(Soal 5 Nomor)
SRI WAHYUNI
P1806212003
1. Jelaskan determinan jasa di RS, variabel apa saja yang berkaitan dengan
qualitas jasa tersebut?
2. Hubungkan dengan Permenkes No. 129 Tahun 2008 tentang standar
pelayanan minimal RS?
3. Hubungkan dengan indikator input, proses, dan output di setiap unit di RS
(cari Permenkesnya).
4. Buatlah kuesioner tingkat kepuasan pasien menurut RATER.
5. Buatlah kuesioner tingkat kepuasan pasien menurut Gronroos.
Jawaban!
1. Determinan dan item jasa yang digunakan untuk menilai kualitas jasa di RS
menurut persepsi pasien
Menurut Gronroos, 1990 (dalam Tjiptono, 2005), kualitas suatu jasa yang
dipersepsikan pelanggan terdiri atas dua dimensi utama. Dimensi pertama,
technical quality (outcome dimension) berkaitan dengan kualitas output jasa yang
dipersepsikan pelanggan. Dimana menurut Zeithaml, et al., 1990 (dalam Tjiptono,
2005), komponen ini dapat dijabarkan lagi mejadi tiga jenis yakni; search quality
(dapat dievaluasi sebelum dibeli, misalnya harga), exprience quality (hanya bisa
dievaluasi setelah dikonsumsi, contohnya ketepatan waktu, kecepatan layanan,
dan kerapian hasil), serta credence quality (sukar dievaluasi pelanggan sekalipun
telah mengonsumsi jasa, misalnya kualitas operasi bedah jantung). Dimensi
kedua, functional quality (process-related dimension) berkaitan dengan kualitas
cara penyampaian jasa atau menyangkut proses transfer kualitas teknis, output
atau hasil akhir jasa dari penyedia jasa kepada pelanggan. Contohnya aksesibilitas
mesin ATM, restoran atau konsultan bisnis; penampilan dan perilaku pramusaji,
teller bank, atau pramugari; serta bagaimana para karyawan jasa melakukan tugas
mereka serta apa saja yang mereka ucapkan.
Menurut Parasuraman, Zeithamal & Bery (Rangkuti, 2002: 29), bahwa
untuk dapat menentukan standar kualitas jasa dapat dilihat dari dimensi atau
kriteria berikut:
a. Reliability (keandalan)
b. Responsiveness (ketanggapan)
c. Competence (kemampuan)
d. Acces (mudah diperoleh)
e. Courtesy (keramahan)
f. Comunication (komunikasi)
g. Credibility (dapat dipercaya)
h. Security (keamanan)
i. Understanding (knowing the costumer) (memahami pelanggan)
j. Tangibles (bukti nyata yang kasat mata)
Kesepuluh dimensi tersebut di atas dapat dikonversi ke dalam lima
dimensi. Dan dari hasil konversi tersebut, Zeithaml, Berry dan Parasuraman
(dalam Fitzsimmons dan Fitzsimmons, 1994; Zeithaml dan Bitner, 1996)
kemudian mengidentifikasikan lima kelompok karakteristik atau dimensi pokok
yang digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas jasa (Tjiptono,
2005), yaitu sebagai berikut:
a. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan
sarana komunikasi.
b. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, tepat, terpercaya dan memuaskan.
c. Daya tanggap (responsiveness), yaitu kemampuan dan keinginan para staf
untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
d. Jaminan (assurance), mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, risiko, atau keragu-
raguan.
e. Empati (emphaty), merupakan syarat untuk peduli, memberikan perhatian
pribadi pada pelanggan, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan para pelanggan.
2 & 3. Determinan jasa di RS (dimensi kualitas jasa) yang dihubungkan dengan Permenkes No. 129 Tahun 2008 tentang standar
pelayanan minimal RS dann indikator input, proses, dan output di setiap unit di RS:
Indikator Standar
No. Key Performance Indicator Pelayanan/Unit Dimensi Kualitas Jasa
Pelayanan
1. Gawat Darurat
1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa Keandalan (reliability) Proses
2. Jam buka Pelayanan Gawat Darurat Keandalan (reliability) Proses
3. Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang masih berlaku Jaminan (assurance) Input
BLS/PPGD/GELS/ALS
4. Ketersediaan tim penanggulangan bencana Keandalan (reliability) Input
5. Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat Darurat Daya tanggap (responsiveness) Proses
6. Kepuasan Pelanggan Jaminan (assurance) Outcome
7. Kematian pasien < 24 Jam Keandalan (reliability) Output
8. Khusus untuk RS Jiwa pasien dapat ditenangkan dalam waktu ≤ 48 Jam Keandalan (reliability) Proses
9. Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka Empati Proses
2. Rawat Jalan
1. Dokter pemberi Pelayanan di Poliklinik Spesialis Jaminan (assurance) Input
Keterangan:
Harapan Persepsi (yang Anda rasakan)
SP = Sangat Penting P = Penting SB = Sangat Baik B = Baik
TP = Tidak Penting STP = Sangat Tidak Penting TB = Tidak Baik STB = Sangat Tidak Baik
No
Dimensi Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit Harapan Persepsi
.
A. Bukti langsung (tangibles) SP P TP STP SB B TB STB
1. Kebersihan ruangan rawat inap
2. Penampilan petugas menarik
3. Penerangan di kamar anda cukup
4. Tempat tidur telah disiapkan dalam keadaan rapi
5. Kebersihan kamar mandi/WC
6. Persediaan air di kamar mandi/WC cukup
7. Menu yang dihidangkan sesuai dengan kebutuhan pasien
No
Dimensi Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit Harapan Persepsi
.
B. Keandalan (reliability) SP P TP STP SB B TB STB
Petugas administrasi terampil (cepat tanggap) dalam melayani
1.
pasien
Perawat terampil dalam melakukan pengukuran tekanan darah dan
2.
suhu badan pasien
3. Dokter melakukan anamnesis (menanyakan keluhan utama pasien)
4. Dokter menjelaskan diagnosis penyakit
5. Dokter menjelaskan tentang obat yang ditulis pada resep
C. Daya tanggap (responsiveness) SP P TP STP SB B TB STB
1. Prosedur layanan administrasi jelas
2. Dokter memberikan informasi yang jelas tentang penyakit anda
Kejelasan informasi terhadap seluruh tindakan medis yang akan
3.
diberikan dokter kepada pasien
4. Petugas administrasi cepat tanggap dalam melayani pasien
Perawat instalasi rawat inap tanggap terhadap keluhan
5.
pasien/keluarga pasien
D. Jaminan (assurance) SP P TP STP SB B TB STB
1. Ketepatan waktu pelayanan administrasi
2. Ketepatan waktu penyajian makanan
3. Ketersediaan petugas saat dibutuhkan
4. Dokter mampu menjawab setiap pertanyaan terkait penyakit pasien
Pegawai (dokter, perawat, petugas administrasi) secara konsisten
5.
selalu bersikap sopan
No
Dimensi Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit Harapan Persepsi
.
E. Empati (emphaty) SP P TP STP SB B TB STB
Petugas loket penerimaan pasien rawat inap melayani dengan
1.
ramah
2. Perawat instalasi rawat inap melayani dengan ramah
3. Perawat instalasi rawat inap memahami kebutuhan pasien
Perawat memberi kesempatan kepada pasien/keluarga pasien untuk
4.
bertanya
Dokter memberikan kesempatan kepada pasien/keluarga pasien
5.
untuk bertanya
Dokter selalu menanyakan keluhan pasien saat melakukan
6.
kunjungan(visite)
‘
5. Kuesioner tingkat kepuasan pasien menurut Gronroos.
Dimensi Kualitas
No. Indikator Penilaian Harapan Persepsi
Pelayanan di Rumah Sakit
1. Outcome-Related Profesinalism and Skills SP P TP STP SB B TB STB
Dimension (Technical Provider memberikan pelayanan sesuai kebutuhan pasien.
Quality) Petugas administrasi terampil dalam melayani pasien
Perawat terampil dalam melakukan pengukuran tekanan darah dan
suhu badan pasien
Dokter melakukan anamnesis (menanyakan keluhan utama pasien)
Dokter menjelaskan diagnosis penyakit
Dokter menjelaskan tentang obat yang ditulis pada resep
2. Image-Related Dimension Reputation and Credibility SP P TP STP SB B TB STB
Pelayanan yang diberikan provider terpercaya
Prosedur layanan administrasi jelas
Dokter memberikan informasi yang jelas tentang penyakit anda
Kejelasan informasi terhadap seluruh tindakan medis yang akan
diberikan dokter kepada pasien
3. Process-Related Dimension Attitudes and Behavior SP P TP STP SB B TB STB
Provider mampu memberikan kenyamanan kepada pasien selama
proses pelayanan
Dokter mampu menjawab setiap pertanyaan terkait penyakit pasien
Pegawai (dokter, perawat, petugas administrasi) secara konsisten
selalu bersikap sopan
Dimensi Kualitas Pelayanan
No. Indikator Penilaian Harapan Persepsi
di Rumah Sakit
Accessibility SP P TP STP SB B TB STB
Waktu pelayanan sesuai dengan jadwal
Ketepatan waktu pelayanan administrasi
Ketepatan waktu penyajian makanan
Ketersediaan petugas saat dibutuhkan
Reliability and Trustworthiness
Provider memberikan informasi yang jelas terkait pelayanan yang
diterima pasien.
Petugas administrasi cepat tanggap dalam melayani pasien
Perawat instalasi rawat inap tanggap terhadap keluhan
pasien/keluarga pasien
Service Recovery
Provider memberikan solusi terbaik dari setiap hasil sebuah
tindakan yang tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Service
Ruangan dan fasilitas di poliklinik dapat memberikan kenyamanan
bagi pasien
Kebersihan ruangan rawat inap
Penampilan petugas menarik
Penerangan di kamar anda cukup
Tempat tidur telah disiapkan dalam keadaan rapi
Kebersihan kamar mandi/WC
Persediaan air di kamar mandi/WC cukup
Menu yang dihidangkan sesuai dengan kebutuhan pasien