Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN AUDIT SMK3 DI PERUSAHAAN

NO KRITERIA PENILAIAN YA TIDAK KETERANGAN

A. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN

1) Kebijakan K3

1 Perusahaan memiliki sistem K3

2 Setiap pekerja dalam perusahaan mendapatkan


pelatihan K3
3 Setiap petugas memiliki sertifikat K3

4 Perusahan telah mengomunikasikan kebijakan K3


kepada seluruh tenaga kerja yang bersangkutan dengan
tata cara
yang tepat
5 Apabila diperlukan,
terdapat kebijakan khusus
di buat untuk masalah K3 yang bersifat khusus
6 Terdapat kebijakan umum (safety policy) keselamatan
dan kesehatan kerja yang dikeluarkan oleh Pimpinan
Puncak secara tertulis
2) Tanggung jawab dan wewenang untuk bertindak

7 Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil


tindakan dan melaporkan kepada semua personil yang
terkait dalam perusahaan yang telah ditetapkan,
disebarluaskan dan didokumentasikan
8 Penunjukan penanggung jawab K3 harus sesuai
peraturan perundangan
9 Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan
bertanggung jawab atas kinerja K3 pada unit kerjanya

10 Perusahaan mendapatkan saran-saran dari ahli bidang


K3 yang berasal dari dalam dan luar perusahaan

11 Petugas yang bertanggung jawab menangani keadaan


darurat mendapat latihan
12 Kinerja K3 dimasukkan dalam laporan tahunan
perusahaan
13 Tanggung jawab untuk memelihara dan
mendistribusikan informasi terbaru mengenai peraturan
perundangan K3
14 Pengurus bertanggung jawab penuh untuk menjamin
sistem manajemen K3
dilaksanakan
3) Tinjauan ulang dan evaluasi

15 Hasil peninjauan ulang dicatat dan didokumentasikan


oleh perusahaan
16 Hasil peninjauan ulang dimasukkan kedalam
perencanaan tindakan manjemen
17 Pengurus harus meninjau ulang pelaksanakan sistem
manajemen K3 secara berkala untuk menilai kesesuaian
dan efektifitas sistem manajemen
4) Keterlibatan dan konsultasi dengan tenaga kerja

18 Keterlibatan tenaga kerja dan penjadulan konsultasi


dengan wakil perusahaan yang ditunjukkan
didokumentasikan
19 Dibuatkan prosedur yang memudahkan konsultasi
mengenai perubahan-perubahan yang mempunyai
implikasi terhadap K3
20 Sesuai dengan peraturan perundangan perusahaan telah
membentuk P2K3
21 Ketua P2K3 adalah pengurus
dan pimpinan puncak
22 Sekertaris P2K3 adalah ahli K3 sesuai dengan
peraturan perundangan
23 P2K3 menitikberatkan kegiatan pada pengembangan
kebijakan dan prosedur untuk mengendalikan resiko
24 P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan
hasilnya disebarluaskan di lingkungan kerja
25 Apabila diperllukan, dibentuk kelompok-kelompok
kerja dan dipilih dari wakil-wakil tenaga kerja yang
ditujuk sebagai penanggung jawab K3 di tempat
kerjanya dan kepadanya diberikan pelatihan yang
sesuai dengan peraturan perundangan
26 Apabila kelompok-kelompok kerja telah terbentuk,
maka tenaga kerja diberi informasi tentang struktur
kelompok kerja tersebut
B. STRATEGI PENDOKUMENTASIAN

1) Perencanaan rencana strategi K3

27 Petugas berkompeten (Kasie/Kabag) telah


mengidentifikasi dan menilai potensi bahaya dan resiko
K3 yang berkaitan dengan operasi
28 Perencanaan strategi K3 perusahaan telah ditetapkan
untuk mengendalikan potensi bahaya dan resiko K3
yang telah teridentifikasi, yang berhubungan dengan
operasi
29 telah dibuat rencana khusus yang berkaitan dengan
produk, proses, proyek atau tempat kerja tertentu
30 Rencana didasarkan pada potensi bahaya dan insiden,
serta catatan K3 sebelumnya.
31 Rencana tersebut menetapkan tujuan K3 perusahaan
yang dapat diukur, menetapkan prioritas dan
menyediakan sumber daya
2) Manual SMK3

32 Manual SMK3 meliputi kebijakan, tujuan, rencana dan


prosedur K3 untuk semua tingkatan dalam perusahaan
33 Apabila diperlukan manual khusus yang berkaitan
dengan produk, proses, atau tempat kerja tertentu telah
dibuat
3) Penyebaraluasan informasi K3

34 Manual sistem manajemen K3 mudah didapat oleh


semua personil dalam perusahaan
35 Informasi tentang kegiatan dan masalah K3 disebarkan
secara sistematis kepada seluruh tenaga kerja
perusahaan
36 Catatan-catatan informasi K3 dipelihara dan disediakan
untuk seluruh tenaga kerja dan orang
lain yang datang ketempat kerja
C. PENINJAUAN ULANG DESIGN DAN KONTRAK

1) Pengendalian perancangan/ design

37 Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan


identifikasi bahaya dan penilaian resiko yang dilakukan
pada tahap melakuakan perancangan atau perancangan
ulang
38 Prosedur dan instruksi kerja untuk penggunaan produk,
pengoperasian sarana produksi dan proses yang aman
disusun selama tahap perancangan
39 Petugas yang kompeten telah ditentukan untuk
melakukan
Verifikasi bahwa perancangan memenuhi persyaratan
K3 yang ditetapkan
40 Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang
mempunyai impilikasi terhadap K3 di identifikasi,
didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetuji oleh
petugas yang berwenang sbelum pelaksanaan
2) Peninjauan ulang kontrak

41 Prosedur yang terdokumentasi harus mampu


mengidentifikasi dan menilai potensi bahaya K3 tenaga
kerja, lingkungan dan masyarakat dimana prosedur
tersebut digunakan pada saat memasok barang dan jasa
dalam suatu kontrak
42 Identifikasi bahaya, dan penilaian resiko dilakukan
pada tahap tinjauan ulang kontrak oleh personil yang
berkompeten
43 Kontrak-kontrak ditinjau ulang untuk menjamin bahwa
pemasok dapat memenuhi persyaratan K3 bagi
pelanggan
44 Catatan tinjauan ulang kontrak dipelihara dan
didokumentasikan
D. PENGENDALIAN DOKUMEN
1) Persetujuan dan pengeluaran dokumen

45 Dokumen K3 mempunyai identifikasi status,


wewenang, tanggal pengeluaran dan tanggal modifikasi
46 Penerima distribusi dokumen tercantum dalam
dokumen tersebut
47 Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara sistematis
pada tempat yang ditentukan
48 Dokuemen usang segera disingkirkan dari
penggunaannya sedangkan dokumen usang yang
disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda khusus.
2) Perubahan dan modifikasi dokumen

49 Terdapat sistem untuk membuat dan menyetujui


perubahan terhadap dokumen K3
50 Apabila memungkinkan diberikan alasan terjadinya
perubahan dan tertera dalam dokumen atau
lampirannya
51 Terdapat prosedur penegendalian dokumen atau daftar
seluruh dokumen yang mencantumkan status dari setiap
dokumen tersebut, dalam upaya mencegah penggunaan
dokumen yang usang.
E. PEMBELIAN

1) Spesifikasi pembelian barang dan jasa

52 Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat


menjamin bahwa spesifikasi teknik dan informasi lain
yang relevan dengan K3 telah diperiksa sebelum
keputusan untuk emmbeli
53 Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana produksi, zat
kimia atau jasa harus dilengkapi spesifikasi yang sesuai
dengan persyaratan peraturan standar K3 yang berlaku
54 Konsultasi dengan tenaga kerja yang potensial
berpengaruh pada saat keputusan pembelian dilakukan
apabila persyaratan K3 dicantumkan dalam spesifikasi
pembelian
55 Kebutuhan pelatihan, pasokan
APD dan perubahan prosedur kerja perlu
dipertimbangkan sebelum pembelian serta ditinjau
ulang sebelum pembelian dan pemakaian sarana
produksi dan bahan kimia
2) Sistem verifikasi untuk barang dan jasa

56 Barang dan jasa yang telah dibeli sebelumnya diperiksa


kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian
3) Control barang dan jasa yang dipasok pelanggan

57 Barang dan jasa dipasok pelanggan, sebelum digunakan


terlebih dahulu diidentifikasi potensi bahaya dan nilai
resikonya . catatan tersebut dipelihara untuk memeriksa
prosedur ini
58 Produk yang disediakan oleh pelanggan dapat
diidentifikasi dengan jelas
F. KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SMK3

1) Sistem kerja

59 Petugas yang berkompeten telah mengidentifikasi


potensi bahaya dan telah menilai resiko-resikoyang
timbul dari suatu proses kerja
60 Apabila upaya pengendalian resikodiperlukian maka
upaya tersebut ditetapkan melalui pengendalian
meliputi
Engginering controls (menghilangkan resiko pada
sumbernya)
Administrative controls (ada prosedur kerja)
Skill & knowledge (kryawan dilatih sesuai dengan
resiko yang dihadapi)
61 Terdapat prosedur kerja yang di dokumentasikan
62 Prosedur atau petunjuk kerja untuk mengelola secara
aman seluruh resiko yang teridentifikasi
didokumentasikan
63 Kepatuhan dengan peraturan dan standar diperhatikan
pada saat melakukan modifikasi prosedur
64 Prosedur kerja dibuat oleh petugas yang berkompeten
Dengan masukan dari tenaga kerja yang dipersyaratkan
untuk melakukan tugas dan prosedur disahkan oleh
pejabat yang ditunjuk
65 APD yang sesuai dengan pekerjaan disediakan dan
digunakan secara benar serta dipelihara selalu dalam
kondisi layak pakai
66 APD yang digunakan dipastikan telah dinyatakan layak
pakai sesaui dengan standar yang berlaku
67 Upaya pengendalian resiko ditinjau ulang apabila
terjadi perubahan pada proses kerja
2) Pengawasan

68 Dilakukan pengawasan untuk menjamin setiap


pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan mengikuti
prosedur dan petunjuk yang telah di tentukan
69 Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan
dan tingkat resiko tugas
70 Pengawas ikut serta dalam identifikasi bahaya dan
membuat upaya pengendaliannya
71 Pengawas diikutsertakan dalam pelaporan dan
penyelidikan penyakit akibat kerja dan kecelakaan, serta
wajib menyerahkan laporan dan saran kepada pengurus
72 Pengawas ikut serta dalam proses konsultasi
3) Seleksi dan Penempatan Personil

73 Persyaratan tugas tertentu, termasuk persyaratan


kesehatan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan
tenaga kerja
74 Penugasan pekerja harus berdasarkan kemampuan dan
tingkat keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing
tenaga kerja
4) Penilaian Lingkungan Kerja

75 Perusahaan melakukan penilaian lingkungan kerja untuk


mengetahui daerah-daerah yang memerlukan
pembatasan ijin masuk
76 Terdapat pengendalian atas tempat-tempat pembatasan
ijin masuk
 Fasilitas daerah yang sangat kritis/ berbahaya
harus diberi tanda
77 Fasilitas-fasilitas dan layanan yang tersedia di tempat
kerja sesuai dengan standart dan pedoman teknis
78 Rambu-rambu mengenai keselamatan dan tanda pintu
darurat harus dipasang sesuai standart dan pedoman
teknis
 Pintu darurat harus bebas hambatan
 Rambu-rambu mudah dilihat dan jumlahnya
memadai
5) Pemeliharaan, Perbaikan dan Perubahan Sarana Produksi
79 Penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana
produksi meliputi peralatan mekanis & peralatan elektris
mencakup verifikasi alat-alat pengaman&persyaratan
yang ditetapkan oleh peraturan perundangan, standar
dan pedoman teknis yang berlaku
80 Semua catatan yang memuat data-data secara rinci dari
kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan
perubahan yang dilakukan atas sarana produksi harus
disimpan dan dipelihara
81 Sarana produksi yang terdaftar harus memiliki sertifikat
yang masih berlaku
82 Perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus
dilakukan oleh personel yang berkompeten
83 Apabila memungkinkan, sarana produksi yang akan
dirubah harus sesuai dengan persyaratan peraturan
perundangan yang berlaku
84 Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan yang
mencakup ketentuan mengenai peralatan dengan kondisi
keselamatan yang kurang baik dan perlu segera
diperbaiki
85 Terdapat suatu sistem penandaan bagi alat yang sudah
tidak aman lagi jika digunakan atau yang sudah tidak
digunakan lagi
86 Apabila diperlukan dilakukan penerapan penerapan
sistem penguncian pengoperasian (lock out system)
untuk mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan
sebelum saatnya
87 Prosedur persetujuan untuk menjamin bahwa peralatan
produksi dalam kondisi yang aman untuk di operasikan
6) Pelayanan

88 Apabila perusahaan dikontrak untuk menyediakan


pelayanan yang tunduk pada standar dan undang-undang
K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa
pelayanan memenuhi persyaratan
89 Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui kontrak,
dan pelayanan tunduk pada standart dan perundangan
K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin
pemberian pelayanan memenuhi persyaratan
7) Kesiapan untuk Menghadapi Keadaan Darurat
90 Keadaan darurat yang berpotensial (didalam atau diluar
tempat kerja) telah diidentifikasi dan prosedur keadaan
darurat didokumentasikan
91 Prosedur keadaan darurat diuji dan ditinjau ulang secara
rutin oleh petugas yang berkompeten
92 Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai
prosedur keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat
resiko
93 Petugas penanganan keadaan darurat diberikan pelatihan
khusus&ditunjuk secara tertulis serta memiliki tugas
yang jelas
94 Instruksi keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat
diperlihatkan secara jelas/menyolok dan diketahui oleh
seluruh tenaga kerja
95 Alat dan sistem tanda bahaya keadaan darurat diperiksa,
diuji dan dipelihara
96 Kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk
mendapatkan alat keadaan darurat telah dinilai oleh
petugas yang berkompeten
8) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

97 Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin


bahwa sistem memenuhi standar dan pedoman teknis
yang berlaku
98 Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku
G. STANDAR PEMANTAUAN

1) Pemeriksaan Bahaya

99 Inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara


teratur
100 Inspeksi dilaksanakan bersama oleh wakil
pengurus&wakil tenaga kerja yang telah memperoleh
pelatihan mengenai identifikasi potensi bahaya
101 Inspeksi mencari masukan dari petugas yang melakukan
tugas ditempat yang diperiksa
102 Daftar periksa (checklist) tempat kerja telah disusun
untuk digunakan pada saat inspeksi
103 Laporan inspeksi diajukan kepada pengurus P2K3 sesuai
dengan kebutuhan
104 Tindakan korektif dipantau untuk menentukan
efektifitasnya
2) Pemantauan Lingkungan Kerja

105 Pemantauan lingkungan kerja dilaksanakan secara


teratur dan hasilnya dicatat dan dipelihara
106 Pemantauan lingkungan kerja meliputi faktor fisik,
kima, biologis, radiasi dan psikologis
3) Peralatan Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian

107 Terdapat sistem yang terdokumentasi mengenai


identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan
untuk alat pemeriksaan ukur dan uji mengenai kesehatan
dan keselamatan
108 Alat dipelihara dan dikalibrasikan oleh petugas
berkompeten
4) Pemantauan Kesehatan

109 Sesuai dengan peraturan perundangan, kesehatan tenaga


kerja yang bekerja pada tempat kerja yang mengandung
bahaya harus di pantau
110 Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan dimana
pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan dan telah
melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan ini
111 Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh dokter pemeriksa
yang ditunjuk sesuai peraturan perundangan yang
berlaku
112 Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja
sesuai peraturan perundangan yang berlaku
113 Catatan mengenai pemantauan kesehatan dibuat sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku
H. LAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN

1) Pelaporan Keadaan Darurat

114 Memiliki prosedur proses pelaporan sumber bahaya dan


pegawai perlu diberitahu mengenai proses pelaporan
sumber bahaya terhadap K3.
115 Pelaporan Insiden
116 Memiliki prosedur terdokumentasi yang menjamin
semua kecelakaan, penyakit akibat kerja dan insiden
ditempat kerja dilaporkan.
117 Kecelakaan dan penyakit akibat kerja dilaporkan
sebagaimana ditetapkan oleh peraturan dan perundangan
yang berlaku.
118 Penyidikan kecelakaan kerja
119 Perusahaan mempunyai prosedur penyelidikan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
120 Penyelidikan dan pencegahan kecelakaan dilakukan oleh
petugas atau ahli k3 yang telah dilatih.
121 Laporan penyidikan berisi saran-saran dan jadual waktu
pelaksanaan usaha perbaikan.
122 Tanggungjawab diberikan kepada petugas yang ditunjuk
untuk melaksanakan tindakan perbaikan sehubungan
dengan laporan penyelidikan
123 Tindakan perbaikan didiskusikan dengan tenaga kerja
ditempat terjadinya kecelakaan.
124 Efektifitas tindakan perbaikan dipantau.
2) Penanganan Masalah

125 Terdapat prosedur untuk menangani masalah K3 yang


timbul dan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
126 Tenaga kerja diberi informasi mengenai prosedur
penanganan masalah K3 dan menerima informasi
kemajuan penyelesaiannya.
I. PENGOLAHAN MATERIAN DAN PERPINDAHANNYA

1) Penanganan Secara Manual dan Mekanis

127 Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi


bahaya dan menilai risiko yang berhubungan dengan
penanganan secara manual dan mekanis.
128 Identifikasi dan penilaian dilaksanakan oleh petugas
yang berkompeten.
129 Perusahaan menerapkan dan meninjau ulang cara
pengendalian risiko yang berhubungan dengan
penanganan secara manual atau mekanis.
130 Proseur untuk penanganan bahan melipui metode
pencegahan terhadap kerusakan, tumpahan, dan
kebocoran.
Sistem Pengangkutan, penyimpanan, dan Pembuangan
131 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan bahan
disimpan dan dipindahkan dengan cara yang aman
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
132 Terdapat prosedur yang menjelaskan persyaratan
pengendalian bahan yang dapat rusak atau kadaluarsa.
133 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan dibuang
dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
2) Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)

134 Perusahaan telah mendokumentasikan prosedur


mengenai penyimpanan, penanganan dan pemindahan
bahan-bahan berbahaya yang sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
135 Lembar data keselamatan bahan yang komprehesif untuk
bahan-bahan berbahaya harus mudah didapat.
136 Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pemberian
label pada bahan-bahan berbahaya
137 Rambu peringatan bahaya dipampang sesuai dengan
persyaratan perundangan dan standar yang berlaku.
138 Terdapat prosedur yang didokumentasikan mengenai
penanganan secara aman bahan-bahan berbahaya
139 Petugas yang menangani bahan-bahan berbahaya diveri
pelatihan mengenai cara penanganan yang aman.
J. PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN DATA

1) Catatan K3

140 Perusahaan mempunyai prosedur untuk


mengidentifikasi, mengumpulkan, mengarsipkan,
memelihara dan menyimpan catatan K3.
141 Peraturan yang relevan dipelihara pada tempat yang
mudah didapat.
142 Memiliki prosedur yang menentukan persyaratan dan
menjaga kerahasiaan catatan.
143 Catatan peninjauan ulang dan pemeriksaan dipelihara.
144 Catatan kompetensi kecelakaan kerja dan catatan
rehabilitasi kesehatan dipelihara
2) Data dan Laporan K3

145 Data K3 terbaru dikumpulkan dan dianalisa


146 Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarkan didalam
perusahaan.
K. AUDIT K3

1) Audit Internal SMK3

147 Audit SMK3 terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa


kesesuaian kegiatan perencanaan serta untuk
menentukan apakah kegiatan tersebut efektif.
148 Audit Internal SMK3 dilakukian oleh petugas yang
kompeten di perusahaan
149 Laporan audit didistribusikan kepada manajemen dan
petugas lain yang berkepentingan.
150 Kekurangan yang ditemukan pada saat audit
diprioritaskan dan dipantau untuk menjamin
dilakukannya perbaikan.
2) Strategi Pelatihan

151 Analisa kebutuhan pelatihan yang mencakup


persyaratan K3 telah dilaksanakan
152 Rencana pelatihan K3 telah disusun bagi semua
tingkatan dalam perusahaan.
153 Pelatihan harus mempertimbangkan perbedaan tingkat
kemampuan dan keahliannya
154 Pelatihan dilakukan oleh perorangan atau badan hukum
yang mempunyai kemampuan dan pengalaman yang
memadai serta diakreditasi menurut peraturan
perundangan yang berlaku.
155 Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk
pelaksanaan pelatihan yang efektif
156 Perusahaan mendokumentasikan dan menyimpan
catatan seluruh pelatihan
157 Evaluasi dilakukan pada setiap sesi pelatihan untuk
menjamin agar tetap relevan dan efektif
158 Program latihan ditinjau ulang secara teratur untuk
menjamin agar tetap relevan dan evektif
3) Pelatihan bagi Manajemen dan Supervisor

159 Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan


serta dalam pelatihan yang mencakup penjelasan tentang
kewajiban hukum dan prinsip-prinsip serta pelaksanaan
K3
160 Manajer dan supervisor menerima pelatihan yang sesuai
dengan peran dan tanggung jawab.
4) Pelatihan bagi Tenaga Kerja

161 Pelatihan diberikan kepada seluruh tenaga kerja agar


mereka dapat melaksanakan tugas secara aman.
162 Pelatihan diselenggarakan kepada tenaga kerja apabila
tempat kerjanya terjadi perubahan sarana produksi atau
proses.
163 Pelatihan untuk Pengenalan bagi Pengunjung dan
Kontraktor
164 Perusahaan mempunyai program pengenalan untuk
semua tenaga kerja dengan memasukan materi kebijakan
dan prosedur K3
165 Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk
memberiakn briefing kepada pengunjung dan mitra kerja
untuk menajamin K3.
5) Pelatihan Keahlian Khusus

166 Perusahaan mempunyai sistem untuk menjamin


kepatuhan terhadap persyaratan sesuai dengan peraturan
untuk melakukan tugas khusus, melaksanakan tugasnya
dan mengoperasikan peralatan

Nama Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Penanggung Jawab Perusahaan :
Jumlah pegawai :

Perhitungan Score :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 "𝑌𝑎"
Score nilai = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑡𝑒𝑚
Kriteria penilaian :
 Baik , jika score nilai = > 75%
 Cukup, jika score nilai = 60% - 74%
 Kurang, jika score nilai = < 60%

Anda mungkin juga menyukai