Anda di halaman 1dari 40

STRATEGI PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL MARKETING

PADA RUMAH SAKIT JATI SAMPURNA

Mayang Sari Dewi


2015050520
Proposal Skripsi
Program Sarjana Manajemen Bisnis (SMB) Angkatan 11

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN PPM


JAKARTA
2019
Daftar Isi
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................................... 6
1.4 Ruang Lingkup.............................................................................................................................. 6
1.5 Hasil dan Manfaat ......................................................................................................................... 7
1.6 Sistematika penulisan.................................................................................................................... 7
BAB II .................................................................................................................................................... 8
Landasan Teori ..................................................................................................................................... 8
2.1 Studi Literatur ......................................................................................................................... 8
2.1.1 Definisi Marketing ................................................................................................................... 31
2.1.2 Segmentation, Targeting, dan Positioning ........................................................................... 31
2.2 Internet marketing ................................................................................................................. 33
2.3 Social Media ............................................................................................................................... 33
2.3.1 Social Media Marketing ................................................................................................... 34
2.3 Analisis SWOT ........................................................................................................................... 35
2.4 TOWS Matrix ......................................................................................................................... 36
BAB III ................................................................................................................................................. 37
Metodologi penelitian ........................................................................................................................... 37
3.1 Kerangka Analisis ................................................................................................................. 37
3.2 Jenis Penelitian...................................................................................................................... 38
3.3 Jenis Data .............................................................................................................................. 38
3.4 Metode pengumpulan data .................................................................................................... 38
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 40
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, di era ini pengguna
internet sudah tidak asing lagi menggunakan internet untuk mempromosikan suatu produk.
Dikarnakan internet mudah di akses dimana saja dan kapan saja, dampaknya jumlah pengguna
internet melonjak setiap tahunnya berikut data dari www.apjii.or.id

Sumber: http://www.apjii.or.id
Perkembangan internet juga mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai
transaksi jual beli barang atau jasa yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap
muka atau telepon, kini jauh lebih mudah dikarenakan internet, hal ini dapat disebut juga
dengan e-marketing. Menurut (Singgih Nurgiyantoro,2014, p.1) E-marketing adalah sisi
pemasaran dari e-commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk mengkomunikasikan
sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui internet.
E-commerce adalah system penjualan yang berkembang setelah ditemukan Internet.
Sistem pemasaran atau penjualan seperti ini bisa menjangkau seluruh dunia pada saat yang
bersamaaan tanpa harus mendirikan kantor cabang di semua negara. Selain itu juga bisa
dilakukan 24 jam tanpa henti. Dengan hanya melalui unit computer yang terhubung ke internet,
perusahaan dapat memasarkan produk-peroduknya. (Arifin,2003:101).
Dengan adanya perkembangan ini dapat memperluas pedagangan seolah-oleh
pedagang menjadi tanpa batasan dan waktu dalam memperjual belikan dagangannya.
Dampaknya persaingan yang cukup tinggi dan harus dihadapi oleh semua pihak, perusahaan
sendiri harus lebih memperhatikan dalam menentukan strateginy, agar menjadi dari konsumen.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan promosi, merupakan bagian unsur –
unsur dari bauran pemasaran yaitu perantara antara produsen dengan konsumen dalam
berkomunikasi. Saat ini promosi yang dilakukan oleh pengusaha barang jasa mengalami
pergeseran, pada awalnya melakukan promosi melalui media cetak dan elektronik kini beralih
promosi melalui media sosial. Media sosial yang sering digunakan diantaranya Instagram.
Instagram adalah sebuah salah satu media social yang fungsi utamanya adalah
menggungah dan membagikan (sharing) atau video secara online. Instagram diluncurkan pada
tanggal 6 Oktober 2010 dan dirilis pertama kali untuk platform iOS. Sebanyak 25 ribu
pengguna berhasil mendaftar di hari pertama. Pada tanggal 13 Oktober 2010 pengguna
instagram mencapai ribu dan pada tanggal 21 Desember 2010 mencetak rekor jumlah pengguna
instagram mencapai 1 juta dan terus bertambah hingga saat ini. Januari 2018 Indonesia menjadi
3 terbesar pengguna Instagram di dunia yaitu mencapai 55 juta user berikut data dari
www.katadata.co.id

Dengan banyaknya orang menggunakan social media Instagram, maka para pengelola
yang menjadi admin dalam melakukan promosi lebih mudah dan efektif dalam menyampaikan
pesan. Selain biaya yang sedikit dan mudah digunakan Instagram juga memiliki konten-konten
menarik seperti halnya gambar dan video, itu sebabnya promosi melalui intagram akan tepat
pada target yang diiliki, karena bagi orang yang mengikuti (follow), maka akun tersebut
merupakan orang–orang yang tertarik dalam bidang usaha yang dibuat, apabila banyak
pengikut (followers) yang di dapat maka dengan mudah akun tersebut untuk melakukan
promosi. Karena ketika akun tersebut meng-update mengenai produk-produk yang dijual maka
pesan yang dibuat kepada orang-orang yang mengikuti (follow) akun yang pengusaha miliki.
Namun, hal tersebut tidak dapat dipungkiri pasti ada hambatan yang dilalui tidak mungkin
promosi melalui social media instagram yang dilakukan para pengelola binis berjalan dengan
mudah.
Salah satu contoh perusahaan jasa yang mempromosikan produk nya melalui social
media intagram adalah rumah sakit. Di era ini rumah sakit swasta banyak yang menggunakan
Instagram sebagai media platform untuk menyampaikan pesan ataupun mempromosikan suatu
produk. Dikarnakan Instagram dapat menggunggah infromasi ataupun promosi yang telah
dibuat oleh rumah sakit tanpa harus mengeluarkan cost untuk mencetak dan menentukan waktu
yang tepat untuk membagikan infromasi tersebut kepada pasien. Jadi pada saat ini Instagram
menjadi salah satu pilihan bagi rumah sakit swasta untuk melakukan promosi produk.
Untuk penelitian kali ini penulis menganalisis salah satu rumah sakit yang telah
menggunakan media social intagram untuk melakukan promosi, yakni adalah Rumah Sakit
Jati Sampurna-Bekasi yang dipilih penulis sebagai bahan untuk penelitian, rumah sakit Jati
Sampurna telah melakukan promosi melalui media social Intagram sejak bulan Maret 2017
pada saat itu untuk pertama kalinya membuat akun serta menggunggah sebuah foto.

Sumber : akun instagram @rs_jatisampurna


Setelah penulis menelusuri dan melihat satu persatu konten dari intagram rumah sakit
Jati Sampurna terlihat bahwasannya konten yang diunggah kurang menarik baik dari segi
penulisan, design serta perpaduan warna yang dipilih. Itu menjadi suatu hambatan dalam
menjalankan promosi melalui media social berikut data tersebut :

Sumber: Instagram @rs_jatisampurna

Berdasarkan data yang di temukan, rumah sakit swasta menginformasikan dan


mempromosikan produknya melalu Instagram. Melihat dari latar belakang yang telah di
uraikan diatas penulis tertarik melakukan penelittian yang berjudul Strategi Promosi Melalui
Social Media Pada PT Rumah Sakit Jati Sampurna. .

1.2 Rumusan Masalah


Dasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah penelitian
kali ini adalah Bagaimana Strategi Promosi melalaui Social Media yang dapat di lakukan pada
perusahaan PT. Jati Sampurna

1.3 Tujuan Penulisan


Bersadarkan rumusahan masalah di atas tujuan ini adalah untuk mengetahui strategi
promosi melalui media sosial yang paling tepat.

1.4 Ruang Lingkup


Dalam penelitian skripsi kali ini yang menjadi topik pembahasan berfokus kepada
penyusunan strategi promosi pemasaran dalam jejaring media sosial pada perusahaan PT. Jati
Sampurna Bekasi. Adapun strategi disusun untuk tahun 2019-2020.
1.5 Hasil dan Manfaat
Manfaat yang di harapkan oleh penulis dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1. Bagi para mahasiswa


Sebagai infromasi tambahan di bidang manajemen pemasaran dan sebagai referensi
bagi penelitian
2. Bagi perusahaan
Memberikan saran yang diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
meningkatkan efektivitas promosi untuk perusahaan

1.6 Sistematika penulisan

BAB I PENDAHULUAN
Dipaparkan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang
lingkup, hasil dan manfaat dan yang terakhir sistemasika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dipaparkan teori-teori umum strategi manajemen dan strategi media sosial yang akan di
digunakan dalam penulisan tugas akhir yang bersumber dari beberapa literatur pilihan. Teori-
teori yang digunakan adalah teori yang berkaitan dengan pembuatan tugas akhir. Teori-teori
tersebut teori segmenting, targeting, positioning, terori internet marketing, teori social media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi gambaran umum kerangka kerja yang digunakan dan jenis dan metode
pengumpulan data yang digunakan dalam skripsi ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Berisi gambaran umum perusahaan, mendeskripsikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Membuat dan menjelaskan tentang strategi promosi media sosial yang lebih baik dan
kedepannya akan dijalankan oleh perusahaan dalam satu tahun mendatang
BAB II
Landasan Teori
2.1 Studi Literatur
Judul PENGARUH ANLISIS STRATEGI PENGARUH
PROMOSI BERBASIS PENERAPAN PROMOSI COFFE KONTEN POST
SOSIAL MEDIA SOCIAL MEDIA SHOP MELALUI INSTAGRAM
TERHADAP SEBAGAI MEDIA SOCIAL TERHADAP
KEPUTUSAN STRATEGI INSTAGRAM ONLINE
PEMBELIAN BISNIS OLEH (STUDI ENGAGEMENT:
PRODUK JASA PELAKU BISNIS DESKRIPTIF PADA STUDI KASUS
PEMBIAYAAN ONLINE AKUN PADA LIMA
KENDARAAN PADA @CREMATOLOGY) MEREK
PT. BFI. FINANCE PAKAIAN
JAMBI WANITA
Peneliti Novita Ekasari Aditya Wahana, Mikharisti Amanda P.
Muhammad Tampubolon, Yuliani Santoso, Imam
Suyanto, Racma Putri, Nur Baihaqi, dan
Armandyah Atnan Satria F. Persada
Amborowati
Waktu dan Jambi, Juli – Desember Yogyakarta, 2014 Agustus, 2016 Surabaya, 2017
tempat 2014
Rumusan 1. Apakah Data tidak Berdasarkan uraian Data tidak
Masalah variable]p- terlampir latar belakang diatas, terlampir
pohjjh,personal maka rumusan pada
revelance, penelitian yang
interactivy, dilakukan penulis
message, brand adalah “Instagram
familiarity Sebagai Media
berpengaruh Promosi Coffee Shop
signifikan (Studi Kasus Pada
terhadap ISSN : 2355-9357 e-
keputusan Proceeding of
pembelian Management : Vol.3,
konsumen dalam No.2 Agustus 2016 |
memilih produk Page 2422
pembiayaan Akun Instagram
kendaraan Crematology)” Untuk
bermotor di PT memperjelas fokus
BFI Finance masalah yang akan
Jambi diteliti dalam
2. Diantaranya penelitian ini, maka
variable personal peneliti menyusun
relevance, rumusan masalah
Interactivity, sebagai berikut :
message, brand
familiarity, 1. Mengapa
manakah yang Crematology memilih
dominan instagram sebagai
mempengaruhi salah satu media
perilaku promosi?
pengambilan 2. Apa strategi
keputusan promosi yang
konsumen dalam digunakan oleh
memilih produk Crematology dalam
pembiayaan
kendaraan menggunakan media
bermotor di PT sosial instagram?
BFI Finance 3. Faktor-faktor apa
Jambi yang membuat akun
instagram
Crematology aktif
sebagai media
promosi?

Tujuan Data tidak dilampirkan Tujuan penelitian Berdasarkan Data tidak


Penelitian adalah untuk rumusan masalah di terlampir
mengetahui atas, maka tujuan
bagaimana yang ingin dicapai
penerapan social oleh peneliti adalah
media sebagai untuk mengetahui :
strategi bisnis oleh 1. Untuk mengetahui
pelaku bisnis alasan Crematology
berbasis online memilih instagram
sebagai salah satu
media promosi.
2. Untuk mengetahui
strategi promosi apa
yang digunakan oleh
Crematology dalam
menggunakan media
sosial Instagram.
3. Untuk
mengetahui faktor-
faktor apa saja
yang membuat
akun instagram
Crematology efektif
sebagai media
promosi
Design 1.Data Kualitatif Qualitatif Qualitative Jenis penelitian
Penelitian Data yang diperoleh yang akan
dalam bentuk informasi, dilaksanakan
baik secara lisan adalah studi
maupun tulisan yang kasus dengan
antara lain berupa mengumpulkan
sejarah perusahaan dan data historis,
penjelasan lain serta yaitu post yang
diperlukan dalam diunggah lima
penulisan. akun Instagram
2. Data Kuantitatif Data online shop
yang diperoleh dalam pakaian yang
bentuk angka yang tersebar di Pulau
dapat dihitung. Data ini Jawa. Data pada
diperoleh dari penelitian ini
perhitungan kuisioner diambil dalam
yang berhubungan satu waktu
dengan masalah yang sehingga
dibahas dalam skripsi termasuk cross
ini. Adapun sumber data sectional design.
yang digunakan sebagai
berikut :
a. Data Primer Data
yang diperoleh dengan
mengumpulkan
langsung dari objek
penelitian, yaitu
menyebarkan secara
langsung kuisioner
kepada responden yang
terpilih.
b.Data sekunder Data
yang berupa informasi
tertulis maupun tidak
tertulis yang diperoleh
dari perusahaan,
internet, majalah, koran,
dan buku-buku yang
berhubungan dengan
penelitian ini.
Variable dan Y= keputusan Data tidak Data tidak terlampir Variable bebas
Hipotesis pembelian konsumen terlampir (dependentt) =
X1: Personal relevance jumlah like dan
X2: Interactivity jumlah komentar
X3: message yang merupakan
X4: brand familiarity representasi dari
online
engagement.
Variable
(Independent)=
tipe konten post (
produk, promosi,
hiburan, dan
event).
H11: Terdapat
perbedaan jumlah
like antara tipe
konten post yang
diunggah oleh lima
akun online shop
H12: Terdapat
perbedaan jumlah
komentar antara
tipe konten post
yang diunggah
oleh lima akun
online shop H13:
Terdapat
perbedaan jumlah
like antara bulan
posting yang
diunggah oleh lima
akun online shop
H14: Terdapat
perbedaan jumlah
komentar antara
bulan posting yang
diunggah oleh lima
akun online shop
H15: Terdapat
perbedaan jumlah
like antara hari
posting yang
diunggah oleh lima
akun online shop
H16: Terdapat
perbedaan jumlah
komentar antara
hari posting yang
diunggah oleh lima
akun online shop
Populasi dan Sugiyono (2010 : 115) 100 orang yang di Data tidak terlampir Data tidak
sample mengemukakan bahwa ambil secara terlampir
populasi adalah Jurnal random sampling
Penelitian Universitas
Jambi Seri Humaniora
98 wilayah generalisasi
yang terdiri atas
objek/subjek, yang
mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Sedangkan sampel,
menurut Sugiyono
(2010 : 116) adalah
bagian dari jumlah dan
karakteristik yang
dimiliki oleh populasi
tersebut. Pada penelitian
ini, penulis menjadikan
konsumen PT BFI
Finance Jambi sebagai
populasi dalam
peneltian ini.. Prosedur
yang kemudian
digunakan untuk
pengumpulan data
adalah teknik
probability sampling,
yaitu teknik sampling
yang memberikan
peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih
menjadi anggota
sampel. Kemudian
digunakan metode
Simple Random
Sampling, yaitu
pengambilan sampel
anggota populasi
dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam
populasi itu. Cara
demikian dilakukan
karena anggota populasi
dianggap homogen.
Dikarenakan jumlah
populasinya tidak
diketahui secara pasti
maka untuk menentukan
besarnya sampel yaitu
dengan menggunakan
rumus Unknown
Populations:

(Frendy 2011:53) =
Keterangan : n = ukuran
sampel Z = tingkat
keyakinan sampel yang
dibutuhkan dalam
penelitian, pada α = 5%
(derajat keyakinan
ditentukan 95%) maka Z
= 1,96 µ = margin of
error, tingkat kesalahan
yang dapat ditolerir
(ditentukan 10%)
Dengan menggunakan
rumus diatas, maka
diperoleh perhitungan
sebagai berikut : = 4 =
1,96 4(0,1) n = 96,4 ≈
100 responden Dari
hasil perhitungan
tersebut maka diketahui
besar sampel yang
diperlukan adalah 100
responde

Metode 1. Wawancara 1. Wawancara 1. Wawancara Penelitian ini


pengumpulan Komunikasi atau responden menggunakan
data pembicaraan dua yang dipilih data historis 12
arah yang sebanyak 5 bulan selama satu
dilakukan oleh responden tahun. Penulis
peneliti dan sebagai mengamati setiap
responden untuk pelaku post yang
menggali bisnis. diunggah oleh
informasi yang 2. Kuesioner lima akun online
relevan dengan yang shop pakaian
tujuan disebar wanita dari bulan
penelitian. melalui November 2015
email atau hingga Oktober
2. Kuisioner langsung 2016. Kemudian
Pengumpulan sebanyak penulis mencatat
data dengan 100 jumlah like,
menggunakan responden. komentar dan
daftar unsur-unsur
pertanyaan yang konten di setiap
telah dibuat post akun
dalam rangka Instagram online
memperoleh data shop pakaian
dalam penelitian, wanita secara
dimana kuisioner manual. Unsur-
tersebut diajukan unsur yang ada
hal-hal yang pada post
relevan dan dikategorikan
berkaitan dengan berdasarkan tipe
tujuan post terkait
penelitian. produk,
3. Studi Pustaka promosi,hiburan
Teknik dan event. Selain
pengumpulan itu penulis juga
data dengan mengumpulkan
mengumpulkan data mengenai
data melalui waktu yang
buku-buku, digunakan untuk
literatur-literatur, mengunggah
berbagai artikel post: hari dalam
yang dicari seminggu dan
melalui bulan dalam
website,majalah, setahun. Objek
maupun koran penelitian ini
yang berkaitan adalah lima usaha
online shop
dengan pakaian yang
penelitian ini. tersebar di Pulau
4. Observasi Jawa. Kelima
Pengamatan usaha merupakan
secara langsung online shop yang
yang dilakukan bergerak di
oleh penulis bidang pakaian
terhadap objek wanita, yaitu:
penelitian guna Blank A Wear,
memperoleh Dollies, Lunart
bahan dan data- Project, The
data yang Steddy, dan
diperlukan. Yankeecloset.
Metode Data tidak terlampir Hasil wawancara Data tidak terlampir
pengolahan dibuat berupa table
data lalu dibuat
pertanyaan sesuai
dengan apa yang
dibutuhkan.
Hasil yang kedua
yakni
menggunakan
metode kuesioner
data diolah dan di
buat chart.
Metode Analisis statistik yang Metode analisis Teknik analisis data Uji Kruskal-
Analisis Data digunakan dalam penelitian yang digunakan untuk Wallis adalah uji
penelitian ini adalah dilakukan secara penelitian ini berbasis
analisis regresi berganda deskriptif menggunakan model peringkat yang
(Sugiyono, 2005). interkatif Miles dan dapat digunakan
Adapun penggunaan Huberman, yakni untuk melihat
analisis regresi berganda reduksi data (Data adanya perbedaan
bertujuan untuk Reduction), signifikan secara
menghitung besarnya penyajian Data statistik antara
pengaruh secara (Data Display), dua kelompok
kuantitatif dari suatu Conclusion atau lebih
perubahan kejadian Drawing/Verification variabel
(variabel X) terhadap independen pada
kejadian lainnya variabel
(variabel Y), dimana dependen yang
dalam penelitian ini memiliki sifat
dikonversikan untuk kontinu atau
menguji ada tidaknya ordinal. Uji
pengaruh bauran Kruskall-Wallis
pemasaran jasa terhadap juga biasa disebut
keputusan pembelian dengan uji
konsumen dalam ANOVA satu
memilih produk arah non
pembiayaan pada PT parametrik [21].
BFI Finance. Analisis Uji Kruskal
regresi berganda seperti Wallis ini
yang dikutip dalam digunakan dalam
Sugiyono (2005:261), penelitian ini
yaitu: sebagai uji
Y = a + b1X1 + b2X2 + hipotesis apakah
b3X3 + b4X4 + e terdapat
Keterangan: perbedaan yang
Y = Variabel Dependen, signifikan antara
yaitu keputusan variabel
pembelian konsumen independen (tipe
X1 = Variabel post, hari, dan
Independen, yaitu bulan) terhadap
personal relevance variabel
dependen (online
X2 = Variabel engagement:
Independen, yaitu jumlah like dan
interactivity jumla komentar)
X3 = Variabel
Independen, yaitu
message
X4 = Variabel
Independen, brand
familiarity a = Intersep,
konstanta yang
merupakan rata-rata
nilai Y
Temuan/Hasil Responden dalam Berdasarkan hasil Melalui wawancara Dari hasil
Penelitian penelitian ini sebanyak wawancara yang penulis telah penelitian ini
100 responden, terhadap para lakukan, maka ditemukan bahwa
penentuan responden pelaku bisnis yang didapatkan bahwa Tipe post
tesebut didasarkan pada telah menggunakan Crematology Coffee memiliki
data yang diperoleh dari social media dapat Roaster tidak pengaruh
PT BFI Finance area ditarik kesimpulan menggunakan iklan signifikan
Jambi. Terdapat 5 bahwa para pelaku berbayar untuk terhadap online
karakteristik responden bisnis tersebut kegiatan promosi. engagement (like
dalam penelitian ini. mengalami Salah satu cara dan komentar).
1. Berdasarkan peningkatan yang digunakan oleh Tipe post yang
jenis kelamin, pemasukan rata- Crematology untuk paling
menunjukan rata 104%, sedang memasarkan mempengaruhi
bahwa dari 100 biaya yang produknya adalah online
responden 67 dikeluarkan untuk melalui media sosial. engagement
orang berjenis menerapkan social Selain itu, menurut secara signifikan
kelamin laki – media tergolong data yang penulis adalah event.
laki dan 33 sedikit.Berdasarkan dapatkan dari slide Waktu post (hari
orang hasil penelitian profile company dan bulan)
perempuan yang telah Crematology Coffee memiliki
dikarnakan laki- dilakukan, dapat Roaster, didapatkan pengaruh
laki sebagai ditarik beberapa bahwa mereka signifikan
pencari nafkah kesimpulan sebagai berprinsip untuk tidak terhadap online
dan pembuat berikut : mengeluarkan biaya engagement (like
keputusan utama a. Penerapan digital dalam kegiatan dan komentar).
di dalam rumah marketing berbasis pemasaran. Oleh Hari yang paling
tangga. social media dapat sebab itu penulis mempengaruhi
2. Karakteristik dilakukan dengan menyimpulkan secara signifikan
kedua ialah Usia, menggunakan bahwa dengan online
berdasarkan social media yang menentukan startegi engagement
hasil banyak digunakan marketing yang adalah hari
bahwasaanya oleh pengguna digunakan, Kamis, Rabu, dan
responden usia internet. Saat ini Crematology sudah Jumat. Bulan
40-49 sejumlah social media yang melakukan yang paling
37 orang lebih banyak digunakan komunikasi memiliki
banyak adalah Facebook pemasaran. Karena pengaruh
dibandingkan dan Twitter, kedua dengan mereka signifikan
30-39 tahun dan jenis social media memikirkan serta terhadap online
>50 tahun, tersebut mudah dan menentukan bauran engagement
dikarenakan usia dapat digunakan pemasaran yang adalah bulan
40-49 tahun secara gratis. mereka pilih, mereka Maret, Juni, Juli,
merupakan usia Pengguna dapat sudah melaksanakan dan Desember
paling matang memanfaatkan komunikasi
secara usaha dan fitur-fitur di kedua pemasaran.
pekerjaan yang social media
mempunyai tersebut untuk Selain itu
minat yang mempromosikan didapatkan pula
paling tinggi produk mereka, ada informasi dari key
terhadap produk 2 macam promosi informant bahwa
pembiayaan yang dapat alasan Crematology
konsumen. dilakukan yaitu menggunakan media
sosial instagram
3. Karakteristik secara gratis dan adalah karena
selanjutnya berbayar. produk yang mereka
berdasarkan b. Produsen yang tawarkan berupa
jenjang menggunakan kopi, makanan, serta
pendidikan, facebook dan ambience (suasana),
menunjukan twitter bisa maka cara yang tepat
bahwa dari 100 mempromosikan untuk
responden 56 produk mereka mempromosikan
orang responden dengan yaitu melalui foto.
berpendidikan memperhatikan Selain itu
SMA/sederajat. karakteristik dan Crematology
4. Karakteristi kebiasaan memilih
respon konsumen saat menggunakan
berdasarkan menggunakan instagram karena
pekerjaan/profesi facebook dan mereka sudah
menunjukan twitter. Beberapa mencoba untuk
bahwa dari 100 hal yang perlu mengepost foto yang
orang responden diperhatikan sama di facebook,
67 orang diantaranya: instagram, serta
berprofesi 1.Pengguna social twitter, tapi interaksi
sebagai media perempuan yang lebih banyak
wirausaha. lebih banyak didapatkan dari
5. Karakteritik daripada laki-laki instagram. Buktinya
yang terakhir 2.Rentang usia adalah jumlah likes
berdasarkan pengguna social dari setiap foto yang
jenis kredit media mayoritas diunggah di akun
sebagian besar adalah 18 tahun @crematology, key
bahwa hingga 29 tahun. informant juga
konsumen 3.Para pengguna menambahkan bahwa
mengajukan social media dalam ada satu foto yang
kredit consumer sebulan bisa dapat hingga
finance credit mengalokasikan 1.000 likes.
untuk anggaran khusus
memperoleh untuk berlangganan Selain itu
dana tunai bagi internet antara Rp. narasumber yang
kegiatan 50.000 hingga Rp. kedua juga
usahanya. 100.000. 4.Para berpendapat bahwa
pengguna social belakangan ini
media mayoritas media sosial
mengakses akun instagram sedang
social media populer dikalangan
mereka setiap saat masyarakat sehingga
tanpa tergantung lebih efektif untuk
tempat (mobile). digunakan sebagai
5.Pengguna media promosi.
facebook dan Sehingga memang
twitter mayoritas benar pernyataan
mengakses akun bahwa jumlah
mereka pada audience yang lebih
rentang waktu aktif berada di media
antara pukul 12.00 sosial instagram
hingga 24.00, dibandingkan dengan
sehingga rentang media sosial
waktu tersebut bisa facebook.
dimanfaatkan
untuk melakukan
promosi.
6.Pengguna social
media mayoritas
menggunakan
perangkat bergerak
untuk mengakses
akun social media
mereka seperti
handphone,
komputer tablet,
dan laptop.
7.Promosi melalui
social media
sebaiknya
dilakukan secara
berkala dalam satu
hari, karena para
pengguna social
media biasa
mengakses akun
mereka lebih dari
sekali dalam sehari
dengan alokasi
waktu hingga 30
menit bahkan lebih.
8.Produk yang
sering dicari oleh
pengguna social
media adalah
produk fashion,
elektronik,
makanan, dan
buku. c. Social
media terbukti
sukses dalam
meningkatkan
kemampuan
bersaing sebuah
usaha, berdasarkan
penelitian
peningkatan omzet
yang dialami para
responden rata-rata
104%. Dengan
semakin banyaknya
konsumen yang
mengenal produk
mereka melalui
social media akan
menjadikan produk
tersebut laris dan
menjadikan usaha
dapat bertahan dan
berkembang.
Melakukan
promosi melalui
social media dapat
menghemat
anggaran usaha
untuk keperluan
promosi dan dapat
dialihkan untuk
memperbanyak
jumlah produksi

Keterbatasan Data tidak terlampir Data tidak Data tidak terlampir Data tidak
Penelitian terlampir terlampir
Studi lanjut Data tidak terlampir Social media Data tidak terlampir
yang marketing in
disarankan education yang
dilakukan oleh
software &
information
industry
association

Skripsi Terdahulu
Judul Penelitian Analisis Strategi Promosi Online pada STRATEGI PEMASARAN KONTEN
Pasarhosting.com MEDIA SOSIAL INTAGRAM AIRASIA
DENGAN MENGGUNAKAN DESTINASI
PARIWISATA YOGYAKARTA
Nama Peneliti Sri Wahyuni Nicky Nissa Nursalma
Waktu dan Tempat / Objek Penelitian 2014, Bogor / Pasarhosting 2017, Yogyakarta
Rumusan Masalah 1. Bagaimana penerapan strategi promosi Adapun rumusan masalah dari paparan latar
online pada Pasarhosting.com saat ini? belakang diatas adalah
2. Apakah faktor, aktor dan tujuan yang 1. Bagaimana strategi promosi dengan
memengaruhi perumusan strategi promosi penggunaan pemasaran konten di media sosial
online Pasarhosting.com? Instagram AirAsia?
3. Bentuk alternatif saluran online apakah 2. Bagaimana kesesuaian pemasaran konten
yang paling berpengaruh dan menjadi unsur destinasi pariwisata Yogyakarta yang
penyusun strategi promosi online diterapkan oleh AirAsia menurut konsep
Pasarhosting.com? McPeath?
Tujuan Penelitian 1. Mengkaji penerapan strategi promosi online Tujuan yang ingin dicapai dalam penilitian ini
pada Pasarhosting.com saat ini. adalah:
2. Mengidentifikasi faktor, aktor dan tujuan 1. Untuk mengetahui strategi promosi dengan
yang memengaruhi perumusan strategi menggunakan pemasaran konten yang
promosi online Pasarhosting.com. dilakukan AirAsia melalui media sosial
3. Menganalisis bentuk alternatif saluran Instagram.
online yang paling berpengaruh dan menjadi 2. Untuk menganalisis kesesuaian strategi
promosi pemasaran konten pada media sosial
unsur penyusun strategi promosi online Instagram AirAsia yang menggunakan
Pasarhosting.com. destinasi pariwisata Yogyakarta dengan
konsep pemasaran konten McPeath
Ruang Lingkup penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas Data tidak Terlampir
pada proses perumusan strategi promosi
online Pasarhosting.com dan tahapan-
tahapannya dengan menggunakan metode
PHA. Responden yang diambil berasal dari
pihak manajemen perusahaan yang terkait
dalam perumusan strategi promosi terutama
dengan kegiatan pemasaran dan promosi
online.
Design Penelitian Deskriptive kualitatif Kualitatif
Populasi dan Sample Penarikan sampel dilakukan dengan Teknik Data tidak terlampir
purposive sampling, dimana contoh dipilih
secara sengaja.
Metode Pengumpulan Data Data primer didapatkan dengan melakukan Terdapat dua jenis data yang digunakan dalam
wawancara dengan pihak Internal: Chief penelitian ini yaitu, data primer dan data
Executive Officer (CEO), Infrastructure sekunder. Data primer diperoleh langsung dari
Management, Marketing Communication, objek penelitian berupa wawancara kepada
Technical Support, Customer Service dan Marketing Excecutive dan Social Media
pihak eksternal seperti perwakilan Marketing PT. AirAsia Indonesia juga
customerdan akademisi. Sedangkan, data observasi yang dilakukan pada media sosial
sekunder diperoleh dari hasil laporan Instagram AirAsia untuk mengetahui proses
perusahaan, data statistic perusahaan, hasil manajemen promosi AirAsia. Sedangkan data
penelitian sebelumnya dan literature terkait sekunder merupakan dara yang diperoleh dari
dengan judul penelitian yang diperoleh dari sumber kedua berupa jurnal, penelitian, dan
jurnal, buku, artike, dan internet. buku-buku terkait pemasaran konten dan
promosi destinasi yang dapat mendukung
argumen dalam penelitian ini.
Metode Pengolahan Data Analisis diolah menggunakan Process hazard
analysis method untuk menggabungkan
penilaianpenilaian dan nilai-nilai pribadi ke
dalam satu cara logic.
Metode Analisis Hasil Pengolahan Data Analisis penelitian dilakukan secara deskriptif Pada tahap awal peneliti melakukan
pengumpulan data berupa pendekatan kepada
subjek penelitian melalui wawancara dan
observasi. Wawancara dalam penelitian ini
dilakukan kepada Marketing Excecutive dan Social
Media Marketing PT. AirAsia Indonesia dengan
mengacu pada pertanyaan yang telah dibuat
sebelumnya sehingga proses wawancara menjadi
lebih terarah. Namun, hal tersebut tidak menutup
kemungkinan adanya pertanyaan tambahan yang
muncul diluar daftar pertanyaan. Berikutnya
observasi dilakukan terhadap kegiatan promosi
yang dilakukan oleh Divisi Marketing ketika
wawancara berlangsung dan media sosial
Instagram AirAsia yaitu @airasia dan
@airasia_indo untuk melihat penggunaan
destinasi pariwisata Yogyakarta sebagai konten
pemasaran di media sosial Instagram AirAsia.
Tahap selanjutnya ialah reduksi data, dalam
proses ini dilakukan penggabungan dan
penyeragaman segala bentuk data yang didapat
dari proses wawancara dan observasi yang telah
dilakukan mengenai subjek terkait sehingga dapat
diubah menjadi bentuk tulisan atau pembahasan
yang siap untuk dianalisis. Pada bagian ini
terdapat penyaringan data yang diperlukan dan
tidak diperlukan untuk disajikan pada tahap
selanjutnya. 18 Setelah itu ialah tahap penyajian
data, yaitu proses penyusunan yang dilakukan
pada sekumpulan informasi berupa laporan
observasi, transkip wawancara, dan temuan pada
penelitian sebelumnya sehingga dapat dilakukan
penarikan kesimpulan yang akan menjurus pada
jawaban dari pertanyaan penelitian yang
diajukan.
Temuan / Hasil Penelitian 1. Strategi promosi online Pasarhosting.com Data tidak terlampir .
2. Lingkungan dan keuungulan perusahaan
3. Bauran promosi online
4. Faktor dan aktor yang mempengaruhi
perumusan strategi promosi online
Pasarhosting.com.
Implikasi Managerial Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini Setelah melaksanakan penelitian strategi
diharapkan dapat memberikan masukan untuk promosi pemasaran konten media sosial
kemajuan perusahaan dan dapat digunakan Instagram AirAsia dengan menggunakan
sebagai bahan informasi tentang bagaimana destinasi pariwisata Yogyakarta, maka 75
strategi promosi terbaik yang dapat diterapkan penulis memberikan beberapa saran untuk
di Pasarhosting.com. perbaikan dalam penciptaan konten
Yogyakarta yaitu:
1. Mengedukasi
2. Menginformasi
3. Menghubungkan
4. Menghibur
5. Membangun kepercayaan
6.
Kesimpulan Ditemukannya bentuk kegiatan strategi Divisi pemasaran AirAsia membagi tahapan
promosi online Pasarhosting.com meliputi dalam penyusunan program promosi
social media, website promotion, branding pemasaran konten melalui media sosial
logo, live chat 24/7 dan pemasangan
Instagram menjadi 6 tahapan, yaitu:
iklan/banner di media online. Dalam
penyusunan strategi promosi online menentukan target pasar dari konten,
Pasarhosting.com, terdapatnya lima faktor menentukan tujuan konten dibuat,
diantaranya adalah pesaing, Analisa pasar, mengembangkan pesan berupa informasi yang
STP, teknologi, ketersediaan waktu, dan sesuai dengan target pasar dan tujuan dari
SDM. Hasil dari analisis memberikan konten, memilih gaya dan bentuk konten yang
alternative dtrategi promosi online yang akan dimuat bisa berupa video atau foto dan
terbaik untuk diterapkan berupa promosi konten apa yang akan ditonjolkan,
melalui social media, diikuti dengan SEO,
menentukan anggaran biaya yang akan
webverting, web experience, dan direct
promotion via e-mail. dikeluarkan biasanya berupa pemberian tiket
gratis untuk melakukan kerja sama dengan
influencer dan hadiah bagi pengguna
Instagram yang kontennya terpilih, dan
evaluasi berupa penilaian terhadap virality dan
engagement yang dicapai oleh konten.
2.1.1 Definisi Marketing
American Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:
pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan,dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk dan untuk mengelola
hubungan pelanggan dengan cara yang mengguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingannya.

Philip Kotler (2010) mendefinisikan Marketing Management adalah seni dan ilmu dalam
memilih sasaran pasar serta mendapatkan, memelihara, dan mengembangkan para pelanggan
melalui proses penciptaan, penyampaian dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang lebih
baik.

2.1.2 Segmentation, Targeting, dan Positioning


Menurut Kotler, Bowen, dan Makens (2006), pasar adalah semua pembeli actual dan
potensial dari suatu barang atau jasa. Dalam pemasaran, ada beberapa tahapan pemasaran, yaitu
mass marketing atau pemasaran massal, micromarketing, dan customized marketing. Terdapat
3 tahap di dalam target pemasaran, yaitu segmentasi pasar (segmentation), penetapan sasaran
pasar (targeting), dan penetapan pasar (positioning).

2.1.2.1 Segmentasi
Pada pasar yang besar memiliki berbagai macam pembeli. Tiap-tiap pembeli pada
umumnya mempunyai perilaku ataupun kebiasaan ciri masing-masing. Perbedaaan ini
menunjukan bahwasaanya pasar suatu produk heterogen dengan jumlah konsumen yang sangat
banyak serta mempunyai ragam kebutuhan, keinginan, kemampuan membeli, dan perilaku
serta tuntutan pembelian. Dengan dasar ini, maka sangatlah suli bagi suatu perusahaan untuk
melayani seluruh pasar dengan konsumen yang berbeda-beda.

Segemtasi pasar menurut Kotler (2012) pasar yang terdiri dari sekelompok pelanggan
yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa. Menurut Kasali (1998),
segemntasi adalah proses mengotak-kotakan pasar (yang heterogen) ke dalam kelompok –
kelompok “ potential customers” yang memiliki kesamaan kebutuhan atau kesamaan karakter
yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Karena sifatnya yang
heterogen, maka akan sulit bagi produsen untuk melayaninya, oleh karena itu pemasar harus
memilih segmen-segmen tertentu saja dan meninggalkan bagian pasar lainnya. Bagian segmen
yang dipilih pun harus disesuaikan dengan kemampuan dari produsen serta bagian yang dipilih
ini merupakan bagian homogeny yang memiliki ciri-ciri yang sama. Neil (1997; dikutip dalam
kasali (1998) memaparkan bahwa segmentasi pasar harus dilakukan sejak awal, yaitu ketika
proses pertama dimulai, pada analisis peluang pasar.

2.1.2.2 Targeting
Setelah para ahli menentukan segmen pasar, langkah selanjutnya yang harus dilakukan
mengevaluasi lalu memilih segmen manakah yang akan di jadikan target perusahaan. Ada
beberapa kriteria yang harus dipenuhi pada proses evaluasi dan penentuan target.Targeting
adalah seperangkat pembeli yang memiliki kebutuhan karakteristik yang sama, yang
diputuskan untuk dilayani oleh perusahaan. Kriteria tersebut ukuran pasar (besar atau kecil),
tingkat pertumbuhan, posisi kompetitif, aksebilitas pasar, dan pelanggan atau konsumen yang
sesuai. Berikut satu dari tiga strategi yang harus di miliki perusahan yakni:

A. Pemasaran tanpa diferensiasi


Strategi peliputan pasar dimana perusahaan mungkin memustuskan untuk
mengabaikan perbeda-bedaan yang ada pada tiap-tiap segmen pasar,dan masuk ke
pasar secara keseluruhan dengan satu tawaran.
B. Pemasaran yang terdiferensiasi
Strategi peliputan pasar dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk membidik
beberapa segmen pasar atau relung pasar dan mendesign tawara yang terpisah bagi
masing-masing segmen
C. Pasaran Terkonsentrasi
Strategi peliputan pasar dimana sebuah perusahaan memilih untuk meraih pangsa
pasar yang besar pada satu atau beberapa subpasar.

2.1.2.3 Positioning
Posisi pasar (Positioning) adalah langkah ketiga setelah perusahaan telah menetukan
segemtasi pasar dan target pasar. Pada umumnya pikiran konsumen akan dipenuhi oleh
informasi mengenai suatu produk atau jasa yang ditawarkan, dan kosnsumen tentu tidak bisa
mengingat secara detail mengenai spesifikasi produk saat kebutuhan atas suatu produk
tersebut. Konsumen hanya mengingat produk atas dasar posisi produk dari yang mereka
dengar dan mereka pikirkan. Dengan begitu untuk menggerakan sebuah produk menuju
posisi tertentu dalam benak konsumen maka diperlukan positioning.

Menurut Kotler dan Keller dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2006:262) mengatakan
bahwa positioning adalah:
“Positioning is the act of designin the company’s offer so that it occupies a distinct and value
placed in the target customer mind”

Menurut Tjiptono dan Chandra mengatakan bahwa (2012:1) :

“ Adalah cara produk, merek, atau organisasi perusahaan dipersepsikan secara relative
dibandingkan dengan produk, merek atau organisasi pesaing oleh pelanggan saat ini
maupun calon pelanggan”

2.2 Internet marketing


Internet marketing merupakan bentuk usaha dari perusahaan untuk memasarkan produk
dan jasanya serta membangun hubungan dengan pelanggan melalui media internat. Kothler
dan Armstrong (2008:237). Mulia (2009) mengatakan bahwa internet marketing adalah sarana
memasarkan produk atau jasa melalui internet. Internet marketing juga merupakan aplikasi dari
internet dan teknologi-teknologi digital terkait untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran,
teknologi-teknologi itu seperti media internet, kabel-kabel,satelit,perangkat keras,perangkat
lunak yang diperlukan untuk keperluan internet marketing tersebut (Chaffey et al, 2000)

2.3 Social Media


Menurut Boyd (2009) Definisi social media menjelaskan media sosial sebagai
kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul,
berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Media
sosial memiliki kekuatan pada user-generated content (UGC) dimana konten dihasilkan oleh
pengguna,bukan oleh editor sebagaimana di institusi media masa.

Menurut Mandibergh (2012) media sosial adalah media yang mewadahi kerja sama di
antara pengguna yang menghasilkan konten (user-generated content.)

Dari berbagai definisi atau pernyataan tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa
definisi media sosial adalah “medium di internet yang memungkinkan pengguna
mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan
pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara vitual”.
2.3.1 Social Media Marketing
Media sosial sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat untuk dapat
bersosialisasi. Media sosial dapat memantau dan memfasilitasi tiap individu untuk berinteaksi
dan partisipasi diseluruh website, juga dapat mendorong pertumbuhan yang positif. Media
sosial berguna memberikan individu kemampuan untuk menetapkan profit pribadi, terhubung
dengan penggguna lain, menerbitkan dan merespon content (Tom Funk, 2011:8). Media sosial
juga sebagai saran komunitas online dimana orang yang terhubung dalam suatu komunitas
tertentu. Jaringan media sosial ini merupakan bentuk baru dari dialog antara “ consumer to
consumer” dan “bussines to consumer” yang memiliki implikasi besar terhadap pemasar
(Kotler & Amstrong, 2012:141).

Dalam media sosial terdapat tiga aktivitas yang dapat dilakukan (Joeseph,2011:27)
yaitu:

1. Social media maintenance


Merawat media sosial dengan melakukan posting secara rutin di dalam media
sosial, misalnya Facebook dan Twitter, melakukan interaksi dengan membalas
komentar dari anggota. Dalam hal ini harus ada tim kecil yang bertanggung jawab
dalam melakukan posting rutin menghapus komentar yang kurang baik
2. Social media Endorsement
Mencari Public Figure yang memliki penggemar yang sangat banyak dan
memberikan dukungan terhadap media sosial yang dimiliki perusahaan. Dalam
memilih endorses harus disesuaikan bidangnya dengan produk perusahaan.
3. Social media Activation
Membuat kegiatan yang unik, sehingga dapat menciptakan Word of Mouth (WoM).
WoM akan meningkatkan perhatian terhadap produk perusahaan secara signifikan

Menurut Chris Heuer pendiri social media clib dan innovator media baru yang dimuat dalam
buku Engage (Solis,2010:263) bahwa terdapat 4C dalam menggunakan media sosial, yaitu:

1. Context
cara atau bentuk kita menyampaikan pesan kepada khalayaak dengan format
tertentu. Berfokus pada grafik, warna, dan perancangan fitur yang menarik.
2. Communication
Praktek dalam menyampaikan atau membagikan (Sharing) dan juga
mendengarkan, merespon, dan mengembangkan pesan kepada khalayak.
3. Collaboration
Bekerja bersama–sama antara pemberi dan penerima pesan agar pesan yang
disampaikaan lebih efektif dan efisen.
4. Connection
Hubungan yang terjalin dan terbina berkelanjutan antara pemberi dan penerima
pesan.

2.3 Analisis SWOT


Secara konsep manajemen strategi dimulai dengan penyesuaian perusahaanya dengan
lingkungan kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness) Peluang (Opportunities) dan ancaman
(Threats) dari perusahaan tersebut, atau yang dikenal sebagai analisis SWOT, Analisis SWOT
mengidentifikasikan faktor internal perusahaan sebagai kekuatan dan kelemahaan, sedangkan
faktor eksternal perusahaan sebagai peluang dan ancaman. Beberapa pendapat dari para ahli
mengenai Analisis SWOT yang menjadi dasar penjelasan sebagai berikut :

1. Menurut Freddy Rangkuti analisis SWOT adalah indifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang
(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahaan
(weaknesses) dan ancaman (threats).
2. Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu instrument
analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah diketahui pula secara
luas bahwa “SWOT” merupakan akronim untuk kata – kata strengths (kekuatan),
weaknesses (kelemahaan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman).
3. Analisis SWOT menurut Philip Kotler diartikan sebagai evaluasi terhadap
keseluruhan kekuatan, kelemahaan, peluang, ancaman. Analisis SWOT merupakan
salah satu instrumen analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang
dikenal luas. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif
akan menimalkan kelemahan dan ancaman bila diterapkan secara akurat, asumsi
sederhana ini mempunyai dampak yang besar atas rancangan suatu strategi yang
berhasil.
2.4 TOWS Matrix
Menurut David & David (2015), Strength-Weakness-Opportunity-Threats (SWOT) matrix
adalah alat pencocokan yang penting untuk membantu manajer dalam mengembangkan empat
jenis strategi, yaitu:

1. Strategi SO ( Strength-Opportunity)
Menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk mendapatkan keuntungam
dari peluang eksternal.
2. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Bertujuan untuk mengembangkan kelemahan internal perusahaan dengan
mengambil keuntungan dari peluang eksternal.
3. Strategi ST (Strength-Threats)
Menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari dan mengurangi dampak
dari ancaman eksternal
4. Strategi WT (Weakness-Threats)
Merupakan defensive tactics untuk mengurangi kelemahan internal dan
menghindari dari ancaman eksternal
BAB III

Metodologi penelitian
3.1 Kerangka Analisis
Dalam penyusunan proposal skripsi ini, dibutuhkan susunan kerangka analisis berupa
langkah-langkah yang akan dilakukan, Berikut adalah kerangka analisis pada penulisan
proposal skripsi ini:

Competitor Customer Context Company

Kekuatan / Kelemahan
Peluang / Ancaman

Tows Matrix

Pilihan Strategi

Rencana Program
Promosi
Sosial Media
Sumber : Hasil olahan penulis
Gambar di atas merupakan kerangka analisis yang dilakukan pada penulisan ini. Penulis
melakukan analisis menggunakan 3C (customer, competitor, company) dari situ penulis
mencari peluang atapun ancaman pada perusahaan. Lalu penulis menganalisi customer untuk
mencari kekuatan atapun kelemahaan, lalu setelah menemukan ancaman, peluang, kekuatan
dan kelebihan langkah selanjutnya yakni menggunakan Analisis Tows Matrix untuk
mengembangkan strategi bauran pemasaran dengan melihat empat strategi pilihan dari SO,
WO, ST, dan WT. selanjutnya penulis menentukan strategi yang tepat untuk perusahaan dan
yang terakhir penulis merencanakan program promosi media sosial yang tepat untuk
perusahaan.

3.2 Jenis Penelitian


Pada penulisan proposal skripsi ini, jenis penelitian yang digunakan adalah terapan.
Penelitian terapan digunakan untuk memecahkan masalah yang terjadi, yang hasilnya dapat
langsung diterapkan (Kountur, 2007). Metode penelitian yang dilakukan penulis untuk
mengelola informasi yang ada dengan menggunakan mix method berupa kualitatif dan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menganalisis informasi dengan teknis
statistic. Sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menganalisis informasi tidak
menggunakan statistic (Kountur,2007).

3.3 Jenis Data


Jenis data yang digunakan dalam penulisan proposal skripsi ini dengan menggunakan
data primer dan data sekunder. Data primer adalah penulis melakukan wawancara terhadap
pihak perusahaan dan customer perusahaan, serta observasi pada perusahaan. Sedangkan data
sekunder adalah penulis memperoleh data dari internal serta studi pustaka

3.4 Metode pengumpulan data


Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam laporan kerja praktik kali ini adalah
Observasi, wawancata dan studi kepustakaan.
1. Observasi
Observasi merupakan cara untuk memperoleh data primer dengan cara
melakukan pengamatan terhadap obyek yang ada, guna memperoleh sumber
data (Kontur, 2007). Observasi dilakukan dengan memantau secara langsung
pada saat masa kerja praktik bulan September – November 2018. Hal tersebut
di lakukan bagi penulis untuk mengetahui seperti apa proses penggunaan media
sosial di rumah sakit Jati Sampurna.
2. Wawancara
Wawancara adalah cara untuk mengumpulkan data dengan cara mengajukan
pertanyaan dan mendengarkan jawaban secara langsung dari narasumber
(Kountur, 2007). Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang
sudah dibuat oleh penulis. Pertanyaan tersebut akan diajuka kepada target
responden yang tepat yang bisa menjawab kebutuhan dari data yang
diperlukan, baik dari pihak eskternal maupun internal.
3. Kuesioner
Pada penelitian kali ini penulis juga memakai kuesioner sebagai metode
pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2010:199) “kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya.”
Pada sebuah penelitian diperlukan sebuah alat ukur yang biasanya dinakan
instrument penelitian. Jadi pengertian intrumen menurut sugiyono (2010:148)
adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukut fenomena alam maupun
sosial yang diamati.”

4. Studi Kepustakaan
Penulis menggunakan informasi yang didapat dari internet, buku ilmiah, jurnal
dalam pengumpulan data tidak langsung.
Daftar Pustaka
Asosiasi penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2018). Jumlah pengguna internet di
Indonesia 2017.
Source from http://www.apjii.or.id
Desi Setiowati. 2018. Negara pengguna instagram terbesar di dunia 2018.
Source: www.katadata.co.id
Rulli Nasrullah. (2017). Media Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung
Rita,SE., M.S. (2016). social media marketing.
Source from https://sbm.binus.ac.id/2016/11/21/social-media-marketing/
Evans, Dave. (2008). Social Media Marketing, Canada
Dave Chaffet, Fiona Ellis – Chadwick. (2016). Digital Marketing : England
Kotler, Philip. (1995). Manajemen Pemasaran. Edisi Indonesia. Salemba Empat. Jakarta
Ludicke, Marius K. (2006). A Theory Of Marketing, Frankfurt
B. Shen and K. Bissel, "Social Media, Social Me: A Content Analysis of Beauty Companies'
Use of Facebook in Marketing and Branding," Jornal of Promotion Management, pp. 629-
651, 2013.

Anda mungkin juga menyukai