NAMA KELOMPOK 4:
A. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi adalah suatu perkumpulan ang dilakukan oleh individu atau kelompok yang mempunyai
tujuan, cara pandang, dan cara kerja yang sama untuk secara bersama-sama mencapai tujuan yang
telah ditetapkan bersama-sama. Menurut (Mithzal,2009), organisasi adalah suatu unit yang
setidaknya terdiri dari 2 orang yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau sasaran
tertentu. Sedangkan menurut (Sutarto,1995), organisasi adalah kumpulan orang yang mempunyai
proses pembagian kerja dan sistem kerja sama.
Pada mulanya, Budi Uotomo bukan merupakan organisasi politik, ini terlihat pada saat diadakannya
Kongres yang pertama di Yogyakarta pada tanggal 3-5 Oktober 1908. Dalam kongres ynag dihadiri
oleh tujuh cabang Budi Utomo ini (Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya,
Ponorogo), melahirkan beberapak keputusan, yaitu :
Akan tetapi, dengan terpilihnya R.T.Tirokusumo sebagai ketua, maka sudah terjadi pergeseran
pimpinan dari generasi muda ke generasi tua. Hal ini memunculkan dua kelompok di Budi Utomo,
yaitu :
Pihak kanan, yang rata-rata terdiri dari golongan tua. Mereka menginginkan supaya
keanggotaan hanya dibatasi pada pelajar saja, tidak bergerak ke lapangan politik, dan
memfokuskan ke pelajaran sekolah saja.
Pihak kiri, yang kebanyakan golongan muda menginginkan supaya pergerakan meluas kea rah
kebangsaan yang demokratis, dan memperhatikan rakyat kecil, bukan kaum priyayi
saja. Adanya dua pihak yang bertentangan membuat posisi Budi Utomo semakin meredup.
Puncaknya, dr.Cipto Mangunkusumo yang mewakili kaum muda keluar dari keanggotaan.
Beberapa factor yang menyebabkan memudarnya Budi Utomo adalah karena Budi Utomo
cenderung mementingka golongan priyayi darpada rakyat umum, lebih mementingkan
kepentingan colonial daripada kepentingan Indonesia, dan menonjolnya kaum priyayi yang
lebih mengutamakan jabatan.Pada tahun 1935, Budi Utomo bergabung dengan organisasi Partai
Indonesia Raya (Perindra). Sejak saat itu, eksistensi Budi Utomo semakin turun. Akan tetapi,
Budi Utomo telah memiliki andil yang besar dalam mempelopori pergerakan nasional
Indonesia, maka sebab itu, tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
2. Sarekat Dagang Islam
Sarekat Dagang Islam dibentuk pada tahun 1911 oleh H.Samanhudi di Laweyan, Surakarta.
Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk memakmurkan pedagang-pedagang nusantar adi
bawah panji Islam agar mampu bersaing dengan pedagang-pedagang asing.
Latar belakang terbentuknya organisasi ini adalah karena H.Samanhudi melihat perlakuan tidak adil
dari pemerintah colonial Belanda terhadap pedagang pribumi. Para pedagang pribumi tidak
mendapat bantuan dari Belanda, sedangkan para pedagang Tionghoa mendapat bantuan pemerintah,
oleh karena itu, pedagang pribumi tidak mampu bersaing dan usahanya kurang berkembang.
Terbentuknya Sarekat Dagang Islam mendapat antusias yang sangat tinggi dari pedagang pribumi,
jadi dalam waktu yang tidak lama, berdirilah cabang-cabang Sarekat Dagang Islam di luar kota
Surakarta.
3. Sarekat Islam
Sarekat Islam merupakan bagian dari Sarekat dagang Islam. Awal mulanya, Sarekat
Dagang Islam memiliki ruang lingkup keanggotaan para pedagang saja. Akan tetapi, dengan
banyaknya antusiasme masyarakat pribumi untuk ikut bergabung, dank arena terkendala oleh
persyaratan yang harus seorang pedagang, maka diubahlah nama Sarekat Dagang Islam menjadi
Sarekat Islam pada tanggal 18 September 1912. Sarekat Islam didirikan oleh beberapa tokoh seperti
H.O.S.Cokroaminoto, Abdul Muis, dan Agus Salim.
SAREKAT ISLAM
Latar belakang timbulnya Sarekat Islam adalah :
Perlawanan kepada para pedagang asing
Perlakuan yang tidak adil dari pemerintah colonial Belanda
Membuat front melawan semua penghinaan kepada rakyat pribumi
Isyarat kepada umat Islam agar menunjukkan kekuatannya.
Pada tanggal 29 Maret 1913, para pemimpin SI mengadakan pertemuan dengan Gubernur jenderal
Idenburg untuk membahas suatu payung hokum yang menaungi Sarekat Islam. Akan tetapi,
Gubernur Jenderal Idenburg tidak memberikan naungan hukum untuk SI dibawah pimpinan
H.O.S.Cokroaminoto, malah SI cabang-cabang yang diberikan naungan hukum. Hal ini merupakan
taktik Belanda untuk memecah belah SI. Perpecahan pun mulai mincul di tubuh SI. Bermula dari
perbedaan paham antara Semaun yang memiliki paham Sosialis dengan H.O.S. Cokroaminoto yang
berpaham Kapitalisme. Menurut Semaun, bergandeng dengan kapitalis adalah haram. Dan pada
kongres SI tahun 1921, dibuatlah aturan bahwa anggota SI tidak boleh merangkap sebagai anggota
organisasi lain, terutama organisasi yang berpaham komunis. Akhirnya, SI pecah menjadi dua
bagian, yaitu :
SI merah, yang merupakan SI dibawah pimpinan Semaun yang berhaluan sosialis dan
komunis dan berpusat di Madiun, Jawa Timur. Terakhir, Si merah berubah nama menjadi
Sarekat Rakyat yang merupakan pendukung kuat Partai Komunis Indonesia (PKI).
SI putih, yaitu SI dibawah kepemimpinan H.O.SCokroaminoto, Agus Salim, dan
Suryopranoto yang berpusat di Yogyakarta. Dalam kongres di Madiun, SI putih berubah
nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). lalu pada kongres tahun 1927, PSI berubah nama
kembali menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
4. Indische Partij
Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh Douwes Dekker
(Setyabudi Danudirjo) bekerja sama dengan dr.Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat
(Ki Hajar Dewantara). Indische Partij merupakan organisasi pertama yang menanamkan wawasan
kebangsaan atau nasionalisme. Tujuannya pun sangat jelas, yaitu mengembangkan semangat
nasionalisme rakyat Indonesia, dan keanggotaannya pun terbuka bagi semua golongan tanpa
memandang suku, ras, dan agama.
Pada tanggal 19 November 1923, PKI mengadakan pemberontakan di daerah Jawa Barat, Jakarta,
Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Akan tetapi, dengan kondisi internal organisasi yang masih kacau
serta kondisi massa yang tidak siap, maka pemberontakan ini menjadi lading korban internal PKI
yang sangat banyak. PKI pun dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah kolonial.
Namun, tokoh-tokoh PKI tetap mengadakan propaganda-propaganda bagi rakyat demi melawan
pemerintah kolonial.
Namun, PPPKI tidak berlangsung lama dikarenakan oleh beberapa factor, seperti gaya
pergerakan masing-masing organisasi yang berbeda, kurangnya kontrol pusat terhadap aktivitas
daerah, dan masing-masing anggota lebih mementingkan kepentingan kelompoknya
9. Organisasi Keagamaan
Organisasi keagamaan yang pertama sekali berdiri adalah Muhammadiyah yang didirikan
oleh K.H.Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912. Selain Muhammadiyah, organisasi
lainnya yang muncul di Indonesia adalah :
o Jong Islamienten Bond, yang berdiri pada tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta
o Nadhlatul Ulama (NU), yang berdiri padatanggal 31 Januari 1926 di Surabaya,
Jawa Timur oleh K.H.Hasyim Muzadi
o Nadhlatul Wathan, yang berdiri tahun 1932 di Pacor, Lombok Timur
Sebenarnya, masih banyak organisasi-organisasi pergerakan nasional Indonesia yang tumbuh dan
berkembang. Mereka dengan gigih memperjuangkan semnagat nasionalisme kepada para
anggotanya. Organisasi tersebut seperti Partai Indonesia (Parindo), Partai Indonesia Raya
(Perindra), Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), Gabungan Politik Indonesia (GAPI), dan lain-lain.