Sumber: http://www.apjii.or.id
Perkembangan internet juga mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai
transaksi jual beli barang atau jasa yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap
muka atau telepon, kini jauh lebih mudah dikarenakan internet, hal ini dapat disebut juga
dengan e-marketing. Menurut (Singgih Nurgiyantoro,2014, p.1) E-marketing adalah sisi
pemasaran dari e-commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk mengkomunikasikan
sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui internet.
E-commerce adalah system penjualan yang berkembang setelah ditemukan Internet.
Sistem pemasaran atau penjualan seperti ini bisa menjangkau seluruh dunia pada saat yang
bersamaaan tanpa harus mendirikan kantor cabang di semua negara. Selain itu juga bisa
dilakukan 24 jam tanpa henti. Dengan hanya melalui unit computer yang terhubung ke internet,
perusahaan dapat memasarkan produk-peroduknya. (Arifin,2003:101).
Dengan adanya perkembangan ini dapat memperluas pedagangan seolah-oleh
pedagang menjadi tanpa batasan dan waktu dalam memperjual belikan dagangannya.
Dampaknya persaingan yang cukup tinggi dan harus dihadapi oleh semua pihak, perusahaan
sendiri harus lebih memperhatikan dalam menentukan strateginy, agar menjadi dari konsumen.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan promosi, merupakan bagian unsur –
unsur dari bauran pemasaran yaitu perantara antara produsen dengan konsumen dalam
berkomunikasi. Saat ini promosi yang dilakukan oleh pengusaha barang jasa mengalami
pergeseran, pada awalnya melakukan promosi melalui media cetak dan elektronik kini beralih
promosi melalui media sosial. Media sosial yang sering digunakan diantaranya Instagram.
Instagram adalah sebuah salah satu media social yang fungsi utamanya adalah
menggungah dan membagikan (sharing) atau video secara online. Instagram diluncurkan pada
tanggal 6 Oktober 2010 dan dirilis pertama kali untuk platform iOS. Sebanyak 25 ribu
pengguna berhasil mendaftar di hari pertama. Pada tanggal 13 Oktober 2010 pengguna
instagram mencapai ribu dan pada tanggal 21 Desember 2010 mencetak rekor jumlah pengguna
instagram mencapai 1 juta dan terus bertambah hingga saat ini. Januari 2018 Indonesia menjadi
3 terbesar pengguna Instagram di dunia yaitu mencapai 55 juta user berikut data dari
www.katadata.co.id
Dengan banyaknya orang menggunakan social media Instagram, maka para pengelola
yang menjadi admin dalam melakukan promosi lebih mudah dan efektif dalam menyampaikan
pesan. Selain biaya yang sedikit dan mudah digunakan Instagram juga memiliki konten-konten
menarik seperti halnya gambar dan video, itu sebabnya promosi melalui intagram akan tepat
pada target yang diiliki, karena bagi orang yang mengikuti (follow), maka akun tersebut
merupakan orang–orang yang tertarik dalam bidang usaha yang dibuat, apabila banyak
pengikut (followers) yang di dapat maka dengan mudah akun tersebut untuk melakukan
promosi. Karena ketika akun tersebut meng-update mengenai produk-produk yang dijual maka
pesan yang dibuat kepada orang-orang yang mengikuti (follow) akun yang pengusaha miliki.
Namun, hal tersebut tidak dapat dipungkiri pasti ada hambatan yang dilalui tidak mungkin
promosi melalui social media instagram yang dilakukan para pengelola binis berjalan dengan
mudah.
Salah satu contoh perusahaan jasa yang mempromosikan produk nya melalui social
media intagram adalah rumah sakit. Di era ini rumah sakit swasta banyak yang menggunakan
Instagram sebagai media platform untuk menyampaikan pesan ataupun mempromosikan suatu
produk. Dikarnakan Instagram dapat menggunggah infromasi ataupun promosi yang telah
dibuat oleh rumah sakit tanpa harus mengeluarkan cost untuk mencetak dan menentukan waktu
yang tepat untuk membagikan infromasi tersebut kepada pasien. Jadi pada saat ini Instagram
menjadi salah satu pilihan bagi rumah sakit swasta untuk melakukan promosi produk.
Untuk penelitian kali ini penulis menganalisis salah satu rumah sakit yang telah
menggunakan media social intagram untuk melakukan promosi, yakni adalah Rumah Sakit
Jati Sampurna-Bekasi yang dipilih penulis sebagai bahan untuk penelitian, rumah sakit Jati
Sampurna telah melakukan promosi melalui media social Intagram sejak bulan Maret 2017
pada saat itu untuk pertama kalinya membuat akun serta menggunggah sebuah foto.
BAB I PENDAHULUAN
Dipaparkan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang
lingkup, hasil dan manfaat dan yang terakhir sistemasika penulisan.
Dipaparkan teori-teori umum strategi manajemen dan strategi media sosial yang akan di
digunakan dalam penulisan tugas akhir yang bersumber dari beberapa literatur pilihan. Teori-
teori yang digunakan adalah teori yang berkaitan dengan pembuatan tugas akhir. Teori-teori
tersebut teori segmenting, targeting, positioning, terori internet marketing, teori social media
Bab ini berisi gambaran umum kerangka kerja yang digunakan dan jenis dan metode
pengumpulan data yang digunakan dalam skripsi ini
Membuat dan menjelaskan tentang strategi promosi media sosial yang lebih baik dan
kedepannya akan dijalankan oleh perusahaan dalam satu tahun mendatang
BAB II
Landasan Teori
2.1 Studi Literatur
Judul PENGARUH ANLISIS STRATEGI PENGARUH
PROMOSI BERBASIS PENERAPAN PROMOSI COFFE KONTEN POST
SOSIAL MEDIA SOCIAL MEDIA SHOP MELALUI INSTAGRAM
TERHADAP SEBAGAI MEDIA SOCIAL TERHADAP
KEPUTUSAN STRATEGI INSTAGRAM ONLINE
PEMBELIAN BISNIS OLEH (STUDI ENGAGEMENT:
PRODUK JASA PELAKU BISNIS DESKRIPTIF PADA STUDI KASUS
PEMBIAYAAN ONLINE AKUN PADA LIMA
KENDARAAN PADA @CREMATOLOGY) MEREK
PT. BFI. FINANCE PAKAIAN
JAMBI WANITA
Peneliti Novita Ekasari Aditya Wahana, Mikharisti Amanda P.
Muhammad Tampubolon, Yuliani Santoso, Imam
Suyanto, Racma Putri, Nur Baihaqi, dan
Armandyah Atnan Satria F. Persada
Amborowati
Waktu dan Jambi, Juli – Desember Yogyakarta, 2014 Agustus, 2016 Surabaya, 2017
tempat 2014
Rumusan 1. Apakah Data tidak Berdasarkan uraian Data tidak
Masalah variable]p- terlampir latar belakang diatas, terlampir
pohjjh,personal maka rumusan pada
revelance, penelitian yang
interactivy, dilakukan penulis
message, brand adalah “Instagram
familiarity Sebagai Media
berpengaruh Promosi Coffee Shop
signifikan (Studi Kasus Pada
terhadap ISSN : 2355-9357 e-
keputusan Proceeding of
pembelian Management : Vol.3,
konsumen dalam No.2 Agustus 2016 |
memilih produk Page 2422
pembiayaan Akun Instagram
kendaraan Crematology)” Untuk
bermotor di PT memperjelas fokus
BFI Finance masalah yang akan
Jambi diteliti dalam
2. Diantaranya penelitian ini, maka
variable personal peneliti menyusun
relevance, rumusan masalah
Interactivity, sebagai berikut :
message, brand
familiarity, 1. Mengapa
manakah yang Crematology memilih
dominan instagram sebagai
mempengaruhi salah satu media
perilaku promosi?
pengambilan 2. Apa strategi
keputusan promosi yang
konsumen dalam digunakan oleh
memilih produk Crematology dalam
pembiayaan
kendaraan menggunakan media
bermotor di PT sosial instagram?
BFI Finance 3. Faktor-faktor apa
Jambi yang membuat akun
instagram
Crematology aktif
sebagai media
promosi?
(Frendy 2011:53) =
Keterangan : n = ukuran
sampel Z = tingkat
keyakinan sampel yang
dibutuhkan dalam
penelitian, pada α = 5%
(derajat keyakinan
ditentukan 95%) maka Z
= 1,96 µ = margin of
error, tingkat kesalahan
yang dapat ditolerir
(ditentukan 10%)
Dengan menggunakan
rumus diatas, maka
diperoleh perhitungan
sebagai berikut : = 4 =
1,96 4(0,1) n = 96,4 ≈
100 responden Dari
hasil perhitungan
tersebut maka diketahui
besar sampel yang
diperlukan adalah 100
responde
Keterbatasan Data tidak terlampir Data tidak Data tidak terlampir Data tidak
Penelitian terlampir terlampir
Studi lanjut Data tidak terlampir Social media Data tidak terlampir
yang marketing in
disarankan education yang
dilakukan oleh
software &
information
industry
association
Skripsi Terdahulu
Judul Penelitian Analisis Strategi Promosi Online pada STRATEGI PEMASARAN KONTEN
Pasarhosting.com MEDIA SOSIAL INTAGRAM AIRASIA
DENGAN MENGGUNAKAN DESTINASI
PARIWISATA YOGYAKARTA
Nama Peneliti Sri Wahyuni Nicky Nissa Nursalma
Waktu dan Tempat / Objek Penelitian 2014, Bogor / Pasarhosting 2017, Yogyakarta
Rumusan Masalah 1. Bagaimana penerapan strategi promosi Adapun rumusan masalah dari paparan latar
online pada Pasarhosting.com saat ini? belakang diatas adalah
2. Apakah faktor, aktor dan tujuan yang 1. Bagaimana strategi promosi dengan
memengaruhi perumusan strategi promosi penggunaan pemasaran konten di media sosial
online Pasarhosting.com? Instagram AirAsia?
3. Bentuk alternatif saluran online apakah 2. Bagaimana kesesuaian pemasaran konten
yang paling berpengaruh dan menjadi unsur destinasi pariwisata Yogyakarta yang
penyusun strategi promosi online diterapkan oleh AirAsia menurut konsep
Pasarhosting.com? McPeath?
Tujuan Penelitian 1. Mengkaji penerapan strategi promosi online Tujuan yang ingin dicapai dalam penilitian ini
pada Pasarhosting.com saat ini. adalah:
2. Mengidentifikasi faktor, aktor dan tujuan 1. Untuk mengetahui strategi promosi dengan
yang memengaruhi perumusan strategi menggunakan pemasaran konten yang
promosi online Pasarhosting.com. dilakukan AirAsia melalui media sosial
3. Menganalisis bentuk alternatif saluran Instagram.
online yang paling berpengaruh dan menjadi 2. Untuk menganalisis kesesuaian strategi
promosi pemasaran konten pada media sosial
unsur penyusun strategi promosi online Instagram AirAsia yang menggunakan
Pasarhosting.com. destinasi pariwisata Yogyakarta dengan
konsep pemasaran konten McPeath
Ruang Lingkup penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas Data tidak Terlampir
pada proses perumusan strategi promosi
online Pasarhosting.com dan tahapan-
tahapannya dengan menggunakan metode
PHA. Responden yang diambil berasal dari
pihak manajemen perusahaan yang terkait
dalam perumusan strategi promosi terutama
dengan kegiatan pemasaran dan promosi
online.
Design Penelitian Deskriptive kualitatif Kualitatif
Populasi dan Sample Penarikan sampel dilakukan dengan Teknik Data tidak terlampir
purposive sampling, dimana contoh dipilih
secara sengaja.
Metode Pengumpulan Data Data primer didapatkan dengan melakukan Terdapat dua jenis data yang digunakan dalam
wawancara dengan pihak Internal: Chief penelitian ini yaitu, data primer dan data
Executive Officer (CEO), Infrastructure sekunder. Data primer diperoleh langsung dari
Management, Marketing Communication, objek penelitian berupa wawancara kepada
Technical Support, Customer Service dan Marketing Excecutive dan Social Media
pihak eksternal seperti perwakilan Marketing PT. AirAsia Indonesia juga
customerdan akademisi. Sedangkan, data observasi yang dilakukan pada media sosial
sekunder diperoleh dari hasil laporan Instagram AirAsia untuk mengetahui proses
perusahaan, data statistic perusahaan, hasil manajemen promosi AirAsia. Sedangkan data
penelitian sebelumnya dan literature terkait sekunder merupakan dara yang diperoleh dari
dengan judul penelitian yang diperoleh dari sumber kedua berupa jurnal, penelitian, dan
jurnal, buku, artike, dan internet. buku-buku terkait pemasaran konten dan
promosi destinasi yang dapat mendukung
argumen dalam penelitian ini.
Metode Pengolahan Data Analisis diolah menggunakan Process hazard
analysis method untuk menggabungkan
penilaianpenilaian dan nilai-nilai pribadi ke
dalam satu cara logic.
Metode Analisis Hasil Pengolahan Data Analisis penelitian dilakukan secara deskriptif Pada tahap awal peneliti melakukan
pengumpulan data berupa pendekatan kepada
subjek penelitian melalui wawancara dan
observasi. Wawancara dalam penelitian ini
dilakukan kepada Marketing Excecutive dan Social
Media Marketing PT. AirAsia Indonesia dengan
mengacu pada pertanyaan yang telah dibuat
sebelumnya sehingga proses wawancara menjadi
lebih terarah. Namun, hal tersebut tidak menutup
kemungkinan adanya pertanyaan tambahan yang
muncul diluar daftar pertanyaan. Berikutnya
observasi dilakukan terhadap kegiatan promosi
yang dilakukan oleh Divisi Marketing ketika
wawancara berlangsung dan media sosial
Instagram AirAsia yaitu @airasia dan
@airasia_indo untuk melihat penggunaan
destinasi pariwisata Yogyakarta sebagai konten
pemasaran di media sosial Instagram AirAsia.
Tahap selanjutnya ialah reduksi data, dalam
proses ini dilakukan penggabungan dan
penyeragaman segala bentuk data yang didapat
dari proses wawancara dan observasi yang telah
dilakukan mengenai subjek terkait sehingga dapat
diubah menjadi bentuk tulisan atau pembahasan
yang siap untuk dianalisis. Pada bagian ini
terdapat penyaringan data yang diperlukan dan
tidak diperlukan untuk disajikan pada tahap
selanjutnya. 18 Setelah itu ialah tahap penyajian
data, yaitu proses penyusunan yang dilakukan
pada sekumpulan informasi berupa laporan
observasi, transkip wawancara, dan temuan pada
penelitian sebelumnya sehingga dapat dilakukan
penarikan kesimpulan yang akan menjurus pada
jawaban dari pertanyaan penelitian yang
diajukan.
Temuan / Hasil Penelitian 1. Strategi promosi online Pasarhosting.com Data tidak terlampir .
2. Lingkungan dan keuungulan perusahaan
3. Bauran promosi online
4. Faktor dan aktor yang mempengaruhi
perumusan strategi promosi online
Pasarhosting.com.
Implikasi Managerial Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini Setelah melaksanakan penelitian strategi
diharapkan dapat memberikan masukan untuk promosi pemasaran konten media sosial
kemajuan perusahaan dan dapat digunakan Instagram AirAsia dengan menggunakan
sebagai bahan informasi tentang bagaimana destinasi pariwisata Yogyakarta, maka 75
strategi promosi terbaik yang dapat diterapkan penulis memberikan beberapa saran untuk
di Pasarhosting.com. perbaikan dalam penciptaan konten
Yogyakarta yaitu:
1. Mengedukasi
2. Menginformasi
3. Menghubungkan
4. Menghibur
5. Membangun kepercayaan
6.
Kesimpulan Ditemukannya bentuk kegiatan strategi Divisi pemasaran AirAsia membagi tahapan
promosi online Pasarhosting.com meliputi dalam penyusunan program promosi
social media, website promotion, branding pemasaran konten melalui media sosial
logo, live chat 24/7 dan pemasangan
Instagram menjadi 6 tahapan, yaitu:
iklan/banner di media online. Dalam
penyusunan strategi promosi online menentukan target pasar dari konten,
Pasarhosting.com, terdapatnya lima faktor menentukan tujuan konten dibuat,
diantaranya adalah pesaing, Analisa pasar, mengembangkan pesan berupa informasi yang
STP, teknologi, ketersediaan waktu, dan sesuai dengan target pasar dan tujuan dari
SDM. Hasil dari analisis memberikan konten, memilih gaya dan bentuk konten yang
alternative dtrategi promosi online yang akan dimuat bisa berupa video atau foto dan
terbaik untuk diterapkan berupa promosi konten apa yang akan ditonjolkan,
melalui social media, diikuti dengan SEO,
menentukan anggaran biaya yang akan
webverting, web experience, dan direct
promotion via e-mail. dikeluarkan biasanya berupa pemberian tiket
gratis untuk melakukan kerja sama dengan
influencer dan hadiah bagi pengguna
Instagram yang kontennya terpilih, dan
evaluasi berupa penilaian terhadap virality dan
engagement yang dicapai oleh konten.
2.1.1 Definisi Marketing
American Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:
pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan,dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk dan untuk mengelola
hubungan pelanggan dengan cara yang mengguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingannya.
Philip Kotler (2010) mendefinisikan Marketing Management adalah seni dan ilmu dalam
memilih sasaran pasar serta mendapatkan, memelihara, dan mengembangkan para pelanggan
melalui proses penciptaan, penyampaian dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang lebih
baik.
2.1.2.1 Segmentasi
Pada pasar yang besar memiliki berbagai macam pembeli. Tiap-tiap pembeli pada
umumnya mempunyai perilaku ataupun kebiasaan ciri masing-masing. Perbedaaan ini
menunjukan bahwasaanya pasar suatu produk heterogen dengan jumlah konsumen yang sangat
banyak serta mempunyai ragam kebutuhan, keinginan, kemampuan membeli, dan perilaku
serta tuntutan pembelian. Dengan dasar ini, maka sangatlah suli bagi suatu perusahaan untuk
melayani seluruh pasar dengan konsumen yang berbeda-beda.
Segemtasi pasar menurut Kotler (2012) pasar yang terdiri dari sekelompok pelanggan
yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa. Menurut Kasali (1998),
segemntasi adalah proses mengotak-kotakan pasar (yang heterogen) ke dalam kelompok –
kelompok “ potential customers” yang memiliki kesamaan kebutuhan atau kesamaan karakter
yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Karena sifatnya yang
heterogen, maka akan sulit bagi produsen untuk melayaninya, oleh karena itu pemasar harus
memilih segmen-segmen tertentu saja dan meninggalkan bagian pasar lainnya. Bagian segmen
yang dipilih pun harus disesuaikan dengan kemampuan dari produsen serta bagian yang dipilih
ini merupakan bagian homogeny yang memiliki ciri-ciri yang sama. Neil (1997; dikutip dalam
kasali (1998) memaparkan bahwa segmentasi pasar harus dilakukan sejak awal, yaitu ketika
proses pertama dimulai, pada analisis peluang pasar.
2.1.2.2 Targeting
Setelah para ahli menentukan segmen pasar, langkah selanjutnya yang harus dilakukan
mengevaluasi lalu memilih segmen manakah yang akan di jadikan target perusahaan. Ada
beberapa kriteria yang harus dipenuhi pada proses evaluasi dan penentuan target.Targeting
adalah seperangkat pembeli yang memiliki kebutuhan karakteristik yang sama, yang
diputuskan untuk dilayani oleh perusahaan. Kriteria tersebut ukuran pasar (besar atau kecil),
tingkat pertumbuhan, posisi kompetitif, aksebilitas pasar, dan pelanggan atau konsumen yang
sesuai. Berikut satu dari tiga strategi yang harus di miliki perusahan yakni:
2.1.2.3 Positioning
Posisi pasar (Positioning) adalah langkah ketiga setelah perusahaan telah menetukan
segemtasi pasar dan target pasar. Pada umumnya pikiran konsumen akan dipenuhi oleh
informasi mengenai suatu produk atau jasa yang ditawarkan, dan kosnsumen tentu tidak bisa
mengingat secara detail mengenai spesifikasi produk saat kebutuhan atas suatu produk
tersebut. Konsumen hanya mengingat produk atas dasar posisi produk dari yang mereka
dengar dan mereka pikirkan. Dengan begitu untuk menggerakan sebuah produk menuju
posisi tertentu dalam benak konsumen maka diperlukan positioning.
Menurut Kotler dan Keller dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2006:262) mengatakan
bahwa positioning adalah:
“Positioning is the act of designin the company’s offer so that it occupies a distinct and value
placed in the target customer mind”
“ Adalah cara produk, merek, atau organisasi perusahaan dipersepsikan secara relative
dibandingkan dengan produk, merek atau organisasi pesaing oleh pelanggan saat ini
maupun calon pelanggan”
Menurut Mandibergh (2012) media sosial adalah media yang mewadahi kerja sama di
antara pengguna yang menghasilkan konten (user-generated content.)
Dari berbagai definisi atau pernyataan tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa
definisi media sosial adalah “medium di internet yang memungkinkan pengguna
mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan
pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara vitual”.
2.3.1 Social Media Marketing
Media sosial sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat untuk dapat
bersosialisasi. Media sosial dapat memantau dan memfasilitasi tiap individu untuk berinteaksi
dan partisipasi diseluruh website, juga dapat mendorong pertumbuhan yang positif. Media
sosial berguna memberikan individu kemampuan untuk menetapkan profit pribadi, terhubung
dengan penggguna lain, menerbitkan dan merespon content (Tom Funk, 2011:8). Media sosial
juga sebagai saran komunitas online dimana orang yang terhubung dalam suatu komunitas
tertentu. Jaringan media sosial ini merupakan bentuk baru dari dialog antara “ consumer to
consumer” dan “bussines to consumer” yang memiliki implikasi besar terhadap pemasar
(Kotler & Amstrong, 2012:141).
Dalam media sosial terdapat tiga aktivitas yang dapat dilakukan (Joeseph,2011:27)
yaitu:
Menurut Chris Heuer pendiri social media clib dan innovator media baru yang dimuat dalam
buku Engage (Solis,2010:263) bahwa terdapat 4C dalam menggunakan media sosial, yaitu:
1. Context
cara atau bentuk kita menyampaikan pesan kepada khalayaak dengan format
tertentu. Berfokus pada grafik, warna, dan perancangan fitur yang menarik.
2. Communication
Praktek dalam menyampaikan atau membagikan (Sharing) dan juga
mendengarkan, merespon, dan mengembangkan pesan kepada khalayak.
3. Collaboration
Bekerja bersama–sama antara pemberi dan penerima pesan agar pesan yang
disampaikaan lebih efektif dan efisen.
4. Connection
Hubungan yang terjalin dan terbina berkelanjutan antara pemberi dan penerima
pesan.
1. Menurut Freddy Rangkuti analisis SWOT adalah indifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang
(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahaan
(weaknesses) dan ancaman (threats).
2. Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu instrument
analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah diketahui pula secara
luas bahwa “SWOT” merupakan akronim untuk kata – kata strengths (kekuatan),
weaknesses (kelemahaan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman).
3. Analisis SWOT menurut Philip Kotler diartikan sebagai evaluasi terhadap
keseluruhan kekuatan, kelemahaan, peluang, ancaman. Analisis SWOT merupakan
salah satu instrumen analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang
dikenal luas. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif
akan menimalkan kelemahan dan ancaman bila diterapkan secara akurat, asumsi
sederhana ini mempunyai dampak yang besar atas rancangan suatu strategi yang
berhasil.
2.4 TOWS Matrix
Menurut David & David (2015), Strength-Weakness-Opportunity-Threats (SWOT) matrix
adalah alat pencocokan yang penting untuk membantu manajer dalam mengembangkan empat
jenis strategi, yaitu:
1. Strategi SO ( Strength-Opportunity)
Menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk mendapatkan keuntungam
dari peluang eksternal.
2. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Bertujuan untuk mengembangkan kelemahan internal perusahaan dengan
mengambil keuntungan dari peluang eksternal.
3. Strategi ST (Strength-Threats)
Menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari dan mengurangi dampak
dari ancaman eksternal
4. Strategi WT (Weakness-Threats)
Merupakan defensive tactics untuk mengurangi kelemahan internal dan
menghindari dari ancaman eksternal
BAB III
Metodologi penelitian
3.1 Kerangka Analisis
Dalam penyusunan proposal skripsi ini, dibutuhkan susunan kerangka analisis berupa
langkah-langkah yang akan dilakukan, Berikut adalah kerangka analisis pada penulisan
proposal skripsi ini:
Kekuatan / Kelemahan
Peluang / Ancaman
Tows Matrix
Pilihan Strategi
Rencana Program
Promosi
Sosial Media
Sumber : Hasil olahan penulis
Gambar di atas merupakan kerangka analisis yang dilakukan pada penulisan ini. Penulis
melakukan analisis menggunakan 3C (customer, competitor, company) dari situ penulis
mencari peluang atapun ancaman pada perusahaan. Lalu penulis menganalisi customer untuk
mencari kekuatan atapun kelemahaan, lalu setelah menemukan ancaman, peluang, kekuatan
dan kelebihan langkah selanjutnya yakni menggunakan Analisis Tows Matrix untuk
mengembangkan strategi bauran pemasaran dengan melihat empat strategi pilihan dari SO,
WO, ST, dan WT. selanjutnya penulis menentukan strategi yang tepat untuk perusahaan dan
yang terakhir penulis merencanakan program promosi media sosial yang tepat untuk
perusahaan.
4. Studi Kepustakaan
Penulis menggunakan informasi yang didapat dari internet, buku ilmiah, jurnal
dalam pengumpulan data tidak langsung.
Daftar Pustaka
Asosiasi penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2018). Jumlah pengguna internet di
Indonesia 2017.
Source from http://www.apjii.or.id
Desi Setiowati. 2018. Negara pengguna instagram terbesar di dunia 2018.
Source: www.katadata.co.id
Rulli Nasrullah. (2017). Media Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung
Rita,SE., M.S. (2016). social media marketing.
Source from https://sbm.binus.ac.id/2016/11/21/social-media-marketing/
Evans, Dave. (2008). Social Media Marketing, Canada
Dave Chaffet, Fiona Ellis – Chadwick. (2016). Digital Marketing : England
Kotler, Philip. (1995). Manajemen Pemasaran. Edisi Indonesia. Salemba Empat. Jakarta
Ludicke, Marius K. (2006). A Theory Of Marketing, Frankfurt
B. Shen and K. Bissel, "Social Media, Social Me: A Content Analysis of Beauty Companies'
Use of Facebook in Marketing and Branding," Jornal of Promotion Management, pp. 629-
651, 2013.