Anda di halaman 1dari 7

Nama : Munaa Mufidah

NILAI :
Kelas : VII B

Tanggal : 14-01-2019

Ibu, malaikatku

Ibu, malaikatku Ibu…

Di sini kutulis cerita tentangmu

Nafas yang tak pernah terjerat dusta

Tekad yang tak koyak oleh masa

Seberapa pun sakitnya kau tetap penuh cinta Ibu…

Tanpa lelah kau layani kami

Dengan segenap rasa bangga dihati

Tak terbesit sejenak fikirkan lelahmu

Kau terus berjalan diantara duri-duri Ibu…

Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta

Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia

Selalu kuharapkan kau terus bersamaku

Dengan cinta berikan petuahmu Ibu..

Kaulah malaikatku

Penyembuh luka dalam kepedihan

Penghapus dahaga akan kasih sayang

Sampai kapanpun itu..

Aku akan tetap mencintaimu..

Oleh: Mosdalifah
Nama : Intan Linaldi
NILAI :
Kelas : VII G

Tanggal : 14-01-2019

Ibu, malaikatku

Ibu, malaikatku Ibu…

Di sini kutulis cerita tentangmu

Nafas yang tak pernah terjerat dusta

Tekad yang tak koyak oleh masa

Seberapa pun sakitnya kau tetap penuh cinta Ibu…

Tanpa lelah kau layani kami

Dengan segenap rasa bangga dihati

Tak terbesit sejenak fikirkan lelahmu

Kau terus berjalan diantara duri-duri Ibu…

Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta

Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia

Selalu kuharapkan kau terus bersamaku

Dengan cinta berikan petuahmu Ibu..

Kaulah malaikatku

Penyembuh luka dalam kepedihan

Penghapus dahaga akan kasih sayang

Sampai kapanpun itu..

Aku akan tetap mencintaimu..

Oleh: Mosdalifah
Nama : Eka Ramadani
NILAI :
Kelas : VII G

Tanggal : 14-01-2019

Menangislah Bunda

Bunda,
aku memang tak melihat,
hari di mana kau dilahirkan,
tetapi aku yakin,
hari itu pastilah hari yang indah,
langit memerah jambu,
awan berdesakan hendak turun,
mentari mengerlingkan mata,
sorepun tak ingin beranjak menjadi malam,
karena gembiranya dunia,
menyambut kehadiran wanita mulia.

Bunda, aku memang tak melihat,


hari di mana aku dilahirkan,
hari yang kau senyumi,
hari yang kutangisi,
hari yang tak pernah kunanti,
karena ketakutanku yang amat sangat,
tentang sebuah balas budi,
dan janji-janji bakti,
yang tak mungkin kupenuhi,
untuk mewujudkan harapanmu.

Bunda, aku masih bisa melihat senyummu,


kurang lebih, hampir sama seperti senyummu dulu,
ketika kau melahirkanku,
tetapi ijinkan aku bertanya,
bukankah bulan tak selamanya purnama?
dan embun pagi akan diteguk binatang melata,
akupun telah tak telanjang lagi,
karena berbaju tebal keangkuhan,
maka seyogyanya, menangislah bunda.

Oleh: Mosdalifah
Nama : Felisa Ramdhina
NILAI :
Kelas : VII G

Tanggal : 14-01-2019

Merindukanmu Ayah

Ayah dimana engkau berada


disini aku merindukanmu
menginginkan untuk berjumpa
merindukan akan belaianmu

Kasih sayangmu selalu ku rindu


engkau selalu hadir dimimpi
mimpi yang begitu nyata bagiku
menginginkan engkau untuk kembali

Aku selalu mengharapkan engkau hadir


menemani aku setiap hari
menemani masa pertumbuhanku ini

Aku tumbuh menjadi besar


tanpa engkau disisiku
tanpa engkau yang menemani hari-hariku

Setiap jejak langkahmu ku ikuti


Kemanapun kau pergi ku selalu menemani
ku tahu langkah demi langkah yang kau jejaki
Karena aku selalu berada disampingmu
Namun sekarang hanya langkahku
Jejak kaki mungil yang tak berteman

Sendiri melangkah ke depan


Tanpa jejakmu menemani jejakku
Namun ku tahu rencana Tuhan
Kita akan dipertemukan nanti
Ditempat yang lebih indah tentunya
Dan kita akan melangkah bersama lagi

Oleh : Fatkuryati
Nama : Siti Wulansari
NILAI :
Kelas : VII G

Tanggal : 14-01-2019

AYAH SEGALANYA UNTUKKU

Ayah..
Beribu kata telah kau ucapkan..
Beribu cinta tlah kau berikan ..
Beribu kasih telah kau curahkan..
Hanya untuk anak mu..

Ayah..
Kau ajarkan ku tentang kebaikan..
Kau tunjukan ku tentang arti cinta..
Kau jelaskan ku tentang makna kehidupan..
Dan kau mendidik ku dengan sungguh kasih sayang..

Ayah..
Betapa mulianya hati mu..
Kau korbankan segalanya demi anak mu..
Kau banting tulang hanya untuk anak mu..

Kini ku berjanji untuk semua kerja keras mu..


Ku berjanji untuk semua kasih sayang mu..
Dan ku berjanji untuk ketulusan hati mu..
Bahwa aku akan selalu menjaga mu..
Aku akan selalu menyayangi mu hingga akhir hiup ku..

Terima kasih ayah untuk semua kasih sayang mu..

Oleh : Uri Ayuni


Nama : Ririn Apriani
NILAI :
Kelas : VII F

Tanggal : 14-01-2019

Aku Cinta Ayah

Telah rapuh Tulang-tulangmu


Yang dahulu kau gunakan
Untuk memberikan kami sesuap nasi
Untuk menunaikan kewajibanmu sebagai kepala keluarga

Kini... Kau berdaya lagi melakukan semuanya


Kini... Kau hanya mampu memberikan kami nasehat
Kini... Kau hanya mampu mengucapkan do'a yang lurus untuk kami
Untuk... anak yang telah kau besarkan dengan kerja kerasmu

Ayah....
Air mata ini tak mampu membalas semuanya
Semua yang kau lakukan untuk hidup kami
Semua yang kau berikan kepada kami

Ayah...
Kasih sayangmu takkan mampu tergantikan orang lain
Perhatian yang kau berikan kepada kami takkan pernah kami lupakan
Walaupun terkadang kami tidak mengindahkan semua yang kau berikan
Terkadang kami tak pernah menghargai semua yang kau berikan

Ayah....
Kini kamilah yang harus melakukan semuanya
Kamilah yang harus membalas semuanya
Kamilah yang harus memperhatikan mu

Ayah....
Izinkanlah kami menjadi anak yang berbakti kepadamu
Anak yang tak melupakan kasih sayang mu
Izinkanlah kami tuk membahagiakanmu

Ayah...
Meskipun kami sadar
Itu semua tidak bisa membayar semua yang telah kau berikan
Dan kami sadar, Nyawapun tak mampu membalas semuanya

Terimakasih Ayah
Kini kami menjadi orang yang mampu berdiri
Kini kami mampu menjadi orang yang mandiri
Kini kami mampu menapaki hidup dengan do'a dan kasih sayangmu
Aku mencintaimu Ayah.

Oleh : Uri Ayuni


Nama : Tasah Sulistia Latifah
NILAI :
Kelas : VII G

Tanggal : 14-01-2019

Jangan Lupakan Ibu

Sebutlah namanya walau hari-harimu sibuk

Berikanlah hari-hari spesial bagi dirinya

Kita tidak pernah tau kapan dia pergi meninggalkan dunia

Sapalah beliau dikala pekerjaan menanti

Ucapan apa kabar dan sedang apa sudah cukup baginya

Dia tau kita ini sibuk

Makanya beliau tidak ingin mengganggu kita

Membiarkan kita sukses diatas kesendirian

Keluh kesah ia simpan dalam hati tanpa terobati

Tahun berlalu begitu cepat

Kita habiskan waktu untuk rapat

Melupakan sosok yang berjasa selama ini

Sampai nanti sesal menanti

Luangkanlah waktu sejenak

Karena itulah yang diingkan oleh seorang ibu dari anaknya

Dia tidak ingin harta melimpah

Hanya ingin waktu berbagi kebersamaan didalam rumah

Oleh : Uri Ayuni

Anda mungkin juga menyukai