ARTIKEL
Disusun oleh :
Preseptor :
Rd. Ganang Ibnu Santosa, dr., MMRS
Wulandari. drg., MH.Kes
1
GAMBARAN KARAKTERISTIK KASUS PNEUMONIA PADA BALITA DI
PUSKESMAS PASEH BULAN JANUARI-NOVEMBER TAHUN 2018
1 M.Husni Aman T, 2Ganang Ibnu Santosa , 3Wulandari
1Program Pendidikan Profesi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung
2Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung
3Kepala Puskesmas Paseh
Abstrak
2
3
Abstract
Pneumonia is an acute infection process that affects the lung tissue (alveoli).
According to WHO pneumonia is the biggest cause of death in children worldwide.
Every year it is estimated to kill 1.4 million children under the age of 5 years. Based on
the data, according to the Ministry of Health in 2016 that the number of pneumonia
sufferers in infants in West Java was 169,791. Based on the data, according to the Paseh
Health Center in 2018 that the number of pneumonia sufferers in infants Paseh Health
Center was 325. This research was conducted to find out "Characteristic description of
pneumonia in children under five in Paseh Health Center in January-November 2018".
The research used was a descriptive study with a cross-sectional approach, data
collection was conducted in October 2018, with research subjects totaling 325 with the
total sampling method. Data collection techniques in this study are secondary data. Data
were obtained from Paseh Bandung Health Center. The results of the study illustrate the
number of pneumonia cases children in Paseh health center in January-November 2018
showing children at age <1 years in men as many as 0 while in women there were 46
people who had pneumonia, and at age 1-5 years in men as many as 151 while in women
there were 128 people who had pneumonia.
4
Pendahuluan
oleh adanya infeksi akut. Terjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan
dengan proses infeksi akut pada bronkus. Secara garis besar gejala pneumonia ialah
anak di seluruh dunia. Setiap tahun kuarng lebih terdapat 1,4 juta anak di bawah usia 5
tahun meninggal akibat penyakit ini. berdasarkan data tersebut pneumonia menjadi
masalah yang signifikan. Oleh karena itu, control pneumonia menjadi penting dalam
mencapai MDG’s 4 (Global Action Plan for The Prevention and Control of Pneumonia
(GAPP)).2
prevalensi pneumonia adalah 1,9% dan 4,9%. Lima provinsi yang mempunyai insidensi
dan prevalensi tertinggi untuk semua umur yaitu Nusa Tenggara Timur, Papua,
kelompok umur penduduk, period prevalence pneumonia yang tertinggi terjadi pada
Jumlah kematian tertinggi terjadi di negara sub-sahara Afrika yang mencapai 1.022.000
kasus per tahun dan Asia Selatan mencapai 702.000 kasus per tahun. Menurut
Kemenkes 2017 bahwa sampai dengan tahun 2014, angka cakupan penemuan
pneumonia balita tidak mengalami perkembangan berarti yaitu berkisar antara 20%-
30%. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan menjadi 63,45% dan menjadi 65,27% pada
5
tahun 2016. Peningkatan cakupan pada tahun 2015 karena perubahan angka perkiraan
kasus dari 10% menjadi 3,55%, selain itu ada peningkatan dalam kelengkapan
pelaporan dari 83,08% pada tahun 2014 menjadi 91,91% pada tahun 2015 dan 94,12%
balita.4
6
Metode
potong lintang. Subjek penelitian adalah seluruh pasien rawat jalan di puskesmas Paseh
yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan data ldilakukan dengan metode total
sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah data sekunder. Data
Kriteria inklusi penelitian ini adalah seluruh balita yang terdiagnosis pneumonia
yang menjadi pasien rawat jalan di puskesmas Paseh periode januari-november tahun
Hasil
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Paseh bulan Desember 2018 terhadap data
laporan bulanan pengendalian ISPA dan memenuhi kriteria inklusi. Responden pada
Pneumonia
no Desa < 1 tahun 1-5 tahun Total
L P L P
1 Cipaku 0 17 38 31 86
2 Loa 0 3 20 16 39
3 Sindangsari 0 9 24 20 53
4 Sukamantri 0 5 22 19 46
5 Sukamanah 0 8 23 19 50
6 Mekarpawitan 0 4 24 23 51
7 Luar wilayah 0 0 0 0 0
0 46 151 128 325
7
Hasil penelitian gambaran jumlah kasus pneumonia pada balita di puskesmas Paseh
pneumonia terbanyak terjadi pada desa Cipaku dengan 86 kasus sedangkan jumlah
kasus terjarang terjadi pada desa Loa dengan 39 kasus balita dengan pneumonia.
Berdasarkan data diatas juga didapatkan data bahwa angga kejadian pneumonia
Pembahasan
Faktor risiko pneumonia meliputi malnutrisi, berat badan lahir rendah, ASI non-
rumah, orangtua yang merokok, kekurngan zinc, pengalaman ibu sebagai pengasuh,
permukiman penduduk dan lokasi desa Cipaku yang berada dipinggir ruas jalan utama
bermotor.
Simpulan
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gambaran jumlah kasus pneumonia
pada balita di puskesmas Paseh pada usia <1 tahun pada laki-laki sebanyak 0 kasus,
perempuan sebanyak 46 kasus, kemudian pada usia 1 - <5tahun pada laki-laki sebanyak
151 orang, perempuan sebanyak 128 orang. Dimana desa dengan angka kejadian kasus
pneumonia terbanyak pada balita terjadi pada desa Cipaku sedangkan yang paling
8
Ucapan Terima Kasih
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai Puskesmas Paseh dan
9
Daftar Pustaka
1. Buku-Saku-Pelayanan-Kesehatan-Anak-di-RS.
2. Revised WHO classification and treatment of childhood pneumonia at health
facilities
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar 2013.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia; 2013.
10
11