Anda di halaman 1dari 105

SKRIPSI

HUBUNGAN PERAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN


ANAK USIA PRASEKOLAH

(Studi di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec.Tekung Kab.Lumajang)

Oleh :

VIRDA RIZKI PRIANTO

NIM : 13.321.0230

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017
Hubungan Peran Ibu Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah

(Studi di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang )

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada


Program Studi S1 Keperawatan Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan
Cendekia Medika Jombang

VIRDA RIZKI PRIANTO


13.321.0230

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2017

ii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Virda Rizki Prianto

NIM : 13.321.0230

Tempat, Tanggal Lahir : Lumajang, 24 Desember 1993

Institusi : Prodi S1 Keperawatan STIKes “ICME” Jombang

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Hubungan Peran Ibu Dengan


Perkembangan Anak Usia Prasekolah (Studi di TK Dharma Wanita Wonogriyo
Kec. Tekung Kab. Lumajang) adalah bukan skripsi orang lain sebagian maupun
keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipkan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sangsi Akademis.

Jombang, Juli 2017


Mahasiswa,

Virda Rizki Prianto


13.321.0230

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Hubungan Peran Ibu Dengan Perkembangan Anak Usia


Prasekolah (studi di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec.
Tekung Kab. Lumajang)
Nama Mahasiswa : Virda Rizki Prianto
NIM : 13.321.0230

TELAH DISETUJUI KOMISI PEMBIMBING


PADA TANGGAL.......................

Inayatur Rosyidah.,S.Kep.Ns.,M.Kep Iva Milia HR.,S.Kep.Ns.,M.kep


Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Ketua STIKES ICME Jombang Ketua Program Studi


S1 Keperawatan

H.Bambang Tutuko, SH., S.Kep.,Ns., MH Inayatur Rosyidah.,S.Kep.Ns.,M.Kep

iv
PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi ini diajukan oleh :


Nama Mahasiswa : Virda Rizki Prianto
NIM : 13.321.0230
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : Hubungan Peran Ibu Dengan Perkembangan Anak Usia
Prasekolah (Studi di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec.
Tekung Kab. Lumajang)

Telah berhasil dipertahankan dan diuji dihadapan Dewan Penguji dan diterima
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi S1
Ilmu Keperawatan

Komisi dewan penguji,

Ketua Dewan Penguji : H. Bambang Tutuko S.H.,S.Kep.Ns.,M.H ( )

Penguji 1 : Inayatur Rosyidah.,S.Kep.Ns.,M.Kep ( )

Penguji 2 : Iva Milia HR.,S.Kep.Ns.,M.Kep ( )

Ditetapkan di : JOMBANG

Pada Tanggal : Juli 2017

v
MOTTO

“Do the best, be good, then you will be the best”

“Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik maka kau


akan

menjadi orang yang terbaik”

vi
PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, ku persembahkan karya


kecilku ini untuk orang-orang yang kusayangi. Allah tidak akan membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kemampuan hambaNya, karena Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu (Q.S. Al-Baqarah : 280).

Skripsi ini akan aku persembahkan kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga
dapat terselesaikannya skripsi ini.
2. Keempat Ayah Ibuku yang telah memberikan motivasi baik berupa
dukungan maupun materiil, serta memberikan doa yang tiada batasnya.
3. Kedua Adikku tersayang Virman Nur Alip Prianto dan M. Muharrom
Ainur Roziqin yang sudah memberikan tawa dan keceriaan baik suka
maupun duka.
4. Pendamping hidupku Muhammad Rois Assidiq yang telah
memberikan semangat dan selalu menemaniku untuk menyelesaikan
skripsi ini.
5. Serta teman-teman kuliahku di STIKES ICME Jombang
6. Teman-teman seperjuangan pindahan Yulia A, Feni rofika, Septian A
yang telah bersama-sama menyelesaikan segala tugas dan skripsi ini.

vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Lumajang, 24 Desember 1993, peneliti merupakan

anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak TOTOK SUPRIANTO

dan Ibu SETIYOWATI

Pada tahun 2006 peneliti lulus dari SD KLAKAH 01, pada tahun 2009

peneliti lulus dari SMPN 2 KLAKAH, pada tahun 2012 peneliti lulus dari

SMAN KLAKAH, Dan pada tahun 2013 peneliti lulus seleksi masuk STIKes

“Insan Cendekia Medika” Jombang melalui jalur REGULAR. Peneliti memilih

program studi S1 Keperawatan dari tiga pilihan program studi yang ada di STIKes

“ICMe” Jombang.

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar - benarnya.

Jombang, 2017

Virda Rizki Prianto

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Peran Ibu Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah”(studi di TK
Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang) ini dengan sebaik-
baiknya.
Dalam penyusunan Skripsi penelitian ini penulis telah banyak mendapat
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat H.Bambang Tutuko S.H.,S.Kep.Ns.,M.H selaku ketua
STIKes ICME Jombang, Ibu Inayatur Rosyidah, S.Kep.Ns.,M.Kep. selaku ketua
Kaprodi S1 Keperawatan, Ibu Inayatur Rosyidah, S.Kep.Ns.,M.Kep. selaku
pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan serta motivasi kepada
penulis sehingga terselesaikannya Skripsi ini, Ibu Iva Milia HR.,
S.Kep.Ns.,M.Kep. selaku pembimbing anggota yang telah rela meluangkan
waktu, tenaga serta pikirannya demi terselesaikannya Skripsi ini, Kepala Sekolah
TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab.Lumajang yang telah
memberikan ijin penelitian. Ke dua orang tua yang selalu memberi dukungan baik
moril maupun materil selama menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang hingga terselesaikannya Skripsi ini,
serta semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dorongan dan bantuannya dalam penyususnan Skripsi ini, dan teman
– teman yang ikut serta memberikan saran dan kritik sehingga penelitian ini dapat
terselesaikan tepat waktu.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Skripsi ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan Skripsi ini dan semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Amin.

Jombang, Juli 2017

Penulis

ix
ABSTRAK

Hubungan Peran Ibu Dengan Perkembangan Anak


Usia Prasekolah
(Di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang)

Oleh :
Virda Rizki Prianto

Perkembangan pada anak usia prasekolah bisa dikatakan sebagai golden year.
Erat kaitannya dengan peran ibu dalam menstimulus setiap tahap perkembangan
anaknya. Perkembangan anak pada usia tersebut harus selalu dipantau secara serius dari
orang tua terutama ibu. Bila ada keterlambatan perkembangan pada anak tidak segera
dilakukan pemeriksaan maka keterlambatan pada anak tersebut bisa menjadi sesuatu hal
yang serius hingga anak tumbuh dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah di TK Dharma Wanita
Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitk dengan
menggunakan pendekatan cross sectional, populasinya adalah ibu dan anak usia
prasekolah di TK Dharma Wanita Wonogriyo sejumlah 70 orang dengan jumlah sampel
60 orang dengan menggunakan proporsional random sampling. Variabel independen
adalah peran ibu dan variabel dependen perkembangan anak usia prasekolah. Alat ukur
kueisioner dan observasi DDST dengan pengolahan data editing, coding, scoring,
tabulating. Adapuan analisa data dengan menggunakan uji rank spearmen.
Hasil penelitian didapatkan bahwa hampir setengahnya peran ibu cukup sejumlah
25 orang (41,7%) dan peran ibu yang baik sejumlah 12 orang (20,0%) sedangkan peran
ibu yang kurang sejumlah 22 orang (36,7%) terdapat peran ibu yang buruk 1 orang
(1,7%). hampir seluruhnya perkembangan anak normal sejumlah 54 anak (90,0%), dan
terdapat anak yang susspect sejumlah 5 orang (8,3%) pada 1 orang anak untestable
(1,7%) dengan uji rank spearmen diperoleh nilai 0,004 < 0,005 artinya H0 ditolak H1
diterima.
Kesimpulan ada hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah
di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang.

Kata kunci: peran ibu, perkembangan anak

x
ABSTRACT

THE RELATION OF ROLE MOTHER WITH THE CHILD GROWTH


AGE PRASEKOLAH
(Study at kindergarten Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang)

By
Virda Rizki Prianto

Growth at child of age prasekolah can be told as golden year. Hand in glove its
bearing with the mother role in stimulus each;every its child growth phase. Child growth
at the age have to is always watched seriously from parent especially mother. If there are
any growth delay of child not is immediately a inspection hence delay of the child can
become something serious matter till child grew up. This research aim to to analyse the
relation of role mother with the growth of child of age prasekolah at Kindergarten
Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang.
Desain Research used is research of survey analitk by using approach of cross
sectional, the population is mother and child of age prasekolah in Kindergarten
Wonogriyo a number of 70 people with the amount sampel 60 people by using
proporsional random sampling. Independent variable is role mother and variable
dependen is growth the child age prasekolah. measuring instrument of Kueisioner and
observation DDST data-processingly is editing, coding, scoring, tabulating. The analyse
data by using test of rank spearman.
Result of research got by that almost semi mother role enough a number of 25
people ( 41,7%) and good mother role a number of 12 people ( 20,0%) while mother role
which less a number of 22 people ( 36,7%) there are ugly mother role 1 people ( 1,7%).
almost entirely normal child growth a number of 54 child (90,0%), and there are child
which susspect [of] a number of 5 people ( 8,3%)1 people of child untestable ( 1,7%) with
the test of rank spearmen

Key Word : Role of mother, child growth

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


HALAMAN JUDUL DALAM ................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN .......................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... iv
PENGESAHAN PENGUJI ...................................................................... v
MOTTO .................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP ................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
ABSTRAK ................................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFTTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv
DAFTAR LAMBANG .............................................................................. xvi
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Perkembangan ................................................................ 6
2.2 Konsep Anak Prasekolah ............................................................. 16
2.3 Konsep Peran ............................................................................... 20
2.4 Konsep Hubungan Peran Ibu Dengan Perkembangan Anak ....... 26
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAN DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual................................................................... 28
3.2 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 29
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ......................................................................... 30
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 30
4.3 Populasi, Sampel dan Sampling .................................................. 31
4.4 Kerangka Kerja ............................................................................ 33
4.5 Identifikasi Variabel .................................................................... 33
4.6 Definisi Operasional .................................................................... 34
4.7 Instrumen Penelitian .................................................................... 37
4.8 Metode Pengumpulan Data.......................................................... 38
4.9 Pengolahan Data dan Analisa Data.............................................. 39
4.10 Etika Penelitian .......................................................................... 44
4.11 Keterbatasan penelitian .............................................................. 44
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil penelitian ............................................................................ 46
5.2 Pembahasan ................................................................................. 49

xii
BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpulan .................................................................................. 55
6.2 Saran ............................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

No. Daftar Tabel Halaman

2.1 Pengukuran peran .................................................................... 26

4.1 Definisi Operasional................................................................ 38

5.1 Distribusi frekuensi usia ibu ................................................... 46

5.2 Distribusi frekuensi usia anak ................................................. 46

5.3 Distribusi frekuensi pendidikan ibu ........................................ 46

5.4 Distribusi frekuensi pekerjaan ibu .......................................... 47

5.5 Distribusi frekuensi jenis kelamin anak .................................. 47

5.6 Distribusi frekuensi peran ibu ................................................. 48

5.7 Distribusi frekuensi perkembangan anak ................................ 48

5.8 Tabel silang peran ibu dengan perkembangan anak................. 49

xiv
DAFTAR GAMBAR

No. Daftar Gambar Halaman

3.1 Kerangka Konseptual .............................................................. 29

4.1 Kerangka Kerja ....................................................................... 35

xv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar permohonan menjadi responden


2. Lembar persetujuan menjadi responden
3. Kuesioner
4. Lembar DDST
5. Lembar uji validitas dan reliabilitas
6. Tabulasi data umum dan data khusus
7. Output SPSS
8. Tabel-r Product Moment
9. Jadwal kegiatan
10. Lembar pernyataan dari perpustakaan
11. Lembar surat studi pendahuluan dari BAK
12. Lembar balasan surat studi pendahuluan dari tempat penelitian
13. Lembar Konsultasi
14. Pernyataan bebas plagiasi

xvi
DAFTAR LAMBANG

H1/Ha : Hipotesis alternatif


% : Prosentase
P : Nilai yang didapat dalam %
N : Jumlah Populasi
n : jumlah sampel
S : Total Sampel
> : lebih besar
< : lebih kecil
≥ : Sama dengan atau lebih besar

xvii
DAFTAR SINGKATAN

STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


ICMe : Insan Cendekia Medika
IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia
UNICEF : United Nations International Children’s Emergency Fund
SDIDTK : Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
TK : Taman Kanak-kanak
DDST : Denver Development Screening Test
PKK : Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA : Sekolah Menengah Atas
PT : Perguruan Tinggi
PNS : Pegawai Negeri Sipil
SS : Sangat setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju

xviii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan anak pada usia prasekolah sangat penting karena

anak akan mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Apabila

perkembangan tersebut mengalami masalah maka anak akan mengalami

kesulitan dalam tahap belajar selanjutnya (Maulina, 2013). Secara garis besar,

ranah perkembangan anak terdiri atas motorik kasar, motorik halus,bahasa /

bicara, dan personal sosial /kemandirian. IDAI (2010) menyebutkan untuk

mencapai keberhasilan pada masa tersebut, dibutuhkan peran pengasuh anak

yaitu ibu. Jika peran tersebut dapat dimainkan dengan baik oleh ibu, maka

pertumbuhan dan perkembangan anak dapat mencapai titik optimal (Maulina,

2013). Kenyataan pada saat ini banyak anak usia dibawah lima tahun (balita)

mengalami gangguan perkembangan, speech delay salah satu gangguan

perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak balita. Biasanya anak

yang mengalami speech delay ia juga bermasalah pada gangguan

pendengaranya. Saat ini banyak balita mengalami gangguan perkembangan

motorik dan banyak anak yang mengalami kecerdasan kurang dan

keterlambatan bicara. Sebagian besar ibu menganggap permasalahan

keterlambatan bicara merupakan hal sepele, sehingga yang awalnya hanya

gangguan kecil menjadi gangguan yang sulit disembuhkan.

Menurut UNICEF tahun 2011 didapat data masih tingginya angka

kejadian gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia balita

1
2

khususnya gangguan perkembangan motorik didapatkan (27,5%) atau 3 juta

anak mengalami gangguan (UNICEF 2005 dalam Fauzia, 2015). Data nasional

menurut Kementrian Kesehatan Indonesia bahwa pada tahun 2010, 11,5% anak

balita di Indonesia mengalami kelainan pertumbuhan dan perkembangan.

Cakupan SDIDTK anak balita di Jawa Timur pada tahun 2013 sebesar 70,34%

yang masih dibawah target 83% (Dinkes prof jatim, 2013). Sedangkan cakupan

SDIDTK balita dinas kesehatan Lumajang pada tahun (2014) sebesar 84,58%

masih dibawah target sebesar 85% (Dinkes Lumajang (2014). Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Ayuba (2015) yang dilakukan di wilayah kerja

puskesmas, Limboto Barat, Kab. Gorontalo diperoleh dari 5 Anak

teridentifikasi 3 anak dengan perkembangan dalam kategori yang meragukan

dan 2 lainnya mempunyai perkembangn yang sesuai (normal). Hal ini

disebabkan karena kurangnya pemahaman orang tua atau keluarga dalam

menstimulus perkembangan anak. Berdasarkan studi pendahuluan yang

dilakukan pada tanggal 08 April 2017 di TK Dharma Wanita Wonogriyo

Kec.Tekung Kab.Lumajang dengan wawancara terhadap 10 ibu didapatkan 6

ibu (60%) yang kooperatif terhadap perkembangan anaknya, dan terdapat 4 ibu

(40%) yang kurang kooperatif terhadap perkembangan anaknya.

Seorang anak memerlukan perhatian khusus untuk optimalisasi tumbuh

kembangnya. Optimalisasi perkembangan diperlukan adanya interaksi antara

anak dan orangtua, terutama peranan ibu sangat bermanfaat bagi proses

perkembangan anak secara keseluruhan karena orang tua dapat segera

mengenali kelainan proses perkembangan anaknya sedini mungkin dan

memberikan stimulus tumbuh kembang anak yang menyeluruh dalam aspek


3

fisik, mental, dan sosial. Terdapat empat faktor risiko yang mempengaruhi

perkembangan anak-anak di negara berkembang yaitu malnutrisi kronis berat,

stimulasi dini yang tidak adekuat, defi siensi yodium dan anemia defisiensi

besi. Salah satu faktor resiko yang penting dan berhubungan dengan interaksi

ibu dan anak adalah pemberian stimulasi dini (Hati, 2016). Karena pada masa

ini anak akan meningkatkan kemampuan dalam berbagai hal. Pencapaian

kemampuan ini akan membuat dirinya bangga. Hambatan atau kegagalan untuk

hal tersebut mengakibatkan anak merasa rendah diri, sehingga pada masa

dewasa akan mengalami hambatan dalam bersosialisasi (Hasneli, 2015).

Berbagai upaya yang diberikan kepada anak berupa rangsangan untuk

tumbuh kembangnya terutama untuk otak. Pengoptimalan otak manusia

dilakukan dengan diberikannya rangsangan sebanyak mungkin melalui semua

alat indera yang ada. Dalam hal ini peran ibu sangat penting karena pada masa

ini anak usia prasekolah dapat melakukan berbagai hal termasuk interaksi dan

prestasi belajar untuk menghasilkan suatu karya berdasarkan kemampuan diri

sendiri (Hasneli, 2015)

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan peran ibu terhadap perkembangan anak usia

prasekolah di TK Dharma Wanita Wonogriyo kec.Tekung Kab.Lumajang?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
4

Menganalisis hubungan peran ibu terhadap perkembangan anak usia

prasekolah di TK Dharma Wanita Wonogriyo kec.Tekung Kab.Lumajang

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi peran ibu di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec.

Tekung Kab.Lumajang

b. Mengidentifikasi perkembangan anak usia prasekolah di TK Dharma

Wanita Wonogriyo Kec.Tekung Kab.Lumajang

c. Menganalisis hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia

prasekolah di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec.Tekung

Kab.Lumajang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dalam bidang

kesehatan dan pendidikan dengan mendapatkan metode untuk meningkatkan

kualitas peningkatan perkembangan anak usia prasekolah.

1.4.2 Praktis

1. Bagi responden (Ibu)

Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi bagi orang tua

khususnya ibu mengenai pentingnya peran ibu terhadap perkembangan anak.

2. Tempat Penelitian (Guru TK Dharma Wanita)

Dapat dijadikan informasi tambahan terkait dengan adanya penelitian

perkembangan pada anak usia prasekolah.


5

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya dapat dijadikan bahan refrensi untuk meneliti

faktor-faktor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep perkembangan

2.1.1 Definisi perkembangan

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam

struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan

dapat diramalkan sebagai hasil proses dari pematangan, dari sel-sel tubuh,

jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang

sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.

Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku anak

sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Supariasa, 2013 : 27).

Perkembangan adalah perubahan progresif dan kontinyu dalam diri

individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya

yang berlangsung sistematis, progresif dan berkesinambungan baik

menyangkut fisik maupun psikis (Kusbiantoro, 2015)

Jadi dapat disimpulkan bahwa perkembangan yaitu merupakan

perubahan dan perluasan secara bertahap, perkembangan tahap

kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, peningkatan dan

perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan.

2.1.2 Tahap-tahap perkembangan

Santrock, 2007 dalam bukunya membagi tahapan perkembangan

menjadi lima yaitu :

6
7

1. Tahap oral

Dalam tahap yang pertama, terjadi selama 18 bulan pertama

kehidupan, dimana kesenangan bayi terpusat disekitar mulut,

mengunyah, mengisap, dan menggigit adalah sumber kesenangan

anak. Tindakan ini menurunkan ketegangan pada bayi.

2. Tahap anal

Tahap perkembangan yang kedua, terjadi antar umur 11/2 tahun dan 3

tahun, di mana kesenangan terbesar anak melibatkan anus atau fungsi

pembuangan yang dihubungkan dengannya.

3. Tahap phalic

Tahap perkembangan yang ketiga, tahap phalic terjadi antara umur 3

hingga 6 tahun; namanya diambil dari bahasa latin phallus,yang

artinya “penis”. Selama tahap phalic, kesenangan berfokus pada alat

kelamin saat anak laki-laki dan perempuan menyadari bahwa

manipulasi diri itu menyenagkan.

4. Tahap latency

Tahap perkembangan yang keempat, yang terjadi sekitar usia 6 tahun

hingga masa puber. Selama periode ini anak menekan seluruh minat

seksual dan mengembangkan keterampilan sosial dan intelektual,

aktifitas ini mengarahkan banyak energi anak ke dalam bidang yang

aman secara emosional dan membantu anak melupakan konflik tahap

phalic yang sangat menekan.


8

5. Tahap genital

Tahapan yang kelima dan yang terakhir, terjadi mulai dari masa puber

dan seterusnya. Tahap genital adalah saat kebangkitan seksual ;

sumber kesenangan seksual sekarang didapat dari seseorang di luar

keluarga. Freud percaya bahwa konflik yang tidak terpecahkan dengan

orang tua muncul selam masa remaja. Jika konflik tersebut dapat

terpecahkan, seseorang mampu mengembangkan hubungan cinta yang

matang dan mampu bertindak secara mandiri sebagai orang dewas.

Dengan ini menyimpulkan bahwa manusia mengalami lima

tahap perkembangan, dan bahwa disetiap tahap kita mengalami

kesenangan di salah satu bagian tubuh lebih daripada bagian tubuh

yang lain. Kepribadian dewasa kita ditentukan oleh cara kita

menyelesaikan konflikantara sumber kesenangan awal ini mulut, anus,

kelamin, dan tuntutan kenyataan (Santrock, 2007:45)

2.1.3 Aspek perkembangan

1. Motorik kasar (gross motor)

Keterampilan motorik kasar melibatkan otot-otot besar tubuh dan

mencakup fungsi-funsi lokomotor seperti duduk tegak, berjalan,

menendang, dan melempar bola (Upton, 2012 : 61)

2. Motorik halus (fine motor Skills)

Keterampilan-keterampilan motorik halus ((fine motor Skills)

melibatkan otot kecil yang memungkinkan fungsi-fungsi seperti

menggenggam, dan memanipulasi objek-objek kecil,seperti menulis,

menggambar, dan mengenakan pakaian (Upton, 2012 : 63)


9

3. Bahasa anak (lenguage)

Sementara anak tumbuh dan berkembang, produk bahasa mereka

meningkat dalam kuantitas, keluasan dan kerumitannya. Mempelajari

perkembangan bahasa biasanya ditunjukkan dalam rangkaian dan

percepatan perkembangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi

pemerolehan bahasa sejak usia bayi dan dalam kehidupan selanjutnya.

Dalam pembicaraan perkembangan (Mustofa, 2016 : 16) bahasa

terdapat 3 butir yang perlu dibicarakan, yaitu :

Pertama, ada perbedaan bahasa dan kemampuan berbicara. Bahasa

biasanya dipahami sebagai sistem tata bahasa yang rumit dan bersifat

semantik, sedangkan kemampuan bicara terdiri dari ungkapan dalam bentuk

kata-kata. Walaupun bahasa dan kemampuan berbicara sangat dekat

hubungannya, keduanya berbeda.

Kedua, terdapat dua daerah pertumbuhan bahasa yaitu bahasa yang

bersifat pengertian/ reseptif (Understanding) dan pernyataan/ ekspresif

(Producing). Bahasa pengertian (misalnya mendengarkan dan

membaca)menunjukkan kemapuan anak untuk memahami dan berlaku

terhadap komunikasi yang ditunjukkan kepada anak tersebut. Bahasa

ekspresif (bicara dan tulisan) menunjukkan ciptaan bahasa yang

dikomunikasikan kepada orang lain.

Ketiga, komunikasi diri atau bicara dalam hati, juga harus dibahas.

Anak akan berbicara dengan dirinya sendiri apabila berkhayal, pada saat

merencanakan menyelesaikan masalah, dan menyerasikan gerakan mereka.


10

4. Perilaku sosial (personal social)

Tingkah laku sosialisasi adalah sesuatu yang dipelajari, bukan sekedar

hasil dari kematangan. Perkembangan sosial seorang anak diperoleh

selain dari proses kematangan juga melalui kesempatan belajar dari

respons terhadap tingkah laku anak. Diharapkan melalui kegiatan

dikelas, anak praskeolah dapat dikembangkan minat dan sikap terhadap

orang lain. Tatanan sosial yang sehat akan mampu mengembangkan

perkembangan konsep dan yang positif, keterampilan sosial dan

kesiapan untuk belajar secara formal. Diantara berbagai ragam kegiatan

dikelas ini, bermain merupakan kegiatan yang sangat mendukung

perkembangan anak (Mustofa, 2016 : 20)

2.1.4 Faktor-faktor perkembangan

Menurut Hidayat (2009 : 49-50) Proses Percepatan dan Perlambatan

Tumbuh kembang anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai

berikut:

1. Faktor Herediter

Faktor herediter merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar

dalam mencapai tumbuh kembang. Yang termasuk faktor herediter

adalah bawaan, jenis kelamin, ras, suku bangsa. Faktor ini dapat

ditentukan dengan intensitas dan kecepatan alam pembelahan sel telur,

tingkat sensitifitas jaringan terhaap rangsangan, umur puberitas, dan

berhentinya pertumbuhan tulang.


11

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan ini dapat meliputi lingkungan pranatal, lingkungan

postnatal, dan faktor hormonal. Faktor pranatal merupakan lingkungan

dalam kandungan, mulai dari konsepsi sampai lahir yang meliputi gizi

pada waktu ibu hamil, posisi janin, pengunaan obat-obatan , alkohol

atau kebiasaan merokok. Faktor lingkungan pasca lahir yang

mempengaruhi tumbuh kembang anak meliputi budaya lingkungan,

sosial ekonomi, keluarga. nutrisi, posisi anak dalam keluarga dan status

kesehatan.

3. Faktor hormonal

Faktor yang berperan dalam tumbuh kembang anak antara lain.

somatotrofin (growth Hormon) yang berperan alam mempengaruhi

pertumbuhan tinggi badan, dengan menstimulasi terjadinya poliferasi

sel kartigo dan system skeletal. Hormon tiroid menstimulasi

metabolisme tubuh, glukokartikoid menstimulasi pertumbuhan sel

interstisial dari testis untuk memproduksi testosteron dan ovarium

untuk memproduksi esterogen selanjutnya hormone tersebut

menstimulasi perkembangan seks baik pada anak laki-laki maupun

perempuan yang sesuai dengan peran hormonnya (Hidayat, 2009 : 50).

2.1.5 DDST (Denver Development Screening Test )

DDST adalah salah satu dari metode screening terhadap kelainan

perkembangan anak, test ini bukanlah test diagnosa atau test IQ. DDST

memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode screening

yang baik. Test ini mudah dan cepat (15 – 20 menit), dapat diandalkan dan
12

menunjukkan validitas yang baik. Dari beberapa pelitian yang pernah

dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasikan 85 -

100% bayi dan anak prasekolah yang mengalami keterlambatan

perkembangan, dan pada follow up selanjutnya ternyata 89% dari

kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan disekolah 5 - 6 tahun

kemudian (Werdiningsih,2012).

1. Aspek perkembangan yang dinilai dalam DDST menurut Rusana

(2017) yaitu:

1) Personal sosial

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,

bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

2) Motorik halus

Aspek yang berhubungan dengankemampuan anak untuk

mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-

bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil,tetapi

memerlukan koordinasi yang cermat

3) Bahasa

Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti

perintah dan berbicara spontan

4) Motorik kasar

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh

2. Prosedur DDST terdiri dari dua tahap menurut Rofiq ( 2017 ) yaitu :

1) Secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia

1) 3 – 6 bulan
13

2) 9 – 12 bulan

3) 18 – 24 bulan

4) 3 tahun

5) 4 tahun

6) 5 tahun

7) 6 tahun

2) Dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan

perkembangan pada tahap pertama kemudian dilanjutkan dengan

evaluasi diagnostik yang lengkap

3. Cara pemeriksaan DDST :

1) Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang

akan diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan dan 12

bulan untuk 1 tahun

2) Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan

kebawah, jika sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan

keatas

3) Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis

horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST.

4) Setelah itu dihitung pada masing- masing sekor berapa yang P dan

berapa yang F.

4. Klasifikasi dalam DDST terbagi menjadi 4 yaitu :

1) Abnormal

a. Bila didapatkan dua atau lebih keterlambatan, pada dua sektor

atau lebih
14

b. Bila dalam satu sektor atau lebih didapatkan dua atau lebih

keterlambatan plus satu sektor atau lebih dengan satu

keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada

yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal

usia

c. Akibat pada gangguan ini autis, gangguan belajar, ganguan

komunikasi, gangguan tingkah laku, kecemasan dan depresi.

2) Meragukan

a. Bila pada satu sektor didapatkan dua keterlambatan atau lebih

b. Bila pada satu sektor atau lebih didaptkan satu keterlambatan

dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak

yang berpotongan dengan garis vertikal usia

3) Tidak dapat dites

Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi

abnormal atau meragukan.

4) Normal

Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.

2.1.6 Pengukuran perkembangan

Pada pengukuran perkembangan dari nilai DDST dapat diinterpretasikan :

1. Advanced

Melewati pokok secara lengkap ke kanan garis usia kronologis (dilewati

pada kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak tersebut).
15

2. Ok

Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis

usia antara persentil ke-25 dan ke-75

3. Caution

Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia

kronologis di atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90

4. Delay

Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia

kronologis, penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagi

kelambatan, karena alasan untuk menolak mungkin adalah ketidak

mampuan untuk melakukan tugas tertentu.

2.1.7 Langkah mengambil kesimpulan

1. Normal

1) Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.

2) Lakukan ulang pada kontrol berikutnya.

2. Suspect / di duga

1) Bila didapatkan ≥ 2 caution dan / atau ≥ 1 keterlambatan

2) Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu untuk menghilangkan faktor

sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.

3. Untestable / tidak dapat diuji

1) Bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba terletak disebelah kiri garis

umur atau menolak pada > 1 uji coba yang tembus garis umur pada

daerah 75 – 90%.

2) Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu.


16

2.2 Konsep Anak prasekolah

Yang dimaksud dengan anak prasekolah adalah mereka yang berusia

antara 3-6 tahun. Mereka biasanya mengikuti program prasekolah dan

kinderganten. Sedangkan di Indonesia, umumnya mereka mengikuti program

Tempat Penitipan Anak (3 tahun – 5 tahun) dan kelompok bermain (usia 3 tahun),

sedangkan pada usia 4-6 tahun biasanya mereka mengikuti program Taman

Kanak-Kanak. Menurut teori Erik Erikson yang membicarakan perkembangan

kepribadian seseorang dengan titik berat pada perkembangan psikososial tahapan

0-1 tahun, berada tahapan oral sensorik dengan krisis ernosi antara trust versus

mistrust, tahapan 3-6 tahun, mereka berada dalam tahapan dengan krisis autonomy

versus shame and doubt (2-3 tahun), initiative versus guilt (4-5 tahun) dan tahap

usia 6-11 tahun mengalami krisis industry versus inferiority. Dari teori Piaget

yang membicarakan perkembangan kognitif, perkembangan dari tahapan

sensorimotor (0-2 tahun), dan operasional (27 tahun), operasional konkret (7-12

tahun), dan operasional formal (12-15 tahun), maka perkembangan kognitif anak

masa prasekolah berada pada tahap praoperasional (Mustofa, 2016 : 1)

2.2.1 Ciri tahapan perkembangan anak prasekolah

Mustofa (2016), membagi empat ciri tahapan perkembangan anak

prasekolah yaitu :

1. Perkembangan jasmani

Pada saat anak mencapai tahapan prasekolah (3-6 tahun) ada ciri

yang jelas berbeda antara anak usia bayi dan anak prasekolah.

Perbedaannya terletak dalam penampilan, proporsi tubuh, berat,

panjang badan dan keterampilan yang mereka miliki. Contohnya, pada


17

anak prasekolah telah tampak otot-otot tubuh yang berkembang dan

memungkinkan bagi mreka melakukan berbagai keterampilan.

2. Perkembangan kognitif

Kognitif seringkali diartikan sebagai kecerdasan atau berpikir.

Kognitif adalah pengertian yang luas mengenai berpikir dan

mengamati, jadi merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang

memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan untuk menggunakan

pengetahuan. Perkembangan kognitif menunjukkan perkembangan dari

cara anak berpikir. Kemampuan anak untuk mengkoordinasi berbagai

cara berpikir untuk menyelesaikan berbagai masalah dapat

dipergunakan sebagai tolak ukur pertumbuhan kecerdasan.

3. Perkembangan bahasa

Dalam membicarakan perkembangan bahasa terdapat tiga butir

yang perlu dibicarakan, yaitu :

1) Ada perbedaan antara bahasa dan kemampuan berbicara. Bahasa

biasanya dipahami sebagai sistem tata bahasa yang rumit dan bersifat

semantik. Sedangkan kemampuan bicara terdiri dari ungkapan dalam

bentuk kata-kata.

2) Terdapat dua daerah pertumbuhan bahasa yaitu bahasa yang bersifat

pengertian/ reseptif (understanding) dan pernyataan/ ekspresif

(producing). Bahasa pengertian (misalnya menengarkan dan

membaca) menunjukkan kemampuan anak untuk memahami dan

berlaku terhadap komunikasi yang ditujukan kepada anak tersebut.


18

Bahasa ekspresif (bicara dan tulisan) menunjukkan ciptaan bahasa

yang dikomunikasikan kepada orang lain.

3) Komunikasi diri atu bicara dalam hati, juga harus dibahas. Anak

akan berbicara dengan dirinya sendiri apabila berkhayal, pada saat

merencanakan menyelesaikan masalah, dan menyerasikan gerakan

mereka.

4. Perkembangan emosi dan sosial

Perkembangan emosi berhubungan dengan seluruh aspek

perkembangan anak. Dalam periode prasekolah, anak ditunut untuk

mampu menyesuaikan diri dengan berbagai orang dari berbagai tatanan,

yaitu keluarga, sekolah dan teman sebaya. Perkembangan sosial

biasanya dimaksudkan sbagai perkembangan tingkah laku anak dalam

menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang berlaku di dalam

masyarakat di mana anak berada.

Masalah sosial dan emosional yang sering muncul pada anak usia

prasekolah antara lain adalah :

1) Rasa cemas yang berkepanjangan atau takut yang tidak sesuai

dengan kenyataan

2) Kecenderungan depresi, permulaan dari sikap apatis dan

menghindar dari orang-orang di lingkungannya.

3) Sikap yang bermusuhan terhadap anak dan orang lain

4) Gangguan tidur, gelisah, mengigau, mimpi buruk.

5) Gangguan makan, misalnya nafsu makan sangat menurun.


19

2.2.2 Ciri anak prasekolah

Snowman (2013) dalam Mustofa (2016 : 22), mengemukakan ciri-

ciri anak prasekolah (3-6 tahun) yang biasanya ada di TK. Ciri-ciri yang

dikemukakan meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif anak.

1. Ciri fisik

1) Anak prasekolah umumnya sangat aktif. Mereka telah memiliki

penguasaan terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang

dilakukan sendiri. Berikan kesempatan kepada anak untuk lari,

memanjat, dan melompat. Usahakan kegiatan-kegiatan tersebut di

atas sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhan anak dan selalu di

bawah pengawasan.

2) Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan

istirahat yang cukup. Seringkali anak tidak menyadari bahwa

mereka harus beristirahat cukup. Jadwal aktivitas yang tenang

diperlukan anak.

3) Otot-otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari

kontrol terhadap jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak

belum terampil, belum bisa melakukan kegiatan yang rumit seperti,

mengikat tali sepatu.

4) Anak masih sering kali mengalami kesulitan apbila harus

memfokuskan pandangannya pada objek-objek yang kecil

ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan dan matanya masih

kurang sempurna.
20

5) Walaupun tubuh anak ini lentur, tetapi tengkorak kepala yang

melindungi otak masih lunak. Hendaknya berhati-hati bila anak

berkelahi dengan temannya, sebaiknya dilerai. Sebaiknya

dijelaskan kepada anak-anak mengenai bahayanya.

6) Walaupun anak lelaki lebih besar, dan anak perempuan terampil

dalam tugas yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik

halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik anak lelaki apabila ia

tidak tampil. Jauhkan dari sikap membandingkan lelaki perempuan,

juga dalam kompetisi keterampilan seperti apa yang tersebut di

atas.

2.3 Konsep peran

2.3.1 Definisi peran

Peran merupakan aspek dinamis dari status (kedudukan). Apabila

seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status

yang dimilikinya, maka dapat dikatakan telah menjalankan peranannya.

Maka peranan yang merupakan bentuk tingkah laku yang diharapkan dari

orang yang memiliki kedudukan atau status (fahrizal, 2011)

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan

posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksudkan dengan posisi atau status

adalah posisi individu dalam masyarakat sebagai suami, istri, anak,

orangtua, dan sebagainya (Maulina, 2013).

Istilah peran dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” mempunyai

arti pemain sandiwara (film), tukang lawak pada permainan makyong,


21

perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan

di masyarakat. Menurut Abu Ahmadi (1982) peran adalah suatu kompleks

pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat

dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya.

Menurut Komarrudin (1994), yang dimaksud peranan adalah sebagai

berikut:

1. Bagian dari tugas utama yang yang harus dilaksanakan seseorang

2. Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status.

3. Bagian atau fungsi seseorang dalam kelompok prenata.

4. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang

ada padanya.

5. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran adalah tugas

yang diemban seseorang dalam menjalankan kewajiban dari tugasnya

tersebut. Peranan erat kaitannya dengan hubungan sebab akibat, karena

apabila tugas berjalan baik maka hasil yang akan didapatkan juga baik.

2.3.2 Definisi ibu dan perannya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan

Nasional, 2003), “Ibu” berarti wanita yang telah melahirkan seorang anak.

Wanita atau ibu adalah : pengurus generasi keluarga dan bangsa sehingga

keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta sosial sangat

diperlukan(Suparyanto, 2011). Wanita atau ibu adalah makhluk bio-psiko-

sosial-cultural dan spiritual yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan

dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya


22

(Sofyan, 2006). Ibu adalah pendidikan pertama dan yang paling utama bagi

anak, karena ibu lah yang telah mengalirkan air susunya kedalam darah dan

daging anak. Ibu merupakan sosok yang paling berpengaruh pada

pendidikan, kesehatan, jiwa dan badan bagi seluruh anggota keluarga,

khususnya anak-anak.

Ibu berperan sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga

sehingga ibu harus menyadari untuk mengasuh anak secara baik dan sesuai

dengan tahapan perkembangan anak. Peran ibu sangat penting dalam

kehidupan buah hatinya di saat anaknya masih bayi hingga dewasa, bahkan

sampai anak yang sudah dilepas tanggung jawabnya atau menikah dengan

orang lain seorang ibu tetap berperan dalam kehidupan anaknya.(Zulkifli,

2009)

Peraran ibu dalam keluarga adalah sebagai berikut:

1. Pemberi aman dan sumber kasih sayang.

2. Tempat mencurahkan isi hati.

3. Pengatur kehidupan rumah tangga.

4. Pembimbing kehidupan rumah tangga.

5. Pendidik segi emosional.

6. Penyimpan tradisi.

Peran ibu didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengasuh, dan

menentukan nilai. Peran pengasuh adalah peran dalam memenuhi kebutuhan

pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya terpelihara sehingga

diharapkan mereka menjadi anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial

dan spiritual. Selain itu peran pengasuh adalah peran dalam pemberian kasih
23

sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga

memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan

kebutuhannya

Menurut Effendy (2009) peran ibu meliputi :

1. Mengurus rumah tangga. Dalam hal ini di dalam keluarga ibu sebagai

pengurus rumah tangga. Kegiatan yang biasa ibu lakukan seperti

memasak, menyapu, mencuci, dll

2. Sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya dan sebagai salah satu

kelompok dari peranan sosial.

3. Karena secara khusus kebutuhan efektif dan sosial tidak dipenuhi oleh

ayah. Maka berkembang suatu hubungan persahabatan antara ibu dan

anak-anak. Ibu jauh lebih bersifat tradisional terhadap pengasuh anak

(misalnya dengan suatu penekanan yang lebih besar pada kehormatan,

kepatuhan, kebersihan dan disiplin).

4. Sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Di dalam masyarakat

ibu bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya dalam rangka

mewujudkan hubungan yang harmonis melalui acara kegitan-kegiatan

seperti arisan, PKK dan pengajian.

5. Ibu Sebagai Pembimbing Anak

Peranan Ibu menjadi pembimbing dan pendidik anak dari sejak lahir

sampai dewasa khususnya dalam hal beretika dan susila untuk

bertingkah laku yang baik.


24

2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi peran ibu

Faktor-faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran

adalah sebagai berikut (Mercer, 2010) :

1. Faktor Ibu

1) Ukur ibu pada saat melahirkan

2) Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali

3) Dukungan sosial

4) Status kesehatan ibu

5) Sifat pribadi

6) Memisahkan ibu dari anak nya secepatnya

2. Faktor Bayi

1) Temperament

2) Kesehatan bayi

3. Faktor Lain

a. Status perkawinan

b. Status ekonomi

2.3.4 Pengukuran peran ibu

Pada penelitian ini untuk pengukuran diukur dengan Skala Likert

(Sugiyono, 2013).

Tabel 3.2 Penilaian peran

Macam Pertanyaan SS S RR TS STS

Favorabel 5 4 3 2 1

Tidak favorabel 1 2 3 4 5
25

Keterangan:

SS : Sangat setuju. TS : Tidak setuju

S : Setuju. STS : Sangat tidak setuju.

RR : Tidak dapat menentukan/ Ragu-

ragu

Selanjutnya jawaban pertanyaan tersebut diolah sebagai berikut:

Membuat tabel distribusi frekuensi kategori respons, memindahkan

nilai koding sesuai jawaban responden diubah menjadi skor T. Skor T

merupakan skor standart yang digunakan dalam skala model Likert.

Rumus pengubahan skor total responden (dari keseluruhan pertanyaan)

pada skala peran menjadi skor T digunakan rumus:

X  X 
T  50  10  
 s 

Keterangan:

X : Skor responden pada skala peran yang hendak diubah


menjadi skor T

X : Mean skor kelompok

s : Deviasi standart skor kelompok

Hasil pengolahan data diatas diinterprestasikan dengan menggunakan

kriteria T ≥ mean T responden diartikan positif (favorabel), sedangkan T <

mean T responden diartikan negatif (tidak favorabel)


26

2.4 Konsep Hubungan Peran Ibu dengan Perkembangan Anak

Pemberian stimulasi akan efektif apabila memperhatikan kebutuhan

anak sesuai tahapan perkembangannya terutama apabila dilakukan pada

periode kritis (golden period) yakni pada usia kehamilan Trimester III hingga

dua tahun pertama kehidupan anak atau yang dikenal dengan 1000 hari

pertama kehidupan. Salah satu perkembangan anak yang penting untuk

dipantau pada periode ini adalah perkembangan motorik karena banyak

kinerja kognitif yang berakar pada keberhasilan perkembangan motorik.

Gabungan antara interaksi ibu dan anak yang positif, latihan fisik dan

stimulasi dini akan meningkatkan perkembangan motorik anak (Lestari,

2016).

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam

struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan

dapat diramalkan sebagai hasil proses dari pematangan, dari sel-sel tubuh,

jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian

rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga

perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku anak sebagai hasil

interaksi dengan lingkungannya (Supariasa, 2013 : 27).

Peran aktif orang tua salah satunya adalah ibu, merupakan tokoh

sentral dalam tahap perkembangan seorang anak. Ibu berperan sebagai

pendidik pertama dan utama dalam keluarga sehingga ibu harus menyadari

untuk mengasuh anak secara baik dan sesuai dengan tahapan perkembangan

anak. Peran ibu dalam perkembangan sangat penting, karena dengan

ketrampilan ibu yang baik maka diharapkan pemantauan anak dapat


27

dilakukan dengan baik. Orang tua (ibu) adalah orang pertama yang mengajak

anak untuk berkomunikasi, sehingga anak mengerti bagaimana cara

berinteraksi dengan orang lain menggunakan bahasa. Oleh karena itu

kurangnya peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak tentunya

memiliki dampak yang kurang baik bagi perkembangan anak itu sendiri.

Apabila peran ibu tidak berhasil maka anak akan mengalami gangguan

pertumbuhan dan perkembangan dan apabila anak mengalami keterlambatan

dalam pertumbuhan dan perkembangannya akan sulit terdeteksi

(Werdiningsih, 2012).
BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan kerangka hubungan antara konsep-

konsep yang akan diukur atau diamati melalui penelitian yang akan dilakukan.

Karena konsep tidak dapat langsung diamati maka konsep dapat diukur melalui

variabel (Riyanto, 2011 : 65)


Peran ibu : Perkembangan
1. Pemberi aman dan sumber kasih Anak prasekolah Faktor-faktor yang
sayang. 1. Motorik kasar mempengaruhi
2. Tempat mencurahkan isi hati. (gross motor) perkembangan :
3. Pengatur kehidupan rumah 2. Motorik halus (fine
tangga. motor skills) 1. Faktor herediter
4. Pembimbing kehidupan rumah 3. Bahasa (lenguage) 2. Faktor lingkungan
tangga. 4. Perilaku sosial 3. Faktor Hormonal
5. Pendidik segi emosional. (personal social)
6. Penyimpan tradisi.
(Sofyan, 2006)

Abnormal Meragukan Tidak dapat di Normal


tes

1. Autis
2. Gangguan
belajar Skrining ulang pada
3. Gangguan 1 sampai 2 minggu
untuk
komunikasi
mengesampingkan
4. Gangguan faktor temporer
tingkah laku (Rusana, 2017)
5. Kecemasan dan
depresi

Keterangan :

: Yang diteliti

: Yang tidak diteliti

: Penghubung

Gambar 3.1 Kerangka konseptual hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah

28
29

3.2 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian.

Biasanya hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel

(Notoatmodjo, 2012 : 84)

H1 : Ada hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah di

TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec.Tekung Kab.Lumajang


BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain penelitian

Setiap penelitian pasti memiliki jenis penelitian. Begitu juga dengan

penelitian ini, jenis penelitian ini menggunakan penelitian survey analitik dimana

peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan peran ibu dengan perkembangan

anak usia prasekolah di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec.Tekung

Kab.Lumajang.

Survey analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali

bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan

analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor resiko dengan faktor

efek (Notoatmodjo, 2012 : 37).

Adapun rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

cross sectional dimana data yang menyangkut variable bebas atau risiko dan

variable terikat atau variable akibat, akan dikumpulkan dalam waktu yang

bersamaan. Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan

pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek pada saat

pemeriksaan (Notoatmodjo, 2012 : 38).

4.2 Waktu dan tempat penelitian

4.2.1 Waktu

Waktu penelitian ini dilakukan mulai merumuskan masalah sampai menarik

kesimpulan dimulai pada bulan Februari-Juni 2017

30
4.2.2 Tempat penelitian

Tempat penelitian dilakukan di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec.Tekung

Kab.Lumajang

4.3 Populasi, sampel, sampling

4.3.1 Populasi

Definisi populasi menurut Riyanto (2011) dalam bukunya

Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan sebagai berikut :

Populasi merupakan subjek (manusia, binatang percobaan, data

lanoratorium, dll) yang akan diteliti dan memenuhi karakteristik yang

ditentukan.

Adapun dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh ibu dan

anak usia prasekolah (3 – 6 tahun) di TK Wonogriyo kelas A dan Kelas B

sejumlah 70 orang.

4.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diharapkan dapat

mewakili atau representatif populasi. Sampel sebaiknya memenuhi kriteria

yang dikehendakai, sampel yang dikehendaki merupakan bagian dari

populasi terget yang akan diteliti secara langsung (Riyanto, 2011 : 90).

Besar sampel dalam penelitian ini di tentukan dengan rumus Slovin.

Penentuan besar sampel penelitian ini sebagai berikut :


N
n
1  N (d )2
Keterangan :

n= Jumlah sampel

31
32

N = Jumlah Populasi

d = Tingkat Signifikan (p = 0,05) (Nursalam, 2013)

70
n
1  70(0,05) 2

70
n
1  70(0,0025 )

70
n
1  0,175

70
n  60
1,175

37
Kelas A sebanyak 37 anak n  x 60  31,71  32
70

33
Kelas B sebanyak 33 anak n  x 60  28,28  28
70

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 32 + 28 = 60

responden (Notoatmodjo, 2012)

4.3.3 Sampling

Tehnik sampling adalah tehnik pengambilan sampel dari populasi

dalam penelitian. (Riyanto, 2011 : 92)

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan probability

sampling dengan teknik Proporsional Random Sampling yaitu pengambilan

sampel secara proporsi dilakukan dengan mengambil subyek dari setiap

strata atau wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subyek dalam

masing-masing strata atau wilayah. (Arikunto, 2010).


33

4.4 Jalannya penelitian (kerangka kerja)

Kerangka kerja adalah pentahapan atau langkah-langkah dalam

aktivitas ilmiah yang dilakukan dalam melakukan penelitian (kegiatan sejak

awal- akhir penelitian) (Nursalam, 2013)

Identifikasi masalah

Populasi: Seluruh ibu dan anak kelas A dan B usia prasekolah (3 – 6 tahun) di TK
Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang sebanyak 70 orang

Sampling : proporsional random sampling

Sampel : Seluruh ibu dan anak kelas A dan B usia prasekolah (3 – 6 tahun) di TK
Wonogriyo Kec. Klakah Kab. Lumajang sebanyak 60 orang

Pengumpulan data peran Pengumpulan data


ibu dengan kuesioner perkembangan dengan
observasi DDST

Pengolahan Data
editing, coding, scoring, tabulating

Analisa data: uji rank spearmen

Penarikan simpulan

Gambar 4.1 Frame work penelitian hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia
prasekolah di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec.Tekung Kab. Lumajang

4.5 Identifikasi variabel

Disini akan dijelaskan pengertian dari variabel, yaitu sebagai berikut :

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu
34

kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain

(Notoatmodjo, 2012 : 103)

Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel independen

(variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat) dimana variabel

tersebut adalah :

1. Variabel Independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

lain, artinya apabila variabel independen berubah maka akan

mengakibatkan perubahan variabel lain. Nama lain variabel ini adalah

variabel bebas, risiko, predictor, kausa (Riyanto, 2011 : 71). Adapun

variabel bebas dalam penelitian ini adalah peran ibu.

2. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain, artinya variabel dependen berubah akibat perubahan pada variabel

bebas. Nama lain variabel dependen adalah variabel terikat, efek, hasil,

outcame, respon, atau event (Riyanto, 2011 : 72). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah status perkembangan anak usia prasekolah.

4.6 Definisi operasional

Definisi operasional merupakan devinisi variabel-variabel yang akan

diteliti secara operasional di lapangan. Definisi operasional bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran dan pengamatan terhadap variabel yang diteliti

serta untuk pengembangan instrumen. (Riyanto, 2011 : 82)

Dari pengertian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa definisi

operasional yang dimaksud dalam penelitian kali ini adalah suatu karakteristik

yang dapat diamati yang memungkinkan peneliti untuk melakukan pengukuran


35

secara cermat terhadap hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia

prasekolah di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec.Tekung Kab.Lumajang.

Dari pengertian definisi operasional tersebut peneliti membuat sebuah

tabel definisi operasional dari penelitian ini sebagai berikut :


36

Tabel 4.1 Tabel definisi operasional variabel peran ibu dengan


perkembangan anak usia prasekolah (3 – 6 tahun)

Devinisi Skala
Variabel Parameter Alat ukur Skor dan kategori
operasional data
Independent Tugas yang 1. Pemberian Kuesioner O Pernyataan
diemban aman dan Positif :
Peran ibu seorang ibu sumber R SS : 5
yang harus kasih S: 4
dilakukan dan sayang D RR : 3
dapat TS : 2
dipertanggung 2. Tempat I STS : 1
jawabkan mencurahka Pernyataan
dalam n isi hati N negatif
keluarga. SS : 1
3. Pengatur A S:2
kehidupan RR : 3
rumah L TS : 4
tangga STS :5
Dengan kriteria:
Sangat Baik : 84
4. Pembimbin - 100%
g kehidupan Baik : 68 –
rumah 83,99%
tangga Cukup : 52 –
67,99%
5. Pendidik Kurang : 36 –
segi 51,99%
emosional Buruk : < 36%
(Sugiyono, 2010)

6. Penyimpan
tradisi

Dependen Kematangan 1. Motorik Observasi O Advanced :


otak dan kasar dengan kurang dari 25%
kemampuan DDST R Ok : 25% - 75%
Perkembangan fungsi tubuh 2. Motorik Caution : 75% -
anak sesuai dengan halus D 90%
umur anak usia Delay : gagal
prasekolah I secara
3. Bahasa menyeluruh
N Dengan kategori
- Normal
4. Personal A Bila tidak ada
sosial keterlambatan
L dan atau paling
banyak satu
caution
- Suspect/di duga
Bila didapatkan
≥ 2 caution dan
/ atau ≥ 1
keterlambatan
37

- Untestable /
tidak dapat
diuji
Bila ada skor
menolak pada
≥ 1 uji coba
terletak
disebelah kiri
garis umur atau
menolak pada
> 1 uji coba
yang ditembus
garis umur
pada daerah
75-90%
(Rofiq, 2017)

4.7 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2011). Dalam penelitian ini,

variabel independen menggunakan metode/instrumen alat pengumpulan data

dengan kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti yang terdiri dari berbagai

pernyataan dengan bentuk check list, yaitu sebuah daftar dimana responden

tinggal membubuhkan tanda check () pada kolom yang tersedia.

Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik,

sudah matang, dimana responden (dalam hal angket) tinggal memberikan jawaban

dengan menberikan tanda-tanda tertentu. (Notoadmodjo, 2012 : 152).

Observasi merupakan suatu prosedur yang terencana meliputi melihat dan

mencatat jumlah dan aktifitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah

yang kita teliti (Riyanto, 2011 : 127).

Kuesioner merupakan hasil modifikasi dari peneliti dan perlu diuji

kelayakannya, yaitu dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Adapun penjelasan

mengenai uji validitas dan uji reliabilitas sebagai berikut :


38

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan korelasi pearson product moment, yaitu menggunakan analisa butir

(item) yakni mengkorelasikan skor tiap butir pertanyaan dengan skor total

yang merupakan jumlah tiap skor butir pertanyaan (Notoatmodjo, 2012).

Rumusnya dengan bantuan program aplikasi SPSS 16.0

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejau mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2012)

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach

dengan bantuan SPSS 16.0.

4.8 Metode pengumpulan data

Dalam pengumpulan data terdapat tahap – tahap pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.8.1 Persiapan

1. Mengurus surat ijin untuk melakukan penelitian yang ditanda tangani

oleh kepala prodi S1 Keperawatan

2. Memberikan surat dari kepala kaprodi S1 Keperawatan ke Kepala

Sekolah TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kabupaten

Lumajang

3. Melakukan studi pendahuluan di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec.

Tekung Kab. Lumajang


39

4. Menentukan sasaran atau populasi

5. Menentukan jumlah sampel

6. Menyusun item-item dalam bentuk pertanyaan (kuesioner)

4.8.2 Pelaksanaan penelitian

1. Menjelaskan tujuan penelitian kepada responden

2. Melakukan informed consent kepada responden

3. Membagi kuesioner, setelah lembar kuesioner diisi oleh responden,

kemudian dikumpulkan dan diteliti oleh peneliti. Apabila terdapat

ketidaklengkapan data maka saat itu pula ditanyakan kembali pada

responden

Pengolahan data atau analisis data Penyusunan laporan

4.9 Pengolahaan dan analisa data

4.9.1 Pengolahan data

1. Editing

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan

melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata

masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin

dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (droup

out) (Notoatmodjo, 2012 : 174)

2. coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya

dilakukan peng “kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.


40

1. Data umum

Kode responden

Responden 1 : R1

Responden 2 : R2, dst

Kode umur ibu

< 20 tahun :1

20-29 tahun :2

30-39 tahun :3

40-49 tahun :4

> 50 tahun :5

Kode Umur Anak

3 Tahun :1

4 Tahun :2

5 Tahun :3

6 Tahun :4

Kode tingkat pendidikan ibu

SD :1

SMP/ Sederajat :2

SMA/ Sederajat :3

PT :4

Kode pekerjaan ibu

Buruh tani :1

Ibu rumah tangga :2

swasta :3
41

PNS :4

Lainnya :5

Jenis Kelamin Anak

Laki-laki :1

Perempuan :2

2. Data khusus

Peran ibu

Sangat Baik : 1

Baik : 2

Cukup : 3

Kurang : 4

Buruk : 5

Perkembangan anak

Normal :1

Suspect / di duga :2

Untestable / tidak dapat diuji :3

3. Scoring

Scoring yaitu memberikan nilai berupa angka pada jawaban

pertanyaan tiap kuesioner,

1) untuk variabel independen jawaban soal dari akan diberikan skor

yaitu pernyataan positif SS : 5, S : 4, RR : 3, TS : 2, STS : 1.

Sedangkan untuk pernyataan negatif SS : 1, S : 2, RR : 3, TS : 4,

STS : 5.
42

2) untuk variabel dependen diberikan skor Advanced : kurang dari

25%, Ok : 25% - 75%, Caution : 75% - 90%, Delay : gagal secara

menyeluruh

4. Tabulating

Tabulasi yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2012 :

176). Kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi. Pada

peran ibu, masing-masing jawaban responden dimasukkan dalam tabel

tabulasi untuk mengetahui jumlah ibu yang berperan sangat baik, baik,

cukup, kurang, buruk sedangkan perkembangan untuk mengetahui

perkembangan abnormal, meragukan, tidak dapat dites, normal.

4.9.2 Analisa data

1. Analisa univariate

Univariate adalah analisa yang bertujuan untuk menjelaskan

atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi

dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012 : 182)

1) Pengukuran peran ibu menggunakan kuesioner sejumlah 12

pernyataan dengan kategori peran ibu :

Sangat baik : 84 – 100%

Baik : 68 – 83,99%

Cukup : 52 – 67,99%

Kurang : 36 – 51,99%

Buruk : < 36%


43

2) Kategori perkembangan menggunakan DDST :

Advanced : < dari 25%

Ok : 25% - 75%

Caution : 75% - 90%

Delay : gagal secara menyeluruh

Hasil presentase dari pengolahan di atas kemudian

diinterpretasikan dengan menggunakan skala sebagai berikut :

100% : Seluruhnya

76% - 99% : Hampir seluruhnya

51% - 75% : Sebagian besar

50% : Setengahnya

26% - 49% : Hampir setengahnya

1% - 25% : Sebagian kecil

0% : Tidak satupun

2. Analisa bivariate

Apabila telah dilakukan analisis unvariate tersebut di atas,

hasilnya akan diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel..

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus uji rank spearmen.

Data yang terkumpul akan diolah untuk mengetahui hubungan peran

ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah (3 -6 tahun)

menggunakan program SPSS versi 16.0, dimana p < 0,05 maka h0

ditolak dan h1 diterima artinya, ada hubungan peran ibu dengan

perkembangan anak usia prasekolah TK Dharma Wanita Wonogriyo

Kec. Tekung Kab. Lumajang.


44

4.10 Etika Penelitian

1. Lembar Perstujuan (Informed Consent)

Inform consent adalah suatu persetujuan yang diberikan setelah

mendapat informasi (Tohari, 2014). Lembar persetujuan diberikan kepada

responden yang bertujuan agar subjek mengetahui maksud dan tujuan

penelitian, serta dampak yang di teliti selama pengumpulan data. Jika subjek

bersedia di teliti, maka harus menandatangani lembar persetujuan, jika subjek

menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak boleh memaksa dan tetap

menghormati.

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Anonimity merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan

dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur, hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data (Maku, 2014).

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan merupakan etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil

penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua informasi

yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya (Maku, 2014)

4.11Ketrbatasan Penelitian

4.11.1 Responden

1. Keterbatasan waktu

Keterbatasan waktu saat penelitian dirasakan mulai dari pelaksanaan

penelitian pada waktu pembagian kueisioner pada ibu, observasi

DDST pada anak, Waktu penelitian hanya satu hari saja karena
45

ditempat penelitian akan diadakan acara perpisahan dihari esoknya,

jika penelitian lebih lama 1 sampai 2 hari tentu akan memperoleh hasil

yang lebih baik.

2. Responden kurang kooperatif

Waktu membagikan kuesioner ada beberapa responden yang kurang

kooperatif, dikarenakan anaknya yang rewel pada saat penelitian cuaca

begitu panas, dan anak-anak sudah lelah setelah melakukan gladi

bersih perpisahan. Hal ini membuat hasil peneliti kurang maksimal.

4.11.2 Peneliti

1. Keterbatasan waktu dan biaya

2. Suasana tempat penelitian yang yang kurang kondusif mengakibatkan

proses penelitian memerlukan waktu cukup lama dari jam 09.00 WIB

hingga 13.30 WIB dan mengakibatkan anak-anak sudah banyak yang

lelah dan rewel.


BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan tentang hasil penelitian yang dikelompokkan

menjadi dua bagian, yaitu data umum dan data khusus. Data umum terdiri dari :

usia ibu, usia anak, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jenis kelamin anak. Sedangkan

data khusus terdiri dari : hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia

prasekolah.

5.1 Hasil penelitian

5.1.1 Gambaran lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec.

Tekung Kab. Lumajang pada tanggal 17 Mei 2017. TK Dharma Wanita

Wonogriyo merupakan salah satu taman kanak-kanak di Kec. Tekung

dengan luas tanah 225 m2 dan luas bangunan 80 m2. TK Dharma Wanita

Wonogriyo merupakan taman kanak-kanak dimana ketenagaan kerjanya

terdiri dari 4 guru. TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab.

Lumajang masuk setiap hari senin sampai sabtu mulai jam 07.00-12.00

WIB. TK Dharma Wanita Wonogriyo terdapat ruang kelas A: 1, ruang kelas

B: 1, ruang guru: 1, kamar mandi: 2.

46
47

5.1.2 Data umum

1. Karakteristik responden berdasarkan usia ibu

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia ibu di TK


Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang.
No Usia ibu (tahun) Frekuensi Prosentase (%)
1 < 20 8 13,3
2 20-29 32 53,3
3 30-39 18 30,0
4 40-49 2 3,3
Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer tahun 2017
Pada tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu

berusia 20-29 tahun sejumlah 32 orang (53,3%).

2. Karakteristik responden berdasarkan usia anak

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia anak di TK


Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang.
No Usia anak Frekuensi Prosentase (%)
1 4 8 13,3
2 5 29 48,3
3 6 23 38,3
Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer tahun 2017
Pada tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa hampir setengahnya

anak berusia 5 tahun sejumlah 29 orang (48,3%).

3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ibu

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ibu di


TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang.
No Pendidikan ibu Frekuensi Prosentase (%)
1 SD 2 3,3
2 SMP 15 25,0
3 SMA 43 71,7
4 PT 0 0
Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer tahun 2017
48

Pada tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

pendidikan ibu SMA sejumlah 43 orang (71,7%).

4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ibu

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan ibu di


TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang.
No Pekerjaan ibu Frekuensi Prosentase (%)
1 Buruh tani 21 35,0
2 Ibu rumah tangga 37 61,7
3 Swasta 0 0
4 PNS 2 3,3
5 Lainnya 0 0
Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer tahun 2017
Pada tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga sejumlah 37 orang (61,7%).

5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin anak

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin


anak di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang.
No Jenis kelamin anak Frekuensi Prosentase (%)
1 Laki-laki 38 63,3
2 perempuan 22 36,7
Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer tahun 2017
Pada tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar anak

berjenis kelamin laki-laki sejumlah 38 anak (63,3%).


49

5.1.3 Data khusus

1. Peran ibu

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan peran ibu di TK


Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang.
No Peran ibu Frekuensi Prosentase (%)
1 Sangat Baik 0 0
2 Baik 12 20,0
3 Cukup 25 41,7
4 kurang 22 36,7
5 Buruk 1 1,7
Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer tahun 2017
Pada tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa hampir setengahnya

peran ibu cukup sejumlah 25 orang (41,7%).

2. Perkembangan anak usia prasekolah

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan perkembangan


anak di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang.
Perkembangan
No Frekuensi Prosentase (%)
anak
1 Normal 54 90,0
2 Suspect 5 8,3
3 Untestable 1 1,7
Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer tahun 2017
Pada tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa hampir seluruhnya

perkembangan anak normal sejumlah 54 anak (90,0%).


50

3. Tabulasi silang peran keterlibatan ayah dengan status gizi

Perkembangan anak
Total
Normal Suspect Untestable

Baik % Total 12 (20,0%) 0 (0,0%) 0 (0,0%) 12 (20,0%)

Cukup % total 25 (41,7%) 0 (0,0%) 0 (0,0%) 25 (41,7%)


Peran ibu
Kurang % total 16 (72,7%) 5 (22,7%) 1 (4,5%) 22 (36,7%)

Buruk % total 1 (1,7%) 0 (0,0%) 0 (0,0%) 1 (1,7%)

Total % Total 54 (90,0%) 5 (8,3%) 1 (1,7%) 60 (100%)

Sumber : Data primer tahun 2017


Berdasarkan tabel 5.8 di atas dari 54 anak yang

perkembangannya normal, ada 12 anak dengan ibu yang berperan

baik, dan 25 anak dengan ibu berperan cukup, 16 anak dengan ibu

berperan kurang dan 1 anak dengan ibu yang berperan buruk.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Peran ibu

Peran ibu berdasarkan penelitian yang dilakukan di TK Dharma

Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang didapatkan bahwa hampir

setengahnya peran ibu cukup baik sejumlah 25 orang (41,7%).

Menurut peneliti, penelitian ini menunjukkan bahwa hampir

setengahnya peran ibu cukup baik. Hal in dapat dilihat dari segi penyimpan

tradisi seperti mengajarkan anak-anaknya untuk salam pada saat bertemu

orang lain maupun akan masuk dan keluar rumah. Dari segi penyimpan

tradisi ini ibu juga mengharuskan anak-anak mereka belajar mengaji pada

sore hari di salah satu mushola terdekat dari rumah mereka, karena menurut

salah satu ibu dengan mengucapkan salam dan bisa belajar mengaji sedini
51

mungkin itu sangatlah penting bagi kehidupan anak-anaknya pada waktu

dewasa nanti. Ibu juga berperan dalam hal pemberian aman dan sumber

kasih sayang bagi anak-anaknya, terkadang ibu lebih memilih membiarkan

anak mereka bermain didalam rumah saja itu karena alasan mereka takut

anaknya akan bermain ketempat yang ramai kendaraan atau bermain agak

jauh dari rumah mereka. Pada saat anak sakit terkadang ibu begitu panik,

ada sebagian ibu yang langsung membawa anknya berobat di fasilitas

kesehatan ada juga ibu yang membawa anknya berobat di alternatif saja

seperti dukun bayi atau habib. Ibu adalah sebagai orang yang sangat penting

dalam rumah tangga, Ibu yang merawat anak-anaknya, menyediakan

makanan untuk anggota keluarganya dan terkadang bekerja untuk

menambah pendapatan keluarga. Peran Ibu adalah tingkah laku yang

dilakukan seorang ibu terhadap keluarganya untuk merawat suami dan anak-

anaknya. Peran ibu adalah seorang yang mempunyai peran mendidik,

mengasuh atau merawat dan memberikan kasih sayang, dan diharapkan

dapat ditiru oleh anaknya (werdiningsih, 2012).

Pada tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu

berusia 20-29 tahun sejumlah 32 orang (53,3%). Responden dengan usia 20-

29 tahun merupakan responden yang kurang berperan dalam menstimulus

perkembangan anak sehingga menyebabkan perkembangan anak kurang

optimal.

Pada tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa hampir setengahnya anak

berusia 5 tahun sejumlah 29 orang (48,3%). Menurut peneliti anak berusia 5

tahun mampu menjadi pendengar yang baik dan mengerti setiap kata yang
52

diucapkan peneliti. Sehingga, anak dapat menjawab pertanyaan yang

ditanyakan oleh peneliti, mereka juga tidak merasa takut untuk menjawab.

Pada tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

pendidikan ibu SMA sejumlah 43 orang (71,7%). Dimana pendidikan sangat

menentukan pengetahuan seseorang tentang peran ibu, sehingga informasi

yang disampaikan akan cepat dimengerti oleh responden. Akan tetapi bagi

yang berpendidikan dasar akan sulit memahami materi yang diberikan.

Pada tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan

ibu sebagai ibu rumah tangga sejumlah 37 orang (61,7%). Menurut peneliti

ibu rumah tangga lebih banyak memiliki waktu dengan anaknya

dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Oleh karena itu ibu rumah tangga

berperan lebih baik dalam perkembangan anak.

Pada tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar anak

berjenis kelamin laki-laki sejumlah 38 anak (63,3%). Menurut peneliti jenis

kelamin tidak mempengaruhi perkembangan anak, akan tetapi terdapat anak

laki-laki yang perkembangannya kurang optimal dibandingkan anak

perempuan.

5.2.2 Perkembangan anak usia prasekolah

Pada tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa hampir seluruhnya

perkembangan anak normal sejumlah 54 anak (90,0%)

Menurut peneliti, penelitian ini menunjukkan bahwa hampir

seluruhnya perkembangan anak di TK Dharma Wanita Wonogriyo normal.

Anak-anak di TK tersebut mampu melaksanakan tugas sesuai dengan

DDST/ Denver Development Scrining Test seperti pada Motorik kasar anak
53

mampu berdiri 1 kaki dalam 6 detik, melompat dengan satu kaki, melempar

bola, menendang bola kedepan. Pada motorik halus anak juga mampu

menggambar orang 6 bagian, memilih garis yang lebih panjang. Bahasa

anak juga mampu mengartikan 7 kata, menyebutkan 4 warna. Pada personal

sosial anak juga mampu mengambil makanan, menggosok gigi tanpa

bantuan, bermain ular tangga/kartu, berpakaian tanpa bantuan, dan juga

menyebutkan nama temannya. Dari serangkaian tugas DDST yang telah

diberikan oleh peneliti anak sudah mampu melaksanakannya walaupun

masih ada salah satu dari anak-anak tersebut yang masih belum bisa

menyelesaikan tugasnya.

Perkembangan adalah perubahan progresif dan kontinyu dalam diri

individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya

yang berlangsung sistematis, progresif dan berkesinambungan baik

menyangkut fisik maupun psikis (Kusbiantoro, 2015)

5.2.3 Hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah

Hasil pengujian menunjukkan nilai spearman rho untuk mengetahui

adanya hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah

yaitu dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0.004 yang lebih kecil dari alpha

0.05 maka H0 di tolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan antara peran ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah.

Berdasarkan tabel 5.8 di atas dari 54 anak yang perkembangannya

normal, ada 12 anak dengan ibu yang berperan baik, dan 25 anak dengan ibu

berperan cukup baik, 16 anak dengan ibu berperan kurang baik dan 1 anak

dengan ibu yang berperan buruk.


54

Salah satu perkembangan anak yang penting untuk dipantau pada

periode ini adalah perkembangan motorik karena banyak kinerja kognitif

yang berakar pada keberhasilan perkembangan motorik. Gabungan antara

interaksi ibu dan anak yang positif, latihan fisik dan stimulasi dini akan

meningkatkan perkembangan motorik anak.

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam

struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan

dapat diramalkan sebagai hasil proses dari pematangan, dari sel-sel tubuh,

jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian

rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga

perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku anak sebagai hasil

interaksi dengan lingkungannya (Supariasa, 2013 : 27).

Menurut peneliti, perkembangan pada anak sangat bergantung pada

peran ibu. Ibu adalah pendidik awal bagi seorang anak sehingga peran ibu

sangat dibutuhkan bagi tahap perkembangan anak. Seperti pada ibu yang

sibuk dengan pekerjaan dirumah setiap harinya atau ibu yang sibuk bekerja

menyebabkan anak kekurangan kasih sayang dan perhatian. Oleh karena itu

peran ibu sangatlah penting dalam perkembangan anak.

Peran aktif orang tua salah satunya adalah ibu, merupakan tokoh

sentral dalam tahap perkembangan seorang anak. Ibu berperan sebagai

pendidik pertama dan utama dalam keluarga sehingga ibu harus menyadari

untuk mengasuh anak secara baik dan sesuai dengan tahapan perkembangan

anak. Peran ibu dalam perkembangan sangat penting, karena dengan

ketrampilan ibu yang baik maka diharapkan pemantauan anak dapat


55

dilakukan dengan baik. Orang tua (ibu) adalah orang pertama yang

mengajak anak untuk berkomunikasi, sehingga anak mengerti bagaimana

cara berinteraksi dengan orang lain menggunakan bahasa. Oleh karena itu

kurangnya peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak tentunya

memiliki dampak yang kurang baik bagi perkembangan anak itu sendiri.

Apabila peran ibu tidak berhasil maka anak akan mengalami gangguan

pertumbuhan dan perkembangan dan apabila anak mengalami keterlambatan

dalam pertumbuhan dan perkembangannya akan sulit terdeteksi

(Werdiningsih, 2012).
BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia

prasekolah di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang dapat

disimpulkan sebagai berikut :

6.1.1 Peran ibu di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang

hampir setengahnya peran ibu cukup baik.

6.1.2 Perkembangan anak usia prasekolah di TK Dharma Wanita Wonogriyo

Kec.Tekung Kab. Lumajang hampir seluruhnya perkembangan anak

normal.

6.1.3 Ada hubungan peran ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah di TK

Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi responden (Ibu)

Bagi ibu diharapkan dapat lebih aktif lagi memantau setiap tahap

perkembangan anak-anaknya, bahwasannya bila terjadi keterlambatan pada

anak segera diketahui dan segera memeriksakan anak kepada petugas

kesehatan.

6.2.2 Bagi Tempat Penelitian (Guru TK Dharma Wanita)

Bagi pihak sekolah terutama guru diharapkan dengan adanya penelitian ini

dapat dijadikan bahan pertimbangan dan sebagai sumber informasi

56
57

tambahan tentang perkembangan anak dan melakukan deteksi tumbuh

kembang secara berkala atau rutin agar bila terdapat anak didiknya yang

mengalami keterlambatan pada tahap perkembangannya dapat segera

melaporkan kepada orangtuanya dan memberikan pengarahan kepada

orangtua langkah apa yang akan diambil agar keterlambatan anak segera

ditangani.

6.2.3 Bagi Penelitian Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya dapat dijadikan bahan refrensi dan dapat

melakukan observasi lebih mendalam lagi disetiap tahap perkembangan

anak usia prasekolah.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Ayuba, V. (2015). Pendahuluan.www.eprints.ung.ac.id. diakses pada tanggal 1


april 2017 jam 13.00

Dinkes, Lumajang.(2014). Profil Kesehatan Kabupaten Lumajang.


dinkes.lumajangkab.go.id. diakses pada tanggal 1 April 2017 Jam 13.00
WIB

Dinkes, Provinsi Jatim. (2013). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur.


www.depkes.go.id. diakses pada tanggal 1 April 2017 Jam 13.10 WIB

Fahrizal, S. (2011). Tinjauan pustaka. www.digilib.unila.ac.id. Diakses pada


tanggal 3 Mei 2017 jam 14.00 WIB
Effendy. (2009). Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

Fauzia, N, O. (2015). Hubungan tari kupu-kupu denga perkembangan anak usia


prasekolah (4-6) tahun: karya tulis Ilmiah. Universitas Muhammadiyah
Ponorogo

Hasneli,Y., Herlina., Irmilia, E. (2015). Hubungan peran orangtua terhadap


perkembangan psikososial anakusia sekolah: Jurnal keperwatan, Vol 2 no
1. Universitas Riau

Indraswari, L. (2012). Peningkatan perkembangan motorik halus anak usi dini :


Jurnal PAUD Vol.1, no.1

Kusbiantoro, D. (2015). Pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah :


Jurnal STIKES Muhammadiyah Lamongan Vol.1, no.1

Lestari, P., Hati, S. (2016). Pengaruh pemberian stimulasi pada perkembangan


anak usia 12-36 bulan. Jurnal Ners dan kebidanan

Maku, A., R. (2014) . Metodologi penelitian. www.eprints.ung.ac.id. Diakses


pada tanggal 3 Mei 2017 Jam 17.20 WIB

Maulina, N., Ulfiana, D., Makhfudli. (2013). Perbedaan peran ibu dalam
stimulasi perkembangan anak usia prasekolah pada ibu bekerja dan tidak
bekerja: Jurnal. Universitas Airlangga Surabaya
Mustofa, B. (2016). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Pra Sekolah : Yogyakarta.
Penerbit Parama Ilmu

Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT


Rineka Cipta.
Puspitasari, E., Kurniawati, R, D., Sukesi, N. (2014). Manajemen
Penatalaksanaan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak: Jurnal. Stikes
Widya Husada Semarang

Riyanto, Agus. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :


Nuha Medika

Rusana, 2017. http://www.google.co.id/amp/s/rofiqahmad Perkembangan menurut


denver II diakses pada tanggal 14 April 2017 jam 16.00 WIB
Santrock, W, J. (2007). perkembangan anak : Jakarta. Penerbit Erlangga jilid 1

Supariasa, N, D, I., Bakri, B., Fajar, I. (2013). Penilaian Status Gizi : Penerbit
Buku Kedokteran EGC

Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung:Alfabeta

Tohari, Hamim. (2014). Tinjauan Pustaka. www.eprints.undip.ac.id. Diakses pada


tanggal 3 Mei 2017 Jam 16.30 WIB

Upton, P. (2012). psikologi perkembangan : Jakarta. Penerbit Erlangga

Werdiningsih, A., (2012). Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak
terhadap perkambangan anak usia prasekolah: Jurnal Keperawatan.
STIKES RS Baptis Kediri

Zulkifli L. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung : Remadja Karya


Lampiran 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada
Yth : Calon responden
Di TK Dharma Wanita Wonogriyo Lumajang

Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Program S1 Keperawatan


STIKES Insan Cendekia Medika:
Nama : Virda Rizki Prianto

NIM : 13.321.0223

Prodi : S1 Keperawatan

Institusi : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Adapun tujuan dari peneliti ini adalah untuk mempelajari hubungan peran
ibu dengan perkembangan anak usia Prasekolah (3-6 tahun) di TK Dharma
Wanita Wonogriyo Kec.Tekung Kab.Lumajang. Sedangkan manfaat dari peneliti
ini adalah sebagai masukan atau informasi bagi tenaga kesehatan umumnya.

Sebagai bukti ketersediaan menjadi responden dalam penelitian, saya


mohon kesediaan untuk menandatangani lembar persetujuan yang telah kami
siapkan. Mohon partisipasi anda dalam bersedia untuk mengisi lembar kuisioner
dan sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

Lumajang, Juni 2017

Peneliti

Virda Rizki Prianto


NIM : 13.321.0223
Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan menyatakan bersedia untuk berpartisipasi


sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa program studi S1
Keperawatan STIKES Insan Cendekia Medika Jombang yang berjudul
“Hubungan Peran Ibu dengan perkembangan anak usia prasekolah (3 – 6 Tahun)
di TK Dharma Wanita Wonogriyo Kec. Tekung Kab. Lumajang”.

No. Responden :

Umur :

Pekerjaan :

Dengan sukarela menyetujui diikut sertakan dalam penelitian dengan


catatan bila sewaktu-waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak
membatalkan persetujuan ini. Atas partisipasinya, kami ucapkan terima kasih.

Lumajang, Juni 2017

Responden
Lampiran 3

KISI-KISI KUESIONER

PERAN IBU

No Soal No Soal Jumlah


NO. Peran Ibu Soal
Positif Negatif

1. Pemberi aman dan


1 2 2
sumber kasih sayang

2. Tempat mencurahkan isi


4 3 2
hati

3. Pengatur kehidupan
5 6 2
rumah tangga

4. Pembimbing kehidupan
7 8 2
rumah tangga

5. Pendidik segi emosional 10 9 2

6. Penyimpan tradisi 12 11 2

Jumlah 6 6 12
LEMBAR KUESIONER

HUBUNGAN PERAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA


PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA WONOGRIYO LUMAJANG
TAHUN 2017

Tanggal : Kode :

A. Data Umum

1. UsiaIbu

< 20 tahun

20-29 tahun

30-39 tahun

40-49 tahun

>50 tahun

2. UsiaAnak

3 tahun

4 tahun

5 tahun

6 tahun

3. Pendidikan ibu

Sekolah Dasar (SD)

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Sekolah Menengah Atas (SMA)

Sekolah Tinggi (PT/Akademi)


4. Pekerjaan ibu

Buruh tani

Ibu rumah tangga

Swasta

PNS

Lainnya

5. Jenis kelamin anak

Laki – laki

perempuan
LEMBAR KUESIONER PERAN IBU

Petunjuk

Jawablah pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda ceklist/centang (√)


pada kolom jawaban. ( SS=Sangat Setuju, S=Setuju, RR=Ragu-ragu, TS=Tidak
setuju, STS=Sangat tidak setuju)

Jawaban
No Peran Ibu
SS S RR TS STS
1. Saya melarang anak saya jika anak
bermain ditempat ramai kendaraan.
1
2. Saya tidak membawa berobat ke fasilitas
kesehatan bila anak saya sakit
3. Ketika anak saya menangis saya
menenangan sampai berhenti menangis
2
4. Saya tidak memberikan nasihat ketika
anak saya mengalami masalah
5. Saya sering menuruti keinginan anak
saya
3
6. Saya tidak melarang anak saya jika
menonton TV terlalu lama
7. Saya mengajarkan anak saya untuk
makan sendiri setiap hari
4
8. Saya tidak pernah mengajarkan anak
saya untuk memakai seragam sendiri
9. saya mencuci tangan anak saya dengan
sabun sebelum makan
5 10. Saya tidak peduli jika anak saya berkata
kurang sopan

11. saya menyuruh anak saya mengaji pada


6 sore hari
12. Saya tidak keberatan jika anak saya tidak
mengucapkan salam saat masuk/ keluar
rumah
Lampiran 4
Lampiran 5

Correlations
Correlations

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 total_skor
** * * **
item1 Pearson Correlation 1 .927 .499 .544 .579 .545 .401 .623 .638 .529 .688 .419 .852

Sig. (2-tailed) .000 .142 .104 .079 .103 .250 .054 .047 .116 .028 .228 .002

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
** * *
item2 Pearson Correlation .927 1 .528 .399 .328 .435 .295 .397 .645 .334 .505 .308 .725

Sig. (2-tailed) .000 .116 .253 .354 .209 .408 .256 .044 .345 .136 .387 .018

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* * *
item3 Pearson Correlation .499 .528 1 .202 .529 .703 .512 .311 .744 .311 .512 .351 .724

Sig. (2-tailed) .142 .116 .575 .116 .023 .130 .382 .014 .381 .130 .321 .018

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* ** ** *
item4 Pearson Correlation .544 .399 .202 1 .544 .259 .395 .678 .266 .405 .791 .866 .683

Sig. (2-tailed) .104 .253 .575 .104 .470 .258 .031 .457 .246 .006 .001 .030

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
** * *
item5 Pearson Correlation .579 .328 .529 .544 1 .489 .459 .852 .328 .352 .650 .628 .738

Sig. (2-tailed) .079 .354 .116 .104 .152 .182 .002 .354 .318 .042 .052 .015

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* * ** * **
item6 Pearson Correlation .545 .435 .703 .259 .489 1 .655 .222 .918 .661 .519 .224 .776
Sig. (2-tailed) .103 .209 .023 .470 .152 .040 .537 .000 .038 .124 .533 .008

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* * *
item7 Pearson Correlation .401 .295 .512 .395 .459 .655 1 .429 .716 .448 .583 .456 .693

Sig. (2-tailed) .250 .408 .130 .258 .182 .040 .217 .020 .194 .077 .185 .026

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* ** * ** *
item8 Pearson Correlation .623 .397 .311 .678 .852 .222 .429 1 .156 .421 .667 .782 .699

Sig. (2-tailed) .054 .256 .382 .031 .002 .537 .217 .666 .226 .035 .007 .025

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* * * ** * **
item9 Pearson Correlation .638 .645 .744 .266 .328 .918 .716 .156 1 .550 .505 .231 .791

Sig. (2-tailed) .047 .044 .014 .457 .354 .000 .020 .666 .100 .136 .521 .006

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* *
item10 Pearson Correlation .529 .334 .311 .405 .352 .661 .448 .421 .550 1 .555 .351 .667

Sig. (2-tailed) .116 .345 .381 .246 .318 .038 .194 .226 .100 .096 .321 .035

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* ** * * **
item11 Pearson Correlation .688 .505 .512 .791 .650 .519 .583 .667 .505 .555 1 .609 .824

Sig. (2-tailed) .028 .136 .130 .006 .042 .124 .077 .035 .136 .096 .062 .003

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
** ** *
item12 Pearson Correlation .419 .308 .351 .866 .628 .224 .456 .782 .231 .351 .609 1 .669

Sig. (2-tailed) .228 .387 .321 .001 .052 .533 .185 .007 .521 .321 .062 .035
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
** * * * * ** * * ** * ** *
total_sk Pearson Correlation .852 .725 .724 .683 .738 .776 .693 .699 .791 .667 .824 .669 1
or Sig. (2-tailed) .002 .018 .018 .030 .015 .008 .026 .025 .006 .035 .003 .035

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items

.911 .925 12

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

item1 4.20 .919 10

item2 3.70 1.252 10

item3 4.30 .823 10

item4 4.00 .667 10

item5 2.80 .919 10

item6 4.10 1.287 10

item7 4.80 .422 10

item8 4.10 .738 10

item9 3.70 1.252 10

item10 3.70 .823 10

item11 4.20 .632 10

item12 4.00 1.155 10


Inter-Item Correlation Matrix

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12

item1 1.000 .927 .499 .544 .579 .545 .401 .623 .638 .529 .688 .419

item2 .927 1.000 .528 .399 .328 .435 .295 .397 .645 .334 .505 .308

item3 .499 .528 1.000 .202 .529 .703 .512 .311 .744 .311 .512 .351

item4 .544 .399 .202 1.000 .544 .259 .395 .678 .266 .405 .791 .866

item5 .579 .328 .529 .544 1.000 .489 .459 .852 .328 .352 .650 .628

item6 .545 .435 .703 .259 .489 1.000 .655 .222 .918 .661 .519 .224

item7 .401 .295 .512 .395 .459 .655 1.000 .429 .716 .448 .583 .456

item8 .623 .397 .311 .678 .852 .222 .429 1.000 .156 .421 .667 .782

item9 .638 .645 .744 .266 .328 .918 .716 .156 1.000 .550 .505 .231

item10 .529 .334 .311 .405 .352 .661 .448 .421 .550 1.000 .555 .351

item11 .688 .505 .512 .791 .650 .519 .583 .667 .505 .555 1.000 .609

item12 .419 .308 .351 .866 .628 .224 .456 .782 .231 .351 .609 1.000
Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted

item1 43.40 53.156 .816 . .895

item2 43.90 51.878 .637 . .906

item3 43.30 56.011 .669 . .903

item4 43.60 58.044 .634 . .905

item5 44.80 54.844 .679 . .902

item6 43.50 50.500 .699 . .902

item7 42.80 60.400 .665 . .908

item8 43.50 57.167 .647 . .904

item9 43.90 50.544 .720 . .901

item10 43.90 56.767 .604 . .905

item11 43.40 56.933 .796 . .900

item12 43.60 53.822 .577 . .908


Lampiran 6

TABULASI DATA PERAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

DATA UMUM PERAN IBU PERKEMBANGAN ANAK

No Jns. SKOR % Kriteria Kode


Usia Usia Pendidikan Pekerjaan
Kelamin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kriteria Kode
ibu anak Ibu Ibu
Anak

1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 30 50,00 Kurang 4 Normal 1


2 2 3 3 2 2 4 5 4 3 5 3 5 3 3 5 5 2 47 78,33 Baik 2 Normal 1
3 2 3 3 1 2 2 2 3 2 4 5 5 4 2 1 2 2 34 56,67 Cukup 3 Normal 1
4 2 3 3 2 2 1 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 2 34 56,67 Cukup 3 Normal 1
5 2 4 2 1 1 3 2 1 3 3 1 2 2 1 1 1 3 23 38,33 Kurang 4 Suspect 2
6 3 3 3 1 1 2 2 5 2 3 3 3 4 3 5 2 3 37 61,67 Cukup 3 Normal 1
7 2 3 2 1 2 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 37 61,67 Cukup 3 Normal 1
8 2 3 3 2 1 3 2 3 5 3 3 5 4 4 3 3 3 41 68,33 Baik 2 Normal 1
9 3 3 3 2 1 2 3 2 4 2 4 3 3 2 3 2 2 32 53,33 Cukup 3 Normal 1
10 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 33 55,00 Cukup 3 Normal 1
11 2 3 3 2 1 3 2 3 3 4 2 3 2 2 3 3 4 34 56,67 Cukup 3 Normal 1
12 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 4 2 2 28 46,67 Kurang 4 Suspect 2
13 1 2 2 1 1 3 3 3 2 2 5 2 4 3 2 2 3 34 56,67 Cukup 3 Normal 1
14 3 4 3 1 1 3 2 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 39 65,00 Cukup 3 Normal 1
15 4 4 3 2 2 3 2 4 4 2 4 4 5 5 5 2 1 41 68,33 Baik 2 Normal 1
16 2 3 3 2 1 5 5 3 5 3 2 3 2 1 2 3 1 35 58,33 Cukup 3 Normal 1
17 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2 5 2 5 2 4 4 2 35 58,33 Cukup 3 Normal 1
18 1 2 3 2 1 4 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 2 44 73,33 Baik 2 Normal 1
19 2 3 3 2 1 2 3 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 30 50,00 Kurang 4 Suspect 2
20 3 3 3 2 1 2 4 4 3 3 4 3 3 2 5 3 2 38 63,33 Cukup 3 Normal 1
21 2 3 3 2 1 2 2 2 2 1 3 3 1 3 2 3 3 27 45,00 Kurang 4 Normal 1
22 3 3 3 4 2 3 4 2 5 4 2 2 5 3 2 1 2 35 58,33 Cukup 3 Normal 1
23 2 3 3 1 1 4 5 4 2 2 4 1 3 4 5 2 4 40 66,67 Cukup 3 Normal 1
24 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 3 26 43,33 Kurang 4 Normal 1
25 2 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 4 2 4 2 2 4 35 58,33 Cukup 3 Normal 1
26 1 3 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 3 1 1 2 2 21 35,00 Buruk 5 Normal 1
27 2 3 3 2 2 2 5 2 4 5 4 4 2 4 4 4 3 43 71,67 Baik 2 Normal 1
28 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 5 2 4 3 2 4 3 34 56,67 Cukup 3 Normal 1
29 3 3 3 1 2 3 2 2 4 5 2 5 3 3 5 2 3 39 65,00 Cukup 3 Normal 1
30 3 2 3 1 2 2 4 2 2 4 1 3 4 2 3 4 2 33 55,00 Cukup 3 Normal 1
31 2 2 3 1 1 4 3 3 3 4 2 5 2 3 5 3 4 41 68,33 Baik 2 Normal 1
32 1 2 2 2 1 2 2 2 1 4 4 2 2 2 2 1 2 26 43,33 Kurang 4 Normal 1
33 3 4 3 2 2 4 4 4 2 1 2 2 2 3 2 4 4 34 56,67 Cukup 3 Normal 1
34 3 4 3 2 1 3 4 4 2 5 2 1 3 3 3 4 3 37 61,67 Cukup 3 Normal 1
35 2 4 2 2 1 1 2 2 1 5 1 2 3 2 2 2 2 25 41,67 Kurang 4 Suspect 2
36 2 4 3 1 1 4 3 3 2 3 2 2 1 1 1 2 2 26 43,33 Kurang 4 Normal 1
37 2 3 3 1 1 4 4 4 3 3 3 3 2 5 2 3 4 40 66,67 Cukup 3 Normal 1
38 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 4 2 2 3 1 2 4 26 43,33 Kurang 4 Normal 1
39 4 4 1 1 1 1 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 1 24 40,00 Kurang 4 Unsteble 3
40 2 4 3 2 2 3 2 3 2 2 6 2 6 5 2 3 3 39 65,00 Cukup 3 Normal 1
41 3 4 2 1 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2 25 41,67 Kurang 4 Normal 1
42 2 4 3 2 1 4 3 2 4 4 4 4 5 4 2 1 4 41 68,33 Baik 2 Normal 1
43 3 4 3 2 1 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 28 46,67 Kurang 4 Normal 1
44 3 4 3 2 1 4 4 4 2 3 3 5 2 5 4 2 4 42 70,00 Baik 2 Normal 1
45 2 4 2 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 3 3 2 3 26 43,33 Kurang 4 Normal 1
46 1 3 3 2 1 2 5 2 5 5 3 5 3 3 4 3 2 42 70,00 Baik 2 Normal 1
47 2 4 3 2 1 1 2 2 2 3 3 2 2 2 5 2 1 27 45,00 Kurang 4 Normal 1
48 3 4 3 4 1 4 2 5 2 4 4 2 4 4 3 3 4 41 68,33 Baik 2 Normal 1
49 2 3 3 1 1 2 2 3 2 2 2 1 3 5 2 1 2 27 45,00 Kurang 4 Normal 1
50 2 3 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 3 4 2 4 4 29 48,33 Kurang 4 Normal 1
51 3 4 3 2 2 3 3 1 3 2 5 2 2 4 2 2 3 32 53,33 Cukup 3 Normal 1
52 2 4 2 2 1 2 2 2 3 1 1 2 1 2 2 3 2 23 38,33 Kurang 4 Suspect 2
53 3 4 2 2 1 4 1 5 4 4 2 4 5 4 2 2 4 41 68,33 Baik 2 Normal 1
54 2 4 3 1 1 1 2 2 1 3 1 2 3 2 5 2 1 25 41,67 Kurang 4 Suspect 1
55 2 3 3 2 1 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 31 51,67 Kurang 4 Normal 1
56 1 2 2 2 2 2 2 3 2 5 2 1 2 1 2 1 2 25 41,67 Kurang 4 Normal 1
57 1 2 3 2 1 3 4 2 4 5 4 2 5 3 4 3 4 43 71,67 Baik 2 Normal 1
58 2 3 2 2 1 3 2 4 5 5 4 2 2 2 2 3 3 37 61,67 Cukup 3 Normal 1
59 2 4 3 1 2 2 2 3 3 3 2 3 2 5 4 2 2 33 55,00 Cukup 3 Normal 1
60 2 4 3 1 1 1 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 1 26 43,33 Kurang 4 Normal 1
Jumlah skor 157 166 163 165 181 175 168 177 171 168 148 162
Rata-rata skor 2,62 2,77 2,72 2,75 3,02 2,92 2,8 2,95 2,85 2,8 2,47 2,7
rata-rata parameter 2,69166667 2,73333333 2,96666667 2,875 2,825 2,58333333
Lampiran 7

Frequency Table

usia_ibu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
<20 8 13,3 13,3 13,3
20-29 32 53,3 53,3 66,7
Valid 30-39 18 30,0 30,0 96,7
40-49 2 3,3 3,3 100,0
Total 60 100,0 100,0

usia_anak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
4 8 13,3 13,3 13,3
5 29 48,3 48,3 61,7
Valid
6 23 38,3 38,3 100,0
Total 60 100,0 100,0

pendidikan_ibu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
SD 2 3,3 3,3 3,3
SMP 15 25,0 25,0 28,3
Valid
SMA 43 71,7 71,7 100,0
Total 60 100,0 100,0

pekerjaan_ibu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Buruh tani 21 35,0 35,0 35,0
ibu rumah tangga 37 61,7 61,7 96,7
Valid
PNS 2 3,3 3,3 100,0
Total 60 100,0 100,0

jenis_kelamin_anak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
laki-laki 38 63,3 63,3 63,3
Valid perempuan 22 36,7 36,7 100,0
Total 60 100,0 100,0

peran_ibu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
baik 12 20,0 20,0 20,0
cukup 25 41,7 41,7 61,7
Valid kurang 22 36,7 36,7 98,3
buruk 1 1,7 1,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
perkembangan_anak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
normal 54 90,0 90,0 90,0
suspect 5 8,3 8,3 98,3
Valid untestable 1 1,7 1,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Crosstabs

peran_ibu * perkembangan_anak Crosstabulation


perkembangan_anak Total
normal suspect untestable
Count 12 0 0 12
baik % within peran_ibu 100,0% 0,0% 0,0% 100,0%
% of Total 20,0% 0,0% 0,0% 20,0%
Count 25 0 0 25
cukup % within peran_ibu 100,0% 0,0% 0,0% 100,0%
% of Total 41,7% 0,0% 0,0% 41,7%
peran_ibu
Count 16 5 1 22
kurang % within peran_ibu 72,7% 22,7% 4,5% 100,0%
% of Total 26,7% 8,3% 1,7% 36,7%
Count 1 0 0 1
buruk % within peran_ibu 100,0% 0,0% 0,0% 100,0%
% of Total 1,7% 0,0% 0,0% 1,7%
Count 54 5 1 60
Total % within peran_ibu 90,0% 8,3% 1,7% 100,0%
% of Total 90,0% 8,3% 1,7% 100,0%

Correlations

Correlations
peran_ibu perkembangan_a
nak
*
Pearson Correlation 1 ,328
peran_ibu Sig. (2-tailed) ,010
N 60 60
*
Pearson Correlation ,328 1
perkembangan_anak Sig. (2-tailed) ,010
N 60 60
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Nonparametric Correlations

Correlations
peran_ibu perkembangan
_anak
**
Correlation Coefficient 1,000 ,371
peran_ibu Sig. (2-tailed) . ,004
N 60 60
Spearman's rho **
Correlation Coefficient ,371 1,000
perkembangan_anak Sig. (2-tailed) ,004 .
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 8

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

Taraf Signif Taraf Signif Taraf Signif


N N N
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317

6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306


7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270

11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263


12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181


17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105

21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097


22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361

N = Jumlah sampel yang digunakan untuk menghitung r


Lampiran 9

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

No. Kegiatan Bulan


Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Konsultasi judul
2. Penyusunan proposal
3. Pendaftaran ujian proposal
4. Ujian proposal
5. Revisi proposal
6. Pengambilan data
7. Pengolahan data
8. Konsultasi hasil
9. Pendaftaran ujian hasil
10. Ujian hasil
11. Revisi hasil
12. Penggandaan dan pengumpulan skripsi
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14

Anda mungkin juga menyukai