Anda di halaman 1dari 22

Pemanfaatan Pektin Yang Diisolasi...........Pradhani, Crisdany, Zahra, Putri.

PEMANFAATAN PEKTIN YANG DIISOLASI DARI KULIT


DAN BUAH SALAK (Salacca Edulis Reinw) DALAM UJI
IN VIVO PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DAN
GLUKOSA DARAH PADA TIKUS JANTAN GALUR
WISTAR

Pradhani Dhaneswari, Crisdany Gusti Sula, Zahra Ulima, Putri Andriana

Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,


Universitas Islam Indonesia

RINGKASAN

Pektin merupakan polimer yang terdapat dalam dinding sel tumbuhan dan
dapat ditemukan dalam berbagai jenis tanaman pangan. Pektin pada tanaman
banyak terdapat pada kulit dan daging buahnya. Pektin memiliki manfaat yang
banyak, terutama di bidang kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian
pendahuluan untuk mendapatkan pektin dari kulit dan daging buah salak pondoh
(Salacca edulis Reinw.), yang keberadaannya berlimpah di Kabupaten Sleman,
serta untuk mengetahui aktivitas penurunan kadar glukosa dan kolesterol dalam
uji in vivo. Dilakukan 2 cara untuk mendapatkan pektin dari kulit dan daging
buah salak, yaitu dengan soxhletasi dan perebusan. Untuk metode soxhletasi
digunakan kondisi pH 2,5-3, dengan suhu 90°C. Sedangkan untuk metode
perebusan, digunakan kondisi pH 1,5 dengan suhu 80°C. Tikus dibagi menjadi 3
kelompok untuk masing-masing uji penurunan kadar glukosa dan uji penurunan
kadar kolesterol. Kelompok I kontrol normal hanya diberikan diet normal,
kelompok II kontrol negatif hanya diberikan diet tinggi gula pada kelompok uji
penurunan glukosa atau diet tinggi lemak pada kelompok uji penurunan kadar
kolesterol, dan kelompok III perlakuan pektin 1,8g/kg BB beserta diet tinggi gula
atau diet tinggi lemak. Kadar glukosa dan kolesterol dalam darah diukur pada
akhir perlakuan. Kemudian data yang diperoleh dianalisis.

Kata kunci : pektin, salak pondoh, kadar glukosa, kadar kolesterol

39
KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

PENDAHULUAN menghasilkan berupa kerajinan


gerabah ataupun tas.
A. Latar Belakang Pektin merupakan suatu se-
Salak pondoh (Salacca edulis nyawa polisakarida kompleks
Reinw.) merupakan komoditas yang cenderung banyak terdapat
unggulan dan keberadaannya dalam dinding sel tumbuhan dan
sangat berlimpah di Kabupaten dapat ditemukan dalam berbagai
Sleman. Buah ini memiliki kekhasan jenis tanaman pangan. Pektin
dan keistimewaan tersendiri, yaitu memiliki banyak manfaat, terutama
memiliki daging buah yang lebih dibidang farmasi, dimana pektin
besar dan tebal, serta memiliki
rasa yang manis walaupun bagi peparat cair dan sirup, sebagai
masih muda (Nazaruddindan antidotum, sebagai adsorben pa-
Kritiawati, 1992). Daging buah da pengobatan diare (Winarno,
salak pondoh dapat dikonsumsi 1986), dan telah diketahui bahwa
langsung dan juga sering dibuat dengan mengkonsumsi pektin,
menjadi suatu olahan produk akan mampu mengurangi kadar
tertentu, misalnya keripik salak, kolesterol dalam darah, dimana
bakpia salak, ataupun brownis dengan mengkonsumsi sedikitnya
salak. Diketahui bahwa daging 6 gram pektin per hari akan mampu
buah salak pondoh mengandung mengurangi kadar kolesterol
serat pangan / total dalam darah hingga 13% dalam
( dan pektin) jangka waktu 2 minggu (Srivastava
paling tinggi kedua setelah salak and Rishabha, 2011). Biasanya
“Gading Jawa”(Lestari, dkk, 2003). penurunan kadar glukosa yang di
Sehingga dengan diketahuinya hal serap tubuh, memiliki hubungan
tersebut, tingkat konsumsi daging yang erat dengan penurunan
buah salak menjadi lebih tinggi. kolesterol dalam darah. Oleh
Akan tetapi, pemanfaatan kulit karena itulah dilakukan penelitian
dari buah salak pondoh sebagai ini dengan harapan agar men-
bahan pangan belum pernah di- jadi langkah awal dalam pengem-
lakukan dan peneliti belum mene- bangan pemanfaatan kulit dan
mukan penelitian ilmiah yang daging buah salak, tidak hanya
membuktikan potensi serta senya- sebagai bahan pangan, yaitu
wa aktif yang ada pada kulit dari sebagai sumber pektin baru yang
buah salak. Pemanfaatan kulit murah, tetapi juga dapat digunakan
dari buah salak pondoh yang dalam bidang kesehatan terutama
telah dilakukan saat ini hanyalah dalam membantu penurunan

40
Pemanfaatan Pektin Yang Diisolasi...........Pradhani, Crisdany, Zahra, Putri.

kadar kolesterol pada penderita dengan tujuan sebagai berikut:


hiperkolesterolemia (anti hiper- 1. Membuktikan bahwa kulit dan
kolesterolemia) dan penurunan daging buah salak pondoh
kadar glukosa darah pada penderita dapat dijadikan sebagai sum-
hiperglikemia (anti hiperglikemia). ber pektin yang baru dan lebih
Sehingga, dapat dimanfaatkan murah.
oleh masyarakat luas, terutama 2. Mendapatkan metode yang
masyarakat Kabupaten Sleman, tepat dalam isolasi pektin dari
mengingat melimpahnya jumlah kulitdan daging buah salak
salak pondoh di daerah Sleman, pondoh.
Yogyakarta. 3. Membuktikan bahwa pektin
yang diisolasi dari kulit dan
B. Perumusan Masalah daging buah salak pondoh
Berdasarkan latar belakang
dan uraian tersebut diatas, maka nurunkan kadar kolesterol dan
dapat dirumuskan suatu per- glukosa darah.
masalahan sebagai berikut: 4. Menganalisis pengaruh pem-
1. Apakah kulit dan daging buah berian pektin terhadap kadar
salak pondoh dapat dijadikan kolesterol dan glukosa darah
sebagai sumber pektin yang pada tikus jantan galur wistar.
baru yang lebih murah?
2. Apakah bisa didapatkan me- D. Luaran Yang Diharapkan
tode yang tepat dalam isolasi Luaran yang diharapkan deng-
pektin dari kulit dan daging an adanya PKM-P yang akan dilak-
buah salak pondoh? sanakan ini adalah:
3. Apakah pektin yang diisolasi 1. Didapatkan sumber pektin
dari kulit dan daging buah yang baru dan lebih murah,
salak pondoh memiliki aktivitas yaitu dari kulit dan daging buah
penurunan kadar kolesterol dan salak pondoh.
glukosa darah dalam pengujian 2. Didapatkan metode yang te-
secara in vivo? pat dalam isolasi pektin dari
4. Bagaimanakah pengaruh pem- kulitdan daging buah salak
berian pektin terhadap kadar pondoh.
kolesterol dan glukosa darah 3. Dapat meningkatkan pemanfaat-
pada tikus galur wistar? an kulit dan daging buah salak
pondoh dibidang kesehatan.
C. Tujuan Program 4. Membuktikan penggunaan at-
Berdasarkan rincian masalah di as dasar empiris ke dalam
atas, maka penelitian ini dilakukan penelitian secara in vivo.

41
KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

E. Kegunaan Program disebut salak jawa. Salak jawa


Dengan dilakukannya peneli- umumnya berumah dua, sehingga
tian ini memiliki banyak kegunaan pembuahannya membutuhkan
yaitu: bantuan penyerbukan. Jenis sa-
1. Memberikan wawasan lebih lak inilah yang memiliki banyak
terkait dengan fungsi pektin varietas yang tersebar diberbagai
dalam kulit dan daging buah daerah jawa, Madura, dan
salak pondoh yang ada di Sumatera Selatan. Kandungan
Kabupaten Sleman, Yogyakarta. buah salak pondoh dalam tiap
2. Meningkatkan kesejahteraan 100 gram menurut direktorat gizi
petani salak, dengan perminta- departemen kesehatan (1981)
an lebih dari konsumen akan disajikan pada tabel 1.
manfaat penting yang ter_ Tabel 1. Kandungan gizi buah salak
kandung dalam kulit dan daging pondoh
buah salak.
3. Membuktikan kebenaran empiris
terhadap fungsi kulit dan daging
buah salak dalam menurunkan
kadar kolesterol dan glukosa
darah.

F. TINJAUAN PUSTAKA
1. Salak Pondoh (Direktorat Gizi Departemen
Salak pondoh termasuk dalam Kesehatan Republik Indonesia,
spesies Salacca edulis Reinw dan 1981)
masuk dalam keluarga Salacca Kandungan zat kimia yang
(Anarsis, 1996). Salak pondoh terdapat pada daging buah salak
memiliki ciri–ciri daunnya pecah akan mengalami perubahan
berbentuk menyirip, permukaan dengan semakin menuanya buah.
atas daun berwarna hijau tua Pada salak pondoh, perubahan
mengkilap dan permukaan bawah- kandungan zat gula tertinggi
nya berwarna keputih-putihan pada umur 5 bulan, yaitu 23,3%
berlapis lilin. Jenis salak ini dibe- sedangkan pada umur 3,5 bulan
dakan atas dua subspecies atau kandungan gulanya 15,35%
varietas, yaitu Salacca zalacca (Sabari, 1983). Pemecahan pektin
varietas zalacca dan Salacca dan hemiselulosa di lamella
zalacca varietas amboinensis. tengah akan melemahkan dinding
Salacca zalacca varietas zalacca sel dan mengurangi kekuatan

42
Pemanfaatan Pektin Yang Diisolasi...........Pradhani, Crisdany, Zahra, Putri.

mengikat kohesif antara sel-sel. kadar kolesterol dalam darah.


Hal ini sangat terkait dengan Pektin juga telah diketahui sebagai
pengurangan ketegasan buah. serat soluble yang paling efektif
Saat pematangan berlangsung, sebagai penurun kadar kolesterol
insoluble pectin (ISP) dalam dinding
sel diubah menjadi water soluble lium, oat, dan guargum (Mattes,
pectin (WSP) oleh aksi hidrolisis 2005). Pektin bersifat resisten
dinding sel, yang ditunjukkan oleh terhadap sistem pencernaan
penurunan kandungan ISP dan manusia (amilase), akan tetapi
peningkatan WSP (Lestari, dkk, hampir terdegradasi sempurna
2013). oleh aerobacillus, lactobacillus,
2. Pektin micrococcus, dan enterococcus
Pektin pada sel tumbuhan bacteria pada kolon. Flora bakteri
merupakan penyusun lamella normal dalam usus manusia
tengah, yaitu lapisan penyusun tersebut dapat menguraikannya
awal dinding sel. Pada sel-sel dan membebaskan produk tersebut
tertentu seperti buah atau kulit ke dalam lumen usus. Bakteri
buah, cenderung mempunyai tersebut memproduksi enzim pek-
kandungan pektin yang sangat tolitik yang mendegradasi pektin
banyak. Berdasarkan berbagai menjadi asam lemak rantai pendek
studi, diketahui bahwa strutur (asam asetat, asam butirat,
pektin sulit untuk ditentukan asam propionat), CO2, H2O, H2,
karena komposisi sub-unitnya dan metana, kemudian produk
dapat berubah ketika proses isolasi tersebut akan diserap tubuh. Hal
(Srivastava and Rishabha, 2011). inilah yang menyebabkan pektin
Komposisi utama pektin adalah bersifat laksatif dan menstimulasi
unit-unit asam D-Galakturonik pertumbuhan bakteri pada kolon
(Ga1A) yang membentuk ikatan (Mattes, 2005, Sharma, et al,
+
atau Ca+ 2006).
inilah yang menyebabkan rasa Mekanisme kerja pektin
lengket pada kulit, serta pektin adalah pektin mampu mengikat
tidak larut dalam air dan dapat kolesterol yang terdapat pada
membentuk gel, karena ikatan sistem pencernaan, sehingga
tersebut berstruktur amorphous mencegahnya untuk diserap
(Srivastava and Rishabha, 2011). menuju aliran darah. Semakin tinggi
Studi yang telah dilakukan visikositas pektin maka semakin
oleh Frank Mattes, membuktikan efektif dalam menyerap kolesterol.
bahwa pektin dapat menurunkan Pektin dengan visikositas tinggi

43
KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

akan menurunkan kadar kolesterol G. METODE PENDEKATAN


dengan cara meningkatkan eks- Bahan dan Alat
kresi asam empedu feses dan 1. Bahan
sterol netral. Pektin yang memiliki Pembuatan Pektin
visikositas tinggi tersebut akan Bahan yang digunakan da-
berperan dalam membentuk misela lam penelitian ini adalah kulit
dan asam empedu dengan laju dan daging buah salak pondoh
difusi rendah melalui bolus untuk (Salacca edulis Reinw.) yang
mengikat kolesterol (Sharma et al, diperoleh dari perkebunan salak di
2006, Marks, 1996). Sedangkan Desa Candibinangun, Kecamatan
mekanismenya terhadap kadar Pakem, Kabupaten Sleman,
glukosa plasma adalah senyawa Yogyakarta, aquadest, HCl 5%, kain
ini mengganggu pencernaan saring, etanol 96%, dan AgNO3.
intralumen bagi pati dan sukrosa, Subjek uji
sehingga menunda absorbsi Subjek penelitian adalah tikus
karbohidrat. Selain itu pektin akan putih jantan galur wistar sebanyak
membentuk gel dan menahan air 36 ekor yang berumur 1,5-2
sehingga dapat memperlambat bulan dengan berat badan 180
pengosongan lambung (Marks, gram, dalam keadaan sehat dan
1996). aktif yang diperoleh dari peternak
3. Hiperkolesterolemia Dan
Hiperglikemia sehat. Tikus dikandangkan terpi-
Hiperkolesterolemia adalah sah berdasarkan kelompok.
kondisi saat konsentrasi kolesterol Uji penurunan kadar glukosa
di dalam darah melebihi batas dan kolesterol
normal, dengan kadar kolesterol Bahan yang digunakan dalam
uji penurunan kadar glukosa dan
katan kolesterol dalam darah kolesterol dalam darah adalah
disebabakan kelainan pada tingkat pakan standar BR II, tepung, gula,
lipoprotein. Hiperglikemia menurut lemak sapi, minyak hewani, kuning
World Health Organization (WHO) telur, dan aquadest.
adalah kadar glukosa darah (KGD) Penetapan kadar glukosa dan
kolesterol dalam darah
KGD antara 100 dan 126 mg/dL Bahan yang digunakan untuk
(6,1 sampai 7,0 mmol/L) dikatakan menetapkan kadar glukosa dan
suatu keadaan toleransi abnormal kolesterol adalah reagen GOD-
glukosa. PAP, reagen Fluitest® CHOL, dan
EDTA sebagi anti koagulan.

44
Pemanfaatan Pektin Yang Diisolasi...........Pradhani, Crisdany, Zahra, Putri.

2. Alat tikus, waterbath, spindown, in-


Alat utama yang digunakan kubator, pH meter, kandang
dalam penelitian ini adalah lemari tikus, seperangkat alat gelas,
pengering, spektrofotometer UV- termometer, spuit oral tikus 1-5
Vis, oven, ayakan nomor mesh mL, mikropipet, ependorf 1,5 mL,
60, miller, blender, pemanas listrik, pipa kapiler dengan heparin, Blue
rotary evaporator, magnetic stirrer, tip, yellow tip.
timbangan analitik, timbangan

Sistematika Kerja Penelitian

Gambar 1. Skematika Ekstraksi pektin dengan metode soxhletasi

45
KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

Gambar 2. Skematika Ekstraksi pektin dengan metode perebusan

46
Pemanfaatan Pektin Yang Diisolasi...........Pradhani, Crisdany, Zahra, Putri.

Gambar 3. Skematika Uji aktitas in vivo

Cara Penelitian buah dipisahkan, kemudian daging


1. Pembuatan pektin dengan buah dipotong tipis-tipis. Masing-
metode`soxhletasi masing (kulit dan daging buah)
dikeringkan dalam lemari pengering
Persiapan Bahan
dengan suhu berkisar antara 30-
Buah dicuci dari tanah dan 45°C. kemudian simplisia kering
kotoran lainnya. Kulit dan daging diserbuk menggunakan miller.

47
KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

Ekstraksi pektin ditambahkan air dengan perban-


10 gram serbuk diekstraksi dingan salak air (1:3). Ditambah
dengan metode soxhletasi meng- HCl 5% hingga pH menjadi 1,5.
gunakan pelarut aquadest yang Kemudian dipanaskan pada suhu
telah diasamkan menggunakan 80°C selama 45 menit sambil
HCl 5% sampai pH mencapai 2,5- diaduk. Disaring dan diperas meng-
3 dengan suhu 90°C. Kemudian, gunakan kain saring yang tebal.
pelarut diuapkan hingga sekitar Lalu dikentalkan menggunakan
setengah dari volume awal. suhu 80°C hingga bobotnya
setengah dari bobot awal
Pengendapan (Isolasi)
Pengendapan (Isolasi)
suhu kamar (25°C). Kemudian
diendapkan dengan etanol 96% suhu kamar (25°C). Kemudian
diendapkan dengan etanol 96%
dan dilakukan sentrifugasiselama yang telah diasamkan dengan 2 mL
15 menit pada 8000 rpm. Disaring
endapan pektin menggunakan 1:1) selama 12-14 jam. Disaring
kertas saring. endapan pektin menggunakan
kain saring.
Pengeringan
Dipisahkan supernatant dari Pencucian
presipitat dan mengyapkan pelarut Dicuci endapan pektin dengan
yang tersisa dengan menggunakan etanol 96%. Kemudian disaring
cawan pada suhu rendah. menggunakan kain saring. Cairan
bekas cucian pektin ditetesi
2. Pembuatan pektin dengan dengan perak nitrat (AgNO3) untuk
metode perebusan mengetahui apakah masih terdapat
Persiapan bahan klorida atau tidak (endapan putih /
Buah dicuci dari tanah dan AgCl).
kotoran lainnya. Kulit dan daging Pengeringan
buah dipisahkan, kemudian da- Dikeringkan pektin basah
ging buah dicuci dengan air dingin dalam oven pada suhu 40°C
untuk mengurangi senyawa gula selama 8 jam. Lalu diblender pektin
yang terkandung didalamnya dan kering dan diayak menggunakan
diganti beberapa kali agar pen- ayakan mesh 60.
cucian dapat berhasil baik.
3. Komposisi Pakan Diet Tinggi
Ekstraksi pektin
karbohidrat dan Lemak
Diblender salak yang telah

48
Pemanfaatan Pektin Yang Diisolasi...........Pradhani, Crisdany, Zahra, Putri.

Tabel 2. Komposisi Pakan Tikus

(Tsalissavrina, I., dkk, 2006).


4. Penetapan Dosis Pektin minggu. Pemeriksaan terhadap
Penentuan dosis pektin ber- kadar kolesterol dilakukan pa-
dasarkan konsumsi harian pektin da minggu ke-2, 4, 8, dan 10
oleh manusia yaitu 6 sampai 30 (Mawarti, H., dan Ratnawati, R.,
gram per harinya. Berdasarkan pe- 2012, Tsalissavrina, I., dkk, 2006).
nelitian yang telah dilakukan oleh Sedangkan pemeriksaan terhadap
Hari di sarankan untuk mening- kadar glukosa dilakukan pada
katkan dosis diatas 15 gram dosis akhir diet setelah dipuasakan
manusia, sehingga pada penelitian 8-10 jam. Waktu pemberian diet
ini digunakan dosis pektin 20 gram dilakukan sampai didapatkan
pada penggunaan manusia. kadar hiperkolesterolemia dan
Dosis konversi hiperglikemia.
= 0,018 x 20 g/70 kg BB
Uji penurunan kadar glukosa
= 0,36 g/200 g BB tikus
Hewan uji menggunakan tikus
= 1,8 g/kg BB
putih jantan galur wistar, terdiri dari
Volume pemejanan
3 kelompok, tiap kelompok terdiri
= 1 ml/200 g BB tikus Larutan stok
dari 6 ekor tikus.
= dosis : volume pemejanan
Kelompok kontrol normal : diet
= (0,36 g/200 g BB) : (1 ml/200 g BB)
normal (pakan standar BR II atau
= 0,36 g/1 ml
pelet dan air secukupnya).
= 4,32 g/12 ml
Kelompok kontrol negatif
5. Perlakuan hewan uji. : diet tinggi gula (pakan tinggi
Orientasi lama waktu pemberian karbohidrat).
diet Kelompok perlakuan : diet tinggi
Orientasi lama pemberian diet gula (pakan tinggi karbohidrat) dan
dilakukan selama 8 sampai 10 pektin dosis 1,8 g/kg BB.

49
KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

Perlakuan dilakukan selama 14 Darah hewan uji diambil 3 ml,


hari. Pengambilan darah dilakukan kemudian disentrifugasi dengan
pada hari terakhir setelah dipuasa- kecepatan 3000 rpm selama 5
kan 8-10 jam. menit, serum ditampung dalam
tabung mikro. Larutan standar
Uji penurunan kadar kolesterol
kolesterol maupun sampel
Hewan uji menggunakan tikus
(masing-masing 10 µl) ditambah
putih jantan galur wistar, terdiri dari
pereaksi monotest kolesterol
3 kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 6 ekor tikus. sebanyak 1000 µl. Sebagai
Kelompok kontrol normal : diet blanko adalah pereaksi monotest
normal (pakan standar BR II atau kolesterol. Masing-masing larutan
pelet dan air secukupnya). diaduk, diinkubasi selama 10
Kelompok kontrol negatif : diet menit pada suhu 37°C. Diukur
tinggi lemak (pakan tinggi lemak). absorbansi standar (A-std) dan
Kelompok perlakuan :diet tinggi sampel (A-spl) terhadap blanko
lemak (pakan tinggi lemak) dan reagen (RB) dengan panjang
pektin dengan dosis 1,8 g/kg BB. gelombang 500 nm. Perhitungan
Perlakuan dilakukan selama 14 kadar glukosa :
hari. Pengambilan darah dilakukan Kadar glukosa (mg/dL) = A-spl/
pada hari terakhir. A-std x konsentrasi standar

6. Penetapan kadar glukosa H. PELAKSANAAN PROGRAM


Darah hewan uji diambil 3 ml
1. Pembuatan pektin dengan
dimasukkan kedalam tube vial yang
metode soxhletasi
telah diberi antikoagulan (EDTA)
Soxhletasi dilakukan sampai
perbandingan 1:1. Kemudian di-
ambil plasma darahnya, ditam- 6 kali siklus, dengan setiap
bahkan reagen uji pada sampel siklus tercapai selama + 1 jam.
Pelarut yang digunakan adalah
dan dimasukkan inkubator 10
aquadest yang diasamkan dengan
menit pada suhu 37°C. Diukur
HCl 5% sampai kisaran pH 2,5
absorbansi standar (A-std) dan
sampel (A-spl) terhadap blanko
Larutan pengendap digunakan 2
reagen (RB) dengan panjang
macam, yaitu etanol 96% yang
gelombang 500 nm. Perhitungan
kadar glukosa : diasamkan dengan HCl pekat dan
Kadar glukosa (mg/dL) = A-spl/ etanol 96% tanpa HCl. Kemudian
A-std x konsentrasi standar dilakukan sentrifugasi selama 15
menit dengan kecepatan 8000
7. Penetapan kadar kolesterol rpm. Disaring endapan pektin

50
Pemanfaatan Pektin Yang Diisolasi...........Pradhani, Crisdany, Zahra, Putri.

menggunakan kertas saring. dipanaskan pada 2 rentang suhu


Pelarut yang tersisa diuapkan
dengan menggunakan cawan perebusan dilakukan dalam ke-
pada suhu rendah. Selanjutnya adaan asam dengan pH 1,5 dalam
dikeringkan dengan oven pada waktu selama 45 menit. Proses
pengendapan dilakukan pada 2
isolasi pektin dari kulit dan daging waktu, yaitu diendapkan semalam
buah salak baru pertama kali (12-14 jam) dan selama 30 menit.
dilakukan, banyak kendala yang Pektin dikeringkan pada suhu
ditemui dan perlu dilakukan opti-
masi dengan mengacu pada Tahap ini dilakukan di Laboratorium
beberapa studi pustaka untuk Biologi Farmasi Universitas Islam
menemukan metode yang tepat, Indonesia, dengan waktu pe-
sehingga diperlukan waktu yang laksanaannya dilakukan dari
cukup lama dari tahap preparasi tanggal 28 Mei sampai 20 Juni
simplisia sampai didapatkan 2014.
pektin kering. Tahap ini dilakukan
3. Penetapan Baseline kelom-
di Laboratorium Biologi Farmasi
pok glukosa dan kelompok
Universitas Islam Indonesia, deng-
kolesterol
an waktu pelaksanaannya dilaku-
Penetapan kadar glukosa
kan dari tanggal 25 Maret sampai
dan kolesterol pada awal setelah
27 Mei 2014.
adaptasi selama seminggu se-
2. Pembuatan pektin dengan belum induksi diet maupun perlaku-
metode perebusan an, dilakukan untuk mengetahui
Pada tahap ini bagian yang kadar normal tiap tikus, sehingga
digunakan adalah daging buah dapat dilakukan pengelompokkan
yang masih segar, tetapi untuk dengan persebaran variasi kadar
bagian kulitnya, digunakan dalam glukosa maupun kolesterol secara
bentuk serbuk kering. Pada tahap merata untuk menghindarkan
ini dilakukan optimasi jumlah kejadian bias. Darah diambil dari
pelarut, suhu perebusan dan lama plexus retroorbitalis menggunakan
pengendapan. Perbandingan da- pipa kapiler. Pada penetapan kadar
ging buah dengan aquadest di- glukosa digunakan sampel serum
dapatkan 1:3, sedangkan per- (tanpa penambahan antikoagulan)
bandingan serbuk kulit salak sedangkan pada penetapan kadar
dengan aquadest didapatkan kolesterol digunakan sampel plas-
1:6. Tahap perebusan dilakukan ma (ditambahkan heparin). Untuk
dengan pelarut aquadest dan mendapatkan sampel serum

51
KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

maupun plasma, darah yang glukosa darah dan kadar hiper-


didapatkan disentrifuge selama 15 kolesterolemia untuk kelompok
menit dengan kecepatan 3500 rpm. penurunan kadar kolesterol total
Serum dan plasma yang diperoleh darah. Berdasarkan literatur, induksi
langsung dianalisis kadar glukosa hiperkolesterolemia maupun hiper-
maupun kolesterol totalnya di glikemia idealnya dapat tercapai
LPPT. Tahap aklimatisasi sampai antara 8 sampai 10 minggu.
penentuan kadar baseline dilaku- Tetapi induksi hanya dilakukan
kan di Laboratorium Pengujian sampai minggu ke-3 pemberian
hewan/Pra Klinis Universitas Islam diet. Tahap Induksi hiperkolesterol
Indonesia, dengan waktu pelak- dan hiperglikemia dilakukan di
sanaannya dilakukan dari tanggal Laboratorium Pengujian hewan
21 Juni sampai 29 juni 2014. / Pra Klinis Universitas Islam
Indonesia, dengan waktu pelak-
4. Induksi hiperkolesterol dan
sanaannya dilakukan dari tanggal
hiperglikemia
30 juni sampai 21 juli 2014.
Pada tahap ini, tikus diberikan
diet tinggi karbohidrat atau diet 5. Uji aktivitas secara in vivo
tinggi lemak sesuai dengan ke- Pada tahap ini belum sempat
lompok masing-masing, sehing- dilakukan peneliti karena keter-
ga didapatkan kadar hiperglikemia batasan waktu maupun dana.
untuk kelompok penurunan kadar
6. Jadwal pelaksanaan

52
Pemanfaatan Pektin Yang Diisolasi...........Pradhani, Crisdany, Zahra, Putri.

I. HASIL DAN PEMBAHASAN lebih lama kering dikarenakan


Pemanfaatan pektin yang kadar air yang lebih banyak
diisolasi dari kulit dan daging buah (80%) dibandingkan kadar air
salak sebagai anti hiperglikemik pada kulit salak. Simplisia daging
dan anti hiperkolesterolemia te- salak kering yang didapat bersifat
lah sampai pada tahap induksi higroskopis karena saat preparasi
hiperkolesterolemia dan hipergli- tidak dilakukan proses pencucian.
kemia. Dimana proses ekstraksi Proses pencucian mengguanakan
yang dilakukan adalah dengan air dingin bertujuan untuk meng-
membandingkan dua metode urangi kadar gula dalam daging
yang berbeda, yaitu soxhletasi buah, dimana gula bersifat
dan pemanasan. Pada metode menyerap air ataupun udara lem-
sokhletasi, digunakan 10 gram bab (higroskopis), sehingga dapat
serbuk simplisia daging buah mempengaruhi sifat simplisia ke-
salak. Setelah beberapa kali ring menjadi higroskopis.
dilakukan optimasi berdasarkan 2. Isolasi pektin dengan metode
studi literature, didapatkan serbuk sokhletasi
pektin sejumlah 0,3 mg. Pada Pada tahap soxhletasi, pelarut
metode perebusan, untuk 400 yang digunakan adalah aquadest
gram daging buah salak segar, yang diasamkan dengan HCl 5%
didapatkan serbuk pektin sejumlah sampai kisaran pH 2,5 sampai
4,9 gram, sedangkan untuk 60,08
gram kulit buah salak, didapatkan pH ini berdasarkan beberapa
serbuk pektin sejumlah 4,03 gram. studi pustaka yang menyatakan
rendemen paling besar
Evaluasi Keberhasilan Hasil berada pada pH 2,5-3. Alasan
1. Penyiapan simplisia
Simplisia dibuat dari kulit karena pelarut yang digunakan
dan daging buah salak yang adalah aquadest yang memiliki
dikeringkan di dalam lemari pe- titik didih yang cukup tinggi,
ngering. Pada saat penelitian
kulit buah salak lebih cepat kering akan mempengaruhi waktu yang
dibandingkan dengan daging buah. diperlukan untuk mencapai tiap
Untuk kulit buah salak diperlukan satu siklus sokhletasi. Semakin
waktu 3 hari sedangkan untuk tinggi titik didih, maka waktu yang
daging buah diperlukan waktu diperlukan agar tercapai tiap satu
21 hari. Berdasarkan beberapa siklus akan semakin besar. Oleh
studi literatur, daging buah salak karena itu, untuk mengurangi waktu

53
KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

sokhletasi, maka dapat dilakukan bagian kulitnya, digunakan dalam


peningkatan suhu, selama sen- bentuk serbuk kering. Pada tahap
yawa yang ingin diisolasi masih ini dilakukan optimasi jumlah
bertahan dan tidak rusak pada pelarut, suhu perebusan dan lama
suhu pemanasan tersebut. Pada pengendapan. Perbandingan da-
tahap ini, sokhletasi dilakukan ging buah dengan aquadest di-
sampai 6 kali siklus, dengan dapatkan 1:3, sedangkan per-
setiap siklus tercapai selama + bandingan serbuk kulit salak
1 jam. Larutan pengendap yang dengan aquadest didapatkan 1:6.
digunakan dibedakan menjadi 2 Tahap perebusan dilakukan dengan
macam, yaitu etanol 96% yang pelarut aquadest dan dipanaskan
diasamkan dengan HCl pekat dan
etanol 96% tanpa HCl. Perlakuan ini
dilakukan untuk mengetahui hasil dilakukan dalam keadaan asam
mana yang memberikan endapan dengan pH 1,5 dalam wak-
pektin paling besar. Tetapi hasil tu selama 45 menit. Derajat
dari kedua pelarut lebih kurang keasaman pelarut mempengaruhi
sama, yaitu hanya menghasilkan terhadap jumlah kandungan ion
sangat sedikit endapan pektin. hydrogen, dimana berpengaruh
Sehingga untuk memisahkan karena dapat mensubstitusi
endapan dengan pelarutnya, perlu kalsium dan magnesium dari
dilakukan sentrifugasi selama 15 molekul protopektin sehingga
menit dengan kecepatan 8000 menyebabkan protopektin terhi-
rpm. Dengan begitu, endapan da- drolisis menghasilkan pektin yang
pat diambil dengan mudah dari larut dalam air. Sedangkan pe-
pelarutnya. Kemudian pelarut yang manasan bertujuan untuk mem-
tersisa diuapkan diatas penangas pengaruhi ikatan antar molekul
dengan menggunakan cawan pada protopektin. Suhu yang tinggi
menyebabkan ikatan antara
dikeringkan dengan oven pada molekul-molekul protopektin ter-
sebut mudah terlepas dan larut
rendemen pektin yang didapat dari dalam air. Hasil pemanasan disa-
metode ini hanya berkisar 0,003%. ring menggunakan kain saring
3. Isolasi pektin dengan metode
perebusan dipekatkan menggunakan rotary
Pada tahap ini bagian yang evaporator hingga volume akhir
digunakan adalah daging buah yang didapat setengah dari volume
yang masih segar, tetapi untuk

54
Pemanfaatan Pektin Yang Diisolasi...........Pradhani, Crisdany, Zahra, Putri.

agar penambahan etanol 96% dilakukan penetapan baseline


tidak terlalu boros. Proses kadar glukosa dan kolesterol
pengendapan dilakukan pada 2 pada awal untuk mengetahui
waktu, yaitu diendapkan semalam kadar normal tiap tikus, sehingga
(12-14 jam) dan selama 30 menit. dapat dilakukan pengelompokkan
Alkohol yang ditambahkan dalam dengan persebaran variasi kadar
larutan pektin akan bersifat seba- glukosa maupun kolesterol secara
gai pendehidroksi sehingga kese- merata untuk menghindarkan
imbangan antara pektin dengan kejadian bias. Darah diambil dari
air akan terganggu dan pektin plexus retroorbitalis menggunakan
akan mengendap. Alkohol dapat pipa kapiler. Pada penetapan kadar
merusak kesetimbangan air dan glukosa digunakan sampel serum
pektin karena alkohol berbobot (tanpa penambahan antikoagulan)
molekul rendah sehingga akan sedangkan pada penetapan kadar
bercampur sempurna dengan kolesterol digunakan sampel
air melalui ikatan hidrogen. plasma (ditambahkan heparin).
Penambahan alkohol ini akan Untuk mendapatkan sampel serum
mengurangi jumlah ion atau maupun plasma, darah yang
molekul air disekeliling pektin, didapatkan disentrifuge selama
sehingga pektin akan mengendap 15 menit dengan kecepatan 3500
(Prasetyowati, dkk, 2009). Pektin rpm. Serum dan plasma yang
dikeringkan pada suhu rendah diperoleh langsung dianalisis
kadar glukosa maupun kolesterol
metode ini didapatkan hasil totalnya di LPPT. Serum maupun
rendeman yang jauh lebih banyak plasma harus segera dianalisis
daripada menggunakan metode setelah didapatkan, untuk
sokhletasi. Namun pada proses menghindari hasil yang bias. Hasil
pengovenan harus selalu diamati analisis kadar bisa diambil sehari
suhunya sehingga pektin yang setelah sampel dimasukkan. Kadar
didapat tidak terlalu kering. Hasil normal glukosa puasa untuk tikus
rendemen pektin kering yang disamakan dengan manusia, yaitu
didapat, yaitu 1,225% untuk daging < 126 mg/dl, didapatkan kadar
buah salak dan 6,708% untuk kulit normal untuk semua tikus.
buah salak. 5. Induksi hiperkolesterol dan
4. Penetapan Baseline kelompok hiperglikemia
glukosa dan kelompok kolesterol Sebelum diberikan perlakuan,
Setelah diaklimatisasi atau tikus harus diinduksi hiperglikemia
diadaptasikan selama seminggu, untuk kelompok penurunan kadar

55
KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

glukosa dan hiperkolesterolemia hiperglikemik pada tercapai. Sehi-


untuk kelompok penurunan kadar ngga, uji aktivitas tidak dapat
kolesterol total. Pada tahap dilakukan karena keterbatasan
ini, tikus diberikan diet tinggi waktu dan dana.
karbohidrat atau diet tinggi lemak
sesuai dengan kelompok masing-
J. KESIMPULAN DAN SARAN
masing. Berdasarkan literatur,
induksi hiperkolesterolemia mau- Kesimpulan
pun hiperglikemia idealnya dapat Berdasarkan penelitian terha-
tercapai antara 8 sampai 10 dap “Pemanfaatan Pektin yang
minggu. Tetapi induksi hanya Diisolasi dari Kulit dan Buah Salak
dilakukan sampai minggu ke-3 (Salacca Edulis Reinw) dalam
pemberian diet dan belum Uji In Vivo Penurunan Kadar
didapatkan peningkatan kadar Kolesterol dan Glukosa Darah
glukosa maupun kolesterol to- pada Tikus Jantan Galur Wistar”
yang telah dijalankan ini, maka
mempersingkat waktu, induksi dapat disimpulkan bahwa:
diabetes dapat diberikan alloksan, 1. Kulit dan daging buah salak
sedangkan induksi hiperkolesterol pondoh dapat dijadikan sebagai
dapat diinduksi poloxamer dengan sumber pektin, dengan jumlah
pemberian secara intraperitoneal, rendemen terbanyak terdapat
akan tetapi dana yang diberikan pada bagian kulitnya, yaitu
tidak mencukupi, sehingga induksi sebanyak 6,708%.
hanya dilakukan dengan diet 2. Telah mendapatkan metode
dan belum mencapai hasil yang yang tepat dalam isolasi
diinginkan. pektin dari kulit dan daging
6. Uji aktivitas secara in vivo buah salak pondoh, yaitu
Pada uji aktivitas, diberikan metode perebusan, dengan
perlakuan selama 2 minggu memberikan hasil rendemen
untuk mengetahui apakah pek- pektin kering yang jauh lebih
tin yang diisolasi dari daging banyak dibandingkan dengan
maupun kulit buah salak pondoh metode sokhletasi, rata-rata-
dapat memberikan pengaruh
terhadap penurunan kadar koles- 3. Belum diketahui mengenai
terol maupun glukosa darah. pektin yang diisolasi dari
Akan tetapi, uji aktivitas ini kulit dan daging buah salak
belum bisa dilakukan sebelum
induksi hiperkolesterol maupun menurunkan kadar kolesterol
dan glukosa darah.
56
Pemanfaatan Pektin Yang Diisolasi...........Pradhani, Crisdany, Zahra, Putri.

4. Belum diketahui pengaruh and Institutional Innovations for


pemberian pektin terhadap Sustainable Rural Development.
kadar kolesterol dan glukosa Lestari, R., Ebert, G., dana Keil, S.H.,
darah pada tikus jantan galur 2013, Fruit Quqlity Changes of
wistar, karena uji aktivitas Salak “Pondoh” Fruits (Salacca
secara in vivo tidak bisa dilan- zalacca (Gaert.) Voss) during
jutkan, disebabkan keter- Maturation and Ripening, Journal
batasan waktu maupun dana of Food Research, 2(1): 204-216.
yang diberikan. Oleh karena Marks, D.B., Allan D. Marks, dan Smith
itu, penelitian hanya sampai C.M., 1996, Biokimia Kedokteran
pada tahap induksi. Dasar: Sebuah Pendekatan
Klinis, EGC, Jakarta.
Mattes, F., 2005, Cholesterol and the
Saran
Power of Pectin, Herbstreith and
Warna coklat muda pada
Fox Inc., Elmsford/New York,
pektin dapat dicegah dengan
USA.
penambahan NaHSO3 pada tahap
Mawarti, H., dan Ratnawati, R., 2012,
pembuatan bubur asam daging
Penghambatan Peningkatan
maupun kulit buah salak pondoh.
Kadar Kolesterol Pada Diet Tinggi
Serta kekurangan waktu dan dana
Lemak Oleh Epigallocatechin
dapat dicegah dengan estimasi
Gallate (EGCG) Teh Hijau Klon
dana yang diperlukan dan rencana
Gmb4, Jurnal Keperawatan
Unipdu, 1: 2.
diajukan ke Dikti.
Nazaruddin dan Kristiawati, 1992,
18 Varietas Salak, Penebar
K. DAFTAR PUSTAKA Swadaya, Jakarta.
Anarsis, W., 1996, Agribisnis Prasetyowati, Sari, K. P., dan Pesantri,
Komoditas Salak, Bumi Aksara, H., 2009, Ekstraksi Pektin dari
Jakarta. Kulit Mangga, Jurnal Teknik
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Kimia, 16: 4.
Republik Indonesia, 1981, Daftar Sabari, 1983, Faktor-faktor Pengawet
Komposisi Bahan Makanan, Pada Buah Salak, Sub Balai
Bharata, Jakarta. Penelitian Tanaman Pangan
Lestari, R., Keil, S.H., dan Ebert, G., Pasar Minggu, Jakarta.
2003, Variation In Fruit Quality Sahputra, F.M., 2008, Potensi Ekstrak
of Different Salak Genotypes Kulit dan Daging Buah Salak
(Salacca zalacca (Gaert.) Voss) Sebagai Antidiabetes, Skripsi,
from Indonesia, Technological Fakultas Matematika dan Ilmu

57
KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

Pengetahuan Alam, Institut LAMPIRAN


Pertanian Bogor, Bogor. 1. Dokumentasi Kegiatan
Sharma, B.R., Naresh L., Dhuldoya
N.C., Merchant S.U., dan
Merchant U.C., 2006, An
Overview of Pectins, Times Food
Processing Journal, 44-51.
Srivastava, P., dan Rishabha M., 2011,
Sources of Pectin, Extraction, Gambar 1. Buah salak yang sudah
Application in Pharmaceutical dibersihkan dari kotoran yang men-
Industry, Indian Journal of empel
Natural Products and Resources,
2: 10-18.
Suter I.K., 1988, Telaah Sifat Buah
Salak di Bali Sebagai Dasar
Pembinaan Mutu Hasil, Tesis,
Fakultas Pasca Sarjana, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Tsalissavrina, I., Wahono, D., dan Gambar 2. Pencucian buah dengan
Handayani, D., 2006, Peng- air dingin untk mengurangi kadar gula
aruh Pemberian Diet Tinggi pada buah
Karbohidrat Dibandingkan Diet
Tinggi Lemak Terhadap Kadar
Trigliserida dan HDL Darah Pada
Rattus novergicus Galur Wistar,
Jurnal Kedokteran Brawijaya, 22:
2.
Winarno, F.G., 1986, Kimia Makanan, Gambar 3. Proses pengeringan kulit
PT. Gramedia Pustaka Utama, dan daging buah dalam lemari pen-
Jakarta. gering
Zubaidah, E., 2011, Pengaruh
Pemberian Cuka Apel dan Cuka
Salak terhadap Kadar Glukosa
Darah Tikus Wistar yang Diberi
Diet Tinggi Gula, Jurnal Teknologi
Pertanian, 12(3): 163-169.
Gambar 4. Serbuk kulit dan daging
buah salak

58
Pemanfaatan Pektin Yang Diisolasi...........Pradhani, Crisdany, Zahra, Putri.

Gambar 8. Proses penyaringan

Gambar 5. Proses Soxhletasi ser-


buk kulit maupun daging buah salak
Gambar 9. Gumpalan pektin setelah
pondoh
penambahan etanol 96%

Gambar 10. Proses penyaringan dan


Gambar 6. Proses pengendapan pencucian pektin
pektin dengan dan tanpa penamba-
han asam (kanan ke kiri), serta hasil
pektin setela proses sentrifugasi (atas
dengan asam, bawah tanpa asam)

Gambar 11. Pektin kering sebelum-


dan setelah diserbuk

Gambar 7. Proses pemanasan pada


metode perebusan

59
KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

Gambar 12. Tikus jantan galur Wistar


dilakukan anestesi inhalasi eter

Gambar 13. Sampling darah dari


plexus retroorbitalis

Gambar 14. Sentrifugasi untuk


mendapatkan serum dan plasma

60

Anda mungkin juga menyukai