Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.

S
DENGAN HIPERTENSI DI DESA KEDUNGBANTENG Rt 05/01
KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS
Sebagai Tugas Praktik Klinik Stase Keperawatan Keluarga
Dosen Pembimbing : Maisje Marlyn Kuhu, SKM. MPH.

Disusun Oleh:
Romy Layinul Fuad
P1337420216069
TINGKAT
3B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2018/2019
I. PENGKAJIAN
Pengkajian pada keluarga Tn. S
Dilakukan Hari Rabu, 9 Januari 2019 di rumah Tn. S
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn. S
2. Umur : 62 tahun
3. Alamat : Desa Kedungbanteng 05/01 Kec. Kedungbanteng Kab.
Banyumas
4. Pekerjaan KK : Pensiunan
5. Pendidikan KK : SLTA
6. Komposisi Keluarga:
Nama
N JK Hub. Dg Umur Pendidikan Pekerjaan
o Kk

1 Tn. S L Suami 62 th SLTA Pensiunan

2 Ny. F P Istri 52 th SLTA Ibu Rumah


Tangga

3 Sdr I L Anak 25 th S1 Karyawan


Genogram

Keterangan :

= Laki-laki = Menikah

= Perempuan = Anak Kandung

= Meninggal

= Teridentifikasi (klien)

= Tinggal serumah

Penjelasan Genogram :

7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. S adalah keluarga “extended family” dengan tipe keluarga
yang terdiri dari Ayah, Ibu anak, menantu dan cucu. Tn. S dan Ny. F sebagai orang
tua.
8. Suku Bangsa
Keluarga Tn. S berasal dari suku Jawa atau Indonesia, kebudayaan yang
dianutnya tidak bertentangan dengan masalah kesehatan lingkungan setempat di
sekitar mereka juga terdiri dari suku bangsa Jawa, sedangkan bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah Bahasa Jawa.

9. Agama
Keluarga Tn. S beragama Islam, taat dalam menjalankan ibadah. Keluarga Tn.S
menganggap bahwa agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan dan manusia
sebagai hambanya harus mengabdi dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya. Keyakinan yang dianut dalam keluarga Tn.S tidak ada yang
bertentangan dengan kesehatan.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. S adalah tamatan SLTA. Beliau mengatakan bahwa ia adalah pensiunan
PNS. Sumber pendapatan Tn. S berasal dari pensiunan PNS sebesar Rp
3.000.000/bulan. Pendapatan Tn. S digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari seperti membayar listrik dan air, membeli keperluan dapur. Kemudian anak
bungsunya Sdr I sudah bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. S tidak mempunyai jadwal khusus untuk berkunjung ke tempat-
tempat wisata. Biasanya keluarga Tn. S menghabiskan waktu bersama dengan
menonton tv di rumah atau sekedar menemani Ny. F berbelanja di swalayan
(supermall) kota.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahapan Perkembangan Keluarga Saat Ini
Saat ini keluarga Tn. S berada pada tahap keluarga pada tahap perkembangan
keluarga ke 8 yaitu keluarga dalam masa pensiun
2. Tugas Tahapan Perkembangan yang Belum Terpenuhi
Tugas tahapan perkembangan yang belum terpenuhi adalah penyesuaian
terhadap pendapat yang menurun dan untuk mempertahankan dalam pengaturan
hidup yang memuaskan
3. Riwayat Keluarga Inti
Keluarga Tn. S saat ini dalam keadaan sehat, hanya saja Tn. S beserta Ny. F
mempunyai tekanan darahnya yang tinggi. Kemudian belum lama Tn. S mengalami
Demam Berdarah sedangkan Ny. F aktif mengikuti program prolanis. Pertengahan
bulan oktober 2018, Tn. S mengalami demam tinggi selama ± 2 hari. Kemudian Ny.
F mengantar suaminya berobat ke klinik terdekat. Setelahnya berobat, dokter
mendiagnosa Tn. S terkena Demam Berdarah dibuktikan dengan rendahnya jumlah
trombosit Tn. S. Untuk mengatasi rendahnya kadar trombosit dalam darah, Tn. S
menggunakan ramuan herbal yakni sari dari buah kurma selama ± 2 minggu dan
hasilnya normal kembali kadar trombositnya Tn. S. Kemudian istrinya (Ny. F)
menderita hipertensi, beliau menyampaikan bahwasanya orang tua dari pada Ny. F
semasa hidupnya menderita penyakit yang sama yaitu hipertensi. Mungkin semasa
mudanya (Ny. F) tidak menjaga pola makannya hal ini dibuktikan dengan beliau
menyampaikan suka makan makanan tinggi garam seperti halnya ikan asin. Serta
didukung lagi dengan masalah dalam keluarga anak dan menantunya dengan ibu
mertua dari pihak menantunya yang imbasnya belum siap dalam mengasuh anaknya
(cucu dari Tn. S dan Ny. F) sehingga Tn. S dan Ny. F yang mengasuh cucunya karena
anak dan menantunya bekerja dari pagi sampai sore. Hal tersebut mengakibatkan
fikiran Tn. S dan Ny. F yang berimbas terhadap masalah psikologisnya sehingga
tekanan darahnya tinggi. Sejak dari itu, Ny. F memutuskan untuk ikut aktif dalam
Program Lansia (ProLanis) di Puskesmas Kedungbanteng setiap 1 bulan sekali.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari keluarga Tn. S tidak ada yang mengalami penyakit keturunan, namun
beliau pernah mengalami batu ginjal pada tahun 2005, kemudian kembali kambuh
pada tahun 2007 yang mana pada saat itu merupakan paling parah karena keluarnya
batu dari air seninya sebesar buah anggur hingga beliau dirawat di Rumah Sakit
Margono Soekarjo. Pada tahun 2016 beliaupun kembali kambuh namun tak separah
dari sebelumnya dan dirawat di Rumah Sakit Ananda Purwokerto. Dan kemudian
terakhir kalinya kambuh pada tahun 2018 yang mengakibatkan beliau dirawat Rumah
Sakit Hermina Purwokerto. Sedangkan Ny. F terdapat penyakit keturunan dari orang
tua Ny. F yang pernah menderita Hipertensi.

C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa mereka tinggal di desa kedungbanteng dengan
luas tanah ± 88 m2. Rumah milik sendiri, bangunan permanen, dinding rumah sudah
ditembok, halaman rumah ada kolam ikan kecil, lantai keramik,ada 4 kamar tidur,
ruang tamu, dapur dan ruang makan, 2 kamar mandi serta ruang keluarga. Setiap
ruangan terdapat jendela. Kondisi dalam rumah bersih dan teratur. Sumber mata air
dari sumur. Namun untuk air minum itu dari sumber airbersih kedungbanteng yang
mana air itu didapat berdasar dari iuran warga setempat. Washing Closet (WC)
salurannya langsung ke sungai cangkel sekitar kedungbanteng. Kondisi air tidak
begitu jernih, tidak berbau, tidak berasa. Keluarga Tn. S memiliki toren sebagai
penampung air untuk keperluan memasak. Sampah ditampung di tempat sampah di
samping rumah, yang akan diangkut oleh mobil sampah dananya dariiuran warga
sekitar. Terdapat fasilitas pembuangan limbah rumah tangga berupa selokan yang
dialirkan ke sungai. Dalam keluarga Tn. S kebiasaan membersihkan rumah setiap hari
berupa menyapu lantai dan mengepel 2 hari sekali dan menguras bak mandi minimal
seminggu sekali atau apabila air sudah terlihat keruh
Denah rumah:
U
L D C
B

K F A 8,8

G H I B E

10

Keterangan :
A : Pintu depan rumah
B : Ruang tamu
C : Kamar
D : Kamar
E : Kamar
F : Ruang keluarga
G : Dapur
H : Kamar mandi
I : Kamar mandi
J : Pintu belakang rumah
K : Ruang Makan
L : Musholla
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Lingkungan tetangga cukup ramah, keluarga Tn. S tinggal berdekatan dengan
tetangganya. Keluarga Tn. S berada pada lingkungan dimana tetangga di sekitar
bermata pencaharian sebagai wiraswasta dan PNS. Mayoritas tetangga Tn. S
beragama Islam dan beberapa Kristen, mereka hidup saling menghormati satu sama
lain. Hubungan dengan tetangga dilakukan sepanjang tegur sapa biasa.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Tn. S bersama keluarga menempati rumahnya sudah 30 tahun. Letak rumah di
pedesaan, alat transportasi umum yang ada yaitu angkutan umum dan ojek.
Mengenai keperluan untuk mobilitas, keluarga Tn. S menggunakan sepeda Motor.
Jarak rumah ke puskesmas ± 1 km.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. S biasa berkumpul pada sore hari, ketika anak-anak dan
menantunya sepulang kerja. Sedangkan untuk kumpul keluarga besar setiap ada
perayaan hari raya. Di lingkungan rumah ada kegiatan rutin seperti pengajian ibu-
ibu setiap hari jum’at, tahlilan setiap malam jum’at, dan kegiatan gotong royong.
Keamanan lingkungan terjaga, hubungan antar tetangga baik.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn. S selalu mengadakan musyawarah jika ada masalah keluarga,
maka akan diambil keputusan bersama. Terkadang juga melibatkan anggota
keluarga lain untuk ikut menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga tersebut.
Keluarga Tn. S juga mempunyai akses jaminan kesehatan yaitu BPJS.

D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga Tn. S tidak berjalan secara terbuka, seingga
romantika hubungan dalam keluarga kurang harmonis. Anak dan Menantu jarang
saling bertukar pikiran dengan pihak Tn. S maupun Ny. F.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn. S sebagai suami berperan sebagai kepala keluarga dan pengambil
keputusan jika ada masalah. Sedangkan Ny. F sebagai istri berperan sebagai
penengah jika ada masalah saat menyelesaikan masalah melalui musyawarah
bersama.
3. Struktur Peran
Tn. S berperan sebagai kepala keluarga dan saat ini Tn. S saat ini berada pada
masa pensiunan, Ny. F berperan sebagai istri juga bekerja mencari nafkah untuk
tambahan kepala keluarga.
4. Nilai atau Norma Keluarga
Dalam keluarga Tn. S menerapkan ajaran agama dan Ny. F menekankan pada
keluarga Tn. S untuk menerapkan etika dan sopan santun dalam bergaul dengan
orang lain, saling menghormati dan menghargai, serta berani karena benar.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. S termasuk keluarga yang kurang harmonis, interaksi dalam
keluarga belum terjalin baik.
2. Fungsi Sosialisasi
Dalam keluarga Tn. S biasa ditanamkan kedisiplinan. Hubungan dengan
tetangga baik, Tn. S juga anggota keluarga yang lain selalu berusaha melakukan
sosialisasi dengan lingkungan jika ada waktu senggang.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
a. Mengenal masalah kesehatan
Dalam mengenal masalah kesehatan keluarga hal yang perlu dikaji adalah
meliputi :
1) Keyakinan dan nilai-nilai perilaku terhadap pelayanan kesehatan
Tn. S jarang mengontrolkan kesehatannya dengan alasan bahwa dirinya sudah
mulai memasuki usia tua dan berobat ke puskesmas apabila sakit
2) Tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat sakit
Berdasarkan pengkajian keluarga Tn. S mengatakan bahwa Keluarga Tn. S
mengetahui jika Tn. S merasakan pusing apabila terlalu memikirkan suatu
hal/masala. Tn. S mengatakan sedikittmemahami tentang terapi non
farmakologi yang diberikan untuk mencegah agar tidak semakin parah.
3) Mengetahui tanda dan gejala penyakit pada keluarga
Berdasarkan pengkajian Tn. S mengatakan merasa pusing apabila banyak
fikiran sehungga menyebabkan ekanan darahnya naik.
4) Mengetahui faktor penyebab penyakit
Berdasarkan pengkajian Tn. S mengatakan kurang mengontrol asupan
makanan selama kerja. Tn.MP sering makan-makanan siap saji yang lebih
praktis. Ny. F juga tidak rutin memeriksakan kesehatannya karena menggap
sakit karena faktor usia.
5) Sumber sumber informasi kesehatan yang didapat
Keluarga mengatakan sering bertanya dan tukar pengalaman kepada rekan
kerja yang mempunyai masalah seperti dirinya.
b. Mengambil keputusan
1. Mengkaji sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan
luasnya masalah.
Setelah dilakukan pengkajian keluarga Tn. S mengatakan jika dalam
keluarga ada yang sakit biasanya dibelikan obat di apotek dan minum obat
herbal
2. Mengkaji apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Tn. S merasa cemas saat Tn. S
sebagai kepala keluarga sendiri sedang sakit, namun keluarga Tn. S tetap
berfikir positif bahwa Tn. S akan sembuh.
3. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
Setelah dilakukan pengkajian, Tn. S mengatakan jika dirasa sakitnya berat
dan tidak sembuh dengan obat diapotek dan obat herbal maka akan dibawa
ke Puskesmas atau poliklinik 24 jam terdekat rumahnya.
c. Mengambil keputusan merawat anggota keluarga yang sakit
1) Mengkaji sejauh mana keluarga mengetahui sumber sumber yang ada.
Keluarga Tn. S mengatakan mendapatkan saran dari tetangganya agar Tn. S
untuk makan diit rendah garam.
2) Sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakit
Dalam keluarga tidak ada yang memperingatkan Tn. S untuk memeriksa
keadaannya, dikarenakan semua anggota keluarga sibuk bekerja.
3) Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat
Keluarga Tn. S dalam memelihara lingkungan rumah cukup baik, dibuktikan
dengan pencahayaan yang cukup baik, lantai yang berkeramik serta cukup
bersih dan tidak licin, tidak ada level di dalam rumah Tn. S
4) Sejauh mana keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit setelah
dilakukan pengkajian, Kondisi rumah tampak bersih, namun penataan
barang-barang masih berantakan. Rumah belum dilengkapi septic tank,
kamar mandi cukup bersih, serta setiap kamar tidur, ruang makan dan ruang
keluarga tampak bersih. Keluarga Tn. S sudah mampu memelihara
lingkungan rumah dengan baik.
5) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber sumber keluarga yang dimiliki
Keluarga mengatakan memodifikasi lingkungannya dengan cara bertanya
dan tukar pengalaman kepada tetangga yang mempunyai gejala yang sama
d. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan dimasyarakat
1) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
keluarga akan berobat ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan lain jika
dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat yang dibeli di apotek dan
obat herbal
2) Sejauh mana keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang dapat
diperoleh dari fasilitas kesehatan
Tn. S membuat BPJS dengan cara membawa KTP, KK, pas foto, buku
tabungan dan dibawa ke kantor BPJS terdekat.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. S dan Ny. F mempunyai 3 orang anak, 2 anak perempuan dan 1
anak laki-laki.
5. Fungsi Ekonomi
Penghasilan Tn. S yang didapat per bulan yaitu Rp 3.000.000 yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, membayar listrik dan air. Untuk
meringankan beban keluarga Tn. S dalam biaya kesehatan, Tn. S serta anggota
keluarganya menggunakan BPJS.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor Jangka Pendek
Tn. S saat ini masih memikirkan anak dan menantunya yang belum begitu dewasa,
sedang dirinya sudah berada masa pensiunan. Ny. F mengatakan untuk saat ini
keluarga Tn. S menginginkan agar bahagia dimasa pensiunnya.
2. Stressor Jangka Panjang
Keluarga Tn .S mengatakan agar Tn. S diberi kesehatan kedepan sehingga dapat
menikahkan anak terakhirnya.
3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor/situasi
Adanya masalah dalam keluarga, keluarga sangat tanggap terhadap masalah yang
ada dan memecahkan masalah tersebut dengan musyawarah bersama dengan
anggota keluarga
4. Strategi Koping yang Digunakan
Keluarga Tn. S hanya bisa pasrah menghadapi masalah dan tidak dibesar-besarkan.
5. Strategi Adaptasi disfungsional
Di keluarga Tn. S anak dan menantunyakurang memperhaikan Tn.S dan Ny. F

G. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. S berharap di dalam anggota keluarganya dalam keadaan sehat
selalu.

H. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik pada keluarga Tn. S
Nama Anggota Keluarga
Pemeriksaan
Tn. S Ny. F Sdr. I

Vital Sign Kunjungan 1 Kunjungan 1 Kunjungan 1


(10/01/19) (10/01/19) (10/01/19)
TD= 160/90 mmHg TD= 150/80mmHg TD=120/80mmHg
N= 98x/mnt N=90x/mnt N=60x/mnt
RR=20x/mnt RR=20x/mnt RR=20x/mnt
S= 36,50C S= 370C S=36,50C
TB/BB 150cm/50kg 152cm/74kg 164cm/56kg

Kepala Kulit kepala bersih, tidak Kulit kepala bersih, tidak Kulit kepala kurang
ada ketombe, rambut ada ketombe, rambut bersih, terdapat
sedikit berwarna hitam berwarna hitam kecoklatan ketombe, rambut
dan banyak terdapat uban dan terdapat sedikit uban, berwarna hitam dan
hampir seluruh rambut, rambut berjumlah sedikit mulai terdapat uban
persebaran rambut tidak dan bergelombang, sedikit, persebaran
merata, tidak terdapat persebaran rambut sedikit rambut merata, tidak
luka. tidak merata, tidak ada luka, rambut
terdapat luka. sedikit tebal.

Mata Bentuk mata simetris, Bentuk mata simetris, Bentuk mata simetris,
konjungtiva tidak anemis, konjuntiva tidak anemis, konjuntiva tidak
sclera tidak ikterik, tidak sclera ikterik, tidak anemis, sclera ikterik,
memakai kacamata, memakai kacamata, tidak memakai
pandangan normal pandangan normal kacamata, pandangan
normal

Hidung Simetris, tidak ada lesi, Simetris, tidak ada lesi, Simetris, tidak ada lesi,
tidak ada keluar tidak ada keluar tidak ada keluar
darah/cairan/ darah/cairan/ lender darah/cairan/ lendir
Lendir
Telinga Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
pendengaran, keadaan pendengaran, keadaan pendengaran, keadaan
telinga cukup bersih, telinga cukup bersih, tidak telinga cukup bersih,
tidak ada keluar ada keluar darah/cairan/ tidak ada keluar
darah/cairan/ lendir lender darah/cairan/ lendir

Mulut, gigi, Bibir tampak lembab, ada Bibir tampak lembab, ada Bibir tampak lembab,
lidah, tonsil, karies gigi, mulut dan gigi karies gigi, mulut dan gigi ada karies gigi, mulut
faring bersih namun berwarna cukup bersih namun dan gigi cukup bersih,
kuning, gigi lengkap, berwarna kuning, gigi gigi lengkap, tidak ada
tidak ada sariawan, tidak lengkap, tidak ada sariawan, tidak ada
ada kesulitan untuk sariawan, tidak ada kesulitan untuk
menelan, lidah bersih kesulitan untuk menelan, menelan, lidah bersih
lidah bersih
Leher Tidak ada kaku leher, Tidak ada kaku leher, tidak Tidak ada kaku leher,
tidak ada pembesaran ada pembesaran tiroid dan tidak ada pembesaran
tiroid dan vena junglaris vena junglaris tiroid dan vena
junglaris

Thorak Dada simetris, bunyi Dada simetris, bunyi Dada simetris, bunyi
jantung normal, tidak ada jantung normal, tidak ada jantung normal, tidak
suara napas tambahan, suara napas tambahan, ada suara napas
tidak ada menggunakan tidak ada menggunakan tambahan, tidak ada
otot bantu pernapasan otot bantu pernapasan menggunakan otot
bantu pernapasan

Abdomen Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
ginjal, hepar dan limpa. ginjal, hepar dan limpa. ginjal, hepar dan
Bising usus (+), nyeri Bising usus (+), nyeri limpa. Bising usus (+),
tekan (-) tekan (-) nyeri tekan (-)

Tangan Kelainan pergerakan (-), Kelainan pergerakan (-), Kelainan pergerakan (-


kaku sendi (-), kekuatan kaku sendi (-), kekuatan ), kaku sendi (-),
otot ROM aktif otot ROM aktif kekuatan otot ROM
aktif

Kaki Kelainan pergerakan (-), Kelainan pergerakan (-), Kelainan pergerakan (-


kaku sendi (-), kekuatan kaku sendi (-), kekuatan ), kaku sendi (-),
otot ROM aktif otot ROM aktif kekuatan otot ROM
aktif

Genetalia Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
II. ANALISA DATA

No Data Fokus Problem

1 Data Subyektif : Gangguan proses keluarga


- Tn. S mengeluh akan anak dan menantunya
yang belum mampu bersikap dewasa
- Tn. S menginginkan kebahagiaan dimasa
pensiunnya bukan malahmengurus cucu
sepenuhnya
Data Obyektif :
- KU : baik
- TD= 160/90mmHg
- N= 98x/mnt’
- RR=20x/mnt
- S= 36,50C
- Pasien terlihat lesu ketika menyampaikan apa
yang ia alami.

2 Data Subyektif: Ketidakefektifan


- Keluarga Tn. S mengatakan sudah pemeliharaan kesehatan
mengetahui tentang penyakit Ny. R namun
belum megetahui cara penanganannya/
perawatan penyakit tersebut. Tn. S dan
keluarga hanya mengetahui bahwa Tn. S tidak
boleh kelelahan, dan tidak boleh terlalu
banyak berfikir. Keluarga Tn. S belum
mengetahui cara perawatan Tn. S dengan
penyakit hipertensi.
Data Obyektif:
- Ny. F dan keluarga belum bisa menyebutkan
cara perawatan yang tepat terhadap hipertensi
seperti diit hipertensi dan terapi-terapi lain
yang dilakukan untuk penanganan pasien
hipertensi. Keluarga Ny. R banyak bertanya
tentang penyakitnya dan bagaimana cara
menanganinya.

III. SKORING DAN PRIORITAS


1. Gangguan proses keluarga
Kriteria Nilai Bobot Skoring Pembenaran

Sifat masalah : Sifat masalah actual karena


 Aktual 3 1 3 tekanan darah tinggi Tn. S
𝑥1=1
3
 Resiko 2 tinggi
 Potensial 1
Kemungkinan masalah Keluarga Tn. S mengatakan
untuk dirubah : mau berusaha untuk
 Mudah 2 2 2 mengubah peran
𝑥2=2
2
 Sebagian 1 keluarganya sehingga Tn. S
 Tidak dapat 0 mampu menjaga
kesehatannya

Potensial untuk dicegah Keluarga Tn. S saling


: 3 1 2 2 mengingatkan dan menjaga
𝑥1=
3 3
 Tinggi 2 kesehatan keluarga agar
 Rendah 1 lebih baik dari sebelumnya
 Cukup
Menonjolnya masalah : Keluarga menganggap
 Segera diatasi 2 1 1 1 salah satu gejala penyakit
𝑥1=
2 2
 Tidak segera 1 hipertensi oleh Tn. S
diatasi
 Tidak dirasakan 0
adanya masalah
TOTAL 1
46
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

No Kriteria Skala Bobot Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah 1 3 Keluarga Tn. S sudah


×1
3
mengetahui jika Tn. S
Aktual 3 =1
sakit hipertensi dari
Resiko 2
beberapa tahun yang lalu.
Potensial 1 Saat ini Tn. S
mengeluhkan sakit pegal-
pegal pada leher dan
tangannya sejak beberapa
hari yang lalu.

2. Kemungkinan 2 1 Kemungkinan masalah


×2
masalah dapat 2
dapat diubah sebagian
=1
diubah karena keluarga Tn. S

Mudah kooperatif selama


2 penyuluhan kesehatan
Sebagian
1 dilakukan.
Tidak dapat
0

3. Potensial masalah 1 2 Potensi dapat dicegah


×1
untuk dicegah 3
cukup karena keluarga
2
= Tn. S mengatakan
Tinggi 3
3
bersedia untuk mengikuti
Cukup
2 semua anjuran yang
Rendah diberikan oleh tenaga
1
medis untuk rutin
memeriksakan kesehatan
dan minum obat agar Tn.
S sembuh dari
penyakitnya.

4. Menonjolnya 1 2 Keadaan Tn. S saat ini


×1
masalah 2
masih sering pegal-pegal
=1
Masalah berat di tangan dan lehernya
2
harus segera yang disebabkan karena
ditangani tingginya tekanan darah.

Ada masalah tapi


tidak perlu
1
segera ditangani

Masalah tidak
dirasakan

Total Skor 2
33

Berdasarkan hasil skoring maka urutan prioritas pemecahan masalah adalah :

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor

1. Gangguan proses keluarga 1


46

2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 2


33

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan proses keluarga
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai