Anda di halaman 1dari 2

III.

Alat dan bahan :kan

1. Alat :
 Timbangan analitik.
 Alat gelas yang lazim
 Dissolution tester
 Stopwatch
 Spektrofotomter
 Jangka sorong
 Mesin pencetak tablet
2. Bahan :
 Pelarut (Etanol 95%. Cloroform)
 Bahan obat : Acetosal
 Medium Disolusi ( dapar acetat p H 4,5)
 Vaselin

IV. Cara Kerja :

1. Uji Disolusi :
i. Melakukan rekristalisasi asetosal dengan pelarut etanol 95% dan chloroform.
ii. Mencetak hasil rekristalisasi menjadi tablet A (Hasil rekritalisasi dengan etanol
95%) dan tablet B (hasil rekritalisasi dengan pelarut chloroform).
iii. Mengukur diameter tablet dan menimbang bobot tablet yang diperoleh.
iv. Mengolesi tablet dengan vaselin pada seluruh permukaan kecuali satu bagian
permukaan tablet.
v. Melakukan pengujian dissolusi. Memasukkan tablet hasil rekristalisasi asetosal ke
dalam dissolution tester dengan medium disolusi dapar asetat
Ph 4,5 sebanyak 500 ml. Sampling dilakukan tiap 15 menit sebanyak 10 ml, dan
tiap kali sampling larutan dapar diganti dengan volume yang sama agar medium
disolusi tetap 500 ml.
vi. Sampel ditentukan kadarnya dengan spektrofotometer pada λ = 265 nm dengan
blangko dapar acetat
2. Pembuatan kurva baku asetosal
i. Menimbang dengan seksama 140 mg asetosal
ii. Melarutkan asetosal dengan alcohol 95% beberapa tetes dalam labu takar 50 ml,
menambahkan dapar acetat ad tanda batas (larutan stock).
iii. Dengan pipet volume mengambil 1 ml: 1.5 ml: 2 ml: 2,5 ml: 3 ml: 3,5 ml larutan
stock diatas. Masing-masing dimasukkan dalam labu takar 50 ml dan
ditambahkan larutan dapar ad tanda batas.
iv. Membaca absorbansi masing-masing larutan pada λ = 265 nm dengan blangko
dapar acetat
v. Membuat persamaan kurva baku acetosal antara konsentrasi ( x) Vs absorbansi (
y).
3. Membuat larutan dapar asetat pH 4,5 0.05 M sebanyak 1000 ml.
Menimbang 2.99 g Na Acetat, menambah 1.66 ml asam acetat glacial (dalam labu takar
1000 ml), dan menambahkan aquadest ad tanda batas.

Anda mungkin juga menyukai