Bab Ii Deskripsi Perusahaan: 2.1. Sejarah PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang
Bab Ii Deskripsi Perusahaan: 2.1. Sejarah PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang
BAB II
DESKRIPSI PERUSAHAAN
http://digilib.mercubuana.ac.id/
USA, serta dibangun oleh PT. Multi Structure (pekerjaan sipil) dan Biwater dari
Inggris (Mekanikal & Elektrikal) yang berasosiasi dengan PT. Mitra Napa.
Pada tahun 1996 sebuah instalasi paket baja berkapasitas 80 liter per
detik dibangun, dan dikerjakan oleh PT. Maswandi, dibiayai oleh Departemen
Pekerjaan Umum. Pembangunan tahap kedua dari instalasi - kapasitas 500 liter
per detik dirancang oleh PT. Ceria Konsulindo, dibangun oleh PT. Nindya Karya,
dan PT. Cahaya Murni Dirganusa untuk pekerjaan sipil, adapun peralatan
mekanikal, dan elektrikal di supply oleh Metax Engineering PTE Ltd. dari
Singapore. Proyek ini didanai oleh Asian Development Bank, dan selesai pada
tahun 1998.
Visi Perusahaan:
Menyediakan jasa pengelolaan air yang terbaik melalui pengembangan kualitas
sumber daya manusia dan teknologi yang inovatif.
Misi Perusahaan:
Misi perusahaan adalah memberikan pelayanan terbaik bagi PDAM Tirta Kerta
Raharja Kabupaten Tangerang, untuk rehabilitasi, peningkatan kapasitas (dari
900 liter per detik menjadi 1,275 liter per detik), pengoperasian, dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Nilai-Nilai Perusahaan:
1) Dedikasi terhadap penggunaan dana yang efektif, serta integritas, dan
transparasi dalam pengelolaan keuangan.
2) Mengembangkan teknologi melalui inovasi, dan keahlian.
3) Pengembangan sumber daya manusia, dengan mendorong karyawan
mencapai potensi terbaiknya, melalui program pelatihan yang ekstensif,
dan penghargaan atas kontribusi mereka.
4) Siap mengantisipasi resiko-resiko terhadap kesehatan, dan lingkungan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kualifikasi
No. Posisi Jabatan Jumlah Orang Pendidikan
1. Direksi 1 S1
2. Manajer 2 S1
3. Asisten Manajer 6 Min. D3
4. Supervisor 4 Min. SLTA
5. Staf 40 Min. SLTA
Sumber : Data bagian HRD PT. TKCM (2015)
Tingkat pendidikan dari komposisi tenaga kerja tersebut dapat dilihat pada
Gambar
ambar 2.2 berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari Gambar 2.3. tersebut air baku dari sungai Cisadane diproses di IPA Cikokol
oleh operator mitra swasta yaitu PT. TKCM. Hasil akhir air proses/olahan dengan
standar air minum dialirkan melalui pipa jaringan induk, dimana pipa jaringan ini
dikelola oleh PDAM TKR sendiri. Sebelum masuk pipa jaringan induk, air
minum tersebut dialirkan melalui meter induk utama. Pendapatan PT. TKCM
http://digilib.mercubuana.ac.id/
per-bulannya dihitung dari total air minum yang dialirkan ke pipa jaringan induk
utama. PDAM TKR akan membayar kepada PT. TKCM berdasarkan jumlah
meter kubik air yang dihitung oleh meter induk utama dikalikan besaran tarif
tahunan yang berlaku dalam perjanjian kontrak kerjasama. Sementara pendapatan
PDAM TKR sendiri berasal dari penjualan air yang dikonsumsi konsumen,
berdasarkan perhitungan volume air dari meter induk yang ada pada masing-
masing konsumen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Air Brsih
1 Untuk Distribusi
P
Pompa Distribusi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Diagram alir proses IPA Cikokol diketengahkan pada Gambar 2.4. pada halaman
sebelumnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3) Bak Flokulasi
Pengadukan lambat dalam bak flokulasi ini dilakukan secara mekanis.
Jumlah bak flokulasi adalah 6 (enam) unit. Tiap-tiap bak flokulasi terdiri
dari dua buah kompartemen yang dilengkapi oleh pengadukan mekanis
lambat.
4) Bak Sedimentasi
Flok-flok yang terbentuk dalam unit flokulasi terendapkan dalam unit bak
sedimentasi sehingga air yang keluar dari unit bak sedimentasi memiliki
kekeruhan kurang dari 3 NTU. Jumlah bak sedimentasi adalah 6 unit.
Unit bak-bak sedimentasi ini dilengkapi dengan tube settler, sludge
scraper dan sistem pembuangan lumpur.
Secara periodik, lumpur yang terendapkan di dasar bak sedimentasi
dibuang menggunakan katup-katup pembuangan lumpur ((sludge
extraction valve) menuju saluran pembuangan lumpur. Secara periodik
pula dilakukan pengurasan dan pembersihan untuk membuang seluruh
deposit dan sedimen di dasar bak.
5) Filter Pasir Cepat
Air yang keluar dari unit bak-bak sedimentasi telah memiliki tingkat
kekeruhan kurang dari 3 Nephelometric Turbidity Units (NTU), kemudian
disaring oleh media pasir dalam bak-bak filter pasir cepat.
Jumlah filter pasir cepat adalah 14 (empat belas) unit.
Fungsi unit bak-bak filter ini adalah untuk menyaring partikel-partikel
flok halus dan tersuspensi yang tidak mengendap dalam unit bak-bak
sedimentasi. Filtrat atau air olahan dari unit bak filter pasir cepat
diharapkan memiliki tingkat kekeruhan kurang dari 0,5 NTU.
Setelah filter beroperasi selama kurang lebih 30 jam, dilakukan pencucian
media filter dengan menggunakan udara (menggunakan air blower) dan
air (menggunakan pompa backwash). Air bekas pencucian filter tersebut
mengalir ke saluran pembuangan lumpur tercampur bersama lumpur dari
unit bak-bak sedimentasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lumpur yang dihasilkan dari unit bak-bak sedimentasi dari volume harian
dan tingkat konsentrasi suspended solid sangat terpengaruhi oleh kekeruhan dan
konsentrasi TSS dalam air baku. Volume lumpur harian akan bertambah bila ada
satu unit bak sedimentasi sedang dalam dikuras, dan dibersihkan.
Perkiraan air bekas pencucian bak-bak filter pasir cepat adalah 200 - 220
3
m /hari per filter dengan operasi filtrasi selama 24 sampai 36 jam. Dengan jumlah
filter pasir cepat sebanyak 10 – 12 unit dicuci setiap hari, maka diperkirakan air
hasil pencucian filter adalah 2.000 – 2.200 m3/hari dengan konsentrasi TSS
berkisar 200 – 400 mg/liter.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 2.3. Baku Mutu Air Limbah Industri untuk Industri Pengolahan Air
Konsentrasi dalam
Limbah Cair
No. Parameter Baku Mutu Air Limbah Unit
Baku Mutu I Baku Mutu II
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.6. Prinsip Pengaliran dari Lamellar Thickener
Sumber: Laporan Akhir: Review Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Lumpur
IPA Cikokol (2013)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2) Sludge Conditioning
Sludge Conditioning adalah proses pengkondisian lumpur dengan
penambahan bahan-bahan kimia agar mudah diproses pada pengolahan
lumpur selanjutnya.
Sludge Conditioning dengan penggunaan bahan-bahan kimia dapat
dilakukan dengan dua macam bahan kimia:
- Penambahan koagulan
- Penambahan polimer
Kriteria perencanaan untuk penambahan koagulan seperti besi (III)
klorida atau FeCl3 (konsentrasi larutan 15-20%) untuk pengkondisian
lumpur, agar lumpur mudah diolah di unit sludge dewatering:
- pH mencapai 6.5 – 7.0.
- Dosis pembubuhan : 20 – 40 kg koagulan tiap ton Dry Solids
(DS).
- Pengadukan sempurna agar koagulan dan lumpur tercampur
homogen.
Kriteria perencanaan untuk penambahan polimer (konsentrasi larutan
0.1%) untuk pengkondisian lumpur, agar lumpur mudah diolah di unit
sludge dewatering:
- pH dalam rentang 6.5 – 9.0.
- Dosis pembubuhan : 2 – 6 kg polimer tiap ton DS.
- Waktu kontak pembubuhan adalah minimum 2 menit.
- Pengadukan sempurna agar polimer dan lumpur tercampur
homogen.
3) Sludge Dewatering
Sludge Dewatering adalah proses pengurangan atau penghilangan kadar
air dari lumpur hingga didapatkan lumpur padat dengan kadar padatan di
atas 20% DS. Bangunan proses yang digunakan dalam proses sludge
dewatering adalah Centrifuge atau Decanter.
Prinsip kerja dari decanter atau centrifuge adalah menggunakan gaya
sentrifugal untuk pemisahan antara padatan dengan cairan. Dalam solid
bowl centrifuge, lumpur yang masuk kedalam mangkok berputar dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Residu dari IPA yang banyak mengandung unsur alum, dan besi tidak
dikategorikan sebagai limbah B3, pembuangan akhir padatan lumpur
dapat dilakukan dengan 2 (dua) metode:
1) Landfilling
Pembuangan padatan lumpur aman dibuang sebagai material urugan
ke lahan-lahan terbuka. Padatan lumpur yang dipersyaratkan adalah
lumpur dengan kandungan 20 – 40% DS, sehingga lebih mudah untuk
dipadatkan. Untuk landfilling, lumpur padatan tidak boleh digunakan
untuk urugan dari bangunan struktural.
2) Land Application
Padatan lumpur aman untuk ditebar di permukaan lahan-lahan
pertanian sekaligus memberikan keuntungan agronomis, dan sebagai
urugan di lahan-lahan pinggiran untuk reklamasi lahan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.8. Struktur Pendaanaan Investasi Pengolahan Limbah Lumpur
Sumber: Hasil olahan penulis (2015)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/