Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN TEORITIS VARISES ESFAGUS

B. Konsep Dasar Medik

1. Definisi
Varices adalah pelebaran pembuluh darah balik pada daerah
setempat akibat kelemahan dinding pembuluh darah karena
gangguan fisiologis pada pembuluh darah tersebut. Varises esofagus
adalah pelebaran vena-vena terutama padabagian 1/3 distal esofagus.

2. Anatomi Fisiologi
Esofagus adalah sebuah tabung berotot yang panjngnya 20-25cm, diatas mulai
dari farink sampai pintu masuk kardiak lambung bawah. Esofagus terletak di
belakang trakhea dan didepan tulang punggung . seteleh melalui thorax menembus
diagfrahma ,untul masuk kedalam abdomen dan menyambung dengan lambung
esofagus berdiding empat lapis, disebelah luar terdiri dari atas lapisan jaringan ikat
yang renggang, sebuah lapisan otot yang terdiri dari dua lapis serabut otot yang
satu berjalan longitudinal dan yang lain sirkuler , sebuah lapisan submukosa dan
yang paling dalam terdapat selaput lendir
Peranan Esofagus adalah mengantarkan makanan/minuman dari farink
kelambung pada keadaan istirahat antara dua proses menelan , esofagus tertutp
oleh kedua ujungnya oleh spingter esofagus atas dan bawah . spingter esofagus
atas berguna mencegah masuknya udara pada saat inspirasi, sedangkan spingter
bawah berguna untuk mencegah aliran balikcairan lambung ke esofgus.

Esofagus menerima suply darah dari dua sumber utama:


1. Vena gastrika sinistra (biasanya cabang langsung dari vena portal)
2. Vena gastrika lain yang pendek terbentuk dari tiga atau empat cabang alir vena
limpa.
Yang paling penting dari penampakan varises esofagus adalah pembuluh darah
yang melebar pada daerah esofagus bagian bawah dan dapat ditetukan bahwa
sebagian besar perdarahan varises esofagus berasal dari daerah ini , hanya sebagian
kecil perdarahan berasal dari varises esofagus bagian tengah, esofagus bagian atas
dan varises esofagus kardia/ varises fundus lambung

2. Etiologi
Perdarahan esofagus terjadi, karena pecahnya varises esofagusdapat disebabkan
oleh :
1. Dinding pecah karena menigginya tekanan intra varises akibat peninggian
tekanan porta (tori erupsi)
2. Timbulnya erosi pada dinding varises esofagus karena refluk asam lambung
kedalam esofagus atau karena gesekan -gesekan benda-benda keras (teori
erosi)

3. PATOFISIOLOGI
Varises esofagus merupakan slah satu komplikasi dari Sirosis hepatis yang
mengakibatkan kerusakan sel parencym hati.---- Degenerasi hati yang disebabkan
oleh gangguan metabolisme lipid ---- lipid berkumpul dalam rongga celuller yang
meluas dan menyebabkan peningkatan konsentrasi lipid ----- nekrosis, degenerasi,
fibrosis, ------ aliran darah melalui hepar terhambat ------ terbendung dalam vena
porta hepatica ------ tekanan vena porta meningkat ,drah yang berasal dari usus,
limfe, pangkreas terbendung sehingga ----- pembuluh darah kolateral
meningkat----- pembuluh darah esofagus menjadi lebar dan berkelok-kelok -----
VARISES ESOFAGUS .----Molekul molekul besar tidsk terangkut dalam rongga
abdomen --- tekanan osmotik ---- menarik air ----ACITES.

4. Klasifikasi
Klasifikasi tersebut dimaksudkan untuk menentukan tindakan lebih lanjut pada
Hipertensi Portal. Menurut Degradi, berdasarkan pemeriksaan
esofagoskopi dengan Edder Hufford Esofagoscop, maka maka
esofagus dapat dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu :
1) Tingkat I: dengan diameter 1 – 2 MM terdapat pada submukosa boleh dikata
susah dilihat, penonjolannyakedalam lumen hanya dapat dilihat setelah
dilakukan kompresi
2) Tingkat II: dengan diameter 2 – 3 MM masih terdapat disubmukosa, mulai
terlihat penonjolan disubmukosa tanpa kompresi
3) Tingkat III: dengan diameter 3 – 4 MM. Panjang dan sudah mulai terlihat
berkelok – kelok, terlihat penonjolan sebagian dengan jelas pada mukosa
lumen.
4) Tingkat IV: degan diameter 4 – 5 MM terlihat panjang berkelok – kelok
sebagian besar dari varises terlihat nyata pada mukosa lumen
5) Tingkat V: mempunyai diameter lebih dari 5 MM, dengan jelas sebagian besar
atau seluruh esofagus terliaht penonjolan seta berkelok-keloknya varises.

5. TANDA DAN GEJALA


Keluhan yang ditimbulkan oleh varises esofagus sendiri sebetulnya tidak ada ,
yang sering adalah: setelah timbulnya perforasi dan terjadi pendarahan masif
Hematemesis dan Melena .

6. Dagnostik Test
Endoscopy : untuk saluran pencernaan bagian atas dan untuk memperoleh
gambaran tentang keadaan esofagus , lambung dan duodenum

7. Therapi/pengelolaan Medik
 SB .TUBE ( Sengstaken Blakemore Tube)
Cara kerja ; menahan secara langsung pembuluh darah varises yang robek
dan berdarah. SB Tube mempunyai tiga lumen ; satu untuk balon lambung
supaya SBTube tidak meloncat keluar saat balon esofagus dikembangkan ,
satu untuk balon esofagus dan yang satulagi untuk memasukan obat, makanan
kedalam lambung, untuk gastric cooling atau bilas air es
 STE (Sclero therapi endoskopik)
Indikasi untuk pengobatan darurat guna untuk memulihkan pendarahan varises
esofagus utuk jangka panjang guna mencegah terjadinya pendarahan ulang.
 Ligasi: maksudnya untuk mengatasi pendarahan
 Transfusi darah

8. KOMPLIKASI
 Aspirasi pnemoni
 Hemorragik
 Syok
 Koma hematikum
 Kematian

C. Konsep Dasar Keperawatan


1. Pengkajian
a. Pola persepsi dan pengelolaan kesehatan
 Riwayat penyakit
 Penggunaan obat-obatan yang lama
 Kebiasaan minum alkohol
 Kebiasaan merokok
b. Pola nutrisi metabolik
 Gangguan GI: mual, muntah, berat badan turun, perut kembung akibat
gangguan metabolisme protein, karbhohidrat, lemak
 Kebiasaan makan tidak teratur
 Hematemessis
 Dehidrasi
 Demam
 Ikterik
3. Pola eliminasi
 Melena
d. Pola aktivitas dan latihan
 Distress pernafasan
 Perubahan tanda vital
 Sesak nafas
 Lemah
e. Pola tidur dan istirahat
 Tidak bisa tidur karena demam dan gelisah
f. Pola persepsi sensorik dan kognitif
 Nyeri epigastrik
g. pola perspsi dan konsep diri
 Denial
 Disorientsai
h. Pola peran hubungan dengan sesama
 Cenderung untuk menutup diri
i. pola reproduksi seksual
 Libido menurun
j. Pola mekanisme coping dan toleransi
 Kacau mental
 Gelisah
 Putus asa
 ansietas / cemas
k. Pola sistem nilai kepercayaan
 pandangan terhadap kematian

2. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
pemasukan yang kurang .
2. perubahan pola nafas berhubungan dengan penekanan diagfrahma
3. intoleransi aktifitas berhubungan dengan insufisiensi O2

3. Rencana Keperawatan
Anatomi Hati
Hati ialah organ yang terbesar dalam tubuh kita , dengan berat 1200—1500 gram. Pada
hati terdapat dua lobus yaitu lobus kiri dan kanan . Lobus kiri dipisahkan dengan lobus
kanan oleh ligamentum falsiforme. Pada bagian inferior terdapat fisura untuk ligamentum
teres , dan pada bagian posterior terdapat fisura untuk ligamentum ven.osun.
Hati mendapat aliran darah yang rangkap ,yakni vena porta membawa darah dari usus,
pankreas, dan dari limpa dan arteri hepatika mendapat darah dari arteri siliaka yang
memberi darah arteriel untuk hati .Pembuluh darah tersebut masuk ke hati melalui porta
hepatika yang kemudian dalam porta tersebut vena porta dan arteri hepatika bercabang
menjadi dua yakni kelobus kiri dan lobus kanan .

Anda mungkin juga menyukai