Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG

Ruang : Fresia I
Tgl Pengkajian : 18 Januari 2018

A. PENGKAJIAN

I. Identitas
A. Identitas Pasien
1) Nama : Tn. Dedi Kusnandi
2) No RM : 0001737119
3) Usia : 29 tahun
4) Status perkawinan : Belum Menikah
5) Pekerjaan : Konsultan Bangunan
6) Agama : Islam
7) Pendidikan : SMA
8) Suku : Sunda
9) Alamat rumah :Gambir Anom Rt.03/Rw.11
Sukaluyu Cibeunying Kidul Kota
Bandung
10) Sumber biaya : BPJS
11) Tanggal masuk RS :13 Januari 2019
12) Diagnosa Medis :Ketoasidosis Diabetikum,
Pankreatitis Akut, Acute Kidney
Injury, Hyperkalemia,
B. Identitas Penanggungjawab
1) Nama : Tn. Nandang Sujana
2) Umur : 52 tahun
3) Hubungan dengan pasien : Ayah
4) Pendidikan : SMA
5) Alamat :Gambir Anom Rt.003/Rw.11
Sukaluyu, Cibeunying Kidul Kota|
Bandung

II. Riwayat Kesehatan


a. Keluhan Utama

Pasien mengeluh demam

b. Riwayat kesehatan saat pengkajian/riwayat penyakit sekarang


(PQRST) : Penyebab, onset, lamanya, frekuensi, intensitas, faktor
pencetus, lokasi, hal yang memperberat, hal yang memperingan :
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 Januari 2019
pukul 21:00 pada Tn. Dedi di Ruang Fresia 1.14.2 pasien mengatakan
bahwa pasien sangat terganggu oleh keadaannya yang mengalami
demam, demam dirasakan sejak pukul 18:00, demam dirasakan di
seluruh tubuh, pasien mengatakan sudah mencoba melakukan
kompres hangat untuk mengatasi demamnya. Pasien mengatakan
semakin malam suhu tubuh pasien terasa semakin meningkat. Suhu
tubuh pasien 38,2oC.

c. Riwayat kesehatan lalu


Riwayat alergi, riwayat kecelakaan, riwayat perawatan di RS,
riwayat penyakit berat/kronis, riwayat pengobatan, riwayat operasi:
Pasien mengatakan pernah dirawat di RSUP Hasan Sadikin
pada tahun 2016 dengan sakit yang sama yaitu Ketoasidosis
Diabetikum

d. Riwayat kesehatan keluarga


Genogram atau penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga
yang menjadi faktor resiko, 3 generasi.
Ibu pasien memiliki riwayat kesehatan yang sama seperti pasien
yaitu Ketoasidosis Diabetikum
Gambar :

e. Riwayat psikososial dan spiritual


1. Support sistem terdiri dari dukungan keluarga, lingkungan,
fasilitas kesehatan terhadap penyakitnya.
Pasien mengatakan mendapatkan support sistem yang baik
dari keluarga, tetangga, maupun teman kerja. Pasien juga
memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik, misalnya
melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas terdekat.

2. Komunikasi terdiri dari pola interaksi sosial sebelum dan saat sakit
Pasien mengatakan tidak ada perubahan pada pola interaksi
pasien terhadap keluarga maupun lingkungan sekitar sebelum dan
saat sakit

3. Sistem nilai kepercayaan sebelum dan saat sakit


Pasien mengatakan tidak ada perubahan sistem nilai
kepercayaan sebelum dan saat sakit, pasien masih menjalankan
kegiatan ibadah sesuai dengan syariat Islam.

f. Lingkungan
1. Rumah
 Kebersihan:
Pasien mengatakan selalu menjaga kebersihan rumah dengan
baik
 Polusi :
Lokasi rumah pasien terjauh dari polusi udara maupun polusi
industri

2. Pekerjaan
 Kebersihan:
Pasien mengatakan tempat kerja pasien terjaga kebersihannya

 Polusi :
Tempat kerja pasien berada disebuah kantor dan tidak ada
polusi, hanya polusi udara dari jalan raya.

g. Pola kebiasaan sehari-hari sebelum dan sat sakit


Kebiasaan Sebelum masuk RS Di RS

1. Pola Nutrisi
a. Asupan  Oral  Oral

b. Frekuensi makan
4 X/hari 3 X/hari
c. Nafsu makan

 Baik  Baik

d. Makanan Cemilan, buah- Kue


tambahan buahan dan kue

e. Makanan alergi Tidak ada alergi Tidak ada alergi


f. Perubahan BB
Tetap Tetap
dalam 3 bulan
terakhir
2. Pola Cairan
a. Asupan cairan  Oral  Oral
 Parenteral
b. Jenis Air Mineral Air Mineral &
Natrium Clorida
c. Frekuensi 10x/hari 7x/hari
d. Volume ± 2500cc/hari
±2500cc/hari

3. Pola Eliminasi
BAK

a. Frekuensi ±8x/hari ±7x/hari


b. Jumlah output ±2000cc/hari ±2000cc/hari
c. Warna Kuning Pekat… Kuning Pekat
d. Bau Bau khas Bau khas
e. Keluhan Tidak ada Tidak ada

BAB

a. Frekuensi 3x/hari 2x/hari


b. Warna Coklat kekuningan Coklat kekuningan
c. Bau Normal Normal
d. Konsistensi Lunak Lunak
e. Keluhan Tidak ada Tidak ada
f. Penggunaan obat Tidak ada Tidak ada
pencahar
4. Insensible ………………cc/har ………………cc/har
Water Loss i i

5. Pola Personal Hygiene


a. Mandi 3x/hari 1x/hari
b. Oral higiene
 Frekuensi 4x/hari 2x/hari
 waktu Pagi, siang, sore, Pagi, malam
malam 2 x/mgg
c. Cuci rambut 5 x/mgg
6. Pola istirahat dan tidur
a. Lama tidur 8 Jam 10 Jam.
b. Waktu
 Siang 2 Jam 2 jam
 Malam 8 Jam 8 Jam
c. Kebiasaan
sebelum tidur
 Penggunaan Tidak ada Tidak ada.
obat tidur
 Kegiatan lain Tidak ada Tidak ada
d. Kesulitan
dalam tidur Tidak ada Tidak ada
 Menjelang
tidur
 Sering Main Game Mendengarkan
terbangun music
 Merasa tidak Tidak ada Tidak ada
nyaman
setelah
bangun tidur Tiidak ada Tidak ada

7. Pola Aktivitas dan Latihan


a. Kegiatan dalam Depan laptop Tidak ada
pekerjaan
dengan duduk Tidak ada
b. Waktu bekerja
c. Kegiatan waktu 8 jam Tidak ada
luang
d. Keluhan dalam
beraktivitas Tidak ada Lemas
e. Olah raga
Lari pagi Tidak ada
 Jenis
 frekuensi 2x/minggu Tidak ada
f. Keterbatasan
dalam hal:
 Mandi Tidak ada Dibantu orang lain
 Menggunaka Tidak ada Dibantu orang lain
n pakaian
 Berhias Tidak ada Tidak ada

8. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


a. Merokok Tidak Tidak
 Frekuensi
 Jumlah
 Lama
pemakaian
b. Minuman keras
 Frekuensi Tidak Tidak
 Jumlah
 Lama
pemakaian
Tidak
c. Ketergantungan
obat Tidak
III. Pengkajian Fisik
Kesadaran (GCS) : Composmentis dengan nilai gcs 15
E4,V5,M6
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 90x/ menit
Respirasi rate : 23x/menit
Suhu : 38,2oC
TB/BB sebelum masuk RS dan saat di rawat di RS :
Pemeriksaan Fisik
1. Sistem pernafasan
Pada saat di inspeksi Tidak ada retraksi otot dada, tidak ada PCH,
tidak ada sputum di jalan nafas, bentuk dada simetris, saat di
auskultasi suara vesikuler, tidaak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran paru-paru
2. Sistem kardiovaskuler
Pada saat di inspeksi Tidak ada perubahan nadi, crt <3 detik, klien
tidak pucat, konjungtiva an anemis, saat di auskultasi suara jaantung
lupdup, tidak ada pembesaran jantung, pitting edema 4 detik
3. Sistem muskuloskeletal
Pada saat di inspeksi tulang belakang simetris, ukuran otot simetris
tidak ada atrofi atau hipertropi, tidak ada deformitas, tidak ada
benjolan, tidak ada ke abnormal an bentuk tulang. Pada saat di
palpasi tidak ada edema. Kekuatan otot ektremitas atas kanan 5 kiri
5, dan ekstremitas bawah kanan di kiri 3, tidak terasa benjolan pada
persendian dan tulang, reflek tricep (+), reflek bicep (+).
4. Sistem integumen
Saat di inspeksi warna kulit pucat, mukosa kering, adanya
pengelupasan pada kulit wajah bagian hidung, warna kuku pink, ada
bekas luka di bagian kaki sebelah kiri (ukuran 2cm). Tidak ada nyeri,
suhu kulit hangat, Turgor kulit kembali kurang dari 3 detik, CRT
normal warna kembali kurang dari 2 detik.
5. Sistem gastrointestinal
Pada saat di infeksi lidah terlihat sedikit ada putih putih, pada bagian
abdomen tidak terdapat luka dan jaringan parut, bentuk simetris dan
sembung. Pada saat di lakukan palpasi di bagian abdomen ada
sedikit nyeri tekan di bagian kuadran 1 dan 2 pada abdomen. Pada
saat di auskultasi bising usus 8 kali / menit. Pada saat di perkusi
suara batas pekaak suara lambung timpani
6. Sistem imunologi dan hematom
Pada saat di inspeksi Tidak ada petekie, purpura, mudah
memar, epistaksisdan pendarahan gusi
7. Sistem perkemihan
Urine berwarna kuning jernih, bau seperti urin biasa tidak ada nyeri
tekan pada kandung kemih

B. PEMERIKSAN DAN PENATALAKSANAAN


I. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan diagnostic :

2) Pemeriksaan laboratorium : (Lampiran hasil)


15 Januari 2019 06:49
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Keterangan
HEMATOLOGI
Hematologi 14 Parameter
Hemoglobin 12.8 g/dL 14-17.4 Rendah
Hematokrit 37.5 % 41.5-50.4 Rendah
Eritrosit 5.31 Juta/uL 4.4-6.0 Normal
Leukosit 9.53 10^3/uL 4.50-11.0 Normal
Trombosit 118 ribu/uL 150-450 Rendah
Index Eritrosit
MCV 70.6 fL 80-96 Rendah
MCH 24.1 pg 27.5-33.2 Rendah
MCHC 34.1 % 33.4-35.5 Normal
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0 % 0-1 Normal
Eosinofil 2 % 0-4 Normal
Neutrofil Batang 0 % 3-5 Rendah
Neutrofil Segmen 74 % 45-73 Tinggi
Limfosit 16 % 18-44 Rendah
Monosit 8 % 3-8 |Normal
KIMIA
Glukosa Sewaktu 155 mg/dL <140 Tinggi
Ureum 26.0 mg/dL 15.0-39 Normal
Kreatinin 0.50 mg/dL 0.80_1.30 Normal
Natrium (Na) 132 mEq/L 135-145 Rendah
Kalium 4.0 mEq/L 3.5-5.1 Normal
Klorida 95 mEq/L 98-109 Rendah

pH 7.488 7.35-7.45 Tinggi


pCO2 23.2 mmHg 35.0—45.0 Rendah
pO2 127.1 mmHg 80-105 Tinggi
Satuan Asam Basa
HCO3 17.8 mmol/L 22-26 Rendah
tCO2 18.5 mmol/L 23.05-27.35 Rendah
Standar BE-b -3.0 mmol/L (-2)-(+2) Rendah
Saturasi O2 99.2 % 95-100 Normal
17 Januari 2019 08:42
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Keterangan
HEMATOLOGI
Hematologi 14 Parameter
Hemoglobin 12.9 g/dL 14-17.4 Rendah
Hematokrit 38.1 % 41.5-50.4 Rendah
Eritrosit 5.32 Juta/uL 4.4-6.0 Normal
Leukosit 10.20 10^3/uL 4.50-11.0 Normal
Trombosit 181 ribu/uL 150-450 Normal
Index Eritrosit
MCV 71.6 fL 80-96 Rendah
MCH 24.2 pg 27.5-33.2 Rendah
MCHC 33.9 % 33.4-35.5 Normal
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0 % 0-1 Normal
Eosinofil 2 % 0-4 Normal
Neutrofil Batang 0 % 3-5 Rendah
Neutrofil Segmen 73 % 45-73 Normal
Limfosit 15 % 18-44 Rendah
Monosit 10 % 3-8 Tinggi
KIMIA
Glukosa Puasa 258 mg/dL 70-100 Tinggi
Ureum 17.0 mg/dL 15.0-39 Normal
Kreatinin 0.66 mg/dL 0.80_1.30 Rendah
Natrium (Na) 129 mEq/L 135-145 Rendah
Kalium 3.1 mEq/L 3.5-5.1 Rendah
Klorida 108 mEq/L 98-109 Normal
Kalsium Ion 4.17 mg/dL 4.5-5.6 Rendah
Magnesium 1.9 mg/dL 1.8-2.4 Normal
pH 7.494 7.35-7.45 Tinggi
pCO2 23.5 mmHg 35.0—45.0 Rendah
pO2 88.3 mmHg 80-105 Normal
Satuan Asam Basa
HCO3 18.3 mmol/L 22-26 Rendah
tCO2 19.0 mmol/L 23.05-27.35 Rendah
Standar BE-b -2.7 mmol/L (-2)-(+2) Rendah
Saturasi O2 97.2 % 95-100 Normal

II. Penatalaksanaan medis


1) Jelaskan tindakan medis yang sudah dilakukan contohnya operasi,
pemasangan alat invasif, dll) :
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
_______________________
2) Pemberian obat dan jelaskan nama, dosis, cara, rute dan tujuan. :
Nama Dosis Cara Rute Waktu Tujuan
Metoclopramide 1 x 10 mg Disuntikan Intravena 08:00 Meredalan mual dan mual
dan muntah
Omeprazole 2x40 gr Diminum Oral 10:00 Menurunkan kadar asam
& yang ada di dalam
16:00 lambung
Insulin 10 U Disuntikan Intramuscular 18:00 Mengendalikan kadar
gula di dalam darah agar
stabil
C. ANALISA DATA
Analisa data
No Symptom Etiologi Problem

1 DS : klien Infeksi atau cidera Hipertermi


mengatakan badan jaringan
nya demam
Inflamasi
DO : suhu : 38,2
Akumulasi monosit,
makrofag, set T helper
dan fibroblast

Pelepasan pyrogen
endogen

Merangsang
saraf vagus

Sinyal mencapai
system saraf pusat

Pembentukan
prostaglandin otak

Merangsang
hipotalamus

meningkatkan
titik patokan Satu
Meningkatkan suhu
basal

HIPERTERMI

2 DS : klien Factor resiko (genetic, Ketidakstabilan


mengatakan DM sering makan, tidk kadar glukosa
sudah 3 tahun pernah olahraga) darah
yang lalu
Sel b pancreas
DO : hasil terganggu
pemeriksaan gds
155 Produksi insulin
menurun

Glukogen meningkat

Hiperglikemi

Tubuh gagal meregulasi


hiperglikemi

Resiko ketidakstabilan
glukosa darah
3 DS : klien Penyakit genetic
mengatakan Intoleransi
keterbatasan Jumlah sel b aktivitas
aktivitas pancreas menurun

DO : klien terlihat Defisensi


adl nya dibantu insulin menurun
keluarga
Kekuatan otot Glukogen
ekstremitas bawah meningkat
nilai 4
Hiperglikemi
Ketidakstabilan
glukosa darah

Glukosa intrasel
menurun

Proses
pembentukan ATP/
energy terganggu

Kelemahan

Intoleransi
aktifitas

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Disusun berdasarkan masalah keperawatan yang muncul dari hasil analisa
data. Diagnosa disusun berdasarkan prioritas masalah.
1. Hipertermi b.d proses inflamai

2. Ketidakstabilan kadar gula darah b.d hiperglikemi


3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial Klien/Ruang : Tn. D/ Fresia 1 Nama Mahasiswa : Kelompok 2


No. RM/Dx. Medis : 0001737119/ NIM :

DIAGNOSA PERENCANAAN
NO
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. 1. Pantau suhu pasien, 1. Suhu 38°C-41°C
Hipertermi b.d proses imflasi Tujuan Jangka Panjang : perhatikan mengigil menunjukan proses
Hipertermi teratasi atau diaproresis. inflamasi akut.
2. Anjurkan pasien
Tujuan Jangka Pendek :
Setelah dilakukan tindakan untuk banyak 2. Meminimalisir
keperawatan selama 2x24 jam, istirahat. produksi panas
hipertermi teratasi yang diproduksi
oleh tubuh.
Kriteria hasil : 3. Anjurkan pasien
3. Membantu
1. Suhu tubuh dalam batas untuk memakai
mempermudah
normal (36,5°C – pakaian yang tipis.
penguapan panas.
37,5°C)
2. Kulit pasien tidak teraba 4. Beri kompres
4. Dapat membantu
hangat hangat di lipatan
mengurangi demam
paha dan aksila
5. Kolaborasi/delegatif 5. Membantu dalam
dalam pemberian penurunan panas
obat sesuai indikasi,
contohnya:
paracetamol

2. Ketidakstabilan glukosa di dalam Tujuan jangka panjang : glukosa 1. monitor level 1. untuk
darah b.d hiperglikemi dalam darah normal glukosa darah mengetahui
nilai normal
Tujuan jangka pendek :
kadar gula
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x24 jam. darah
Ketidakstabilan glukosa di
dalam darah teratasi
2. monitar tanda 2. untuk
Kriteria hasil : dan gejala memberikan
Glukosa darah normal hiperglikemia, tindakan medis
1.
poliuri, yang tepat
kelemahan,
malaise,
pandangan
kabur, sakit
kepala
3. untuk
mencegah
3. monitor keton terjadinya
dalam urine asidosis
diabetic

4. untuk
memproses zat
4. monitor status gula atau
caairan (intake glukosa yang
dan output) berasal dari
makanan dan
minuman

5.untuk
mencegah
terjadinya
5. konsultasi komplikasi
dengan dokter akibat
bila tanda hiperglikemia.
hiperglikemi
memburuk atau
pasien
3. Intoleransi aktivitas b.d keletihan Tujuan Jangka Panjang : 1. Observasi 1. Mempengaruhi
umum Intoleransi aktivitas kemampuan pilihan
pasien untuk intervensi
Tujuan Jangka Pendek :
Setelah dilakukan tindakan melakukan
keperawatan selama 2x24 jam, aktivitas normal,
intoleransi aktifitas teratasi catat laporan
kelemahan,
Kriteria hasil :
1. keletihan. 2. Manifestasi
2. Observasi TTV kardiopulmonal
dari upaya
jantung dan
oaru untuk
membawa,
jumlah oksigen
ke jaringan.
3. Berikan 3. Meningkatkan
lingkungan yang istirahat untuk
tenang menurunkan
kebutuhan
oksigen dalam
tubuh
4. Tensi yang
rendah dan
4. Ubah posisi
supali oksigen
pasien dengan
yang rendah
perlahan dan
dapat
pantau terhadap
menyebabkan
pusing
pusing, dan
meningkatkan
resiko cidera
F.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Inisial Klien/Ruang : _______/______________ Nama Mahasiswa : ______________________


No. RM/Dx. Medis : ____________/_________ NIM : ______________________

DX. HARI/TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON PARAF


KEPERAWATAN

Hipertermi b.d Minggu, 20 07.00 1. Memantau suhu pasien, perhatikan 1. Pasien tidak
proses inflamasi Januari mengigil atau diaproresis. menggigil dengan
2018 07.03 2. Menganjurkan pasien untuk banyak hasil 38,1°C
istirahat. 2. Pasien mau untuk
Dines Pagi
banyak istirahat
07.05 3. Pasien sudah
3. Meganjurkan pasien untuk memakai
memakai baju yang
pakaian yang tipis.
tipis
4. Keluarga
08.15 4. Memberi kompres hangat di lipatan paha
mengompres hangat
dan aksila
di ketiak
5. Pasien mau untuk
5. Berkolaborasi/delegatif dalam pemberian
08.00 minum paracetamol
obat sesuai indikasi, contohnya:
Dan 500mg
paracetamol
13.00
Intoleransi aktivitas Minggu, 20 10.05 1. Mengobservasi kemampuan pasien 1. Pasien masih
b.d kelemahan Januari untuk melakukan aktivitas normal, kesulitan untuk
umum 2019 catat laporan kelemahan, keletihan. beraktivitas
2. Memberikan lingkungan yang tenang normal dan kaki
Dines Pagi 08.30
10.15 3. Mengubah posisi pasien dengan masih
perlahan dan pantau terhadap pusing mengalami
kelmahan
dengan
kekuatan otot 4
2. Lingkungan
pasien sudah
dengan kondisi
yang tenang .
3. Pasien mau
mencoba untuk
berubah posisi
secara bertahap.

Ketidakstabilan Minggu, 20 1. memonitor level glukosa darah 1. GDP 258


kadat gula darah Januari mg/Dl
b.d hiperglikemi 2019

Dines Pagi
2. memonitar tanda dan gejala 2. Klien mengatakan
hiperglikemia, poliuri, kelemahan, lemah
malaise, pandangan kabur, sakit kepala

3. Tidak ada
3. Memonitor keton dalam urine
4. Melakukan konsultasi dengan dokter
bila tanda hiperglikemi memburuk atau
pasien
Intoleransi aktivitas Minggu, 20 1. Mengobservasi kemampuan pasien 4. Pasien masih
b.d kelemahan januari untuk melakukan aktivitas normal, kesulitan untuk
umum 2019 catat laporan kelemahan, keletihan. beraktivitas
Dines siang
2. Memberikan lingkungan yang tenang normal dan kaki
3. Mengubah posisi pasien dengan masih
perlahan dan pantau terhadap pusing mengalami
kelmahan
dengan
kekuatan otot 4
5. Lingkungan
pasien sudah
dengan kondisi
yang tenang .
Pasien mau
mencoba untuk
berubah posisi
secara bertahap
Hipertemi Minggu, 20 17.00 1. Memantau suhu pasien, perhatikan 1. Pasien tidak
Januari mengigil atau diaproresis. mengigil,
2019 2. Berkolaborasi/delegatif dalam pemberian suhu 37,8°c
18.00
obat sesuai indikasi, contohnya: 2. Pasien mau
Dines Siang
paracetamol menum obat
paracetamol
500mg

Intoleransi aktivitas Minggu, 20 15.00 6. Mengobservasi kemampuan pasien 1. Pasien masih


Januari untuk melakukan aktivitas normal, kesulitan untuk
2019 catat laporan kelemahan, keletihan. melakukan
7. Memberikan lingkungan yang tenang aktivitas, kaki
Dines Siang 17.05
17.09 8. Mengubah posisi pasien dengan masih mengalami
perlahan dan pantau terhadap pusing kelemahan otot
(nilai kekuatan otot
4)
2. Lingkungan pasien
sudah tenang
3. Pasien mau
mencoba untuk
mengubah posisi
secara berlahan.

Ketidakstabilan Minggu, 20 1. Memonitor gula daras 1. GDP 285 mg/Dl


kadar gula darah Januari
b.d hiperglikemi 2019

Dines siang
Hipertermi Minggu, 20 05.30 1. Memantau suhu pasien, perhatikan 1. Pasien tidak
Januari mengigil atau diaproresis. mengigil, suhu
2019 tubuh 37,9°c
23.00
Dines
Malam
Ketidak stabilan Minggu, 20 05.30 1. memonitor level glukosa darah 1. GDP 250
kadar gula darah januari mg/Dl
b.d hiperglikemi 2019 23.00
Intoleransi Minggu, 20 9. Mengobservasi kemampuan pasien 1. Pasien masih
Aktivitas Januari untuk melakukan aktivitas normal, kesulitan untuk
2019 catat laporan kelemahan, keletihan. melakukan
10. Memberikan lingkungan yang tenang aktivitas, kaki
Dines
Malam 11. Mengubah posisi pasien dengan masih mengalami
perlahan dan pantau terhadap pusing kelemahan otot
(nilai kekuatan otot
4)
2. Lingkungan pasien
sudah tenang
3. Pasien mau
mencoba untuk
mengubah posisi
secara berlahan.
G. CATATAN PERKEMBANGAN
Dx. Kep Hari/Tgl/Jam SOAP Paraf

1. Hipertermi Selasa, 22 januari S : klien


2019/ jam 07.00 mengatakan sudah
WIB tidak demam

O: 37̊C

A: Masalah
hipertermi teratasi
sebagian

P : lanjutkan
intervensi

2. Ketidakstabilan Selasa, 22 januari S : klien


kadar gula 2019/ jam 07.00 mengatakan lemas
darah b.d Wib
hiperglikemi O : GDP 258
mg/dL

A : Masalah
hiperglikemi
belum teratasi

P : lanjtkan
intervensi

3. Intoleransi Selasa, 22 januari S : klien


aktivitas b.d 2019/ jam 07.00 mengatakan lemas
kelemahan WIB O : kekuatan otot
umum 4
Masalah
intoleransi belum
teratasi
P: lanjutkan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai