Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN DARI POLI BEDAH

1. Tujuan, indikasi, pembagan skin graft?


a. Tujuan
Menutup luka yang tidak dapat ditutup secara primer
Menutup luka supaya penyembuhan luka tersebut lebih cepat.
Menutup luka secara permanen atau sementara ( pada crush trauma untuk penilaian
vitalitas atau mengontrol pertumbuhan bakteri).
b. Indikasi
 Luka yang luas
 Luka dengan vaskularisasi yang adekuat
 Luka tanpa infeksi yang jelas ( atau hitung kuman kecil dari 1 x 100.000 koloni
kuman/gram jaringan ).
c. Pembagian Skin Graft
Berdasarkan asal / spesies
Autograft : graft bersal dari individu yang sama (berasal dari tubuh yang sama)
Homograft : graft berasal dari individu lain yang sama spesiesnya (berasal dari tubuh lain)
Heterograft(Xenograft) : graft berasal dari makhluk lain yang berbeda spesiesnya.
Berdasarkan Ketebalan
 Split Thickness Skin Graft (STSG) : graft ini mengandung epidermis dan sebagian dermis. Tipe
ini dibagi 3 :

a. Thin Split Thickness Skin Graft, ukuran 8-12/1000 inci.

b. Intermediet (medium) Split Thickness Skin Graft, ukuran 14-20/1000 inci

c. Thick Split Thickness Skin Graft, ukuran 22-28/1000 inci.

 Full Thickness Skin Graft : graft ini terdiri dari epidermis dan seluruh ketebalan dermis.
d. Vaskularisasi dan Kehidupan Graft
Skin graft membutuhkan vaskularisasi yang cukup untuk dapat hidup sebelum
terjadi hubungan yang erat dengan resipien. Setelah kulit dilepas dari donor akan berubah
pucat karena terputus dari suplai pembuluh darah. Terjadi kontraksi kapiler pada graft dan
sel eritrosit terperas keluar. Setelah graft ditempelkan keresipien tampak perubahan-
perubahan sebagai berikut :
1) Proses Imbibisi Plasma ( 8-12 jam pertama)
Yaitu keadaan graft secara pasif menyerap nutrisi melalui lapisan fibrin ( menyerap
seperti spon). Graft tampak udem, berat graft naik lebih kurang 40% dari berat awal.
2) Proses Inoskulasi ( 22 jam – 72 jam berikutnya)
Proses terjadinya hubungan atau anastomosis langsung antara graft dengan pembuluh
darah resipien.Pertumbuhan pembuluh darah resipien kedalam saluran endothelial
graft. Penetrasi pembuluh darah resipien kedalam dermis graft yang akan membentuk
saluran endothelial baru. Kulit lebih pink sampai merah cherri dan udem graft
berkurang.
3) Proses Angiogenesis / Revaskularisasi & Maturasi (hari ke-4 sampai hari ke-9).
Epitel graft telah bisa mitosis sendiri. Ketebalan kulit mulai meningkat ( sampai 7x ) dan
ketebalan normal lagi mulai hari ke-10 setelah proses deskuamasi terjadi. Graft
mengalami maturasi komplit setelah hari ke-12.
2. Perawatan Skin GrafT
 Bila hemostasis dan fiksasi resipien baik, balutan dibuka hari ke5-7, untuk
mengevaluasi Take (kehidupan) graft dan membuka jahitan/benang fiksasi.
 Bila ada hematom/seroma/bekuan darah, dilakukan penggantian kassa lebih serng dan drainase
cairan2 tsb
 Bila Take baik, ganti balutan tiap 2-3 hari, bersihkan graft dari debris dan krusta.
 Bila graft telah matur, graft bisa diberi pelicin/pelunak dan pasien boleh mandi
 Mobilisasi jalan bisa dilakukan pada minggu ke-3-4
3. Perawatan daerah Donor
Ada beberapa cara perawatan luka daerah donor :
a. terbuka : luka donor dibiarka terbuka, dberi salep antibiotik. Kerugian : penyembuhan lama,
komplikasi penyembuhan luka mudah terjadi dan nyeri.
b. Semi terbuka : murah, epitelisasi +/- 10 hari, mudah infeksi. Contoh bahan yang digunakan :
Biobrane, fine mesh gauzes, vaselin, Xeroform.
c. Semi tertutup : Impermeable terhadap kuman dan cairan,,tetapi permeable terhadap
penguapan ( jadi perlu pengamatan intensif dan penggantian karena penumpukan cairan).
Sembuh cepat dan nyeri ringan. Contoh bahan yang digunakan : Tegaderm, atau Op.Site.
d. Tertutup : lebih mahal, tetapi epitelisasi lebih cepat, infeksi lebih rendah
karena penurunkan pH dan exudat, tidak menempel dikulit, dan tidak iritasi maupun nyeri.

Prinsipnya balutan dibuka setelah proses epitelialisasi pada daerah donor:

- Thin STSG: 7-9 hari

- Intermediet: 10-14 hari

- Thick STSG: > 14 hari

Rata-rata : setelah 2 minggu).

· Bila kotor, ganti balutan luarnya saja

· Setelah epitelialisasi, biasanya balutan terlepas secara spontan.

· Balutan elastik dapat dipakai sampai 6-9 bulan sampai pematangan luka tercapai, untuk
menghindari terjadinya penyembuhan luka yang berlebihan (skar hipertropik atau keloid).

4. Syarat-syarat Skin Graft yang baik:

1. Vaskularisasi resipien bed yang baik

2. Kontak yang akurat antara skin graft dengan resipien

3. Hindari kontaminasi atau infeksi.

5. Sebab-sebab kegagalan Tindakan Skin Graft:

1. Hematom dibawah skin graft.

2. Pergeseran skin graft

3. Resipien bed tidak baik

4.Infeksi/Kontaminasi
6. Bagaimana luka bakar yg di sebabkan oleh sengatan listrik?
Cedera timbul akibat aliran listrik yg lewat menembus jaringan tubuh. Umumnya luka bakar
mencapai kulit bagian dalam. Listrik yg menyebabkan percikan api dan membakar pakaian
dapat menyebbkan luka bakar tambahan.
7. Tahapan-tahapan penyembuhan luka
1. Fase Inflamasi
Ketika terjadi luka, pembuluh darah pada bagian yang terluka tersebut terputus
sehingga terjadi perdarahan. Untuk menghentikan perdarahan, ujung pembuluh darah
yang terluka akan mengkerut dan saling lengket satu sama lain sehingga membentuk
seperti jala, serta trombosit akan membentuk gumpalan atau bekuan darah sebagai
penyumbat untuk berusaha menghentikan perdarahan.
Sel sel dalam jaringan ikat juga menghasilkan hormon yang ada pada sistem hormon
pada manusia menyebabkan penumpukan cairan pada bagian tersebut dan terjadi
inflamasi sehingga timbul reaksi radang yang jelas pada bagian yang terluka tersebut
berupa warna kemerahan, suhu menghangat, timbul nyeri, dan bengkak.
komponen darah leukosit (sel darah putih) akan menembus pembuluh darah
menuju daerah luka. Limfosit dan monosit kemudian muncul dan menghancurkan
kotoran serta bakteri yang terdapat pada luka. Pada proses ini fungsi sel darah putih
lebih dominan dibandingkan dengan fungsi sel darah merah, jika dilihat dari proses awal
sampai akhirnya.
2. Fase Proliferasi
Berlangsung pada akhir fase inflamasi, pada masa ini akan timbul kolagen serat yang
bersifat mempertautkan tepi luka. Serat dibentuk dan dihancurkan kembali untuk
menyesuaikan diri pada tegangan pada luka yang cenderung mengerut, sifat ini
menyebabkan tarikan pada tepi luka.
Kekuatan regangan luka mencapai 25% jaringan normal, kekuatan serat kolagen
akan terus bertambah membentuk jaringan berwarna kemerahan dengan permukaan
yang berbenjol halus. Sel basal terlepas dari dasarnya dan berpindah lokasi mengisi
permukaan luka sehingga daerah luka tersebut akan diisi oleh sel sel baru.
3. Fase Penyudahan
Pada fase ini, terjadi proses pematangan, terjadi penyerapan kembali jaringan yang
berlebihan, pengerutan, dan akhirnya timbul penyerupaan jaringan pada daerah luka.
Lamanya fase ini tergantung dari tingkat luka, ringan, sedang, atau luka berat, dan
dinyatakan berakhir ketika radang telah hilang dan semua tanda luka ( bengkak, nyeri,
dll) telah menghilang.
Tubuh secara alami akan berusaha mengembalikan semua menjadi normal selama
proses pemyembuhan luka. Cairan yang berlebih dan sel radang akan diserap, sel muda
menjadi matang dan kolagen yang berlebih diserap.
Pada masa ini timbul jaringan parut yang pucat, tipis, dan mudah digerakkan dari
dasar. Terlihat pengerutan maksimal pada luka. Perupaan pada kulit mampu menahan
regangan sekitar 80% kemampuan kulit normal. Pada masa ini jaringan baru akan
terbentuk menjadi jaringan penyembuh yang kuat dan luka akan sembuh.
Ketika ketiga proses telah terlewati, luka dikatakan sembuh jika lapisan kulit dan
kekuatan jaringan kulit sudah memiliki kemampuan sempurna atau tidak mengganggu
aktivitas normal sehingga sistem ekskresi pada kulit bisa berjalan sebagaimana
mestinya. Penyembuhan luka tidak berlangsung sama bagi tiap penderita, tergantung
dari masing masing kondisi biologik individu.

Anda mungkin juga menyukai