Nomor Registrasi
Nomor Registrasi
PENDAHULUAN
ketepatan waktu. Rumah Sakit harus menentukan sistem distribusi yang dapat
label dan kepatuhan penggunaan obat oleh penderita. Faktor kunci dalam
Rumah sakit harus menerapkan sistem distribusi obat yang benar untuk
terkendali oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS). Selain itu, dengan
rumah sakit menerapkan sistem distribusi obat yang baik maka akan
mengurangi medication error. Keberhasilan terapi tidak lepas dari peran
farmasis dalam aspek penyaluran obat pada penderita yang meyangkut tepat
obat, tepat waktu, tepat dosis, tepat cara pemakaian, tepat lama pemakaian,
tepat kombinasi, serta biaya obat yang dikeluarkan oleh penderita ditekan
seefisien mungkin.
I.2 Tujuan
PEMBAHASAN
rumah sakit, UDD adalah suatu sistem distribusi obat ke pasien dimana obat
diberikan oleh farmasi ke pasien (atau perawat) sudah terbagi menjadi dosis
sekali konsumsi.
(IFRS) dalam rumah sakit, dimana obat dikandung dalam kemasan unit
obat tidak lebih dari 24 jam persediaan dosis, dihantarkan kea tau tersedia
pengobatan. Obat dibagikan dalam bentuk paket unit dose (dibungkus secara
jam. Sistem UDD ini sangat efisien tetapi memerlukan modal besar untuk
1986).
Kelebihan dari sistem UDD ini adalah mampu menekan jumlah stock
yang beredar di pasien rawat inap, sekaligus juga dapat menekan jumlah
obat yang direturkan oleh pasien bersangkutan saat pulang, hal ini
dikarenakan obat yang hendak dikonsumsi pasien saat itu saja yang
berada di apotek.
desentralisasi, yaitu distribusi obat biasanya hanya untuk dosis mula dan
sentral.
2.2 Distribusi Obat ODD (One Daily Dose)
pemakaian sekali pakai, tetapi obat diserahkan untuk sehari pakai pada
pada pasien rawat inap yang dikemas/disiapkan dalam dosis tunggal untuk
pemakaian sehari (24 Jam). Kelebihan dari sistem ini adalah pasien lebih
obat, mengurangi medical error serta pengelola stok obat secara sentralisasi
dipakai.
perawat-penderita.
penyiapan konsumsi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dari floor stock, resep perorangan, dan unit dosis. Floor stock, obatnya
berdasarkan resep setiap pasien, dan unit dosis berdasarkan dosis unit yang
dapat dipakai beberapa hari. Secara umum distribusi obat dimulai dari gudang
akan digunakan untuk rawat jalan atau rawat inap. Selain itu, PBF juga dapat
.
DAFTAR PUSTAKA
Noviani, I., dkk. 2014. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum
Kabupaten Tangerang 01 Oktober - 30 November 2014. [online]
diunduh : http://www.academia.edu/9893509/Managemen_per_II.
[Akses 18 Desember 2018].
Sulistyaningtyas. 2010. Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit. Dapat diakses di:
http://www.academia.edu/7439194/207256906-Sistem-Distribusi
Obat-Dan-Alkes-Di-Rumah-Sakit. [18 Desember 2018].
Tugas makalah
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VI
MEGAWATI F.16.041
RUDI. A F.16.067
2018