Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat
dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Parasitologi II dengan
judul VEKTOR DBD DAN MALARIAE tepat waktu.
Kami mengucapakan terimahkasih kepada semua pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini terutama dosen pengampuh mata kuliah
parasitologi II Bapak Muhaimin Saranani .
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita semua vektor dbd dan
malariae
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari dosen dan teman-teman.

Kendari, 16 Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Kata Pengantar ......................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan ...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang………………………………………………………..………1
1.2.Rumusan Masalah…………………………………………………...………1-2
1.3.Tujuan…………………...…………………………………………………….2
Bab II Pembahasan ...................................................................................................3
2.1. Pengertian………………………..……………………………………………3
2.2. Prinsip Kerja Alat…………………………………..…………………………3
2.3. Bagian-Bagian Alat Dan Fungsi……………………………………..……..4-5
2.4. Prosedur Kerja Alat………………………………...………………………5-7
2.5. Perawatan Alat………………………………………………………………..7
2.6. Kalibrasi Alat…………………………………………………………………7
Bab III Penutup ........................................................................................................8
3.1. Kesimpulan……………………………………...……………………………8
3.2. Saran…………………………………………………………………………..8
Daftar Pustaka

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pemeriksaan analisa gas darah arteri merupakan salah satu pemeriksaan
penting di laboratorium, sebab hasilnya dapat mengetahui keadaan klinis
pasien. Phlebotomis kadang sering salah dalam pengambilan sampel arteri
menjadi vena, sehinggah hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Pemeriksaan gas darah arteri dan pH sudah secara luas di gunakan sebagai
pegangan dan penatalaksanaan pasien pasien yang akut dan menahun.
Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai tindakan
penunjang yang dilakuka, diman hal ini merupakan salah satu tindakan yang
bertujuan untuk pemantauan terhadap system respirasi status asam basah
tubuh pasien, yaitu pertukaran gas antara udara dari paru serta antar darah dan
jaringan (depkes,2006).
Pemeriksaan gas darah menggambarkan hasil sebagai tindakan penunjang
yang dilakukan, jadi dapat digunakan sebagai salah satu kriteria untuk menilai
pengobatan (muhiman,2005). Diagnose tidak dapat ditegakan hanya dari
penilaian analisa gas darah dan keseimbangan asam basah, kita harus
menghubungkan dengan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan data data
laboratorium lainnya. Walaupun demikian pemeriksaan blood gas analisis
(BGA) ini, bisa di jadikan salah satu tolak ukur pasien pasie kritis di ICU /
ICCU masih bisah tetap di pertahankan sampai dengan stabil kondisinya atau
prognosa buruk diperlukan ketepatan dan keakuratan dalam interpretasi hasil,
sementara ketepatan dan keakuratan intepretasi hasil tergantung keakuratan
obyek yang diukur, dalam hal ini darah arterinya.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Jelaskan pengertian Blood Gas Analyer (BGA) ?
2. Jelaskan prinsip kerja alat Blood Gas Analyzer (BGA) ?
3. Jelaskan bagian-bagian alat dan fungsi ?
4. Jelaskan prosedur kerja alat?

1
5. Jelaskan perawatan alat?
6. Jelaskan kalibrasi alat?
1.3. TUJUAN
1. Untuk menjelaskan pengertian Blood Gas Analyzer (BGA)!
2. Untuk menjelaskan prinsip kerja alat!
3. Untuk menjelaskan bagian-bagian dan fungsi alat!
4. Untuk menjelaskan prosedur kerja alat!
5. Untuk menjelskan perawatan alat!
6. Untuk menjelaskan kalibrasi alat!

2
BAB II PENDAHULUAN

2.1 PENGERTIAN BLOOD GAS ANALYZER (BGA)


Pemeriksaan analisa gas darah atau (Blood Gas Analysis/ BGA) adalah
suatu pemeriksaan untuk mengetahui tekanan gas karbondioksida (CO2),
oksigenasi, kadar bikarbonat, saturasi oksigen, dan kelebihan atau kekurangan
basa (Severinghaus John, 2010). Tujuan dari pemeriksaan ini antara lain untuk
mengetahui keadaan oksigen dalam metabolisme sel, efisiensi pertukaran
oksigen dan karbondioksida, mengetahui kemampuan Hb dalam melakukan
transportasi oksigen ke jaringan, mengetahui tekanan oksigen dalam darah
arteri dan jaringan secara terus menerus (Severinghaus John, 2010; William
Marshall, 2008).
Pemeriksaan gas darah ini sudah secara luas digunakan sebagai pegangan
dalam penatalaksanaan pasien-pasien penyakit berat dan menahun.
Pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan klinis
pasien dan kemajuan terapi. Pemeriksaan analisa gas darah tidak dapat
digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit, harus disertai dengan
pemeriksaan klinis dan penunjang lainnya (Severinghaus John, 2010).
Sampel pemeriksaan analisa gas darah dapat berupa darah arteri maupun
vena. Sampel arteri lebih banyak diterima dan digunakan dalam dunia medis,
sebab berhubungan langsung dengan kondisi pasien (Severinghaus John,
2010; William Marshall, 2008; Chu YC, et al, 2003).

2.2.PRINSIP KERJA ALAT


Gas sample yang diambil melalui probe akan dimasukkan kesetiap sample sel
secara bergiliran dimana gas sample akan dibandingkan dengan gas standar
melalui pencemaran system infra red dimana akan mengasilkan perbedaan
panjang gelombang yang akan dikonversi receiver menjadi signal analog.

3
2.3. BAGIAN-BAGIAN DAN FUNGSI ALAT

Fungsi bagian bagian alat


a. Ion Selective Electrode modules
 pH modules Memproduksi berbagai tingkatan keluaran yang
sebanding dengan pH sampel yang sedang dianalisa
 pCO2 modules Memproduksi voltase yang sebanding dengan
konsentrasi CO2 pada sampel.
 pO2 modules Menghasilkan voltase yang sebanding dengan
konsentrasi O2 pada sampel.
 Acuan Electroda Menyediakan potensial elektrik yang konstan dan
stabil (756mV) yang digunakan sebagai petunjuk untuk mengukur
potensial elektrik yang diproduksi oleh setiap pengukuran
elektroda.
b. Reagent chambers
Tempat reagen standar dari dua larutan digunakan untuk mengkalibrasi pH
elektroda dan larutan pencuci. Ada dua larutan yang bisa digunakan untuk
mengkalibrasi pH elektroda selama proses kalibrasi. Larutan pencuci
digunakan untuk mencuci sampel setelah dianalisis.

4
c. Humidifier wells
Digunakan untuk menjenuhkan gas yang akan digunakan untuk
mengkalibrasi elektroda pO2 dan pCO2 dengan air.
d. Sample Input port
Adalah tempat dimana sampel dimasukkan untuk dianalisis.
e. Peristaltic Pump
Cara kerja Peristaltic Pump:
 Masukkan reagen dan sampel melalui tubing ke dalam standar
elektroda di luar botol pencuci.
 Cairan akan dihisap ke dalam analiser ketika tubing ditekan oleh
pompa roller. Ini terjadi karena terjadi tekanan pada roler kepada
tubing.
f. Waste module
Kumpulkan limbah setelah analisis. Hal ini harus dilakukan secara rutin.
Tempat pembuangan berisi darah. Buang limbah di tempat sampah
biohazaard. Jangan buang limbah pada tempat yang kering

2.4 PROSEDUR KERJA


1. Nyalakan power ON
2. Setiap pertama kali menghidupkan alat, lalu kalibrasi dengan cara tekan
calibrate kemudian enter. Alat akan melakukan kalibrasi secara otomatis.
3. Apabila ada sample pemeriksaan sebelum melakukan pemeriksaan tekan
status untuk mengetahui kondisi apakah pH, PCO2 dan PO2 kondisinya
OK. Jika OK sample langsung dapat diperiksa. Setelah dilakukan
pemeriksaan, alat ini akan mengkalibrasi secara otomatis.
4. Apabila alat sudah dalam kondisi ready for analysa berarti alat sudah siap
melakukan pemeriksaan, tekan Analyzer. Selang pengisap sample akan
keluar secara otomatis kemudian masukan sample bersamaan tekan lagi
analyzer sampai sample terhisap secara otomatis selang akan masuk
sendiri.

5
 Wadah sampel yang dimasukkan ke selang dapat disesuaikan
dengan kondisi.
a) Syring
Untuk pengukuran gas darah menggunakan syringe 2 mL.
The Vitalpath Analyzer akan langsung mengaspirasi dari
jarum suntiknya.
b) Tabung Koleksi Heparin
Dapat juga menggunakan tabung DRI-CHEM ® 4000 atau
DRI-CHEM ® 7000 yang sudah berisi heparin. Dengan
ukuran tabung 0,5 mL dan 1,5 mL.
c) Tabung Kapilari
Ketika pasien mengalami dehidrasi atau memerlukan
sampel yang sedikit, atau saat melakukan pemeriksaan
ulang dapat menggunakan tabung kapilari berisi 140 µL.
5. Lakukan daftar isian seperti yang terlihat dilayar monitor, sample ID , HB,
suhu badan, jenis sample (0 arteri, 1 vena, 2 kapiler), F102 (volume
oksigen yang dikorelasi dengan persen lihat daftar), kemudian clear 2x.
6. Alat akan menghitung secara otomatis dalam waktu yang relatif cepat
hasil akan keluar melalui printer.

Prosedur pengambilan sample darah arteri

1. Siapkan spuit 3 cc atau spuit khusus untuk AGD yang sudah


preheparinized. Jumlah antikoagulan 0,2 mL heparin .
2. Bersihkan daerah arteri yang akan ditusuk dengan kapas-alkohol 70% dan
biarkan kering
3. Posisi tangan hiperekstensi pd pergelangan, diganjal handuk gulung atau
bantal kecil
4. Tusuk pada yang denyutnya paling menonjol dengan sudut 45–60o (90 o
untuk a. femoralis)
5. Hisap darah secukupnya lalu cabut jarum beserta sempritnya dan segera
tutup ujung jarum dengan karet, dan semprit dibolak-balik beberapa kali
agar darah bercampur heparin

6
6. Setelah jarum dicabut, tekan daerah itu dengan kapas atau kassa kering 3-5
menit
7. Segera dikirim ke laboratorium dalam waktu kurang dari 15 menit atau
diletakkan ke dalam wadah berisi es (atau wadah pendingin lain dengan
suhu 1–5°C) untuk meminimalkan konsumsi oksigen oleh leukosit.

2.5 PERAWATAN ALAT


Prosedur perawatan :
1. Hisapkan protein removing layaknya sampel.
2. Lakukan berulang-langlah.
Trouble shooting
a. Na, Ca, K, Cl over flow solusi
Bersihkan aspirasisystem (terjadi sumbatan), lakukan pergantian
iner solution ion eletroda.
b. Pipet tidak menghisap (no sampel) solusi : bongkar dan bersihkan
system aspirasi (terjadi sumbatan).
c. Nilai tidak sesuai (terlalu tinggi atau rendah) solusi : lakukan
kalibrasi ulang dan baca sampel calibration solution.

2.6 KALIBRASI ALAT


Setiap akan digunakan:
1. Tekan CAL 1
2. Tekan CAL 2
3. Alat dalam keadaan kondisi ready

7
BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Pemeriksaan analisa gas darah atau (Blood Gas Analysis/ BGA)
adalah suatu pemeriksaan untuk mengetahui tekanan gas karbondioksida
(CO2), oksigenasi, kadar bikarbonat, saturasi oksigen, dan kelebihan atau
kekurangan basa (Severinghaus John, 2010). Tujuan dari pemeriksaan ini
antara lain untuk mengetahui keadaan oksigen dalam metabolisme sel,
efisiensi pertukaran oksigen dan karbondioksida, mengetahui
kemampuan Hb dalam melakukan transportasi oksigen ke jaringan,
mengetahui tekanan oksigen dalam darah arteri dan jaringan secara terus
menerus (Severinghaus John, 2010; William Marshall, 2008).

3.2. SARAN
Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen dan
teman-teman.

8
DAFTAR PUSTAKA

molucca_medika_2012_5_1_10_ariosta.pdf
http://dyahdeviyanti.blogspot.com/2016/03/bga-ea.html?m=1
https://www.academia.edu/10133975/Blood_Gas_Analyzer
dlscrib.com_blood-gas-analyzer.pdf

Anda mungkin juga menyukai