Anda di halaman 1dari 47

ANFISMAN URINARIA

A. Pengertian

Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga dara
bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan dikeluarkan
berupa urine (air kemih).

Sistem urinaria terdiri atas:

· Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.

· Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.

· Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.

· Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.

B. Ginjal

Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang
peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang
abdomen.Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih
besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita.
1
Page
Fungsi ginjal:

1. Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun.

2. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan

3. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.

4. Mempertimbangkan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.

5. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari ureum protein.

Uji fungsi ginjal terdiri dari:

1. Uji protein (albumin). Bila ada kerusakan pada glomerulus atau tubulus, maka protein dapat
bocor dan masuk ke urine.

2. Uji konsentrasi ureum darah. Bila ginjal tidak cukup mengeluarkan ureum maka ureum
darah naik di atas kadar normal 20-40 mg%.

3. Uji konsentrasi. Pada uji ini dilarang makan dan minum selama 12 jam untuk melihat sampai
berapa tinggi berat jenis naiknya.

1. Struktur ginjal

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari jaringan
fibrus berwarna ungu tua.Lapisan luar terdiri dari lapisan korteks (subtansia kortekalis), dan lapisan
2
Page

sebelah dalam bagian medulla (subtansia medularis) berbentuk kerucut yang disebut renal
piramid.Puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla
renalis.Masing-masing piramid dilapisi oleh kolumna renalis, jumlah renalis 15-16 buah.

Garis-garis yang terlihat di piramid disebut tubulus nefron yang merupakan bagian terkecil dari ginjal
yang terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal (tubulus kontorti satu), ansa henle, tubulus distal
(tubulus kontorti dua) dan tubulus urinarius (papilla vateri).

Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron, selama 24 jam dapat menyaring darah
170 liter. Arteri renalis membawa darah murni dari aorta ke ginjal, lubang-lubang yang terdapat
pada piramid renal masing-masing membentuk simpul dari kapiler satu badan malfigi yang disebut
glomerulus.Pembuluh aferen yang bercabang membentuk kapiler menjadi vena renalis yang
membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.

2. Fisiologi ginjal

Ginjal berfungsi:

a. Mengatur volume air (cairan dalam tubuh). Kelebihan air dalam tubuh akan diekskresikan
oleh ginjal sebagai urine (kemih) yang encer dalam jumlah besar, kekurangan air (kelebihan
keringat) menyebabkan urine yang diekskresi berkurang dan konsentrasinya lebih pekat
sehingga susunan dan volume cairan tubuh dapat dipertahankan relatif normal.

b. Mengatur keseimbangan osmitik dan mempertahankan keseimbangan ion yang optimal


dalam plasma (keseimbangan elektrolit). Bila terjadi pemasukan/pengeluaran yang
abnormal ion-ion akibat pemasukan garam yang berlebihan/penyakit perdarahan (diare,
muntah) ginjal akan meningkatkan ekskresi ion-ion yang penting (mis. Na, K, Cl, Ca dan
posfat).

c. Mengatur keseimbangan asam-basa cairan tubuh bergantung pada apa yang dimakan,
campuran makanan menghasilkan urine yang bersifat agak asam, pH kurang dari 6 ini
disebabkan hasil akhir metabolism protein. Apabila banyak makan sayur-sayuran, urine akan
bersifat basa. pH urine bervariasi antara 4,8-8,2. Ginjal menyekresi urine sesuai dengan
perubahan pH darah.

d. Ekskresi sisa hasil metabolism (ureum, asam urat, kreatinin) zat-zat toksik, obat-obatan, hasil
metabolism hemoglobin dan bahan kimia asing (pestisida).

e. Fungsi hormonal dan metabolisme. Ginjal menyekresi hormon renin yang mempunyai
peranan penting mengatur tekanan darah (sistem renin angiotensin aldesteron) membentuk
eritripoiesis mempunyai peranan penting untuk memproses pembentukan sel darah merah
(eritropoiesis).

Di samping itu ginjal juga membentuk hormone dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D aktif) yang
diperlukan untuk absorsi ion kalsium di usus.

3. Filtrasi glomerulus
3

Kapiler glomerulus secara relatif bersifat impermeabel terhadap protein plasma yang lebih besar dan
Page

permeabel terhadap air dan larutan yang lebih kecil sepeti elektrolit, asam amino, glukosa dan sisa
nitrogen. Glomerulus mengalami kenaikan tekanan darah 90 mmHg. Kenaikan ini terjadi karena
anteriole aferen yang mengarah ke glomerulus mempunyai diameter yang lebih besar dan
memberikan sedikit tahanan dari kapiler yang lain. Darah didorong ke dalam ruangan yang lebih
kecil, sehingga darah mending air dan partikel yang terlarutdalam plasma masuk ke dalam kapsula
bowman.Tekanan darah terhadap dinding pembuluh ini disebut tekanan hidrostatik (TH).Gerakan
masuknya ke dalam kapsula bowman disebut sebagai filtrasi glomerulus.

Tiga faktor pada proses filtrasi dalam kapsula bowman menggambarkan integrasi ketiga faktor
tersebut yaitu:
4
Page
a. Tekanan osmitik (TO). Tekanan yang dikeluarkan oleh air (sebagai pelarut) pada membrane
semipermeabel sebagai usaha untuk menembus membrane semipermeabel ke dalam area
yang mengandung lebih banyak molekul yang dapat melewati membrane semipermeabel.
Pori-pori dalam kapiler glomerulus membuat membrane semipermeabel memungkinkan
untuk melewati yang lebih kecil dari air tetapi mencegah molekul yang lebih besar misalnya
protein dan plasma.

b. Tekanan hidroststik (TH). Sekitar 15 mmHg dihasilkan oleh adanya filtrasi dalam kapsula dan
berlawanan dengan tekanan hidrostatik darah. Filtrasi juga mengeluarkan tekanan osmitik 1-
3 mmHg yang berlawanan dengan osmitik darah.

c. Perbedaan tekanan osmitik plasma dengan cairan dalam kapsula bowman mencerminkan
perbedaan kosentrasi protein, perbedaan ini menimbulkan pori-pori kapiler mencegah
protein plasma untuk difiltrasi.

Tekanan hidrostatik plasma dan tekanan osmitik filtrat kapsula bowman bekerja sama untuk
meningkatkan gerakan air dan molekul permeabel, molekul permeabel kecil dari plasma masuk ke
dalam kapsula bowman.

4. Proses pembentukan urine

Glomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpai bowman, berfungsi untuk menampung hasil
filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali zat-zat yang sudah
disaring pada glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke piala ginjal terus berlanjut ke ureter.

Urine berasal dari darah yang di bawa arteri renalis masuk kedalam ginjal, darah ini terdiri dari
bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah.

Ada tiga tahap pembentukan urine:

1) Proses filtrasi

Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih besar dari permukaan eferen
maka terjadi penyerapan darah.Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah
kecuali protein.Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air,
natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dan lain-lain, yang diteruskan ke tubulus ginjal.

2) Proses reabsorpsi

Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan ion
bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal oblogator reabsorpsi terjadi pada tubulus
atas.Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion
bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tublus bagian bawah. Penyerapannya
terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
5
Page

3) Proses sekresi
Sisanya penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal
selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.

5. Peredaran darah ginjal

ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabanganarteri arteri renalis.
Arteri ini berpasangan kiri dan kanan.Arteri renalis bercabang menjadi arteria interlobaris kemudian
menjadi arteri arkuata.Arteri interloburalis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi kapiler
membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut glomerulus.Glomerulus ini dikelilingi oleh alat yang
disebut simpai bowman.Di sini terjadi penyaringan pertama dan kapiler darah yang meninggalkan
simpai bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava inferior.

6. Persarafan ginjal

Ginjal mendapat persarafan dari pleksus renalis (vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk mengatur
jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembu;uh darah
yang masuk ginjal. Di atas ginjal terdapat kelenjar suprarenalis, kelenjar ini merupakan kelenjar
buntu yang menghasilkan dua macam hormon yaitu hormon adrenalin dan hormon kortison.Adrenal
dihasilkan oleh medulla.

7. Reabsorpsi dan sekresi tubulus

Sewaktu filtrat glomerulus memasuki tubulus ginjal, filtrat ini mengalir melalui bagian-bagian
tubulus. Sebelum diekskresikan sebagai urine beberapa zat diabsorpsi kembali secara selektif dari
tbulus dan kembali ke dalam darah, sedangkan yang lain de sekresikandari darah ke dalam lumen
tubulus. Pada akhirnya urine terbentuk dan semua zat dalam urine akan menggambarkan
penjumlahan dari tiga proses dasar ginjal (filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus dan sekresi
tubulus).

8. Ekskresi urine, Filtrasi glomerulus, Reabsorpsi tubulus, Sekresi tubulus

a. Reabsorpsi tubulus

Ginjal menangani beberapa zat yang yang difiltrasi secara bebas dalam ginjaldan
6

diabsorpsi dengan kecepatan yang berbeda. Kecepatan masing-masing zat dapat dihitung sebagi
Page

berikut.
Filtrasi – Kecepatan filtrasi glomerulus x Kecepatan plasma

Penghitungan ini menganggap bahwa zat-zat difiltrasi secara bebas dan tidak terikat pada
protein plasma.

Kebanyakan zat proses filtrasi golmerulus dan reabsorpsi tubulus secara kuntitatif relatif
sangat besar terhadap sekresi urine. Sedikit saja perubahan pada filtrasi glomerulus atau reabsorpsi
secara potensial dapat menyebabkan perubahan yang relatif besar.Beberapa produk buangan
seperti ureum dan kreatinin sulit diabsorpsi dari tubulus dan diekskresi dalam jumlah yang relatif
besar.

Mekanisme pasif. Zat yang akan diabsorpsi harus ditranspor melintasi membran epitel
tubulus ke dalam cairan interstisial ginjal, melalui kapiler peri tubulus kembali ke dalam darah.
Reabsorpsi melalui epitel tubulus ke dalam darah, misalnya air dan zat terlarut dapat ditranpor
melalui membran selnya sendiri (jalur transeluler) atau melalui ruang sambungan antar-sel (jalur
para seluler). Setelah diabsorpsi melalui sel epitel tubulus ke dalam cairan interstisial air dan zat
terlarut ditranpor melalui dinding kapiler ke dalam darah dengan cara ultrafiltrasi yang diperantarai
oleh tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik koloid.

Traspor aktif mendorong suatu zat terlarut melawan gradien elektrokimia dan
membutuhkan energi yang berasal dari metabolisme.Transpor yang berhubungan langsung dengan
suatu sumber energi seperti hidrolisis adenosin trifosfat (ATF) disebut transfor aktif primer.Transpor
yang tidak berhubungan secara langsung dengan suatu sumber energi seperti yang diakibatkan oleh
gradien ion, disebut transpor aktif sekunder.

b. Reabsorpsi tubulus proksimal

Secara normal sekitar 65% dari muatan natrium dan air yang difiltrasi dan nilai persentase
terendah dari klorida akan diabsorpsi oleh tubulus proksimal sebelum filtrat mencapai ansa henle.
Persentase ini dapat meningkat atau menurun dalam berbagai kondisi fisiologis.

Sel tubuh proksimal mempunyai banyak sekali brush boerder. Permukaan membran brush
boerder dimuati molekul protein yang mentranspor ion natrium melewati membran lumen yang
bertalian dengan mekanisme transpor nutrien organik (asam amino dan glukosa). Tubulus proksimal
merupakan tempat penting untuk sekresi asam dan basa, organik seperti garam garam empedu,
oksalat, urat, dan katekolamin.

Regulasi reabsorpsi tubulus penting untuk mempertahankan suatu keseimbangan yang


tepat antara reabsorpsi tubulus dan filtrasi glomerulus. Adanya mekanisme saraf, faktor hormonal,
dan kontrol setempat yang meregulasi reabsorpsi tubulus untuk mengatur filtrasi glomerulus maka
reabsorpsi beberapa zat terlarut dapat diatur secara bebas terpisah dari yang lain terutama melalui
mekanisme pengontrolan hormonal.

C. Ureter

Terdiri dari 2 saluran pipa, masing–masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika
urinaria), panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam
7
Page

rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.


Lapisan dinding abdomen terdiri dari:

1. Dinding luar jaringan ikat (jarinagn fibrosa)

2. Lapisan tengah lapisan otot polos

3. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan didnding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan
mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kamih (vesika urinaria). Gerakan peristaltik
mendorong urine melalui ureter yang diekskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk
pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih.

Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi oleh
peritoneum.Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter meninggalkan pelvis renalis, pembuluh
darah, saraf dan pembuluh limfe berasal dari pembuluh sekitarnya mempunyai saraf sensorik.

Pars abdominalis ureter dalam kavum abdomen ureter terletak di belakang peritoneum
sebelah media anterior m. psoas mayor dan ditutupi oleh fasia subserosa. Vasa spermatika/ovarika
interna menyilang ureter secara oblique, selanjutnya ureter akan mencapai kavum pelvis dan
menyilang arteri iliaka eksterna.

Ureter kanan terletak pada parscdesendens duodenum. Sewaktu turun ke bawah terdapat di
kanan bawah dan disilang oleh kolon dekstra dan vosa iliaka iliokolika, dekat apertura pelvis akan
dilewati oleh bagian bawah mesenterium dan bagian akhir ilium. Ureter kiri disilang oleh vasa
koplika sinistra dekat apertura pelvis superior dan berjalan di belakang kolon sigmoid dan
mesenterium.

Pars pelvis ureter berjalan pada bagian dinding lateral pada kavum pelvis sepanjang tepi
anterior dari insura iskhiadikamayor dan tertutup olehperitoneum. Ureter dapt ditemukan di depan
arteri hipogastrikabagian dalam nervus obturatoris arteri vasialia anterior dan arteri
hemoroidalis media. Pada bagian bawah insura iskhiadika mayor, ureter agak miring ke bagian
medial untuk mencapai sudut lateral dari vesika urinaria.
8
Page
Ureter pada pria terdapat di dalam visura seminalis atas dan disilang oleh duktus deferens dan
dikelilingi oleh pleksus vesikalis. Selanjutnya ureter berjalan oblique sepanjang 2 cm di dalam
dinding vesika urinaria pada sudut lateral dari trigonum vesika. Sewaktu menembus vesika urinaria,
dinding atas dan dinding bawah ureter akan tertutup dan pada waktu vesika urinaria penuh akan
membentuk katup (valvula) dan mencegah pengambilan urine dari vesika urinaria.

Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika urinaria dan berjalan ke bagian medial
dan ke depan bagian lateralis serviks uteri bagian atas, vagina untuk mencapai fundus vesika
urinaria. Dalam perjalanannya, ureter didampingi oleh arteri uterina sepanjang 2,5 cm dan
selanjutnya arteri ini menyilang ureter dan menuju ke atas di antara lapisan ligamentum. Ureter
mempunyai 2 cm dari sisi serviks uteri. Ada tiga tempat yang penting dari ureter yang mudah terjadi
penyumbatan yaitu pada sambungan ureter pelvis diameter 2 mm, penyilangan vosa iliaka diameter
4 mm dan pada saat masuk ke vesika urinaria yang berdiameter 1-5 cm.

1. Pembuluh darah ureter

a. Arteri renalis

b. Arteri spermatika interna

c. Arteri hipogastrika

d. Arteri vesika inferior

2. Persarafan ureter

Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus mesenterikus inferior, pleksus spermatikus, dan
pleksu pelvis; seperti dari nervus; rantai eferens dan nervus vagusrantai eferen dari nervus torakalis
ke-11 dan ke-12, nervus lumbalis ke-1, dan nervus vagus mempunyai rantai aferen untuk ureter.

D. Vesika urinaria

Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di
belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul.Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang
dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.
9
Page
Bagian vesika urinaria terdiri dari:

1. Fundus yaitu, bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari
rektum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferen, vesika seminalis dan
prostat.

2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.

3. Verteks, bagian yang mancung ke arah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalis.

Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan sebelah luar (peritonium), tunika muskularis (lapisan
otot), tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).Pembuluh limfe vesika urinaria
mengalirkan cairan limfe ke dalam nadi limfatik iliaka interna dan eksterna.

1. Lapisan otot vesika urinaria

Lapisan otot vesika urinaria terdiri dari otot polos yang tersusun dan saling berkaitan dan disebut m.
detrusor vesikae.Peredaran darah vesika urinaria berasal dari arteri vesikalis superior dan inferior
yang merupakan cabang dari arteri iliaka interna.Venanya membentuk pleksus venosus vesikalis
yang berhubungan dengan pleksus prostatikus yang mengalirkan darah ke vena iliaka interna.

2. Persarafan vesika urinaria

Persarafan vesika urinaria berasal dari pleksus hipogastrika inferior.Serabut ganglion simpatikus
berasal dari ganglion lumbalis ke-1 dan ke-2 yang berjalan turun ke vesika urinaria melalui pleksus
hipogastrikus.Serabut preganglion parasimpatis yang keluar dari nervus splenikus pelvis yang berasal
dari nervus sakralis 2, 3 dan 4 berjalan melalui hipogastrikus inferior mencapai dinding vesika
urinaria.
10
Page
Sebagian besar serabut aferen sensoris yan g keluar dari vesika urinaria menuju sistem susunan saraf
pusat melalui nervus splanikus pelvikus berjalan bersama saraf simpatis melalui pleksus
hipogastrikus masuk kedalam segmen lumbal ke-1 dan ke-2 medula spinalis.

E. Uretra

Uretara merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi
menyalurkan air kemih keluar.
11
Page
1. Uretra pria

Pad laki-laki uretra berjalan berkelok kelok melalaui tengah-tengah prostat kemudian menembus
lapisan fibrosa yang menembus tulang fubis ke bagian penis panjangnya ± 20 cm. uretra pada laki-
laki terdiri dari:

a. Uretra prostatia

b. Uretra membranosa

c. Uretra kevernosa

Lapisan uretra laki-lakin terdiri lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan submukosa.

Uretra mulai dari orifisium uretra interna di dalam vesika urinaria sampai orifisium eksterna. Pada
penis panjangnya 17,5-20 cm yang terdiri dari bagian-bagian berikut:

Uretra prostatika merupakan saluran terlebar panjangnya 3 cm, berjalan hampir vertikulum melalui
glandula prostat , mulai dari basis sampai ke apaks dan lebih dekat ke permukaan anterior.

Uretra pars membranasea ini merupakan saluran yang paling pendek dan paling dangkal, berjalan
mengarah ke bawah dan ke depan di antara apaks glandula prostata dan bulbus uretra. Pars
membranesea menembus diagfragma urogenitalis, panjangnya kira-kira 2,5 cm, di belakang simfisis
pubis diliputi oleh jaringan sfingter uretra membranasea. Di depan saluran ini terdapat vena dorsalis
penis yang mencapai pelvis di antara ligamentum transversal pelvis dan ligamentum arquarta pubis.

Uretra pars kavernosus merupakan saluran terpanjang dari uretra dan terdapat di dalam korpus
kavernosus uretra, panjangnya kira-kira 15 cm, mulai dari pars membranasea sampai ke orifisium
12

dari diafragma urogenitalis. Pars kavernosus uretra berjalan ke depan dan ke atas menuju bagian
Page

depan simfisis pubis. Pada keadaan penis berkontraksi, pars kavernosus akan membelok ke bawah
dan ke depan. Pars kavernosus ini dangkal sesuai dengan korpus penis 6 mm dan berdilatasi ke
belakang.Bagian depan berdilatasi di dalam glans penis yang akan membentuk fossa navikularis
uretra.

Oriifisium uretra eksterna merupakan bagian erektor yang paling berkontraksi berupa sebuah celah
vertikal ditutupi oleh kedua sisi bibir kecil dan panjangnya 6 mm. glandula uretralis yang akan
bermuara ke dalam uretra dibagi dalam dua bagian, yaitu glandula dan lakuna. Glandula terdapat di
bawah tunika mukosa di dalam korpus kavernosus uretra (glandula pars uretralis). Lakuna bagian
dalam epitelium. Lakuna yang lebih besar dipermukaan atas di sebut lakuna magma orifisium dan
lakuna ini menyebar ke depan sehingga dengan mudah menghalangi ujung kateter yang dilalui
sepanjang saluran.

2. Uretra wanita

Uretra pada wanita terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring sedikit ke arah atas,
panjangnya ± 3-4 cm. lapisan uretra wanita terdiri dari tunika muskularis (sebelah luar), lapiosan
spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam). Muara
uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di sini
hanya sebagai salura ekskresi. Apabila tidak berdilatasi diameternya 6 cm. uretra ini menembus fasia
diagfragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di depan permukaan vagina, 2,5 cm di
belakang glans klitoris. Glandula uretra bermuara ke uretra, yang terbesar diantaranya adalah
glandula pars uretralis (skene) yang bermuara kedalam orifisium uretra yang hanya berfungsi
sebagai saluran ekskresi.

Diagfragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di depan permukaan vagian dan 2,5 cm di
belakang glans klitoris. Uretra wanita jauh lebih pendek daripada pria dan terdiri lapisan otot polos
yang diperkuat oleh sfingter otot rangka pada muaranya penonjolan berupa kelenjar dan jaringan
ikat fibrosa longggar yang ditandai dengan banyak sinus venosus merip jaringan kavernosus.

3. Mikturisi

Mikturisis adalah peristiwa pembentukan urine.Karena dibuat di dalam, urine mengalir melalaui
ureter ke kandung kencing.Keinginan membuang air kecil disebabkan penambahan tekanan di dalam
kandung kencing, dan tekanan ini di sebabkan isi urine di dalamnya. Hal ini terjadi bila
tertimbun 170 sampai 230 ml. Mikturisi adalah gerak reflek yang dapat dikendalikan dan ditahan
oleh pusat-pusat persarafan yang lebih tinggi pada manusia.

Gerakannya ditimbulkan kontraksi otot abdominal yang menambah tekanan di dalam rongga
abdomen, dan berbagai organ yang menekan kandung kencing membantu
mengkosongkannya.Kandung kencing dikendalikan saraf pelvis dan serabut saraf simpatis dari
pleksus hipogastrik.

4. Ciri-ciri urine yang normal

Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi beda-beda sesaui jumlah cairan yang
13

dimasukan.Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak protain dimakan, sehingga tersedia
cukup cairan yang diperlukan untuk melarutkan ureanya.
Page
 Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan, tetapi adakalanya jenjot lendir tipis tanpak
terapung di dalamnya.

 Baunya tajam.

 Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.

 Berat jenis berkisat dari 1010 sampai 1025.

5. Komposisi urine normal

Urine terutama terdiri atas air, urea, dan natrium klorida. Pada seseorang yang menggunakan diet
yang rata-rata berisi 80 sampai 100 gram protein dalam 24 jam, jumlah persen air dan benda padat
dalam urine adalah seperti berikut:

 Air 96%

 Benda padat 4% (terdiri atas urei 2% dan produk metabolik lain 2%)

Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein.Berasal dari asam amino yang telah dipindah
amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari. Kadar
ureum darah yang normal adalah 30 mg setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini tergantung dari jumlah
normal protein yang dimakan dan fungsi hati dalam pembentukan ureum.

Asam urat. Kadar normal asam urat di dalam darah adalah 2 sampai 3 mg setiap 100 cm, sedangkan
1,5 sampai 2 mg setiap hari diekskresikan ke dalam urine.

Kretin adalah hasil buangan kreatin dalam otot. Produk metabolisme lain mencangkup benda-benda
purin, oksalat, fosfat, sulfat, dan urat.

Elektrolit atau garam, seperti natrium kalsium dan kalium klorida, diekskresikan untuk
mengimbangijumlah yang masuk melalui mulut.

14
Page
PENCERNAAN

SISTEM PENCERNAAN

Organ Pencernaan Pada Manusia

Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-
kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan system
pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari
makanan yang siap diserap dalam tubuh. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu: proses mekanis dan proses kimiawi.

1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan makanan
yang terjadi didalam lambung.

2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan
dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses
pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-
hal berikut.

1. Ingesti: pemasukan makanan kedalam tubuh melalui mulut.

2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.

3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.

4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim,
terdapat di lambung.

5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.

6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.

Makanan yang kita makan tidak dapat langsung diserap dan digunakan oleh alat-alat tubuh
kita. Agar dapat diserap oleh sel-sel jonjot usus, makanan harus dicerna terlebih dahulu oleh alat-
alat pencernaan.:

Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu:

 Penyerapan. Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator
dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.
15

 Penyingkiran. Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’


Page

pencernaan melalui defekasi.


 Injesti. Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya
menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain
sebagainya.

 Pencernaan Mekanik. Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi
kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu
kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan
kita.

 Pencernaan Kimiawi. Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul


zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga
mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air. Proses ini
dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.

Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok. Yaitu:

Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran
pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap
bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut,
faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar
tubuh melalui anus.

Organ pencernaan tambahan

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan
kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan
akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan
tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi,
lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.

Saluran Pencernaan

Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar yang pencernaan. Fungsi
sistem pencernaan adalah memperoleh zat-zat makanan

yang dibutuhkan bagi tubuh. Struktur Histologi Umum Saluran Pencernaan Saluran pencernaan
umumnya mempunyai sifat struktural tertentu yang terdiri atas 4 lapisan utama yaitu: lapisan
mukosa, submukosa, lapisan otot, dan lapisan serosa.
16

 Lapisan mukosa terdiri atas (1) epitel pembatas; (2) lamina propria yang terdiri dari jaringan
Page

penyambung jarang yang kaya akan pembuluh darah kapiler dan limfe dan sel-sel otot polos,
kadang-kadang mengandung juga kelenjar-kelenjar dan jaringan limfoid; dan (3) muskularis
mukosae.

 Submukosa terdiri atas jaringan penyambung jarang dengan banyak pembuluh darah dan
limfe, pleksus saraf submukosa (juga dinamakan Meissner), dankelenjar-kelenjar dan/atau
jaringan limfoid.

 Lapisan otot tersusun atas: (1) sel-sel otot polos, berdasarkan susunannya dibedakan
menjadi 2 sublapisan menurut arah utama sel-sel otot yaitu sebelah dalam (dekat lumen),
umumnya tersusun melingkar (sirkuler); pada sublapisan luar, kebanyakan memanjang
(longitudinal). (2) kumpulan saraf yang disebut pleksus mienterik (atau Auerbach), yang
terletak antara 2 sublapisan otot. (3) pembuluh darah dan limfe.

 Serosa merupakan lapisan tipis yang terdiri atas (1) jaringan penyambung jarang, kaya akan
pembuluh darah dan jaringan adiposa; dan (2) epitel gepeng selapis (mesotel).

Fungsi utama epitel mukosa saluran pencernaan adalah:

 Menyelenggarakan sawar (pembatas), bersifat permeabel selektif antara isi saluran dan
jaringan tubuh.

 Mempermudah transpor dan pencernaan makanan

 Meningkatkan absorpsi hasil-hasil pencernaan (sari-sari makanan). Sel-sel pada lapisan ini
selain menghasilkan mukus juga berperan dalam pencernaan atau absorpsi makanan.

Nodulus limfatikus yang banyak terdapat pada lamina propria dan lapisan submukosa sebagai sistem
pertahanan tubuh atau pelindung dari infeksi mikroorganisme dari invasi virus dan
bakteri. Muskularis mukosae dan lapisan otot untuk pergerakan lapisan mukosa secara independen
(otonom) dari pergerakan saluran pencernaan lain, sehingga meningkatkan kontak dengan
makanan. Kontraksi lapisan mukosa mendorong (peristaltik) dan mencampur makanan (segmentasi)
dalam saluran pencernaan.

Pleksus-pleksus saraf mengatur kontraksi muskuler ini, yang membentuk gangglia parasimpatis.
Banyaknya jala-jala serabut pre- dan postganglionik sistem saraf otonom dan beberapa serabut-
serabut sensoris viseral dalam ganglia ini memungkinkan komunikasi diantara mereka. Kenyataan
bahwa saluran pencernaan menerima banyak persyarafan dari sistem saraf otonom memberikan
penjelasan anatomik akan besarnya pengaruh gangguan emosi pada saluran pencernaan – suatu
fenomena yang penting pada pengobatan psikosomatis.

Fungsi Sistem Pencernaan


17

Tubuh kita seperti mesin yang kompleks. Ini membutuhkan bahan bakar untuk menjalankannya.
Page

Bahan bakar ini disediakan oleh makanan yang kita makan. Nutrisi-karbohidrat dan lemak
memberikan kita energi ini. Namun, seperti mesin mengalami keausan, sel-sel tubuh kita juga aus.
Sel-sel baru yang diperlukan untuk mengganti sel-sel tua dan mati. Bahan baku untuk pertumbuhan
ini disediakan oleh protein. Kita juga rentan terhadap sejumlah penyakit yang sistem kekebalan
tubuh kita umumnya berjuang. Mineral adalah nutrisi yang memperkuat kekebalan kita. Namun,
nutrisi ini perlu dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana, yang dapat diserap oleh sel-sel kita.
Di sinilah fungsi dari sistem pencernaan dimulai.

Organ-organ yang membentuk saluran pencernaan terdiri dari:

1. Mulut 18
Page
Ini organ yang bertanggung jawab untuk memulai pencernaan adalah mulut. Selama berada di
mulut, gigi mengunyah makanan menjadi potongan kecil, yang dicampur dengan air liur yang
dikeluarkan oleh kelenjar ludah. Air liur mengandung enzim amilase dan lainnya yang bersama-sama
melakukan pencernaan makanan secara parsial.

a. Rongga mulut (cavum oris)

Pada rongga mulut makanan mulai dicerna secara mekanik dan kimiawi. Adapun alat kelenjar di
dalam rongga mulut adalah gigi, lidah, dan kelenjar ludah

.
1) Gigi (dentes)

Pada manusia gigi pertama kali tumbuh pada usia 6 bulan yang disebut gigi susu (dens lakteus) dan
disusul dengan gigi sulung (dens desidui). Gigi berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanis
dan untuk membantu berbicara.

Gigi manusia tertanam pada rahang dan terlindung oleh gusi. Adapun bagian-bagian gigi sebagai
berikut:

a) Mahkota gigi (korona), bagian yang nampak dari luar

b) Leher gigi (kolum), bagian yang terlindung gusi

c) Akar gigi (radiks), bagian yang tertanam di dalam rahang

Apabila gigi disayat memanjang akan terlihat bagian-bagian berikut:

a) Email, bagian terluar dan terkeras

b) Tulang gigi, tersusun atas zat dentin, dan saraf pembuluh darah (pulpa), serabut saraf, dan
pembuluh darah
19

c) Semen, pelapis tulang gigi yang masuk ke dalam rahang.


Page

Secara umum dari bentuk dan letaknya, gigi dibedakan menjadi empat macam, yaitu gigi seri, (dens
insivus), I, gigi taring (dens caninus) = C, gigi geraham de[an (pre molare) = P, dan gigi geraham
belakang (molare) = M

2) Lidah (lingua)

Lidah tersusun atas otot serat lintang dengan permukaan tidak rata dan terdapat tonjolan (papila
pengecap).

Fungsi lidah yaitu:

a) Membantu mengaduk makanan didala rongga mulut

b) Membantu membersihkan mulut

c) Membantu bersuara

d) Membantu mendorong makanan pada waktu penelanan, dan

e) Sebagai indera pengecap

3) Kelenjar ludah (glandula saliva)

Di dalam rongga mulut terdapat tiga pasang kelenjar ludah.

a) Glandula parotis, berbentuk air yang terdapat dibawah telinga.

b) Glandula submasilaris, berbentuk air dan lendir yang terdapat pada rahang bawah.

c) Glandula sublingualis, berbentuk air dan lendir yang terdapat di bawah lidah.

Kelenjar ludah berfungsi untuk:

a) Memudahkan penelanan dan pencernaan makanan (melarutkan makanan)

b) Mencernakan makanan secara kimiawi

c) Melindungi selaput rongga mulut dari panas, dingin, asam, dan basa.

Air ludah mengandung enzim ptialin yang berfungsi untuk mencegah amilum menjadi maltosa, dan
bekerja pada lingkungan netral (pH7).

Dalam tubuh manusia, mulut (rongga mulut) adalah organ khusus untuk menerima makanan dan
20

memecah massa organik besar. Di mulut, makanan diubah secara mekanis dengan menggigit dan
mengunyah. Manusia memiliki empat jenis gigi: gigi seri adalah gigi berbentuk pahat di depan mulut
Page
untuk menggigit, gigi taring yang menunjukkan gigi untuk merobek, dan gigi graham untuk
menggiling menghancurkan makanan.

Di mulut, makanan dibasahi oleh air liur, cairan lengket yang mengikat partikel makanan bersama-
sama menjadi massa lembut. Tiga pasang kelenjar ludah-kelenjar parotis, kelenjar submaxillary, dan
kelenjar sublingual -mensekresi air liur ke dalam mulut. Air liur mengandung enzim yang disebut
amilase, yang mencerna molekul pati menjadi molekul yang lebih kecil dari maltosa disakarida.

Selama mengunyah, lidah menggerakan makanan dan dan memanipulasi itu menjadi massa disebut
bolus. Bolus didorong kembali ke dalam faring (tenggorokan) dan dipaksa melalui pembukaan ke
kerongkongan.

2. Faring

Bagian atas pada kerongkongan disebut tekak (faring) yang merupakan pertemuan antara saluran
pernapasan di depan (nasofaring) dan saluran pencernaan di belakang (orofaring) yang ditutup oleh
epiglotis. Juga dikenal sebagai tenggorokan, faring adalah sebagian kecil dari sistem pencernaan
yang terletak antara mulut dan kerongkongan (di belakang hidung). Dari mulut, makanan dicerna
saat didorong, tertelan dan pindah ke kerongkongan melalui faring.

3. Esofagus

Makanan dari faring dilewatkan melalui kerongkongan dan kemudian ke perut dengan gerakan
peristaltik (kontraksi berirama lambat dan relaksasi otot-otot kerongkongan). Pada ujung distal
esofagus, terletak lower esophageal sphincter (LES) yang mencegah makanan dari lambung kembali
ke kerongkongan.

Kerongkongan adalah tabung berotot berdinding tebal terletak di belakang tenggorokan yang
memanjang melalui leher dan dada ke perut. Ini bolus makanan bergerak melalui kerongkongan
dengan gerakan peristaltik: serangkaian kontraksi ritmis otot yang mendorong bolus bersama.
Kontraksi dibantu oleh tarikan gravitasi.

4. Lambung

Lambung:

1. Esofagus

2. Kardia

3. Fundus
21

4. Selaput lendir
Page

5. Otot lapisan
6. Lambung mukosa

7. Tubuh perut

8. Pilorik antrum

9. Pilorus

10. Usus dua belas jari (duodenum)

Kerongkongan bergabung dengan lambung pada titik tepat di bawah diafragma. Sebuah katup
seperti cincin otot yang disebut sphincter jantung mengelilingi pembukaan ke perut. Sphincter rileks
saat bolus melewati dan kemudian dengan cepat menutup.

lambung merupakan kantong kantong yang dapat membesar terletak tinggi di rongga perut. Lapisan
kontraksi otot lambung pada bolus makanan dengan cairan lambung untuk membentuk cairan pekat
yang disebut chyme.

Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari
makanan diserap. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah

1. Kardia.

2. Fundus.

3. Pilorus.

1. Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan itu sendiri .

2. Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.

3. Pilorus adalah bagian bawah

Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni :

1. Mucosa.

2. Submucosa.

3. Muscularis.

4. Serosa.

5. Usus halus

Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm
dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus.Vili ini berfungsi memperluas
permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan. Lakukan
22

eksperimen berikut untuk mengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan. Usus halus
Page

terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut.


1. Duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan
menghubungkannya ke usus kosong (jejunum).Bagian usus dua belas jari merupakan bagian
terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.Usus dua
belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput
peritoneum.pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas
jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.Nama duodenum berasal
dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian
pertama dari usus halus.Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah
yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenumakan megirimkan sinyal kepada lambung
untuk berhenti mengalirkan makanan.

2. Jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m

Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di
antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum).Pada manusia dewasa, panjang
seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong.Usus kosong dan usus
penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.Permukaan dalam usus kosong berupa
membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus.Secara
histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner.Secara
hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak
Peyeri.Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara
makroskopis.Jejunum diturunkan dari kata sifat jejuneyang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris
modern.Arti aslinya berasal dari bahasa Latin, jejunus, yang berarti “kosong”.

3. Ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.Pada sistem pencernaan
manusia, ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
dilanjutkan oleh usus buntu.Ileummemiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi
menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-molekul pati yang telah dicernakan di mulut
dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung, molekul-molekul lemak
yang belum dicernakan serta zat-zat lain. Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih
sempurna menjadi molekul-molekul glukosa.Sementara itu molekul-molekul protein dicerna
menjadi molekul-molekul asam amino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi
23

molekul gliserol dan asam lemak.


Page
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam
enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-
kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.Getah
ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus.Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini
berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.

a. Cairan Empedu

Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak mengandung enzim.Akan
tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan.Cairan
empedu tersusun atas bahan-bahan berikut.

1. Air, berguna sebagai pelaru tutama.

2. Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi pada
dinding usus.

3. Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat alkali.
Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air (mengemulsikan
lemak).

Cairan ini dihasilkan oleh hati.Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh yang
beratnya ± 2kg.Dalam sistem pencernaan, hati berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat
penimbunan zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsur besi dari darah yang telah
rusak.Selain itu, hati juga berfungsi membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat,
pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke peredaran darah serta pengaturan suhu
tubuh.

Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus. Dalam proses
pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum lemak
dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu
berfungsi menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan
merangsang gerak peristaltik usus.

b. Getah Pankreas

Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas.Pankreas ini berperan sebagai


kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan sebagai
kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin.Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk
pulau-pulau yang disebut pulau-pulau langerhans.Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap
normal dan mencegah diabetes melitus.
24
Page
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus halus.Dalam
pankreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam pemecahan
lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.

Getah pankreas mengandung tripsinogen, karbohidrase pankreas, lifase pankreas, dan garam
NaHCO3.

a. Tripsinogen adalah proteinase yang belum aktif. Karena pengaruhenterokinase,


tripsinogen diubah menjadi enzim tripsin. Enzim ini berfungsi untuk
menghidrolisis pepton menjadi asam-asam amino.

b. Karbohidrase pankreas berupa disakarase. Enzim ini berfungsi untuk


menghdrolisis disakarida menjadi monosakarida.Disakarase yang penting adalah maltase, sukrase,
dan laktase.

c. Lipase pankreas atau steapsin berfungsi untuk menghidrolisasi emulsi lemak menjadi asam
lemak + gliserin.

d. Garam NaHCO3 memberikan lingkungan getah pankreas menjadi bersifat basa.

c. Getah Usus

Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah usus.Getah usus
mengandung enzim-enzim seperti berikut.

1. Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses


pemecahan sukrosamenjadi glukosa dan fruktosa.

2. Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosamenjadi dua


molekul glukosa.

3. Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses


pemecahan laktosamenjadi glukosa dan galaktosa.

4. Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahanpeptida menjadi asam


amino.

Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol hasil pencernaan terakhir di usus halus mulai
diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian jejunum dan ileum.Selain itu
vitamin dan mineral juga diserap.Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, penyerapannya bersama
dengan pelarutnya, sedangkan vitamin yang larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh jonjot
usus.

Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot usus).Di dalam villi ini terdapat
pembuluh darah, pembuluh kil (limfa), dan sel goblet.Di sini asam amino dan glukosa diserap dan
25

diangkut oleh darah menuju hati melalui sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak
bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk emulsi lemak.Emulsi lemak
Page

bersama gliserol diserap ke dalam villi.Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan, kemudian
asam lemak mengikat gliserin dan membentuk lemak kembali.Lemak yang terbentuk masuk ke
tengah villi, yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena
sedangkan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan dibentuk lagi menjadi empedu.
Bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar (kolon).

6. Hati dan Pankreas

Hati adalah organ vital yang mengeluarkan air empedu untuk pencernaan lemak. Empedu dari hati
disimpan dalam kantong empedu (struktur seperti kantung kecil) dan kemudian dilepaskan ke usus
kecil. Demikian juga, pankreas juga merupakan organ terkait pencernaan yang menghasilkan
campuran enzim untuk pencernaan karbohidrat, lemak dan protein.

Hati memiliki fungsi penting dalam pengolahan produk-produk dari pencernaan manusia. Sebagai
contoh, sel-sel hati menghilangkan kelebihan glukosa dari aliran darah dan mengubah glukosa
menjadi polimer yang disebut glikogen untuk disimpan.

Hati juga berfungsi dalam metabolisme asam amino. Dalam proses yang disebut deaminasi, itu
mengkonversi beberapa asam amino menjadi senyawa yang dapat digunakan dalam metabolisme
energi. Dengan demikian, hati menghilangkan gugus amino dari asam amino dan menggunakan
kelompok amino untuk memproduksi urea. Urea dikeluarkan dari tubuh dalam urin. Lemak diproses
menjadi dua-unit karbon yang dapat memasuki siklus Krebs untuk metabolisme energi. Hati juga
menyimpan vitamin dan mineral, bentuk banyak protein darah, mensintesis kolesterol, dan
menghasilkan empedu untuk pencernaan lemak.

Berlangsungnya proses pencernaan makanan juga dibantu oleh kelenjar pencernaan. Kelenjar
pencernaan itu adalah:

1. Hepar (hati)

Hati merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Hati terdiri atas dua lobus.Setiap
lobus memiliki saluran untuk mengangkut cairan empedu, yakni duktus hepatikus. Fungsi hati adalah
:

a. Mengemulsikan lemak dalam usus halus.

b. Mengabsorbsi lemak.

c. Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh.

Secara umum, hati mempunyai fungsi:

a. Memproduksi cairan empedu.


26

b. Memetabolisme protein, lemak dan karbohidrat


Page
c. Penyimpanan mineral dan vitamin larut lemak

d. Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh.

e. Penyimpanan darah

f. Memproduksi panas

2. Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan eksokrin.Bersifat endokrin karena
menghasilkan hormone insulin dan hormone glukogen yang dimasukkan ke darah.Bersifat eksokrin
karena menghasilkan enzim pencernaan.Keluarnya enzim dari pankreas karena dipengaruhi oleh
enzim pankreozimin. Pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan sebagai berikut:

a. Tripsinogen, diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Tripsinberfungsi


mengubah polipeptida menjadi peptida.

b. Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi membantu tripsin.

c. Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino.

d. Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

e. Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.

f. Nuklease, berfungsi memecah asam nukleat menjadi nukleotida.

g. NaHCO3atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi menetralkan suasana asam yang
berasal dari lambung.

7. Usus Besar

Usus kecil bergabung dengan usus besar pada perut bagian kanan bawah tubuh. Kedua organ
bertemu di kantung buta disebut sekum dan proses seperti jari kecil yang disebut usus buntu. Ahli
biologi evolusi percaya sekum dan usus buntu merupakan sisa-sisa organ yang lebih besar yang
mungkin telah fungsional dalam nenek moyang manusia.

Usus besar (sekitar 5 meter) terdiri dari bagian yang berbeda – sekum, usus besar, usus buntu dan
rektum. Makanan dari usus kecil melewati bagian sekum, dimana air dan elektrolit yang diserap. Sisa
makanan yang tidak tercerna (atau limbah) ditransfer ke kolon asendens dulu, lalu ke usus besar
arah melintang dan kolon sigmoid. Limbah dari kolon sigmoid dipindahkan ke rektum, di mana
disimpan sampai saat buang air besar. Akhirnya, limbah dilewatkan sebagai tinja melalui anus.

Usus besar juga dikenal sebagai kolon. Ini dibagi menjadi asending, transversal dan bagian
27

Desending, masing-masing sekitar satu kaki panjangnya. Fungsi utama usus besar adalah untuk
Page

menyerap air dan untuk menyimpan, mengolah, dan menghilangkan residu berikut pencernaan dan
penyerapan. Masalah usus yang tersisa setelah air telah direklamasi dikenal sebagai tinja. Tinja
terdiri dari makanan non dicerna (seperti selulosa), miliaran bakteri kebanyakan tidak berbahaya,
pigmen empedu, dan bahan lainnya. Kotoran disimpan dalam rektum dan dikeluarkan melalui anus
untuk menyelesaikan proses pencernaan.

Fakta Sistem Pencernaan Manusia

Berikut adalah beberapa fakta tentang sistem pencernaan:

· Kita memproduksi hampir satu liter air liur setiap hari.

· Air liur adalah air 98% dan hanya 2% enzim.

· Panjang saluran pencernaan adalah sekitar 30 kaki.

· Makanan tetap di dalam perut selama hampir 2 sampai 3 jam.

· Usus halus hampir 20 meter.

· Makanan membutuhkan waktu hampir 4 jam untuk melakukan perjalanan melalui usus halus.

· Usus besar berukuran sampai dengan 5 meter panjangnya.

· Kita mengeluarkan bahan limbah padat melalui anus, ketika otot sphincter lapisan itu, rileks.

· Hati dan pankreas bukan merupakan bagian dari saluran pencernaan tetapi mereka membantu
dalam pencernaan dengan mensekresi enzim yang kuat.

Jadi, Anda dapat melihat bagaimana berbagai organ sistem pencernaan bekerja dalam koordinasi
satu sama lain untuk memecah makanan yang kita makan menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Sistem ini mendukung penyerapan nutrisi penting oleh sel-sel tubuh kita. Berfungsinya sistem
pencernaan sangat penting bagi kesehatan pencernaan dan kesehatan kita secara keseluruhan.

Tempat Absorpsi

Selain kelarutan dan pH, kecepatan absorpsi obat juga dipengaruhi oleh dimana obat tersebut
diabsorsi. Kecepatan absorpsi obat semakin cepat jika luas permukaan membran semakin luas, dan
bertambah lambat ketika mambran tersebut semakin tebal.

Kita ambil contoh obat oral. Obat oral sebagian besar diabsorpsi di usus halus, karena di usus halus
memiliki membran luas permukaan terluas daripada di lambung yang hanya memiliki luas
permukaan yang sempit. Selain itu pada usus halus jaringan epithelnya tipis sehingga lebih mudah
digunakan untuk menyerap obat daripada menembus membran kulit yang berlapis (bayangkan
28

dikulit harus melalui epidermis, endodermis, dan lain sebagainya terlebih dahulu).
Page
Kelarutan

Seperti yang pernah kita bahas, agar bisa diabsorpsi obat harus melarut terlebih dahulu di tempat
absorpsi. Sehingga kecepatan melarut obat akan sangat menentukan seberapa cepat ia akan
diabsorpsi ke dalam sirkulasi sistemik. Maka dari itu obat dalam bentuk larutan adalah obat yang
paling cepat untuk diabsorspi. Hal ini dikarenan obat dalam bentuk larutan sendiri sudah melarut
sehingga lebih mudah untuk diabsorpsi daripada sediaan lain seperti serbuk, tablet, dan sebagainya
yang perlu waktu untuk melarut pada tempat absorpsi. Untuk itu, sebaiknya sediaan obat padat
diminum dengan cairan yang cukup untuk membantu mempercepat kelarutan obat.

pH

Selain dari kecepatan melarut, kecapatan absorpsi obat juga dipengaruhi oleh pH, baik pH tempat
obat melarut maupun pH dari obat itu sendiri. Ketika obat belum masuk ke dalam tubuh kebanyakan
bentuknya adalah non ionik, dan ketika obat itu masuk ke dalam tubuh dan melarut dalam cairan
tubuh, si obat tadi yang awalnya tak terion bisa berubah menjadi senyawa yang terion. Hal ini
dikarenakan terdpata perbedaan pH dari obat dengan tubuh.

Misalnya saja ada obat basa lemah yang masuk tubuh. Begitu obat tersebut masuk ke dalam
lambung, maka obat tersebut akan terionisasi karena lambung mempunyai suasana asam. Mari kita
ingat-ingat kembali saja pelajaran kimia SMA, jika ada dua senyawa satunya basa satunya asam
maka nantinya akan terjadi reaksi. Hal ini berbeda jika senyawa itu sama-sama asam atau sama-
sama basa, mungkin terjadi reaksi perubahan, tetapi tidak sedrastis kalau beda pH CMIIW (Correct
Me If I Wrong).

Seperti yang kita ketahui bahwa struktur dari membran sel tubuh kita sebagian besar adalah lemak,
dan kebetulan sekali obat yang relatif tak terionkan (karena menurut saya pastilah ada sedikit yang
terionkan) akan lebih mudah menembus membran sel sehingga bisa diabsorpsi oleh tubuh.

Sebagai contoh kita ambil saja aspirin yang bersifat asam. Aspirin ini nantinya akan lebih mudah
menembus membran lambung yang asam daripada menembus dinding usus halus. Hal ini
dikarenakan ketika di lambung, aspirin relatif tak terionkan sehingga lebih mudah untuk diabsorpsi
membran sel di lambung. Sedangkan obat-obat basa lemah akan lebih mudah diabsorpsi di usus
halus karena di usus halus relatif tidak terionisasi.

Transformasi Asksi dari Morfin

Morfin merupakan obat analgesik yang termasuk dalam golongan opioid. Morfin bekerja dengan
cara mengikat reseptor opioid yaitu Mu atau yang biasa disebut MOR (Mu Opioid Reseptor). Morfin
bersifat agonis karena morfin bekerja dengan cara mengaktivasi reseptor Mu yang terdapat pada
sistem syaraf pusat.
29

Berawal dari terjadinya nyeri hebat atau nyeri dalaman dimana rasa nyeri terjadi akibat adanya
kerusakan pada jaringan maupun sel-sel dalam tubuh sehingga merangsang pelepasan
Page

neurotransmiter nyeri oleh sistem syaraf pusat. Morfin yang merupakan obat analgesik narkotik
bekerja dengan 2 mekanisme diantaranya menutup kanal ion Ca2+ dan menghambat pelepasan
substansi P.

Morfin berikatan dengan reseptor Mu opioid lalu dihubungkan dengan protein G yang secara
langsung mempengaruhi saluran K+ dan Ca2+. Pada keadaan normal protein G yang memiliki GDP
yang mengikat sub unit α, β, γ dalam kondisi istirahat atau tidak aktif. Namun saat opioid
berinteraksi dengan reseptornya, sub unit GDP terdisosiasi dan berubah menjadi GTP dengan
mekanisme perubahan konformasi. GTP ini aka mendisosiasi subunit α sehingga terikat padanya.
GTP yang terikat pada subunit α ini memerintahkan sel saraf untuk menurunkan aktifitas listriknya
dengan meningkatkan pemasukan K+ dan menghambat pemasukan Ca2+. Dengan terikatnya GTP
pada sub unit α juga dapat menghambat terbentuknya enzim adenilat siklase. Enzim ini merupakan
enzim yang berperan sebagaimessenger pada penyampaian pesan untuk sel saraf. Jika pembentukan
enzim adenilat siklase dihambat maka pembentukan substansi P yang merupakan neurotransmiter
nyeri juga dihambat, sehingga rasa sakitnya berkurang. Demikianlah morfin bekerja, dengan kedua
hal inilah maka morfin akan menurunkan aktivitas listrik saraf dan menurunkan pelepasan
neurotransmiter nyeri.

Menurut Beckett and Casy terdapat 3 sisi interaksi antara morfin dengan reseptor opioid yaitu:

1. Struktur bidang datar yang mengikat cincin aromatik morfin melalui interaksi hidrofobik.

2. Sisi anionik yang berikatan dengan sisi kationik morfin.

3. Lubang yang sesuai untuk rantai –CH2-CH2- dari proyeksi cincin piperidin..

Dalam pengobatan klinis, morfin dianggap sebagai standar emas, atau patokan, dari analgesik
digunakan untuk meringankan penderitaan berat atau sakit dan penderitaan . Seperti opioid lain,
misalnya oksikodon (OxyContin, Percocet, Percodan), hidromorfon (Dilaudid, Palladone), dan
diacetylmorphine ( heroin ), morfin langsung mempengaruhi pada sistem saraf pusat (SSP) untuk
meringankan rasa sakit . Morfin memiliki potensi tinggi untuk kecanduan , toleransi dan psikologis
ketergantungan berkembang dengan cepat, meskipun Fisiologis ketergantungan mungkin
membutuhkan beberapa bulan untuk berkembang.

Jadi, morfin merupakan Alkaloid Tirosin. Morfin adalah alkaloid utama dalam opium dan berfungsi
sebagai prototipe candu analgesik dan narkotika. Morfin memiliki sifat meliputi induksi analgesia
atau pembiusan. Efek morfin terjadi pada susunan syaraf pusat dan organ yang mengandung otot
polos. Morfin tidak dapat menembus kulit utuh, tetapi dapat menembus kulit yang luka. Morfin dan
opioid lain terutama diidentifikasikan untuk meredakan atau menghilangkan nyeri hebat yang tidak
dapat diobati dengan analgesik non-opioid.
30
Page
sistem pencernaan

SISTEM PENCERNAAN

Pengertian Sistem Pencernaan Manusia

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran
yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh
organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh
tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.
Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Proses pencernaan secara mekanik: Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau
kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan
mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.

2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis): Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang
kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia
yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses
pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat
pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan.
Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar
pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-
kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan
pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran
pencernaan makanan pada manusia

Saluran Pencernaan Manusia

Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan,
penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus.
Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai
dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung(ventrikulus), usus
halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
31
Page
Saluran pencernaan manusia

1. Mulut

Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat
yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam
rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di
dalam mulut, yaitu :

a. Gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini
memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat
dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham
belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi
(kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang tampak
dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk
seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris
dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan
dengan fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti
pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan
datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi yang
terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian seperti pada gambar
berikut ini.
32
Page
Bagian-bagian gigi

Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi. Tulang gigi,
tersusun atas zatdentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat
serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa
sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf.

b. Lidah

Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong
makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat
merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan
direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:

1. Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan

2. Rasa manis —–> lidah bagian ujung

3. Rasa asam —–> lidah bagian samping

4. Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.
33
Page
Letak kepekaan lidah terhadap rasa

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah
merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang
banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas
pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang
disebut papila

c. Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut
ada 3 pasang, yaitu :

1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.

2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.

3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.
34
Page
Kelenjar ludah di dalam mulut

Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar submandibularis dan
kelenjar sublingualismenghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk
memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan
sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin,
asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah
makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana
(maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan
baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.

2. Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan


lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut
menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.

Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk
ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot
yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak
peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk
ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Gerak peristalsis dalam kerongkongan


35

Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal
Page

kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut
kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai
kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja
otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).

3. Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut
sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak
berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung
dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak danpilorus terdapat klep atau sfingter yang
mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada
gambar berikut ini

Struktur lambung

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot
tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan baik dan
bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung
berbentuk seperti bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai
kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir
(musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena
banyak mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau
bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah
proteinmenjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein)
yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam
lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.

Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin yang
36

berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk.
Page

Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus
menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung
berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin
kita pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu
disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
berikut.

Gerak mengaduk pada lambung

Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan berserat
bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit keluar menuju usus
dua belas jari melalui sfingter pilorus.

4. Usus Halus

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya
proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :

1. Usus dua belas jari (duodenum)

2. Usus kosong (jejenum)

3. Usus penyerap (ileum)

Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas
menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
37

1. Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula
lebih sederhana (maltosa).
Page
2. Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

3. Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah
protein danpepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.

Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu
dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam
empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat
warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang
telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada gambar berikut.

Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.

Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang
mengandung enzim-enzim sebagai berikut :

1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.

2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.

5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.


38
Page
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim
pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol,
serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan
karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan
berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk
glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk
asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh
usus halus. Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Penampang Usus Halus Manusia

Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili (Lihat gambar
diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat
terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe
(pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel
dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam
amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh
darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian
diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan
yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan
terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh
kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke
darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D,
E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-
39

vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai
akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus
Page

besar.
5. Usus Besar

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke
usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini
membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa
makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air
merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari
usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Struktur usus besar

Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam.
Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di dorong
secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan
peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).

6. Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter
rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2,
yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu
dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus
dan kontraksi kolon
40
Page
Struktur anus

Fungsi Dari Setiap Bagian Sistem Pencernaan

1. Mulut

Ini organ yang bertanggung jawab untuk memulai pencernaan adalah mulut. Selama berada di
mulut, gigi mengunyah makanan menjadi potongan kecil, yang dicampur dengan air liur yang
dikeluarkan oleh kelenjar ludah. Air liur mengandung enzim amilase dan lainnya yang bersama-sama
melakukan pencernaan makanan secara parsial.

a. Rongga mulut (cavum oris)

Pada rongga mulut makanan mulai dicerna secara mekanik dan kimiawi. Adapun alat
kelenjar di dalam rongga mulut adalah gigi, lidah, dan kelenjar ludah.

1) Gigi (dentes)

Pada manusia gigi pertama kali tumbuh pada usia 6 bulan yang disebut gigi susu (dens lakteus) dan
disusul dengan gigi sulung (dens desidui). Gigi berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanis
dan untuk membantu berbicara.

Gigi manusia tertanam pada rahang dan terlindung oleh gusi. Adapun bagian-bagian gigi sebagai
berikut:

a) Mahkota gigi (korona), bagian yang nampak dari luar

b) Leher gigi (kolum), bagian yang terlindung gusi


41

c) Akar gigi (radiks), bagian yang tertanam di dalam rahang


Page
Apabila gigi disayat memanjang akan terlihat bagian-bagian berikut:

a) Email, bagian terluar dan terkeras

b) Tulang gigi, tersusun atas zat dentin, dan saraf pembuluh darah (pulpa), serabut saraf, dan
pembuluh darah.

c) Semen, pelapis tulang gigi yang masuk ke dalam rahang.


Secara umum dari bentuk dan letaknya, gigi dibedakan menjadi empat macam, yaitu gigi seri, (dens
insivus), I, gigi taring (dens caninus) = C, gigi geraham dean (pre molare) = P, dan gigi geraham
belakang (molare) = M

2) Lidah (lingua)

Lidah tersusun atas otot serat lintang dengan permukaan tidak rata dan terdapat tonjolan (papila
pengecap).

Fungsi lidah yaitu

a) Membantu mengaduk makanan didala rongga mulut

b) Membantu membersihkan mulut

c) Membantu bersuara

d) Membantu mendorong makanan pada waktu penelanan

e) Sebagai indera pengecap

3) Kelenjar ludah (glandula saliva)

Di dalam rongga mulut terdapat tiga pasang kelenjar ludah.

a) Glandula parotis, berbentuk air yang terdapat dibawah telinga

b) Glandula submasilaris, berbentuk air dan lendir yang terdapat pada rahang bawah

c) Glandula sublingualis, berbentuk air dan lendir yang terdapat di bawah lidah.

Kelenjar ludah berfungsi untuk

a) Memudahkan penelanan dan pencernaan makanan (melarutkan makanan)

b) Mencernakan makanan secara kimiawi


42

c) Melindungi selaput rongga mulut dari panas, dingin, asam, dan basa.
Page
Air ludah mengandung enzim ptialin yang berfungsi untuk mencegah amilum menjadi maltosa, dan
bekerja pada lingkungan netral (pH7).

Dalam tubuh manusia, mulut (rongga mulut) adalah organ khusus untuk menerima makanan
dan memecah massa organik besar. Di mulut, makanan diubah secara mekanis dengan menggigit
dan mengunyah. Manusia memiliki empat jenis gigi: gigi seri adalah gigi berbentuk pahat di depan
mulut untuk menggigit, gigi taring yang menunjukkan gigi untuk merobek, dan gigi graham untuk
menggiling menghancurkan makanan.

Di mulut, makanan dibasahi oleh air liur, cairan lengket yang mengikat partikel makanan
bersama-sama menjadi massa lembut. Tiga pasang kelenjar ludah-kelenjar parotis, kelenjar
submaxillary, dan kelenjar sublingual -mensekresi air liur ke dalam mulut. Air liur mengandung enzim
yang disebut amilase, yang mencerna molekul pati menjadi molekul yang lebih kecil dari maltosa
disakarida.

Selama mengunyah, lidah menggerakan makanan dan dan memanipulasi itu menjadi massa disebut
bolus. Bolus didorong kembali ke dalam faring (tenggorokan) dan dipaksa melalui pembukaan ke
kerongkongan.

2. Faring

Bagian atas pada kerongkongan disebut tekak (faring) yang merupakan pertemuan antara
saluran pernapasan di depan (nasofaring) dan saluran pencernaan di belakang (orofaring) yang
ditutup oleh epiglotis. Juga dikenal sebagai tenggorokan, faring adalah sebagian kecil dari sistem
pencernaan yang terletak antara mulut dan kerongkongan (di belakang hidung). Dari mulut,
makanan dicerna saat didorong, tertelan dan pindah ke kerongkongan melalui faring.

3. Esofagus

Makanan dari faring dilewatkan melalui kerongkongan dan kemudian ke perut dengan
gerakan peristaltik (kontraksi berirama lambat dan relaksasi otot-otot kerongkongan). Pada ujung
distal esofagus, terletak lower esophageal sphincter (LES) yang mencegah makanan dari lambung
kembali ke kerongkongan.

Kerongkongan adalah tabung berotot berdinding tebal terletak di belakang tenggorokan yang
memanjang melalui leher dan dada ke perut. Ini bolus makanan bergerak melalui kerongkongan
dengan gerakan peristaltik: serangkaian kontraksi ritmis otot yang mendorong bolus bersama.
Kontraksi dibantu oleh tarikan gravitasi.

4. Lambung
43
Page
Kerongkongan bergabung dengan lambung pada titik tepat di bawah diafragma. Sebuah katup
seperti cincin otot yang disebut sphincter jantung mengelilingi pembukaan ke perut. Sphincter rileks
saat bolus melewati dan kemudian dengan cepat menutup.

Lambung merupakan kantong kantong yang dapat membesar terletak tinggi di rongga perut. Lapisan
kontraksi otot lambung pada bolus makanan dengan cairan lambung untuk membentuk cairan pekat
yang disebut chyme.

Partikel makanan dicerna sebagian dari kerongkongan diterima oleh lambung, di mana mereka
disimpan dan dicerna. Lambung mensekresi asam cairan pencernaan (sekitar 2,8 liter per hari) untuk
bahan kimia yang memecah partikel makanan. Otot-otot tebal perut juga mengaduk makanan yang
tepat untuk memungkinkan pencampuran dengan cairan pencernaan.

Perut menyimpan makanan dan mempersiapkan untuk pencernaan lebih lanjut. Selain itu, perut
berperan dalam pencernaan protein. Kelenjar lambung disebut sel utama mensekresikan
pepsinogen. Pepsinogen diubah menjadi enzim pepsin dengan adanya asam klorida. Asam klorida
disekresikan oleh sel parietal di lapisan perut. Pepsin kemudian mencerna protein besar menjadi
protein yang lebih kecil yang disebut peptida. Untuk melindungi lapisan perut dari asam, ketiga jenis
sel mengeluarkan lendir yang melapisi rongga perut. Kelebihan asam karena kegagalan lendir dapat
menyebabkan maag.

5. Usus halus

Setelah makanan dicampur dan dicerna dalam perut, itu dipindahkan ke usus kecil (sekitar 20
meter) untuk pencernaan lebih lanjut. Terdiri duodenum, jejunum, dan ileum, usus kecil adalah
bagian dari sistem pencernaan yang menyerap nutrisi dari makanan yang dicerna. Enzim-enzim
pencernaan disekresi oleh lapisan usus kecil bersama dengan empedu (diproduksi oleh hati) dan
enzim pankreas sepenuhnya membantu pencernaan lebih lanjut makanan.

Campuran pekat yang disebut chyme menyembur dari perut melalui sfingter ke dalam usus
kecil. Usus halus orang dewasa dengan panjang sekitar 23 kaki dan dibagi menjadi tiga bagian:
pertama 10 sampai 12 inci membentuk duodenum, 10 meter berikutnya membentuk jejunum, dan
terakhir 12 meter membentuk ileum. Permukaan dalam usus kecil berisi banyak proyeksi seperti jari
yang disebut vili. Setiap villus memiliki proyeksi sel yang disebut mikrovili untuk meningkatkan luas
permukaan.

Kebanyakan pencernaan kimia terjadi di duodenum. Di wilayah ini, enzim mencerna nutrisi ke
dalam bentuk yang lebih sederhana yang dapat diserap. Enzim usus yang dilengkapi oleh enzim dari
pankreas, besar, organ kelenjar tergeletak di dekat perut. Selain itu, empedu memasuki usus kecil
dari kandung empedu untuk membantu pencernaan lemak.

Enzim pencernaan berfungsi dalam pencernaan karbohidrat termasuk amilase (untuk tepung),
maltase (untuk maltosa), sukrase (untuk sukrosa) dan laktase (untuk laktosa). Untuk lemak, enzim
44

yang utama adalah lipase. Sebelum enzim ini dapat bertindak, butiran besar lemak harus dipecah
menjadi tetesan kecil dengan empedu. Empedu merupakan campuran garam, pigmen, dan
Page
kolesterol yang diproduksi oleh hati dan disimpan dalam kantung empedu, struktur seperti kantong
di bawah hati.

Pencernaan protein dilakukan dengan beberapa enzim, termasuk dua enzim-enzim pankreas:
tripsin dan kimotripsin. Peptida yang rusak menjadi peptida yang lebih kecil, dan peptidase
mengurangi enzim untuk asam amino. Nuclease asam nukleat mencerna menjadi nukleotida di usus
kecil juga.

Sebagian besar penyerapan di usus kecil terjadi dalam jejunum. Produk pencernaan
memasuki sel dari vili, bergerak melintasi sel, lalu masukkan pembuluh darah yang disebut kapiler.
Difusi menyumbang pergerakan banyak nutrisi, tapi transportasi aktif bertanggung jawab untuk
pergerakan glukosa dan asam amino. Produk melewati pencernaan lemak sebagai tetesan kecil
lemak menjadi lakteal, yang merupakan cabang dari sistem limfatik.

Penyerapan selesai di bagian akhir dari usus kecil, ileum. Zat yang belum dicerna atau diserap
kemudian masuk ke dalam usus besar.

6. Hati dan Pankreas

Hati adalah organ vital yang mengeluarkan air empedu untuk pencernaan lemak. Empedu dari
hati disimpan dalam kantong empedu (struktur seperti kantung kecil) dan kemudian dilepaskan ke
usus kecil. Demikian juga, pankreas juga merupakan organ terkait pencernaan yang menghasilkan
campuran enzim untuk pencernaan karbohidrat, lemak dan protein.

Hati memiliki fungsi penting dalam pengolahan produk-produk dari pencernaan manusia.
Sebagai contoh, sel-sel hati menghilangkan kelebihan glukosa dari aliran darah dan mengubah
glukosa menjadi polimer yang disebut glikogen untuk disimpan.

Hati juga berfungsi dalam metabolisme asam amino. Dalam proses yang disebut deaminasi,
itu mengkonversi beberapa asam amino menjadi senyawa yang dapat digunakan dalam metabolisme
energi. Dengan demikian, hati menghilangkan gugus amino dari asam amino dan menggunakan
kelompok amino untuk memproduksi urea. Urea dikeluarkan dari tubuh dalam urin. Lemak diproses
menjadi dua-unit karbon yang dapat memasuki siklus Krebs untuk metabolisme energi. Hati juga
menyimpan vitamin dan mineral, bentuk banyak protein darah, mensintesis kolesterol, dan
menghasilkan empedu untuk pencernaan lemak.

7. Usus Besar

Usus kecil bergabung dengan usus besar pada perut bagian kanan bawah tubuh. Kedua organ
bertemu di kantung buta disebut sekum dan proses seperti jari kecil yang disebut usus buntu. Ahli
biologi evolusi percaya sekum dan usus buntu merupakan sisa-sisa organ yang lebih besar yang
mungkin telah fungsional dalam nenek moyang manusia.
45

Usus besar (sekitar 5 meter) terdiri dari bagian yang berbeda – sekum, usus besar, usus buntu
Page

dan rektum. Makanan dari usus kecil melewati bagian sekum, dimana air dan elektrolit yang diserap.
Sisa makanan yang tidak tercerna (atau limbah) ditransfer ke kolon asendens dulu, lalu ke usus besar
arah melintang dan kolon sigmoid. Limbah dari kolon sigmoid dipindahkan ke rektum, di mana
disimpan sampai saat buang air besar. Akhirnya, limbah dilewatkan sebagai tinja melalui anus.

Usus besar juga dikenal sebagai kolon. Ini dibagi menjadi asending, transversal dan bagian
Desending, masing-masing sekitar satu kaki panjangnya. Fungsi utama usus besar adalah untuk
menyerap air dan untuk menyimpan, mengolah, dan menghilangkan residu berikut pencernaan dan
penyerapan. Masalah usus yang tersisa setelah air telah direklamasi dikenal sebagai tinja. Tinja
terdiri dari makanan non dicerna (seperti selulosa), miliaran bakteri kebanyakan tidak berbahaya,
pigmen empedu, dan bahan lainnya. Kotoran disimpan dalam rektum dan dikeluarkan melalui anus
untuk menyelesaikan proses pencernaan.

Absorbsi Sediaan Oral (Suspensi Antasida)

Antasida (senyawa magnesium, aluminium, dan bismut, hidrotalsit, kalsium karbonat, Na-
bikarbonat). Antasida adalah obat yang menetralkan asam lambung sehingga efektifitasnya
bergantung pada kapasitas penetralan dari antasida tersebut. Kapasitas penetralan (dalam
miliequivalen) adalah mEq HCl yang dibutuhkan untuk memepertahankan suspensi antasida pada pH
3,5 selama 10 menit secara in vitro. Peningkatan pH cairan gastric dari 1,3 ke 2,3 terjadi penetralan
sebesar 90% dan peningkatan ke pH 3,3 terjadi penetralan sebesar 99% asam lambung.
Antasida ideal adalah yang memiliki kapasitas penetralan yang besar, juga memiliki durasi kerja yang
panjang dan tidak menyebabkan efek lokal maupun sistemik yang merugikan.
Antasida dapat meningkatkan pH cairan lambung sampai pH 4, dan menghambat aktifitas proteolitik
dari pepsin. Antasida tidak melapisi dinding mukosa namun memiliki efek adstringen. Secara kimia
antasida merupakan basa lemah yang bereaksi dengan asam lambung membentuk garam dan air.
Antasida juga dapat menstimulasi sintesis prostaglandin. Secara umum antasida dapat dibagi
menjadi dua golongan yaitu antasid sistemik dan non sistemik. Seluruh antasida dapat digunakan
untuk terapi tukak duodenum dan terbukti efektif untuk tukak lambung akut.

· Antasida sistemik, diabsorpsi dalam usus halus sehingga dapat menyebabkan urin bersifat
alkali. Untuk keadaan pasien dengan gangguan ginjal, dapat terjadi alkalosis metabolik sehingga saat
ini penggunaannya sudah jarang. Contoh antasida sistemik adalah Natrium bikarbonat
(NaHCO3). Antasida non sistemik, tidak diabsorpsi dalam usus sehingga tidak menimbulkan alkalosis
metabolik. Salah satunya adalah Magnesium [Mg(OH)2], Aluminium [(Al(OH)3], Kalsium (CaCO3),
Magnesium trisilikat (Mg2Si3O8nH2O), Magaldrat. Mg(OH)2 memiliki efek netralisasi yang lebih
lama dibandingkan NaHCO3 atau CaCO3, sedangakan Magnesium trisilikat, Al(OH)3 dan Aluminium
fosfat memiliki aktivitas antasid yang lemah.

Penggunaannya bermacam-macam, selain pada tukak lambung-usus, juga pada indigesti pada
refluks oesophagitis ringan, dan pada gastritis. Obat ini dapat mengurangi rasa nyeri di lambung
dengan cepat (dalam beberapa menit). Efeknya bertahan 20-60 menit bila diminum pada perut
46

kosong dan sampai 3 jam bila diminum 1 jam sesudah makan. Makanan dengan daya mengikat asam
Page

(susu) sama efektifnyaterhadapnyeri.


Transformasi Aksi Dari Morfin

Konsentrasi antara 0,7% dan 2,5% .kebanyakan kodein yang digunakan di amerika serikat,di
proses dari morfin melalui proses metilasi , kodein adalah sejenis obat golongan opiat yang di
gunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat.batuk(antitusiv) dan diare .kodein merupakan
prodrug karena di saluran pencernaan kodein diubah menjadi bentuk aktifnya morfin dan kodeina-6-
glukloronida.sekitar 5-10% kodein akan diubah menjadi morfin,sedangakan sisanya akan menjadi
bentuk bebas atau terkonjugasi dan membentuk kodeina 6-glukoronida 70%. Norkodeina (10%),
hidromorfona ( 1% ).pada biosintesin kodeina,kodein yang terkonsumsi akan teraaktifitasi oleh
enzim di dalam hati menjadi morfin ,sebelum mengalami proses glufuronidasi,sebuah
mekanisme detoksifikasi bagi kenobiotik .walau bagaimanapun morfin tersebut tidak dapat di
gunakan,mengingat 90% kodein yang di ambil akan di musnakan dalam usus halus(rembesan dari
hati) sebelum berhasil memasuki peredaran darah.oleh itu kodein seolah-oleh tidak berpengaru atas
penggunanya,namun efek samping seperti analgesik,sedasi dan kemurungan pernafasan masih
terasa.
47
Page

Anda mungkin juga menyukai