Anda di halaman 1dari 3

Catatan Penting

AKREDITASI 2017

Setiap elemen penilaian dilengkapi dengan (R) atau (D), atau (W) atau (O) atau
(S), atau kombinasinya yang berarti sebagai berikut :
 R=Regulasi, yang dimaksud dengan regulasi adalah dokumen pengaturan
yang disusun oleh rumah sakit yang dapat berupa kebijakan, prosedur
(SPO),pedoman, panduan, peraturan Direktur rumah sakit, keputusan
Direktur rumah sakit dan atau program.
 D = Dokumen, yang dimaksud dengan dokumen adalah bukti proses kegiatan
atau pelayanan yang dapat berbentuk berkas rekam medis, laporan dan atau
notulen rapat dan atau hasil audit dan atau ijazah dan bukti dokumen
pelaksanaan kegiatan lainnya.
 O = Observasi, yang dimaksud dengan observasi adalah bukti kegiatan yang
didapatkan berdasarkan hasil penglihatan/observasi yang dilakukan oleh
surveior.
 S = Simulasi, yang dimaksud dengan simulasi adalah peragaaan kegiatan
yang dilakukan oleh staf rumah sakit yang diminta oleh surveior.
 W = Wawancara, yang dimaksud dengan wawancara adalah kegiatan tanya
jawab yang dilakukan oleh surveior yang ditujukan kepada
pemilik/representasi pemilik, direktur rumah sakit, pimpinan rumah sakit,
profesional pemberi asuhan (PPA), staf klinis, staf non klinis, pasien,
keluarga, tenaga kontrak dan lain-lain.

Perubahan Nama pada tiap BAB


a. Akses Pelayanan dan Kontinuitas (APK)  Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan
(ARK)
b. Pelayanan Pasien (PP)  Pelayanan Asuhan Pasien (PAP)
c. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)  Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat
(PKPO)
d. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)  Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
e. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) dijadikan satu di Manajemen Komunikasi dan
Edukasi (MKE)
f. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)  Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
g. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)  Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS)
h. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)  Manajemen Informasi dan Rekam Medis
(MIRM)
i. Sasaran Milenium Development Goals (SMDGs) berubah nama menjadi Program Nasional
dimana terdiri dari:
 Menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan angka kesehatan ibu
dan bayi
 2. menurunkan angka kesakitan HIV/AIDS
 3. menurunkan angka kesakitan tuberkulosis
 4. pengendalian resistensi antimikroba
 5. pelayanan geriatri

STANDAR KELULUSAN
RUMAH SAKIT NON PENDIDIKAN
a. Tidak lulus akreditasi
 Rumah sakit tidak lulus akreditasi bila dari 15 bab yang disurvei, semua mendapat nilai
kurang dari 60 %
 Bila rumah sakit tidak lulus akreditasi dapat mengajukan akreditasi ulang setelah
rekomendasi dari surveior dilaksanakan
b. Akreditasi tingkat dasar
 4 bab dari 15 bab harus > 80%
 12 sisanya tidak boleh < 20%
c. Akreditasi tingkat Madya
• 4 bab dari 15 bab harus > 80%
• 12 sisanya tidak boleh < 20%
d. asdsdfdsf

PERSYARATAN AKREDITASI RUMAH SAKIT (PARS)

 merupakan hal baru (sebelumnya tidak ada)


 untuk RS yang baru mengajukan PARS dilakukan saat pra survei
 untuk RS yang sudah terakreditasi sebelumnya. PARS dilakukan saat survei lokasi langsung.

PARS 1
 RS memenuhi semua persyaratan informasi dan data kepada KARS
 RS wajib memberikan data dan infromasi kepada KARS. Data mulai dari waktu pengajian
survei dan selama siklus survei akreditasi tiga tahunan.
 Monitoring: dilakukan secara terus menerus selama siklues akreditasi
 Sanksi Ketidakpatuhan terhadap PARS I
- Jika gagal memenuhi persyaratan informasi dan data hingga waktu yang ditentukan
kepada KARS, RS dianggap beresiko GAGAL akreditasi atau penetapan akreditasi
tertunda sampai persyaratan akreditasi terpenuhi semua. Akan dilakukan survei terfokus
- RS menanggung pendanaan survei terfokus
- Jika terbukti memalsukan atau menahan informasi dengan maksud menghilangkan
informasi yang diajukan kepada KARS, konsekuensi dan persyaratan PARS 2 berlaku

PARS 2
 RS menyediakan informasi yang lengkap dan akurat kepada KARS selama keseluruhan fase
dari proses akreditasi.
 Maksud dan tujan: RS yang sedang mengajukan akreditasi atau sudah terakreditasi supaya
melaksanakan proses akreditasi secara jujur, berintegritas dan dibuktikan dengan
menyediakan informasi yang lengkap dan akurat selama proses akreditasi dan
pascaakreditasi .
 Sumber informasi KARS terhadap RS
- informasi dari rumah sakit dan karyawan
- informasi dari masyarakat
- informasi dari pemerintah
- informasi dari media massa dan media sosial
- komunikasi secara lisan
- Observasi langsung dengan atau melalui wawancara atau komunikasi lainnya kepada
pegawai KARS
- Dokumen elektronik atau hard-copy melalui pihak ketiga, seperti media massa atau
laporan pemerintahan
 Untuk Persyaratan ini, pemalsuan informasi didefinisikan sebagai pemalsuan (fabrikasi),
secara keseluruhan atau sebagian dari informasi yang diberikan oleh pihak yang mengajukan
atau rumah sakit yang diakreditasi kepada KARS. Pemalsuan bisa meliputi perubahan draft,
perubahan format, atau menghilangkan isi dokumen atau mengirimkan informasi, laporan,
data dan materi palsu lainnya
 Monitoring: sejak proses pendaftaran dan terus berlanjut hingga rumah sakit tersebut
terakreditasi oleh atau mencari akreditasi dari KARS
 Dampak Ketidakpatuhan:

 .

Anda mungkin juga menyukai