara damai,
Dalam asas ini setiap Negara harus mencari solusi damai, menghendalikan diri dari
tindakan yang dapat membahayakan perdamaian internasional.
c. Tidak melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri Negara lain, Dalam asas
ini menekankan setip Negara memiliki hak untuk memilih sendiri keputusan
politiknya, ekonomi, social dan system budaya tanpa intervensi pihak lain.
d. Negara wajib menjalin kerjasama dengan Negara lain berdasar pada piagam PBB,
kerjasama itu dimaksudkan untuk menciptakan perdamaian dan keamanan
internasional di bidang Hak asasi manusia, politik, ekonomi, social budaya, tekhnik,
perdagangan.
e. Asas persaman hak dan penentuan nasib sendiri, kemerdekaan dan perwujudan
kedaulatan suatu Negara ditentukan oleh rakyat.
f. Asas persamaan kedaulatan dari Negara, Setiap Negara memiliki persamaan
kedaulatan secara umum sebagai berikut :
1. Memilki persamaan Yudisial (perlakuan Hukum).
2. Memilikimhak penuh terhadap kedaulatan
3. Setiap Negara menghormati kepribadian Negara lain.
4. Teritorial dan kemerdekanan politi suatu Negara adalah tidak dapat diganggu gugat.
5. Setiap Negara bebas untuk membangun system politik, soaial, ekonomi dan sejarah
bangsanya.
6. Setiap Negara wajib untuk hidup damai dengan Negara lain.
7. Setiap Negara harus dapat dipercaya dalam memenuhi kewajibannya, pemenuhan
kewajiban itu harus sesuai dengan ketentuan hukum internasional.
Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim, dua merangkap ketua dan wakil
ketua, masa jabatan 9 tahun. Anggotanya direkrut dari warga Negara anggota yang
dinilai cakap di bidang hukum internasional. Lima berasal dari Negara anggota tetap
Dewan Keamanan PBB seperti Cina, Rusia, Amerika serikat, Inggris dan Prancis.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jadi, hubungan internasional merupakan aturan-aturan yang telah di ciptakan
bersama negara-negara anggota yang melintasi batas-batas negara. Peradilan
Internasional dilaksanakan oleh Mahkamah Internasional yang merupakan salah
satu organ perlengkapan PBB. Sumber Hukum Internasional adalah sumber-sumber
yang digunakan oleh Mahkamah Internasional dalam memutuskan masalah-
masalah hubungan internasional. Sumber hukum internasional dibedakan menjadi
sumber hukum dalam arti materil dan formal.
Dalam arti materil, adalah sumber hukum internasional yang membahas dasar
berlakunya hukum suatu negara. Sedangkan sumber hukum formal, adalah sumber
dari mana untuk mendapatkan atau menemukan ketentuan-ketentuan hukum
internasional. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem hukum dan
peradilan internasional itu sangat diperlukan oleh suatu negara untuk tetap
mempertahankan eksistensi dan kemakmuran suatu negara.
Hukum internasional adalah hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa atau
hukum antarnegara. Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada
kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman
dahulu. Hukum antarbangsa atau hukum antarnegara menunjukkan pada kompleks
kaedah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-
bangsa atau negara.
4.2 Saran
Seharusnya kita sebagai warga negara yang baik dapat menghargai dan ikut
mengerti tentang masalah sengketa internasional dengan cara memenuhi dan
mematuhi kewajiban perjanjian internasional.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.warnetgadis.com/2017/01/makalah-sistem-hukum-dan-peradilan.html
Budiyanto. 2007. Pendidikan kewarganegaraan untuk SMA kelas XI. Jakarta :
Erlangga
http://helpmeairant.wordpress.com/2011/08/19/sistem-hukum-dan-peradilan-
internasional/
http://ulvaulve.blogspot.com/2010/12/paham-paham-yang-mempengaruhi-
kesadaran.html
http://halil-materipkn.blogspot.com/2010/04/sistem-hukum-dan-peradilan.htmlBoer
Mauna2003.Pengertian,Peranan dan Fungsi Hukum Internasional dalam era Dinamika
Global.Bandung:PT.Alumni.hlm:188-189
[2] Huala Adolf. 2004. Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional. Versi ebook. hlm. 108
[3] Ibid. Cf., John Collier and Vaughan Lowe, The Settlement of Disputes in International
Law, Oxford: Oxford U.P., 1999, hlm. 20.
[4] Peter Behrens, op.cit., hlm. 19. Bandingkan dengan pendapat Collier dan Lowe yang
menyatakan bahwa “this method of settlement … does not involve investigation or
application of rules of law. (Collier and Lowe, op.cit., hlm. 24 dalam buku versi elektronik
Huala Adolf. 2004. Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional. Versi ebook. hlm. 30
[5] Huala Adolf. 2004. Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional. Versi ebook. hlm. 30
[6] Ibid.
[7] Goodpaster, Garry, 1999, Panduan Negosiasi dan Mediasi, Seri Dasar Hukum Ekonomi
9, ELIPS dalam jurnal Felix Oentoeng Soebagjo, mediasi sebagai alternatif penyelesaian
sengketa…
[11] Huala Adolf. 2004. Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional. Versi ebook. hlm. 35