(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Indralaya
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IX / Ganjil
Alokasi Waktu : 4 40 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menunjukkan dua bangun yang sebangun melalui model bangun datar.
2. Menyebutkan syarat dua bangun yang sebangun.
3. Mengidentifikasi dua bangun datar sebangun / kongruen.
4. Menyebutkan syarat dua bangun yang kongruen.
D. Materi Pelajaran
Kesebangunan dan kongruen.
Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan
Introduction : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Motivasi : Membantu siswa untuk memecahkan masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan bangun yang kongruen.
Apersepsi : Membahas PR.
Mengingat kembali syarat dua bangun datar yang
sebangun.
2. Kegiatan Inti
Siswa diminta berpasangan antara dua atau empat orang.
Tiap kelompok diberi LKS.
Dengan mengukur suatu panjang sisi tiap bangun, anggota/siswa mendiskusikan
bangun-bangun datar yang kongruen.
Tiap pasangan membuat kesimpulan sifat dua bangun datar yang kongruen.
Bersama guru membahas perbedaan dua bangun datar yang sebangun dan
kongruen.
Siswa menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan dua bangun yang
kongruen.
3. Penutup
Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman.
Guru dan siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilalui.
Memberi tugas / PR.
H. Penilaian
Teknis : Tes lisan dan tertulis.
Bentuk instrumen : Essay.
Contoh intrumen :
1. Amati gambar berikut!
Trapesium EFGH dan trapesium KLMN adalah trapesium sama kaki. Tunjukkan
bahwa trapesium EFGH sebangun dengan trapesium KLMN.
A. Standar Kompetensi
1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
1.2. Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menyebutkan syarat dua segitiga sebangun.
2. Menyebutkan syarat dua segitiga kongruen.
3. Membedakan pengertian sebangun dan kongruen dua segitiga.
4. Menentukan perbandingan sisi-sisi dua segitiga yang kongruen dan menghitung
panjangnya.
D. Materi Pelajaran
Dua segitiga dikatakan sebangun jika sisi-sisi yang bersesuaian sebanding atau
sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Contoh soal:
Penyelesaian:
Amati ABC.
(AC)2 = (AB)2 + (BC)2 (AC)2 = 82 + 62
(AC2) = 100
AC = 100
AC = 10
Jadi, AC = 10.
Amati A’B’C’
(A’B’)2 = (A’C’)2 – (B’C’)2
= 52 – 32
= 25 – 9
A’B’ = 16 = 4
Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan
Introduction : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Motivasi : Dengan syarat dua segitiga yang kongruen dapat menentukan
perbandingan sisi-sisi segitiga dan menghitung panjangnya.
Apersepsi : Mengingat kembali syarat-syarat kesebangunan dan kongruen.
2. Kegiatan Inti
Dengan syarat dua segitiga yang kongruen, bersama siswa membahas contoh
soal menentukan perbandingan sisi pada segitiga yang kongruen.
Dengan syarat dua segitiga yang sebangun siswa dapat menentukan
perbandingan sisi-sisi dan menentukan besar sudut yang sama besar.
Memberi soal.
3. Penutup
Memberi PR.
Siswa dan guru melakukan refleksi.
G. Alat dan Sumber Belajar
Alat : -
Sumber Belajar : Buku matematika kelas IX penerbit Grasindo, bangun datar.
H. Penilaian
Teknis : Tes.
Bentuk instrumen : Tes tertulis.
Contoh instrumen :
1. C F Perhatikan gambar di samping!
a. Sebutkan pasangan-pasangan sudut
x E yang sama besar!
o
b. Tentukan perbandingan sisi yang
bersesuaian!
c. Apakah kedua bangun tersebut
sebangun?
o
A x
B D
A B C
A. Standar Kompetensi
1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
1.3. Menggunakan konsep kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menentukan perbandingan segitiga yang sebangun.
2. Menghitung panjang sisi segitiga yang sebangun.
3. Memecahkan masalah yang melibatkan konsep kesebangunan.
D. Materi Pelajaran
Menggunakan konsep kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah.
Contoh soal:
Penyelesaian:
a. Pada ADE dan ABC tampak bahwa:
DAE = BAC (berimpit)
ADE = ABC (sehadap)
AED = ACB (sehadap)
Jadi, sudut-sudut yang bersesuaian dari ABC dan ADE sama besar sehingga ABC
sebangun dengan ADE.
b. ADE sebangun dengan ABC. Oleh karen itu:
DE AE AE
= =
BC AC AE CE
DE 6
=
6 6 3
DE = 4
Jadi, DE = 4 cm
2. Sebuah foto berukuran 46 akan diperbesar sehingga foto menjadi 20 cm. Kertas
foto yang diperlukan untuk membuat foto yang diperbesar tersebut adalah …. cm2.
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan
Introduction : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Motivasi : Bila materi kesebangunan dikuasai dengan baik, maka akan
membantu siswa untuk memecahkan masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan kesebangunan.
Apersepsi : Membahas PR.
Syarat kesebangunan dengan perbandingan sisi yang
bersesuaian senilai.
2. Kegiatan Inti
Dengan syarat dua segitiga yang sebangun, guru bersama siswa menentukan
perbandingan sisi pada segitiga yang sebangun.
Memberi soal.
Dengan dua segitiga yang sebangun, saling dihimpitkan sehingga alas-alasnya
sejajar, guru bersama siswa menentukan perbandingan sisi yang bersesuaian.
Memberi soal uji kompetensi.
3. Penutup
Siswa dan guru melakukan refleksi.
Memberi PR.
Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan
Introduction : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Motivasi : Bila siswa menguasai menentukan perbandingan sisi maka
dapat menghitung panjangnya.
Apersepsi : Membahas PR.
Mengingat kembali cara menentukan perbandingan sisi
pada dua segitiga yang sebangun.
2. Kegiatan Inti
Dengan perbandingan sisi-sisi dua segitiga yang sebangun, guru bersama siswa
menghitung panjang sisi yang belum diketahui.
Membahas contoh soal menghitung panjang sisi pada segitiga yang sebangun.
Memberi soal.
3. Penutup
Siswa dan guru melakukan refleksi.
Memberi PR.
2. Kegiatan Inti
Membahas contoh-contoh soal tentang soal cerita yang berkaitan dengan
kesebangunan.
Memberi soal latihan.
Mengecek pekerjaan siswa dan membimbingnya.
3. Penutup
Membuat rangkuman.
Memberi PR.
G. Alat dan Sumber Belajar
Alat : -
Sumber Belajar : Buku matematika kelas IX penerbit Grasindo.
H. Penilaian
Teknis : Tes.
Bentuk instrumen : Tes tertulis uraian.
Contoh instrumen :