Anda di halaman 1dari 23

ISBN: 978-602-8355-39-1

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL

MATEMATIKA DAN

STATISTIKA

“Penguatan Peran Matematika dan Statistika dalam


Percepatan Pembangunan Nasional”

Pontianak, 27 Februari 2014

Jurusan Matematika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tanjungpura
Pontianak
2014
ISBN: 978-602-8355-39-1

PROSIDING SEMINAR NASIONAL


MATEMATIKA DAN STATISTIKA
27 Februari 2014
FMIPA Universitas Tanjungpura Pontianak

Artikel-artikel dalam prosiding ini telah dipublikasikan pada


Seminar Nasional Matematika dan Statistika
pada tanggal 27 Februari 2014
di Jurusan Matematika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tanjungpura Pontianak

Tim Reviewer:
1. Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA (UNTAN)
2. Prof. Dr. Sabirin Matsjeh (UGM)
3. Prof. Dr. Sri Haryatmi (UGM)
4. Ir. Dadan Kusnandar, Ph.D (UNTAN)
5. Dr. Edy Tandililing, M.Pd (UNTAN)
6. Dr. Elah Nurlaelah, M.Si (UPI)
7. Dr. Fajar Adi Kusumo (UGM)
8. Dr. Tarmizi Usman, M.Sc (UNSYAH)
9. Dr. Dra Titin Siswantining, DEA (UI)
10. Dr. Udjiana Sekteria Pasaribu (ITB)

Jurusan Matematika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tanjungpura
Pontianak
2014
SEMINAR NASIONAL
MATEMATIKA DAN STATISTIKA

“Penguatan Peran Matematika dan Statistika Dalam Percepatan


Pembangunan Nasional”.
27 Februari 2014

Di selenggarakan oleh:
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tanjungpura Pontianak

Prosiding Diterbitkan Oleh:


Universitas Tanjungpura Pontianak
Jalan Prof. Dr. H.Hadari Nawawi/Jalan Jend.Ahmad Yani
Pontianak, 78124

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


UNTAN, 2014

Cetakan ke-1
Terbitan Tahun 2014
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Seminar Nasional (2014 Februari 27: Pontianak)
Prosiding/ Reviewer: Dadan Kusnandar (et.al)-Pontianak:
FMIPA
Editor: Muhlasah Novitasari Mara (et.al)-Pontianak: FMIPA
Universitas Tanjungpura, 2014
ISBN:978-602-8355-39-1

978-602-8355-39-1
Penyuntingan semua tulisan dalam prosiding ini dilakukan
oleh tim reviewer Seminar Nasional MATEMATIKA DAN
STATISTIKA 2014 dari berbagai Institusi se Indonesia

Prosiding dapat diakses:


www.untan.ac.id
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala
karunia dan rahmat-Nya, sehingga prosiding ini dapat diterbitkan. Prosiding ini memuat
kumpulan makalah dan hasil penelitian baik yang dilakukan oleh dosen, mahasiswa, maupun
praktisi yang berkompeten dibidang Matematika dan Statistika serta bidang keilmuan lainnya
yakni Pendidikan, Kimia, Biologi, Komputer, Kesehatan, Teknik, dan Ekonomi.
Seluruh makalah yang dimuat telah melalui tahap penyuntingan oleh tim reviewer yang
anggotanya tercantum pada halaman lain prosiding ini. Makalah yang termuat juga telah
disajikan pada Seminar Nasional Matematika dan Statistika tanggal 27 Februari 2014 yang
diikuti oleh 162 peserta dan 95 diantaranya merupakan peserta pemakalah.
Panitia mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Tanjungpura Bapak Prof. Dr.
H. Thamrin Usman, DEA yang telah memfasilitasi penerbitan prosiding Seminar Nasional
Matematika dan Statistika 2014. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu penyusunan prosiding ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan sebagai
masukan untuk penyusunan prosiding pada seminar nasional berikutnya.

Pontianak, 27 Februari 2014

Tim Editor
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Kata Sambutan Rektor Universitas TanjungPura
Kata Sambutan Dekan Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura
Kata Sambutan Ketua Panitia Semesta 2014
Daftar Isi
Makalah Utama
MAKALAH UTAMA 1 Hari Wijayanto Peningkatan Kualitas Data Untuk Meningkatkan 1
Efektivitas Pembangunan Nasional
MAKALAH UTAMA 2 Asep Saefuddin Pendidikan Statistika Masa Depan 7

MAKALAH UTAMA 3 Edy Tandililing Penguatan Peran Pendidikan Matematika Untuk 11


Pembelajaran Yang Lebih Berkualitas

Makalah Pendamping Bidang Matematika


MATEMATIKA-01 Eka Susanti Optimasi Biaya Pengangkutan Menggunakan 19
Program Linear Multiobjektif Fuzzy (Studi
Kasus Pada PT. Sentosa Mulia Bahagia)

MATEMATIKA-02 Febrianti, Solusi Pendekatan Terbaik Sistem Persamaan 27


Evi Noviani, Linear Tak Konsisten Menggunakan
Nilamsari Dekomposisi Nilai Singular
Kusumastuti
MATEMATIKA-03 M. Yusuf Fajar Model Persediaan Dengan Permintaan Konstan 41
Dan Laju Kerusakan Konstan
MATEMATIKA-04 Indrawati, Perbandingan Fungsi Utilitas Cobb-Douglass 47
Irmeilyana, Dan Quasi-Linear Dalam Menentukan Solusi
Fitri Maya Puspita, Optimal Masalah Pembiayaan Layanan
Meiza Putri Lestari Informasi
MATEMATIKA-05 Suhardi, Helmi, Sifat-Sifat Lanjut Fungsi Terbatas 57
Yundari
MATEMATIKA-06 Bambang Dwi Analisis Input Output Sektor Perekonomian 71
Cahyo, Provinsi Kalimantan Barat Dengan
Nilamsari Menggunakan Model Leontif
Kusumastuti,
Mariatul Kiftiah
MATEMATIKA-07 Vega Setiawan, Optimasi Pelayanan Di PT. Taspen (Persero) 79
Neva Satyahadewi Cabang Pontianak Dengan Menggunakan Teori
Antrian
MATEMATIKA-08 Arif Rahman Isomorfisma Dari (SU(2)×SU(2))/Ker α Ke 85
SO(4)
MATEMATIKA-09 Evi Noviani, Klustering Pasien Dengan SVD-gaps Sebagai 93
Yoga Satria Putra, Alternatif Diagnosa Pada Kanker Paru-paru.
Kuntjoro Adji
Sidarto

Makalah Pendamping Bidang Statistika


STATISTIKA-01 Gaguk Margono Aplikasi Analisis Faktor Konfirmatori Untuk 101
Menentukan Reliabilitas Multidimensi
Instrumen Kepuasan Mahasiswa Sebagai
Pelanggan Internal
STATISTIKA-02 Ratu Amilia Avianti Aplikasi Analisis Faktor Esploratori Untuk 115
Memvalidasi Instrumen Kepuasan Mahasiswa
Sebagai Pelanggan Internal
STATISTIKA-03 Abdul Kudus, Metode Random Survival Forest Untuk 135
Aceng Komarudin Mengidentifikasi Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perceraian
STATISTIKA-04 Aceng Komarudin, Penurunan Ekspektasi Bersyarat Dari Distribusi 143
Abdul Kudus Log-Logistik
STATISTIKA-05 Anuar Sanusi, Analisis Model Faktor-Faktor Mempengaruhi 147
Ary Meizari, Mahasiswa Berhenti Studi (Drop Out) Di PTS
Novita Sari Bandar Lampung
STATISTIKA-06 Muhlasah Novitasari Prediksi Tinggi Muka Air Laut dengan 163
Mara, Hybridizing Exponential Smoothing dan Neural
Dadan Kusnandar Network
STATISTIKA-07 Septian Aplikasi Algoritma Genetika Sebagai Alternatif 167
Rahardiantoro, Solusi Penentuan Indeks Preferensi Dalam Hal
Bagus Sartono Ada Data Kosong
STATISTIKA-08 Suwanda Diagram Kontrol Reekspresi Variansi Vektor 175
Dan Implementasinya
STATISTIKA-09 Shantika Martha, Implementasi Model Carma (2,1) Pada 185
Beniva D Handari, Pergerakan Tingkat Bunga
Gatot F Hertono
STATISTIKA-10 Akhmad Fauzy Kajian Simulasi Tingkat Kepercayaan Bagi 193
Parameter, Fungsi Tahan Hidup Dan Kuartil
Waktu Hidup Dari Data Berdistribusi
Eksponensial Tersensor Tipe-II
STATISTIKA-11 Eko Tjahjono Karakteristik Estimator Deret Fourier Terbobot 203
Pada Regresi Nonparametrik
STATISTIKA-12 Sediono Penentuan Distribusi Limit Statistik Uji Rasio 211
Likelihood Semiempiris Untuk Data Truncated
STATISTIKA-13 Muhammad Masjkur, Model Parameter Acak Percobaan Pemupukan 221
Bagus Sartono, Fosfor Padi Sawah Pada Tanah Kandungan P
Itasia Dina Sulvianti Rendah
STATISTIKA-14 Ferry Juniardi, Pemodelan Bangkitan Dan Tarikan Pergerakan 229
Heri Azwansyah Penummpang Di Kalimantan Barat
Menggunakan Anallisis Regresi Linear
STATISTIKA-15 Fajar Supriadi, Pendekatan Metode Chi Square Pada Uji 241
Doni Irawan, Independensi Penyalahgunaan Narkoba Dengan
Intan Kurniawati, Karakteristik Tersangka
Ayu Indraswari
Nurmaya Putri,
Noviami Trisniarti,
Nur Eka Septiana,
Edy Widodo,
Kariyam
STATISTIKA-16 Bahridin Abapihi Pendugaan Parameter Regresi Eksponensial 249
Dengan Algoritme Cross-Entropy Untuk
Memperkecil Galat
STATISTIKA-17 Hendra Perdana, Pemanfaatan Software Open Source R Dalam 253
Adhitya Ronnie Perhitungan Premi Asuransi Jiwa
Effendie, Dedi
Rosadi
STATISTIKA-18 Suci Astutik Pemodelan Curah Hujan Dengan Model 261
Hirarkhi Poisson Gamma
STATISTIKA-19 Sariyanto, Modifikasi Unistate Life Table Menjadi 265
Hadi Sumarno, Multistate Life Table Pendidikan
Siswandi
STATISTIKA-20 Budi Suharjo, Perbandingan Metode Pendugaan Parameter 273
N. K. Kutha Ardana, Dalam Pemodelan Persamaan Struktural
La Mbau
STATISTIKA-21 Edi Saputra, Penggunaan Value At Risk Dalam Analisis 291
Evy Sulistianingsih Risiko pada Portofolio Single Index Model
STATISTIKA-22 Dila Aprillia, Bayu Peramalan Jumlah Penumpang Pada Pt. Angkasa 303
Prihandono Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara
Supadio Pontianak dengan Metode Winter’s
Exponential Smoothing
STATISTIKA-23 Hidayu Sulisti, Perhitungan Pendanaan Pensiun Manfaat Pasti 313
Nilamsari Karyawan PT. TASPEN Cab.Pontianak
Kusumastuti Menggunakan Metode Cost Prorate Tipe
Constant Dollar
STATISTIKA-24 Fanny Syahfitri Peramalan Jumlah Penumpang Pada PT. 321
Budiman, Bayu Angkasa Pura II (Persero) Cab. Bandar Udara
Prihandono Internasional Supadio Pontianak Dengan
Metode Seaseonal ARIMA
STATISTIKA-25 Marisa Effendi, Perbandingan Metode Brown'S Linear 331
Nilamsari Exponential Smoothing Dan Holt's Linear
Kusumastuti Exponential Smoothing Dalam Meramalkan
Jumlah Pembayaran Manfaat Pensiun Pada PT.
TASPEN (Persero) Cab.Pontianak
STATISTIKA-26 Destriani, Perbandingan Tabel Mortalita Dan Tingkat Suku 339
Neva Satyahadewi, Bunga Yang Digunakan Pada Penentuan
Lasta Dewi Cadangan Dengan Metode New Jersey
STATISTIKA-27 Winda Sri Pengaruh Tabel Mortalita Terhadap Premi 347
Wulandari, Tunggal Bersih Pada Asuransi Jiwa Seumur
Neva Satyahadewi Hidup
STATISTIKA-28 Lasta Dewi, Pengaruh Peluang Kematian Terhadap 355
Neva Satyahadewi Penentuan Cadangan Zillmer Pada Asuransi
Jiwa Dwi Guna
STATISTIKA-29 Nova Minarti, Analisis Data Laju Peningkatan Peserta Pensiun 365
Neva Satyahadewi Di PT. Taspen (Persero) Wilayah Klaimantan
Barat Cabang Pontianak Dengan Menggunakan
Uji Median
STATISTIKA-30 Septiana, Pengaruh Tabel Mortalita Pada Supplemental 377
Dadan Kusnandar, Cost Dengan Metode Accrued Benefit Cost
Neva Satyahadewi
STATISTIKA-31 Fitri Catur Lestari Penerapan Metode Statistik Non Parametrik Uji 383
Bredenkamp sebagai Padanan Analisis Variansi
Dua Arah Pada Kasus Pengaruh Faktor Metode
Reparasi dan Faktor Merek Terhadap Kadar
Timbal Jamu Cina
STATISTIKA-32 Dadan Kusnandar, Evaluasi Uji Banding Laboratorium Balai 399
Naomi N Debataraja Proteksi Tanaman Perkebunan Untuk Kerapatan
Spora Beuveria Bassiana
STATISTIKA-33 Suhartono, Model Regresi Dua Level Untuk Peramalan 405
Dwiatmono Deret Waktu Yang Mengandung Variasi
Agus Widodo Kalender
STATISTIKA-34 Ryan Kurniawan, Perhitungan Supplemental Cost Dengan Metode 415
Neva Satyahadewi, Benefit Prorate Pada Program Pendanaan
Dadan Kusnandar Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit)
STATISTIKA-35 Ekawati, Aplikasi Model AIDS (Almost Ideal Demand 423
Rahmatullah Rizieq System) Dinamis Dalam Permintaan Pangan
STATISTIKA-36 Dodi Vionanda, Penanganan Pencilan Bergandadalam Analisis 429
Helma Regresi Denganmetoda Forward Search
STATISTIKA-37 Erni Tri Astuti Graduasi Tingkat Kematian Indonesia 437
Denganmodel Regresi Poisson Tergeneralisir
Lokal
STATISTIKA-38 Lexy Janzeh Sinay, Aproksimasi Tabel Mortalita Menggunakan 445
Neva Satyahadewi Persamaan Dufresne
STATISTIKA-39 Wahyono Kuntohadi Analisis Data Program Penanggulangan 455
Kemiskinan: Permasalahan Dan Tantangan
Statistisi Pada Aktifitas Monitoring Dan
Evaluasi
STATISTIKA-40 Kurnia Susvitasari, Distribusi Posterior Dari Taksiran Titik Mean 463
Titin Siswantining Berdasarkan Hierarki Bayes SpasialPada Small
Area Estimation

Makalah Pendamping Bidang Teknik


TEKNIK-01 Yulisa Fitrianingsih, Hubungan Konsentrasi Gas Karbon Monoksida 471
Dian Rahayu Jati, (Co) Terhadap Variasi Jarak Pengambilan
Sendy Yulianti Sampel Pada Ruas Jalan Gajah Mada
Pontianak
TEKNIK-02 Heri Azwansyah, Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalulintas 477
Ferry Juniardi Dikota Ketapang Dengan Metode Z-SCORE
TEKNIK-03 Hendro Priyatman Model Matematis Pada Bidang Kendali 493

Makalah Pendamping Bidang Komputer


KOMPUTER-01 Ilhamsyah, Penjadwalan Mobil Taksi Menggunakan 497
Cucu Suhery Algoritma Genetika

Makalah Pendamping Bidang Pertanian


PERTANIAN-01 Encik Eko Rifkowaty Upaya Memperpanjang Umur Simpan Bunga 505
Potong Anggrek Vanda Var. Douglas Dengan
Berbagai Jenis Pengemas

Makalah Pendamping Bidang Ekonomi


EKONOMI-01 Titik Harsanti, Kemiskinan Anak Dan Variabel-Variabel Yang 521
Novi Hidayat Mempengaruhi
Pusponegoro
EKONOMI -02 Sahat Sinaga Mensiasati Percepatan Pembangunan Kalbar 533
Melalui Pemberdayaan Komoditas Unggulan
Makalah Pendamping Bidang Kesehatan
KESEHATAN-01 Engelina Ng, Optimasi Krim Sarang Burung Walet Putih 539
Andhi Fahrurroji, (Aerodramus Fuciphagus) Tipe M/A Dengan
Liza Pratiwi Variasi Emulgator Sebagai Pencerah Kulit
Menggunakan Simplex Lattice Design
KESEHATAN-02 Era Kurnializa, Potensi Amilum Limbah Batang Kelapa Sawit 547
Siti Nani Nurbaeti, (Elaeis Guineensis Jacq) Sebagai Bahan
Wintari Taurina Penghancur Pada Formulasi Tablet Parastamol
KESEHATAN-03 Syari Wahyuni Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Fraksi Polar 555
Ansiah, Sri Daun Kesum (Polygonum Minus Huds)
Wahdaningsih,
Siti Nani Nurbaeti
Makalah Pendamping Bidang Kependidikan
PENDIDIKAN -01 Agus Santoso Pemilihan Butir Soal Pada Rancangan Tes 563
Adaptif Berdasarkan Efficiency Balanced
Information
PENDIDIKAN-02 Suparman I.A, Faktor Yang Menentukan Prestasi Belajar 57 3
Yunita Matematika Siswa Sekolah Menengah Atas Di
Jakarta
PENDIDIKAN-03 Muhammad Analisis Wacana Tekstual Dan Kontekstual 581
Rohmadi Prakmatik Soal Cerita Matematika Ujian
Nasional SD Sebagai Bentuk Implementasi
Bahasa Sebagai Penghela Ilmu Dalam
Kurikulum 2013
PENDIDIKAN-04 Kalbin Salim, Pengajaran Dan Pembelajaran Arab Melayu 587
Dayang Hjh Tiawa, Berdasarkan Pendekatan Quantum Learning
Teti Kumalasari,
Abdul Bin Hamdan
PENDIDIKAN-05 Kalbin Salim, Teknologi Distance Learning Berbasis E- 599
Dayang Hjh Tiawa, Education Di Wilayah Kepulauan Riau
Teti Kumalasari, Indonesia
Abdul Bin Hamdan
PENDIDIKAN-06 Kalbin Salim, Persepsi Siswa Terhadap pembelajaran 607
Dayang Tiawa Matematika Dengan Menggunakan Flash
Animasi

PENDIDIKAN-07 Eka Murdani Pembelajaran Fisika Berbasis Praktikum: 615


Pengujian Hambatan Suatu Resistor Komersial
Dengan Hukum Ohm
PENDIDIKAN-08 Ristia Apriana, Pembelajaran Matematika Dengan Project Based 621
Nindy Citroresmi P, Learning
Mariyam
PENDIDIKAN-09 Wahyudi, Penerapan Model Inkuiri Terhadap Penguasaan 627
Lia Angraeni Konsep ditinjau dari Sikap Ilmiah Mahasiswa
pada Materi Optika Fisis
PENDIDIKAN-10 Vindo Feladi Hubungan Antara Kemampuan Awal Dengan 639
Hasil Belajar Pembuatan Tabel Dalam Basis
Data Mahasiswa Program Studi Pendidikan TIK
STKIP-PGRI Pontianak
PENDIDIKAN-11 Sandie Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif 645
Siswa Dengan Model Reciprocal Teaching Pada
Materi Pecahan Di Kelas VII SMPN 21
Pontianak
PENDIDIKAN-12 Handy Darmawan, Penerapan Sains Teknologi Masyarakat Melalui 649
Media CD Interaktif dan Animasi 3DS Max
Ditinjau Dari Kemandirian Belajar dan
Keterampilan Proses Sains Mahasiswa
PENDIDIKAN-13 Dwi Fajar Saputri Pengembangan Modul Fisika Berbasis Inkuiri 667
Nurhayati Pada Materi Gerak Lurus
PENDIDIKAN-14 Soka Hadiati, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inkuiri 675
Eti Sukadi Berkarakter Melalui Pemanfaatan Limbah
Barang Bekas Untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Afektif
PENDIDIKAN-15 Adi Pramuda, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Listrik 681
Matsun Magnet Yang Berorientasi Pada Hyperphisics Di
Program Studi Pendidikan Fisika STKIP-PGRI
PONTIANAK
PENDIDIKAN-16 Dominikus Dasit Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan 693
Pendekatan Open-Ended terhadap Kemampuan
Berfikir Kreatif Matematik Siswa SMK Negeri
Ngabang

Makalah Pendamping Bidang Kimia


KIMIA-01 Intan Syahbanu, Analisis Spektrofotometri UV-Visible pada 703
Indriana Kartini, M. Ekstrak Indigovera Tinctoria Linn dan Senyawa
Muchalal Turunannya
KIMIA-02 Afghani Jayuska, Penentuan Kondisi Optimum Pemungutan 711
Siti Syamsiah, Minyak Atsiri Dari Limbah Kulit Jeruk Dengan
Sarto, Distilasi
Tutik Dwi
Wahyuningsih
KIMIA-03 Adhitiyawarman, Uji Fotostabilitas Pigmen Karotenoid Kulit 717
Winda Rahmalia Buah Melinjo (Gnetum Gnemon L)
KIMIA-04 Muhammad Agus Pemberian Fraksi N-Heksana Ekstrak Daun 725
Wibowo, Kesum (Polygonum Minus L.) Secara Preventif
Aulannia'am Mampu Mencegah Inflamasi Jaringan Paru
Hewan Model Terpapar Bensapiren

Makalah Pendamping Bidang Biologi


BIOLOGI-01 Siti Khotimah, Pengaruh Ekstrak Metanol Sargassum 731
Dessy Dhavina Polycystum Agardh Terhadap Pertumbuhan
Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli
PROSIDING ISBN : 978-602-8355-39-1

PENDIDIKAN-09
PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP PENGUASAN
KONSEP DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH MAHASISWA
PADA MATERI OPTIKA FISIS
Wahyudi1, Lia Angraeni

Prodi Pendidikan Fisika STKIP-PGRI Pontianak


1
Email: wahyudi.kakap@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode pembelajaran inkuiri pada


materi optika fisis ditinjau dari sikap ilmiah mahasiswa. Metode yang digunakan
adalah metode eksperimen semu dengan desain faktorial 2x2. Sampel penelitian
berjumlah dua kelas yang dipilih dari populasi yang berjumlah tiga kelas dengan
teknik cluster random sampling. Alat pengumpul data terdiri dari soal tes
penguasaan konsep optika fisis dan angket sikap ilmiah mahasiswa. Analisis data
post test penguasaan konsep optika fisis diawali dengan uji prasyarat analisis berupa
uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas data
menggunakan uji Levene. Uji perbedaan dua rerata yang digunakan adalah uji
Kruskal Wallis k-independent sampel berbantu Program SPSS versi 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan konsep mahasiswa yang
memperoleh pembelajaran dengan metode inkuiri lebih tinggi secara signifikan
dibandingkan penguasaan konsep mahasiswa yang memperoleh pembelajaran
konvensional. Penguasaan konsep mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi
lebih baik daipada penguasaan konsep mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah yang
rendah namun, penguasaan konsep berdasarkan sikap ilmiah tinggi dan rendah tidak
berbeda secara signifikan. Terdapat interaksi antara penerapan metode pembelajaran
dengan sikap ilmiah mahasiswa.

Kata Kunci: Metode Inkuiri, Penguasaan Konsep, Sikap Ilmiah, Optika Fisis

PENDAHULUAN
Sebagai salah satu cabang sains, fisika merupakan ilmu dasar yang mempelajari struktur
materi dan interaksinya untuk memahami sistem alam dan sistem buatan/rekayasa. Fisika
sebagai ilmu dasar dimanfaatkan untuk memahami ilmu terapan sebagai landasan
pengembangan teknologi Subrata (2007) menyatakan bahwa “Tujuan belajar fisika adalah untuk
memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap penerapan konsep-konsep fisika dan
metode ilmiah yang melibatkan keterampilan proses untuk memecahkan berbagai permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari”. Dengan kata lain, tujuan belajar adalah untuk memberikan
pengetahuan dan pemahaman terhadap konsep-konsep fisika, menerapkannya untuk
memecahkan berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari serta dapat
mengkomunikasikannya dengan baik di masyarakat dan dunia kerja.
Sebagai calon guru fisika, mahasiswa prodi pendidikan fisika STKIP PGRI Pontianak
harus dibekali kemampuan penguasaan konsep-konsep fisika dengan baik. Selain itu,
mahasiswa calon guru fisika juga harus dilatih agar memiliki kemampuan berpikir kristis.
Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen fisika dan beberapa mahasiswa Prodi P.Fisika
STKIP PGRI Pontianak, bahwa terdapat beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab
kesulitan mahasiswa dalam memahami konsep-konsep fisika. Di antaranya adalah (1)
banyaknya konsep-konsep fisika yang bersifat abstrak; (2) metode pembelajaran Fisika yang
diterapkan masih didasarkan pada asumsi bahwa pengetahuan dapat dipindahkan secara utuh
dari pikiran dosen ke pikiran mahasiswa; (3) dalam sistem evaluasi, dosen hanya terpaku pada

Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Statistika dengan tema
”Penguatan Peran Matematika dan Statistika Dalam Percepatan Pembangunan Nasional"
pada tanggal 27Februari2014 di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Tanjungpura.
PROSIDING ISBN: 978-602-8355-39-1

penilaian dari hasil Ujian Tengah Semester (UTS), hasil Ujian Akhir Semester (UAS), dan nilai
tugas, masing-masing dengan bobot sesuai dengan yang telah disepakati; (4) kuis dengan
feedback terstruktur belum pernah dilaksanakan dalam perkuliahan fisika; (5) mahasiswa yang
mengikuti perkuliahan Fisika keadaannya sangat heterogen. Mereka berbeda dalam hal bakat,
kemampuan awal, kecerdasan, motivasi, kecepatan belajar dan dalam hal lainnya.
Menurut Santyasa (2007), “Untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, para
ahli pembelajaran telah menyarankan penggunaan paradigma pembelajaran konstruktivistik
untuk kegiatan belajar-mengajar di kelas”. Dengan perubahan paradigma belajar tersebut terjadi
perubahan pusat (fokus) pembelajaran dari belajar berpusat pada dosen kepada belajar berpusat
pada mahasiswa. Dengan kata lain, ketika mengajar di kelas, dosen harus berupaya menciptakan
kondisi lingkungan belajar yang dapat membelajarkan mahasiswa, dapat mendorong mahasiswa
belajar, atau memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berperan aktif mengkonstruksi
konsep-konsep yang dipelajarinya. Kondisi belajar yang membuat mahasiswa hanya menerima
materi dari pengajar, mencatat, dan menghafalkannya harus diubah menjadi sharing
pengetahuan, mencari (inkuiri), menemukan pengetahuan secara aktif sehingga terjadi
peningkatan pemahaman bukan ingatan.
Ada beberapa model pembelajaran yang berlandaskan paradigma konstruktivisme, di
antaranya model PBL (Problem Based Learning), CTL (Contextual Teaching And Learning),
model inquiry training, model pembelajaran perubahan konseptual, dan model group
investigation. “Namun model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan kondisi
atau karakter mahasiswa di kelas-lah yang akan memberikan sumbangan lebih besar pada
perkembangan belajar mahasiswa” (Santyasa, 2007). Oleh karena materi optik bersifat konkrit
dan berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa, serta keadaan mahasiswa yang
heterogen, maka dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
dengan pendekatan inkuiri.
Pendekatan inkuiri yang digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan
dapat membantu mahasiswa meningkatkan penguasaan konsep fisikanya. Selain itu, pendekatan
inkuiri juga diharapkan dapat mengembangkan keterampilan berpikir intelektual dan
keterampilan lainnya seperti mengajukan pertanyaan dan keterampilan menemukan jawaban
yang berawal dari keingintahuan mereka. Dengan demikian mereka akan terbiasa seperti
ilmuwan sains yang teliti, tekun, objektif, menghormati pendapat orang lain dan kreatif (Joyce,
B.et.al, 2000).
Metode inkuiri merupakan metode yang mengutamakan keterlibatan peserta didik secara
aktif dan kreatif dalam mencari, memerikasa, merumuskan konsep dan prinsip fisika serta
mendorong siswa mengembangkan intelektual dan ketramapilan dalam memecahkan masalah.
Di dalam metode inkuiri pembelajaran terpusat pada peserta didik, sehingga peserta didik
diharapkan aktif mengikuti proses pembelajaran. Menurut Sanjaya (2009:197), tujuan utama
dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berfikir yang berorientasi pada proses
belajar. Kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri
bukan ditentukan oleh penguasaan materi tapi sejauh mana peserta didik berktivitas mencari dan
menemukan sesuatu. Metode inkuiri menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik secara seimbang sehingga melalui metode ini pembelajaran lebih bermakna.
Dalam kitannya dengan perkuliahan optik, mahasiswa diarahkan untuk merumuskan suatu
hipotesis, melakukan percobaan yang berkaitan dengan materi optika serta membuat kesimpulan
untuk menjawab hipotesis tersebut.
Dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu pengetahuan juga perlu didukung oleh
sikap ilmiah dalam diri mahasiswa. Sikap ilmiah yang berkaitan dengan kelompok keterampilan
dalam bidang ilmiah menjadi persyaratan bagi proses belajar. Jadi pada intinya sikap ilmiah
adalah suatu kecenderungan atau dorongan untuk berperilaku dan pemikiran ilmiah sesuai
dengan metode ilmiah yang diharapkan. Sikap ilmiah terdiri dari curiosity (rasa ingin tahu),

Seminar Nasional Matematika dan Statistika FMIPA UNTAN


Pontianak, 27 Februari 2014
628
PROSIDING ISBN: 978-602-8355-39-1

flexibility (keluwesan), critical reflection (sikap kritis), dan jujur. Mahasiswa yang mempunyai
sikap ilmiah yang tinggi akan memiliki kelancaran dalam berfikir sehingga mereka akan
termotivasi untuk selalu berprestasi dan memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai
keberhasilan dalam belajar. Dalam mempelajari materi optika yang disajikan dengan
menggunakan metode inkuiri, sikap ilmiah sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran
tersebut. Hal ini berkenaan bagaimana mahasiswa melakukan ekperimen atau percobaan dengan
prosedur ilmiah dan menuntut sikap ilmiah mahasiswa tersebut. Kasus yang sering terjadi pada
saat mahasiswa melakukan percobaan adalah adanya beberapa mahsiswa yang masih cenderung
ketergantungan terhadap asisten, kurangnya sikap kritis mahasiswa dan adanya manipulasi data
percobaan. Tentu sikap-sikap seperti ini tidak diharapkan timbul dalam pembelajaran di
laboratorium. Sehingga dalam menyajikan pembelajaran sikap ilmiah perlu menjadi sebuah
tinjauan.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, penelitian dengan menerapakan metode
inkuiri yang dapat meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa menjadi rasional untuk
dilakukan dengan memperhatikan sikap ilmiah mahasiswa sehingga prestasi belajar siswa dalam
kuliah optik menjadi lebih baik. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah
penggunaan metode pembelajaran inkuiri dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep
mahasiswa dibandingkan penggunaan model pembelajaran konvensional ditinjau dari sikap
ilmiah mahasiswa. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan penguasaan konsep
mahasiswa yang diberi pembelajaran dengan metode inkuiri dan konvensional, mengetahui
penguasaan konsep mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan rendah serta mengetahui
interaksi antara penerapan metode pembelajaran dengan sikap ilmiah mahasiswa.

METODE
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu dengan desain faktorial 2x2. Analisis
data dilakukan untuk mendapatkan gambaran peningkatan penguasaaan konsep ditinjau dari
sikap ilmiah. Dalam penelitian ini subjek diberikan perlakukan selanjutnya diukur akibat dari
perlakukan tersebut. Dalam metode eksperimen, peneliti bebas menentukan rancangan
eksperimennya (Arikunto, 2006). Penelitian ini menggunakan desain faktorial seperti pada
Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Desain Faktorial Penelitian


Metode Pembelajaran
Metode Inkuiri (A1) Konvensional (A2)
Tinggi (B1) A1B1 A2B1
Sikap Ilmiah
Rendah (B2) A1B2 A2B2

Tabel 1 merupakan desain faktorial penelitian untuk melihat pengaruh dan interaksi
metode pembelajaran, sikap ilmiah terhadap penguasaan konsep mahasiswa pada materi optika
fisis. Metode pembelajaran yang dibandingkan yakni metode inkuiri (A1) dan konvensional
(A2). Sikap ilmiah mahasiswa dikategorikan menjadi tinggi (B1) dan rendah (B2).
Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI
Pontianak yang sedang mengikuti perkuliahan optika. Sampel dipilih 2 kelas dari populasi tiga
kelas dengan teknik cluster random sampling (Suparno, 2007). Jumlah sampel yang dilibatkan
dalam penelitian ini adalah 65 orang yang terdiri atas 31 orang kelas eksperimen dan 34 orang
kelas kontrol.
Terdapat dua jenis instrumen yang digunakan untuk mengambil data penelitian yaitu; 1)
tes penguasaan konsep optika fisis berbentuk multiple choice (pilihan ganda) berjumlah 20 soal
yang dilaksanakan pada tes akhir, dan 2) angket sikap ilmiah yang berjumlah 35 soal untuk
mengkategorikan mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan rendah.
Seminar Nasional Matematika dan Statistika FMIPA UNTAN
Pontianak, 27 Februari 2014
629
PROSIDING ISBN: 978-602-8355-39-1

Instrumen diujicobakan kemudian data dianalisis selanjutnya dipilih soal-soal yang baik
untuk digunakan dalam penelitian. Analisis instrumen meliputi uji validitas, tingkat kesukaran,
daya pembeda, dan reliabilitas instrumen. Uji validitas soal penelitian dilakukan dengan
menggunakan rumus korelasi product moment (Arifin, 2009). Tingkat kesukaran, daya pembeda
dan reliabilitas soal dianalisis menggunakan persamaan yang dikemukakan oleh Arikunto
(2006). Soal yang digunakan dalam penelitian memiliki kriteria valid dengan reliabilitas yang
tinggi.
Sebelum mengetahui perbedaan hasil belajar mahasiswa yang diberi pembelajaran dengan
metode inkuiri dan metode pembelajaran konvensional, terlebih dahulu dilakukan uji
kemampuan awal mahasiswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jika kemampuan awal
mahasiswa di kedua kelas sama, maka rancangan penelitian tidak menggunakan desain pretest-
posttes namun cukup menggunakan desain posttest-only. Kemampuan awal yang sama juga
berdampak pada hasil perlakuan yang menggambarkan adanya perbedaan hasil belajar hanya
disebabkan adanya perbedaan perlakuan dalam menerapkan metode pembelajaran. Data
kemampuan awal diambil dari ujian kompetensi matakuliah optika sebelum materi optika fisis
yang menjadi bahan dalam penelitian ini. Hasil uji kemampuan awal mahasiswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Hasil Uji Kemampuan Awal Mahasiswa


Statistics Value
df 54,000
T stat 0,2253
P(T<=t) two tail 0,8226
T critical two tail 2,0049

Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa nilai p-value sebesar 0,8226 dan lebih besar dari
taraf signifikansi penelitian yakni 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan rata-rata kemampuan awal mahasiswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum diberikan perlakuan pada kedua kelas. Dengan demikian, rancangan penelitian yang
digunakan untuk melihat efek penerapan metode pembelajaran terhadap penguasaan konsep
dalam penelitian ini menggunakan posttest-only control design.
Pengolahan data penelitian diawali dengan uji prasyarat analisis berupa uji normalitas dan
uji homogenitas data. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diambil
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak normal. Uji ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS versi 16 dengan pilihan tes uji yang digunakan yaitu Kolmogorov-
Smirnov. Sedangkan uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
data bersifat homogen atau tidak homogen. Uji homogenitas menggunakan uji Levene yang
juga diolah menggunakan progran SPSS versi 16.
Pengujian tingkat signifikansi perbedaan rerata penguasaan konsep antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan secara statistik. Hasil uji prasyarat analisis
menunjukkan terdapat data yang tidak berdistribusi normal atau homogen sehingga statistik
yang digunakan adalah statistik non-parametrik dan uji perbedaan dua rerata yang digunakan
adalah uji Kruskal Wallis k-independent sampel. Uji perbedaan dua rerata dilakukan
menggunakan program SPSS versi 16.

PEMBAHASAN
Data hasil penelitian yang dideskripsikan mengenai penerapan metode pembelajaran
inkuiri pada materi optika fisis meliputi; data tes penguasaan konsep mahasiswa pada materi
optika fisis, dan data sikap ilmiah mahasiswa. Kemudian dilakukan analisis komparatif

Seminar Nasional Matematika dan Statistika FMIPA UNTAN


Pontianak, 27 Februari 2014
630
PROSIDING ISBN: 978-602-8355-39-1

penguasaan konsep mahasiswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran inkuiri dengan
metode konvensional dengan mempertimbangkan sikap ilmiah mahasiswa.
Deskripsi Penguasaan Konsep mahasiswa pada Materi Optika Fisis
Data perolehan nilai penguasaan konsep mahasiswa pada materi optika fisis pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Deksripsi Nilai Penguasaan Konsep Optika Fisis


Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah (N) 28,00 28,00
Nilai Maks 90,50 76,80
Nilai Min 70,23 52,95
Rerata Nilai 80,71 66,46
Standar Deviasi 7,11 6,71

Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui bahwa nilai rerata penguasaan konsep optika fisis
mahasiswa pada kelas eksperimen sebesar 80,71 sementara nilai rerata penguasaan konsep
optika fisis mahasiswa pada kelas kontrol sebesar 66,46. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
rerata penguasaan konsep optika fisis mahasiswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada
nilai rerata penguasaan konsep optika fisis mahasiswa pada kelas kontrol. Nilai maksimum
penguasaan konsep optika fisis mahasiswa di kelas eksperiment (90,50) lebih tinggi daripada
nilai maksimum penguasaan konsep optika fisis di kelas kontrol (76,80). Dilihat dari standar
deviasi, standar deviasi data penguasaan konsep mahasiswa pada kelas eksperimen (7,11) tidak
jauh berbeda daripada standar deviasi data penguasaan konsep mahasiswa pada kelas kontrol
(6,71). Hal tersebut menunjukkan bahwa sebaran data penguasaan para mahasiswa di kelas
eksperimen sama homogennya dengan sebaran data penguasaan konsep para mahasiswa di kelas
kontrol.

Deskripsi Tingkat Sikap Ilmiah Mahasiswa


Data perolehan skor sikap ilmiah mahasiswa mahasiswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol diambil sebelum perlakukan diberikan. Indikator sikap ilmiah mahasiswa meliputi; teliti,
jujur, disiplin, menghargai pendapat orang lain, menyampaikan pendapat/ide, sikap ingin tahu,
dapat bekerja sama, kritis dan bertanggungjawab. Deskripsi data skor sikap ilmiah mahasiswa
disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Deksripsi Data Skor Sikap Ilmiah Mahasiswa


Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah (N) 28,00 28,00
Skor Maks 107,00 90,00
Skor Min 77,00 65,00
Rerata Skor 93,14 79,93
Standar Deviasi 8,28 9,11

Pada Tabel 4 dapat diketahui bahwa rata-rata skor sikap ilmiah mahasiswa pada kelas
eksperimen/metode inkuiri (93,14) lebih tinggi daripada rata-rata skor sikap ilmiah mahasiswa
pada kelas kontrol/metode konvensional (79,93). Skor maksimum sikap ilmiah mahasiswa yang
diberi metode inkuiri (107,00) lebih tinggi daripada skor maksimum sikap ilmiah mahasiswa
yang diajar dengan metode konvensional (90,00). Begitu juga dengan nilai terendah kedua
kelas yang berbeda yakni 77,00 (kelas metode inkuiri) dan 65,00 (kelas metode eksperimen).
Standar deviasi kelas eksperimen/metode inkuiri (8,28) lebih rendah dari pada standar deviasi
kelas kontrol/metode konvensional (9,11). Hasil ini menunjukkan mahasiswa lebih cenderung
Seminar Nasional Matematika dan Statistika FMIPA UNTAN
Pontianak, 27 Februari 2014
631
PROSIDING ISBN: 978-602-8355-39-1

memiliki sikap ilmiah yang baik seperti teliti, ktitis, jujur, terbuka dalam belajar di kelas dengan
metode inkuiri daripada di kelas konvensional. Selanjutnya, kategori sikap ilmiah mahasiswa
yang tinggi dan rendah pada kedua kelas dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Jumlah Mahasiswa berdasarkan Kategori Sikap Ilmiah

Pada Gambar 1, dapat diketahui bahwa persentase mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah
tinggi pada kelas eksperimen (60,71%) lebih besar daripada persentase mahasiswa yang
memiliki sikap ilmiah tinggi pada kelas kontrol (53,57%). Jumlah mahasiswa yang memiliki
sikap ilmiah rendah pada kelas eksperimen sebanyak 11 (39,29%) mahasiswa dan jumlah
mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah rendah pada kelas kontrol sebanyak 13 (46,43%)
mahasiswa. Terdapat 32 (57,14%) mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dari total
seluruh mahasiswa (56) yang dijadikan sampel penelitian.

Deskripsi Penguasaan Konsep Optika Fisis Berdasarkan Sikap Ilmiah


Data penguasaan konsep mahasiswa ditinjau dari kategori sikap ilmiah mahasiswa tinggi
dan rendah disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Deksripsi Penguasaan Konsep Berdasarkan Sikap Ilmiah


Sikap Ilmiah Tinggi Sikap Ilmiah Rendah
Jumlah (N) 32 24
Skor Maks 90,50 76,87
Skor Min 52,92 55,06
Rerata Skor 74,79 71,97
Standar Deviasi 0,12 4,60

Pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai penguasaan konsep mahasiswa yang
memiliki sikap ilmiah tinggi (74,79) tidak jauh berbeda dibandingkan rata-rata penguasaan
konsep mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah rendah (71,97). Namun, nilai maksimum
penguasaan konsep mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi (90,50) lebih tinggi daripada
nilai maksimum penguasaan konsep mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah rendah (76,87).
Seminar Nasional Matematika dan Statistika FMIPA UNTAN
Pontianak, 27 Februari 2014
632
PROSIDING ISBN: 978-602-8355-39-1

Berdasarkan standar deviasi, distribusi nilai penguasaan konsep mahasiswa dengan kategori
sikap ilmiah tinggi lebih mendekati nilai rata-rata kelas dibandingkan dengan distribusi nilai
penguasaan konsep mahasiswa dengan kategori sikap ilmiah rendah. Hal tersebut ditunjukkan
dari nilai standar deviasi mahasiswa dengan sikap ilmiah tinggi (0,12) lebih kecil daripada nilai
standar deviasi mahasiswa dengan sikap ilmiah rendah (4,60).

Hasil Uji Prasyarat Analisis


Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas data. Uji prasyarat
analisis dilakukan untuk menentukan jenis statistik uji komparatif yang akan digunakan.
Statistik parametrik digunakan dalam uji komparatif jika data berdistribusi normal dan
homogen, namun jika data tidak berdistribusi normal atau tidak homogen maka statistik yang
digunakan dalam uji komparatif adalah statistik non parametrik. Data yang akan diuji secara
statistik adalah data penguasaan konsep mahasiswa ditinjau dari sikap ilmiah pada kelas kontrol
dan kelas eksperimen.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Uji normalitas data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Kolmogorof-Smirnov dengan menggunakan program SPSS versi 16.
Data variabel terikat yakni data penguasaan konsep dimasukkan ke dalam dependen list
kemudian data variabel bebas (metode pembelajaran) dan variabel moderator (sikap ilmiah)
dimasukkan ke dalam factor list. Jika nilai probabilitas atau nilai signifikansi data perhitungan
lebih besar dari 0,05 (Sig.>0,05) maka data-data tersebut berasal dari populasi yang
berdistribusi normal, sebaliknya nilai probabilitas atau nilai signifikansi data perhitungan jika
lebih kecil dari 0,05 (Sig.<0,05) maka data-data tersebut berasal dari populasi yang tidak
berdistribusi normal. Rangkuman hasil uji normalitas data penguasaan konsep berdasarkan
metode pembelajaran dan sikap ilmiah yang hitung dengan uji Kolmogorov-Smirnov disajikan
pada Tabel 6 dan Tabel 7.

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Data Penelitian Berdasarkan Kelas Penelitian


Kolmogorov-Smirnov
Variabel Terikat Kelas Penelitian
Statistic df Sig.
Eksperimen 0,205 28 0,004
Penguasaan Konsep
Kontrol 0,266 28 0,000
Catatan: Taraf signifikansi penelitian () = 5% (0,05)

Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Data Penelitian Berdasarkan Sikap Ilmiah


Kolmogorov-Smirnov
Variabel Terikat Sikap Ilmiah
Statistic df Sig.
Tinggi 0,168 32 0,023
Penguasaan Konsep
Rendah 0,243 24 0,001
Catatan: Taraf signifikansi penelitian () = 5% (0,05)

Berdasarkan hasil uji normalitas data (uji Kolmogorov-Smirnov) menggunakan SPSS


versi 16 yang terlihat pada Tabel 6 dan Tabel 7, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi data
menunjukkan semua kelompok data tidak terdistribusi normal. Hal ini dapat diketahui dari nilai
signifikansi (sig) hasil perhitungan pada tabel. Signifikansi perhitungan seluruh kelompok data
baik berdasarkan pengelompokan kelas penelitian (Tabel 6) dan berdasarkan sikap ilmiah
(Tabel 7) semuanya kurang dari taraf signifiknasi 5% (sig.< 0,05). Hal tersebut menunjukkan
bahwa data tidak berdistribusi normal.

Seminar Nasional Matematika dan Statistika FMIPA UNTAN


Pontianak, 27 Februari 2014
633
PROSIDING ISBN: 978-602-8355-39-1

Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah data-data variabel
terikat (penguasaan konsep) berdasarkan metode pembelajaran dan sikap ilmiah dalam
penelitian ini bersifat homogen atau tidak homogen. Uji homogenitas data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Levene test berdasarkan nilai rata-rata (based on mean) data
menggunakan program SPSS Versi 16. Data variabel terikat yakni penguasaan konsep
dimasukkan ke dalam dependen list kemudian data variabel bebas (kelas penelitian) dan
variabel moderator (sikap ilmiah) dimasukkan ke dalam factor list. Jika nilai probabilitas atau
nilai signifikansi data perhitungan lebih besar dari 0,05 (Sig.>0,05) maka data homogen,
sebaliknya nilai probabilitas atau nilai signifikansi data perhitungan jika lebih kecil dari 0,05
(Sig.<0,05) maka data tidak homogen. Rangkuman hasil uji normalitas data dengan Levene test
disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian


Factor List Levene Test
Dependen List
(Independent Variabel) Statistic df1 df2 Sig.
Kelas Penelitian Penguasaan Konsep 0,418 1 54 0,521
Sikap Ilmiah Penguasaan Konsep 34,465 1 54 0,000
Catatan: Taraf signifikansi penelitian () = 5% (0,05)

Berdasarkan hasil uji homogenitas data (uji Levene) menggunakan SPSS versi 16 yang
terlihat pada Tabel 8, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi data menunjukkan terdapat
beberapa kelompok data yang homogen namun ada juga kelompok data yang tidak homogen.
Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi (sig) hasil perhitungan pada tabel. Kelompok data
yang homogen berdasarkan Tabel 7 yaitu data penguasaan konsep berdasarkan kelompok kelas
penelitian. Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi data-data tersebut (data pada kolom
terakhir baris ketiga) yang memiliki nilai signifikansi perhitungan (sig) lebih besar (0,521) dari
taraf signifikansi penelitian () yang digunakan yaitu 0,05. Sementara berdasarkan sikap ilmiah
(tinggi dan rendah), data penguasaan konsep tidak bersifat homogen. Hal tersebut dikarenakan
signifikansi empiris (0,000) pada kolom terakhir baris keempat, lebih kecil dari taraf
signifikansi penelitian () yang digunakan yaitu 0,05.

Ulasan Hasil Uji Komparatif (Uji Hipotesis)


Uji prasyarat analisis menunjukkan bahwa sebagian besar data penelitian tidak
berdistribus normal dan homogen, sehingga uji komparatif antar kelompok data dalam
penelitian ini menggunakan statistik non parametrik yaitu uji Kruskal-Wallis t-independent
sampel. Uji komparatif dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16. Sebelum dilakukan
uji komparatif, maka terleibh dahulu dipaparkan hipotesis penelitian untuk memberikan
jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.
a. Hipotesis Pertama
H0: tidak terdapat perbedaan penguasaan konsep mahasiswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan metode inkuiri dengan penguasaan konsep mahasiswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional.
Ha: terdapat perbedaan penguasaan konsep mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran
dengan metode inkuiri dengan penguasaan konsep mahasiswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan model konvensional.
b. Hipotesis Kedua
H0: tidak terdapat perbedaan penguasaan konsep mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah
tinggi dan sikap ilmiah rendah.
Ha: terdapat perbedaan penguasaan konsep mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi
dan sikap ilmiah rendah.
Seminar Nasional Matematika dan Statistika FMIPA UNTAN
Pontianak, 27 Februari 2014
634
PROSIDING ISBN: 978-602-8355-39-1

c. Hipotesis Ketiga
H0: tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan sikap ilmiah mahasiswa
tehadap penguasaan konsep mahasiswa
Ha: terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan sikap ilmiah mahasiswa tehadap
penguasaan konsep mahasiswa

Uji komparatif antar kelompok data dilakukan dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis
k-independet sampel dengan bantuan program SPSS versi 16. Hipotesisi nol (H0) diterima jika
nilai signifikansi perhitungan (sig.) lebih besar dari taraf signifikansi penelitian yang digunakan
yaitu =5% (0,05). Namun, hipotesisi nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima jika
nilai signifikansi perhitungan (sig.) lebih kecil dari taraf signifikansi penelitian yang digunakan
yaitu =5% (0,05). Rangkuman hasil uji hipotesis penelitian menggunakan uji Kruskal-Wallis
dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Komparatif (Uji Hipotesis)


Kruskal Wallis
Hipotesis
Chi-Square df Asym Sig.
Hipotesis Pertama 34,416 1 0,000
Hipotesis Kedua 0,860 1 0,534
Hipotesis Ketiga 39,223 3 0,000
Catatan: Taraf signifikansi penelitian () = 5% (0,05)

Berdasarkan rangkuman hasil uji hipotesis pada Tabel 9, diketahui bahwa nilai
signifikansi perhitungan data (Asym sig.) untuk hipotesis pertama dan ketiga lebih kecil
daripada taraf signifikansi 5% (0.05), sehingga Hipotesisi nol ditolak dan hipotesisi alternatif
diterima. Sedangkan pada hipotesis kedua, nilai signifikansi perhitungan data (Asym sig.) lebih
besar daripada taraf signifikansi 5% (0.05), sehingga Hipotesisi nol diterima dan hipotesis
alternatif ditolak. Sehingga dapat disimpilkan sebagai berikut:
a. Terdapat perbedaan secara signifikan antara penguasaan konsep mahasiswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan metode inkuiri dengan penguasaan konsep mahasiswa
yang mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional.
b. Tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara penguasaan konsep mahasiswa yang
memiliki sikap ilmiah tinggi dengan sikap ilmiah rendah.
c. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan sikap ilmiah mahasiswa

Berdasarkan hasil uji komparatif, pada hipotesis pertama diketahui bahwa terdapat
perbedaan penguasaan konsep mahasiswa secara signifikan yang mendapatkan pembelajaran
dengan metode inkuiri dengan penguasaan konsep mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran
dengan model konvensional. Jika dilihat dari nilai rerata penguasaan konsep pada Tabel 3, maka
dapat disimpulkan bahwa penguasaan konsep mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran
dengan metode inkuiri lebih baik dibandingkan dengan penguasaan konsep mahasiswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional.
Penguasaan konsep mahasiswa lebih yang baik setelah diberikan pembelajaran dengan
metode inkuiri merupakan dampak dari kelebihan-kelebihan penerapan metode inkuiri. Barlow
dalam Muhibbin (2005) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri lebih menekankan
pada proses penggunaan intelektual peserta didik dalam memperoleh pengetahuan dengan cara
menemukan dan mengorganisasikan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ke dalam sebuah
tatanan penting menurut peserta didik. Jadi, dapat dikatakan dalam proses inkuiri mahasiswa
berusaha menemukan pengetahuan berupa konsep dalam materi pembelajaran dengan
menggunakan intelektual mereka sehingga pembelajaran lebih berkesan bagi mahasiswa dan
Seminar Nasional Matematika dan Statistika FMIPA UNTAN
Pontianak, 27 Februari 2014
635
PROSIDING ISBN: 978-602-8355-39-1

bertahan lama dalam ingatan. Sehingga hal tersebut menjadikan mahasiswa lebih dapat
memahami materi pelajaran khsusnya materi optika dan menjadikan penguasaan konsep
mahasiswa pada materi optik fisis menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini juga ditemukan oleh
Nurhayati (2011), yang menunjukkan bahwa penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan
hasil belajar mahasiswa pada materi optik.
Selain penggunaan metode pembelajaran, hal lain yang bisa mempengaruhi hasil belajar
mahasiswa adalah sikap ilmiah. Menurut Baharuddin dalam Ulum (2007:1), ”Sikap ilmiah pada
dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan
sebagai seorang ilmuwan”. Dengan kata lain, sikap ilmiah merupakan kecendrungan individu
untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui
langkah-langkah ilmiah. Sikap ilmiah yang tinggi semestinya akan berdampak pada hasil belajar
yang lebih baik. Walaupun dalam penelitian ini, nilai penguasaan konsep mahasiswa yang
memiliki sikap ilmiah tinggi sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan nilai penguasaan konsep
mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah rendah (Tabel 5), namun hasil hasil tersebut tidak
berbeda secara signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari uji komparatif pada Tabel 9.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya interaksi antara kelas pembelajaran
(metode inkuiri dan metode konvensional) dengan sikap ilmiah mahasiswa (tinggi dan rendah)
terhadap penguasaan konsep mahasiswa pada materi optik fisis. Untuk dapat memahami
interaksi tersebut maka dilakukan analisis lanjutan dengan mendeskripsikan grafik pada Gambar
2.

Gambar 2. Grafik interaksi antara kelas penelitian dengan sikap ilmiah terhadap
penguasaan konsep mahasiswa pada materi optik fisis

Pada Gambar 2, dapat dilihat bahwa nilai rerata marginal penguasaan konsep optika fisis
mahasiswa pada kelas eksperimen secara umum lebih tinggi daripada rerata marginal
penguasaan konsep optika fisis mahasiswa pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan penguasaan konsep
dibandingkan dengan metode konvensional (ceramah). Jika ditinjau dari sikap ilmiah,
penguasaan konsep mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi di kelas yang diajarkan
dengan metode inkuiri lebih tinggi dibandingkan dengan penguasaan konsep mahasiswa yang

Seminar Nasional Matematika dan Statistika FMIPA UNTAN


Pontianak, 27 Februari 2014
636
PROSIDING ISBN: 978-602-8355-39-1

memiliki sikap ilmiah yang rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa, dengan sikap ilmiah yang
tinggi mahasiswa dapat lebih bisa mengikuti proses pembelajaran yang menggunakan metode
inkuiri. Sikap ilmiah mahasiwa seperti rasa ingin tahu, teliti dan objektif sangat diperlukan
dalam proses inkuiri ketika memahami materi optika fisis yang diberikan dalam bentuk kegiatan
perocban-percoban untuk menemukan dan memverifikasi berdasarkan teori yang di diketahui.
Mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah yang tinggi lebih teliti dalam mengumpulkan data-data
dalam porse inkuiri yang dilakukan selama mempelajari materi optika fisis.
Namun, jika dilihat pada kelas pembelajaran konvensional, justru mahasiswa yang
memiliki sikap ilmiah rendah lebih dapat mengikuti pembelajran dibandingkan dengan
mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi. Dimungkinkan, bagi mahasiswa yang memiliki
sikap ilmiah tinggi, kelas pembelajaran ceramah terasa membosankan sehingga mereka tidak
dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Mahasiswa dengan sikap ilmiah yang tinggi cenderung
gemar mempeljari fisika melalui kegiatan real seperti percobaan fisika. Namun ketika mereka
dihadapkan dengan kelas yang diajarkan dengan metode ceramah, justru mereka lebih tidak bisa
mengikuti pelajaran dengan baik. Hal tersebut dapat diliaht dari nilai mereka yang lebih rendah
pada memahami konsep optika fisis.

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan penguasaan konsep mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode
inkuiri dengan penguasaan konsep mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model
konvensional. Jika dilihat dari nilai rerata, maka penguasaan konsep mahasiswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan metode inkuiri lebih baik daripada penguasaan konsep
mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional pada meteri optika
fisis. Penguasaan konsep mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi lebih baik daipada
penguasaan konsep mahasiswa yang memiliki sikap ilmiah yang rendah namun, penguasaan
konsep berdasarkan sikap ilmiah tinggi dan rendah tidak berbeda secara signifikan. Terdapat
interaksi antara model pembelajaran dengan sikap ilmiah mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.

Joyce, B., Weil, M. and Calhoun, E. 2000. Models of Teaching. Boston: Allyn and Bacon.

Muhibbin, Syah. (2005). Psikologi Pendekatan dengan Pendekatan Baru. Edisi Revisi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurhayati. 2011. Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Inkuiri
dan Eksperimen Ditinjau dari Kreativitas dan Sikap Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Fisika STKIP PGRI Pontianak pada Pembelajaran Optik. Tesis PPs UNS Surakarta:
tidak diterbitkan.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Seminar Nasional Matematika dan Statistika FMIPA UNTAN


Pontianak, 27 Februari 2014
637
PROSIDING ISBN: 978-602-8355-39-1

Santyasa, I Wayan. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Universitas Pendidikan


Ganesha. Makalah.

Subrata, Nyoman. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif dan Strategi


Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII CSMP Negeri 1
Sukasada. Jurnal Penelitian dan Pengembangan, 1(2), 1-3.

Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivisme dan Menyenangkan.


Yogyakarta: Kanisius.
Ulum, Bahrul. 2007. Sikap Ilmiah. http://blogbahrul.wordpress.com. (diunduh 14 Desember
2012)

Seminar Nasional Matematika dan Statistika FMIPA UNTAN


Pontianak, 27 Februari 2014
638

Anda mungkin juga menyukai