Dosen :
Dr. Retna Ayu Puspitarini, ST, MT.
Disusun Oleh :
Erfan Hasyim Mustofa 052001500029
Ilham Alamanda Nugraha Putra 052001500055
Muhammad Nurul Imam 052001500062
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
2019
DAFTAR ISI
ARSITEKTUR ................................................................................................. 2
A. PENGERTIAN ARSITEKTUR ............................................................... 2
B. TUJUAN ARSITEKTUR ......................................................................... 3
C. PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR ARSITEKTUR .................... 3
D. KONSEP-KONSEP DALAM ARSITEKTUR .......................................... 3
ARSITEK ...................................................................................................... 5
A. TUGAS DAN PERANAN ARSITEK ....................................................... 5
B. TAHAPAN KERJA ARSITEK ................................................................. 6
BUDAYA ...................................................................................................... 8
A. PENGERTIAN BUDAYA ....................................................................... 8
B. WUJUD BUDAYA .................................................................................. 8
PENERAPAN BUDAYA DALAM ARSITEKTUR ............................................ 9
A. BUDAYA AGAMA DALAM ARSITEKTUR ............................................. 9
B. BUDAYA SOSIAL DALAM ARSITEKTUR ............................................. 10
KESIMPULAN ................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13
1
1. ARSITEKTUR
Arsitektur merupakan seni yang dilakukan setiap individu untuk berimajinasikan diri
mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Arsitektur sendiri berasal dari kata Archi yang
berarti kepala dan Techton yang berarti tukang. Secara umum, deasin arsitektur adalah seni
yang dilakukan individu atau kelompok untuk merancang sebuah bangunan yang dihasilkan
dari ide dan imajinasi mereka.
A. PENGERTIAN ARSITEKTUR MENURUT PARA AHLI
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian definisi diatas dapat disimpulkan, Arsitektur adalah sebuah
proses pembentukan ruang aktivitas manusia yang menggabungkan elemen seni dan
konstruksi yang melalui beberapa rangkaian proses untuk menyediakan ruang yang ideal
bagi manusia untuk melakukan sebuah aktivitas.
2
B. TUJUAN ARSITEKTUR
Arsitektur memiliki tujuan yang lebih dari pada sekedar menyediakan sebuah wadah
tempat bernaung untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu. Arsitektur dapat memberikan
rona bagi kegiatan-kegiatan apakah ini; menyatakan kekuasaan, status, atau hal-hal pribadi;
menampilkan dan mendukung keyakinan-keyakinan kosmologis; menyampaikan informasi;
membantu menetapkan identitas pribadi atau kelompok; dan mengkiaskan sistem-sistem
nilai. Arsitektur juga dapat memisahkan wilayah dan membedakan antara sini dan sana, suci
dan duniawi, pria dan wanita, depan dan belakang, pribadi dan umum, yang dapat dan tak
dapat dialami, dan sebagainya. Walaupun pembedaan antara tempat-tempat merupakan
pusat masalah, tujuan dilakukannya hal itu dan cara-cara yang digunakan untuk
melakukannya mungkin sangat berbeda.
3
• Analogi. Analogi mengidentifikasi hubungan harfiah yang mungkin diantara benda-
benda. Sebuah benda diidentifikasi dan mempunyai semua sifat khas yang diinginkan,
dan dengan demikian dia menjadi model untuk proyek yang ada.
• Metafora. Metafora (kiasan) mengidentifikasi hubungan diantara benda-benda. Tetapi
hubungan-hubungan ini lebih bersifat astrak ketimbang nyata. Perumpamaan adalah
metafora yang menggunakan kata-kata “seperti” atau “bagikan” untuk
mengungkapkan suatu hubungan.metafora dan perumpamaan mengidentifikasi pola
hubungan sejajar sedangkan analogi mengidentifikasi hubungan harafiah yang
mungkin.
• Hakikat. Hakikat menyaring dan memusatkan aspek-aspek persoalan yang lebih rumit
menjadi keterangan-keterangan gamblang yang ringkas. Hakikat mengandung
pengertian-pengertian kedalam aspekyang paling pentingdan intrinsik dari benda yang
dianalisis.
4
2. ARSITEK
Arsitek adalah orang yang mempunyai keahlian dan berkecimpung di dalam ilmu dan
seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak)—seperti perencanaan dan
perancangan kota, kawasan, lingkungan, lansekap, bangunan, interior, perabot, dan produk.
"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani; architekton (master
pembangun), arkhi (ketua) + tekton (pembangun, tukang kayu).
Arsitek adalah sebutan ahli yang mampu melakukan peran dalam proses kreatif menuju
terwujudnya tata-ruang dan tata-masa guna memenuhi tata kehidupan masyarakat dan
lingkungannya, yang mempunyai latar belakang atau dasar pendidikan tinggi arsitektur dan
atau yang setara, mempunyai kompetensi yang diakui, serta melakukan praktek profesi
arsitek.
Profesi Arsitek adalah keahlian dan kemampuan penerapan di bidang perencanaan-
perancangan arsitektur dan pengelolaan proses pembangunan lingkungan binaan, yang
menjadi nafkah serta ditekuni secara terus menerus dan berkesinambungan.
Praktek Profesi adalah penerapan keahlian dan kemampuan profesional di bidang tertentu
yang memiliki resiko serta konsekuensi tanggungjawab / responsibility, tanggunggugat
/ liability dan tanggungbayar / accountability.
5
Bahkan arsitek perlu mengenal, mengerti dan memahami aspek-aspek yang berkaitan
dengan penataan lingkungan dan penataan ruang. Oleh karena itu dalam skala makro, tugas
seorang arsitek juga berkaitan dengan tiga aspek penting :
6
Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna jasa, hasil pengembangan
rancangan ini dianggap sebagai rancangan akhir dan digunakan oleh arsitek sebagai dasar
untuk memulai tahap selanjutnya.
Pekerjaan Tahap ke 4 : Tahap Pembuatan Gambar Kerja
Pada tahap Pembuatan Gambar Kerja, berdasarkan hasil Pengembangan Rancangan yang
telah disetujui pengguna jasa, Arsitek menerjemahkan konsep rancangan yang terkandung
dalam Pengembangan Rancangan tersebut ke dalam gambar-gambar dan uraian-uraian
teknis yang terinci sehingga secara tersendiri maupun secara keseluruhan dapat menjelaskan
proses pelaksanaan dan pengawasan konstruksi.
Arsitek menyajikan dokumen pelaksanaan dalam bentuk gambar-gambar kerja dan tulisan
spesifikasi dan syarat-syarat teknik pembangunan yang jelas, lengkap dan teratur, serta
perhitungan kuantitas pekerjaan dan perkiraan biaya pelaksanaan pembangunan yang jelas,
tepat, dan terinci.
Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna jasa, Gambar Kerja yang
dihasilkan ini dianggap sebagai rancangan akhir dan siap digunakan untuk proses
selanjutnya.
Pekerjaan Tahap ke 5 : Tahap Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi
Penyiapan Dokumen Pengadaan Pelaksana Konstruksi
Pada tahap ini, arsitek mengolah hasil pembuatan Gambar Kerja ke dalam bentuk format
Dokumen Pelelangan yang dilengkapi dengan tulisan Uraian Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat teknis pelaksanaan pekerjaan-(RKS) serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) termasuk
Daftar Volume (Bill of Quantity/BQ).
Pekerjaan Tahap ke 6 : Tahap Pengawasan Berkala.
Dalam tahap ini:
a. Arsitek melakukan peninjauan dan pengawasan secara berkala di lapangan dan
mengadakan pertemuan secara teratur dengan pengguna jasa dan Pelaksana Pengawasan
Terpadu atau MK yang ditunjuk oleh pengguna jasa.
b. Dalam hal ini, arsitek tidak terlibat dalam kegiatan pengawasan harian atau menerus.
7
3. BUDAYA
Budaya dalam bahasa Sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang
berarti budi atau akal. Dapat dikatakan budaya adalah suatu perkembangan dari kata
majemuk budi-daya, yang berarti daya dari budi, karena itu mereka membedakan antara
budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta,karsa dan rasa.
A. PENGERTIAN BUDAYA MENURUT PARA AHLI
B. WUJUD BUDAYA
• Ide / Gagasan : Ide/ gagasan terbentuk ide-ide yang bersifat abstrak. Wujud
kebudayaan ini terletak dalam alam pikiran masyarakat. Persepsi masyarakat terhadap
apa yang dilihat dan diamati serta dijalani dalam kehidupan sehari-hari.
• Aktifitas : Aktifitas merupakan kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh masyarakat.
Aktivitas masyarakat terbentuk dalam sistem sosial, sehingga manusia saling
berinteraksi dan bekerja sama dengan sesama manusia yang lainnya sesuai dengan
adat dan kebiasaan. Aktivitas bersifat konkrit yang dapat diamati dan didokumentasikan.
• Hasil Budaya : Hasil budaya merupakan suatu peninggalan yang berbentuk hasil karya,
benda atau fisik. Hasil budaya bersifat paling konkrit karena sebuah ide/gagasan yang
dituangkan dalam aktivitas sehari-hari bisa membentuk suatu hasil atau karya yang
dapat dilihat, diamati dan didokumentasikan secara nyata.
8
4. PENERAPAN BUDAYA DALAM ARSITEKTUR
Ilmu topografi kuno warisan kebudayaan Cina, atau dikenal dengan Fengshui, kerap
digunakan sebagai pedoman dalam membangun oleh para penganut kepercayaan budaya
Cina. Fengshui dipercaya memiliki tujuan menyelaraskan bangunan, alam, dan manusia
dengan cara mengalirkan energi positif sehingga tercipta kenyamanan, keberuntungan dan
harmoni. Adapun beberapa contoh penerapan fengshui pada bangunan rumah tinggal.
9
B. BUDAYA SOSIAL DALAM ARSITEKTUR
Salah satu bentuk penerapan sosial kedalam bangunan dapat dilihat pada filosofi suku sunda
dalam kehidupan bermasyarakat yang sangat menjunjung tinggi nilai sili asah, asuh, dan asih.
Material pada rumah adat Sunda memakai material tipis dan ringkih seperti kayu dan bambu
dimana masyarakat suku Sunda sangat menjunjung tinggi perdamaian dan kerukunan antar
umat manusia yang menjadikan rumah hanya sebagai tempat perlindungan dari hujan, angin,
terik matahari dan binatang. Bukan sebagai tempat berlintung antar warga yang
membutuhkan pertahanan dengan material kuat.
Selain suku sunda adapun contoh penerapan arsitektur dalam pola permukiman pada
masyarakat sahu di maluku utara, terlihat rumah-rumah penduduk pada rumah adat Sasadu
diletakan secara linear, berdekatan, dan seluruh rumah berpusat kepada rumah sasadu
(tempat berkumpul) dan juga area terbuka untuk menjaga ikatan sosial antar masyarakat.
10
11
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Vitruvius, The Ten Books of Architecture diterjemahkan oleh Morris Hicky Morga,Ph.D,
LL.D (1914), Harvard University Press
13