Anda di halaman 1dari 5

MACAM TITRASI

Diposkan oleh Al-Chemist Ungu di 01.26

Definisi
++ Titrasi adalah pengukuran suatu larutan dari suatu reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi
sempurna dengan sejumlah reaktan tertentu lainnya.
++ Titrasi asam basa adalah reaksi penetralan.
++ Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri dan jika larutan bakunya basa disebut
alkalimetri.
Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa
Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu :
1. Asam kuat - Basa kuat
2. Asam kuat - Basa lemah
3. Asam lemah - Basa kuat
4. Asam kuat - Garam dari asam lemah
5. Basa kuat - Garam dari basa lemah
Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat
Contoh :
- Asam kuat : HCl
- Basa kuat : NaOH
Persamaan Reaksi :
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O

Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah


contoh :
- Asam kuat : HCl
- Basa lemah : NH4OH
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + NH4OH → H2O + NH4+

Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat


contoh :

- Asam lemah : CH3COOH


- Basa kuat : NaOH
Persamaan Reaksi :
CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O

Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah


contoh :
- Asam kuat : HCl
- Garam dari asam lemah : NH4BO2
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4BO2 → HBO2 + NH4Cl
Reaksi ionnya :
H+ + BO2- → HBO2

Titrasi Basa Kuat - Garam dari Basa Lemah


contoh :
- Basa kuat : NaOH
- Garam dari basa lemah : CH3COONH4
Persamaan Reaksi :
NaOH + CH3COONH4 → CH3COONa + NH4OH
Reaksi ionnya :
OH- + NH4- → NH4OH
Cara Melakukan Titrasi Asam Basa
1. Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret yang telah
ditera
2. Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau
erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran
3. Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien
4. Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung
buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah titrat
5. Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di
dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan
titrasi !

Kenapa saat indikator pp (fenolftalen) bereaksi dengan NaOH terjadi perubahan warna
menjadi merah lembayung?
1. Itu menunjukkan bahwa larutan tersebut berada pada pH asam atau basa. Jadi, bukannya
terjadi reaksi kimia, tapi indikator asam-basa (fenoftalen) menunjukkan bahwa suatu larutan
bersifat asam atau basa. Indikator asam-basa seperti pp (fenoftalen) mempunyai warna
tertentu pada trayek pH / rentang pH tertentu => yang ditunjukkan dengan perubahan warna
indikator.
Kalau indikator pp, merupakan indikator yang menunjukkan pH basa, karena dia berada pada
rentang pH antara 8,3 hingga 10,0 (dari tak berwarna – merah pink).
Kalau pada percobaan Anda ketika NaOH diberi fenoftalen, lalu warnanya berubah menjadi
merah lembayung, maka trayek pH-nya mungkin sekitar 9-10
2. fenolftalen itu tidak beraksi…
cuma saat keadaan basa dia menjadi bewarna merah…
nah yang kamu lakukan adalah titrasi volumetrik asam- basah
jadi fenolftalen bisa digunakan sebagai indikator titrasi
dimana pada keadaan asam dia netral.. dan
pada akhir titrasi.. atau “pas” pada titik titrasi fenolftalen berwarna lembayung
kalau berwarna merah… artinya anda “kelewatan” titik akhir titrasinya.

Jenis Titrasi

Berdasarkan kekuatan asam basanya, maka titrasi asam basa dibedakan menjadi 3,
yaitu:

1. Titrasi asam kuat dengan basa kuat

Contoh titrasi asam kuat dengan basa kuat adalah titrasi 25 mL larutan HCl 0,1 M
dengan NaOH 0,1M. Kurva titrasinya akan akan memperlihatkan bahwa di sekitar titik
ekivalen terlihat garis kurva naik tajam,yang mengartikan bahwa pada daerah
tersebut, penambahan sedikit NaOH telah menimbulkan perubahan pH yang besar.
Oleh karena itu, indikator dimasukkan pada larutan asam yang akan dititrasi bukan
pada larutan basa
2. Titrasi asam lemah dengan basa kuat

Contoh titrasi asam lemah dengan basa kuat adalah titrasi 25 mL CH3COOH 0,1 M
dengan larutan NaOH 0,1. Kurva titrasi memperlihatkan bahwa setelah titik ekivalen,
pH larutan cenderung naik

3. Titrasi basa lemah dengan asam kuat

Contoh titrasi antara basa lemah dengan asam kuat adalah titrasi 25 mL NH4OH
dengan HCl 0,1M. Titrasi ini mirip dengan titrasi asam lemah dengan basa kuat, tetapi
kurva yang terjadi kebalikannya, cenderung turun.

Titrasi dilakukan untuk larutan asam dan basa. Apa yang terjadi selama penambahan
penitrasi ke dalam larutan asam ataupun basa? Kalian akan segera tahu setelah
membaca uraian berikut.

Jika kalian perhatikan saat melakukan kegiatan di atas, larutan yang berada di dalam
erlenmeyer adalah basa, sehingga pHnya > 7. Saat dititrasi dengan asam, tentu pH
akan turun sampai terjadi titik ekivalen. Perubahan pH larutan secara visual dapat
dilihat dengan semakin samarnya warna pink dari larutan dalam erlenmeyer hingga
akhirnya menjadi bening.

Besarnya perubahan pH dapat diamati dengan melihat kurva titrasi. Bentuk kurva dari
masing-masing titrasi berlainan tergantung pada kekuatan asam dan basa yang
digunakan Kurva titrasi dapat dibuat dengan menghitung pH larutan asam/basa pada
beberapa titik berikut.
1. Titik awal sebelum penambahan asam/basa.
2. Titik-titik setelah ditambah asam/basa sehingga larutan mengandung
garam yang terbentuk dan asam/basa yang berlebih.
3. Titik ekuivalen, yaitu saat larutan hanya mengandung garam, tanpa ada
kelebihan asam atau basa.
4. Daerah lewat ekuivalen, yaitu larutan yang mengandung garam dan
kelebihan asam/basa.
Gambar 4. Penentuan titik akhir titrasi.

Kalian akan lebih paham ban jelas dengan memperhatikan contoh perhitungan dan
Aktivitas berikut mi.

Contoh Soal (2) :

Untuk menetralkan 50 mL larutan HCI diperlukan 20 mL larutan 0.25 M NaOH.


Tentukan kemolaran larutan HCI.

Penyelesaian :

NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)

mol HCl = 20 x 0.25 = 5 mmol

Berdasarkan koefisien reaksi di atas, maka :

mol HCl = mol NaOH = 5 mmol


M HCl = n/V = 5 mmo1/50mL = 0,1 M

Anda mungkin juga menyukai