Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU ASEPTOR KB IMPLANT DENGAN


KENAIKAN BERAT BADAN DI PMB CICILIA JARMINI S.SiT.Keb

LEYANGAN KABUPATEN SEMARANG

DISUSUN OLEH:

CHIFDHI ZAKIYAH DAROJAT

040116A002

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2019
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan yang di hadapi bangsa indonesia sekarang ini adalah
masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB ).
Penyebab AKI di Indonesia adalah perdarahan, eklamsia dan infeksi. Perdarahan
merupakan penyebab kematian ibu tertinggi dan anemia menjadi salah satu faktor
resiko terjadinya perdarahan. Anemia meningkatkan resiko kematian pada saat
melahirkan, BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi,
keguguran dan meningkatkan resiko bayi lahir prematur (kemenkes,2015).
Prevalensi anemia ibu hamil di indonesia menurut World Health Organization
(WHO) tahun 2016 sebesar 42%. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar
37,1%, sedangkan kejadian anemia pada ibu hamil di Jawa Tebgah 2013 sebesar
78,9%.
Menurut Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016, jumlah kasus
kematian ibu pada Tahun 2016 sebanyak 602 kasus, mengalami penurunan
dibandingkan jumlah kasus kematian ibu pada tahun 2015 sebanyak 616. Demikian
Angka Kematian Ibu Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 111,16
per 100.000 KH pada Tahun 2015 menjadi 109,65 per 100.000 KH pada Tahun 2016.
Sedangkan penyebab kematian adalah perdarahan 33,22%diikuti hipertensi 27,08%,
kematian gangguan sytem peredarahn darah 13,29% dan terendah infeksi 4,82%,
dan penyebab lain-lain menyumbang 21,26%.
Menurut profil Kesehatan Kabupaten Semarang Tahun 2016 Angka kematian
Ibu tahun 2016 mengalami penurunanbila dibandingkan Tahun 2015. Bila di Tahun
2015 AKI sebesar 120,34 per 100.000 KH (17 kasus) maka diathun 2016 menjadi
103,39 per 100.000 KH (15 kasus). Adapun penyebab kematian pre-eklamsi 40% (6
kasus), perdarahan 20% (3kasus), gagal ginjal 6,6% (1 kasus), TB 6,6% (1 kasus), dan
community hidrocephal 6,6 (1 kasus).
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe di kecamatan dan puskesmas
wilayah Kabutan Semarang pada Tahun 2016 yaitu terdapat 11 Kecamatn /
Puskesmas yang dibwah targer cakupan dan 15 lainnya sudah mencapai target
cakupan, target cakupan ibu hamil yang mendapat tablet Fe di Kabupaten Semarang
adalah 86,5%. Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet Fe terendah dan belum
mencapai target cakupan di Kabupaten Semarang adalah Kecamatan Pringapus
(67,5). Kecamatn susukan (74,3%). Puskesmas jimbaran (79,8%). Kecamatan Bringin
(83,7%). Pukesmas Ungaran (83,5%). Kecamatan Bergas (84,5%). Puskesmas Getasan
(85,8%). Puskesmas Semowo (86,2) (Profil Kesehatan Kabupaten Semarang 2016).
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 12%. Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
kadar hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester 1 dan 111 atau kadar <10,5%
pada trimester 11(Fatmah,2011).
Kebutuhan zat besi pada saat kehamilan meningkat menjadi dua kali lipat
dibandingkan dengan sebelum hamil. Hal ini terjadi karena peningkatan volume
darah sebesar 50% sehingga dibutuhkan asupan makanan yang mengandung zat besi
tinggi . Namun zat besi dari makanan masih belum mencukupi sehingga diperlukan
suplemen tablet besi (Depkes,2010).
Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan terjadinya gangguan plasenta
seperti hipertropi, klasifikasi, dan infark, sehingga tetjadi gangguan akibat anemia.
Hal ini dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin, keguguran, kematian
janin dalam kandungan, prematuritas, dapat terjadi cacat bawaan (Marmi,2011).
Salah satu cara dalam mengatasi anemia adalah dengan suplemen Fe pada
ibu hamil. Namun pemberian Fe saja tidak cukup untuk mengatasi anemia ibu hamil.
Diperlukan tambahan asupan makanan yang tinggi Fe untuk memperoleh SDM.
Makanan yang tinggi Fe bisa didapat dari daging, hatim ikan, susu, yogurt, kacang-
kacangan, serta sayuran berwarna hijau (Wirakusumah,2007).
Upaya pencegahan telah dilakukan dengan pemberian tablet besi selama
kehamilan. Akan tetapi hasilnya belum memuaskan karena dalam kehamilan, terjadi
peningkatan absorpsi dan kebutuhan besi dimana total besi yang dibutuhkan adalah
sekitar 1000 mg. Kebutuhan yang tinggi dimana cadangan besi di tubuh kosong maka
hal ini tidak dapat optimal penyerapan tablet Fe. Oleh karena itu, suplemen besi
yang hanya diberikan waktu kehamilan tidak cukup untuk mencegah terjadinya
anemia defisiensi besi(Susiloningtyas, 2013).
Berdasarkan dari data diatas, angka kejadian Anemia relative tinggi, apabila
Anemia tidak segera ditangani maka akan terjadi komplikasi dan perdarahan pada
ibu maupun janin. Mengingat besarnya dampak buruk dari Anemia pada wanita
hamil dan janin, maka perlu perhatian khusus dan dengan Diagnosa yang cepat srta
penatalaksanaan yang tepat komplikasi dapat diatasi serta akan mendapatkan
penanganan yang lebih baik, sehingga penulis tertarik untuk melakukan studi kasusu
yang berjudul “ Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Anemia dengan Jus Jambu Biji
Merah di BPM Cecilia Jarmini S.SiT.Keb Leyangan Kabupaten Semarang.

Anda mungkin juga menyukai