Suschek
Suschek
SKRIPSI
Oleh :
Chandy Hapsari Riestaningtyas
NIM : 048114146
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : ”Efek
Aplikasi Topikal Ekstrak Tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) Terhadap Inflamasi
Pada Kulit Pasca Paparan Ultraviolet B”.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Farmasi
pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Data-data
penyusunan skripsi ini didapatkan dari hasil penelitian di laboratorium sejak bulan
Februari hingga April.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis ucapkan terima kasih atas segala
bantuan fasilitas, sarana, bimbingan, dukungan serta saran-saran yang diberikan
kepada penulis, ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada :
1. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Christine Patramurti, M.Si., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Sanata Dharma.
3. Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt., selaku dosen pembimbing pertama atas bimbingan
dan perhatian yang diberikan selama penyusunan skripsi ini.
4. drh. Sitarina Widyarini, MP, Ph.D, selaku dosen pembimbing kedua yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Drs. Mulyono, Apt. dan Jeffry Julianus, M.Si., selaku dosen penguji atas
bimbingan, pengarahan dan dukungan yang diberikan dalam penyusunan skripsi
ini.
6. Bapak dan Ibu tercinta atas doa dan kasih sayangnya.
7. Saudara-saudaraku, Mas Anggri, Mbak Reni, Amjad, Mas Inung, Mbak Dely dan
seluruh keluargaku atas dukungan dan doanya.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi pasti
masih ada kekurangannya, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
mahsiswa fakultas farmasi pada umumnya, dan diri penulis pada khususnya.
Chandy Hapsari R.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Intisari
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Abstract
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………...........………………………….. i
PRAKATA............................................................................................................... vi
ABSTRACT .............................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ xv
1. Permasalahan .............................................................................................. 4
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Tomat ................................................................................................................ 6
5. Kegunaan ..................................................................................................... 8
B. Kulit .................................................................................................................. 9
C. Inflamasi ............................................................................................................ 10
F. Hipotesis............................................................................................................. 18
D. Bahan Penelitian................................................................................................. 20
E. Alat Penelitian.................................................................................................... 20
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 46
B. Saran................................................................................................................... 46
LAMPIRAN............................................................................................................. 51
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 12. Grafik pengukuran mean ± SD tebal epidermis dan dermis ............. 37
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
pengetahuan kita mengenai dampak radiasi sinar matahari terhadap kulit manusia,
muncul fakta baru bahwa sinar matahari juga menjadi penyebab utama timbulnya
rusaknya DNA dan membran seluler, dan timbulnya efek karsinogenesis akibat
terbentuknya Reactive Oxygen Species (ROS) atau radikal bebas (Tedesco, 1997).
dilihat dari edema terbentuk. Inflamasi dapat terjadi melalui pembentukan radikal
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
2008).
ultraviolet yang berlebihan. Bahan alam menjadi pilihan bahan baku dalam
Tomat merupakan salah satu bahan alam yang memiliki banyak khasiat
untuk mengatasi beberapa penyakit seperti, radang kulit, infeksi jamur, jerawat,
luka sukar sembuh, dan rasa nyeri pada kulit akibat terbakar sinar matahari
tomat antara lain likopen, beta-karoten, asam folat, asam malat, asam sitrat,
Menurut Rafi, et al. (2007) likopen juga mempunyai daya anti-inflamasi dengan
diinduksi oleh lipopolisakarida dalam sel makrofag mencit. Jika dilihat dari
sifat nonpolar. Oleh sebab itu perlu dilakukan ekstraksi untuk memisahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
dalam tomat.
yang dapat memutus jalur proses terjadinya inflamasi, maka edema yang terjadi
dapat dikurangi atau dihambat. Kandungan senyawa dalam tomat seperti likopen,
pemeriksaan histopatologik kulit. Pada metode tersebut akan dilihat ukuran skin-
tomat akan lebih kecil dibandingkan ukuran skin-fold thickness kelompok tanpa
ekstrak tomat. Demikian halnya dengan tebal epidermis dan dermis kelompok
ekstrak tomat akan lebih kecil dibandingkan kelompok tanpa ekstrak tomat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
1. Permasalahan
sebagai berikut :
2. Keaslian penelitian
terhadap inflamasi pernah dilakukan dengan teknik dan bahan yang berbeda.
diberi induksi karagenin 1% dan jus tomat secara oral pada 4 peringkat dosis.
Jus tomat dengan dosis 1,875 g/kgBB; 3,75 g/kgBB; 7,5 g/kgBB; dan 15
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat praktis
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
tomat, dalam hal ini kandungan senyawa yang bersifat nonpolar seperti
pasca paparan UV B.
2. Tujuan khusus
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Tomat
1. Taksonomi tanaman
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dycotyledonae
Bangsa : Solanes
Keluarga : Solanaceae
Marga : Lycopersicon
2. Morfologi Tanaman
keputihan. Daun tunggal, bulat telur, ujung runcing dengan pangkal berlekuk, tepi
bergerigi warna hijau. Perbungaan keluar dari ketiak daun, tangkai berbulu,
mahkota bertaju runcing, berwarna putih, putik berwarna kuning, buah buni, buah
muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah. (Soedibyo, 1998).
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
3. Kandungan Kimia
Kandungan kimia tomat yang penting adalah likopen. Selain itu di dalam
buah tomat juga mengandung beta-karoten, asam folat, asam malat, asam sitrat,
polar maupun nonpolar. Asam folat, asam malat, asam sitrat, adenin, koline,
senyawa yang bersifat polar. Likopen dan beta-karoten merupakan anggota dari
yang panjang dari likopen dan beta-karoten membuat keduanya memiliki sifat
dan beta-karoten tidak larut dalam air dan dapat larut hanya dalam pelarut organik
atau minyak. Vitamin E atau sering juga disebut alfa-tokoferol merupakan vitamin
5. Kegunaan
mengikat radikal bebas melalui tiga cara yaitu transfer elektron (1), abstraksi
Menurut Rafi, et al. (2007) likopen juga mempunyai daya anti-inflamasi dengan
diinduksi oleh lipopolisakarida dalam sel makrofag mencit. Selain itu likopen juga
menekan aktivasi NF-κB melalui reaksi redoks (Bai, et al., 2005). Vitamin E
yang menginduksi pembentukam nitrogen oksida (NO•) (Devaraj dan Jialal, 2005;
Khanduja, et al., 2005). Selain itu beta-karoten dan vitamin E juga memiliki
B. Kulit
luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan lingkungan luar.
Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, dan jaringan
subkutis. Epidermis, lapisan terluar kulit, terdiri dari empat jenis sel: keratinosit,
yang merupakan sel terbanyak yang menghasilkan keratin; sel melanosit, yang
dan pengolahan antigen; dan sel Merkel, sel neuoroendokrin yang fungsinya
C. Inflamasi
Pada fase awal inflamasi, vasodilatasi dan peningkatan aliran darah akan
filtrasi cairan dari kapiler. Cairan itu disebut juga transudat, merupakan ultrafiltrat
menyebabkan aliran cairan kaya protein dan bahkan sel (disebut eksudat) menuju
osmotik intravaskular, pada saat yang sama meningkatkan tekanan osmotik dari
cairan interstitial. Hasil akhirnya berupa pengeluaran air dan ion pada jaringan
fungsi (fungsio laesa). Gejala tersebut merupakan akibat dari gangguan aliran
darah yang terjadi akibat kerusakan jaringan dalam pembuluh pengalir terminal,
1986). Penyebab inflamasi banyak dan beraneka ragam. Pengaruh yang sifatnya
merusak sel sering disebut noksi. Noksius penyebab inflamasi dapat berupa kimia
(Mutschler, 1991).
Noksius
Emigrasi
Kerusakan sel leukosit
Pembengkakan
Pemerahan Panas Gangguan Nyeri
fungsi
Peran NO• dalam terjadinya inflamasi antara lain : (1) relaksasi otot halus
pembuluh darah (vasodilatasi), (2) peran antagonis dari semua tingkat aktivasi
platelet (adhesi, agregasi, dan degranulasi), dan (3) bersifat sebagai agen mikrobia
(dengan atau tanpa radikal superoksida) pada makrofag teraktivasi. Oleh karena
waktu paro NO• yang hanya beberapa detik saja, maka efeknya hanya pada sel
yang berada di dekat sumber penghasil NO•. Wakto paro NO• yang singkat juga
disintesis secara de novo dari L-arginine, oksigen molekular, dan NADPH oleh
enzim nitric oxide synthase (NOS). Terdapat tiga bentuk NOS, dengan distribusi
merupakan enzim yang dapat diinduksi. Terdapat pada banyak tipe sel, termasuk
dipengaruhi konsentrasi Ca2+ intrasel. Pada inflamasi, iNOS juga terdapat pada
endotelium, sel otot halus, dan makrofag; diinduksi oleh sejumlah mediator dan
sitokin proinflamasi, sebagian besar oleh IL-1, TNF-α, dan IFN-γ, dan oleh
lipopolisakarida yang terdapat pada dinding sel bakteri gram negatif. Tipe 3
(ecNOS) merupakan hasil sintesis NOS secara konstitutif, terutama terdapat pada
endotelium, dengan aktivitas yang juga dipengaruhi oleh konsentrasi Ca2+ intrasel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Gambar 4. Sumber dan efek nitrit oksida (NO•) pada inflamasi. Sintesis NO• oleh sel
endotelial (sebagian besar oleh ecNOS, kiri) dan oleh makrofag (sebagian besar
oleh iNOS, kanan). NO• menyebabkan vasodilatasi, dan radikal bebas NO•
sitotoksik terhadap mikrobia maupun sel mamalia. (Mitchell dan Cotran, 1997)
α yang dapat menginduksi pembentukan enzim iNOS pada sel endotelium kulit
manusia.
peroksidasi melibatkan Reactive Oxygen Spesies (ROS). Target dari ROS adalah
adanya radikal bebas. Radikal bebas akan mengambil elektron tunggal dari
hidrogen yang berikatan dengan karbon pada ikatan rangkap. Lalu akan
menjadi radikal bebas (reaksi 1). Selanjutnya karbon radikal bebas menata diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
oksigen untuk membentuk radikal peroksi (reaksi 2). Radikal peroksi lebih lanjut
lemak baru (reaksi 3). Proses tersebut kemudian berlanjut dalam reaksi berantai
(Helwig, 2000).
tak jenuh tersebut sebagian akan diubah oleh enzim cyclooxygenase menjadi asam
juga memegang peranan pada timbulnya rasa nyeri (Tjay dan Rahardja, 2002).
Inflamasi juga dapat terjadi melalui pelepasan histamin oleh sel mast pada
bahwa sel mast pada dermis juga terkativasi 3-6 jam setelah paparan,
D. Radiasi Ultraviolet
Sinar ultraviolet (UV) secara fisik mirip dengan cahaya tampak, hanya
untuk dilihat dikenal sebagai cahaya tampak dan terdiri dari warna – warna
seperti dalam pelangi. Daerah ultraviolet dimulai setelah akhir warna ungu dalam
halnya pada cahaya tampak, sinyal radar dan sinyal pemancar radio (Anonim,
2007b).
lebih tinggi) dibandingkan cahaya tampak dan lebih panjang (frekuensi lebih
gelombang 100 – 400 nm dan sering dibagi menjadi tiga berdasarkan daerah
(Anonim, 2007b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
diabsorpsi oleh molekul oksigen, ozon, uap air di atas atmosfer dan tidak
mencapai permukaan bumi dalam jumlah banyak. Sumber utama efek kerusakan
akibat sinar matahari disebabkan oleh bagian ultraviolet pada spektra antara 290
dan 400 nm (UV B dan UV A). Panjang gelombang ultraviolet yang berbeda
berpenetrasi ke kulit pada kedalaman yang berbeda dan efek biologi yang
terbanyak dari sinar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi, kurang lebih
95% dari total sinar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi. UV A juga
kecoklatan, dan untuk waktu yang lama memiliki reputasi sebagai spektrum sinar
dalam ke dalam kulit dibandingkan panjang gelombang sinar ultraviolet yang lain,
komponen yang paling penting dari sinar matahari bagi kulit manusia. Hal itu
E. Landasan Teori
antara lain disebabkan oleh radikal bebas ataupun produksi dari mediator
Anonim, 2008).
bebas sebagai antioksidan (Buhler dan Miranda, 2000). Likopen juga dapat
dalam sel makrofag mencit (Rafi et al., 2007). Beta-karoten juga diketahui
F. Hipotesis
Hipotesis yang dapat diambil dari penelitian ini adalah ekstrak tomat
G. Rancangan Penelitian
2. Pembuatan sediaan krim ekstrak tomat yang dapat digunakan untuk aplikasi
secara topikal.
5. Analisis data dengan uji signifikansi berbagai perlakuan dengan Least Square
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Variabel Penelitian
1. Variabel utama
2. Variabel pengacau
C. Definisi Operasional
1. Minimum Edema Dose atau MEdD merupakan lama waktu yang dibutuhkan
1,5-2 kali lipat skin-fold thickness awal) akibat 1 kali paparan UV, yang
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
UGM Yogyakarta.
5. Krim ekstrak tomat adalah bentuk sediaan krim yang digunakan sebagai
aplikasi topikal dengan tipe M/A, mengandung ekstrak tomat sebesar 0,14 %.
6. Basis adalah basis Biocream® yang merupakan krim pembawa (vehicle) dan
D. Bahan Penelitian
(p.a, Merck); petroleum eter (teknis, Brataco); alkohol 75%; formalin 10%;
E. Alat Penelitian
Phillip); jangka sorong dengan tingkat ketelitian 0,01 mm; alat gelas (Pyrek Iwaki
Glass, Japan); neraca analitik (Mettler Toledo tipe AB 200); HPLC (Shimadzu);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
ditimbang sebanyak 30 gram. Lalu ditambahkan aseton sebanyak 100 ml, digojog
dengan cara bertingkat (50 ml, 25 ml, dan 25 ml) untuk menarik likopen dari
aseton. Ekstraksi ini dilakukan menggunakan corong pisah. Ekstrak tomat tersebut
2006).
Liquid Chromatography)
HPLC menggunakan fase diam oktadesilsilan (C18) dan fase gerak metanol
100%. Pengukuran dilakukan dengan flow rate 1 ml/menit dan pada suhu 15°C
(Nassar, et al., 2007). Pada penelitian ini tidak terdapat senyawa baku likopen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
krim ekstrak tomat. Biocream® merupakan sistem emulsi yang stabil dengan
distribusi lemak dan air yang merata (ambifilik) sehingga dapat dicampur dengan
air, zat-zat yang larut dalam air, lemak maupun zat-zat yang larut dalam lemak,
Zat-zat yang terkandung dalam Biocream® antara lain : Aerosil®, paraffin liquid,
812, acid sorbic, propylenglycol, deionized water. Pada penelitian ini sediaan
krim ekstrak tomat dibuat dengan kadar yang diperoleh dari ekstraksi sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
yang berwarna biru menunjukkan fase air, sedangkan yang tidak berwarna
krim ekstrak tomat dengan kadar 0,14 %. Pengukuran edema dilakukan dengan
menit (lampiran 3, halaman 54). Basis dan krim ekstrak tomat dioleskan pada
dilakukan pada hari pertama hingga hari ketiga setelah pemaparan sinar UV B.
Pada hari keempat atau sehari setelah paparan sinar UV B yang terakhir, hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
ataupun krim ekstrak tomat) kemudian kulit punggung bagian spot penyinaran
Daerah kulit yang diuji disayat tipis sepanjang 1 cm, dengan kedalaman
mencakup epidermis dan dermis (biopsi), kemudian difiksasi dalam formalin 4%.
etanol 50% selama 30 menit, etanol 90% selama 30 menit, etanol mutlak selama
xilol-parafin, dimasukkan ke dalam oven selama satu jam dalam suhu 60°C.
Setelah itu dipindahkan ke dalam parafin cair selama satu setengah jam dalam
mikrotom. Pita irisan ditempelkan pada gelas benda dengan perekat gliserin
berturut – turut etanol 96%, 90%, 70%, dan 50%, masing – masing selama 5 – 10
dikeringkan dalam suhu kamar dan ditutup dengan kanada balsam serta obyek
prosedur standar dari Balai Besar Veteriner (Jalan Raya Wates, Yogyakarta).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
7. Pemeriksaan Histopatologik
menggunakan mikroskop.
G. Analisis Hasil
terjadi efek akumulatif, oleh sebab itu perhitungan dilakukan menggunakan Least
dengan perhitungan pada hasil histopatologik yang berupa tebal epidermis dan
BAB IV
senyawa polar dalam jus tomat seperti air, vitamin C, tomatin, asam folat, asam
malat, asam sitrat, kalium dan flavonoid. Setelah itu ditambahkan NaCl sebanyak
5 g agar terjadi proses salting out. Salting out bertujuan untuk memisahkan
protein dan senyawa non polar lain dalam larutan sehingga proses ekstraksi akan
lebih mudah. Salting out terjadi karena dengan meningkatnya konsentrasi garam,
maka molekul air akan berikatan dengan ion-ion garam sehingga molekul air yang
berikatan dengan bagian polar protein akan semakin berkurang, akibatnya ikatan
protein-protein akan lebih kuat dibandingkan ikatan pelarut dengan solutnya dan
protein akan saling berikatan dengan adanya interaksi hidrofob. Langkah terakhir
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
dalam jus tomat menggunakan pelarut petroleum eter. Penggunaan petroleum eter
karena sifatnya yang non polar sehingga dapat menarik senyawa-senyawa yang
bersifat non polar juga. Ekstraksi dengan petroleum eter dilakukan secara
bertingkat (50 ml, 25 ml, 25 ml) agar hasil ekstrak yang didapatkan optimal.
ekstrak kering. Pada ekstraksi ini jumlah tomat yang digunakan adalah 330 g,
Pada tahap ini yang pertama kali dilakukan adalah scanning panjang
didasarkan pada transisi n-π* ataupun π-π* dan karenanya memerlukan gugus
kromofor dalam molekul itu. Transisi tersebut terjadi dalam daerah spektrum
(sekitar 200 ke 700 nm) yang dapat digunakan dalam eksperimen. Kandungan
ekstrak tomat berupa senyawa nonpolar seperti likopen, β-karoten dan vitamin E.
konsentrasi ekstrak tomat 0,067 g/ml, λ max yang dihasilkan yaitu 444,1 nm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
menggunakan HPLC.
al. (2007). Identifikasi dengan metode HPLC dilakukan menggunakan fase diam
C18 (oktadesilsilan) dan fase gerak methanol 100% pada flow rate 1 ml/menit dan
suhu 15°C. Oleh karena tidak didapatkan senyawa baku likopen sehingga
A B
kromatogram hasil penelitian tampak bahwa waktu retensi terjadi sebelum menit
ke-5, sedangkan pada kromatogram menurut literatur tampak bahwa waktu retensi
yang didapatkan sekitar menit ke-15. Hal tersebut dikarenakan kondisi yang
berbeda dari segi peralatan maupun operator yang melakukan. Selain itu juga
tampak bahwa kromatogram hasil pengukuran terdapat lebih dari satu peak,
sedangkan pada kromatogram menurut Nassar, et al. (2007) hanya terdapat satu
peak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada ekstrak tomat terdapat beberapa
campuran senyawa, tidak hanya likopen melainkan juga senyawa yang bisa larut
Sediaan krim ekstrak tomat dibuat dengan melarutkan 2,48 gram ekstrak
yang dapat digunakan oleh peneliti untuk aplikasi secara topikal pada kulit. Selain
itu tidak terdapat kandungan zat aktif di dalam Biocream® dan sifatnya yang
ambifilik sehingga relatif mudah bercampur dengan bahan aktif yang bersifat
hidrofilik maupun hidrofobik, dalam hal ini ekstrak tomat bersifat hidrofobik.
Krim ekstrak tomat yang dibuat pada penelitian ini adalah 10 gram sehingga kadar
menggunakan metilen blue. Metilen blue merupakan pewarna yang larut air.
Penambahan metilen blue pada krim tipe M/A menyebabkan fase air (medium
dispersi) berwarna biru dan fase minyak (fase terdispersi) tidak berwarna. Pada
krim tipe A/M, penambahan metilen blue menyebabkan fase minyak (medium
dispersi) tidak berwarna sedangkan fase air (fase terdispersi) berwarna biru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Fase air
Fase minyak
Gambar 9. Hasil penentuan tipe krim ekstrak tomat
berwarna biru dan fase terdispersi tidak berwarna. Dengan demikian krim ekstrak
E. Uji Inflamasi
digunakan adalah metode pengukuran tebal lipatan kulit (Widyarini, et al., 2001).
Alasan penggunaan metode ini karena merupakan metode yang sederhana dari
segi perlakuan, pengamatan, pengukuran, pengolahan data serta metode ini sangat
relevan terhadap bahan uji krim ekstrak tomat yang diaplikasikan secara topikal.
penelitian ini lama penyinaran yang digunakan adalah 6 menit. Waktu tersebut
energi, maka energi yang digunakan pada jarak 40 cm dari permukaan lampu UV
mencapai inflamasi yang maksimal. Edema intraseluler dapat dilihat 16-18 jam
setelah radiasi, diikuti 30-48 jam untuk edema interseluler yang menyebabkan
Pengolesan krim ekstrak tomat maupun basis krim dilakukan sebanyak 0,2 gram
setelah pemaparan UV B, karena efek yang diharapkan dari senyawa ini adalah
efek pengurangan atau penghambatan edema yang terjadi. Hasil pengukuran skin-
terjadi efek akumulasi dari perlakuan yang diberikan. Berdasarkan hal tersebut
Analysis merupakan metode analisis regresi untuk memilih suatu garis regresi
yang membuat jumlah kuadrat jarak vertikal dari titik-titik pengamatan ke garis
regresi tersebut sekecil mungkin (Walpole, 1995). Pada penelitian ini perlu
ditentukan persamaan garis dari kelompok kontrol UV, kelompok basis dan
kelompok krim ekstrak tomat. Perhitungan dilakukan pada hari ke-0 hingga hari
ke-2 dikarenakan data pada hari ke-3 sudah terjadi penurunan. Data tersebut dapat
1.8
1.6
skin-fold thickness (mm)
Gambar 10. Kurva mean skin-fold thickness vs waktu pada hari ke-0 hingga hari ke-2
Pada kurva tersebut juga dapat dilihat bahwa pemberian basis dan ekstrak tomat
menggunakan Least Square Analysis didapatkan hasil seperti terlihat pada tabel 2.
Hasil mean slope dari perhitungan Least Square Analysis yang didapatkan,
ekstrak tomat) memiliki mean yang lebih kecil bila dibandingkan dengan mean
tomat di dalam krim yang memiliki kadar 0,14% mampu menurunkan skin-fold
thickness sebesar 48% terhadap paparan sinar UV B. Nilai mean slope pada
kelompok kontrol UV dan kelompok basis memberikan nilai yang hampir sama
bahwa basis Biocream® yang digunakan tidak memberikan efek pengurangan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
demikian adanya perbedaan profil grafik basis yang lebih rendah dibandingkan
sehingga dapat memberikan efek hydrasi pada stratum korneum (Wotton, et al.,
1985).
F. Pemeriksaan Histopatologik
uji. Pada pemeriksaan ini dilakukan pengukuran tebal epidermis dan dermis.
spongiosis (udem yang berisi cairan pada jaringan interseluler), vesikula, dan
yang paling parah adalah kerusakan sel bahkan sampai nekrosis. Suschek, et al.
aktivitas iNOS, juga dapat meningkatkan peran TNF-α pada sel endotelial dermis
manusia. Hal tersebut erat kaitannya dengan adanya peningkatan produksi sistem
transport arginin CAT-2 (cationic amino acid transporters-2) oleh TNF-α yang
penting bagi aktivitas persediaan substrat demikian juga iNOS. Selain itu juga
(malondialdehyde), produk dari lipid peroksidasi, secara simultan terjadi pada 72-
96, 48 atau 24 jam setelah paparan UV B dengan energi 300, 500 dan 800 mJ/cm2
(Chang dan Zheng, 2003). Menurut Pentland, et al. (1990) setelah radiasi UV B
terjadi peningkatan prostaglandin yang diakibatkan aktivasi dari sel mast 3-6 jam
bebas NO• dan pelepasan mediator proinflamasi seperti histamin, leukotrien dan
prostaglandin.
histologik kulit bagian punggung mencit seperti tampak pada gambar 11.
Gambar 11. Struktur histologik kulit mencit bagian punggung, epidermis (A)
dan dermis (B). Perbesaran 400x, pengecatan HE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
hanya mencapai lapisan epidermis (Naylor dan Farmer, 2000), namun demikian
terjadinya penebalan pada lapisan dermis diakibatkan renggangnya jarak antar sel
karena adanya pengiriman cairan, zat-zat terlarut, dan sel-sel darah yang
peristiwa inflamasi. Selain itu juga disebabkan adanya pelepasan histamin oleh sel
mast pada lapisan dermis (Pentland, 1990). Hasil pengukuran tebal epidermis dan
Image Plus 2.0 dapat dapat dibuat grafik seperti tampak pada gambar 12.
80 400
70 350
60 300
Tebal epidermis (um)
50 250
40 200
30 150
20 100
10 50
0 0
kontrol krim kontrol krim ekstrak
kontrol basis kontrol basis
tnp UV ekstrak tnp UV tomat
A B
Gambar 12. Grafik pengukuran mean ± SD tebal epidermis (A) dan tebal dermis (B)
uji ANOVA. Pada pengukuran tebal epidermis hasil uji ANOVA menunjukkan
signifikansi dari perbedaan antar kelompok. Dari uji Tukey diperoleh hasil bahwa
kelompok kontrol tanpa UV. Hal tersebut membuktikan bahwa sinar UV B dapat
perbedaan yang tidak bermakna (p > 0,05) dengan kelompok kontrol UV, hal
adanya perbedaan yang bermakna (p < 0,05) dengan kelompok kontrol UV, hal
tersebut membuktikan bahwa ekstrak tomat di dalam krim dengan kadar 0,14 %
Uji analisis statistik juga dilakukan pada data tebal dermis. Hasil uji
yang didapatkan yaitu terdapat adanya perbedaan (p < 0,05) dari masing-masing
kelompok perlakuan setelah dilakukan uji ANOVA. Selanjutnya pada hasil uji
Tukey diketahui adanya perbedaan yang bermakna (p < 0,05) antara kelompok
kelompok basis terdapat adanya perbedaan yang tidak bermakna (p > 0,05)
dengan kelompok kontrol UV, hal tersebut menunjukkan bahwa basis Biocream®
yang digunakan tidak dapat mengurangi penebalan dermis akibat paparan sinar
bermakna (p < 0,05) dengan kelompok kontrol UV, hal tersebut membuktikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
bahwa ekstrak tomat di dalam krim dengan kadar 0,14 % dapat menurunkan tebal
dermis akibat paparan sinar UV B. Penurunan tebal dermis yang terjadi sebesar
29,34%.
UV B
Menghasilkan promosi
sel T suppressor
menekan
progresi
Sistem imun
(sel Langerhans)
Karsinogenesis
Imunosupresi
(NO•), lipid peroksidasi dan pelepasan histamin oleh sel mast (Suschek, et al.,
fisika karena melibatkan energi (Mutschler, 1991). Dalam proses inflamasi radiasi
produksi dari enzim inducible Nitric Oxide Synthase (iNOS) dan juga dapat
menginduksi produksi TNF-α pada sel endotelial kulit manusia. Tumour Necrosis
enzim iNOS, aktivitasnya dapat meningkat dengan adanya sistem transpor arginin
(CAT-2). Enzim iNOS berperan dalam proses inflamasi dengan menghasilkan gas
radikal bebas nitrogen oksida (NO•). Nitrogen oksida di dalam tubuh dapat
menyebabkan aliran air dan ion menuju jaringan ekstravaskular berupa edema
(Mitchell dan Cotran, 1997). Pada mekanisme inflamasi yang diakibatkan oleh
Hal tersebut diperkirakan karena adanya kemiripan struktur antara likopen dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
reseptor enzim iNOS sehingga terjadi kompetisi antara likopen dengan reseptor
mekanisme reaksi redoks terhadap aktivasi NF-κB (Bai, et al., 2005). Vitamin E
NO• (Khanduja, et al., 2005). Saat terjadinya penghambatan enzim iNOS atau
sitokin proinflamasi penghasil radikal bebas NO• menyebabkan gas radikal bebas
lipid peroksidasi yang melibatkan radikal derivat oksigen atau sering disebut
Reactive Oxygen Species (ROS). Target ROS yaitu ikatan rangkap karbon-karbon
pada poly-unsaturated fatty acid (PUFA). Membran sel kaya akan sumber PUFA,
yang mudah dirusak oleh bahan-bahan pengoksidasi. Produk dari lipid peroksidasi
atau 24 jam setelah paparan UV B dengan energi 300, 500 dan 800 mJ/cm2
(Chang dan Zheng, 2003). Mekanisme lipid peroksidasi meliputi 3 cara yaitu
inisiasi, propagasi dan terminasi (Helwig, 2000). Pada tahap terminasi akan
kerusakan sel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
akibat peristiwa lipid peroksidasi yaitu dengan cara mengikat radikal asam lemak
bebas melalui tiga cara yaitu transfer elektron, abstraksi hidrogen dan
maka radikal bebas tidak akan menyerang sel dan reaksi oksidasi berantai akan
rusak. Selanjutnya karotenoid juga akan menjadi radikal bebas namun dalam
ikatan rangkap terkonjugasi yang panjang sehingga mampu untuk menjadi stabil
mast pada lapisan dermis. Sel mast pada dermis teraktivasi 3-6 jam setelah radiasi
kemudian menstimulasi metabolisme asam arakidonat pada kulit, dan pada tahap
berkurang (Kempna, et al., 2004). Selain itu juga telah dilaporkan bahwa beta-
UV B
Fosfolipase
Pelepasan histamin
TNF-α CAT-2 Oksigen radikal
asam arakidonat ?
prostaglandin
Enzim iNOS Lipid Peroksidasi cyclooxygenase lipooxygenase
O2-
INFLAMASI
Gambar 14. Mekanisme terjadinya inflamasi melalui pembentukan radikal bebas NO•, lipid peroksidasi dan produksi sel mast
(Suschek, et al., 2004; Helwig, 2000; Pentland, 1990; Tjay dan Rahardja, 2002)
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
sediaan topikal (Ghafourian, et al., 2004). Kerja dari penetration enhancer ini
stratum korneum melalui interaksi dengan membran lipid (Wotton, et al., 1985).
Propilenglikol merupakan senyawa yang mudah menembus kulit yang telah diuji
secara in vitro sehingga dapat meningkatkan senyawa yang terlarut yang disebut
yang menyebabkan krim ekstrak tomat dapat menembus hingga bagian dermis.
Inflamasi merupakan reaksi awal kulit ketika terkena radiasi UV. Radiasi
UV akut juga dapat menyebabkan kerusakan fungsi imun yang diperantarai sel T
UV, juga karena adanya keterlibatan dari photoreceptor cis-Urocanic Acid (cis-
UCA) (Widyarini, et al., 2001). Dalam proses tersebut juga akan muncul produksi
proinflamasi seperti TNF-α dan IL-1, sehingga dapat diperkirakan bahwa ekstrak
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
yaitu:
1. Dari hasil pengukuran skin-fold thickness terbukti bahwa krim dengan kadar
2. Pemberian ekstrak tomat secara topikal dapat menurunkan tebal epidermis dan
B. Saran
penelitian tentang :
1. Pengujian efek topikal ekstrak tomat dengan kadar yang berbeda untuk
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Alhammadi, S.I., and Alkaabi A.S., 2006, A Study on lycopene content of fresh
tomatoes in UAE : The First Annual Student Research Symposium, 12-
13.
Afag, F., Mukhtar H., 2001, Effect of solar radiation on cutaneous detoxification
pathways. J Photochem Photobiol B, 63 : 61–69
Anonim, 2007a, About The Skin and How To Look After It,
http://www.naturalrussia.com.nr.images.skin_structure_gif_files/imgr
es, diakses tanggal 27 November 2007.
Backer, C.A., & Bakhuizen Van Den Brink, R.C., 1965, Flora of Java, volume II,
171 – 172, 178, N.V.P, Noordhoff, Gronigen, The Netherlands.
Bai, S.K., Lee S.J., Na H.J., Ha K.S., Han J.A., Lee H., Kwon Y.G., Cheng C.K.,
Kim Y.M., 2005, β-Carotene inhibits inflammatory gene expression in
lipopolysaccharide-stimulated macrophages by suppressing redox-
based NF-κB activation, Experimental and Molecular Medicine, 37 (4)
: 323-334
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Chang, H.R., Tsao D.A., Wang S.R., Yu H.S., 2004, Expression of Nitric Oxide
Synthases in Keratinocytes after UV B Irradiation, Archives of
Dermatological Research, 295 (7) : 293-296
Chang, C., dan Zheng, R., 2003, Effects of ultraviolet B on epidermal morphology,
shedding, lipid peroxide, and antioxidant enzymes in Cope's rat snake
(Elaphe taeniura), Journal of Photochemistry and Photobiology, 72 (1-
3) : 79-85
Dalimartha, S, 2000, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid II, 197 – 201, Trubus
Agri Widya, Jakarta.
Dalimartha, S., dan Soedibyo M., 1999, Awet Muda Dengan Tumbuhan Obat dan
Diet Suplemen, 10, 49-50, Trubus Agri Widya, Jakarta.
Ghafourian, T., Zandasrar, P., Hamishekar, H., and Nokhodchi, A., 2005, The Effect
of Penetration Enhancers on Drug Delivery Through Skin : a QSAR
Study, European Journal of Pharmaceutics and Biopharmaceutics,
61(1-2) : 50-55.
Halevy, O., dan Sklan, D., 1987, Inhibition of arachidonic acid oxidation by beta-
carotene, retinol and alpha-tocopherol, International Bibliographic
Information on Dietary Supplements, 918(3): 304-7
Hoelgaard, A., and Møllgaard, B., 2002, Dermal drug delivery — Improvement by
choice of vehicle or drug derivative, Journal of Controlled Release, 2 :
111-120.
Kempna, P., Reiter, E., Arock, M., Azzi, A., Zingg, J.M., 2004, Inhibition of HMC-1
Mast Cell Proliferation by Vitamin E, The Journal of Biological
Chemistry, 279 (49) : 50700-50709.
Khanduja, K.L., Avti P.K., Kumar S., Pathania V., Pathak C.M., 2005, Inhibitory
effect of vitamin E on proinflammatory cytokines and endotoxin-
induced nitric oxide release in alveolar macrophages, Life Sciences, 76
(23) : 2669-2680
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Mitchell, R.N., dan Cotran R.S., 1997, Acute and Chronic Inflammation, dalam Basic
Pathology, 6th edition, 26-46, W.B. Saunders Company, USA
Mycek, M.J., Harvey R.A., Champe P.C., 2001, Pharmacology, 2nd edition,
diterjemahkan oleh Azwar Agus, Farmakologi: Ulasan Bergambar,
404, Penerbit Widya Medika, Jakarta
Nassar, N., Vizzotto C.S., Schwartz C.A., Pires Junior O.R., 2007, Cassava diversity
in Brazil : the case of carotenoid-rich landraces, Genetic and
Molecular Research, 6 (1) : 116-121
Naylor, M.F., and Farmer, K.C., 2000, Sun Damage and Prevention, dalam
Electronic Textbook of Dermatology, http://www.telemedicine.org,
diakses tanggal 10 Oktober 2008
Pentland, A., Mahoney M., Jacobs S.C., Holtzman M.J., 1990, Enhanced
Prostaglandin Synthesis after Ultraviolet Injury Is Mediated by
Endegenous Histamine Stimulation : A Mechanism for Irradiation
Erythema, Journal of Clinical Investigation, 86 : 566-574
Rafi, M.M., Yadav P.N., Reyes M., 2007, Lycopene Inhibits LPS-Induced
Proinflammatory Mediator Inducible Nitric Oxide Synthase in Mouse
Macrophage Cells, Journal of Food Science, 72 (1) : S069-S074
Sander, M.A., 2003, Atlas Berwarna Patologi Anatomi, Edisi I, 12 – 13, Universitas
Muhamadiyah Malang Press, Malang.
Soedibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan, 381-382, Balai Pustaka, Jakarta
Suschek, C.V., Mahotka C., Schnorr O., Kolb-Bachofen V., 2004, UV B Radiation-
Mediated Expression of Inducible Nitric Oxide Synthase Activity and
The Augmenting Role of Co-Induced TNF-α in Human Skin
Endothelial Cells, Journal of Investigative Dermatology, 123 : 950-
957
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Svobodova, A., Psotova, J., and Walterova, D., 2003, Natural Phenolics in Prevention
of UV-Induced Skin Damage (A review), Biomedical Papers, 147(2),
137-145.
Tedesco, A.C., Martinez L., Gonzalez S., 1997, Photochemistry and photobiology of
actinic erythema: defensive and reparative cutaneous mechanisms,
Mechanisms of sunburn reaction Brazilian Journal of Medical and
Biological Research 30: 561-575
Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting : Khasiat Penggunaan dan
Efek-Efek Sampingnya, 308-315, edisi V, Penerbit P.T. Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta
Walpole, Ronald E., 1995, Pengantar Statistika, Edisi III, 340-344, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Widyarini, S., Spinks N., Husband A.J., and Reeve V.E., 2004, Isoflavonoid
Compounds from Red Clover (Trifolium pratense) Protect from
Inflamation and Immune Supression Induced by UV Radiation,
Journal of Photochemistry and Photobiology, 74 (3): 465-470
Wotton, P.K., Møllgaard, B., Hadgraft, J., and Hoelgaard, A., 1985, Vehicle effect on
topical drug delivery. III. Effect of Azone on the cutaneous permeation
of metronidazole and propyleneglycol, International Journal of
Pharmaceutics, 24 (1) : 19-26
Young, A.J., and Lowe, G.M., 2001, Minireview : Antioxidant and Prooxidant
Properties of Carotenoids, Archives of Biochemistry and Biophysics,
385 (1) : 20-27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Penimbangan
Bobot parafin cair per ml = 0,87 – 0,89 gram (FI III, hal. 475)
0.95 0.9
1
0.67
0.8 0.63 Aw al
0.55 Akhir
0.6 0.5
0.4
0.2
0
4 5 6 7
Menit
Pada grafik menunjukkan bahwa peningkatan skin-fold thickness 1,5-2 kali terjadi
mulai menit ke-6. Berdasarkan hasil tersebut maka waktu paparan UV B yang
1. Kelompok kontrol UV
n
⎛ n ⎞⎛ n ⎞
n . ∑ xi y i − ⎜ ∑ xi ⎟ ⎜ ∑ y i ⎟
m= i =1 ⎝ i =1 ⎠ ⎝ i =1 ⎠
2
n
⎛ n ⎞
n . ∑ xi − ⎜ ∑ xi ⎟
2
i =1 ⎝ i =1 ⎠
3 . 4,609 − 3 . 3,689
m=
3 . 5 − (3)
2
m = 0,46
b = y − mx
b = 1,233 − 0,46 . 1
b = 0,773
∑ (y − y )
2
Sy =
i
n−2
0,024
Sy =
3−2
Sy = 0,155
Sy 2 n
Sm = 2
Sm 2
=
(0,155) . 3
2
Sm 2 = 0,012
Sm = 0,012 = 0,110
• m ± Sm = 0,46 ± 0,110
= (0,35 − 0,57)
mean = 0,46
2. Kelompok basis
n
⎛ n ⎞⎛ n ⎞
n . ∑ xi y i − ⎜ ∑ xi ⎟ ⎜ ∑ y i ⎟
m= i =1 ⎝ i =1 ⎠ ⎝ i =1 ⎠
2
n
⎛ n ⎞
n . ∑ xi − ⎜ ∑ xi ⎟
2
i =1 ⎝ i =1 ⎠
3 . 4,171 − 3 . 3,351
m=
3 . 5 − (3)
2
m = 0,41
b = y − mx
b = 1,117 − 0,41 . 1
b = 0,707
∑ (y − y )
2
Sy =
i
n−2
0,004
Sy =
3−2
Sy = 0,063
Sy 2 n
Sm 2 =
D
Sm 2
=
(0,063) . 3
2
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Sm 2 = 0,002
Sm = 0,002 = 0,045
• m ± Sm = 0,41 ± 0,045
= (0,365 − 0,455)
mean = 0,41
n
⎛ n ⎞⎛ n ⎞
n . ∑ x i y i − ⎜ ∑ xi ⎟ ⎜ ∑ y i ⎟
m= i =1 ⎝ i =1 ⎠ ⎝ i =1 ⎠
2
n
⎛ n ⎞
n . ∑ xi − ⎜ ∑ xi ⎟
2
i =1 ⎝ i =1 ⎠
3 . 3,281 − 3 . 2,871
m=
3 . 5 − (3)
2
m = 0,205
b = y − mx
b = 0,957 − 0,205 . 1
b = 0,752
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
∑ (y − y )
2
Sy =
i
n−2
0,0005
Sy =
3−2
Sy = 0,022
Sy 2 n
Sm =
2
Sm 2 =
(0,022 )2 . 3
6
Sm 2 = 0,0002
Sm = 0,0002 = 0,014
• m ± Sm = 0,205 ± 0,014
= (0,191 − 0,219)
mean = 0,205
kelompok basis
• Hipotesis
• Perhitungan
2
S1
F= 2
S2
0,110 2
F=
0,045 2
F = 5,975
v1 = n1 – 1 v2 = n2 – 1
=3–1 =3–1
=2 =2
Ftabel = 19,0
• Kesimpulan
berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
• Hipotesis
H1 = m1dan m2 berbeda
• Perhitungan
2 2
(n1 − 1) S1 + (n 2 − 1) S 2
Sp =
n1 + n 2 − 2
(3 − 1) 0,110 2 + (3 − 1) 0,045 2
Sp =
3+3− 2
0,02825
Sp =
4
= 0,084
m1 − m2
• t=
Sp . 1 + 1
n1 n2
0,46 − 0,41
t=
0,084 . 1 +1
3 3
t = 0,729
(degree of freedom) df = 2n – 2
= (2.3) – 2
=4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
• Kesimpulan
Mean slope kelompok kontrol UV dengan mean slope kelompok basis tidak
berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
1.8
1.6
skin-fold thickness
1.4
kontrol tnp UV
1.2
kontrol UV
1
0.8 basis
θ
x
• Basis
tan θ = 0,41
θ = 22,29°
tan θ = 0,205
θ = 11,59°
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
22,29 − 11,59
• Efek proteksi ekstrak tomat = x 100%
22,29
= 48 %
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
tebal_epidermis
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
3.137 3 16 .055
ANOVA
tebal_epidermis
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1337.584 3 445.861 5.646 .008
Within Groups 1263.404 16 78.963
Total 2600.988 19
Multiple Comparisons
Mean
Difference 95% Confidence Interval
(I) kelompok (J) kelompok (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
kontrol tanpa UV kontrol UV -17.86000* 5.62006 .027 -33.9391 -1.7809
basis -14.55400 5.62006 .083 -30.6331 1.5251
krim ekstrak tomat -.03800 5.62006 1.000 -16.1171 16.0411
kontrol UV kontrol tanpa UV 17.86000* 5.62006 .027 1.7809 33.9391
basis 3.30600 5.62006 .934 -12.7731 19.3851
krim ekstrak tomat 17.82200* 5.62006 .027 1.7429 33.9011
basis kontrol tanpa UV 14.55400 5.62006 .083 -1.5251 30.6331
kontrol UV -3.30600 5.62006 .934 -19.3851 12.7731
krim ekstrak tomat 14.51600 5.62006 .084 -1.5631 30.5951
krim ekstrak tomat kontrol tanpa UV .03800 5.62006 1.000 -16.0411 16.1171
kontrol UV -17.82200* 5.62006 .027 -33.9011 -1.7429
basis -14.51600 5.62006 .084 -30.5951 1.5631
*. The mean difference is significant at the .05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
tebal_dermis
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.590 3 16 .630
ANOVA
tebal_dermis
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 31069.114 3 10356.371 9.909 .001
Within Groups 16721.545 16 1045.097
Total 47790.658 19
Multiple Comparisons
Mean
Difference 95% Confidence Interval
(I) kelompok (J) kelompok (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
kontrol tanpa UV kontrol UV -105.23000* 20.44599 .001 -163.7264 -46.7336
basis -49.75000 20.44599 .111 -108.2464 8.7464
krim ekstrak tomat -21.73400 20.44599 .716 -80.2304 36.7624
kontrol UV kontrol tanpa UV 105.23000* 20.44599 .001 46.7336 163.7264
basis 55.48000 20.44599 .066 -3.0164 113.9764
krim ekstrak tomat 83.49600* 20.44599 .004 24.9996 141.9924
basis kontrol tanpa UV 49.75000 20.44599 .111 -8.7464 108.2464
kontrol UV -55.48000 20.44599 .066 -113.9764 3.0164
krim ekstrak tomat 28.01600 20.44599 .535 -30.4804 86.5124
krim ekstrak tomat kontrol tanpa UV 21.73400 20.44599 .716 -36.7624 80.2304
kontrol UV -83.49600* 20.44599 .004 -141.9924 -24.9996
basis -28.01600 20.44599 .535 -86.5124 30.4804
*. The mean difference is significant at the .05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Kondisi kulit mencit pada beberapa bagian sudah mulai tumbuh rambut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
BIOGRAFI PENULIS
Negeri Adi Sucipto I tahun 1992-1998, SLTP Negeri 5 Yogyakarta tahun 1998-2001 dan
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2004. Selama aktif sebagai
mahasiswa penulis pernah menjadi asisten praktikum Farmasetika Dasar (tahun 2006).
Selain itu penulis juga merupakan salah satu peserta terseleksi dalam rangka Program
Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh DIKTI tahun 2006 dengan judul
“Optimasi Formula Gel Sunscreen Tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) dengan Carbopol
dan Propillenglikol Sebagai Gelling Agent : Aplikasi Desain Faktorial”. Penulis juga
Fakultas Farmasi (periode 2006-2007) sebagai Manager Divisi Organisasi, menjadi ketua
kegiatan Pharmacy Performance tahun 2005, menjadi ketua bidang acara Titrasi pada tahun
2006 dan pernah menjadi tenaga bantu bagian administrasi kesekretariatan Fakultas