Anda di halaman 1dari 3

4.

1 Hasil
4.1.1 Suhu (dalam bentuk tabel dan grafik) dibandingkan antar perlakuan
Tabel 1. Suhu Kompos Perkelompok

Data Suhu Kompos perkelompok (oC)


No
L1 L2 E1 E2 K1 K2 R1 R2 S1 S2

1 26,4 24,75 27 28,6 34,8 43,4 28,2 28,2 27,6 27,8

2 27,4 31 46 39,4 40,2 38,2 41,5 56,8 41 43

3 28,9 32,8 38,2 34,4 45,2 41 40 55,4 45,2 42,8

4 32 35 37,2 29,8 50,6 40,2 35,6 39,6 38,2 40,4

5 33,8 31,4 36,6 30,6 54,4 42,8 29,6 37,6 34,8 35,2

6 35,6 33 28,4 29,6 46,4 45,6 26,7 32,2 34 29,6

7 31,6 31,6 30 29,8 40,2 37,2 30 28,4 32 30,8

8 30,28 32 32,2 29 34,2 32,2 29,2 29 31,8 28,6

9 29,2 32,6 29,8 31 34,8 29,8 27 29 27,2 30,4

10 27,86 30,2 28,2 32 34 29,2 28 - 28,8 27,4

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa suhu kompos dari tiap perlakuan
bervariasi. Pada kelompok L1 suhu terendah terdapat pada pengamatan ke-1 yaitu
26,4oC dan suhu tertinggi terdapat pada pengamatan ke-6 yaitu 35,6oC. Pada
kelompok L2 suhu terendah terdapat pada pengamatan ke-1 24,75oC dan suhu
tertinggi terdapat pada pengamatan ke-4 yaitu 35oC. Pada kelompok E1 suhu
terendah terdapat pada pengamatan ke-1 yaitu 27oC dan pengamatan tertinggi
terdapat pada pengamatan ke-2 yaitu 46oC. Pada kelompok E2 suhu terendah
terdapat pada pengamatan ke-1 yaitu 28,6oC dan suhu tertinggi terdapat pada
pengamatan ke-2 yaitu 39,4oC. Pada kelompok K1 suhu terendah terdapat pada
pengamatan ke-10 yaitu 34oC dan suhu tertinggi terdapat pada pengamatan ke-5
yaitu 54,4oC. Pada kelompok K2 suhu terendah terdapat pada pengamatan ke-10
yaitu 29,2oC dan suhu tertinggi terdapat pada pengamatan ke 6 yaitu 45,6 oC. Pada
kelompok R1 suhu terendah terdapat pada pengamatan ke-6 yaitu 26,7oC dan suhu
tertinggi terdapat pada pengamatan ke-2 yaitu 41,5oC. Pada kelompok R2 suhu
terendah terdapat pada pengamatan ke-1 yaitu 28,2oC dan tertinggi terdapat pada
pengamatan ke-2 yaitu 56,8o. Pada kelompok S1 suhu terendah terdapat pada
pengamatan ke-9 yaitu 27,2oC dan suhu tertinggi terdapat pada pengamatan ke-3
yaitu 45,2oC. Pada kelompok S2 suhu terendah terdapat pada pengamatan ke-10
yaitu 27,4oC dan suhu tertinggi terdapat pada pengamatan ke-3 yaitu 42,8oC.

Gambar 1. Grafik Perbandingan Suhu Kompos Perkelompok

Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa suhu tertingi terdapat pada
kelompok R2 dipengamatan ke-2 yaitu 56,8oC dan yang terendah terdapat pada
kelompok L2 dipengamatan ke-1 yaitu 24,75oC. Hal ini dikarenakan
mikroorganisme yang terdapat pada kompos tersebut sedang menguraikan bahan-
bahan yang ada pada kompos terbut sehingga suhu nya meningkat. Menurut Gaur
(1980) bahwa Timbunan bahan yang mengalami dekomposisi akan meningkat
suhunya hingga 65-70oC akibat terjadinya aktivitas biologi oleh mikroba perombak
bahan organik suhu kompos stabil yaitu sekitar 30-35oC.
Suhu akan mulai turun ketika volume kompos tersebut mulai turun akibat
proses kinerja mikroorganisme di kompos terebut. FAO (1980) menjelaskan bahwa
semakin tinggi volume timbunan dibanding permukaan, semakin besar pula isolasi
panas dan semakin mudah pula timbunan menjadi panas. Timbunan yang terlalu
dangkal akan kehilangan panas dengan cepat, karena bahan tidak cukup untuk
menahan panas dan menghindari pelepasannya.
Timbunan yang terlampau tinggi dapat mengakibatkan bahan memadat
karena berat bahan kompos itu sendiri. Hal tersebut akan mengakibatkan suhu
terlalu tinggi dan udara di dasar timbunan berkurang. Panas yang terlalu banyak
juga akan mengakibatkan terbunuhnya mikroba yang diinginkan. Haug (1980)
menjelaskan bahwa tinggi timbunan yang memenuhi syarat adalah sekitar 1,25-2
m. Pada waktu proses pembusukan berlangsung, pada timbunan material yang
tingginya 1,5 m akan menurun sampai kira-kira setinggi 1 atau 1,25 m.

Daftar Pustaka
FAO. 1980. Mechanized compost plant. Delhi. In Compost Technology. Project
Field Document No. 13.
Gaur, A.C. 1980. Rapid composting. In Compost Technology. Project Field
Document No. 13. Food and Agriculture Organization of The United
Nations.
Haug, R.T. 1980. Composting Engineering and Practices. Michigan: Ann Arbor
Science.

Anda mungkin juga menyukai